Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LINGKUNGAN DAN PERILAKU KONSUMEN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KEWIRAUSAHAAN I
Dosen Pengampu : Ibu Arien Anjar Puspitosari Suhars, SE., M.M.

DISUSUN OLEH :

CHERRY KIKI AGUSTIN (180404010046)

SELLY WULAN APRILITA (180404010009)

WAHYU KARTIKO AGUNG (180404010014)

unikama.ac.id
email@unikama.ac.id
Jl.S.Supriadi No.48, Malang, Jawa Timur 65148, Indonesia

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KANJURUHAN

MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji sykur kami panjatkan pada Tuham Yang Maha Esa, karena atas karunia penyertaan
dan perlindungannya kami bisa menyelesaikan tugas ini. Makalah ini menyajikan materi tentang
“LINGKUNGAN DAN PERILAKU KONSUMEN” .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan trima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Kami juga tak lupa mengucapkan terimakasi atas bimbingan : Ibu Arien Anjar
Puspitosari Suhars, SE., M.M. yang telah memberikan materi dan bimbingan agar kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dan kami sadar sebagai manusia yang masih jauh dari kata
sempurna apabila ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penbaca.

DISUSUN OLEH

(.........................................................)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produsen adalah seorang atau kelompok orang maupun badan usaha membuat suatu usaha yang
menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa. Pengertian produsen adalah setiap orang
perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara
Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.Riset pemasaran sangat penting untuk produsen
untuk mendapatkan informasi mengenai produk-produk dan jasa apa jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat saat ini.

Produsen harus bisa membaca pergerakan pasar agar produk yang dihasilkan dapat menarik
konsumen, meningkatkan kepercayaan konsumen ,dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk
itulah harus dilakukan sebuah manajemen yang baik agar proses produksi berlancar lanjar.
Seorang produsen atau pengusaha haruslah berpikir kreatif  dan inovatif dalam memproduksi
barang. Memikirkan produk alternatif , menentukan kemudahan dalam penggunaan produk yang
bisa saja meningkatkan minat konsumen, memberikan estetika dalam tampilan produk sehingga
menarik banyak pembeli.

1.2 Rumusan Masalah


1.    Apakah yang dimaksud dengan perilaku konsumen.?
2.    Apakah yang dimaksud dengan lingkungan konsumen.?
3.    Apakah macam-macam lingkungan konsumen.?
4.    Apakah pengaruh lingkung terhadap konsumen.?

1.3 Tujuan Penulisan


1.    Untuk mengetahui pengertian perilaku konsumen.
2.    Untuk mengetahui apa itu lingkungan konsumen.
3.    Untuk mengetahui macam-macam lingkungan konsumen.
4.     Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap konsumen.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen


Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang
diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan
produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan
kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu perilaku
konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah proses pengambilan keputusan dan
kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. Menurut Ebert dan
Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan
tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.

Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar,
menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan
kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber
dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diinginkan.

2.2 Pengertian Lingkungan Konsumen


Adalah semua karakteristik fisik dan sosial dari dunia eksternal konsumen termaksuk
didalamnya objek, fisik, hubungan keruangan, dan perilaku.

2.3 Ada beberapa macam linkungan konsumen


a.    Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah orang-orang lain yang berada disekeliling dan termaksuk perilaku dari
orang-orang tersebut.
1.    Lingkungan mikro
Adalah lingkungan yang paling dekat dengan konsumen, yang berinteraksi langsung dengan
konsumen.

2.    Lingkungan makro


Adalah lingkungan yang jauh dari konsumen, yang bersifat umum dan universal seperti, sistem
politik dan hukum, kondisi ekonomi dan budaya.
b.    Lingkungan fisik
Lingkungan fisik adalah semua asfek sisik yang non-manusi dalam lingkungan dimana perilaku
konsumen terjadi.
3.4  Pengaruh Lingkungan Terhadap Konsumen
Ada beberapa pengaruh lingkungan terhadap konsumen.
1.    Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumen
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata LatinColere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan
harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas social pembeli.
Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya
merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh
seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan
terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan
sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi
empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis.
Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang produk
dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

