Anda di halaman 1dari 11

Nama : Nihlatusshofiyah

Kelas : 1D
NIM : 2105025100
Tugas : RESUME ILMU GIZI DASAR

PEMBAGIAN METABOLISME KARBOHIDRAT

Karbohidrat ?
Karbohidrat merupakan salah satu makronutrien, yaitu nutrisi yang diperlukan tubuh dalam
jumlah besar dan dapat menghasilkan energi karena mengandung kalori.
Karbohidrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
a. karbohidrat sederhana dan
b. karbohidrat kompleks.
Jenis karbohidrat yaitu :
a. pati
b. serat
c. gula
Manfaat karbohidrat dalam tubuh?
1. Sebagai sumber energi
2. Mengendalikan berat badan
3. Menjaga kesehatan saluran pencernaan
Proses – proses pada metabolisme karbohidrat :
A. Glikolisis
Glikolisis bersumber dari kata glukosa dan lisis (pemecahan), yaitu serangkaian reaksi
biokimia di mana glukosa dioksidasi dibentuk menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis
merupakan suatu proses pengubahan glukosa menjadi dua molekul asam piruvat dengan
menciptakan dua ATP dan dua NADH. Glikolisis terjadi di dalam sitosol.
Inti dari proses glikolisis yang terjadi didalam sel sitoplasma adalah mengubah
molekul glukosa menjadi asam piruvat, proses ini disertai juga dengan pembentukan
adenosin trifosfat. Jumlah adenosin trifosfat yang dihasilkan oleh proses glikolisis ini akan
berbeda, bergantung pada asal molekul glukosa. Glikolisis berlangsung pada sel
mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan melalui 10 tahap reaksi.
Glikolisis merupakan tahapan pertama dari respirasi aerob guna memproses gula menjadi
energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat).
Respirasi aerob sendiri terjadi pada 4 tahapan :
1. glikolisis,
2. dekarboksilasi oksidatif,
3. siklus krebs serta
4. transpor elektron.
ATP yang akan dihasilkan dalam glikolisis nantinya digunakan untuk berbagai proses yang
memerlukan energi, sebab ATP merupakan molekul penyimpan energi. Sementara NADH
nantinya akan menjalani proses transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Sebuah molekul
NADH dalam transfer elektron akan memproduksi 3 molekul ATP.
Jenis – Jenis Glikolisis
 Glikolisis Aerobik
Terjadi pada saat oksigen berlimpah. Produk akhirnya merupakan bersama dengan produksi
delapan molekul ATP.
Example : Pada saat latihan olahraga dengan intensitas rendah, dimana ketersediaan
oksigen didalam tubuh cukup besar, molekul asam piruvat yang terbentuk ini diubah menjadi
karbon dioksida dan air didalam mitokndria sel.
 Glikolisis anaerob
Terjadi pada saat oksigen langka. Hasil akhirnya merupakan laktat bersama dengan produksi
dua molekul ATP.
Example : Jika ketersediaan oksigen terbatas didalam tubuh atau pembentukan asam
piruvat terjadi secara cepat seperti saat melakukan lari cepat jarak pendek, maka asam piruvat
tersebut akan terkonversi menjadi asam laktat.
Proses Glikolisis
Glikolisis bisa terjadi dengan atau tanpa oksigen.
 Di depan oksigen, glikolisis ialah tahap pertama dari respirasi seluler.
 Dengan tidak adanya oksigen, glikolisis akan memungkinkan sel untuk membuat
sejumlah kecil ATP dengan proses fermentasi.
 Glikolisis belangsung di sitosol sitoplasma sel. Akan tetapi, tahap selanjutnya dari
respirasi seluler, yang dikenal sebagai siklus asam sitrat, terjadi dalam matriks
mitokondria sel.
Tahapan Glikolisis
o Tahap 1: Fosforilasi Glukosa oleh ATP
Fosforilasi glukosa atau penambahan gugus fosfat pada glukosa. Reaksi ini didukung oleh
enzim heksokinase yang memisahkan satu kelompok fosfat dari ATP dan menambahkannya
ke glukosa, lalu mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat.
Proses glikolisis ini membutuhkan satu molekul ATP dan diubah menjadi ADP sebab
pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas sebagai berikut:
C6H12O6 + ATP + heksokinase → C6H11O6P1 + ADP
o Tahap 2: Produksi Fruktosa 6 Fosfat

Pembuatan fruktosa 6-fosfat. Proses glikolisis yang ke-2 akan dibantu dengan enzim
fosfoglukosaisomerase. Tahap ini akan mengonversikan produk dari tahap sebelumnya, yaitu
glukosa 6-fosfat yang diubah menjadi fruktosa 6-fosfat.
Fruktosa 6-fosfat merupakan isomer (Isomer ialah molekul yang berbeda dengan rumus
molekul yang sama namun susunan atomnya berbeda.
Reaksi kimia tahap ini sebagai berikut:
C6H11O6P1 + Enzim Phosphoglucoisomerase → C6H11O6P1
o Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat
Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-difosfat dengan penambahan
kelompok fosfat. Konversi ini didukung oleh enzim fosfofruktokinase yang memakai satu
molekul ATP. Reaksi ini diringkas sebagai berikut:
C6H11O6P1 + enzim fosfofruktokinase + ATP → C6H10O6P2
o Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat

Adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-difosfat menjadi dua molekul gula yang
berbeda yang keduanya isomer satu sama lain. Kedua gula yang terbentuk merupakan
gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. Reaksi berjalan sebagai berikut:
Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) → gliseraldehida fosfat
(C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)
o Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa
Fosfat dihidroksiaseton ialah molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat, itu akan diubah
menjadi fosfat gliseraldehida dengan enzim yang disebut fosfat triose. Maka dalam totalitas,
tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua molekul gliseraldehida fosfat.
Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat → gliseraldehida fosfat (C3H5O3P1)
o Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric

Pada tahap ke-6 melibatkan dua reaksi penting. Pertama ialah pembentukan NADH dari
NAD + (nicotinamide adenin dinukleotida) dengan menggunakan enzim dehydrogenase
fosfat triose dan kedua ialah penciptaan 1,3-diphoshoglyceric asam dari dua molekul
gliseraldehida fosfat yang diciptakan pada tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah
sebagai berikut:
Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H-→ 2NADH (Reduced nicotinamide
adenine dinucleotide) + 2 H + Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida fosfat + 2
(C3H5O3P1) + 2P (dari sitoplasma) → 2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2)
o Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam

Tahap ke-7 melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua molekul 3-
fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase pada dua molekul produk 1,3-
diphoshoglyceric asam, akan diproduksi dari tahap sebelumnya.
Reaksi :
2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP phosphoglycerokinase → 2
molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + 2ATP (Adenosine Triphosphate)
o Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor
Reaksi penataan ulang sangat halus yang menyertakan relokasi dari atom fosfor dalam asam
3-fosfogliserat dari karbon ketiga dalam rantai untuk karbon kedua dan menghasilkan asam 2
– fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:
2 molekul C3H5O4P1 + enzim fosfoogliseromutase → 2 molekul C3H5O4P1
o Tahap 9: Menghilangkan Molekul Air

Enzim enolase datang ke dalam untuk menghilangkan sebuah molekul air dari asam 2-
fosfogliserat untuk membangun asam yang lain yaitu asam fosfoenolpirupat (PEP). Reaksi ini
mengubah kedua molekul asam 2-fosfogliserat yang terbentuk pada tahap sebelumnya.
2 molekul C3H5O4P1 + enzim enolase -> 2 molekul (PEP (C3H3O3P1) + H2O 2
o Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP
Tahap ini menyertakan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan dua molekul asam
piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada dua molekul asam phosphoenolpyruvic diciptakan
pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh transfer dari atom fosfor dari asam
phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP (Adenosin trifosfat).

2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP kinase piruvat (Enzim)


→ 2ATP + 2 molekul asam piruvat.
Fungsi Glikolisis
Glikolisis berfungsi sebagai memetabolisme glukosa untuk menciptakan senyawa 3 karbon
yang dapat dimanfaatkan oleh jalur lain.
Produk akhir dari glikolisis aerobik ialah piruvat. Piruvat dapat dimetabolisme oleh
dehidrogenase piruvat untuk membentuk asetil koenzim A (asetil CoA). Dimana energi yang
diperlukan, asetil CoA dimetabolisme oleh siklus Krebs untuk memproduksi karbon dioksida
dan sejumlah besar ATP. Ketika sel tidak memerlukan energi, asetil CoA dapat digunakan
untuk mensintesis lemak atau asam amino.
B. Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa atau gula darah. Glukosa
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Terjadi ketika adanya peningkatan kadar
glukosa dalam darah, misalnya setelah Anda makan.
Peningkatan kadar glukosa dapat menyebabkan pankreas mensekresikan hormon insulin.
Hormon ini kemudian menstimulasi enzim glikogen sintase untuk memulai proses
glikogenesis. Pada akhir proses ini, glukosa dalam bentuk glikogen akan disimpan di dalam
hati dan otot.

 Fungsi glikogenesis
Proses glikogenesis berfungsi untuk membentuk glikogen dari glukosa supaya molekul-
molekul ini dapat disimpan dan digunakan di lain waktu ketika tubuh tidak memiliki glukosa
yang tersedia.
Simpanan glikogen tidak sama dengan lemak karena molekul ini sering digunakan di antara
waktu makan, tepatnya saat kadar glukosa darah turun. Dalam kasus ini, tubuh akan
mengambil cadangan glikogen untuk memproduksi glukosa melalui proses glikogenolisis.

 Proses glikogenesis
Proses glikogenesis dimulai saat sel memiliki kelebihan glukosa.
Proses Glikogenesis :
 Pertama-tama, molekul glukosa berinteraksi dengan enzim glukokinase yang
menambahkan gugus fosfat ke glukosa.
 Gugus fosfat kemudian dipindahkan ke sisi lain molekul dengan menggunakan enzim
fosfoglukomutase.
 Enzim ketiga, yakni UDP-glukosa pirofosforilase, mengambil molekul ini dan
menciptakan glukosa urasil-difosfat. Bentuk glukosa ini memiliki dua gugus fosfat
beserta asam nukleat urasil.
 Enzim khusus, yaitu glikogenin, mengikat glukosa urasil-difosfat dengan glukosa
UDP-difosfat untuk membentuk rantai pendek.
 Setelah sekitar delapan rantai molekul terikat bersama-sama, enzim-enzim lainnya
masuk untuk menyelesaikan proses ini.
 Setelah itu, glikogen sintase menambah rantai dan enzim percabangan glikogen
membantu membuat cabang dalam rantai. Proses ini membentuk makromolekul yang
lebih padat sehingga penyimpanan energi dalam tubuh menjadi lebih efisien.
C. Glikogenolisis
Glikogenolisis adalah proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa atau gula darah.
Pada dasarnya, glikogen adalah energi yang disimpan dalam bentuk glukosa rantai panjang.
Proses glikogenolisis dapat terjadi di otot dan sel hati ketika tubuh memerlukan lebih banyak
produksi energi.

 Fungsi glikogenolisis
Fungsi glikogenolisis adalah memproduksi energi ketika tubuh dalam keadaan lapar dan
tidak ada asupan makanan. Glikogenolisis akan memproduksi glukosa dari glikogen yang
kemudian digunakan untuk memproduksi energi.
Proses ini juga dapat menjaga kadar glukosa dalam darah saat Anda lapar dan tidak ada
makanan yang masuk ke dalam tubuh.

 Proses glikogenolisis
1. Proses glikogenolisis diatur oleh hormon-hormon di dalam tubuh. Sinyal saraf
mungkin juga berperan dalam miosit (sel otot). Glikogenolisis dapat terjadi
sebagai respons pada berbagai kondisi tubuh, seperti: Saat kadar gula darah
mengalami penurunan (contohnya puasa), Saat tubuh menghasilkan hormon
adrenalin ketika menghadapi sebuah ancaman atau kondisi terdesak.
2. Beberapa enzim yang berbeda dapat terlibat dalam glikogenolisis. Salah satu
enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis adalah enzim fosforilase
glikogen.
3. Enzim fosforilase glikogen akan memutuskan ikatan yang menghubungkan
glukosa dengan glikogen dengan mengganti gugus fosforil. Pada tahap ini,
glikogen telah memecah glukosa berupa glukosa-1-fosfat.
4. Enzim phosphoglucomutase kemudian mengubah glukosa-1-fosfat menjadi
glukosa-6-fosfat. Ini merupakan bentuk molekul yang digunakan sel untuk
membuat adenosin trifosfat (ATP), yakni pembawa energi di dalam sel tubuh.
5. Enzim percabangan glikogen memindahkan semua molekul glukosa ke cabang
lain, kecuali untuk satu berada di percabangan glikogen menuju cabang lainnya.
6. Terakhir, enzim alfa glukosidase menghilangkan molekul glukosa terakhir, yang
akhirnya menghilangkan cabang molekul glukosa tersebut.
D. HMP SHUNT (Heksosa Mono Phosphat Shunt)
Hmp shunt disebut juga pentose phosphate pathway. Merupakan jalan lain untuk oksidasi
glukosa. Pentosa merupakan gula monosakarida dengan lima atom karbon dalam satu
molekul.
 HMP shunt tidak bertujuan menghasilkan (ATP).
 HMP shunt aktif di dalam :
a. Hati
b. Jaringan lemak
c. Kelenjar korteks adrenal
d. Kelenjar toroid
e. Eritrosit
f. Kelenjar mamae (laktasi).
Pentosa merupakan gula monosakarida dengan lima atom karbon dalam satu molekul.
Tujuan Lintasan Pentosa Fosfat:
1. Menghasilkan metabolit untuk sintesa karbohidrat Ribulosa 5 fosfat.
2. Menghasilkan metabolit (pentosa) untuk sintesa senyawa fenol yang
mudahdioksidasi menjadi Quinon, membentuk polimer coklat bersifat racun.
Pentosa jugamerupakan prekursor lignin.
3. Memproduksi NADPH sebagai koenzim yang sangat dibutuhkan dalam
berbagaireaksi metabolisme.
4. Menghasilkan Ribosa untuk sintesa asam nukleat dan berbagai koenzim
Jalur pentosa fosfat adalah jalur respirasi yang menghasilkan NADPH dan pentosa.
Terdapat dua fase yang berbeda, namun keduanya berada dalam jalur yang sama.
1. Fase oksidatif yang menghasilkan NADPH, dan
2. Fase nonoksidatif yang menghasilkan pentosa. Pada hewan, proses ini terjadi di
sitosol, sedangkan pada tumbuhan proses ini terjadi di plastida.
Jalur pentosa fosfat mengoksidasi glukosa 6 fosfat menjadi zat antara jalur glikolitik dan
dalam proses tersebut menghasilkan NADPH dan ribosa 5 fosfat untuk sintesisnukleotida.
NADPH digunakan untuk jalur reduktif :
1. biosintesis asam lemak,
2. detoksifikasi obat oleh nooksigenase dan
3. sistem pertahanan gluatation terhadap cedera yangdisebabkan oleh spesies oksigen
reaktif (ROS).
Jalur pentosa fosfat dapat dibagi menjadi dua fase :
1. Fase Oksidatif
Pada fase pertama oksidatif dari jalur pentosa fosfat, glukosa 6 fosfat
mengalamidekarboksilasi oksidatif menjadi gula pentosa, ribulosa 5 fosfat.
Pada fase oksidatif, dua molekul NADP+ direduksi menjadi NADPH dengan
memanfaatkan energidar ikonversi glukosa-6-fosfat menjadi ribulose 5-fosfat.
Urutannya :
o Glucosa 6-fosfat+ NADP+¿¿ 6-fosfoglukono-delta-lakton + NADPH
o 6-fosfoglukono-delta-lakton + H2O 6-fosfoglukonat + H +¿¿
o 6-fosfoglukonat+ NADP+¿¿ ribulosa 5-fosfat+ NADPH + CO2

2. Fase Nonoksidatif
Pada fase non oksidatif jalur pentosa fosfat, ribulosa 6 fosfat diubah menjadi ribosa
5fosfat dan zat antara jalur glikolitik. Ribosa 5 fosfat menghasilkan gula untuk
sintesis nukleotida. Bagian dari jalur ini bersifat reversibel, oleh karena itu ribosa 5
fosfat juga dapat dibentuk dari zat antara glikolisis. Salah satu enzim yang berperan
dalam interkonversi gula-gula ini transketolase dan menggunakan tiamin pirofosfat
sebagai koenzim. Glukosa 6 fosfat adalah substrat untuk jalur pentosa fosfat dan
glikolisis.
Bagian nonoksidatif jalur pentosa terdiri dari serangkaian penyusunan ulang
dan reaksi pemindahan yang mengubah ribulosa 5 fosfat menjadi ribosa 5 fosfat dan
xilulosa 5 fosfa tlalu menjadi zat antara pada jalur glikolitik. Enzim yang terlibat
adalah epimerase, isomerase,transketolase dan transaldolase.
 Epimerase dan isomerase mengubah ribulosa 5 fosfat menjadi dua
gula 5 karbon lainnya.
 Isomerase mengubah ribulosa 5 fosfat menjadi ribosa 5 fosfat.
 Epimerase mengubah posisi stereokimia satu gugus OH, mengubah
ribulosa 5 fosfat menjadi xilulosa 5 fosfat.
 Transketolase memindahkan fragmen gula 2 karbon dan transaldolase
memindahkan fragmen 3 karbon ke gula lain. Transketolase
mengambil 2 fragmen karbon dari xilulosa 5 fosfat dengan
memutuskan ikatan karbon-karbon antara gugus keto dan karbon
didekatnya sehingga terjadi pembebasan gliseraldehida 3 fosfat. Dua
reaksi dalam jalur pentosa fosfat menggunakan transketolase.
Dua reaksi dalam jalur pentosa fosfat menggunakan transketolase.
1. Pada reaksi pertama fragmen keto 2 karbon dari xilulosa 5 fosfat dipindahkan ke
ribosa 5 fosfat untuk membentuk sedoheptulosa 7 fosfat, dan pada reaksi yang lain
fragmen tersebut dipindahkan ke eritrosa 4 fosfat untuk membentuk fruktosa 6 fosfat.
2. Aktivitas transketolase dalam sel darah merah digunakan untuk mengukur status
nutrisitiamin dan mendiagnosis adanya defisiensi tiamin.
3. Transaldolase memindahkan fragmen keto 3 karbon dari sedoheptulosa 7 fosfat
kegliseraldehida 3 fosfat untuk membentuk eritrosa 4 fosfat dan fruktosa 6 fosfat.
Pemutusanaldol terjadi antara 2 karbon yang berdekatan dengan gugus keto. Fragmen
3 karbon yangmengandung gugus keto dipindahkan ke aldehida gugus lain dan bukan
dibebaskan.
Peran Jalur Pentosa Fosfat Dalam Pembentukan NADPH
Pada umumnya, fase oksidatif jalur pentosa fosfat adalah sumber utama NADPH dalam sel.
 NADPH menghasilkan ekuivalen reduksi untuk reaksi biosintetik dan untuk
reaksi oksidasi reduksi yang berperan dalam perlindungan terhadaptoksisitas spesies
oksigen reaktif.
 Sistem pertahanan yang diperantarai oleh glutation tereduksi mungkin merupakan
penyebab mengapa jalur pentosa terdapat disemua jenis sel yang berbeda.
 NADPH juga digunakan untuk jalur anabolik, misalnya pembentukan asam
lemak, pembentukan kolesterol dan pemanjangan rantai asamlemak.
 NADPH adalah sumber ekuivalen reduksi untuk hidroksilasi senyawaaromatik,
steroid, alkohol, dan obat sitokrom P450.
 NADPH adalah inhibitor produk yang kuat bagi glukosa 6 fosfat dehidrogenase,
enzim pertama dalam jalur tersebut.
NADPH dapat dihasilkan dari sejumlah reaksi di hati dan jaringan lain, tetapi tidak didalam
sel darah merah.
Jalur Asam Uronat ( THE URONIC ACID PATHWAY )
Selain dari jalur yang telah diterangkan di atas, glukosa 6-fosfat dapat diubah menjadi asam
glukoronat (glucoronic acid), asam askorbat (ascorbic acid) dan pentosa melalui suatu jalur
yang disebut the uronic acid pathway akan tetapi manusia, primata dan guineapig tidak
bisa membuat asam askorbat. Karena kekurangan enzim tertentu, maka L-gulonat yang
terbentuk tidak bisa diubah menjadi L-asam askorbat. L-gulonat akan dioksidasimenjadi 3-
keto-L-gulonat, yang kemudian mengalami dekarboksilasi menjadi L-xylulose.
 Reaksi UDP-Glukosa
UDP glukosa adalah gula nukleotida aktif yang merupakan prekursor glikogen
danlaktosa, UDP glukuronat dan glukuronida dan rantai karbohidrat pada
proteoglikan, glikoprotein dan glikolipid. Dalam pembentukan banyak bagian karbohidrat
dari senyawa ini, terjadi pemindahan suatu gula dari gula nukleotida ke suatu alkohol untuk
membentuk ikatan glikosidat. Ikatan berenergi tinggi antara UDP dan gula tersebut
menghasilkan energi untuk membentuk ikatan baru. Enzim yang membentuk ikatan
glikosidat adalah gula transferase. Transferase juga berperan dalam pembentukan ikatan
glikosidat dalam bilirubin glukuronida,proteoglikan dan laktosa.
 UDP-Glukuronat
Pembentukan UDP-glkuronat berfungsi sebagai prekursor gula lain dan
prekursor glukuronida. Glukuronat terbentuk melalui oksidasi alkohol pada C6
glukosa menjadi suatu asam oleh dehidrogenase dependen-NAD+. Glukuronat juga
terdapat didalam makanan, dan terbentuk dari penguraian inositol. Glukuronat
setelah terbentuk, dapat masuk kembali ke jalur metabolisme glukosa melalui
reaksi yang akhirnya mengubah glukuronat menjadi D-xilulosa 5-fosfat, suatu
zat antara pada jalur pentosa fosfat. Pada sebagian besar hewan menyusui selain
manusia, zat antara pada jalur ini adalah prekursor asam askorbat (vitamin C).
Manusia tidak dapat mensintesis vitamin C.
E. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah proses sintesis atau pembentukan molekul glukosa baru dari sumber-
sumber selain karbohidrat. Kebanyakan proses ini terjadi di dalam hati dan sebagian kecil
lainnya terjadi di korteks ginjal dan usus kecil.
 Fungsi glukoneogenesis
Fungsi glukoneogenesis adalah menjaga kadar gula darah yang sehat ketika seseorang belum
makan atau dalam kondisi lapar. Kadar gula perlu dipertahankan supaya bisa digunakan oleh
sel-sel untuk membuat molekul energi ATP.
ex, ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, kadar gula darah menjadi rendah.
Pada saat ini, tubuh tidak memiliki kelebihan karbohidrat dari makanan yang dapat dipecah
menjadi glukosa. Dengan proses glukoneogenesis, tubuh dapat menggunakan molekul lain
untuk dipecah sebagai glukosa, seperti asam amino, laktat, piruvat, dan gliserol.
 Proses glukoneogenesis
1. Glukoneogenesis dimulai di mitokondria atau sitoplasma hati atau ginjal. Pertama-
tama, dua molekul piruvat mengalami karboksilasi untuk membentuk oksaloasetat.
2. Satu molekul ATP (energi) diperlukan untuk ini. Oksaloasetat kemudian direduksi
menjadi malat oleh NADH sehingga dapat diangkut keluar mitokondria.
3. Setelah keluar dari mitokondria, malat dioksidasi kembali menjadi oksaloasetat.
4. Oksaloasetat lalu membentuk fosfoenolpiruvat menggunakan enzim PEPCK.
5. Fosfoenolpiruvat diubah menjadi fruktosa-1,6-bifosfat, dan kemudian menjadi
fruktosa-6-fosfat. ATP juga digunakan selama proses ini, yang pada dasarnya adalah
glikolisis secara terbalik.
6. Fruktosa-6-fosfat lalu diubah menjadi glukosa-6-fosfat dengan menggunakan enzim
fosfoglukoisomerase.
7. Glukosa kemudian dibentuk dari glukosa-6-fosfat dalam retikulum endoplasma sel
melalui enzim glukosa-6-fosfatase. Untuk membentuk glukosa, gugus fosfat
dihilangkan dan glukosa-6-fosfat beserta ATP berubah menjadi glukosa dan ADP.
Daftar pustaka

Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(2) : 253-260, September 2021.


Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015.
https://materi.co.id/glikolisis/
https://www.alodokter.com/
https://pspk.fkunissula.ac.id/
https://studylibid.com/

Anda mungkin juga menyukai