Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hijauan pakan ternak adalah semua bentuk bahan pakan berasal dari tanaman
atau rumput termasuk leguminosa baik yang belum dipotong maupun yang dipotong
dari lahan dalam keadaan segar. Hijauan pakan ternak yang umum diberikan untuk
70% keberhasilan peternakan berasal dari ketersediaan pakan. Oleh karena itu,
ketersediaan lahan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam penyediaan hijauan
pakan baik rumput maupun legum. Namun, kondisi saat ini banyak lahan yang
Silase adalah proses pengawetan hijauan pakan segar dalam kondisi anaerob
dengan pembentukan atau penambahan asam. Asam yang terbentuk yaitu asamasam
organik antara lain laktat, asetat, dan butirat sebagai hasil fermentasi karbohidrat
sehingga dalam pembuatan silase terdapat beberapa bahan tambahan yang biasa
soluble carbohydrat, bakteri asam laktat, garam, enzim, dan asam. Penambahan
bakteri asam laktat ataupun kombinasi dari beberapa additive silage merupakan
perlakuan yang sering dilakukan dalam pembuatan silase (Prasetyo, 2019). Adapun
ciri-ciri silase yang baik menurut Yuliyati et al. 2018, yaitu rasa dan wanginya
asam, warna pakan ternak masih hijau, tekstur rumput masih jelas, tidak berjamur,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pakan
sebagai pengenyang dan juga sebagai sumber nutrisi, seperti protein, energi, vitamin,
rakyat di pedesaan adalah rumput lapangan dan hasil samping pertanian, serta
Hijauan pakan ternak adalah semua bentuk bahan pakan berasal dari tanaman
atau rumput termasuk leguminosa baik yang belum dipotong maupun yang dipotong
dari lahan dalam keadaan segar yang berasal dari pemanenan bagian vegetatif
tanaman yang berupa bagian hijauan yang meliputi daun, batang, kemungkinan juga
pakan hijauan semakin berkurang karena semakin sempitnya lahan pertanian yang
dapat menghasilkan pakan hijauan. Kendala yang saat ini dihadapi dalam penyediaan
pakan hijauan adalah keterbatasan lahan tanaman hijauan. Oleh karena itu,
dibutuhkan sumber hijauan alternatif yang dapat dimanfaatkan pada musim kemarau
untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki kualitas dan
kandungan nutrien yang tinggi. Pakan alternatif yang dapat digunakan salah satunya
berasal dari limbah perkebunan yang berpontensi, murah, mudah didapat, berkualitas
Rustiyanaa, 2016).
lepas dengan jenis rumput. Bagi ternak ruminansia hijauan pakan ternak memiliki
persentase tertinggi dalam biaya produksi yaitu sekitar 70%. Terdapat beberapa jenis
rumput, yaitu rumput benggala, rumput setatria, rumout gajah, dan rumput gajah.
maximum) merupakan tanaman pakan ternak yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
hijauan pakan bagi ternak ruminansia karena rumput ini termasuk tanaman berumur
panjang, dapat beradaptasi pada semua jenis tanah dan palatabel (di sukai ternak)
Rumput Setaria memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap jenis tanah dan
iklim, sedikit tahan genangan, tahan lindungan, dan kekeringan. Rumput Setaria
spacellata merupakan tanaman yang mempunyai kualitas yang baik sebagai hijauan
pakan, hal ini dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan, produktivitas hasil panen,
maupun nutrisi yang terkandung didalamnya, sehingga rumput ini pun sangat disukai
Menurut Wati et al. (2018) dalam Patimah et al. (2020), menyatakan bahwa
rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) merupakan salah satu jenis rumput
yang unggul dan memiliki produktivitas serta kandungan nutrisi yang cukup tinggi.
Rumput odot memiliki ukuran yang lebih kecil daripada jenis rumput gajah yang
lainnya. Rumput odot dapat tumbuh di berbagai jenis tanah serta sangat responsif
terhadap pemupukan. Rumput odot merupakan rumput yang tumbuh berumpun dan
Produksi yang berlimpah dan kandungan nutrisi yang cukup tinggi di banding jenis
rumput gajah yang lainnya membuat rumput odot berpotensi untuk dijadikan pakan
Terjemahnya:
“lalu dijadikan-Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman”.
Tafsir Ringkas Kemenag RI, yang menyatakan bahwa rerumputan itu tumbuh,
lalu setelah sekian lama dijadikan-Nya rerumputan itu kering dan berubah warna
berkembang, matang, kemudian mati. Semua tunduk pada aturan Allah dan tidak ada
penciptaan segala makhluk. Allah pula yang menentukan segala sesuatu menurut
bentuk dan ukuran yang tepat dan seimbang. Di samping itu, Dia menetapkan
Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan yang hijau dan segar untuk makanan
binatang dan ternak yang kemudian dijadikan-Nya kering dengan warna kehitam-
B. Rumput Gajah
merupakan beberapa jenis rumput yang mempunyai kualitas unggul sebagai pakan
ternak. Kebanyakan rumput tropis, apabila kebutuhan nutrien dan airnya tidak
terpenuhi akan menghasilkan produksi yang rendah, jika tumbuh pada tempat atau
areal yang ternaungi atau dengan kata lain tidak tahan terhadap naungan. Hal ini
tentunya berbeda dengan rumput yang tumbuh pada daerah yang mendapat
suatu jenis hijauan. Dengan demikian spesies hijauan pakan yang tahan terhadap
naungan akan mempunyai produksi dan kualitas yang tinggi meskipun tumbuh pada
Silase pakan ternak merupakan teknologi pengolahan pakan ternak hasil dari
menghasilkan pakan yang lebih awet dengan bau yang khas dan kandungan
karbohidrat, protein dan vitamin yang cukup stabil. Pemberian secara teratur dengan
jumlah seimbang antara berat pakan dan berat hewan akan membuat ternak menjadi
Prinsip pembuatan silase adalah fermentasi hijauan oleh mikroba yang banyak
menghasilkan asam laktat dalam keadaan anaerob (Naif, Nahak, dan Dethan, 2015).
Salah satu jenis bakteri asam laktat yang baik digunakan sebagai aditif dalam silase
daya simpan dari silase tersebut, sehingga diharapkan silase dapat bertahan lebih
Tujuan pembuatan silase adalah sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi
kesulitan pakan ternak pada musim kemarau atau pengawetan pakan ternak yang
melimpah pada musim hujan, sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak,
memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti
protein yang tinggi, mendayagunakan sumber pakan dari sisa limbah pertanian
ataupun hasil agroindustri pertanian dan perkebunan seperti bekatul, dedak, bungkil
udara dalam silo semaksimal mungkin. Agar pakan selalu tersedia maka peternak
pakan bagi peternak yakni dengan melakukan inovasi penyimpanan pakan segar
dalam jangka waktu tertentu. Inovasi tersebut adalah dengan mengawetkan bahan
hijauan segar dalam hal ini membuat silase. Sehingga ketika kesulitan dalam mencari
pakan pada musim kemarau bisa diatasi dengan membuat silase (Landupari, 2020).
Hijauan silase jerami dan jabon padi dibuat dengan cara memotong jerami
padi dan tebon jagung ukuran 2-5 cm, lalu diaduk sampai rata agar bagian-bagian dari
daun dan batang homogen. Kemudian dicampurkan dengan konsentrat mako sesuai
formula. Molases dilarutkan dalam air dan ditambahkan starter sebelum ditambahkan
pada campuran hijauan dan konsentrat. Campuran semua bahan ini kemudian diaduk
sampai merata. Setelah itu dimasukkan ke dalam drum silo, dipadatkan dan ditutup
rapat sehingga kondisi di dalam drum anaerob selama 2 minggu. Setelah 2 minggu
yaitu:
1. Potong rumput Gajah dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan parang, atau
2. Campurkan rumput yang sudah dipotong kecil dengan tetes tebu, dedak dan
3. Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus dipadatkan
4. Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga
kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong antara
ditutup rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau kantong plastik, atau kantong
METODE PRAKTIKUM
Adapun alat dan bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis menulis, terpal, alat
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah air, EM4, molasses, dedak
C. Prosedur kerja
dihemparkan.
tercampur rata.
pengakitif dituang sedikit demi sedikit hingga seluruh permukaan dapat tercampur
dengan rata.
g. Memasukkan bahan pakan silase kedalam plastic dan pastikan tidak ada udara
A. Hasil Pengamatan
1. warna
3. Tekstur
4. Jamur
5. Penggumpala
6. Kualitas Fisik
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini yaitu silase pakan ternak merupakan
teknologi pengolahan pakan ternak hasil dari proses pemecahan senyawa organik
silase pada prinsipnya untuk mempertahankan kondisi kedap udara dalam silo
semaksimal mungkin. Tujuan pembuatan silase adalah sebagai salah satu alternatif
untuk mengatasi kesulitan pakan ternak pada musim kemarau atau pengawetan pakan
ternak yang melimpah pada musim hujan. Kualitas silase tergantung dari kecepatan
B. Saran