2.    Pengaruh Kelas Sosial dan Status Sosial


Berikut penjelasan mengenai pengaruh kelas sosial dan status sosial:
a.       Kelas sosial
Kelas sosial adalah serangkaian konsep dalam ilmu-ilmu sosial dan teori politik berpusat pada
model stratifikasi sosial di mana seseorang dikelompokkan ke dalam seperangkat kategori sosial
hirarkis.Kelas adalah obyek penting dari analisis untuk sosiolog, ilmuwan politik, antropolog dan
sejarawan sosial. Namun, tidak ada konsensus mengenai definisi terbaik dari “kelas” panjang,
dan istilah memiliki makna kontekstual yang berbeda. Dalam bahasa umum, “kelas sosial”,
merupakan istilah yang biasanya identik dengan “kelas sosial-ekonomi,” didefinisikan sebagai:
“orang yang memiliki status sosial, ekonomi, atau pendidikan yang sama,” misalnya, “kelas
pekerja”; “bermunculan profesional kelas- Kelas sosial terbagi menjadi kelas atas, kelas
menengah dan kelas bawah.

Pada prinsipnya, jika setiap atribut manusia diciptakan dalam suatu masyarakat dapat dibagi
menjadi kelas-kelas sosial yang berbeda maka kelas sosial tersebut dapat dibagi berdasarkan
pekerjaan, pendidikan, pendapatan, pengaruh politik, asal negara, jenis kelamin. Pengertian kelas
sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk
menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi. Jadi, definisi Kelas Sosial
atau Golongan Sosial ialah: Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan
kriteria ekonomi.

b.      Status Sosial


Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya
(menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih
tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam
kelompok masyarakatnya. Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan
atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru
dsbnya. Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah
kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan
masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu
sistem sosial.

Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-
individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau
kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.

Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sebagai berikut:


1)      Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini
sudah diperoleh sejak lahir. Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.
2)      Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja. Contoh:
kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua
OSIS dsb.
3)      Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status
melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa
perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar kepahlawanan,
gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb.
Akibat Adanya Status Sosial Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua
atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya
tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan
timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial
seseorang adalah timbulnya konflik status.

3.    Pengaruh Individu


Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang
responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu
variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis
kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian
tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.Pengaruh personal atau individu Merupakan
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang berasal dari faktor pada diri si konsumen,
yang diantaranya:
a.       Usia dan Tahap Daur Hidup
Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka.
Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh
tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat
pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia.
b.      Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian pemasar
dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di
atas rata-rata terhadap produk mereka.
c.       Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap
pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi,
tabungan dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya
resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.
d.      Gaya Hidup
Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya
hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang
bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dna pendapatnya. Konsep gaya hidup
apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai
konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku
konsumen.
e.       Kepribadian dan Konsep Diri
Tiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku
pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan
tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk
menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau erek, atau pemasar juga
dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang. Untuk memahami perilaku konsumen,
pemasar dapat melihat pada hubungan antara konsep diri dan harta milik konsumen. Konsep diri
ini telah berbaur dalam tanggapan konsumen terhadap citra mereka.

4.    Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga


Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting,
tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua
alasan:
a      Banyak produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga.
Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan
anak, kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh keluarga,
dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat dalam pelbagai tahap keputusan.
Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat
perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang
membeli pelbagai barang rumah tangga, busana, dan barangkali bahan makanan. Perjalanan
tersebut mungkin pula melibatkan semua anggota dalam memutuskan di restoran fast-food mana
untuk membelanjakan pendapatan keluarga yang dapat digunakan.

b      Ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan


mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain.dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli
pakaian yang dibiayai dan disetujui oleh orang tua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar
sekali pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing satu
sama lain dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan dialoksikan untuk
keinginan individual mereka. Orang yang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan
makanan keluarga mungkin bertindak sebagai individu di pasar swlayan, tetapi dipengaruhi oleh
preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai
makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama
dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan konsumen benar-
benar meresap.

Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang
individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi pembelian keluarga adalah
kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai organisasi. Survey dan metodologi
penelitian pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga.
Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada
waktu yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi
semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama
melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh
relative dalam keputusan tersebut.

Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan
melalui darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal bersama. Keluarga inti (nuclear family)
adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tingga bersama. Keluarga
besar (extended family) mencakup keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti kakek-nenek,
paman dan bibi, sepupu dan kerabat karena perkawinan. Keluarga dimana seseorang dilahirkan
disebut keluarga orientasi (family of orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui
perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation).
Rumah tangga (household) adalah istilah lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu
mendeskripsikan perilaku konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah
tangga mendeskripsikan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati
satu unit perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh
organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran.

5.    Pengaruh Situasi


Situasi merupakan perilaku konsumen di suatu lingkungan untuk tujuan tertentu, situasi
konsumen bisa berlangsung sangat singkat ( misal membeli koran saat menunggu di lampu lalu
lintas), lebih lama ( berbelanja di swalayan , 10-15 menit), atau sangat lama ( mencari dan
membeli kendaraan bekas, 1-7 hari). Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) mengemukakan
bahwa pengaruh situasi adalah pengaruh yang muncul dari faktor-faktor yang sangat terkait
dengan waktu dan tempat, yang tidak tergantung kepada konsumen dan karakteristik
objek(produk atau merek). Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa situasi konsumen
adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen
muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Situasi konsumen terdiri dari 3 faktor yaitu
tempat dan waktu, penjelasan mengapa perilaku tersebut terjadi, dan pengaruhnya terhadap
perilaku konsumen.

Situasi sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau barang.
Terjadinya pembelian yang tidak direncanakan sering dilakukan oleh siapa saja terutama pada
waktu berbelanja. Sekarang ini banyak sekali toko-toko, pengecer, supermarket, mall dan lain-
lain bermunculan menawarkan barang kebutuhan kepada konsumen. Tingginya tingkat
persaingan di antara supermarket, toko, pengecer, mall dan lain-lain menuntut setiap penjual
berusaha menawarkan berbagai rangsangan yang mampu menarik minat konsumen untuk
melakukan pembelian.

Pengaruh situasi konsumen adalah faktor personal dan lingkungan yang terdapat pada saat
aktifitas konsumen, sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor seperti berikut :
·      Melibatkan waktu dan tempat dalam mana aktifitas konsumen terjadi;
·      Mempengaruhi tindakan konsumen seperti perilaku pembelian;
·      Tidak termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang.

Jenis-jenis situasi konsumen adalah sebagai berikut:


a.    Situasi Konsumsi
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan disaat konsumen memperoleh informasi atau
melakukan komunikasi.
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
·      Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga;
·      Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah,poster, billboard,
brosur, leaflet dsb;
·      Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promos penjualan, pengumuman di rak dan
di depan toko.
b.    Situasi Pembelian.
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau keadaan yang dialami ataupun yang dihadapi
konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian
Contoh: ketika konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Cola
berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Cola di swalayan dan
mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen
tsb mungkin akan menunda pembelian Cola dan mencari di tempat lain.

Situasi pembelian dalam sebuah toko eceran akan memiliki karakteristik situasi konsumen:
·      Lingkungan fisik toko eceran, terdiri dari lingkungan informasi (ketersediaan informasi,
format informasi, bentuk informasi) dan lingkungan toko (lokasi,layout, musik, warna, display
barang, dan kesesakan);
·      Lingkungan sosial toko : interaksi konsumen dengan konsumen lainnya dan interaksi
konsumen dengan pramuniaga atau tenaga penjualan;
·      Waktu, terdiri dari waktu sebagai variabel situasi, waktu sebagai sebuah produk;
·      Situasi pemakaian dan strategi pemasaran.
c.    Situasi Pemakaian
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa yang merupakan situasi atau
suasana ketika konsumen ingin mengkonsumsi/mengunakan suatu produk atau jasa. Konsumen
sering kali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misalnya,
konsumen muslim sering menggunakan pakaian muslim pada saat hari raya idul fitri atau hari
besar keagamaan lainnya. Situsi seperti ini lah yang digunakan oleh produsen untuk
menggunakan konsep situasi pemakaian.
  

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar,
menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan
kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber
dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diinginkan.
2.      Lingkungan konsumen adalah semua karakteristik fisik dan sosial dari dunia eksternal
konsumen termaksuk didalamnya objek, fisik, hubungan keruangan, dan perilaku.
3.      Macam-macam lingkungan konsumen
·      Lingkungan sosial
·      Lingkungan fisik
4.      Pengaruh Lingkungan Terhadap Konsumen
·      Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumen
·      Pengaruh Kelas Sosial dan Status Sosial
·      Pengaruh Individu
·      Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga
·      Pengaruh Situasi

3.2  Saran
Dari makalah ini penulis berharap kedepannya dalam melakukan kegiatan ekonomi haruslah
diperhatikan hal-hal yang memepengaruhi perilaku konsumen khususnya pada pengaruh
lingkungan terhadap perilaku konsumen, sehingga produk yang akan dijual sesuai dengan
keinginan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai