Anda di halaman 1dari 34

PRAKTIKUM AGRIBISNIS PETERNAKAN

“MANAJEMEN AGRIBISNIS USAHA KULINER RUMAH MAKAN


BAROKAH JALAN POROS BARITO, KECAMATAN LANTARI JAYA, KAB.
BOMBANA SULAWEI TENGGARA”

Oleh:

NAMA : FAHRY ALBAR.M


NIM : L1A119138
KELAS :D
ASISTEN : NURFADILLAH

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia, dengan penduduk yang mencapai 237 Juta jiwa ternyata

mengkonsumsi telur dan daging ayam yang relatif rendah dibanding di negara-negara

tetangga. Rata rata konsumsi telur nasional 87 butir/ kapita/tahun dan daging ayam 7

kg/kapita/tahun,bandingkan dengan konsumsi telur di Malaysia yang mencapai 311

butir/kapita/tahun (hampir 1 butir/kapita/hari) dan daging ayam mencapai 36

kg/kapita/tahun. Padahal telur dan daging ayam merupakan sumber gizi yang penting

bagi tubuh karena mengandung zat gizi esensial yang tidak terdapat pada sumber bahan

pangan lainnya.( Sofia, 2012).

Agribisnis merupakan salah satu sektor dalam melakukan kegiataan

perekonomian yang berbasis pada usaha pertanian atau bidang lain yang

mendukungnya. Kegiatan dalam sektor agribisnis meliputi salah satu atau keseluruhan

dari mata rantai produksi, pengolahan hasil serta pemasaran yang termasuk di dalamnya

peternakan ayam. Telur ayam merupakan suatu komoditas yang banyak dikonsumsi

karena kaya akan nutirisi dan harganya relatif murah serta sangat mudah diperoleh di

kios-kios (Kurniawan, 2013).

Manajemen Aset akhir-akhir ini menjadi istilah yang sangat populer. Arti kata

Manajemen Aset pada dasarnya adalah suatu tindakan pengelolaan aset, agar aset

tersebut bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dengan biaya yang sekecil
mungkin dan asset tersebut jangan sampai punah, kecuali memang sebaiknya harus

dimusnahkan atau dihapuskan. Beberapa istilah terkait Manajemen Aset antara lain

adalah Manajemen Portofolio, Manajemen Aset Infrastruktur (MAI), Manajemen Aset

Fasilitas (MAF), Manajemen Properti, Manajemen Sumber Daya Alam, Manajemen

Aset pada Badan Penyehatan Bank Nasional pada masa krisis moneter tahun 1998, dan

yang lain Peternakan adalah kegiata mengembangbiakan dan pemeliharaan hewan

ternak mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Contoh hewan yang

banyak diternakan diantaranya sapi dan ayam ( Sumastuti., 2016).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang ingin dikaji dalam

praktikum ini adalah :

1. Bagaimana profil usaha rumah makan barokah di Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten

Bombana ?

2. Berapakah pendapatan usaha rumah makan barokah di Kecamatan Lantari Jaya

Kabupaten Bombana ?

3. Apakah usaha rumah makan barokah layak berdasarkan nilai R/C dan B/C ?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan uraian rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

praktikum ini adalah untuk :

1. Menggambarkan profil usaha rumah makan barokah di Kecamatan Lantari Jaya

Kabupaten Bombana.
2. Menganalisis pendapatan usaha rumah makan barokah di Kecamatan Lantari Jaya

Kabupaten Bombana.

3. Menganalisis kelayakan usaha rumah makan barokah berdasarkan nilai R/C dan B/C.

Manfaat yang diharapkan dari praktikum ini adalah:

1. Mendapatkan informasi tentang besaran pendapatan usaha rumah makan barokah di

Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana.

2. Praktikum ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran atau sumber informasi bagi

mahasiswa yang melakukan praktikum yang sejenis atau bagi pihak yang

membutuhkan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Identitas Responden

Karakteristik responden adalah menguraikan atau memberikan gambaran

mengenai identitas responden dalam penelitian ini. Karakteristik responden dalam

penelitian ini meliputi karakteristik sosial ekonomi. Karakteristik sosial peternak yang

dianalisis meliputi skala usaha, umur peternak, tingkat pendidikan, pengalaman

berternak, modal usaha, biaya produksi dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan

karakteristik ekonomi responden yang dianalisis meliputi jumlah ternak, jumlah

investasi total penerimaan dari usaha ternak sapi dan biaya produksi (Maryam, 2016).

Hubungan kerja dengan berbagai pihak baik dalam internal usaha, maupun di luar

usaha juga sangat menetukan keberhasilan usaha. Hubungan dengan tenaga kerja secara

internal dan hubungan dengan penyuplai bahan baku menjadi permasalahan tersendiri

dalam keberlanjutan usaha Warung Makan. Hubungan kerja di dalam organisasi

mempunyai tujuan terciptanya kemudahan serta kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan

setiap orang dan setiap unit karena adanya kesadaran bahwa setiap orang atau unit lain

serta timbulnya semangat saling bantu (Ernawati., 2010).

Umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas

tenaga kerja, dimana umur berkaitan dengan kemampuan kerja dan pola pikir yang

berperan dalam menentukan peningkatan dan pengembangan usaha pada saat mencapai
usia tertentu misalnya 55 tahun, 60 atau 65 tahun seorang pekerja pasti memasuki masa

pensiun atau tidak produktif lagi (Saroba., 2015).

2.2. Profil Perusahaan

Pengembangan Usaha adalah aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang

diperlukan oleh konsumen yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak

memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yang tidak

memiliki surat izin tempat usaha. Usaha merupakan suatu kegiatan yang mempunyai

kedudukan, potensi dan peranan yang sangat penting dalam pembangunan yang

berkelanjutan (Ekapriyatna., 2016).

Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia mencari dan memilih produsen dan

pemasar produk barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhannya tersebut. Namun

banyak dari produsen ataupun pemasar yang tidak memperhatikan bagaimana

memenuhi kebutuhan tersebut, bagaimana menawarkan produk yang dimiliki dan

dihasilkannya dalam usaha memenuhi kebutuhan itu. Salah satunya adalah berpromosi,

banyaknya yang terkesan asal-asalan terutama di kategori usaha mikro.Ketidakcukupan

biaya dalam pengembangan promosi dan banyaknya saingan melandasi terjadinya

proses promosi yang kurang profesional.(Putri., 2017).

Modal merupakan segala sesuatu baik berupa uang maupun keseluruhan barang

barang yang masih ada dalam proses produksi dan digunakan untuk biaya usaha. Dalam

melakukan suatu usaha perlu ada modal untuk menjalankan usaha tersebut seperti
usaha peternakan sapi potong membutuhkan modal yang cukup banyak (Nugroho,,

2012).

2.3. Aspek Pasar

Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek yang paling utama dan pertama

dilakukan dalam pengkajian usulan proyek investasi, alasannya adalah tidak akan

mungkin suatu proyek didirikan dan dioperasikan jika tidak ada pasar yang siap

menerima produk perusahaan tersebut. Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang

berhubungan dengan kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan, menentukan harga

hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan

pembeli (Firwiyanto., 2011).

Seiring dengan perkembangan era digital, akses internet semakin mudah

dijangkau. Berbelanja online merupakan dampak dari pengunaan internet yang

memungkinkan konsumen untuk menyebarkan positive word of mounth yang akan

memberikan efek promosi ke konsumen lain . efek promosi berbelanja online membantu

dalam pemasaran produk lebh luas dengan system digital marketing atau e-commerce

(Aprilia, 2018).

Media online akan menjadi platform komunikasi utama dalam pemasaran, dan off

line store justru akan menjadi pelengkap, dikarenakan kemudahan, dan kemampuan

untuk perbandingan dengan produk-produk lain dalam waktu singkat. Tingkat

penyebaran yang tinggi, biaya yang lebih rendah dan efektifitas yang tinggi menjadi

pertimbangan utama pemilihan digital marketing sebagai media pemasaran (Barus,

2016).
2.4. Aspek Teknis (SDM)

Pengkajian aspek teknis dalam manajemen agribisnis usaha dimaksudkan untuk

memberikan pengaturan atas garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan

dengan pewujudan fisik proyek. Pengkajian aspek teknis amat erat hubungannya dengan

aspek-aspek lain, terutama aspek enonomi, finansial, dan pasar. Pada dasarnya lingkup

pengkajian aspek teknis terdiri dari 1) Penentuan letak geografis 2) Pemilihan teknologi

produksi 3) Denah instalasi 4) suatu proyek. Dalam mengukur manfaat suatu proyek

dapat digunakan dua cara. yang pertama dengan menggunakan perhitungan berdiskonto,

yaitu suatu teknik yang dapat menurunkan manfaat yang diperoleh pada masa yang akan

datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang dan yang kedua

menggunakan perhitungan tidak berdiskonto (Wahyudin., 2012).

Studi aspek manajemen dilaksanakan dua macam. Pertama, manajemen saat

pembangunan proyek bisnis. Kedua, manajemen saat bisnis dijalankan secara rutin.

Sedangkan dalam aspek sumber daya manusia dibagi ke dalam dua bagian. Pertama,

peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis. Kedua, peran mereka dalam operasional

rutin bisnis setelah dibangun (Ratnasari, 2018).

Aspek lingkungan menganalisis kesesuaian lingkungan sekitar (baik lingkungan

operasional, lingkungan dekat dan lingkungan jauh) dengan ide bisnis yang akan

dijalankan. Dalam aspek ini dampak bisnis bagi lingkungan juga di analisis.

Lingkungan mempunyai pengertian yang snagat luas sehingga analisis aspek

lingkungan dalam studi kelayakan bisnis dapat dibagi menjadi beberapa ruang lingkup.

Beberapa ruang lingkup yang terdapat dalam lingkungan bisnis adalah lingkungan

operasional, lingkungan industri dan lingkungan jauh (Suliyanto., 2010).


2.5. Sumber Daya Keuangan

Kebutuhan keungan adalah keadaan di mana ketika keungan perusaahan ikut

berpengaruh oleh kondisi keungan para pengambil keputusan terdapat kepemilikan

saham oleh manajemen dalam perusaaham menimbulkan adanya prasangka oleh

dirinya atas hak penghasilan dan aktivitas perusahaan (utomo., 2018).

Aspek keuangan pada umumnya merupakan aspek yang paling akhir disusun

dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena kajian dalam keuangan

memerlukan informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek sebelumnya. Bisnis yang

berorientasi keuntungan maupun yang tidak berorientasi keuntungan harus tetap

memperhatikan aspek keuangan sebelum menjalankan bisnis (Suliyanto., 2010).

Suatu perubahan diperlukan dalam berbagai aspek misalkan bentuk penyajian

informasi, sehingga informasi dapat efektif dan mudah dipahamiSumber informasi dari

sebuah laporan keuangan banyak dijadikan pedoman dalam pengambilan sebuah

keputusan bagi para kreditur, pengamat ekonomi, pemegang saham, dan pemerintah

sesuai dengan kepentingan yang ada, serta merupakan pedoman perincian pada setiap

prestasi operasional suatu perusahaan ketika Analisa Rasio Keuangan dilakukan .

Dengan adanya laporan keuangan maka akan diperoleh gambaran mengenai bagaimana

perkembangan perusahaan, sehingga yang berkepentingan terhadap perkembangan

perusahaan dapat mengadakan analisis terhadap semua data keuangan yang terdapat

dalam laporan keuangan ( Rahardja., 2015).


2.6. Aspek Sumber Daya Teknologi

Peran teknologi sebagai alat dari manusia karya untuk mewujudkan dan

melipatgandakan potensi insani dalam industri semakin luas dan dominan. Hal

perkembangan teknologi permesinan, peralatan, sistem, organisasi maupun in-formasi

yang sangat cepat akan merubah tatanan bisnis menjadi sangat dinamis. Untuk itu,

transformasi teknologi perlu diukur secara eksplisit agar suatu per-usahaan mengetahui

posisi saat inikemu-dian merencanakan perbaikan sistem produksinya dengan harapan

dapat merebut pangsa pasar dan mempunyai daya saing yang tinggi (Ramadhani.,

2012).

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka adopsi teknologi

pakan digunakan analisis regresi linear berganda. Hasil yang menunjukan bahwa

kandang rumah mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap angka adopsi

teknologi pakan. Semakin dekat jarak kendang dengan rumah , maka akan

meningkatkan angka adopsi teknologi pakan. Luas kendang mempunyai pengaruh yang

nyata terhadap angka adopsi teknologi pakan. Jumlah tanggungan keluarga mempunyai

hubungan yang nyata dengan angka adopsi teknologi pakan (Soekartawi., 2012 ).

Kajian aspek teknis dan teknologi menitikberatkan pada penilaian atas kelayakan

proyek dari sisi teknis dan teknologi. Penilaian meliputi penentuan lokasi proyek,

penentuan model bangunan proyek, pemilihan mesin, peralatan lainnya, teknologi yang

diterapkan, dan lay out serta penentuan skala operasi (Wahyudin., 2012).
2.7. Aspek Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah kemampuan terpadu dari daya fikir dan daya fisik

yang dimiki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya

sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.

sumber daya manusia (SDM) dan daya fisik setiap manusia. SDM terdiri dari daya fikir

dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya Kemampuan setiap manusia ditentukan oleh

daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi unsur utama dalam setiap

aktivitas yang dilakukan. Peralata yang handal atau canggih tanpa peran aktif SDm

tidak berarti apa-apa (Tewu, 2015)

Standar kelayakan dalam mendirikan kandang untuk usaha peternakan adalah

tidak mengganggu lingkungan sekitar, usaha dibangun di lingkungan yang dijamin

secara hukum, usaha berada di daerah yang memiliki potensi sumber daya terutama

pakan yang cukup tinggi, sebaiknya kandang tidak dibangun di daerah rawan kerusakan

atau gangguan lingkungan, dari aspek tata letak, sebaiknya posisi kandang lebih tinggi

dari daerah sekitarnya, lokasi kandang mudah dijangkau dengan kendaraan roda empat

Awal masalah lingkungan merupakan setiap kegiatan manusia baik dalam riak kecil

maupun dalam riak yang lebih besar, dalam lingkungan yang insidenta ataupun rutin,

selalu mempengaruhi lingkungannya (Purnawati., 2020).

SDM memiliki peran penting dalam mencapai keberhasilan, karena fasiltas yang

canggih dan lengkap belum merupakan jaminan akan berhasilnya suatu usaha tanpa

diimbangi oleh kualitas SDM yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut. Salah-satu

strategi dalam mencapai industri suatu usaha secaa berkelanjutan adalah dengan
memberdayakan (empowerment) petani/peternak untuk meningkatkan kapasitas

pasokan dan pemenuhan mutu (Fadhil., 2017).

2.8. Aspek Sosial Ekonomi

Dalam dinamika pembangunan ekonomi daerah, salah satu aspek yang perlu

diperhitungkan adalah kemampuan untuk memanfaatkan atau menggunakan sumber

daya, baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, seefektif dan seefesien

mungkin. Kemampuan dalam mengalokasikan dan memanfaatkan sumberdaya tersebut

akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan ketersediaan sumberdaya dimaksud dengan

kata lain, persediaan(dalam aspek kuantitatif) dan mutu sumberdaya (dalam aspek

kualitatif) dan dimensi penggunaannya harus dirumuskan dalam suatu kerangka

kebijakan pembangunan ekonomi daerah yang bermutu, adil, berwawasan lingkungan

dan berkelanjutan (Zulgani., 2015).

Fenomena global dalam pembangunan di Indonesia khususnya di masa lalu

adalah keterbelakangan di bidang ekonomi. Dalam rangka pembangunan ekonomi,

sekaligus terkait usaha-usaha untuk pemerataan kembali hasil pembangunan, baik yang

berupa penyebaran pelaksanaan pembangunan yang merata keseluruh daerah maupun

yang berupa peningkatan pendapatan masyarakat. Secara bertahap diusahakan

mengurangi kemiskinan dan keterbelakangan serta mempersempit jurang antara yang

kaya dan yang miskin. Dengan kata lain pembangunan ekonomi dapat mendukung

tujuan atau mendorong perubahan-perubahan dan pembaharuan kehidupan masyarakat

(Sutrisna., 2012).
Kontribusi ekonomi kreatif dalam perekonomian dan kultur Indonesia dengan

keragaman sosiol-budaya menjadi sumber inspirasi dalam mengembangkan ekonomi

kreatif di Indonesia. Keragaman sosial-budaya. Indonesia memberikan indikasi bahwa

kreativitas masyarakat Indonesia sangat tinggi. Begitu pula halnya dengan keragaan

produk dari berbagai etnis, yang menjadi factor pendukung pengembangan ekonomi

kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif tidak terlepas dari budaya masyarakat setempat.

Pengembangan ekonomi kreatif harus berbasis budaya masyarakat setempat (Rakib.,

2017).

2.9. Penerimaan

Penerimaan adalah perkalian produksi yang diperoleh dengan harga jual,

sedangkan pendapatan (keuntungan) adalah selisih antara total penerimaan dengan total

biaya dengan rumus TR-TC, dimana π adalah keuntungan, TR adalah total penerimaan

dan TC adalah total biaya (Soekartawi 2006).

Penerimaan adalah hasil perkalian antara sejumlah input produksi dengan satuan

harga yang berlaku di perusahaan kemitraan. Penerimaan suatu usaha merupakan

perkalian antara faktor produksi dengan harga jual. Penerimaan usaha ternak ayam

pedaging dengan pola closed house system dan open house system diperoleh dari

sumber utama dan beberapa sumber lain (Sani, 2014).

Penerimaan tunai skala usaha tani didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima

dari penjualan produk skala usaha tani, tidak mencakup pinjaman uang untuk keperluan

skala usaha tani (Soekartawi 2006).


2.10. Pendapatan

Pendapatan adalah nilai uang yang diperoleh peternakan dengan menghitung

selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses

produksi (Ningtias, 2020).

