Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

GLIKOLISIS, SIKLUS KREBS, GLIKONEOGENESIS, dan


GLIKOGENOLISIS

Dosen Pengampu : Umi Khasanah, SST, M.Keb

Disusun Oleh:

Aqidatul Aisyah (G2E022037)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2023
A. Glikolisis

https://www.siswapedia.com/proses-dan-tahapan-glikolisis/

Glikolisis merupakan proses metabolisme yang terjadi di sel-sel


organisme, dimana glukosa diubah menjadi piruvat melalui serangkaian
reaksi kimia.Skema metabolisme glikolisis terdiri dari sepuluh tahapan
yang kompleks. Berikut merupakan penjelasan singkat tentang setiap
tahapan pada urutan:
1. Fosforilasi glukosa menjadi glukosa-6-fosfat: Glukosa yang sudah masuk
ke dalam sel akan diubah menjadi glukosa-6-fosfat dengan bantuan enzim
hexokinase serta ATP. Glukosa-6-fosfat ini tidak bisa keluar dari sel serta
siap untuk dipecah lebih lanjut.
2. Isomerisasi glukosa-6-fosfat menjadi fruktosa-6-fosfat: Glukosa-6-fosfat
diubah menjadi fruktosa-6-fosfat menggunakan bantuan enzim
fosfoheksosisomerase.

1
3. Fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bisfosfat: Fruktosa-6-
fosfat kemudian difosforilasi menjadi fruktosa-1,6-bisfosfat menggunakan
bantuan enzim fosfofruktokinase serta ATP. tahap ini adalah tahap
penggunaan energi yang paling penting dalam glikolisis.
4. Pemecahan fruktosa-1,6-bisfosfat menjadi 2 gugus fosfogliseraldehida:
Fruktosa-1,6-bisfosfat dipecah menjadi dua molekul fosfogliseraldehida
dengan bantuan enzim aldolase.
5. Isomerisasi fosfogliseraldehida: Satu dari 2 molekul fosfogliseraldehida
akan diubah menjadi isomer lain yang kemudian dapat diubah menjadi
gugus fosfogliseraldehida lainnya, yang lebih mudah dioksidasi.
6. Oksidasi dan fosforilasi fosfogliseraldehida: Fosfogliseraldehida
dioksidasi dan fosforilasi menggunakan bantuan enzim GADPH serta Pi.
Reaksi ini membentuk 2 molekul NADH serta 2 molekul asam
fosfogliseraldehida.
7. Transfer gugus fosfat: 2 molekul asam fosfogliseraldehida kemudian
digabungkan dengan gugus fosfat dari molekul 2-phosphoglycerate
dengan bantuan enzim phosphoglycerate kinase. Tahap ini membentuk
dua molekul ATP.
8. Isomerisasi 2-phosphoglycerate: Enzim enolase membantu
mentransformasi 2-phosphoglycerate menjadi enolpyruvate.
9. Hidrasi enolpyruvate: Enolpyruvate lalu dihidrasi menjadi piruvat dengan
bantuan enzim enolase.
10. Pembebasan ATP dan siklus regenerasi: 2 molekul ATP dan 2 molekul air
dibebaskan menggunakan bantuan enzim piruvat kinase. Tahap ini pula
memperbarui molekul di awal tahapan sebelumnya.

Gambaran umum dari skema metabolisme glikolisis:

Glukosa + 2 ADP + 2 Pi + 2 NAD+ --> 2 Piruvat + 2 ATP + 2


NADH + 2 H+

2
Selain itu, ada beberapa reaksi lain yang terjadi selama glikolisis
seperti reaksi dehidrogenasi dan fosforilasi oksidatif. Reaksi dehidrogenasi
melibatkan enzim GPDH dan PGDH yang berfungsi untuk mengoksidasi
gliseraldehida-3-fosfat serta fosfogliseraldehida sehingga membentuk
NADH. Sedangkan reaksi fosforilasi oksidatif melibatkan enzim-enzim
seperti kinasa dan piruvat kinase yang berfungsi untuk memfosforilasi
ADP menjadi ATP.
Secara keseluruhan, glikolisis merupakan tahapan penting dalam
metabolisme sel sebab membentuk ATP serta NADH. Proses ini sangat
penting dalam menghasilkan energi bagi sel-sel yang membutuhkan
banyak energi untuk berfungsi.

B. Siklus Krebs

https://imgix3.ruangguru.com/assets/miscellaneous/png_qnjgv8_6126.png

Siklus krebs, juga dikenal sebagai siklus asam sitrat atau siklus
trisarik, merupakan suatu proses metabolisme yang terjadi di mitokondria

3
sel eukariotik untuk membentuk energi dalam bentuk ATP. Tahapan
skema metabolisme siklus Krebs terdiri dari delapan tahap sebagai berikut:
1. Asetil-KoA masuk: Asetil-KoA, yang dihasilkan dari glikolisis atau
metabolisme asam lemak, bergabung dengan oksaloasetat membentuk
asam sitrat di dalam mitokondria.
2. Isomerisasi: Asam sitrat diubah menjadi isositrat oleh enzim aconitase.
3. Dehidrogenasi serta dekarboksilasi: Isositrat dioksidasi menjadi α-
ketoglutarat oleh enzim isositrat dehidrogenase. Reaksi ini melepaskan
CO2 dan membentuk NADH.
4. Dehidrogenasi dan dekarboksilasi: α-ketoglutarat dioksidasi menjadi
suksinil-KoA oleh enzim α-ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini juga
melepaskan CO2 serta menghasilkan NADH.
5. Substrat-level fosforilasi: Suksinil-KoA mentransfer gugus asilnya ke
ADP, membentuk ATP dan suksinat melalui enzim suksinil-KoA sintase.
6. Dehidrogenasi: Suksinat dioksidasi menjadi fumarat oleh enzim suksinat
dehidrogenase. Reaksi ini membentuk FADH2 dan mengaktifkan
enzimnya.
7. Hidrasi: Fumarat dihidrasi menjadi L-malat oleh enzim fumarase.
8. Dehidrogenasi: Malat dioksidasi menjadi oksaloasetat oleh enzim malat
dehidrogenase. Reaksi ini membentuk NADH dan memulai kembali siklus
krebs.
Setiap tahap dalam siklus krebs membentuk produk antara yang
digunakan pada tahap berikutnya untuk membentuk energi dalam bentuk
ATP melalui rantai transpor elektron. Tahap-tahap reaksi ini juga
membentuk NADH dan FADH2, yang dipergunakan dalam proses
produksi ATP melalui fosforilasi oksidatif. Siklus krebs merupakan proses
penting dalam produksi energi sel dan berfungsi sebagai bagian dari proses
respirasi seluler.

