Anda di halaman 1dari 28

Laporan Praktikum 1

ILMU TANAMAN MAKANAN TERNAK

‘Pengenalan Jenis-Jenis Hijauan Rumput dan Legum’

OLEH

NAMA: SYARIAT WAHYUDDIN

NIM : L1A119183

KELAS: C

AST PEMBIMBING : JUMADIL

COVERNYA LIHAT TEMANMU YANG SUDAH ACC


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan “
laporanIlmu Tanaman Makanan Ternak”. Meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya.

Saya sangat berharap agar laporan ini dapat berguna dalam menambah
wawasan serta pengetahuan tentang jenis-jemis rerumputan dan legum. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam laporan ini terdapat banyak kekurangan
dan masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya senantiasa
mengharapkan kritik, saran dan ulasan demi perbaikan maupun penyempurnaan
laporan yang saya buat ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membagun. Terimakasih.

Kendari,12Desember
2020

SYARIATWAHYUDDIN
Daftar isi

Kata Pengantar .....................................................................................................

Daftar Isi .............................................................................................................

Bab I Pendahuluan .............................................................................................

1.1. Latar Belakang .............................................................................................

1.2. Rumusan masalah ..........................................................................................

1.3. Tujuan dan manfaat …………………………………………………………

Bab II Pembahasan ................................................................................................

2.1. Waktu dan tempat ..........................................................................................

2.2. Alat dan bahan


.................................................................................................

2.3. Prosedur
kerja ...................................................................................................

Bab III Hasil dan pembahasan...............................................................................

3.1.
Rumput.................................................................................................................

3.2 Legume……………………………………………………………………….
Bab IV Kesimpulan dan saran…………………………………………………..

4.1. Kesimpulan………………………………………………………………….

4.2. Saran………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka......................................................................................................

Lampiran……………………………………………………………………..

TIDAK PERLU (NANTI DILAPORAN LENGKAP BARU DIMASUKAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Rumput dan legume merupakan pakanan pokok untuk mencukupi kebutuhan

nutrisi pakan pada ternak. Rumput memiliki beberapa jenis yang dapat di

tumbuhkan sendiri guna persiapan pakan untuk ternak dalam menghadapi musim

kemarau yang berkepanjangan. Rumput memiliki beberapa jenis, sebagai contoh

rumout odot. Rumput odot sendiri adalah salah satu jenis rumput yang sangat

sering di jumpai, karena hampir di segala media tanam jenis rumput ini dapat

tumbuh dengan subur.

Legume ialah salah satu dari ribuan spesies tanaman dalam keluarga kacang-

kacangan yakni family Leguminosae. Kacang-kacangan tersebut memiliki polong

bentuk cangkang, yang ketika matang, polong tersebut terbagi menjadi dua belah.

Famili legume merupakan bahan makanan yang penting dan bergizi tinggi baik di

konsumsi pada pakan ternak maupun untuk di konsumsi manusia. (YANG

PERLU KAMU MASUKAN DISINI ADALAH DEFENISI HIJAUAN????

MENGEPA PENTING DILAKUKAN PENGENALAN HIJAUAN MAKANAN

TERNAK?????MENGAPA PERLU DILAUKAN IDENTIFIKASI TERHADAP

HIJAUAN MAKANAN TERNAK???


1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah laporan praktikum ini mencakupi :

1. Mengetahui jenis-jenis legume


2. Mengetahui jenis-jenis rumput

1.3.Tujuan dan manfaat

Tujuan praktikum ini ialah untuk mengetahui jenis-jenis hijauan makanan


ternak berupa legume dan rumput.Manfaat dari praktikum ini ialah untuk
menambah wawasan pengetahuan dalam memilah dan mengidentifikasi jenis-jenis
hijauan pakan ternak yakni rumput dan legume.