Pendapatan peternak plasma diperoleh dari selisih antara total penerimaan dengan

biaya produksi yang dikeluarkan. Menurut Suryana (2013), analisis pendapatan dari

suatu usaha dapat dihitung berdasarkan selisih antara total penerimaan dengan total

biaya.

Pendapatan merupakan hal yang penting dimiliki oleh seseorang guna

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Setiap orang berusaha untuk memiliki

pendapatan agar dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya, paling tidak memenuhi

kebutuhan pokoknya. Untuk itu berbagai pekerjaan dilakukan seseorang agar

memperoleh pendapatan, termasuk pekerjaan sebagai petani karet (Kurniawan 2012).

2.11. Analisis R/C Dan B/C

Revenue Cost Ratio adalah suatu pengujian analisa kelayakan dengan

perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan. Kriterian

yang digunakan dalam analisis ini adalah apabila nilai R/C >1 maka usaha tersebut

dikatakan untung dan layak untuk diusahakan, karena besarnya pendapatan lebih besar

dari besarnya biaya yang dikeluarkan, dan sebaliknya. R/C merupakan nilai

perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya (Asnidar, 2017).


Menurut Hariance (2018) B/C ratio, dapat diartikan sebagai manfaat bersih yang

menguntungkan bisnis/usaha yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian dari

bisnis/usaha tersebut. B/C ratio dapat dianalisis dengan menggunakan rumus:

Keuntungan Bersih( Rp)


B/C Ratio=
Total Biaya Produksi( Rp)

Analisis nilai R/C ratio dihitung dengan membandingkan jumlah penerimaan

dengan total biaya yang dikeluarkan. Sedangkan analisis nilai B/C ratio diukur dengan

membandingkan antara keuntungan bersih dengan biaya produksi total (Pasaribu, 2012).

2.12. Hambatan dan Peluang Berwirausaha

Secara umum, dalam suatu usaha peternakan dengan menggunakan analisis

SWOT, teknik yang digunakan terdiiri dari dua, analisis secara internal dan analisis

secara eksternal. Analisis internal dibagi menjadi 2, yaitu (1) analisis kekuatan (strengh)

yang di dalamnya setiap perusahaan perlu menlai kekuatan dan kelemahannya di

bandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat di sebabkan oleh faktor-faktor

teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufukturan, kekuatan pemasaran

dan basis pelanggan yang dimiliki. (2) Analisis kelemahan (weaknes) merupakan

keadaan peusahaan dalam menghadapi pesaing dengan keterbatasan dan kekurangan

serta kemampuan menguasai pasar sumber daya serta keahlian (Indah., 2015).

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns

menampilkan faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan adalah faktor

internal (Kekuatan dan Kelamahan).Untuk mengetahui strategi pengembangan usaha,

dapat ditentukan dengan kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor
tersebut dapat dipertimbangkan dalam analisis SWOT (Strenghts, Weaknesess,

Opportunities, Threats). Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal

peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti.,

2014).

Bisnis sebaiknya memiliki nilai bermanfaat.Hal ini bisa di capai melalui kegiatan

bisnis yang dilakukan dengan menerapkan konsep kewirausahaan sosial.Konsep

kewirausahaan sosial lebih menjadi konsep yang popular di berbagai Negara.Berbagai

kalangan mulai memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif

dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Permasalahan sosial sendiri sudah menjadi

permasalahan bersama sehingga penanggulangannya membutuhkan sinergi dari semua

pihak (Saragih., 2010).


BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Waktu dan Tempat dilakukannya Praktikum Agribisnis Peternakan dapat dilihat

pada Tabel.1

Tabel.1. Waktu dan Tempat


No Nama Kegiatan Tempat
1 Asistensi 1 Oktober 2021 Pertemuan virtual
pelaksanaan menggunakan
praktikum Aplikasi Zoom

2 Pelaksanaaan - oktober 2021 Jln. Poros sp2,


Praktikum
Bombana

3.2. Alat dan Objek Praktikum

Alat yang digunakan dalam praktikum Agribisnis Peternakan yaitu dapat dilihat

pada Tabel.2. berikut:

Tabel 2. Alat dan Kegunaannya


No Alat dan Bahan Kegunaan
1 Kuisioner Mencatat kegiatan dan informasi dari
pelaku usaha
2 Alat tulis Mencatat kegiatan dan informasi
3 Kamera Mengambil dokumentasi

Objek yang digunakan dalam praktikum Agribisnis Peternakan yaitu dapat

dilihat pada Tabel.3. berikut:

Tabel 3. Objek dan Kegunaannya


No Bahan Kegunaan
1 Responden Sebagai sumber informasi

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam praktikum Manajemen Agribisnis kuliner nasi ayam adalah

sebagai berikut:

a. Asitensi

Pembuatan kuesioner yang dilakukan dalam praktikum.

b. Pelaksanaan Pratikum

Melakukan survei lokasi atau pengecekan lokasi praktikum.

c. Studi Literatur

Melakukan kuisioner dengan pemilik usaha kuliner

d. Analisis Hasil Kegiatan

Melakukan tabulasi data praktikum yang telah didapatkan.

e. Pembuatan Laporan

Membuat laporan Agribisnis kuliner nasi ayam

3.4 Diagram Alir

Asistensi
praktikum
Membuat Asistensi
kuisioner pembuatan
laporan

Melakukan Melakukan Membuat


interview/ dokumentasi/
wawancara laporan
foto bersama
dengan pengusaha
pengusaha dan anggota
Kelompok
Menganalisis Menganalisis
hasil usaha
finansial usaha
kuliner nasi
ayam kuliner nasi
ayam

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Idetintas Responden


Ibu Luth Fatul Baroro adalah seorang pemilik rumah makan barokah yang ada di

Jln Poros Barito RT/RW 01/01 Kecematan Lantari Jaya Kab. Bomabana Prov. Sulawesi

Tenggara dan Ibu Luth Fatul Baroro berjenis kelamin perempuan saat ini ia telah

berumur 37 tahun dan pendidikan terakhir hanya SLTA saja. Pekerjaan ibu Luth Fatul

Baroro hanya seorang wiraswasta yang mempunyai usaha rumah makan yang bernama

rumah makan barokah. Status ibu Luth Fatul Baroro adalah sebagai ibu rumah tangga.

Ia mempunyai suami yang bernama pak Fery Fadeli. Ibu Luth Fatul Baroro sebelumnya

belum memiliki pengalaman namun karena hobi memasak maka Ibu Luth Fatul Baroro

bertekad untuk memulai usaha kuliner dikarenakan ingin mendapatkan pengalaman-

pengalaman baru.

Responden asal katanya "respon". Respon (Inggris: respond) bisa

dimaknaisebagai tanggapan, jawaban, balasan. Jadi responden adalah orang yang anda

mintai jawaban/tanggapan atas pertanyaan yang anda ajukan. Kalau anda menyebarkan

angket, maka responden adalah mereka yang mengisi angket anda. Kalau anda

melakukan wawancara, maka responden adalah orang yang anda wawancara (Annisa.,

2019).

4.2. Profil Perusahaan

Ibu Luth Fatul Baroro mendrikan usaha rumah makan pada tahun 2019 . Alasan

Ibu Luth Fatul Baroro membangun usaha rumah makan ini adalah selain untuk

meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga juga untuk memenuhi kebutuhan


konsumen terhadap pecinta kuliner ayam dan Ibu Luth Fatul Baroro juga sudah

mempunyai hobi terkait dengan wirausaha kuliner. Ibu Luth Fatul Baroro memulai

usaha ini sejak tahun 2020, beliau juga menjalankan usaha ini dengan bantuan karyawan

yang di pekerjakan . Ibu Luth Fatul Baroro awalnya membangun usaha karena sudah

hobi di bidang kuliner dan memasak, dan sumber biaya yang di perlukan dalam usaha

ini adalah sumber pribadi dari ibu Luth Fatul Baroro dan dapat memproduksi 100 porsi

nasi ayam dalam sehari dan biaya biaya dalam mendrikan sebuah usaha adalah biaya

izin usaha dan juga pajak.

Profil perusahaan adalah suatu pandangan masyarakat tentang karakteristik yang

ada di perusahaan berkaitan dengan bidang usaha, resiko usaha, karyawan yang dimiliki

dan lingkungan perusahaan. Pada umumnya ada dua kategori perusahaan yaitu high

profile lebih dianggap mampu bersaing dengan perusahaan lain dan mendapat tekanan

dari pihak kepentingan umum serta mempunyai visibilitas konsumendan resiko tinggi

terhadap lingkungan ( Annisa., 2019).

4.3. Aspek Pasar

Pemasaran kuliner usaha rumah makan barokah di wilayah Bombana ini masih

tergolong lancar.dan kebutuhan daging ayam terutama di kecematan Lantari Jaya ini

masih stabil. Ibu Luth Fatul Baroro memasarkan produk kulinernya tersebut dengan

cara mendirikan rumah makan dengan tempat strategis agar mudah di lihat oleh

konsumen.sumber dan jenis pembiayaan Ibu Luth Fatul Baroro ini dalam mendirikan

sebuah usaha kuliner rumah makan barokah adalah dengan biaya atau modal sendiri

tanpa memerlukan bantuan dari pihak yang lain. Biaya yang di perlukan Ibu Luth Fatul

Baroro dalam mendirikan usaha ini adalah terutama tempatnya, bangunanya dan izin
dari pemerintahan setempat. Ibu Luth Fatul Baroro tidak menawarkan produk kuliner

nasi ayamnya tapi Ibu Luth Fatul Baroro hanya memasang iklan di jalan dan

memposting di sosial media agar orang lain dapat melihat iklan tersebut. Pemasaran

hasil produksi nasi ayam tersebut di kecematan Lantari Jaya, Kab. Bombana.

Strategi yang dipilih perusahaan adalah Strategic Competitivenes dicapai apabila

sebuah perusahaan dengan baik merumuskan serta menerapkan strategi pencipta nilai

artinya perusahaan memiliki keunggulan bersaing yang berkesinambungan atau

Sustained or Sustainable Competitive Advantage. Menurut Moerdiyanto (2009)

mendefinisikan terjadi pada saat perusahaan menerapkan suatu strategi pencipta nilai

dan perusahaan pesaing tidak secara berkesinambungan menerapkannya, serta saat

perusahaan lain tidak mampu meniru keunggulan strategi tersebut. Suatu perusahaan

diyakini memiliki keunggulan bersaing yang berkesinambungan hanya setelah usaha

pesaingnya meniru strategi mereka berakhir karena gagal. Walaupun suatu perusahaan

dapat mencapai keunggulan bersaing, biasanya perusahaan hanya dapat

mempertahankan keunggulan itu untuk sementara saja.Keunggulan bersaing yang

berkesinambungan menghasilkan laba diatas rata-rata (above average profits).

4.4. Aspek Teknis (SDM)

Aspek teknis yang di lakukan oleh Ibu Luth Fatul Baroro adalah mendirikan

rumah makan yang berada di tempat starategis dan mudah di jumpai oleh konsumen.

Usaha kuliner rumah makan barokah Ibu Luth Fatul Baroro mempunyai 1 orang
karyawan agar memudahkan dalam menjalankan usaha tersebut. Ibu Luth Fatul Baroro

mengatur karyawanya dengan cara selalu memberikan pemahaman agar karyawanya

bekerja dengan baik agar konsumen usahanya cukup puas. Ibu Luth Fatul Baroro

memberikan gaji/upah pada karyawanya itu setiap sebulan sekali. Ibu Luth Fatul Baroro

juga memeberikan intenstif selain gaji bulanan setiap hari jumat 10 ribu rupiah dan Ibu

Luth Fatul Baroro juga mengatur karyawan dengan pemberikan tugas kerja agar

berjalan dengan baik.

Keberhasilan suatu produksi bergantung kepada faktor genetik dan lingkungan,

diantaranya meliputi peningkatan kemampuan teknis peternakan, yang terdiri dari;

peningkatan kemampuan tatalaksana reproduksi, tatalaksana pemberian pakan, dan

tatalaksana pemeliharaan sehari-hari bagi peternak yang mutlak harus dimiliki. Masalah

penyebab kerugian suatu usaha peternakan sapi perah diakibatkan belum

dilaksanakannya tatalaksana yang baik dalam usaha peternakan sapi perah, sehingga

berpengaruh lebih lanjut terhadap aspek-aspek lainnya, terutama menghambat

peningkatan produksi susu (Suherman., 2019).

4.5. Sumber Daya Keuangan

Sumber daya keuangan dari usaha kuliner rumah makan barokah ibu luth fatul

baroro. Orang yang mengendalikan keuangan usaha rumah makan barokah ibu luth fatul

baroro adalah Ibu luth fatul baroro sendiri .Usaha kuliner rumah makan barokah ibu luth

fatul baroro tidak mempunyai rekening khusus dan di simpan dirumah pribadi agar

memudahkan dalam pembiayaan terutama keperluan keperluan usaha tersebut. Ibu Luth

Fatul Baroro mengatur keuangan usaha dengan membelanjakan keuangan hanya

keperluan usaha saja. Ibu Luth Fatul Baroro mengatur pajak usaha kuliner rumah makan
setiap bulan. Ibu Luth Fatul Baroro tidak memberikan tanggung jawab kepada karyawan

dalam mengelolah keuangannya.

Manfaat pelatihan pencatatan keuangan adalah untuk memberikan bakat

pengetahuan dalampencatatan keuangan bisnis dan penggunaan aplikasi keuangan

bisnis berbasis mobile dengan aplikasi dari Bank Indonesia ataupun aplikasi dari teman

bisnis sehingga diharapkan mempunyai pengetahuan untuk mengetahui keuatan

finansial dan dapat dijadikan pertimbangan dalam keputusan dan membuat bisnis

berjalan lebih sehat dalam kekuatan finansial (Mulyawan., 2007).

4.6. Aspek Sumber Daya Teknologi

Aspek sumber daya teknologi usaha kuliner rumah makan barokah Ibu Luth Fatul

Baroro untuk menjalankan usaha ia memanfaatkan teknologi agar memudahkan dalam

memperoduksi kuliner usahanya. Ibu Luth Fatul Baroro memanfaatkan teknologi

dengan keperluan keperluan yang agak sulit seperti membelender campuran campuran

ayam dan bumbu-bumbu lain. Ibu Luth Fatul Baroro tidak mempunyai tim khusus untuk

memaksimalkan teknologi. Ibu Luth Fatul Baroro menggunakan alat seperti belender

kompor gas dan lain lain untuk menjalankan usaha kulinernya. Perusahaan Ibu Luth

Fatul Baroro merawat alat alat usaha dengan baik agar dapat di gunakan kembali.

Teknologi informasi memiliki kekuatan untuk mengembangkan industri dan

mentransformasikan bagaimana pemanfaatan teknologi bisnis di jalankan. Perusahaan

terkemuka telah menggunakan kekuatan tersebut dalam melakukan pemikiran ulang

strategi bisnis, proses, dan pratek manajemen. Di samping itu, kekuatan tersebut

digunakan pula untuk melakukan penataan perusahaan dan budaya kerja, dengan
menata ulang infrastruktur dan portofolio produk, serta yang paling penting adalah

mendapatkan hasil usaha yang luas dan berkesinambungan (Rachmawati., 2012).

4.7. Aspek Sumber Daya Alam

Aspek sumber daya alam usaha kuliner rumah makan barokah Ibu Luth Fatul

Baroro yaitu memanfaatkan sumber daya alam untuk membantu dalam oprasional atau

produksi dari usaha tersebut. Ibu Luth Fatul Baroro memanfaatkan sumber air yaitu

dengan menggunakan sumur bor miliknya. Ibu Luth Fatul Baroro juga memerlukan

sumber daya alam dalam proses produksi oleh perusahaan.

Sumber Daya Manusia memiliki peran penting dalam mencapai keberhasilan,

karena fasiltas yang canggih dan lengkap belum merupakan jaminan akan berhasilnya

suatu usaha tanpa diimbangi oleh kualitas SDM yang akan memanfaatkan fasilitas

tersebut. Salah-satu strategi dalam mencapai industri suatu usaha secara berkelanjutan

adalah dengan memberdayakan (empowerment) petani/peternak untuk meningkatkan

kapasitas pasokan dan pemenuhan mutu (Bayu., 2011).

4.8. Aspek Sosial Ekonomi

Aspek sosial ekonomi dari usaha kuliner rumah makan barokah Ibu Luth Fatul

Baroro tidak menggunakan dana sosial dalam menjalankan usahanya dia hanya

menggunaka dana pribadi dalam menjalankan usahanya. Ibu Luth Fatul Baroro

mengatur simpanan dana yang dimiliki sebagai modal cadangan untuk modal oprasional

perusahaan. Ibu Luth Fatul Baroro tidak memiliki mentor sebagai panutan dalam

menjalankan usaha. Ibu Luth Fatul Baroro memiliki hasil usaha tambahan yaitu dari

hasil sawah. Usaha Ibu Luth Fatul Baroro bertahan dalam kondisi covid ini adalah
dengan tetap menjalankan protocol kesehatan yang berlaku agar tetap usaha tersebut

berjalan dengan lancar. Aspek yang pertimbangan dalam keadaan covid adalah

keluarga.

Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tentunya mempunyai peranan

yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup perekonomian dan masyarakat luas.

Perusahaan memiliki penting dalam menciptakan lapangan kerja, kekayaan, produk dan

jasa, namun tekanan pada bisnis untuk berperan dalam isu-isu sosial yang melibatkan

karyawan, stakeholder, masyarakat, lingkungan,dan pemerintah terus meningkat

(Wijaya., 2015).

