Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM PENYULUHAN PUPUK

DAN KOMUNIKASI

PETERNAKAN TAHUN 2021.2 Pupuk adalah material yang ditambahkan pada Tambahkan Tahapan pembuatan
media tanam atau tanaman untuk mencukupi

pupuk organik dari ampas sagu adalah
kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
PEMBUATAN PUPUK
sehingga mampu berproduksi dengan baik. sebagai berikut:
Material pupuk dapat berupa bahan organik 1.Menimbang ampas sagu dan kotoran
KOMPOS BERBAHAN
ataupun non-organik. Pupuk berbeda dari sapi sesuai dengan perbandingan yang
suplemen. Pupuk dapat mengembalikan sifat
DASAR FESES SAPI BALI
tanah, baik secara kimiawi, fisik, maupun
telah ditetapkan;
biologis. Penggunaan pupuk organik juga dapat 2.Menghancurkan gula merah,
YANG DI CAMPUR AMPAS
meningkatkan daya serap tanah terhadap air. kemudian melarutkan dalam air, aduk
Pemberian pupuk organik dapat meningkatkan
SAGU DAN AMPAS PADI
kehidupan organisme di dalam tanah
sampai larut
3. Mencampur ampas sagu, kotoran
DI DESA MORAMO ORGANIK sapi dan dedak di atas terpal, aduk
bahan organik adalah semua bahan yang rata. Menaburkan Biosmik sedikit
berasal dari mahluk hidup. Dengan demi sedikit. Siramkan air gula sedikit
demikian bahan organik dapat berupa demi sedikit, aduk hingga rata.
tumbuhan/tanaman, hewan/binatang, dan Pencampuran ini dilakukan hingga
mikroorganisme. Sumber primer bahan kadar airnya mencapai 40 ± 60 % atau
organik adalah jaringan tanaman berupa kalau digenggam campuran tersebut
akar, batang, ranting, daun, dan buah. bisa membentuk bola dan terasa
lembab ditangan
4. menutup dengan terpal. Meletakkan
KELOMPOK 7: BAHAN PUPUK di tempat yang tidak terkena sinar
Tambahkan Bahan yang digunakan matahari dan hujan secara langsung.
1. RARA JULFIANA yaitu ampas sagu, kotoran sapi, dedak, 5. Pengecekan suhu dilakukan setiap
2. RESKY JAYANTI gula merah, air dan Biosmik sebagai 2 ± 3 hari, apabila suhunya diatas
dekomposer. Alat yang digunakan pada 600C perlu dilakukan pengadukan,
3. ZUL IMRAN
penelitian ini adalah terpal, ember, lakukan terus sampai kompos matang
4. LA ODE MUHAMMAD S A pengaduk, timba, termometer, dan 6.Setelah 3 minggu dibuka dan di
5. LA ODE HASRUN sekop. Perbandingan ampas sagu : keringanginkan
kotoran sapi adalah 1 : 1 (perlakuan A), 7. Sampel dikirim ke Laboratorium
6. MUHAMMAD RIAN M 2 : 1 (perlakuan B) dan 3 : 1 (perlakuan Tanah Universitas Hasanuddin
Makassar untuk dianalisis kandungan

C). Biosmik yang digunakan adalah 1
FAKULTAS PETERNAKAN kg untuk setiap 1 ton bahan pupuk haranya
JURUSAN PETERNAKAN kompos. 8. Kandungan hara yang akan
UNIVERSITAS HALU OLEO dianalisis adalah N, P, dan K, serta
KENDARI analisis pH dan rasio C/N.
2022
pada pertambahan dosis ampas

sagu berbanding lurus dengan

kandungan bahan organiknya,

dalam hal ini ditandai dengan

meningkatnya kandungan karbon

(C) mulai dari perlakuan A sampai

dengan perlakuan C. Proses

pengomposan ampas sagu memiliki

kandungan N dan P tertinggi pada

sampel B, sedangkan untuk unsur

K, peningkatannya berbanding

lurus dengan kandungan C

organiknya. Dalam proses

pengomposan, mikroorganisme

pengurai yang bekerja dalam

pengomposan hanya dapat bekerja

optimal pada penambahan dosis


tertentu. Apabila dosis ditambah

lagi, performa mikroorganisme

pengurai malah akan menurun. Hal

AMPAS SAGU ini ditunjukkan oleh kandungan N

dan P perlakuan B pada Tabel 1

Ampas sagu merupakan limbah dari


adalah yang tertinggi. Ampas

empulur sagu yang telah diambil


sagu merupakan sumber energi

patinya. Kandungan pati sagu sebesar


bagi mikroorganisme pengurai

18,5% dan sisanya 81,5% merupakan


yang bekerja dalam proses

ampas sagu yang memiliki


pengomposan. Perbandingan

kandungan selulosa sebesar 20% dan


ampas sagu : kotoran sapi = 2 : 1

lignin 21% (Kiat, 2006). Kandungan


merupakan takaran sumber energi

bahan organik ampas sagu tersebut


yang sesuai bagi mikroorganisme-

kemudian diubah dengan cara


mikroorganisme tersebut.
dikomposkan agar lebih mudah
.
digunakan sebagai pupuk. Hasil

pengomposan dengan bahan baku

utama ampas sagu.

Anda mungkin juga menyukai