Anda di halaman 1dari 19

KONSTITUSI & UUD

Eli Herlianawati, SH. MH.


KONSTITUSI

 Konstutisi dalam bahasa Inggris yaitu constitum


 Konstitusi dalam bahasa Belanda yaitu constitutie
 Konstitusi dalam bahasa Jerman yaitu constitution
 Konstitusi dalam bahasa Latin yaitu constitution

Yang berarti undang – undang dasar atau hukum dasar


KONSTITUSI MENURUT PARA AHLI (1)
 L.J Van Apeldoorn bahwa konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun
tak tertulis

 Dede Rosada bahwa konstitusi merupakan suatu naskah yang memuat


bangunan negara dan sendi – sendi pemerintahan negara

 Miriam Budiarjo bahwa konstitusi merupakan naskah yang memaparkan


rangka dan tugas – tugas pokok dalam pemerintahan suatu negara untuk
menentukan pokok – pokok dan cara kerja badan badan tersebut.

 Hermen Heller bahwa konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD.


Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis & politis
KONSTITUSI MENURUT PARA AHLI (2)
 Merujuk Van Apeldoorn konstitusi memuat peraturan tertulis dan tidak tertulis

 Konstutisi tertulis (documentary constitution / written conrtitution) : aturan – aturan pokok dasar
negara yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan hukum negara

 Konstitusi tidak tertulis / konvensi (non documentary constitution) berupa kebiasaan


ketatanegaraan yang sering timbul dalam ketatanegaraan suatu negara.

 Chairul Anwar : Konstitusi merupakan fundamental laws yang mengatur pemerintahan negara
Tujuan Konstitusi
 Memberikan pembatasan & pengawasan terhadap kekuasaan politik

 Mengatur jalannya kekuasaan bagi penguasa / alat kontrol penguasa

 Melindungi Hak Asasi Manusia

 Memberikan gambaran tentang sistem kedaulatan rakyat yang dianutnya

 Memberikan pedoman bagi penyelenggara negara

 Mengatur serta menentukan kekuasaan & kewenangan Luar Negeri


Fungsi Konstitusi
Menurut Jimly Asshidiqie:
 Fungsi penentu & pembatas kekuasaan organ negara
 Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara
 Fungsi pengatur hubungan antar organ negara dan warga negara
 Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun
kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara
 Fungsi simbolik sebagai pemersatu
 Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan
 Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat dalam bidang sosial, politik,
budaya, dan ekonomi
Sifat Konstitusi
Memiliki dua sifat :
 Luwes (flexible)
 Kaku (rigid)

Sifat lainnya :
 Tertulis
 Tidak tertulis
Nilai Konstitusi

 Nilai normative
Konstitusi yang disahkan oleh lembaga yang berwenang kemudian diterima oleh
suatu bangsa berlaku secara legal serta secara empiris dimasyarakat konstitusi
dipatuhi, ditaati & dilaksanakan
 Nilai nominal
Konstitusi secara legal berlaku karena sudah disahkan oleh lembaga berwenang
tetapi dalam praktekketatanegaraan konstitusi tdk dapat berlaku secara sempurna
 Nilai semantic
Konstitusi ini dari prosedur pembuatannya sedah sesuai dengan ketentuan otomatis
secara legal berlaku sebagai hukum positif, dalam arti harus dilaksanakan, tetapi
dalam praktek ketatanegaraan konstitusi ini hanya merupakan istilah saja karena
pelaksanaan konstitusi untuk kepentingan penguasa
UNDANG–UNDANG DASAR

 Undang – Undang Dasar (UUD) bahasa Belanda Grondwet

 Undang – Undang Dasar (UUD) bahasa Jerman Grundgesetz

 Undang – Undang Dasar merupakan naskah tertulis yang menjadi


dasar seluruh peraturan perundang – undangan di sebuah negara
Tujuan UUD
Tujuan UUD:
 Memberikan kepastian hukum bagi negara

 Melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara

 Memberikan rasa keadilan bagi warga negara

 Tujuan UUD 1945 tersirat dalam pembukaan UUD 1945


Fungsi UUD
 Sebagai alat pengontrol pemerintah, lembaga masyarakat dan warga negara
dalam suatu negara

 Sebagai landasan structural dari penyelenggaraan pemerintah dalam sistem


ketatanegaraan yang pasti

 Sebagai penjamin hak-hak dari para warga negara dari tindakan kesewenang-
wenangan para penguasanya
Sifat UUD

 Sifat Luhur UUD : UUD sebagai peraturan yang tertinggi dibandingkan


dengan peraturan yang lainnya

 Sifat kekal : Tidak ada maksud mengganti UUD, hanya merubah


sebagian saja
Perbedaan Konstitusi & UUD
 Konstitusi memuat peraturan tertulis maupun tidak tertulis / konvensi

 UUD memuat peraturan tertulis

 Konstitusi : Semua ketentuan,peraturan atau perundang – undangan


mengenai ketatanegaraan suatu negara, secara keseluruhan menggambarkan
sistem ketatanegaraan termasuk di dalamnya UUD itu sendiri

 UUD : Peraturan yang menjadi dasar seluruh peraturan, konstitusi atau


perundang – undangan ketentuan pokok dalam negara.
Sistem Hukum / Law System
 Sebuah satu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur yang masing masing
unsur saling berinteraksi satu dengan yang lain dalam mencapai satu tujuan
 Law Sistem terbagi :
1.Hukum Sipil (Civil Law)
 Sistem hukum berkembang di Eropa
 Sifatnya tertulis
 Disebut juga sistem Eropa kontinental
Sistem Hukum / Law System

2. Anglo saxon / common law


Berasal dari Inggris
Sumber hukum hanya kebiasaan dari masyarakat yang dikembangkan
dipengadilan / keputusan pengadilan
Memiliki 3 karakter : Yurisprudensi, stare decisis & adversary system

3. Sistem Hukum Adat


bersumber pada kebiasaan, berkembang di kehidupan sosial seperti
Indonesia, Cina, Jepang
4. Sistem Hukum Agama (Islam)
 Berasal dari Arab
 Sumber Hukum :
 Al Quran
 Hadist
 Ijma
 Qiyas
Sistem Hukum Indonesia

Indonesia Negara Hukum menganut sistem hukum campuran:


 Eropa Kontinental / civil law

 Hukum adat

 Hukum agama (syariah)


Tata Urutan Perundang Undangan
TAP MPR No. III/MPR/2000
1. Undang – Undang Dasar 1945

2. Tap MPR

3. Undang – Undang

4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang (Perpu)

5. Peraturan Pemerintah

6. Keputusan Presiden

7. Peraturan Daerah
Berdasarkan Undang – Undang No. 12 tahun
2011
 Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

 Ketetapan MPR

 Undang – Undang / Peraturan pemerintah Pengganti Undang – Undang

 Peraturan Pemerintah

 Peraturan Presiden

 Peraturan daerah Provinsi

 Peraturan Daerah Kabupaten / kota

Anda mungkin juga menyukai