Indonesia
HASRIL HERTANTO,SH.MH
MASYARAKAT PEMANTAU PERADILAN INDONESIA
• Pengaturan:
UU No. 31 Tahun 1997 ttg Peradilan Militer
• Kewenangan:
1. Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh prajurit atau yang
dianggap sebagai prajurit
2. Memeriksa, memutus, dan mengadili perkara sengketa tata usaha
agkatan bersenjata
• Pelaksana:
1. Pengadilan militer
2. Pengadilan militer tinggi
3. Pengadilan militer utama
4. Pengadilan militer pertempuran
• Hukum Acara:
Diatur di dalam UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
Peradilan Tata Usaha Negara
• Pengaturan:
1. UU No. 5 Tahun 1986
2. UU No. 9 Tahun 2004
3. UU No. 51 Tahun 2009
• Kewenangan:
Memeriksa, memutus, dan mengadili perkara sengketa tata
usaha negara
• Pelaksana:
1. Pengadilan Tata Usaha Negara
2. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
• Hukum Acara:
Berdasarkan undang-undang peradilan tata usaha negara
dan perubahannya.
Hukum Acara PTUN
• Pengaturan:
1. UU No. 5 Tahun 1986
2. UU No. 9 Tahun 2004
3. UU No. 51 Tahun 2009
• Ruang lingkup: keputusan pejabat tata usaha negara
yang bersifat individual, konkrit, dan final.
• Subjek Hukum:
– Subjek hukum orang
– Badan hukum perdatas
PTUN
• Alasan Pengajuan:
1. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu
bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
mengeluarkan keputusannya untuk tujuan lain dari
maksud diberikannya wewenang tersebut;
3. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu
mengeluarkan atau tidak mengeluarkan keputusan
setelah mempertimbangkan semua kepentingan yang
tersangkut dengan keputusan itu seharusnya tidak
sampai pada pengambilan atau tidak pengambilan
keputusan tersebut.
• Gugatan diajukan ke PTUN yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan tergugat.
• Gugatan diajukan 90 hari sejak keputusan diterima
atau diumumkan.
• Pengajuan gugatan dikenakan biaya, namun dalam
kondisi tertentu dapat diberikan secara Cuma-Cuma.
• Dismissal process.
• Pemeriksaan persiapan yang dilakukan sebelum
pemeriksaan pokok perkara.
• Gugatan tidak menunda pelaksanaan keputusan TUN.
• Keputusan pengadilan dibacakan dalm sidang yang
terbuka untuk umum.
• Dalam waktu 60 hari sejak dibacakan dan tergugat
tidak melaksanakan putusan pengadilan, maka
keputusan TUN tersebut tidak mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat.
Peradilan Umum
• Pengaturan:
– UU No. 2 Tahun 1986
– UU No. 8 Tahun 2004
– UU No. 48 Tahun 2009
• Kewenangan:
memeriksa, memutus dan mengadili perkara pidana dan perkara perdata.
• Pelaksana:
– Pengadilan Tinggi
– Pengadilan Negeri
– Pengadilan Khusus
– Pengadilan Anak
• Hukum Acara:
– Hukum Acara Pidana , diatur dalam KUHAP dan Hukum Acara Pidana
khusus
– Hukum Acara Perdata, diatur dalam HIR
Hukum Acara Pidana
• Pengaturan:
1. UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
2. UU lain yang mengatur secara khusus.
3. Ratifikasi konvensi Internasional
• Ruang lingkup: seluruh tindak pidana yang diatur di
dalam KUHP atau peraturan perundang-undangan
lainnya.
• Pelaksana:
– Penyidik dan PPNS
– Jaksa Penuntut Umum
– Hakim
– Petugas Lapas dan Bapas
– Petugas lainnya
KUHAP menganut kompartemen sistem dengan
adanya diferensiasi fungsional.
Proses Penyelesaian Perkara Pidana
Penyelidikan
Penyidikan
Penuntutan
Pemeriksaan persidangan
Upaya hukum
Pelaksanaan putusan pengadilan/ eksekusi
Penyelidikan
• Putusan Pengadilan:
– Membebaskan
– Melepaskan
– Menghukum
• Jawab menjawab
– Pembacaan gugatan
– Eksepsi
– Replik
– Duplik
• Pembuktian
• Kesimpulan
• Putusan
• Upaya hukum biasa
• Eksekusi
• Perlawanan terhadap penetapan eksekusi
• Upaya hukum luar biasa