Guru Pengampu :
Mawaddah, SKM., M.Kes.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Masyarakat.........................................................................................3
2.2 Budaya................................................................................................4
3.1 Kesimpulan.........................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh sosial budaya terhadap prilaku kesehatan
pada masyarakat.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Masyarakat
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Budaya
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aspek sosial yang
mempengaruhi kesehatan
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aspek budaya yang
mempengaruhi perilaku/status kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masyarakat
Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal katanya socius yang
berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa arab, yaitu syirk,
artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk
aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan,
melainkan oleh unsur-unsur kekutan lain dalam lingkungan sosial yang
merupakan kesatuan. Para ahli sepoerti Maclver, J.L. Gillin, dan J.P. Gillin
sepakat, bahwa adanya saling bergaul dan interaksi karena mempunyai nilai-
nilai, norma-norma, cara-cara, dan prosedur yang merupakan kebutuhan
bersama sehingga masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu, yang bersifat kontinyu
dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Menurut Selo Sumardjan
masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan dan menurut Koentjaraningra, masyarakat adalah kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi sesuai dengan sistem adat istiadat tertentu yang
sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh rasa identitas bersama. Dapat
disimpulkan masyarakat merupakan orang-orang yang hidup bersama, saling
berinteraksi sesuai dengan sistem adat yang berkesinambungan dan memiliki
suatu identitas bersama.
Menurut Soerjono Soekanto dalam masyarakat setidaknya memuat unsur
sebagai berikut :
1. Beranggotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia
baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan
antar anggota masyarakat.
3
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
2.2 Budaya
4
- Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam
sekelilingnya
- Organisasi ekonomi
- Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan
(keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- Organisasi kekuatan (politik)
5
B. Pengaruh Image Kelompok Terhadap Perilaku Kesehatan
Image perorangan akan sangat dipengaruhi oleh image kelompok
Sebagai Contoh: “ seorang guru apabila sakit akan berobat ke dokter,
sedangkan bapak petani apabila sakit pergi ke balian, maka akan
berpengaruh pada keluarga petani juga akan berobat ke balian, walaupun
sekolah menganjurkan ke Puskesmas. Image masyarakat bahwa sakit
harus disembuhkan pada balian maka apabila ada keluarga kita ada yang
sakit akan dibawa ke balian bukan ke dokter”
6
Demikian juga dengan aspek golongan menurut jenis kelamin,
dikalangan wanita lebih banyak menderit kanker payudara, sedangkan
pada pria lebih banyak menderita kanker prosat. begitu juga dengan jenis
pekerjaan,dikalangan petani lebih banyak menderita penyakit cacingan,
karena aktifiasnya banyak dilakukan disawah, sedangkan pada buruh
tekstil lebih banyak menderita penyakit salura pernafasan karena banyak
terpapar debu. keadaan sosial ekonomi juga mempengaruhi pada pola
penyakit, bahkan juga berpengaruh pada kematian, misalnya angka
kematian lebih tinggi pada golonga yang status ekonominya rendah
dibandingkan dengan status ekonominya tinggi, demikian juga obesitas
lebih ditemukan pada kalangan masyarakat dengan status ekonoinya
tinggi.
7
akibat dari ilmu hitam atau liak sehingga saat sakit orang bali cenderung
untuk berobat kebalian atau dukun.
8
E. Pengaruh Norma Terhadap Perilaku Kesehatan
Norma dalam masyarakat sangat mempengaruhi perilaku
masyarakat dibidang kesehatan, karena norma yang mereka miliki
diyakininya sebagai bentuk perilaku yang baik. Misal : adanya norma
bahwa laki-laki tidak boleh bersalaman dengan Perempuan yang bukan
mukrimnya, sehingga seorang wanita apabila periksa bagian tubuhnya
harus dilakukan oleh dokter wanita, sampai pada pemberian alat KB IUD,
suntik harus dilakukan oleh dokter wanita, bahkan untuk periksa wanita
hamil harus oleh dokter wanita. Norma di masyarakat sangat
mempengaruhi perilaku kesehatan dari anggota masyarakatnya yang
mendukung norma tersebut.
G. Pengaruh Unsur Budaya Yang Diajarkan Pada Tingkat Awal Dari Proses
Sosialisasi Dalam Menciptakan Perilaku Kesehatan
9
Pada tingkat awal proses sosialisasi, sebaiknya seorang anak mulai
diajarkan karena nantinya akan menjadi nilai/ norma masyarakat. Misalnya
: anak harus mulai diajari sikat gigi, buang air besar di kakus, membuang
sampah ditempat sampah, cara makan/berpakaian yang baik sejak awal,
dan kebiasaan tersebut terus dilakukan sampai anak tersebut dewasa dan
bahkan menjadi tua. Kebiasaan tersebut sangat mempngaruhi perilaku
kesehatan yang sangat sulit untuk diubah.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kebudayaan merupakan suatu perkembangan yang majemuk dari nilai
sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat. Terdapat beberapa unsur dari kebudayaan yaitu
alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, kekuasaan politik, sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat
untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya, organisasi ekonomi,
alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan
(keluarga adalah lembaga pendidikan utama), organisasi kekuatan (politik).
Kebudayaan sangat mempengaruhi prilaku atau status kesehatan baik
individu maupun masyarakat. Terdapat beberapa aspek yang sosial budaya
yang dapat mempengaruhi kesehatan yaitu self concept, image kelompok,
identifikasi individu, tradisi, sikap fatalistis, sikap ethnocentris, bangga
terhadap status sosial, nilai, norma, pengaruh budaya yang diajarkan pada
tingkat awal dan konsekuensi dari inovasi kesehatan. Untuk mencapai status
kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial, setiap
individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk
memenuhi kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan
lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan
sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan merupakan konsep yang
positif yang menekankan pada sumber-sumber sosial, budaya dan personal.
3.2 SARAN
Kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, perlu
peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan terutama
11
kesehatan masyarakat. Dibutuhkan kerja sama dalam merumuskan dan
mengembangkan program kesehatan masyarakat sesuai karakteristik daerah
setempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat sehat dalam
pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran dan pengetahuan
masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa kesehatan
merupakan milik dan tanggung jawab bersama. Selain itu, pola penyegaran,
pembinaan, pemberdayaan dan penguatan jaringan organisasi Puskesmas,
Poskesdes, Posyandu, UKS dan PMR sangatlah penting didalam
mengembangkan sistem kesehatan masyarakat dengan tujuan menuju
masyarakat sehat dan sejalan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
semaksimal mungkin dari organisasi aktif yang berada di masyarakat seperti
Kader Posyandu, PKK, Pramuka, dan organisasi lainnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Moeluk NF. Bonus Demografi dan Investasi pada Pembangunan Kesehatan dan
Gizi [Internet]. Departemen Kesehatan RI. 2016 [cited 2019 Oct 1].
Available from:
http://www.depkes.go.id/article/view/16102800001/bonusdemografi-dan-
investasi-pada-pembangunan-kesehatan-dan-gizi-.html2016.
13