Anda di halaman 1dari 11

Hand out

Kegiatan ekonomi

Oleh
Lita irmawanty moningka

A. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Memahami konsep interaksi antara manusia  Menjelaskan kegiatan produksi untuk keberlangsungan
dengan ruang sehingga menghasilkan kegiatan ekonomi social dan budya Indonesia
berbagai kegiatan ekonomi (produksi,  Mendeskripsikan nilai guna barang atau jasa
distribusi, konsumsi, permintaan, dan  Menjelaskan factor factor produksi
penawaran) dan interaksi antarruang untuk  Menyebutkan contoh etika ekonomi dalam
keberlangsungan kehidupan ekonomi, memnafaatkan factor factor produksi
sosial, dan budaya Indonesia.  Menjelaskan kegiatan distribusi untuk keberlangsungan
kegiatan ekonomi social dan budya Indonesia
 Menjelaskan cara dalam berdistribusi
 Menyebutkan lembaga lembaga distribusi
 Menjelaskan kegiatan konsumsi untuk keberlangsungan
kegiatan ekonomi social dan budya Indonesia
 Mendeskripsikan aspek kognitif negative perilaku
konsumtif
 Menjelaskan factor factor yang mempengaruhi kegiatan
konsumsi

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang konsep  Mempresentasukan hasil materi pembelajaran
interaksi antara manusia dengan ruang  Mempresentasikan pola mkegiatan ekonomi
sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
permintaan, dan penawaran) dan interaksi
antarruang untuk keberlangsungan
kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya
Indonesia.

b. Tujuan pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan kegiatan produksi untuk keberlangsungan kegiatan ekonomi social dan budya Indonesia
2. Mendeskripsikan nilai guna barang atau jasa
3. Menjelaskan factor factor produksi
4. Menyebutkan contoh etika ekonomi dalam memnafaatkan factor factor produksi
5. Menjelaskan kegiatan distribusi untuk keberlangsungan kegiatan ekonomi social dan budya Indonesia
6. Menjelaskan cara dalam berdistribusi
7. Menyebutkan lembaga lembaga distribusi
8. Menjelaskan kegiatan konsumsi untuk keberlangsungan kegiatan ekonomi social dan budya Indonesia
9. Mendeskripsikan aspek kognitif negative perilaku konsumtif
10. Menjelaskan factor factor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi

C. PETUNJUK BELAJAR
Sebelum siswa mempelajari lebih lanjut modul ini diharapkan siswa membaca terlebih
dahulu petunjuk pembelajaran untuk mempelajari modul berikut ini :
1. Pelajarailah modul ini dengan baik, mulailah mempelajari materi pelajaran yang ada
dalam modul ini dari awal di setiap kegiatan pembelajaran sehingga anda dapat
menguasainya dengan baik
2. Lengkapilah setiap bagian aktivitas dan tugas yang terdapat dalam modul ini
denbgan semangat dan gembira. Jika mengalami masalah dalam memahami modul
ini, catatlah kesulitan tersebut pada buku catatan anda agar dapat di diskusikan
bersama teman, menceritakannya kepada orang tua atau dapat menanyakannya
langsung kepada guru pada saat jam pelajaran berlangsung,
3. Lengkapi dan pahamilah setiap bagian dalam rangkuman sebagai bagian dari tahapan
penguasaan modul ini
4. Kerjakan bagian tugas tes formatif pada setiap bagian kegiatan belajar sebagai
indicator penguasaan materi dan refleksi proses belajar siswa pada setiap kegiatan
belajar, ikuti petunjuk pengerjaan dan evaluasi hasil pengerjaanya dengan baik dan
benar
5. Jika siswa telah menguasai seluruh bagian kompetensi pada setiap kegiatan belajar.
Siswa diminta untuk melanjutkan dengan mengerjakan tes Akhir modul secara
individu kemudian laporkan hasil tes yang telah di kerjakan
6. Gunakan daftar pustaka dan glosarium yang disiapkan dalam modul ini untuk
membantu mempermudah proses belajar mengajar.

MATERI
A. Pengertian Produksi

Kegiatan produksi adalah segala kegiatan yang


dapat menghasilkan atau meningkatkan nilai guna
pada suatu barang/ jasa dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian
produksi dapat kita bedakan dalam arti
sempit dan produksi dalam arti luas. Produksi dalam
arti yang sempit adalah kegiatan untuk
menghasilkan barang. Pengertian produksi dalam
arti luas, yaitu semua kegiatan manusia dalam
rangka untuk menambah kegunaan barang/ jasa
dalam memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian Sumber tecno tempo.co
produsen adalah orang atau lembaga tertentu yang
menghasilkan suatu barang/ jasa. Sebagao contoh
produsen adalah petani, pemilik pabrik, nelayan,
guru dan lain-lain.

Di bawah ini adalah contoh kegiatan produksi misalnya:


 Mengeksploitasi sumber daya alam, misalnya pertambangan, dan lain-lain.
 Mengolah tanah pertanian, kehutanan, perkebunan, dan juga perikanan darat.
 Membuat barang dari bahan mentah menjadi bahan jadi, misalnya membuat kursi, dll.
 Melakukan jasa-jasa, misalnya perusahaan asuransi, dll.
 dan lain sebagainya

Produsen adalah orang yang malakukan kegiatan produksi. Untuk melakukan produksi seorang
produsen harus ingat tentang tiga hal, yaitu:
a.     What Barang-barang apa saja yang akan dihasilkan dan bahan-bahannya apa saja.
b.      How Bagaimana memilih faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang harus
dipikirkan oleh seorang produsen karena ini menyangkut tenaga kerja,modal dan bahan
baku dengan tujuan memproduksi barang /jasa yang  berkualitas dan harga jual murah .
c.     Whom Kepada siapa barang produksi tersebut didistribusikan?

B. Nilai guna barang atau jasa


Setiap barang memiliki nilai guna (utilitas) yang berbeda. Perbedaan nilai guna tersebut
dapat dilihat dari :
1. Nilai guna bentuk (form utility) yaitu suatu barang akan memiliki nilai guna apabila
telah mengalami perubahan bentuk.
2. Nilai guna tempat (place utility), nilai guna suatu barang akan lebih tinggi karena
perbedaan tempat.
3. Nilai guna waktu (time utility), nilai guna suatu barang akan bertambah kalau barang
tersebut digunakan pada saat yang tepat.
4. Nilai guna kepemilikan (ownership utility), nilai guna barang akan bertambah apabila
barang tersebut telah berpindah kepemilikannya.
Adapun tujuan kegiatan produksi barang/ jasa adalah untuk memenuhi kebutuhannya
yang sekaligus untuk mendapatkan keuntungan. Barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen
akan dikonsumsi oleh masyarakat dalam rangka untuk memenuhi segala kebutuhannya. Dan
untuk produsen, barang yang diproduksinya melalui penggabungan beberapa faktor produksi
bertujuan mencari keuntungan. Produsen medapatkan keuntugan berasal dari selisih antara
penerimaan dari penjualan dengan biaya yang dikeluarkan dalam produksi barang/jasa tersebut.

C. Factor factor produksi


Faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 faktor produksi, yaitu faktor alam, tenaga kerja,
faktor modal dan kewirausahaan. Faktor alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli
karena dengan dua faktor tersebut, manusia sudah dapat menghasilkan barang. Faktor modal
dan kewirausahaan disebut faktor produksi turunan karena faktor ini sebagai hasil dari faktor
produksi asli.

a.       Faktor Produksi Alam.


Faktor produksi alam adalah faktor produksi yang disediakan oleh alam sebagai bahan
mentah atau bahan baku produksi.
1)    Tanah sebagai sumber daya alam, dan manusia dapat menggunakan untuk lahan
pertanian, pabrik, perkebunan, peternakan, tempat untuk usaha dan lain sebagainnya.
2)     Hutan dapat  menghasilkan bahan mentah kayu.
3)     Barang-barang tambang, seperti emas, bijih besi, minyak bumi, dan gas alam.
4)     Air dapat digunakan untuk pengairan atau bahan baku lainnya.

b.      Faktor Produksi Tenaga Kerja


Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang dapat digunakan kemampuannya untuk
proses produksi. Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1)      Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang menempuh pendidikan
formal.Contoh tenaga kerja ini antara lain, dokter, guru, dan konsultan.
2)      Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memiliki ketrampilan
yang terlatih, seperti montir, sopir, dan penjahit.
3)      Tenaga kerja kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak
punya ketrampilan, seperti tukang sapu, tukang sampah, dan kuli bangunan.

c. Faktor produksi modal


Modal tidak hanya terbatas pada bentuk uang saja, namun dapat juga berbentuk mesin,
gedung, tanah, dan lain-lain. Penggolongan modal dapat dikelompokan berdasarkan sumber,
penggunaan atau sifat, fungsi, dan berdasarkan bentuknya.
a). Modal berdasarkan sumbernya
 Modal sendiri merupakan modal yang sumbernya adalah dari pemilik perusahaan yang
bersangkutan. Contohnya modal saham.
 Modal asing (modal pinjaman) merupakan modal yang sumbernya dari pinjaman atau
berasal dari luar perusahaan. Contohnya modal dari kredit bank.
b). Modal berdasarkan penggunaan atau sifatnya
 Modal lancar merupakan modal yang cuma sekali digunakan di dalam proses produksi.
Sebagai contoh adalah bahan mentah, kertas, tinta, dan juga bahan bakar minyak.
 Modal tetap merupakan modal yang dapat berulang kali bisa dipakai di dalam proses
produksi. Sebagai contoh adalah mesin, peralatan, dan mobil, dll.
c). Modal berdasarkan fungsinya
 Modal pribadi merupakan modal yang dimiliki oleh perorangan yang digunakan sebagai
alat untuk memenuhi  kebutuhannya. Sebagai contoh adalah rumah yang disewakan dan
hasil sewanya tersebut untuk pemilik rumag tersebut.
 Modal masyarakat merupakan modal yang dipakai di dalam proses produksi untuk
kepentingan masyarakat. Sebagai contoh adalah jembatan, jalan raya, gedung sekolah, air
sungai, dan lain sebagainya.
d). Modal berdasarkan bentuknya
 Modal nyata/ konkret merupakan modal yang bisa kita lihat dengan mata, yang dipakai
dalam proses produksi, dan berbentuk barang dan uang. Sebagai contoh adalah peralatan
kantor, pabrik, dan juga uang.
 Modal tidak nyata/ abstrak merupakan modal yang tidak bisa dilihat dengan memakai
mata dan dipakai dalam proses produksi. Sebagai contoh adalah keahlian memimpin
(manajer), nama baik (good will), hak cipta, dsb.

d. Faktor produksi kewirausahaan


Faktor ini mempunyai peran merencanakan, mengorganisir, mengatur, mempekerjakan
karyawan, memeriksa hasil kerja karyawan, menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya
misalnya alam (tanah), tenaga kerja, dan modal.

D. Pengertian distribusi
Untuk menyampaikan barang/ jasa yang berasal dari produsen ke konsumen dengan
cepat, menguntungkan, efisien (berhasil guna), dan juga efektif (berdaya guna), maka
diperlukan kegiatan distribusi yang dilakukan oleh suatu lembaga yang dinamakan
distributor. Pengertian distribusi adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan,
menyebarkan, atau menyalurkan barang/ jasa dari produsen ke tangan konsumen. Sedangkan
orang/ lembaga yang melakukan kegiatan distribusi dinamakan distributor.

Berikut adalah fungsi kegiatan distribusi antara lain:


- Menyalurkan barang dan jasa dari produsen hingga ke tangan konsumen
- Memecahkan perbedaan tempat
Perbedaan tempat antara produsen dan konsumen bisa menyebabkan perbedaan harga
barang yang tinggi. Adapun perbedaan tempat dan hasil produksi diatasi dengan cara yaitu
para pedagang membagi hasil produksinya secara merata dari tempat yang produksinya
berlimpah ke tempat yang kekurangan produksi.
- Memecahkan perbedaan waktu
Terdapat barang yang dihasilkan tidak secara bersamaan dengan waktu kebutuhannya,
sebagai contoh adalah padi yang dipanen secara musiman, tetapi dibutuhkan secara terus-
menerus oleh masyarakat. Di sini terdapat perbedaan waktu, hal ini diatasi oleh para
pedagang dengan cara melakukan pembelian pada saat panen, lalu disimpannya. Pada saat
diperlukan oleh konsumen baru dijual kembali sehingga kebutuhan dari masyarakat bisa
tetap terjaga. Ini artinya para pedagang telah membantu kelancaran dari arus barang
sehingga harganya normal.
- Seleksi dan kombinasi barang
Kebutuhan dari konsumen banyak ragamnya, maka bagi pedagang harus bisa menyediakan
beberapa macam barang/ jasa supaya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Pedagang mengatasi perbedaan tersebut dengan cara menyediakan beraneka macam
barang/ jasa dalam jumlah dan jua mutu yang sesuai dengen yang diinginkan oleh para
konsumen sesuai dengan daya belinya masin-masing.
Cara distribusi dan tugas distributor
Adapun distribusi memiliki tujuan untuk menyalurkan barang dengan cepat dari produsen ke
tangan konsumen. Penyaluran barang bisa dilakukan dengan 2 cara berikut ini.

1). Distribusi langsung


Adalah penyaluran hasil produksi dari produsen langsung dijual/ disalurkan ke tangan konsumen.
Berikut adalah contoh kegiatan distribusi dalam kehidupan sehari hari untuk distribusi
langsung : petani sayur atau petani buah-buahan yang secara langsung menjual hasil produksinya
ke tangan konsumen (masyarakat) tanpa melalui perantara. Berikut ilustrasi distribusi secara
langsung.

Produsen ---> Konsumen/ pemakai


2). Distribusi tidak langsung
Adalah  penyaluran dengan memakai bantuan beberapa perantara, seperti pedagang besar, agen,
dan juga pedagang eceran, lalu ke konsumen. Berikut contoh kegiatan distribusi barang secara
tidak langsung : pabrik handphone yang menghasilkan handphone tidak menjualnya secara
langsung ke konsumen, namun melalui agen/ toko-toko handphone lalu ke konsumen.

Berikut ilustrasi distribusi secara tidak langsung.

Dalam penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat menggunakan
beberapa jenis sistem distribusi yang dikelompokkan menjadi:
1. Distribusi langsung
Dalam sistem produksi langsung produsen akan menyalurkan hasil produksinya langsung kepada
konsumen.
Contoh:

 Penjual nasi goreng keliling.


 Nelayan menjual hasil tangkapannya langsung kepada konsumen.
 Peternak menjual hasil telur dan daging ternaknya langsung kepada konsumen.

2. Distribusi semi langsung


Dalam sistem distribuasi semi langsung penyaluran barang hasil produksi dari produsen ke
konsumen melalui badan perantara (toko) milik produsen itu sendiri.
Contoh: hasil produksi sepatu dijual kepada konsumen melalui toko-toko milik pabrik sepatu itu
sendiri.

3. Distribusi tidak langsung.


Pada sistem ini produsen tidak langsung menjual hasil produksinya, baik berupa benda ataupun
jasa kepada pemakai melainkan melalui perantara.
Contoh: petani menjual hasil pertaniannya kepada Koperasi Unit Desa (KUD) yang membelinya
dengan harga dasar sesuai harga pasar agar petani terlindung dari praktik tengkulak.

E. Lembaga lembaga distribusi


Lembaga distribusi adalah orang atau badan usaha yang menjadi perantara antara produsen dan
konsumen. Dari definisi tersebut, lembaga distribusi dapat digolongkan menjadi:

 Pedagang
Pedagang adalah lembaga distribusi yang melakukan pekerjaan membeli hasil produksi untuk
kemudian dijual kembali atas tanggung jawab sendiri. Pedagang dapat dibedakan menjadi dua,
yakni
1. Pedagang besar atau grosir, yaitu pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar dan
menjualnya kepada para pengecer.
2. Pedagang kecil, yaitu pedagang yang kegiatan pokoknya melakukan penjualan langsung
kepada konsumen akhir.

 Perantara khusus
Perantara khusus adalah lembaga yang berfungsi untuk menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen, namun tidak bertanggung jawab apabila barang yang disalurkan tersebut tidak laku.
Perantara khusus terbagi menjadi tiga, yakni:
1. Agen, yaitu lembaga yang membeli dan menjual barang kepada pihak lain.
2. Makelar, yaitu perantara yang membeli dan menjual barang tertentu, diangkat oleh pihak yang
berwenang, upah yang diterima makelar disebut provisi.
3. Komisioner, yaitu perantara yang membeli dan menjual barang tertentu atas namanya sendiri
berdasarkan pesanan dan untuk tanggungan orang lain, upah yang diterimanya disebut komisi.

 Importir dan Eksportir


Importir adalah pedagang yang membeli barang dari luar negeri dan menjualnya di dalam negeri,
keuntungannya diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.
Ekspotir adalah pedagang yang membeli barang dari dalam negeri dan menjualnya ke luar
negeri, keuntungannya berasal dari selisih harga jual dan harga beli.

F. Pengertian konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia memakai, atau menggunakan, atau mengurangi, atau
menghabiskan nilai guna suatu barang/ jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada waktu barang/ jasa dipakai untuk memenuhi kebutuhan, maka nilai gunanya akan menjadi
berkurang dan pada akhirnya akan menjadi habis. Contoh konsumsi adalah: pemakaian tas
sekolah. Nilai guna dari tas sebagai alat untuk membawa buku dan perlengkapan sekolah lainnya
dikatakan habis jika tas tersebut telah rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Tujuan konsumsi adalah
untuk memenuhi semua kebutuhan hidup manusia, sehingga akan dicapai kehidupan yang
makmur dan sejahtera. Kondisi makmur dan juga sejahtera merupakan hal yang diimpikan oleh
setiap orang. Adapun sifat dari konsumsi barang bisa bersifat langsung atau bersifat tidak
langsung. Pada konsumsi secara langsung pada umumnya adalah untuk barang yang sekali habis
pakai, sebagai contoh adalah makanan, minuman, dan juga sejenisnya. Sedangkan untuk yang
secara tidak langsung adalah umumnya untuk barang modal atau barang yang bisa untuk dipakai
berulang kali, misalnya barang adalah mesin jahit, mobil, perabot rumah tangga, dan lain lain.
Adapun ciri-ciri benda konsumsi antara lain:
 Diperlukan pengorbanan. Sebagai contoh adalah teman-teman makan perlu adanya uang.
 Benda tersebut ditujukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebahgai
contoh adalah makan ditujukan untuk bisa bertahan hidup.
 Manfaat, nilai ataupun volume dari benda-benda yang dipakai akan habis sekaligus atau
bertahap.

G. Aspek negative perilaku konsumsi


Terdapat 2 macam sisi dari perilaku konsumtif yaitu aspek positif dan aspek negatif.
Dilihat dari namannya saja bahwa aspek positif dari perilaku konsumtif adalah merupakan
sisi baik dari perilaku konsumtif. Adapun aspek positif konsumsi barang/ jasa memiliki
tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga sekaligus untuk meningkatkan
kemakmuran ataupun kesejahteraan. Jika barang/ jasa hanya untuk memenuhi kebutuhannya
saja, tetapi tidak bisa untuk meningkatkan kemakmuran/ kesejahteraan maka belum dapat
disebut memiliki aspek positif. Sebagai contoh adaah seseorang yang mengonsumsi
minuman yang sehat selain bisa megobati rasa hausnya juga membuat tubuhnya menjadi
sehat. Sedangkan aspek negatif dari perilaku konsumtif merupakan kebalikan dari yang
positif yaitu merupakan sisi buruk dari perilaku konsumtif. Sebagai contohnya adlah orang
yang mengonsumsi miras akan mengobati rasa hausnya namun akan merusak kesehatannya.
Tips yang perlu diperhatikan pada saat akan melakukan konsumsi adalah kemampuan dan
daya beli, kesesuaian dengan tempat, adat istiadat, agama dan juga budaya yang ada
dimasyarakat. Apabila barang/ jasa yang akan dikonsumsi dpat kita beli tetapi tidak sesuai
dengan adat, maka sebaiknya dihindari saja.

H. Factor factor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi


Di bawah ini faktor yang mempengaruhi pola konsumsi antara lain: pendapatan, harga
diri terhadap lingkungan, ketamakan dan kesombongan, harapan pendapatan yang tinggi di
waktu yang akan datang, tingkat pendidikan, tempat tinggal, umur dan jenis kelamin.
a. Pendapatan
Pendapatan adalah merupakan faktor utama yang mempengaruhi pada perbedaan tingkat
konsumsi di masyarakat. Besar dan kecilnya pendapatan suatu masyarakat memiliki
pengaruh kepada perilaku konsumsi masyarakat tersebut. Apabila semakin besar pendapatan
dari seseorang, maka akan semakin besar juga kecenderungannya untuk melakukan kegiatan
konsumsi barang/ jasa. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil pendapatan dari seseorang
maka akan semakin kecil juga kecenderungan di tingkat konsumsinya.
b. Harga diri terhadap lingkungan
Hal ini dilakukan supaya harga dirinya tidak jatuh di masyarakat supaya dianggap mampu
membeli suatu barang/ jasa. Karena seseorang terkadang akan merasa malu jika ia tidak
memiliki barang yang dimiliki oleh orang lain sehingga akan mendorongnya untuk membeli
barang yang sama bahkan bisa dengan harga yang lebih mahal.
c. Ketamakan dan kesombongan
Seseorang yang bertingkah laku akan menimbulkan sustu keinginan untuk membeli barang
yang belum ia dimiliki. Orang tersebut memiliki anggapan bahwa jika mempunyai barang
yang belum dimiliki oleh orang lain, maka dirinya merasa lebih dari yang lain.
d. Harapan pendapatan tinggi di masa yang akan datang
Hal ini berkaitan dengan hutang. Oleh karena adanya harapan terhadap kenaikan
pendapatan, maka seseorang akan berusaha untuk mencari pinjaman dalam rangka
berbelanja, sehingga konsumsinya akan meningkat.
e. Tingkat pendidikan
Biasanya orang yang memiliki pendidikan yang tinggi maka konsumsinya akan lebih besar
jika dibandingkan dengan orang yang memiliki pendidikan yang rendah.Sebagai contoh
adalah seorang siswa SMP berbeda tingkat konsumsinya jika dibandingkan dengan seorang
mahasiswa.
f. Tempat tinggal
Sebagai contoh adalah di masyarakat desa akan memiliki tingkat konsumsi yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah perotaan. Contoh lainnya
adalah seseorang yang tinggal didaerah dingin akan berbeda konsumsinya dengan daerah
yang beriklim panas.
g. Umur dan jenis kelamin
Umur juga termasuk faktor yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang/ masyarakat.
Orang tua akan berbeda konsumsi jika dibandingan dengan anak-anak. Begitu juga untuk
jenis kelamin, laki-laki akan berbeda konsumsinya jika dibandingkan dengan seorang
perempuan.

Seperti yang sudah dikatakan bahwa tujuan konsumsi barang/ jasa adalah untuk memperoleh
kepuasan yang maksimum dan memenuhi kebutuhan.
Pelaku kegiatan konsumsi
Jika ada pertanyaan misalnya sebutkan pelaku kegiatan konsumsi ? dapat kita jawab bahwa
masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi dikelompokkan menjadi 3 golongan antara lain
1). rumah tangga keluarga,
2). rumah tangga perusahaan, dan
3). rumah tangga pemerintah. Berikut ni akan kita bahas singkat mengenai pelaku kegiatan
konsumsi tersebut.

1). Rumah tangga keluarga

Pada rumah tangga keluarga pada umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan juga anak. Untuk asing-
masing nggota keluarga memiliki kebutuhan hidup yang mungkin sama atau bisa juga berbeda.
Maksud dari kebutuhan yang sama tersebut adlah merupakan kebutuhan yang sama-sama
dirasakan kebutuhannya oleh seluruh anggota keluarga, sebagai contohnya adalah kebutuhan
makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain. Untuk yang berbeda kebutuhannya misalnya
kebutuhan orang tua yang bekerja akan berbeda kebutuhannya dengan anaknya yang masih
sekolah.
Supaya kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi sesuai dengan besarnya endapatan yang
dihasikan maka perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
 Menyusun anggaran belanja rumah tangga 
 Membuat catatan atas penerimaan dan atas pengeluaran
 Pembagian secara bijaksana atas semua kebutuhan
 Berusaha menabung

2). Rumah tangga perusahaan

Perusahaan adalah merupakan salah satu penyedia dari barang/ jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen, sehingga perusahaan melakukan kegiatan produksi.
Berikut  ini merupakan contoh kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan : Pada perusahaan
tekstil maka akan melakukan pembelian bahan baku yang berupa kapas, membayar gaji pegawai,
pemakaian peralatan yang menunjang proses produksi.

3). Rumah tangga pemerintah

Pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan akan berusaha semaksimal mungkin untuk
memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Hal yang disediakan oleh pemerintah adalah dengan
menyediakan sarana dan prasarana masyarakat, seperti membuat jalan raya, menyediakan
angkutan umum, dan lain-lain. Kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah, misalnya saja
belanja negara dalam rangka untuk pembangunan dan proyek negara.

Anda mungkin juga menyukai