4
C. Glikoneogenesis

https://www.edubio.info/2015/06/gkukoneogenesis-proses-
pembentukan.html

Glikoneogenesis merupakan proses pembentukan glukosa dari


senyawa non-karbohidrat seperti asam amino, laktat, dan piruvat. Tahapan
skema metabolisme glikoneogenesis melibatkan beberapa tahap sebagai
berikut:
1. Karboksilasi piruvat: Piruvat diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim
piruvat karboksilase. Reaksi ini membutuhkan ATP serta CO2.
2. Konversi oksaloasetat menjadi fosfoenolpiruvat (PEP): Oksaloasetat
diubah menjadi PEP melalui serangkaian reaksi yang melibatkan
fosforilasi serta dekarboksilasi.
3. Konversi PEP menjadi 2-fosfogliserat: PEP ditransfer ke gugus karboksil
dari CO2 oleh enzim PEP karboksilase, membentuk oksalosuksinat.
Oksalosuksinat diubah menjadi 2-fosfogliserat melalui serangkaian reaksi
yang melibatkan dekarboksilasi serta fosforilasi.
4. Konversi 2-fosfogliserat menjadi fruktosa 1,6-bisfosfat: 2-fosfogliserat
diubah menjadi fosfoenolpiruvat melalui serangkaian reaksi yang
melibatkan hidrolisis ATP serta kehilangan cairan tubuh .

5
Fosfoenolpiruvat ditransfer ke fruktosa 1,6-bisfosfat melalui enzim
fruktosa 1,6-bisfosfatase.
5. Konversi glukosa 6-fosfat: Fruktosa 1,6-bisfosfat diubah menjadi glukosa
6-fosfat melalui serangkaian reaksi yang melibatkan hidrolisis fosfat.
Sesudah tahap-tahap ini selesai, glukosa 6-fosfat bisa dipergunakan
untuk sintesis glikogen atau diproses lebih lanjut melalui jalur glikolisis
untuk menghasilkan ATP. Glikoneogenesis merupakan proses penting
pada mempertahankan kadar glukosa darah selama masa puasa serta pada
metabolisme asam amino. Tahapan skema metabolisme glikoneogenesis
melibatkan enzim-enzim kunci seperti piruvat karboksilase, PEP
karboksilase, dan fruktosa 1,6-bisfosfatase.

D. Glikogenolisis

https://www.siswapedia.com/glikogenesis-glikogenolisis-dan-
glukoneogenesis/

Glikogenolisis merupakan proses pemecahan glikogen menjadi


glukosa-6-fosfat yang digunakan oleh sel untuk menghasilkan energi.
Tahapan-tahapan skema glikogenolisis adalah sebagai berikut:

6
1. Fosforilasi glikogen: Enzim glikogen fosforilase memulai reaksi dengan
menghilangkan satu molekul glukosa dari ujung nonreduksi glikogen.
Reaksi ini membebaskan energi yang digunakan untuk membentuk
glukosa-1-fosfat.
2. Dekstrinasi: Enzim dekstrinase bekerja di rantai glikogen serta memecah
dekstrin-1,6-glukosa menjadi glukosa bebas.
3. Fosforilasi glukosa: Glukosa-6-fosfat dibentuk dari glukosa bebas oleh
enzim fosfoglukomutase.
4. Glukoneogenesis: Glukosa-6-fosfat bisa masuk ke jalur glukoneogenesis
untuk membentuk glukosa baru.
5. Pengaktifan glikogen fosforilase: Adanya hormon glukagon atau epinefrin
dalam tubuh akan memicu pengaktifan enzim glikogen fosforilase, yang
mempercepat proses glikogenolisis.
6. Penghambatan glikogen sintase: Hormon insulin menghambat enzim
glikogen sintase, yang menghambat pembentukan glikogen dan
mempromosikan glikogenolisis.
7. Pengaturan alosterik: Konsentrasi ATP, ADP, serta AMP dalam sel
mengatur glikogenolisis melalui pengaturan alosterik enzim yang terlibat
pada proses ini.
Dalam keseluruhan, tahapan-tahapan ini membentuk glukosa-6-
fosfat yang dapat masuk ke dalam jalur metabolisme seluler lainnya untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh sel. Glikogenolisis terjadi saat
tubuh membutuhkan energi, contohnya saat berolahraga atau pada keadaan
puasa, serta bertujuan untuk mempertahankan kadar glukosa darah supaya
tetap stabil. Glikogenolisis juga bisa terjadi pada organ hati saat kadar
glukosa pada darah rendah, sehingga hati dapat memecahkan glikogen
menjadi glukosa serta mengeluarkannya ke dalam darah untuk
dipergunakan oleh sel-sel tubuh yang membutuhkan energi.

Anda mungkin juga menyukai