Disusun oleh:
NURIANI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Hormat Saya
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II Pemabahasan
A. Pengertian Budaya.................................................................................. 3
B. Pengertian Kesehatan............................................................................. 5
C. Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan.............................................................................................. 5
D. Kebudayaan dan Pengobatan Tradisional.............................................. 7
E. Sistem Medis Tradisional ...................................................................... 9
F. Konsep kesehatan dan penyakit berdasarkan budaya masyarakat......... 10
G. Faktor Pendorong Dan Penghambat ...................................................... 10
A. Kesimpulan............................................................................................. 11
B. Saran ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Budaya?
2. Apa Pengertian Kesehatan?
3. Bagaimana Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan?
4. Bagaimana Kebudayaan dan Pengobatan Tradisional?
5. Bagaimana Sistem Medis Tradisional?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian budaya.
2. Untuk mengetahui pengertian kesehatan
3. Menjelaskan aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku
kesehatan.
4. Menjelaskna kebudayaan dan pengobatan tradisional.
5. Menjeaskan sistem medis tradisional.
6. Menjelaskan konsep kesehatan dan penyakit berdasarkan budaya masyarakat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Menurut Taylor, 1981
Kebudayaan adalah peradaban yang mengandung pengertian yang luas meliputi
pemahaman, dan perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainnya
yang diperoleh dari anggota masyarakat. Kebudayaan adalah hal-hal yang
bersangkutan dengan akal. Kata budaya berati perkembangan majemuk dari budi
dan daya. Jadi kebudayan adalah hasil cipta rasa dan karsa Koentjoroningrat (1980).
Jadi Budaya merupakan suatu perkembangan yang majemuk dari nilai sosial, norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat .1
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1
Fracihno Rio Wahyudiantoro,” Pengaruh Kebudayaan terhadap kesehatan Masyarakat di
Indonesia”, jurnal IIK STRADA INDONESIA
3
4
- Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- Organisasi ekonomi
- Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan
(keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- Organisasi kekuatan (politik)
B. Pengertian Kesehatan
Kesehatan adalah kebahagiaan bagi tubuh, jiwa, dan masyarakat, yang
memungkinkan setiap orang untuk menjalani kehidupan yang produktif secara sosial
dan ekonomi. Pemeliharaan kesehatan adalah tugas untuk mengendalikan dan
mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan / atau pengobatan (termasuk kehamilan dan persalinan). Pendidikan
kesehatan adalah proses membantu individu membuat keputusan yang terinformasi
tentang hal-hal yang mempengaruhi kesehatan pribadi mereka dan kesehatan orang
lain melalui tindakan individu atau kolektif.
Larry Green dan rekan-rekannya mengusulkan definisi yang lebih sederhana,
mereka menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi dari pengalaman
belajar yang dirancang untuk mendorong adaptasi sukarela terhadap perilaku sehat.
Data terbaru menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80% masyarakat Indonesia
tidak dapat membeli asuransi kesehatan dari institusi atau perusahaan di bidang
kesehatan seperti Access, Tapen dan Jamsostek. Yang dianggap "termarjinalkan"
dalam hal jaminan kesehatan adalah masyarakat kecil dan pengusaha. Dalam
pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, karena pengelolaan pelayanan
kesehatan tidak hanya berkaitan dengan beberapa jenis masyarakat saja, tetapi juga
terkait dengan kekhususan pelayanan kesehatan.
C. Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
Menurut G.M. Foster (1973), aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan:
1. Pengaruh tradisi
Tradisi adalah suatu wujud budaya yang abstrak dinyatakan dalam bentuk
kebiasaan, tata kelakuan dan istiadat. Ada beberapa tradisi di dalam masyarakat
yang dapat berpengaruh negatif juga positif.3
2
Syukri Syauman,”Pengaruh budaya terhadap sikap dan perilaku keberagamaan” , Jurnal At-Taujih
Bimbingan dan Konseling Islam”, Vol. 2 No.2 (Desember, 2019)
3
Erina Esa Aisyarah, “Aspek Sosial Budaya dalam perilaku kesehatan masyarakat di Indonesia”
jurnal IIK Starada Indonesai.
6
4. Sikap ethnosentris
Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika dibandingkan
dengan kebudayaan pihak lain. Misal sikap seorang yang menggunakan vitsin pada
makanannya yang menganggap itu lebih benar daripada orang yang tidak
menggunakan vitsin padahal vitsin tidak bagi kesehatan.
5. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
Contoh : dalam upaya perbaikan gizi, di suatu daerah pedesaan tertentu menolak
untuk makan daun singkong, walaupun mereka tahu kandungan vitaminnya tinggi.
Setelah diselidiki ternyata masyarakat beraggapan daun singkong hanya pantas
untuk makanan kambing dan mereka menolaknya karena status mereka tidak dapat
disamakan dengan kambing.
6. Pengaruh norma
7
Contoh : upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak
mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara dokter
yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan.
7. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan
Apabila seorang petugas kesehatan ingin melakukan perubahan perilakum
kesehatan masyarakat, maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang
akan terjadi jika melakukan perubahan, menganalisis faktor- faktor yang
terlibat/berpengaruh pada perubahan dan berusaha untuk memprediksi tentang apa
yang akan terjadi dengan perubahan tersebut.
4
Nur Khasana, “Dampak persepsi budaya terhadap kesehatan reproduksi ibu dan anak di
Indonesai”. Jurnal kesehatan.
9
Barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi
makannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan. Di masyarakat
Betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena
dapat menyebabkan ASI menjadi asin.
Budaya pantang pada ibu hamil sebenarnya justru merugikan kesehatan ibu
hamil dan janin yang dikandungnya. Misalnya ibu hamil dilarang makan telur dan
daging, padahal telur dan daging justru sangat diperlukan untuk pemenuhan
kebutuhan gizi ibu hamil dan janin. Berbagai pantangan tersebut akhirnya
menyebabkan ibu hamil kekurangan gizi seperti anemia dan kurang energi kronis
(KEK). Dampaknya, ibu mengalami pendarahan pada saat persalinan dan bayi yang
dilahirkan memiliki berat badan rendah (BBLR) yaitu bayi lahir dengan berat
kurang dari 2.5 kg. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan
si bayi.
E. Sistem Medis Tradisional
Adapun yang dimaksud dengan pengobatan tradisional adalah cara pengobatan
atau perawatan yang diselenggarakan dengan cara lain di luar ilmu kedokteran
yang lazim dikenal mengacu kepada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan
yang diperoleh secara turun temurun atau belajar melalui pendidikan baik asli
maupun yang berasal dari luar Indonesia, dan diterapkan sesuai norma yang
berlaku dalam masyarakat. Salah satu ciri pengobatan tradisional adalah
penggunaan doa ataupun bacaan-bacaan. Selain doa ada juga ciri yang lain yaitu
adanya pantangan-pantangan yang berarti suatu aturan-aturan yang harus dija-
lankan oleh pasien.5
Menurut Agoes (1992) pengobatan tradisional dikelompokkan menjadi 4 jenis
yaitu:
1. pengobatan tradisional dengan ramuan obat
2. pengobatan tradisional spiritual
3. pengobatan tradisional dengan memakai peralatan/perangsangan yaitu seperti
akupuntur.
5
Zulkifli Arifin, “ Sistem Pengobatan dan Penyembuhan penyakit Studi Sosiologi kesehatan pada
masyarakat sinjai timur sulsel”, jurnal Administrasi
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan adalah peradaban yang mengandung pengertian yang luas
meliputi pemahaman, dan perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan
pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat. Kebudayaan adalah
hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Kesehatan adalah kebahagiaan bagi tubuh, jiwa, dan masyarakat, yang
memungkinkan setiap orang untuk menjalani kehidupan yang produktif secara sosial
dan ekonomi. Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku
kesehatan yaitu pengruh tradisi, sikap fatalistis, pengaruh nilai, sikap ethnosentris,
pengaruh perasaan bangga pada statusnya, pengaruh norma dan pengaruh
konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan.
Sistem medis tradisonal yang dimaksud adalah cara pengobatan atau
perawatan yang diselenggarakan dengan cara lain di luar ilmu kedokteran yang
lazim dikenal mengacu kepada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang
diperoleh secara turun temurun atau belajar melalui pendidikan baik asli maupun
yang berasal dari luar Indonesia, dan diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam
masyarakat. Konsep kesehatan dan penyakit tidak sepenuhnya mutlak dan universal,
karena ada faktor lain di luar realitas klinis yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
penyakit, terutama faktor sosial dan budaya. Faktor lingkungan merupakan faktor
utama yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau komunitas,
sedangkan faktor perilaku merupakan faktor terbesar kedua.
B. Saran
Kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, perlu peran
aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan terutama kesehatan
masyarakat. Dibutuhkan kerja sama dalam merumuskan dan mengembangkan
program kesehatan masyarakat sesuai karakteristik daerah setempat sehingga tahap
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2019). Sistem Pengobatan dan Penyembuhan Penyakit (Studio Sosiologi Kesehatan
Pada Masyarakat Sinjai Timur Sulawesi Selatan). Jurnal Administrasi , 2301 - 7058.
Erina Esa Aisyarah, Muhammad Ali Sodik. (2020). Aspek Sosial dan Budaya Dalam Perilaku
Kesehatan Masyarakat di Indonesia. IKI Strada Indonesia , 4.
Khasanah, N. (2020). Dampak persepsi budaya terhadap kesehatan reproduksi ibu dan anak di
Indonesai. Jurnal Kesehatan , 165-177.
Syamaun, S. (2019). Pengaruh Budaya Terhadap Sikap Dan Perilaku Keberagaman. Jurnal At
-Taujih Bimbingan dan Konseling Islam , 2614-4980.
11