Anda di halaman 1dari 27

Katabolisme Karbohidrat

Oleh
Kelompok 5
Siti Nurhasanah (06101281520062)
Puspita Mayang Sari (06101281520063)
Arindita Audi Mareta (06101381520050)

Fakultas KIP, Prodi : Pendidikan Kimia


2017
METABOLISME KARBOHIDRAT

1 2
Katabolisme Siklus
Glukosa Asam Sitrat

3
Energi
Katabolisme
Definisi metabolisme
1. aktivitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan
mencangkup kerja sama dalam berbagai sistem multi enzim
2. suatu reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup yang
dibantu enzim biokatalisator

fungsi metabolisme
1. untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan
2. untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekursor unit
pembangun bagi makromolekul sel
3. untuk menggabungkan unit-unit pembangun menjadi protein, asam
nukleat, lipid, polisakarida, dll
Metabolisme didalam sel terdiri dari 2
bagian
Katabolisme
Anabolisme

Katabolisme adalah Anabolismee adalah


proses penguraian proses sintesis molekul
molekul besar menjadi kimia kecil menjadi
molekul kecil dengan molekul lebih besar
bantuan enzim. dengan bantuan enzim.
Catatan Catatan
- Reaksi yang - Memerlukan energi
menghasilkan energi - Reaksinya reaksi
- Reaksinya reaksi reduksi
oksidasi
Katabolisme Glukosa
Katabolisme Glukosa adalah penguraian molekul glukosa
menjadi molekul yang lebih sederhana, secara enzimatik.
Penguraian molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon menjadi
molekul piruvat, yang memiliki 3 atom karbon disebut Glikolisis
Glukosa.
Glikolisis Glukosa melibatkan reaksi enzimatik , hasil
glikolisis menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Penguraian
molekul glukosa menjadi piruvat melibatkan 10 tahap reaksi
enzimatis.
Tahap-tahap reaksi dalam proses glikolisis
Heksokinase Fosfogliseril kinase

fosfoheksoisomerase Fosfogliseril mutase

fosfofruktokinase enolase

aldolase Piruvat kinase

Triosafosfat isomerase Laktat dehidrogenase

Gliseraldehida-3-fosfat
dehidrogenase
Heksokinase
Tahap pertama proses glikolisis adalah
pengubahan glukosa menjadi -6-fosfat dengan reaksi
fosforilasi.
Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi
ini dibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Dalam otak, otot dan hati terdapat enzim
heksokinase yang multi subtrat ini.
Enzim heksokinase dari hati dapat dihambat oleh
hasil reaksi sendiri. Jadi, apabila glukosa-6-fosfat
terbentuk dalam jumlah banyak maka senyawa ini akan
menjadi inhibitor bagi enzim heksokinase tadi.
Selanjutnya, enzim akan aktif kembali apabila
konsentrasi glukosa-6-fosfat menurun pada tingkat
tertentu.
fosfoheksoisomerase

Reaksi berikutnya ialah isomerasi, yaitu pengubahan


glukosa-6-fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase.
Enzim ini tidak memerlukan kofaktor dan telah diperoleh
dari ragi dengan cara ktistalisasi. Enzim
fosfoglukoisomerase terdapat pada jaringan otot dan
mempunyai berat molekul 130.000
fosfofruktokinase

Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-


difosfat oleh enzim fosforuktokinase dibantu oleh ion
Mg 2+ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini gugus fosfat
dipindahkan dari ATP kepada Fruktosa-6-fosfat dan
ATP sendiri akan berubah menjadi ADP.
fosforuktokinase dapat dihambat atau dirangsang
oleh beberapa metabolit, yaitu senyawa yang terlibat
dalma proses metabolisme ini.
Enzim ini adalah suatu enzim alosterik dan
mempunyai berat molekul kira-kira 360.000
aldolase

Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi


glikolisis adalah penguraian molekul fruktosa-1,6-
difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu
dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseraldehida-3-fosfat.
Dalam tahap ini enzim aldolase yang menjadi
katalis, telah ditemukan dan dimurinikan oleh Warburg.
Enzim ini terdapat dalam jaringan tertentu dan
dapat bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian
beberapa ketosa dan monofosfat.
Triosafosfat isomerase

Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase


terbentuk dua macam senyawa, yaitu dihidroksi aseton
fosfat dan D-gliseraldehida-3-fosfat. Yang mengalami
reaksi lebih lanjut dalam glikolisis adalah D-
gliseraldehida-3-fosfat.
Didalam sel terdapat enzim triosafosfat
isomerase yang dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat
menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat.
Gliseraldehida-3-fosfat
dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi
oksidasi gliseraldehida-3-fosfat menjadi asam 1,3
difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim
NAD+, sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam
fosfat.
Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida menjadi
asam karboksilat. Gliseraldehida-3-fosfat
dehidrogenase telah dapat diperoleh dalam bentuk
kristal dari ragi dan mempunyai berat molekul 145.000
Fosfogliseril kinase

Reaksi yang menggunakan enzim ini ialah reaksi


pengubahan asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam 3-
fosfogliserat.
Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari
ADP dan ion Mg2+ diperlukan sebagaik kofaktor. Oleh
karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi,
maka reaksui ini mempunyai fungsi untuk menyimpan
energi yang dihasilkan oleh proses glikolisis dalam
bentuk ATP.
Fosfogliseril mutase

Fosfogliseril mutase bekerja sebagai katalis pada


reaksi pengubahan asam 3-fosfogliserat menjadi asam 2-
fosfogliserat.
Enzim ini berfungsi memindahkan gugus fosfat
dari satu atom C kepada C lain dalam satu molekul. Berat
molekul enzim fosfogliseril mutase yang diperoleh dari
ragi ialah 112.000
Enolase

Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam


fosfoenol piruvat dari asam 2-fosfogliserat dengan
katalis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Reaksi pembentukan fosfoenol piruvat ini ialah reaksi
dehidrasi. Adanya ion F- dapat menghambat kerjanya
enzim enolase.
Piruvat kinase

Enzim ini merupakan katalis pada reaksi


pemindahan gugus fofat dari asam fosfoenol piruvat
kepada ADP sehingga terbentuk molekul ATP dan
molekul asam piruvat.
Piruvat kinase telah dapat diperoleh dari ragi
dalam bentuk kristal. Enzim ini adalah suatu tetramer
dengan berat molekul 165.000. dalam reaksi tersebut
diatas, diperlukan ion Mg2+ dan K+ sebagai aktivator.
Laktat dehidrogenase

Reaksi yang menggunakan enzim laktat


dehidrogenase ini ialah reaksi tahap akhir glikolisis,
yaitu pembentukan asam laktat dengan cara reduksi
asam piruvat.
Dalam reaksi ini digunakan NADH sebagai koenzim
Tinjauan energi proses glikolisis

Proses glikolisis dimulai dengan molekul glukosa dan


diakhiri dengan terbentuknya asam laktat. Reaksi-reaksi
yang berlangsung pada proses glikolisis dapat dibagi
dalam dua fase

Pada fase pertama, glukosa diubah menjadi triosafosfat


dengan proses fosforilasi. Dalam proses glikolisis satu mol
glukosa diubah menjadi dua mol asam laktat. Pada fase
pertama ini melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi
ADP. Jadi fase pertama ini menggunakan energi yang
tersimpan dalam molekul ATP.
Tinjauan energi proses glikolisis

Fase kedua dimulai dari reaksi oksidasi triosafosfat hingga


terbentuk asam laktat. Fase kedua mengubah dua mol triosa
yang terbentuk pada fase pertama menjadi dua mol asam
laktat, dan dapat menghasilkan 4 mol ATP. Jadi fase kedua
ini menghasilkan energi.

Apabila ditinjau secara keseluruhan proses glikolisis ini


menggunakan 2 mol ATP dan menghasilkan 4 mol ATP
sehingga masih ada sisa 2 mol ATP yang ekivalen dengan
energi sebesar 14.000 kalori. Oleh karena energi yang
dibebaskan untuk reaksi glukosa menjadi asam laktat
adalah 56.000 kalori, maka dapat dihitung efisiensi
proses glikolisis ialah 14.000/56.000 x 100% = 25 %.
Siklus Asam Sitrat
Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada
mitokondria yang berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan
mengubah asam piruvat menjadi karbondioksida, air dan sejumlah
energi.
Proses ini adalah proses oksidasi dengan menggunakan oksigen atau
aerob. Siklus asam sitrat ini juga disebut dengan siklus krebs.
Pada organisme proses aerobik glikolisis glukosa menghasilkan molekul
piruvat yang selanjutnya akan dioksidasi dalam siklus krebs yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP dan NADH. Selanjutnya
dioksidasi pada fosforilasi oksidatif melepaskan karbondioksida dan air.
Proses penguraian molekul glukosa menjadi
karbondioksida dan air dalam sel disebut respirasi sel.
Tiga tahap proses respirasi sel :
1. Penguraian makromolekul (karbohidrat, asam
amino, lemak) menjadi molekuol yang lebih
sederhana dalam bentuk Asetil-CoA.
2. Proses oksidasi dengan menggunakan senyawa
fosfat yang berenergi tinggi pada siklus asam sitrat
(siklus TCA).
3. Tahap memasuki rantai respirasi dimana terjadi
aliran elektron dari siklus krebs yang dikenal
dengan fosforilasi oksidatif.
Asetil-CoA merupakan salah satu senyawa antara
yang masuk ke dlam siklus krebs (siklus TCA).
Pengubahan molekul piruvat menjadi Asetil-CoA
melibatkan enzim piruvat dehidrogenase.
Perubahan piruvat menjadi Asetil-CoA oleh enzim
Piruvat dehidrogenase kompleks sebagai berikut:
Timbulnya Siklus Asam Sitrat

Siklus ini mula-mula diperkenalkan oleh Hans Krebs melalui


hasil peneitiannya. Ia meneliti mengenai pengaruh anion
terhadap kecepatan konsumsi oksigen pada cacahan otot
yang sedang engoksidasi piruvat. Hasil penelitian tersebut
disusun dalam bentuk siklus krebs (siklus TCA).
Pengaturan Siklus TCA

Reaksi antara asetil KoA dengan oxaloasetat


menentukan laju reaksi secara menyeluruh.
Kecepatan reaksi sitrat sintase dikontrol
oleh konsentrasi asetil KoA sebagai salah
satu substratnya.
Pada keadaan normal proses glikolisis dan
proses oksidasi paa siklus TCA digabungkan
satu sama lain. Jadi hanya sebagian glukosa
yang diubah menjadi piruvat untuk
menyokong siklus TCA.
Energi yang Dihasilkan
Untuk mengetahui berapa energi yang dihasilkan pada siklus
asam sitrat, perlu dilihat reaksi-reaksi yang terjadi serta
hubungannya.
Reaksi-reaksi dalam siklus asam sitrat
menghasilakn energi yang tersimpan dalam
bentuk ATP dapat dilihat pada tabel:
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai