Anda di halaman 1dari 15

PRODUKSI KONSUMSI DAN DISTRIBUSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Ilmu pengetahuan sosial

Dosen pengampu : Umi Nadliroh,M. Pd.I

Disusun oleh :

1. Moh.shobirin (1218008)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirohim

Alhamdulillah, puji syukur bagi Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.dalam penulisan makalah ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yeng telah membantu dalam penyususunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Dan saya menyadari bahwa makalah ini pun masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunannya maupun segi materinya.Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harpkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Dan kepada allah saya mengharapkan keridhoan-
nya, semoga makalah ini dapat memberikan mnfaat bagi kita semua.

Pati, 23 Maret 2020


DAFTAR ISI
Halaman judul…………………………………………………………….i
Kata pengantar…………………...………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………….……………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….1
C. Tujuan……………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian Produksi ………………
B. Pengertian Konsumsi …………………………….
C. Pengertian Distribusi………………
D. Hasil penelitian Produksi, Konsumsi, Distribusi ……………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………
B. Daftar Pustaka……………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membahas tentang Produksi, konsumsi, dan distribusi berarti membahas tentang kegiatan yang
dilakukan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dinamakan kegiatan ekonomi.
Bagaimanakah pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi? Untuk
mengetahui pola perilaku konsumen dan produsen kita perlu memerhatikan semua kegiatan
ekonomi masyarakat. Kegiatan ekonomi masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga),
yaitu: produksi, distribusi, dan konsumsi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian produksi?

2. Apa pengertian dan fungsi distribusi?

3. Apa pengertian konsumsi?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahamai tentang produksi,distribusi,dn konsumsi

2. Mengetahui faktor-faktor dan fungsinya

3. Memahami bidang, lembaga, dan perekonomian di Indonesia


BAB I1
PEMBAHASAN

A.    Produksi
1.      Pengertian Produksi
“Secara mudah, istilah produksi dan konsumsi ini bisa diterjemahkan dengan pembuatan dan
pemakaian”. Dengan kalimat itu, kita maksudkan bahwa secara mudah atau secara sepintas lalu,
produksi berarti pembuatan sedangkan konsumsi berarti pemakaian. Bagi kebanyakan orang,
produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan dalam pabrik-pabrik atau barang kali juga kegiatan-
kegiatan dilapangan pertanian. Akan tetapi didalam ilmu ekonomi, didefinisikan seperti itu
sebenarnya terlampau sempit. Richard Ruggles dan istrinya  Nancy D. Ruggles, didalam buku
Suherman Rosyidi menuliskan bahwa “in boader terms any process that creates value to
already existing goods is production”. Secara lebih luas, setiap proses yang menciptakan nilai
atau memperbesar nilai sesuatu barang adalah produksi. Atau dengan mudah kita katakana
bahwa produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang.
Dengan demikian, pembuatan nikel maupun pemberian pelajaran, pembuatan bola lampu
maupun penerjemah buku, semuanya dalah contoh-contoh untuk produksi, yakni produksi
barang dan jasa. Terkait dengan hal itu, suatu bangsa harus berproduksi untuk menjamin
kelangsungan hidupnya. Produksi harus dilakukan dalam keadaan apapun, oleh pemerintah
maupun swasta.  Bahkan tidak perlu di ragukan lagi bahwa hubungan antar bangsa-bangsa
didunia yang sedemikian mesranya dewasa ini, salah satu di antara penunjang-penunjangnya
adalah produksi barang dan jasa antar barang itu. Akan tetapi produksi tentu saja tidak akan
dapat dilakukan kalau tiada bahan-bahan yang memungkinkan dilakukannya proses produksi itu
sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumbar-sumber
alam, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor
poduksi (factor of production). Jadi, semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau
usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai fakto-faktor produksi.
2.      Fungsi Ekonomi
Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya
dinamakan Fungsi Produksi. Faktor-faktor produksi seperti yang talah dijelaskan, dapat
dibedakan kepada empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian
kewirausahawan. Hanya tenaga kerja yang dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-
ubah jumlahnya. Dengan demikian, didalam menggambarkan hubungan diantara faktor produksi
yang digunakan dan tingkan produksi yang dicapai, yang digambarkan dalam hubungan di antara
jumlah tenaga kerja yang digunakan dan dalam jumlah produksi yang dicapai.

B.     Konsumsi
1.      Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan atau tindakan mempergunakan komoditas barang atau jasa untuk
memenuhi keinginan, dengan cara atau sikap yang umum, yang dipengaruhi oleh struktur dan
pranata sosial di sekitarnya. Skemanya adalah :

Struktur dan Pola cara dan sikap  –> Pranata Sosial dalam kegiatan konsumsi.
Kegiatan konsumsi adalah tindakan atau kegiatan mempergunakan barang/jasa, di mana
tindakan itu didasarkan pada makna subjektif, rasionalitas, emosi dan motif tertentu dari individu
agar di mengerti dan dipahami oleh orang lain.
Weber berpendapat bahwa selera merupakan pengikat kelompok dalam (ingroup). Actor-
aktor kolektif berkompetisi dalam penggunaan barang-barang simbolik. Keberhasilan dalam
berkompetisi ditandai dengan kemampuan untuk memonopoli sumber budaya, sehingga akan
meningkatkan prestis dan solidaritas kelompok dalam.
Sedangkan Veblen memandang selera sebagai senjata dalam berkompetisi. Kompetisi
tersebut berlangsung antar pribadi, antara seseorang dengan orang lain. Jika dalam masyarakat
tradisional, keperkasaan seseorang sangat dihargai; sedangkan dalam masyarakat modern,
penghargaan diletakkan atas dasar selera dengan mengkonsumsi sesuatu yang merupakan
refleksi dari kepemilikan. Dalam masyarakat perkotaan, anggota kelas tertentu mempunyai
kemampuan untuk mengonsumsi barang-barang tertentu yang dilekatkan pada gaya hidup dari
kelompok status tertentu.
Sosiologi konsumsi dapat didefinisikan :
a.       Suatu kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat yang didalamnya terjadi interaksi
sosial dengan konsumsi.
b.      Pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena konsumsi.
Sosiologi konsumsi sebagai kajian dapat dilihat bagimana masyarakat mempengaruhi
konsumsi dan bagaimana konsumsi mempengaruhi masyarakat. Masyarakat sebagai realitas
eksternal akan menunutun individu dalam menentukan apa yang boleh dikonsumsi, bagaimana
cara mengkonsumsinya dan dimana dapat mengkonsumsi.

2.      Pengolongan Konsumsi
Adapun konsumsi dapat digolongkan dalam 2 bagian, yaitu :
a.       Konsumsi langsung dan konsumsi tak langsung. Konsumsi langsung merupakan
pengkonsumsian barang yang langsung dilakukan oleh penggguna barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhannya. Contohnya, makanan, minuman, dan pakaian yang langsung dipakai
oleh pengguna.
b.      Konsumsi tak langsung merupakan pemakaian benda konsumsi berupa barang dan jasa yang
tidak secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang. Contohnya,
pembelian bahan baku pabrik yang akan diproses lebih lanjut untuk keperluan penciptaan
barang. Pembelian bahan baku dapat dikategorikan sebagai tindakan konsumsi, tetapi bukan
merupakan konsumsi langsung.
3.      Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Konsumsi
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga :
a.       Faktor-faktor Ekonomi
1)      Tingkat Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu balas jasa dari seseorang atas tenaga atau pikiran yang telah
disumbangkan, biasanya berupa upah atau gaji. Makin tinggi pendapatan seseorang makin tinggi
pula daya belinya dan semakin beraneka ragam kebutuhan yang harus dipenuhi, dan sebaliknya.
2)      Tingkat Kebutuhan
Kebutuhan setiap orang berbbeda-beda. Seseorang yang tinggal di kota daya belinya akan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tinggal di desa.
a)      Jumlah Barang-barang Konsumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat
Pengeluaran konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi
tahan lama (consumers durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif
(menambah) dan negatif (mengurangi). Barang-barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang
untuk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai,
maka sebelum membeli harus banyak menabung.
3)      Tingkat Bunga
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang
memiliki kelebihan uang maupun yang kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi,
maka biaya ekonomi dari konsumsi akan semakin mahal. Bagi mereka yang ingin
mengkonsumsi dengan berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari bank atau
menggunakan fasilitas kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik mengurangi
konsumsi. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan menyimpan uang di bank terasa lebih
menguntungkan ketimbang dihabiskan untuk dikonsumsi. Jika tingkat bunga lebih rendah yang
terjadi adalah sebaliknya.
4)      Barang Tahan Lama
Barang tahan lama adalah barang yang dapat dinikmati sampai pada masa yang akan datang
(biasanya lebih dari satu tahun). Adanya barang tahan lama ini menyebabkan timbulnya fluktuasi
pengeluaran konsumsi. Seseorang yang memiliki banyak barang tahan lama, seperti lemari es,
perabotan, mobil, sepeda motor, tidak membelinya lagi dalam waktu dekat. Akibatnya
pengeluaran konsumsi untuk jenis barang seperti ini cenderung menurun pada masa (tahun) yang
akan datang. Pengeluaran konsumsi untuk jenis barang ini menjadi berfluktuasi sepanjang waktu,
sehingga pada periode tersebut pengeluaran konsumsi secara keseluruhan juga berfluktuasi. 
5)      Harga Barang
Jika harga barang naik maka daya beli konsumen cenderung menurun sedangkan jika harga
barang dan jasa turun maka daya beli konsumen akan naik. Hal ini sesuai dengan hokum
permintaan.
b.      Faktor Non- Ekonomi
1)      Kebiasaan Masyarakat
Di zaman yang serba modern muncul kecenderungan konsumerisme didalam masyarakat.
Penerapan pola hidup ekonomis yaitu dengan membeli barang dan jasa yang benar-benar
dibutuhkan, maka secara tidak langsung telah meningkatkan kesejahteraan hidup. Faktor sosial-
budaya masyarakat juga berpengaruh terhadap besarnya konsumsi. Misalnya, berubahnya pola
kebiasaan makan, perubahan etika dam tata nilai karena ingin meniru kelopmok masyarakat lain
yang dianggap lebih hebat. Tidak mengherankan bila ada rumah tangga yang mengeluarkan uang
ratusan juta, bahakan miliarab rupiah, hanya untuk membeli rumah idaman.
Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa mempengaruhi apa, seingga
menyebabkan tejadinya perubahan/peningkatan konsumsi. Karena itu bisa saja terjadi dalam
kelompok masyarakat yang berpendapat rendah yang memaksakan untuk membeli barang-
barang dan jasa yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya.
2)      Tingkat Pendidikan
Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin dipenuhinya.
Contohnya seorang sarjana lebih membutuhkan computer dibandingkan seseorang lulusan
sekolah dasar.
3)      Mode
Barang-barang yang baru menjadi mode dalam masyarakat biasanya akan laku keras di pasar
sehingga konsumsi bertambah. Dengan demikian mode dapat mempengaruhi konsumsi. Manusia
senantiasa berusaha untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat
kemakmuran dengan memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Usaha itu dilakukan dengan
mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan.
4)      Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh,
walaupun rata-rata per orang atau keluaraga relatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat konsumsi
rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi secara absoult
tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar daripada penduduk Singapura. Sebab jumlah
penduduk Indonesia lima puluh kali lipat penduduk Singapura.

C.     Distribusi
1.      Pengertian Distribusi
Dalam usaha untuk memperlancar arus barang/jasa dari produsen ke konsumen, maka salah
satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah memilih secara tepat saluran distribusi
(channel of distribution) yang akan digunakan dalam rangka usaha penyaluran barang-barang
atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
 Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada
konsumen. Kegiatan distribusi memiliki peranan penting bagi produsen, sebab kegiatan tersebut
mampu menyalurkan barang yang dihasilkan produsen kepada masyarakat. Apabila barang atau
jasa tidak disalurkan kepada konsumen maka hasil produksi tersebut hanya akan menumpuk di
gudang saja sehingga produsen akan mengalami kerugian. Barang atau jasa akan berguna jika
sudah berada di tangan konsumen. Oleh karena itu, produsen berusaha menyalurkan barang atau
jasa tersebut kepada konsumen.
Usaha jasa yang terkait dengan kegiatan distribusi di antaranya adalah perdaganan,
pengepakan, angkutan, dan asuransi. 
2.      Pengertian Saluran Distribusi
Kegiatan distribusi akan berjalan lancar jika ditunjang oleh saluran distribusi yang tepat.
Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga atau badan yang memasarkan barang atau jasa
yang dihasilkan oleh produsen. Lembaga-lembaga atau badan tersebut antara lain pedagang,
distributor, agen, makelar, pengecer dan lain-lain. Beberapa pengertian Saluran Distribusi antara
lain sebagai berikut:
a.       Menurut David A. Revzan
Saluran Distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen
ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai. Pengertian Distribusi yang dikemukakan
tersebut masih bersifat sempit karena istilah barang sering diartikan sebagai suatu bentuk fisik,
sehingga akibatnya lebih cenderung menggambarkan pemindahan jasa-jasa atau kombinasi
antara baranf dan jasa.
b.      Menurut The American Marketing Association
Saluran Distribusi merupakan suatu struktur unik organisasi dalam perusahaan yang terdiri
dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer melalui sebuah komoditi, produk atau jasa
dipasarkan. Definisi ini lebih luas dibandingkan dengan definisi yang pertama. Dengan
memasukkan istilah struktur menjadikan definisi ini memiliki tambahan arti yang bersifat statis
pada saluran dan tidak dapat membantuuntuk mengetahui tentang hubungan-hubungan yang ada
antara masing-masing lembaga.
c.       Menurut C. Glenn Walter
Saluran Distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang
mengombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan
kegunaan pasar tertentu.
d.      Menurut Philip Kotler
Saluran Distribusi sebagai himpunan perusahaan dari perorangan yang mengambil alih hak,
atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen
ke konsumen.
Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui adanya beberapa unsur penting yaitu:
a.       Saluran Ditribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada di antara berbagai lembaga yang
mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
b.      Tujuan dari Saluran Distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu. Dengan demikian
pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
c.       Saluran Ditribusi melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai tujuan, yaitu mengadakan
penggolongan dan mendistribusikannya
Dalam islam, kegiatan distribusi yang berkaitan dengan definisi tersebut di atas memang tidak
dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an atau pun Al-Hadits, hanya saja sebagaimana pada
prinsip konsumsi dan produksi, islam memberikan norma etis tentang bagaimana seharusnya
umat islam untuk bersikap dermawan. Jadi, kegiatan distribusi dalam islam ada dua orietasi,
pertama adalah menyalurkan rezeki (harta kekayaan) untuk di infakkan (di distribusikan) demi
kepentingan sendiri maupun orang lain, seperti; pengeluaran zakat sebagai pensucian harta dan
jiwa serta mendermakan sebagian harta bendanya. Kedua, berkenaan dengan mempertukarkan
hasil-hasil produksi dan daya cipta kepada orang lain yang membutuhkan, agar mendapatkan
laba sebagai wujud dari pemenuhan kebutuhan atas bisnis oriented. 
3.      Macam-macam Distribusi
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, panjang pendeknya saluran
distribusi tergantung bergantung dari kebijakan perusahaan, diantaranya :
a.       Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa
menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau
langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini
disebut saluran distribusi langsung.
b.      Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak
menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian
oleh konsumen dilayani pengecer saja.
c.       Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi
tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang
besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar,
dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
d.      Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan
besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para
pengecer besar.
e.       Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk
menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko
kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.
4.      Fungsi Distribusi Pendapatan.
Untuk mencapai pembangunan pemerataan dan kesejahteraan yang seimbang, Islam
memberikan nilai-nilai pembangunan tersebut berdasarkan pada keyakinan bahwa umat Islam
merupakan umat terbaik, khaira ummat. Motivasi ini dimaksudkan agar mereka mencoba
menggunakan instrumen-instrumen ekonominya dengan cara yg baik dan benar.salah satu
instrumen tersebut adalah peranan negara dalam mengambil dan memutuskan kebijakan yg
efektif dan tepat dalam memenuhi hajat hidup orang banyak,sebagaimana tujuan adanya negara.
Pada umumnya, tujuan negara adalah keadilan, kebajikan, kebebasan, kesempurnaan hidup atau
bagi kmuliaan Sllah. Sebagaimana dikatakan al-mawardi bahwa pemerintahan efektif mutlak
diperlukan untuk mencegah kezaliman dan ketidak adilan.karna itu,ia menekankan bahwa negara
islam harus tetap melanjutkan misi rasulullah saw, baik untuk urusan dunia maupun akhirat.
Jadi, tujuan negara adalah agar dapat mengayomi warganya dalam membantu memantapkan
kesejahteraan seluruh manusia.hal senada dikatakan taqyuddin an-nabhani, bahwa pada saat
negara melihat adanya ancaman terhadap keseimbangan ekonomi didalam masyarakat,maka
negara harus menyelesaikan ancaman tersebut,dengan cara mendistribusikan kepada orang yg
tidak sanggup memenuhi kebutuhannya, dengan harta dari baitul maal, apabila didalam baitul
maal ada harta yang diperoleh dari ghanimah serta hak milik umum.
Jadi, fungsi distribusi pendapatan sebagaimana tersebut diatas adalah untuk mencapai
keseimbangan ekonomi, meskipun negara merupakan pasar besar.
Ada pun fungsi distribusi dilakukan oleh badan usaha atau perorangan sejak pengumpulan
barang dengan jalan membelinya dari produsen untuk disalurkan ke konsumen, berdasarkan hal
tersebut maka fungsi distribusi terbagi atas:
a.       Fungsi pertukaran, dimana kegiatan pemasaran atau jual beli barang atau jasa yang meliputi
pembelian, penjualan, dan pengambilan resiko (untuk mengatasi resiko bisa dilakukan dengan
menciptakan situasi dan kondisi pergudangan yang baik, mengasuransikan barang dagangan
yang akan dan sedang dilakukan).
b.      Fungsi penyediaan fisik, berkaitan dengan menyediakan barang dagangan dalam jumlah yang
tepat mencakup masalah pengumpulan, penyimpanan, pemilahan, dan pengangkutan.
c.       Fungsi penunjang, ini merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya memberikan fasilitas
kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan lancar, fungsi ini
meliputi pelayanan, pembelanjaan, penyebaran informasi, dankoordinasi. 

5.      Fungsi Saluran Distribusi


Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen kekonsumen,
maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan
pertimbangan yang baik. Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler adalah :
a.       Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk
merencanakan dan membantu pertukaran.
b.      Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang
ditawarkan.
c.       Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga
memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
d.      Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
e.       Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembagakeuangan
lainnya.
f.       Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi /
orang lain.
g.      Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga
barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
h.      Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran
distribusi.
i.        Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
salurandistribusi. 
HASIL PENELITIAN

A.    Produksi, Konsumsi, dan Distribusi Batu Akik


1.      Produksi Batu Akik
Batu akik yang indah ternyata melewati serangkaian proses pembuatan yang tidak sebentar.
Mulai dari batu mentah atau bongkahan hingga tahap penyelesaiaan, harus dikerjakan secara
teliti agar mendapatkan hasil yang maksimal. Beberapa pengerajin batu akik di Indonesia masih
menggunakan teknik dan cara tradisional yang sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun. Pada
umumnya, para pengerajin di Indonesia masih menggunakan dinamo yang dimodif menjadi
mesin batu asah.
a.       Peralatan untuk membuat Batu Akik
Adapun beberapa serangkaian prosesnya, nanti akan kami jelaskan kepada anda. Sebelum itu,
kita harus menyempurnakan peralatan-peralan yang harus anda penuhi untuk membuat batu akik.
Berikut beberapa peralatan yang mendukung proses pembuatan batu akik :
1)      Dinamo - Anda dapat menggunakan dinamo ukuran 250 Watt - 750 Watt. Silahkan anda pilih
sendiri dinamo seperti apa yang cocok untuk keperluan anda. Setelah anda mendapatkan dinamo
tersebut, anda dapat merakitnya untuk bisa memaksimalkan dua sisi as dinamo untuk dilekatkan
batu asah. Sehingga satu dinamo bisa digunakan untuk 2 buah batu asah. Ukuran As jangan
terlalu panjang, agar tidak terjadi getaran kuat saat mesin dihidupkan. Sesuaikan dengan
keperluan anda
2)      Batu Asah - Batu asah yang bisa anda pakai umumnya berukuran 6 sampai 8 inchi. Pilih Batu
Asah merek Norton, karena kualitasnya lebih baik daripada batu asah lainnya. Untuk
melengkapinya, anda bisa juga menyediakan batu asah pisau, sebagai pelengkap jika sewaktu-
waktu diperlukan.
3)      Gerinda Tangan - Biasanya alat ini digunakan untuk memotong keramik. Untuk harganya
tidak terlalu mahal. Anda dapat membelinya untuk keperluan pembuatan batu akik. Alat ini
bermanfaat nantinya untuk memotong dan membelah batu bongkahan yang akan dijadikan.
4)      Meja - Untuk hal ini sesuaikan dengan keperluan anda
5)      Kertas Pasir/Amplas - Persiapkan kertas pasir ukuran 1000, 1200, dan 1500.
6)      Serbuk Intan/Kertas Intan/Kulit - Perlengkapan yang terakhir untuk tahap finishing, anda
bisa mempersiapkan benda-benda tersebut untuk proses pengkilapan.
Setelah bahan-bahan diatas sudah dipersiapkan. Anda bisa memulai untuk merakit dinamo
dan melekatkan batu asah. Jika hal tersebut sudah dipersiapkan, maka kini anda sudah bisa
melakukan proses pembuatan batu akik. Beberapa teknik pembuatan batu akik sebenarnya
didapatkan secara otodidak, namun kami akan memberikan serangkaian tahapan-tahapan yang
dilakukan pengerajin dalam proses pembuatan batu akik.
b.      Proses Pembuatan Batu Akik
Untuk membuat batu akik, anda harus sudah memiliki bahan atau bongkahan batu yang akan
dijadikan. Silahkan anda memilih sisi mana yang baik untuk dijadikan dan sisi mana yang
seharusnya dibuang. Berikut tahapan proses pembuatan batu akik :
1)      Potong bongkahan batu akik menjadi kotak-kotak kecil. Sesuaikan ukurannya. Hal ini
diperlukan agar dapat menghemat batu asah milik anda. Jika anda ingin membuat batu akik
berukuran kecil, maka buatlah potongan kotak-kotak kecil. Membentuk potongan batu
bongkahan menjadi kotak dapat mempermudah anda membentuk model batu akik. Jangan lupa
untuk menyiram air secara terus menerus saat proses pemotongan untuk menghindari batu akik
menjadi retak.
2)      Lakukan teknik pengasahan. Hidupkan dinamo dan bentuk lah ukuran batu akik terlebih
dahulu. Tahapan pertama ini, anda harus menyesuaikan batu akik dengan panjang dan lebar dari
ikatan batu cincin. Jika anda masih pemula, anda dapat membuat coretan dan menggarisi batu
akik untuk mengetahui ukurannya. Bentuk umum batu akik adalah bulat, oval, dan lonjong.
Tetapi anda dapat menyesuaikannya. Pada tahap ini anda hanya membentuk pola dari batu akik
dan belum mengasah bagian atasnya. Sebagai tambahan, anda dapat menggunakan selang infus
untuk tetap memberikan air terhadap batu asah dan batu akik anda.
3)      Setelah pola batu akik didapatkan, kini asahlah bagian atasnya. Anda dapat mengasah sisinya
terlebih dahulu untuk membentuk sebuah bulatan. Pada tahap ini kami sangat sulit
menjelaskannya kepada anda. Karena pada umumnya, kreatifitas anda lah yang bermain.
4)      Setelah batu diasah dan sudah menunjukkan bentuk, maka timbang dan perhatikan baik-baik
lapisan mana yang miring dan perlu anda asah kembali.
5)      Jika sudah, maka tahapan berikutnya adalah menggosok batu akik dengan kertas pasir. Pada
tahap ini, anda dapat memperhatikan secara seksama bagian lapisan batu yang mengalami
bendolan karena tidak rata dalam proses penggosokkannya. Kertas pasir sangat bermanfaat untuk
itu. Ukuran kertas pasir 1000 bisa anda gunakan dalam tahapan pertama penggosokkan.
6)      Setelah itu, anda dapat meningkatkan ukuran kertas pasir ke ukuran 1200. Pada ukuran 1200,
lapisan batu akan terlihat halus namun belum mengkilap. Anda dapat menggunakan sendal bekas
sebagai alasnya, untuk mempermudah proses penghalusan.
7)      Setelah proses penghalusan pada struktur lapisan batu telah anda jalankan, kini saatnya anda
memasuki pada proses penyelesaiaannya, yaitu tahapan finishing.
8)      Gunakan kain jeans untuk membantu pengkilapan batu akik. Tabur serbuk intan atau bubuk
cat, pada kain tersebut jika anda tidak memiliki kulit. Setelah serbuk sudah ditabur, anda dapat
menggunakan minyak jaitun atau minyak makan sebagai pembantunya.
9)      Kini batu akik anda telah jadi. Proses ini dapat berubah-ubah sesuai keadaan dan situasi anda.
Kebanyakan masalah terjadi pada proses pembentukan pola. Jika tidak teliti, maka batu akik
anda akan hancur. Selain itu, ada beberapa jenis batu akik yang sulit sekali menjadi mengkilap.
Disini anda membutuhkan kesabaran yang tinggi untuk menggosok batu akik menjadi
mengkilap.

2.   Konsumsi Batu Akik

Batu permata telah menjadi barang kebutuhan masyarakat dunia maju dan menjadi lambang
untuk tingkat konsumsi serta kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Batu permata terbagi
menjadi dua kategori yakni alami dan buatan. Karena faktor kondisi geografis, Indonesia
memiliki beragam jenis batu akik yang sangat diminati pembeli dari seluruh dunia. Indonesia
menempati urutan kedua pasar batu permata terbesar di dunia setelah Tiongkok dan merupakan
negara penghasil beragam batu akik terbaik di dunia.Namun sayang, potensi batu permata di
Indonesia belum digarap secara optimal, padahal batu permata dari Indonesia sangat diminati
pasar internasional. Batu mulia Kalimaya dari Banten dan Giok Aceh yang telah go internasional
merupakan batu mulia kualitas terbaik.
Sejak era tahun 1970an, demam batu permata melanda berbagai negara di seluruh dunia dan
permintaan terus bertambah setiap harinya. Menurut data statistik, permintaan permata dan batu
mulia di seluruh dunia tumbuh antara 5 persen sampai 10 persen per tahun yang diikuti oleh
kenaikan harga pada kisaran 8 persen sampai 12 persen. Nilai perdagangan batu permata dunia
pada tahun 1950an mencapai 200 juta dolar amerika serikat.
Pada tahun 1970an naik hingga 25 miliar dolar amerika serikat, lalu di akhir 1980an
mencapai 72 miliar dolar amerika serikat. Dan saat ini telah menembus 100 miliar dolar amerika
serikat. 
Perhiasan memang telah menjadi kebutuhan masyarakat negara - negara maju. Jumlah
kepemilikan permata di suatu negara menunjukkan tingkat konsumsi dan kekayaan negara
tersebut. Saat ini, urutan negara pengimpor perhiasan di dunia diduduki oleh Amerika Serikat,
Jepang, Inggris, Kanada, Swiss, dan Jerman.
Sementara yang datang ke Indonesia untuk belanja batu akik adalah para pedagang asal
Tiongkok dan Singapura. Negara Indonesia memiliki beragam jenis batu permata yang dijual ke
luar negeri, kemudian dijual lagi dengan nama lain. Contohnya batu Bacan Halmahera yang
dijual lagi ke Korea Selatan dengan nama Jade.  Karena itulah banyak pengusaha batu permata
dalam negeri yang berharap bisa mendiskusikan konsep pengembangan, termasuk juga
menyusun peraturan yang lebih baik untuk industri batu permata.

3.      Distribusi Batu Akik


Menurut Sasmito Hadi Wibowo, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa, ekspor
perhiasan dan permata merupakan kombinasi emas, perak, batu akik, dan permata. Tingginya
nilai ekspor perhiasan dan batu akik disebabkan unik dan beragamnya batu akik yang dimiliki
berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Nuz Nuzulia, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Negara Kementerian
Perdagangan, lonjakan signifikan ekspor tersebut berasal dari produk perhiasan yang meningkat
36%.
Batu akik menjadi sebuah fenomena baru bagi warga Indonesia. Demam batu jenis blue oval,
mizone, bacan, dan berbagai jenis lainnya pun tidak hanya melanda kalangan dewasa, tetapi juga
remaja dan anak-anak. Kondisi tersebut memicu terjadinya peningkatan ekonomi bagi
masyarakat yang terlibat langsung dalam bisnis tersebut. Untuk wilayah domestik, tujuan
pengiriman merata di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti ke daerah Sulawesi, Sumatra Barat,
Bengkulu, Sungai Dareh, dan sejumlah wilayah lainnya di Jawa Barat. Pengiriman ke luar negeri
didominasi ke negara Australia, Tiongkok, serta Rusia.
Jadi distribusi batu akik sudah sangat melonjak baik dari dalam negeri maupun diluar negeri
sehingga batu akik dapat mengurangi krisis moneter yang sedang dialami sekarang.
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Produksi, Konsumsi, dan Distribusi itu saling berhubungan satu sama lain yaitu
berkecimpung di bagian ekonomi baik makro maupun mikro ekonomi. Produksi adalah awal dari
melakukan kedua hal selanjutnya karena produksi artinya menghasilkan dan konsumsi yaitu
memakai, dan distribusi yaitu pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA

http://dhikasaputra98.blogspot.com/2017/10/makalah-produksi-konsumsi-dan-
distribusi.html

http://yohanessangkang.blogspot.com/2013/03/makalah-kelompok-pembanding-
produksi.html

Anda mungkin juga menyukai