4.9. Penerimaan

Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual

produk. Penerimaan total atau pendapatan kotor ialah nilai produksi secara keseluruhan

sebelum dikurangi biaya produksi. Penerimaan meliputi penjualan paket ayam lalapan

tambah nasi, mie ayam tambah nasi, ayam geprek tambah nasi, nasi ayam biasa, nasi

goreng, nasi kuning, dan bakso. Penerimaan lainnya pada usaha rumah makan barokah

yaitu panjualan minuman meliputi es jeruk, es teh, pop ice varian rasa, es campur, es

kelapa muda, dan es pisang ijo. Biaya penerimaan pada usaha rumah makan barokah

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Biaya Penerimaan Usaha Rumah Makan Barokah

Satua Harga Total


No. Uraian Menu Makanan V
n Satuan (Rp/Bulan)
1 Ayam Lalapan + Nasi 1.400 Buah 20.000 28.000.000
2 Mie Ayam + Nasi 1.200 Buah 15.000 18.000.000
3 Ayam Geprek + Nasi 550 Buah 15.000 8. 250.000
4 Nasi Ayam Biasa 300 Buah 15.000 4. 500.000
5 Nasi Goreng 1000 Buah 10.000 10.000.000
6 Nasi Kuning 900 Buah 10.000 9.000.000
7 Bakso 1.250 Buah 15.000 18.750.000
Total I 96. 500.000
Satua Harga Total
Uraian Menu Minuman V
n Satuan (Rp/Bulan)
8 Es Jeruk 2.000 Buah 5.000 10.000.000
9 Es Teh 1.300 Buah 5.000 6.500.000
10 Pop Ice Varian Rasa 3.000 Buah 5.000 15.000.000
11 Es Campur 250 Buah 5.000 1.250.000
12 Es Kelapa Muda 500 Buah 5.000 2.500.000
13 Es Pisang Ijo 300 Buah 5.000 1.500.000
Total II 35.250.000
Total Penerimaan (I+II) 131.750.000
Sumber : Hasil Analisis Data, Tahun 2021.

Berdasarkan Tabel 4 dapat dijelaskan bahwa penerimaan pada usaha rumah

makan barokah terbagi atas penerimaan makanan, dan penerimaan minuman. Total

penerimaan pada usaha rumah makan barokah selama sebulan adalah sebesar

Rp.131.750.000, dengan penerimaan makanan setiap bulan sebesar Rp.96.500.000, dan

penerimaan minuman setiap bulan sebesar Rp.35.250.000.

4.10. Pendapatan

Pendapatan bersih yang di dapatkan Ibu Luth Fatul Baroro dari hasil penjualan

makanan dan minuman maka pendapatan bersih sealama perbulan yaitu Rp.

131.750.000. Eva, (2017) mengatakan “semakin tinggi pengalaman usaha maka semakin

tinggi pula keterampilan yang dimiliki, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada

tingkat output produksi yang bersangkutan”. Sejalan dengan pendapatan tersebut

mengatakan “lama usaha beroperasi dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, lama

seseorang pelaku usaha menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi produktivitas

dan keahlianya sehingga dapat menambah efisiensi dan mampu menekan biaya produksi
lebih kecil dari pada hasil penjualan. Semakin lama menekuni bidang usaha maka akan

dapat meningkatkan pengetahuan tentang selera ataupun perilaku konsumen”. Sehingga

pengalaman usaha merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keuntungan.

4.11. Analisis R/C dan B/C

Nilai penerimaan atas biaya (R/C) rasio adalah perbandingan antara penerimaan

dengan biaya produksi. Perhitungan hasil analisis penerimaan atas biaya (R/C) rasio

disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Analisis Penerimaan atas Biaya (R/C) Rasio Usaha Rumah Makan
Barokah
Uraian
No Uraian Nilai
1 Penerimaan 131.750.000
2 Total Biaya 18.325.000
R/C Rasio 7,20
Sumber : Hasil Analisis Data, Tahun 2021.

Berdasarkan penerimaan atas biaya (R/C) rasio sebesar 7,20 artinya setiap Rp.

1,00 biaya yang dikeluarkan oleh usaha rumah makan barokah memberikan penerimaan

sebesar Rp. 7,20. Angka penerimaan atas biaya (R/C) rasio sebesar 7,20 menunjukkan

bahwa usaha rumah makan barokah menguntungkan menurut kriteria R/C yakni nilai

R/C > 1. Hal ini sesuai dengan pernyataan Asnidar (2017) yang mengatakan kriteria

yang digunakan pada analisis ini adalah apabila nilai R/C > 1. Dimana nilai 7,20 > dari

1, sehingga diketahui berdasarkan kriteria yaitu R/C > 1, yang artinya usaha sudah

menguntungkan dan layak untuk diusahakan.

Nilai keuntungan atas biaya (B/C) rasio adalah perbandingan antara pendapatan

dengan biaya produksi. Hasil analisis tingkat keuntungan atas biaya (B/C) rasio dalam

satu bulan disajikan pada Tabel 6.


Tabel 6. Hasil Analisis Keuntungan atas Biaya (B/C) Rasio Usaha Rumah Makan
Barokah
Uraian
No Uraian Nilai
1 Pendapatan 113.750.000
2 Total Biaya 18.325.000
B/C Rasio 6,20
Sumber : Hasil Analisis Data, Tahun 2021.

Berdasarkan pendapatan atas biaya (B/C) rasio sebesar 6,20 artinya setiap Rp.

1,00 biaya yang dikeluarkan oleh usaha rumah makan barokah memberikan keuntungan

atau pendapatan sebesar Rp. 6,20. Angka pendapatan atas biaya (B/C) rasio sebesar 6,20

menunjukkan bahwa usaha rumah makan barokah menguntungkan menurut kriteria B/C

yakni nilai B/C > 0. Hal ini sesuai dengan pernyataan Andini (2013) yang menyatakan

bahwa Kriteria penilaian B/C Ratio adalah Jika B/C > 0, maka usaha ini layak

diusahakan. Dimana nilai 6,20 > 0 yang artinya usaha sudah menguntungkan atau

efisien dan layak untuk di usahakan.

4.12. Hambatan dan Peluang Berwirausaha

Hambatan usaha kuliner rumah makan barokah Ibu Luth Fatul Baroro dalam

kondisi covid 19 ini tidak mempunyai hambatan sedangkan peluangnya adalah usaha

Ibu Luth Fatul Baroro tetap ramai dan lancar konsumen dan Ibu Luth Fatul Baroro tetap

menyiapkan protokol kesehatan agar dapat memutuskan mata raantai virus corona.

Peluang dapat diartikan sebagai pembahasan mengenai kewirausahaan, proses

mengidentifikasi yang merepresentasikan perilaku kewirausahaan yang paling khas dan

mendasar. Peluang atau opportunity dapat diartikan sebagai serangkaian tindakan untuk

mendapatkan keuntungan dari perubahan yang terjadi. Peluang kewirausahaan

didefinisikansebagai sebuah situasi ketika individu dapat menciptakan sebuah new

means-ends framework atau kerangka baru mengenai sarana atau tindakan dalam
mencapai sebuah tujuan, untuk mengembangkan sumber daya yang ada, yang dipercaya

dapat menghasilkan keuntungan (Aruni, 2019).

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :Manajemen

agribisnis adalah penerapan unsur-unsur manajemen dalam organisasi agribisnis,

sehingga aktivitas agribisnis dapat mencapai tujuan organisasi, misalnya efisiensi

alokasi sumber daya, biaya minimal, keuntungan maksimal produksi, memenangkan

persaingan, perluasan wilayah dalam satu system irigasi yang tergabung dalam satu

wadah koordinasi dapat dihindari. Manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah

penerapan manajemen dalam sistem agribisnis

5.2. Saran

Saran yang dapat saya berikan pada praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk usaha rumah makan barokah milik Ibu Luth Fatul Baroro sebaiknya

menyediakan menu makanan dan minuman lebih banyak lagi.

2. Untuk Asisten, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dalam membimbing

praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Andini, D.P. 2013. Studi Kelayakan Usaha Waralaba Warung “Pangestu” di Kabupaten
Jember. Jurnal Ilmiah Inovasi. Vol 13 (2).
Annisa,M.P.,Wardani,P.I, dan Widayanti. 2019. Aplikasi profil perusahaan digital
berbasis web Jurnal pengkajian dan penerapan teknik informatika, 15( 2):1978-
5018

Aprilia, L. Cryrilla, L. dan burhanuddin. (2018). Analisis Strategi Pemasaran Ternak


Berbasis E-Commerce. Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil
Peternakan. Vol 6 (2).
Aruni, S.F., dan Hidayat, Rahmat. 2019. Psikologi peluang kewirausahaan:Proses
kognitif pengusaha startup digital dalam opportunity recognition. Jurnal
psikologi. Vol. 46 (1) : 45-62.
Asnidar., dan Asrida. 2017. Analisis Kelayakan Usaha Home Industri Kerupuk Opak di
Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara.
Jurnal S. Pertanian. Vol 1 (1).

Barus. (2016). Peran internet dalam saluran Distribusi UMKM. Jurnal Administrasi
Bisnis Unpar. Vol 12.
Ekapriyatna, I.D.G.B. 2016. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam
Pedaging (Broiler) Ananta Guna di Desa Sidan Kecamatan Gianyar
Kabupaten Gianyar. Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi. Vol 7 (2).
Ernawati dan Ambarini, 2010. Pengaruh Hubungan Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel
Moderating. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 10 (2).
Hariance, R., Annisa, N., dan Budiman, C. 2018. Kelayakan Finansial Agroindustri
Olahan Pepaya (Carica pepaya L.) di Nagari Batu Kalang Kecamatan
Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Agrivo. Vol 3 (1).
Kurniawan H. 2012. Nutrisi Ayam ras petelur. Lembaga Satu Gunung Budi Kompleks
IPB. Bogor (ID).

Kurniawan, M.F.T., Darmawan, D.P., Astiti, N.S. 2013. Strategi Pengembangan


Agribisnis Peternakan Ayam Petelur di Kabupaten Tabanan. Jurnal
Manajemen Agribisnis. Vol 1 (2).
Maryam, S. 2016. Gizi dalam kesehatan reproduksi. Jakarta. Penerbit Salmeba Medika.

Moerdiyanto. 2009. Manajemen Pemasaran. Departemen Pendidikan Nasional


Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Mulyawan, S. 2007. Manajemen Keuangan. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung


Djati. Bandung.
Ningtias, A.P., Dewi, H., Shofia, N.A., dan Endah, S. 2020. Analisis Kelayakan
Finansial Usaha Peternakan Ayam Broiler Mitra PT Laras Sejati Kecamatan
Gringsing Kabupaten Batang. Seminar Nasional. Vol 4 (1).

Pasaribu, dan Musa, A. 2012. Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis (konsep dan
Aplikasi).
Purnawati, L. 2020. Peranan Pemerintah Desa dalam Menangani Konflik Peternakan
Ayam Broiler di Desa Pucanglaban Kabupaten Tulungagung. Jurnal Ilmu
Pemerintahan. Vol 19 (2).
Putri, B. R.T. 2017. Manajemen Pemasaran. Denpasar.
Rachmawati, Y. 2012. Analisa daya saing perusahaan di tinjau dari assesmen teknologi.
Jurnal teknologi technoscientia, 5( 1):1979-8415

Rahardja. 2015. Ekonomi Pertanian. Penebar Swadaya, Jakarta.


Ramadhani, S. 2012. Manajemen Keuangan. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati. Bandung.
Rangkuti. 2014. Analisis SWOT, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Ratnasari, I., Suhono., Selvi, E. 2018. Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Ayam
Probiotik Pada PT. Gunung Mas. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 8 (1).
Saragih, B. 2010. Kumpulan Pemikiran Agribisnis Berbasis Peternakan. Bogor :
USESE Foundation dan Pusat Studi Studi Pembangunan. IPB Bogor.
Soekartawi, 2012. Analisis Usahatani.UI-Press, Jakarta.

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta (ID)

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta : Penerbit ANDI.


Sumastuti, 2016. Keunggulan NPV Sebagai Alat Analisis Uji Kelayakan
InvestasidanPenerapannya.. Jurnal bl.ac.id/BEJ, Vol.1(3)
Suryana. 2013. Kewirausahaan, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat,
Jakarta.
Tewu, M.E. 2015. Peranan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Aktivitas
Kelompok Tani di Desa Tember. E-Journal Acta Diurna. Vol 4 (3).
Utomo, L.P. 2018. Kecurangan dalam Laporan Keuangan “Menguji Teori Fraud
Triangle”. Jurnal Akuntansi dan Pajak. Vol 19 (1).
Wahyudin. 2012. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai