PROPOSAL
ASWAT PRASETIAWAN
PROPOSAL
Oleh
Aswat prasetiawan
O12120022
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Pemberian Kulit Buah Durian Amoniasi Dengan Kulit Buah Durian
Fermentasi Terhadap Kondisi Status Faal Kambing Kacang Betina
Dr. Padang Hamid, S.Pt., M.P Dr. Ir. Sri Wulan, S.Pt, MP.IPP
NIP. 19680526 200003 1 002 NIP:19761124 200003 2 001
Disahkan Oleh,
Koordinator Program Studi
Peternakan Universitas Tadulako
ii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.5 Hipotesis 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Deskripsi Kambing Kacang 6
2.2 Deskripsi Pakan Ternak 7
2.2.1 Hijauan Pakan 8
2.2.2 Konsentrat 9
2.3 Deskripsi Durian 9
2.4 Amoniasi (KBDA) dan Fermentasi (KBDF) 9
2.4.1 Potensi Kulit Buah Durian Sebagai Pakan Ternak 11
2.5 Bahan-bahan yang digunakan dalam Amoniasi dan Fermentasi 13
2.5.1 Pupuk Urea 13
2.5.2 Yakult 13
2.5.3 Gula Merah 14
2.6 Status Faal 14
2.6.1 Suhu Tubuh 15
2.6.2 Frekuensi Respirasi 15
2.6.3 Frekuensi Pulsus 16
BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN 18
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 18
3.2 Materi Penelitian 18
3.2.1 Ternak Percobaan 18
iii
3.2.2 Kandang 19
3.2.3 Pakan Ternak 19
3.2.4 Pembuatan Kulit Buah Durian Amoniasi (KBDA) 20
3.2.5 Pembuatan Kulit Buah Durian Fermentasi (KBDF) 21
3.2.7 Peralatan Penelitian 21
3.3 Metode Penelitian 22
3.3.1 Perlakuan 22
3.4. Peubah dan cara Pengukurannya 22
3.4. Analisis Data 23
DAFTAR PUSTAKA 25
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
dikenal hidup di daerah tropis dan mempunyai kelebihan penghasil daging juga susu,
dan kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan kulitnya memiliki
nilai ekonomis yang tinggi. Satu faktor penting yang menentukan keberlanjutan
peternakan ternak ruminansia adalah suplai secara konsisten sumber pakan yang
murah tetapi mempunyai nilai nutrisi tinggi. Namun demikian, di negara tropis seperti
Indonesia ketersediaan pakan secara kontinu baik kualitas dan kuantitas masih
rumput alam yang ketersediaannya terbatas dan nilai nutrisinya yang rendah, apalagi
saat musim kemarau sangat terbatas ketersediaan hijauan pakan yang berkualitas.
Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia (sapi kerbau
kambing dan domba). Salah satu bahan pakan alternatif yang bisa digunakan sebagai
substrat untuk fermentasi adalah limbah buah durian. Yaitu komposisi limbah buah
durian terdiri dari bagian kulit 60%, biji 20% dan daging buah 20%, sehingga 80%
buah durian yang dimanfaatkan secara maksimal sebagai pakan ternak (Wahyono,
2009). Menurut Djaeni dan Prasetyaningrum (2010) dari sebuah durian diperoleh
daging durian sebanyak 20- 25%, bagian kulitnya 60-75% dan buji durian 5-15%
sehingga limbah buah durian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak adalah
65-80%.
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu komoditas yang unggul selain
tanaman jeruk dan rambutan. Data produksi buah durian tahun 2022 sekitar 63.387
ton. Terdapat tiga daerah yang memproduksi buah durian terbanyak di Sulawesi
tengah bahkan mampu memproduksi durian sebanyak 30 ribu ton pertahunya. Ada
Kabupaten Parigi Mautong produksi sebanyak 30.541 ton, naik 7.678 ton, dari 2021.
Kabupaten Tolitoli juga memproduksi buah durian sebanyak 15.382 ton, naik 7.678
ton, dari tahun 2021. Dan Tolitoli menjadi daerah memproduksi buah durian terbesar
pertahunya.
Kulit buah durian adalah limbah pertanian hasil ikutan dari buah durian limbah
buah kulit durian merupakan bahan yang cukup potensial untuk dijadikan sumber
pakan alternatif. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia (2017), tanaman durian di
provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu komoditas yang unggul selain
tanaman jeruk dan rambutan. Kulit buah durian cukup potensial untuk digunakan
sebagai bahan pakan ternak ruminansia jika dilihat, presentase bagian dagingnya
termaksud rendah yaitu hanya 20-30%, sedangkan kulit (60-75%) dan biji (5-15%)
2
Pemanfaatan kulit buah durian tidak dapat di lakukan karena adanya, kandungan
lignin yang tinggi sehingga perlu diolah terlebih dahulu, salah satu sistim pengolahan
sumber pakan berserat. Salah satunya proses kimiawi yaitu, Amoniasi merupakan
kimia berupa NaOH, KOH, atau Urea. dan fermentasi merupakan merupakan proses
perubahan kimiawi, dari senyawa komplek menjadi lebih sederhana dengan bantuan
enzim yang dihasilkan oleh mikroba. Jadi pemanfaatan amoniasi dan fermentasi
Merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas bahan pakan ternak.
Kondisi status faal ternak merupakan indikasi dari kesehatan dan adaptasi ternak
terhadap lingkungannya. Ternak yang berada pada lingkungan dengan suhu dan
kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan stress karena sistem pengaturan panas
tubuh dengan lingkungannya menjadi tidak seimbang. Oleh karena itu perlu adanya
usaha pemenuhan pakan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan ternak karena dapat
berakibat pada aktivitas didalam tubuh, frekuensi respirasi dan frekuensi pulpus pada
ternak. Berdasarkan hal tersebut telah dilakukan penelitiarn tentang pengaruh dosis
pemberian kulit buah durian amoniasi dengan kulit buah durian fermentasi terhadap
apakah pemberian tepung kulit buah durian yang diolah secara amoniasi fermentasi
kulit buah durian amoniasi dan kulit buah durian fermentasi terhadap status faal
meningkatkan bobot dan persentase non karkas internal kambing Kacang betina yang
1.5 Hipotesis
Pemberian tepung kulit buah durian 0,5% tidak berpengaruh nyata terhadap
status faal, namun masih dapat mempertahankan kondisi fisiologi (status faal)
4
6
Indonesia yang juga ditemukan di Negara Malaysia dan Philipina. Kambing kacang
sangat cepat berkembang biak, pada umur 15-16 bulan sudah bisa menghasilkan
keturunan. Kambing ini cocok untuk penghasil daging dan kulit, bersifat prolific,
tahan terhadap kondisi dan mampu beradaptasi dengan baik diberbagai lingkungan
Ciri-ciri kambing Kacang yaitu memiliki badan kecil pendek, telinga pendek
tegak, berleher pendek, jantan dan betina bertanduk, tinggi badan jantan dewasa rata-
rata 60-65 cm, betina dewasa 65 cm, bobot badan dewasa jantan 25 kg, sedangkan
Kambing Kacang merupakan salah satu jenis kambing lokal Indonesia yang
ukuran tubuh yang relativ kecil dan berdiri tegak. Kambing ini telah beradaptasi
dengan lingkungan setempat dan memiliki keunggulan pada tingkat kelahiran ternak
Ciri-ciri kambing Kacang adalah antara lain bulu pendek dan berwarna tunggal
(putih, hitam dan coklat). Adapun yang warna bulunya berasal dari campuran ketiga
warna tersebut. Kambing jantan maupun betina memiliki tanduk yang berbentuk
7
Ternak kambing jantan memiliki janggut sementara pada betina jarang ditemukan
janggut. Leher pendek dan punggung melengkung. Kambing jantan berbulu surai
panjang dan kasar sepasang garis leher, pundak, punggung sampai ekor (Pamungkas
dkk. 2009).
lingkungan hidup seperti oksigen dan air, dengan adanya pakan ternak mampu
bertahan hidup dan terhindar dari berbagai penyakit (Sudarmono dan Sugeng, 2008).
Menurut Setiawan dan Arsa (2005) bahan pakan merupakan bahan makanan ternak
yang terdiri dari bahan kering dan air yang harus diberikan kepada ternak untuk
memenuhi kebutuhan pokok dan produksinya. Pakan merupakan salah satu faktor
yang sangat penting untuk peningkatan produktivitas ternak. Pakan dengan kualitas
dan kuantitas yang cukup sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan
produksi. Pakan dibutuhkan oleh ternak untuk tumbuh dan berkembangbiak hanya
pakan yang sempurna yang mampu mengembangkan pekerjaan sel tubuh, pakan yang
lebih menyukai tanaman merambat dan daun-daunan daripada rumput (Sodiq, 2002).
Pakan sumber protein yang baik berasal dari tumbuhan seperti bungkil dan bekatul
hanya sebagai pengenyang tetapi juga berfungsi sebagai sumber nutrisi, yaitu protein,
energi, vitamin dan mineral. Hijauan yang bernilai gizi cukup memegang peranan
penting karena dapat menyumbang zat pakan yang lebih ekonomis dan berhasil guna
Pakan hijauan adalah makanan yang berserat tinggi yang dapat dikonsumsi oleh
Sugeng, 2008). kelompok pakan hijauan ialah bangsa rumput (Graminae), legum dan
tumbuhan lainnya, semua bisa diberikan dalam dua macam bentuk, yakni hijauan
segar atau kering, yang termasuk hijauan segar adalah hijauan yang diberikan dalam
Salah satu contoh jenis rumput yaitu Panicum sarmentosum Roxburg (Roxb).
Panicum sarmentosum Roxburg (Roxb) adalah salah satu jenis rumput yang
ditemukan tumbuh dan menyebar alami pada lahan kering di Tondo-Lembah Palu.
2.2.2 Konsentrat
Menurut (Sudarmono dan Sugeng, 2008), pakan konsentrat adalah pakan yang
berkonsentrasi tinggi dengan kandungan serat kasar yang relative rendah dan mudah
dicerna, pakan konsetrat ini meliputi bahan makanan yang berasal dari biji-bijian
seperti jagung giling, dedak, bungkil dan berbagai umbi-umbian. Pakan yang
berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat mineral dan
vitaminnya seimbang (Kusumastuti dkk. 2010). Adapun fungsi konsetrat antara lain
sebagai sumber energi dan sumber protein bagi ternak untuk meningkatkan
kandungan gizi dalam pakan, menambah bobot badan ternak, pemberian pakan
menjadi lebih efesien, memenuhi kebutuhan ternak tidak hanya berasal dari tumbuh-
2.4 Amoniasi
Amoniasi adalah pemberian senyawa-senyawa nitrogen pada hijauan yang
digunakan untuk meningkatkan kualitas pakan seperti gas amoniak, larutan amoniak,
2.5 Fermentasi
10
mengubah bahan dasar menjadi produk oleh massa sel mikroba (Hastuti dkk., 2011)
Mekanisme kerja amoniasi merusak ikatan ester anatar lignin dengan karbohidrat
bersifat fisik membuat pakan lebih lunak dan membengkak yang ditunjang oleh
Fermentasi adalah suatu proses perubahan substrat baik secara fisik maupun
kimiawi pada kondisi aerob maupun anaerob, oleh aktivitas enzim yang dihasilkan
2000)
makanan baru yang dapat memperpanjang daya simpan (Farnworth, 2008). Aktivitas
bahan organic yang kompleks menjadi lebih sederhana dengan adanya aktivitas dari
maksimal Kulit buah durian merupakan salah satu limbah pertanian yang
mengandung protein kasar (PK) 4,73%, 0,90% lemak kasar (LK), 41,24%
serat kasar (SK), 8,31% abu, 91%,11 bahan kering (BK), 44,82% BETN
pakan, hal ini juga untuk menanggulangi pembuangan limbah kulit buah
yang cukup tinggi serta serat kulit durian sekitar 60-70%. Menurut Rukmana
sebagai berikut
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
12
Ordo : Bombacales
Family : Bombacaceae
Kelas : Dicotyledoneae
Genus : Durio
mengandung unsur selulosa yang tinggi (50-60%) dan kandungan lignin (5%) serta
kandungan pati yang rendah (5%) sehingga dapat diindikasikan sebagai campuran
meter atau lebih, bercabang banyak dan membentuk tajuk (kanopi) mirip
kerucut atau segi tiga, setiap percabangan tanaman durian tumbuh mendatar
atau tegak membentuk sudut 30-40˚ tergantung pada jenis atau varietasnya.
13
menekan biaya pakan ternak. Urea mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi,
ransum karena urea mengandung sekitar 45% Nitrogen atau equivalen dengan
284% protein kasar (Puastuti, 2010). Namun penambahan urea dalam pakan
jika tidak dilakukan dengan hati-hati dapat menimbulkan efek negatif seperti
2.5.2 Yakult
Yakult adalah suplemen makanan berbentuk minuman probiotik. Yakult
terbuat dari susu yang difermentasikan oleh bakteri lactobacillus casei. yakult
15%, gula invert 0,13%, non gula (organik) 0,13%, non gula (anorganik)
0,02%. Gula merah memiliki banyak manfaat dari segi kimia karena
mengandung sukrosa kurang lebih 84% dibandingkan dengan gula tebu dan
gula bit yang masing-masing hanya mengandung 20% sukrosa, sehingga gula
merah mampu menyediakan energi lebih tinggi dari gula tebu dan gula bit.
Oleh karena itu gula merah dapat dimanfaatkan sebagai molase (Lempang,
2012).
aspek antara lain suhu tubuh, denyut nadi (frekuensi pulsus) dan frekuensi pernapasan
berkisar pada 26-54 kali/menit (Frandson, 1996). Denyut nadi pada kambing Kacang
15
berkisar 60-120 kali/menit (Fitra dan Hendri, 2006), sedangkan suhu rektal kambing
dalam tubuh yang berbeda pula, ternak akan selalu beradaptasi dengan lingkungan
tempat hidupnya, apabila lingkungan dengan suhu dan kelembaban yang tinggi dapat
diperoleh pada hewan dengan memasukan termometer pada rectum selama satu menit
normalnya suhu pada ternak 37°-40°. Walaupun suhu rektal tidak selalu menunjukan
rata-rata suhu tubuh, tapi hal ini dianggap lebih baik untuk mengukur suhu tubuh
Kambing termasuk hewan berdarah panas (Homoeterm), yang berarti ternak tersebut
senantiasa berusaha mempertahankan suhu tubuhnya pada kisaran yang paling cocok
untuk terjadi aktivitas biologi yang optimum. Suhu tubuh hewan homoeterm
merupakan hasil keseimbangan dari panas yang diterima dan yang di keluarkan oleh
tubuh ternak diantara umur, jenis kelamin musim, waktu atau jam dalam
konsumsi air minum. Status suhu tubuh yang relatif konstan tercapai hanya
asam arang atau oksigen yang diambil dari udara oleh paru sampai paru dan
mengalami proses kimia dalam jaringan tubuh yang dilepaskan dalam bentuk
karbon dioksida (CO 2), respirasi memiliki dua proses, yaitu respirasi eksternal
alveolar ini disebut respirasi eksternal respirasi internal dapat terjadi apabila
oksigen berdifusi ke dalam darah (Campbell dkk., 2002). Pada frekuensi pada
pernapasan.
vesikuler, paru-paru yang tidak normal dapat menimbulkan suara keras yang
disebut rales atau tidak menimbulkan suara sama sekali bergantung pada
organ utama dalam sirkuasi darah yang memiliki fungsi untuk memompakan
darah dari vertikel menuju jaringan kemudian kembali lagi. Kecepatan denyut
jantung dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan, aktivitas tubuh, suhu tubuh,
Sistem sirkulasi darah seekor hewan terdiri atas suatu pompa empat ruang
yaitu jantung, dan sistim pembuluh darah, pembulu yang mengalirkan darah
dari jantung ke bagian bagian lain disebut arteri, sedangkan yang membawa
darah menuju jantung disebut vena. Jantung terbagi menjadi bagian kanan dan
kiri Masing-masing bagian terdiri atas atrium, yang menerima curahan darah
Pulsus atau denyut nadi dapat berubah sesuai dengan kondisi fisiologi
Tengah yang berlangsung dari bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2023.
Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan tahap
perlakuan.
ternak percobaan:
2. Membiasakan ternak dengan pakan baru (pakan yang diberikan pada waktu
penelitian).
Sebelum pelaksanaan tahap perlakuan, terlebih dahulu dilakukan uji coba atau
latihan (trial and error) mengenai cara pengukuran variabel yang diamati. Tahap
Kacang betina umur 6 sampai 10 bulan dengan kisaran bobot badan antara 10 sampai
dengan 12 kg. Ternak tersebut milik CV. Prima BREED Kelurahan Tondo
3.2.2 Kandang
Kandang yang digunakan yaitu kandang panggung dengan atap rumbia, lantai
papan, dinding dari papan yang berukuran 5 x 10 m. Kandang dibuat petak menjadi
14 petak dengan masing-masing ukuran 1,0 x 1,0 meter yang ditempati seekor
kambing percobaan. Setiap petak dilengkapi dengan bak pakan terbuat dari papan
dan sebuah baskom untuk tempat minum. Tiga hari sebelum kandang digunakan
dengan tingkat pengenceran 15 cc per 10 liter, agar kandang terbebas dari kuman
beberapa bahan berupa kacang kedele 18%, dedak padi 48%, dan jagung giling 34%
dengan kandungan protein 14,01% dan TDN 67,56%. Tepung kulit buah durian hasil
perlakuan diberikan pada jam 07.30 pagi sebanyak 1,0% konsentrat dan 0,5% bahan
ad-libitum.
Adapun kandungan gizi bahan penyusun konsentrat tertera pada Tabel 3-1.
Tabel 3-1. Kandungan Nutrisi dan Komposisi Bahan Pakan yang Digunakan.
Bahan Protein Serat Lemak
Bahan Pakan TDN**
Kering* Kasar* Kasar* Kasar*
20
sebagai berikut :
1) Kulit buah durian kering giling sebanyak 10 kg + 2,5% urea + 40% air steril dari
2) Disimpan dalam gentong plastik tertutup dengan suhu kamar selama 21 hari.
3) Setelah masa amoniasi berakhir, sampel bahan perlakuan dibuka, kemudian kulit
buah durian dikerig anginkan selama kurang lebih 4-5 hari untuk penghentikan
proses amoniasi.
merah + 20% yakult, kemudian ditambahkan 40% air steril dari bahan kering tepung
kulit buah durian. Substrat yang sudah tercampur dengan semua bahan dimasukkan
ke dalam tong sambil ditekan-tekan untuk mengurangi rongga udara dan volumenous
dalam tong. Kemudian mulut tong ditutup dan diikat dengan karet gelang, disimpan
dalam ruang pada suhu kamar selama 21 hari. Setelah proses pemeraman berakhir,
tong dibuka, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 5-6 hari
1. Suhu tubuh
2. Frekuensi respirasi
3. Frekuensi pulsus
Prosedur kerja pengukuran status faali yang meliputi suhu tubuh, frekuensi
1. Suhu Tubuh
dilakukan selama 1 menit. Suhu tubuh diukur setiap 3 hari sekali pada temperatur
rendah, yaitu pada pagi hari antara Pukul 03.00 sampai 04.00, temperatur
tertinggi, yaitu pada siang hari antara Pukul 12.00 sampai 13.00.
23
2. Frekuensi Respirasi
atau nafas pendek selama 1 menit. Waktu pengukuran frekuensi respirasi juga
3. Frekuensi Pulsus
femoralis sebelah medial paha kiri selama 1 menit. Perabaan arteri tersebut dapat
respirasi.
x 1−x 2
t=
√
2 2
( n1 −1 ) S 1+ ( n2−1 ) S2 1 1
n1 +n2−2 (n n )
+
1 2
Keterangan :
2
S1 = Ragam perlakuan pemberian kulit buah durian amoniasi
2
S2 = Ragam perlakuan pemberian kulit buah durian fermentasi.
25
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, R. D., 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Fuller, R. 1989. Probiotics in Man and Animal. Journal Application Bacteriol. Vol
66(1) : 365-378.
Hastuti. D, Shofia, N.A., Dan Baginda, I.M. 2011. Pengaruh Perlakuan Teknologi
Amofer (Amoniasi Fermentasi) Pada Limbah Tongkol Jagung Sebagai
Alternatif Pakan Berkualitas Ternak Ruminansia. Mediagro, Vol. 7 No. 1, hal:
55-65
Herlinae. 2003. Evaluasi Nilai Nutrisi dan Potensi Hijauan Asli Lahan Gambut
Pedalaman di Kalimantan Tengah Sebagai Pakan Ternak [Tesis]. Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kusumastuti, T.A., B.Susilo, Y.Y. Suranindyah, B Suwignyo, 2010. Pengembangan
Tanaman Hijauan Pakan untuk Peningkatan Nilai Ekonomi Total Ternak
Ruminansia Menggunakan Model Sistem Informasi Geografis dan Sosial
Ekonomi. Laporan Penelitian Hibah Strategis Nasional. Fakultas Peternakan,
Jakarta.
Lempang, Mody. 2012. Pohon Aren dan Manfaat Produksinya. Jurnal Ilmiah
Farmasi. Vol 9(1) : 1-15.
Puastuti, W. 2010. Urea dalam Pakan dan Implikasinya dalam Fermentasi Rumen
Kerbau. Seminar dan Lokakarya Nasional Kerbau.
Pamungkas, Batubara, A., Doloksaribu, M., & Sihite, E. 2009. Petunjuk Teknis:
Potensi Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia. Sumatera Utara: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Pprastyawan, R.M., B.I.M Tampoebolon dan Surono. 2012. Peningkatan Kualitas
Jenggel Jangung Melalui Teknologi Amoniasi Fermentasi (AMOFER)
Terhadapa Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Serta Protein Total
Secaraln Vitro. Animal Agriculture Journal, Vol. 1. Np. 1, 2012, hal: 611-621.
Putra, D. K. H., 2012. Fisiologi Hewan: Thermoregulasi. Udayana University. Bali.
Riswandi, S. Sandi, and I.P. Sari. 2017. Amoniasi Fermentasi (Amofer) Serat Sawit
Dengan Penambahan Urea dan Effectie Microorganism-4 (EM-4) Terhadap
Kualitas Fisik, Derajat Keasaman (Ph), Bahan Kering dan Bahan Organik.
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptiman 2017, Palembang 19-20
Oktober 2017
27
Dalam Ransum Ayam Broiler. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 18-
19 September 2000, Bogor. Pusat Penelitian Peternakan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Hal 296-299
29