LIHAT TEMANMU YANG SUDAH ACC


BAB II
METEDOLOGI PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan tempat

Praktikum ini fokus mengamati legume dan rumput yang berlangsung dari

hari sabtu,12 desember 2020 sampai berakhirnya pengambilan data guna

praktikum ini yang berlokasikan di kandang atas fakultas peternakan uho

2.2. Alat dan bahan

2.2.1. Alat

Alat yang dapat membantu dalam pengambilan data pada praktikum ini
dapat di perhatikan pada tabel berikut ini

Tabel 1. Alat pengamatan praktikum hijauan makanan ternak


No. Alat Kegunaan
1. kamera hp Dokumentasi ( Foto dan video)
2. Alat tulis ( buku dan pulpen ) Menulis hasil pengamatan

2.2.2. Bahan

Bahan yang menjadi objek pengamatan yaitu :

No Alat Kegunaan
1 Rumut Gajah Sebagai objek pengamatan
2 Rumput Raja Sebagai objek pengamatan
3 Rumput Setaria Sebagai objek pengamatan
4 Rumput Benggala Sebagai objek pengamatan
5 Rumput Odot Sebagai objek pengamatan

6 Legum Centro Sebagai objek pengamatan

7 Indigofera Sebagai objek pengamatan


8 Gamal Sebagai objek pengamatan

9 Lantoro Sebagai objek pengamatan

10 Turi Sebagai objek pengamatan

LIHAT TEMANMU YANG SUDAH ACC (PERHATIKAN CARA


PEMBUATAN TABELNYA??DAN PERHATIKAN JARAKNYA???

2.3 Prosedur kerja

Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktium ini adalah :

1. Membawa dan menyiapkan alat yang akan digunakan


2. Mengamati beberapa jenis rumput dan legume
3. Mencatat hasil pengamatan
4. Membuat laporan

LIHAT TEMANMU YG SUDAH ACC

BAB III
PEMBAHASAN
(PEERHATIKAN UKURAN HURUFNYA??
RATA TENGAHNYA????JARAKNYA???
3.1. Jenis-Jenis Rumput
3.1.1. Pennisetum purpureum (Rumput gajah)

Gambar 1. Rumput Gajah (nama latin)


Sumber: Dokumentasi Pribadi, Desember 2020

Rumput gajah (Pennisetum purpureum) barasal dari afrika daera tropic

merupakan tanaman pakan ternak yang sangat responsif terhadap pemupukan

berat yaitu pada dosis 40 ton pupuk kandang/ha/tahun, 800 kg/urea/ha/tahun, 200

kg KCl/ha/tahun dan 200 kg TSP/ha/tahun ). Rumput gajah juga sebagai tanaman

konservasi lahan, terutama di daerah bertopografi pegunungan dan berlereng

(Seseray 2013).

Rumput gajah (Pennisetum purpureum) merupakan tanaman pakan ternak

yang sangat responsif terhadap pemupukan berat yaitu pada dosis 40 ton pupuk

kandang/ha/tahun, 800 kg/urea/ha/tahun, 200 kg KCl/ha/tahun dan 200 kg

TSP/ha/tahun (Lugiyo dan Sumarto, 2000). Rumput gajah juga sebagai tanaman

konservasi lahan, terutama di daerah bertopografi pegunungan dan berlereng

(Prasetyo, 2003) dan sumber bioethanol (Sari, 2009).

Adiati et al. (1995) menyatakan bahwa pertumbuhan dan produksi rumput

gajah di Indonesia sangat bervariasi. Pertumbuhan dan produksi rumput ini akan

lebih baik bila dilakukan pemupukan dengan dosis yang tepat dan sesuai.
Penggunaan dosis pupuk N, P, dan K secara optimal dapat meningkatkan produksi

rumput gajah. Oleh karenanya diperlukan suatu penelitian dengan tujuan untuk

mengetahui produksi rumput gajah yang meliputi produksi bahan segar, produksi

bahan kering, rasio batang:daun, kandungan bahan kering dan bahan organik

rumput gajah yang di berikan pupuk N, P dan K dengan dosis berbeda.

Rumput gajah ( Pennisetum purpureum )bertipe tumbuh tegak , tipe daun

helaian sejajar, permukaan daun halus. Menurut Sanderson dan Paul (2008),

Pennisetum purpureumadalah tanaman yang tumbuh di daerah dengan minimal

atau tanpa tambahan nutrisi, sehingga dapat memperbaiki kondisi tanah yang

rusak akibat erosi, juga dapat hidup pada tanah kritis dimana tanaman lain tidak

dapat tumbuh dengan baik. Menurut Yahya (2002), rumput gajah secara umum

merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, batang tinggi

mencapai 2 sampai 4 meter, tumbuh membentuk rumpun, pelepah daun gundul

hingga garis berbulu pendek, helai daun bergaris dengan dasar yang lebar,

ujungnya runcing .Hasil praktikum telah sesuai dengan literatur .Pennisetum

purpureum cv. gajah tumbuh membentuk rumpun. Perakarannya cukup dalam,

rhizoma atau rimpang pendek. Memiliki batang yang tegak, berbuku dan keras

bila sudah tua. Daunnya keras dan berbulu serta memiliki bunga yang berbentuk

tandan (seperti es lilin).(Nurhayati et al.,2012) (+kan kandungan nutrisi dan anti

nutrisinya???

3.1.2. King grass (Rumput raja)


LIHAT YANG SAYA BUAT PADA GAMBAR 1

Rumput Raja pertama kali dikembangkan di Afrika Selatan pada tahun

1932, sebagai rumput hibrida hasil turunan pertama (F1) dari kawin silang antara

Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dengan jenis rumput asal tropik yaitu

Pennisetum thypoides (Siregar, 1988). Rumput ini dapat tumbuh di dataran rendah

sampai tinggi (50 - 1200 mdpl), menyukai tanah yang subur dan curah hujan di

atas 1.000 mmtahun-1dengan penyebaran yang merata sepanjang tahun. Di lahan

yang subur dengan pemupukan intensif produksi rumput ini dapat mencapai 1076

ton hektar-1tahun-1rumput segar, dimana dengan rasio batang dan daun 48:52

(Siregar,1988).

Rumput ini sangat disukai oleh ternak dan cocok untuk rumput potong

(sistem cut and carry) dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan pada

daerah peternakan dengan lahan hijauan yang semakin sempit. Penanaman dapat

dilakukan dengan mudah, baik menggunakan stek, anakan maupun pols atau

sobekan rumpun (Suarna et al., 2019). Baik rumput raja toleransinya terhadap

berbagai jenis tanah cukup luas, terutama pada tanah yang berstruktur remah akan

memberikan hasil yang sangat memuaskan, serta produksinya akan meningkat

dengan meningkatnya kebasahan tanah (Sufiriyanto, 2017).


Untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman tetap baik ketersediaan

hara tanaman mutlak diperlukan. Di daerah marginal sistem intensif yang terdiri

dari penggunaan spesies tanaman unggul serta penggunaan pupuk yang dilakukan

untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan unsur hara/defisiensi mineral

terhadap pertumbuhan pastura perlu dilakukan (Suarna et al. 2019). (+KAN

KANDUNGAN NUTRIS DAN ANTINUTRISINYA??

3.1.3. Setaria sphacelata (Rumput setaria)

LIHAT YANG SAYA BUAT PADA GAMBAR 1

Rumput Setaria merupakan salah satu jenis hijauan pakan yang dapat

digunakan sebagai sumber pakan ternak. Rumput ini berasal dari Afrika tropika

dan memiliki siklus hidup parenial. Rumput setaria memiliki beberapa spesies

antara lain: Setaria anceps, Setaria nandi dan Setaria spachelata. Rumput ini

memiliki rizoma yang pendek serta stolon dengan buku-buku yang rapat. Pangkal

batang biasanya berwarna kemerahan dan banyak menghasilkan anakan. Daunnya

lebar agak berbulu pada permukaan tanah atas, tekstur daun halus dan sangat

lunak. Rumpun Setaria sangat toleran pada jenis tanah dengan kisaran cukup luas
dari tanah pasir sampai tanah liat. Rumpun Setaria juga tahan terhadap kekeringan

apabila lapisan tanah cukup dalam (Hasan, 2012).

Potensi Rumput Setaria dalam kehidupan ternak ruminansia sangat

berpengaruh untuk mencukupi kelangsungan hidup sebagai sumber gizi yaitu

protein, sumber tenaga, vitamin dan mineral bagi ternak. Rumput Setaria dapat

juga disimpan dalam jumlah yang banyak (diawetkan) apabila terjadi kemarau

panjang maka akan ada cadangan makanan (Reksohadiprodjo dan Utomo, 1983).

(+KAN KANDNUNGAN NUTRISI DAN ANTINUTRISNYA????

3.1.4. Mengathyrsus maximus (Rumput benggala)

LIHAT YANG SAYA BUAT PADA GAMBAR 1.

Rumput Benggala (Pannicum maximum var. Gotton).bertipe tumbuh erect,

tipe daun helaian sejajar, tipe bunga open panicle , jumlah node 4 sampai 5.

Menurut Pramana et al., (2010), rumput benggala berasal dari Afrika tropik dan

subtropik. Ciri-cirinya bersifat perennial atau tanaman tahunan, batang tegak, kuat

dan membentuk rumpun, akarnya membentuk serabut dalam dan mempunyai

lidah daun yang berbulu. Menurut Sumarsono (2007),Pannicum maximum


tumbuh pada daerah daratan rendah sampai pegunungan, dapat bertoleransi

dengan berbagai jenis tanah, tahan naungan, responsif terhadap pupuk

nitrogen.Hasil praktikum telah sesuai dengan literatur. Menurut Sutedi et al.,

(2002), Panicum maximum berasal dari Afrika. Panicum maximum

diintroduksikan ke berbagai negara di dunia. Beberapa jenis kultivar Panicum

maximum adalah Panicum maximum cv Natsuyutaka, Panicum maximum cv

Purple guinea, Panicum maximum cv Hamil, Panicum maximum cv Gotton,

Panicum maximum cv Natsukaze, Panicum maximum cv Rivesdale, Panicum

maximum cv T 58 dan Panicum maximum cv Petric.

(+KAN KANDUNGAN NUTRISI DAN ANTINUTRISINYA????

3.1.5. Pennisetum purpureum cv mott (Rumput odot)


LIHAT YANG SAYA BUAT PADA GAMBAR 1

Rumput gajah odot adalah hijauan makanan ternak tropik yang mudah

dikembangkan, produksinya tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai makanan

ternak. Rumput gajah odot merupakan salah satu rumput unggul yang berasal dari

Philipina dimana mempunyai produksi yang tinggi serta menghasilkan banyak

anakan, mempunyai akar kuat, batang yang tidak keras dan mempunyai ruas - ruas

daun yang banyak serta struktur daun yang muda sehingga sangat disukai oleh

ternak (Purwawangsa, 2014). Rumput gajah odot dikenal dengan nama lokal gajah

mini atau rumput odot. Rumput gajah odot pertama kalinya dikembangkan di

Tulung Agung Jawa Timur oleh seorang peternak kambing PE (Peternakan

Etawa) bernama Bapak Odot (Chemisquy et al. (2010) dan USDA (2012) dalam

Juniar Sirait, 2017). Stek rumput gajah odot penelitian saya dapatkan dari

Laboratorium Lapangan Peternakan UNSYIAH atau dari kebun petani rumput

gajah odot.???

Rumput odot mempunyai kemampuan produksi yang tinggi yaitu 49,39

sampai 57,71 ton/Ha per sekali panen, mampu hidup dan beradaptasi pada daerah

lahan kering sepertidi daerah Nusa Tenggara Timur (Sada et al., 2018), dan
memiliki tingkat palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia (Lasamadi et al.,

2013). Rumput odot memiliki kandungan lemak pada batang sebesar 0,9%, lemak

pada daun sebesar 2,72 %, protein kasar (PK) pada batang sebesar 8,1 %, PK pada

daun sebesar 14,35%, kecernaan pada daun 72,68%, dan kecernaan padabatang

62,56%.Rumput gajah odot adalah hijauan makanan ternak tropik yang mudah

dikembangkan, produksinya tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai makanan

ternak. Rumput gajah odot merupakan salah satu rumput unggul yang berasal dari

Philipina dimana mempunyai produksi yang tinggi serta menghasilkan banyak

anakan, mempunyai akar kuat, batang yang tidak keras dan mempunyai ruas - ruas

daun yang banyak serta struktur daun yang muda(Yassin et al.2003)

3.2. Jenis-Jenis Leguminosa

3.2.1. Cenrosema pubescens (Centro)

LIHAT YANG SAYA BUAT PADA GAMBAR 1

Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini

merupakan salah satu dari jenis legum yang paling luas penyebarannya di

kawasan tropis lembap. Centrosema diintroduksi ke kawasan Asia Tenggara dari

kawasan tropis Amerika di abad ke 19 atau lebih awal. Saat ini telah dapt tumbuh

alami di dataran-dataran rendah di Jawa.(Ahmad,2014)


Centrosema pubescens adalah spesies tumbuhan berbunga dari suku

polong-polongan. Tumbuhan ini dapat tumbuh secara liar ataupun budidaya, dapat

dimanfaatkan sebagai tanaman obat ataupun pakan ternak.Daun bercabang tiga;

tiap anak daun berbentuk elips, bulat telur-memanjang atau bulat telur-lanset,

panjang 1-7 cm dan lebar 0.5-4.5 cm, dasar daun membulat, ujung daun

meruncing tajam, daun berwarna hijau tua, berambut; panjang tangkai daun 5.5

cm.Terdapat beberapa senyawa yang terkandung dalam tanaman ini, di antaranya:

[5] beta-Sitosterol, beta-D-Glucopyranosyl sitosterol, Afromosin 7-O-(2-

apiosylglucoside), Afrormosin, Afrormosin 7-O-glucoside, Cajanin,

Formononetin, Glycitein, Irisolidone 7-O-beta-D-glucoside, Malvidin,

Myoinositol, Pubescidin, Sitosterol, Stigmasterol.(Hermanan,et al.2015)

3.2.2. Indigofera tinctoria (Indigofera)

LIHAT GAMBAR 1

Indigofera sp. merupakan tanaman leguminosa dengan genus indigofera

dan memiliki 700 spesies yang tersebar mulai dari Benua Afrika, Asia,

Australia,dan Amerika Utara. Jenis leguminosa pohon ini cocok dikembangkan di

Indonesia karena toleran terhadap musim kering, genangan air dan tahan terhadap

salinitas(Hassen et al., 2007). Sirait dkk. (2012) menjelaskan Indigofera sp.


merupakan tanaman pakan ternak dari kelompok leguminosa pohon, Indigofera

sp.merupakan tanaman dari kelompok kacangan (famili Fabaceae) dengan

genusindigofera

Suharlina (2010) melaporkan bahwa pertumbuhan indigofera sangat cepat,

adaptif terhadap tingkat kesuburan rendah, mudah dan murah pemeliharaannya.

Legum Indigofera sp. memiliki kandungan protein yang tinggi, toleran terhadap

musim kering, genangan air dan tahan terhadap salinitas (Hassen et al.,

2007).Protein kasar 27,97%; serat kasar 15,25%, Ca 0,22% dan P 0,18%. Tepung

daun indigofera merupakan sumber protein dan mengandung pigmen yang cukup

tinggi seperti xantofil dan carotenoid. Hasil penelitian Abdullah & Suharlina

(2010), umur panen yang tepat untuk menghasilkan Indigofera sp. dengan kualitas

terbaik adalah pada defoliasi umur 60 hari. Indigofera sp. memiliki kandungan PK

20,47%-27,60%, SK 10,97%-21,40%, NDF 49,40%-59,97%, ADF 26,23%-

37,82%, KCBK in vitro 67,39%-81,80%, dan KCBO in vitro 65,77%-80,47%.

Indigofera sp. dapat tumbuh dengan baik pada kondisi cahaya penuh,

namun juga cukup toleran terhadap naungan. Tanah yang diperlukan adalah tanah

liat atau lempung berliat dengan pH 5 -7,7 namun beberapa spesies bisa tumbuh

baik pada tanah berpasir dan pH di bawah 4 sampai 8,5. Dalam hal kesuburan

tanah, indigofera toleran terhadap tanah dengan unsur fosfat yang rendah

(Ginting, 2012). Menurut Ginting (2010) Indigofera sp. memiliki adaptasi yang

baik terhadap kekeringan, namun produksi tetap mengalami penurunan selama

musim kemarau, sedangkan produksi melimpah selama musim hujan.Indigofera

sp. sangat baik dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak dan mengandung
protein kasar 27,9%, serat kasar 15,25%, kalsium 0,22% dan fosfor 0,18%. juga

toleran terhadap musim kering,genangan air dan tahan terhadap salinitas (Hassen

et al., 2007). Dengan kandungan protein yang tinggi (27,9%) disertai kandungan

serat yang relatif rendah dan tingkat kecernaan yang tinggi tanaman ini sangat

baik sebagai sumber hijauan sebagai pakan ternak maupun sebagai pakan

suplemen sumber protein dan energi. Karena toleran terhadap musim kering,

maka Indigofera sp. sp dapat dikembangkan di wilayah dengan iklim kering untuk

mengatasi keterbatasan pakan ternak terutama dalam menghadapi musim

kemarau.

Indigofera sp. merupakan salah satu tanaman yang sangat toleran terhadap

kekeringan, hal ini dapat dilihat Gambar 3 bahwa tidak terjadi perubahan yang

berarti akibat musim kering. Indigofera sp. sp merupakan tanaman leguminosa

yang sangat toleran terhadap cekaman kekeringan, tanah asam, dan disamping

memiliki produksi biomas serta kandungan protein yang cukup tinggi (Hassen et

al., 2007). Salah satu tanaman pakan ternak yang dianggap toleran dan mampu

beradap tasi pada kondisi lahan kering dan beriklim panas (Chaves et al., 2003).

Jenis leguminosa ini selain ditanam untuk tanaman pakan ternak juga dapat

dijadikan sebagai tanaman konservasi. Hal ini sesuai denagan yang dilporkan

Yulistyarini dan Suprapto (2009). Bahwa jenis tanaman Indigofera sp. dapat

dimanfaatkan secara optimal oleh manusia dan ternak sebagai tanaman bermutu

tinggi. Salah satu tanaman yang toleran terhadap kekeringan adalah tanaman yang

dapat memanfaatkan unsur hara rendah dan jugah dapat dimanfaatkan untuk
mencegah erosi, selain itu sumber daya pakan ternak dapat terjaga sepanjang

tahun secara kontinyuitas.

3.2.3. Gliricidia sepium (Gamal)

LIHAT GAMBAR YANG SAYA BUAT PADA GAMBAR 1

Gamal berasal dari wilayah kawasan Pantai Pasifik Amerika Tengah yang

bermusim kering. Habitat asli gamal adalah hutan gugur daun tropika, dapat

tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian tempat 1.300m dpl,

beradaptasi pada beberapa jenis tanah, termasuk jenis tanah yang kurang subur,

tahan kering, juga tahan asam (Chadhokar, 1982).

Gamal adalah tanaman leguminosa yang bersifat tahunan, merupakan

tanaman berkayu. Selain sebagai tanaman pakan, gamal dapat dimanfaatkan

sebagai tanaman pagar atau tanaman pencegah erosi. Di Indonesia daya tahan

tumbuh rendah pada tanah dengan kadar Alumunium tinggi dan jenuh. Tahan

kekeringan dan tumbuh baik pada curah hujan tahunan antara 650-3500 mm.

Sebagian besar akan menggugurkan daun pada musim kering yang sedang hingga

panjang. Tidak dapat tumbuh baik pada pada tanah basah atau tergenang air. Suhu

rata-rata tahunan pada berbagai tempat tumbuh bervariasi dari 21-29oC. Daun

akan layu ketika suhu malam hari turun dibawah 15oC. Tidak tahan naungan
sedang sampai berat. Tidak dapat menyerbuk sendiri. Berbunga biasanya dimulai

pada awal musim kering dan pada umur kira-kira 6-8 bulan. Setiap pohon dapat

menghasilkan sampai 30.000 bunga yang menarik berbagai macam serangga.

Pemasakan buah polong sekitar 45-60 hari. Pada lingkungan yang basah, tanaman

akan berbunga tetapi menghasilkan sedikit buah. Tidak dapat menyerbuk sendiri.

Berbunga biasanya dimulai pada awal musim kering dan pada umur kira-kira 6-8

bulan. Setiap pohon dapat menghasilkan sampai 30.000 bunga yang menarik

berbagai macam serangga. Pemasakan buah polong sekitar 45-60 hari. Pada

lingkungan yang basah, tanaman akan berbunga tetapi menghasilkan sedikit buah.

(Kamal 1998).

Gamal merupakan leguminosa berumur panjang. Tanaman ini dapat

beradaptasi dengan baik pada lingkungan dengan suhu antara 20 sampai 30 ° C

dengan ketinggian tempat antara 750 sampai 1200 m.ciri-ciri pada gamal di

antaranya adalah pohonnya meranggas yang mencapai 12 m, batang pendek,

daunnya berseling, menyirip, warnanya kuning hijau dan Wawasan halu Gliricidia

sepium memiliki nilai nutrisi tinggi. Kadar ptotein kasar 18-30% dan kecernaan in

vitro 60-65%. Dengan perkecualian terhadap palatabilitas, variasi kualitas nutrisi

antar provenan belum dievaluasi. Beberapa masalah palatabilitas ditemukan pada

ternak ruminansia bergantung pada pengalaman sebelumnya. Ternak mungkin

menolak memakan daun disebabkan oleh baunya. Tetapi, tidak ada masalah

palatabilitas dilaporkan di Indonesia, Sri Langka, Kolombia atau Guetemala

dimana ternak ruminansia secara turun temurun telah diberi makan gamal.

Pelayuan daun selama 12-24 jam sebelum pemberian makan dapat menaikkan
konsumsi pakan (Pramana et al.2010). (+KAN KANNDUNGAN NUTRISI DAN

ANTINUTRISINYA????

3.2.4. Leucaena leucocephala (Petai cina/Lamtoro)

LIHAT YANG SYAA BUAT PADA GAMBAR 1

Lamtoro/petai cina dan Leguminosa berasal dari daerah amerika tengah dan

selatan pohon sering digunakan sebagai pagar hidup atau peneduh, penahan angin,

rambatan hidup bagi tanaman pertanian yang melilit dan sebagai pakan ternak

ruminansia, Daunnya memiliki tingkat kecernaan 60-70% tertinggi diantara jenis polong-

polongan. (Matulessy 2013)

Lamtoro/petai cina dan Leguminosa pohon sering digunakan sebagai pagar

hidup atau peneduh, penahan angin, rambatan hidup bagi tanaman pertanian yang

melilit dan sebagai pakan ternak ruminansia. Kandungan nutrisi lamtoro per 100g

terdiri dari karbohidrat 26,2, lemak 0,5, protein 10,6, VitaninA 416µg, vitamin C

20 mg dan kalsium 155mg. Daunnya memiliki tingkat kecernaan 60-70% tertinggi

diantara jenis polong-polongan. Selanjutnya dinyatakan bahwa meskipun semua

ternak menyukai lamtoro, namun kandungan mimosin yang tinggi dapat

menyebabkan kerontokan rambut terutama padaternak non ruminansia (Duke,

1981). Untuk ternak ruminansia di Indonesia dan beberapa negara tropis yang lain
mampu mendegradasi baik mimosin dalam rumen dengan bantuan

mikroorganisme (Soebaratino, 1986).

3.2.5 Turi (NAMA LATIN??)

(LIHAT YG SAYA BUAT PADA GAMBAR 1)

Sesbania grandiflora L. (Fabaceae) banyak ditanam di pekarangan dan

oleh masyarakat lebih dikenal sebagai tanaman turi, berfungsi sebagai tanaman

hias, dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan juga sayuran (Joshi et al., 2016;

Kumar et al., 2008). Turi tersebar di wilayah Indonesia, Malaysia, Philipina, dan

India. Tanaman ini banyak ditanam di kebun pekarangan, di pinggir jalan, serta di

pematang sawah dan tegalan sebagai tanaman pembatas kepemilikan lahan

(Bhoumik et al., 2016).Bagian tanaman turi seperti daun, bunga dan polong selain

sebagai sayuran juga sumber bahan baku obat anemia, batuk, penurun panas,

sebagai stimulasi kecerdasan, dan di Jawa biasa dipakai sebagai obat lambung

(Kumar et al., 2008). Jus dari bunga turi dilaporkan bermanfaat sebagai

expectorant dan daunnya sebagai anti bakteri (Padmalochana dan Rajan, 2014).

Kandungan kimia dari tanaman turi diantaranya arginine, cystine, histidine,

isolucine, phenylalanine, tryptophan, valine, threonine, alanine, aspargine, asam


aspartic, saponin, asam oleat, galactose, rhamnose, asam glucuronic, flavonoid,

dan kaempfrol (Bhoumik et al., 2016). Salah satu kandungan antioksidan yang

tinggi dari tanaman turi adalah tanin dan flavonoid (Panda et al., 2013)

Sesbania rostrata Brem atau turi mini adalah tanaman yang tergolong

leguminoceae, mempunyai nodul pada akar juga pada batangnya. Nodul berisi

bakteri Rhizobium yang dapat menambat N2 dari udara serta mampu mengubah

sejumlah besar nitrogen atmosfer tersebut menjadi bentuk yang dapat digunakan

untuk tanaman. Daya menambat N2 pada turi mini mencapai 4,7% lebih besar

daripada kacang tanah maupun kedelai, yaitu 56 kg ha-1 sampai 150 kg ha-1

(Balai Penelitian Tanah, 2020). Menurut Sajimin et al. (2010), turi mini

menghasilkan nodul 5 sampai 10 kali lebih banyak daripada leguminoceae

lainnya. Nilai gizi dengan kandungan PK 24%, P 0,2% sampai 0,3%, NDF 54,6%,

ADF 39,2%.Pertumbuhan turi mini sangat cepat sehingga menghasilkan biomasa

yang tinggi8 t ha-1sampai 11 t ha-1 untuk dibenamkan ke dalam tanah (Echo

community, 2019).Oleh karena itu sangat memungkinkan untuk digunakan

sebagai pupuk hijau.Kelebihan lain turi mini adalah meningkatkanefisiensi

penyerapan N sampai 25%, meningkatkan kandungan N tanah dan meningkatkan

penyerapan P (BadanPenelitian Tanah, 2020). Demikian juga menurut Hanson

(2005) dalam Effendy et al. (2020), peningkatan efisiensi penyerapan N mencapai

25% dan terjadi peningkatan kandungan N tanah serta peningkatan penyerapan P

yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.Sifat baik

lainnya dari turi mini sebagai pupuk hijau adalah karena tanaman ini mudah

terdekomposisi di dalam tanah (Rinaudo et al., 1983 dalam Haryanto et al. (2004).
Pupuk hijau yang satu genus dengan Sesbania rostrata yaitu Sesbania aculeata

ternyata dapat meningkatkan kepadatan akar dan hasil biji gandum yang ditanam

setelah padi juga membantu meningkatkan sifat fisik tanah pada padi sawah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Hijauan makanan ternak merupakan semua bentuk bahan pakan yang berasal
dari tanaman atau rumput termasuk leguminosa baik yang belum di potong
maupun yang di potong dari lahan dalam keadaan segar . Hijauan pakan menjadi
sumber energi beserta protein yang tinggi, yang tergolong sumber serat dan energi
yaitu rumput seperti odot, gajah, benggala, rumput raja, dan lain-lain. Adapun
yang tergolong sebagai sumber protein yaitu kacang-kacangan (family
leguminosa) seperti gamal, centro, calopo, indigofera, lambtoro, dan lain-lain.

Dalam komponen hijauan pakan ternak ada yang mengandung nutrisi tinggi,
mudah di budidayakan dan memiliki biomasa yang tinggi. Hijauan pakan ternak
yang di peroleh dari rumput yang termasuk leguminosa harus tersedia secara
berkelanjutan baik kualitas dan kuantitas hal ini di tujukan agar makanan ternak
selalu tercukupi baik jumlah maupun kandungan nutrisi serta protein yang ada di
dalam agar teroptimalisasinya pertumbuhan dan perkembangan pada ternak.
Ketersediaan hijauan ini berpariasi tergantung pada lokasi, cuaca, musim, kualitas
tanah dan sebagainya. (CUKUP KAMU MASUKAN JENIS-JENIS HIJAUAN
YANG KAMU AMATI??? PERHATIKAN JARJANYA???

4.2 Saran

Bagi asisiten semoga tetap sabar dalam mendidik para praktikan dan
semoga kedepannya lebih memperhatikan praktikan dalam melaksanakan
praktikum. (PERHATIKAN JARAKNYA???
DAFTAR PUSTAKA

????????
LENGKAPI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai