Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI PRILAKU DAN


STATUS KESEHATAN

Disusun Oleh :

1. Mustika Jussi A. (1914471001) 10. Dicky Cahya S. (1914471010)


2. Zhavira Azahra (1914471002) 11. M. Ridho Aflah (1914471011)
3. Sunyi Rahmasari (1914471003) 12. Erwan Muhabibi (1914471012)
4. M. Haikal Putrahadi (1914471004) 13. Eka Widia Sari (1914471013)
5. Erlin Puja Swastika (1914471005) 14. Rika Melia (1914471014)
6. Jihan Afifah (1914471006) 15. Defi Hendri Y. (1914471015)
7. Melinda Sari (1914471007) 16. Rani Gusti N. (1914471016)
8. Lutfiana Rahmatul A. (1914471008) 17. Luthfi Firmanda (1914471017)
9. Dhea Maya Putri (1914471009)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PRODI KEPERAWATAN KOTABUMI

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang Maha Bijaksana, karena berkat Rahmat

dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Makalah ini dirancang untuk memberikan arahan agar dapat meningkatkan

pengetahuannya mengenai tata penulisan surat lamaran kerja dengan baik dan

benar serta memperluas ilmu tentang penulisan surat lamaran kerja yang saya

sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan

terutama dalam menemukan buku-buku yang menyangkut topik pembahasan.

Namun penulis tetap berusaha sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga

penulisan makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk

kesempurnaan tugas atau makalah kedepannya. Akhirnya, hanya kepada Allah

SWT jugalah kita berharap, semoga apa yang telah dilaksanakan, senantiasa

mendapat Ridha dan Karunia-Nya serta tetap bernilai di sisi-Nya.

Kotabumi,31 Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian.............................................................................................................2
B. Tanda dan Gejala.................................................................................................2
C. Patofisiologi...........................................................................................................3
D. Komplikasi............................................................................................................3
E. Penatalaksanaan...................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................4
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma.........................................................................4
BAB IV..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam

mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di

bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan

masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan

masyarakat (Dinas Kesehatan, 2007).

Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang

kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan

kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah

Indonesia. Tetapi, pembangunan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.

Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak terjadi. Beberapa

diantaranya adalah: penyakit-penyakit seperti DBD, flu burung, dan

sebagainya yang semakin menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk yang

semakin marak, prioritas kesehatan rendah. sebenarnya individu yang menjadi

faktor penentu dalam menentukan status kesehatan. Merubah pola hidup

ataupun kebudayaan tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan mengikuti

perubahan zaman.

B. RumusanMasalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Masyarakat ?

2. Apakah yang dimaksud dengan Budaya ?

3. Apakah yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya ?

4. Apakah yang dimaksud dengan Budaya yang Mempengaruhi Kesehatan ?

5. Apakah  Konsep Sehat dan Sakit Menurut Budaya Masyarakat?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Tentang Masyarakat

2. Untuk Mengetahui Tentang Budaya

3. Untuk Mengetahui Tentang Perubahan Sosial Budaya

4. Untuk Mengetahui Tentang Peran Budaya dalam Kesehatan

5. Untuk Mengetahui Konsep Sehat dan Sakit Menurut Budaya Masyarakat


BAB II

PEMBAHASAN

A. MASYARAKAT

Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu

dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan

menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi

reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi

sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu

masyarakat. Adapun pengertian masyarakat menurut para ahli antara lain:

1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang

menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat

adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi

secara ekonomi.

3. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan

kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama

dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,

mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar

kegiatan di dalam  kumpulan manusia tersebut.

4. Menurut Koentjaraningrat (1996): masyarakat adalah kesatuan

hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan sistem adat istiadat


tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh rasa

identitas bersama.

B. KEBUDAYAAN

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.

Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala

sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang

dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu

adalah Cultural-Determinism.Herskovits memandang kebudayaan sebagai

sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang

kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink,

kebudayaanmengandungkeseluruhanpengertiannilaisosial, normasosial,

ilmupengetahuansertakeseluruhanstruktur-struktursosial, religius, dan lain-

lain, tambahanlagisegalapernyataanintelektual, danartistik yang

menjadicirikhassuatumasyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaanmerupakankeseluruhan yang

kompleks, yang di dalamnyaterkandungpengetahuan, kepercayaan, kesenian,

moral, hukum, adatistiadat, dankemampuan-kemampuan lain yang

didapatseseorangsebagaianggotamasyarakat.

Menurut SeloSoemardjan, danSoelaimanSoemardi,

kebudayaanadalahsaranahasilkarya, rasa, danciptamasyarakat.


MenurutM.SelametRiyadi, Budayaadalahsuatubentuk rasa

cintadarinenekmoyangkita yang diwariskankepadaseluruhketurunannya

MenurutKoentjaraningratkebudayaanadalahkeseluruhansistemgagasan,

dantindakanhasilkaryamanusiadalamrangkakehidupanmasyarakat yang

dimilikimanusiadenganbelajar

Dari berbagaidefinisitersebut,

dapatdiperolehpengertianbahwakebudayaanadalahsesuatu yang

akanmemengaruhitingkatpengetahuan, danmeliputisistem ide ataugagasan

yang terdapatdalampikiranmanusia, sehinggadalamkehidupansehari-hari,

kebudayaanitubersifatabstrak.Sedangkanperwujudankebudayaanadalahbenda-

benda yang diciptakanolehmanusiasebagaimakhluk yang berbudaya,

berupaperilaku, danbenda-benda yang bersifatnyata, misalnyapola-

polaperilaku, bahasa, peralatanhidup, organisasisosial, religi, seni, dan lain-

lain, yang

semuanyaditujukanuntukmembantumanusiadalammelangsungkankehidupanbe

rmasyarakat.

C. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Karena perilaku dipengaruhi budaya, maka untuk merubah perilaku juga

harus dirubah budayanya. Bentuk perubahan sosial budaya:

1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat

2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan yang pengaruhnya besar

3. Perubahan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan


4. Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam jangka waktu pendek

disebut inovasi.Syarat inovasi:

 Masyarakat merasa membutuhkan perubahan

 Perubahan harus dipahami dan dikuasi masyarakat

 Perubahan dapat diajarkan

 Perubahan memberikan keuntungan di masa yang akan datang

 Perubahan tidak merusak prestise pribadi dan kelompok

Penyebab perubahan tidak meluas:

1. Pengguna perubahan baru mendapat suatu hukuman

2. Penemuan baru sulit diintegrasikan ke dalam pola kebudayaan

yang ada

D. ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU    KESEHATAN DAN STATUS KESEHATAN

Selanjutnya dijelaskan beberapa aspek sosial budaya yang mempengaruhi

perilaku kesehatan dan status kesehatan.yang pertama yaitu:

1).Umur

2).Jenis kelamin

3).Pekerjaan.

4).Sosial ekonomi

Jika dilihat dari aspek umur,maka ada perbedaan golongan penyakit

berdasarkan golongan umur.misalnya dikalangan balita banyak yang

menderita penyakit infeksi, sedangkanpada golongan dewasa atau usia

lanjut lebih banyak menderita penyakit kronis.demikian juga dengan


aspek golongan menurut jenis kelamin,dikalangan wanita lebih banyak

menderit kanker payudara,sedangkan pada pria,lebih banyak menderita

kanker prosat.begitu juga dengan jenis pekerjaan,dikalangan petani lebih

banyak menderita penyakit cacingan,karena aktifiasnya banyak dilakukan

disawah,sedangkan pada buruh tekstil lebih banyak menderita penyakit

salura pernafasan kaena banyak terpapar debu. keadaan sosial ekonomi

juga mempengaruhi pada pola penyakit,bahkan juga berpengaruh pada

kematian, misalnya angka kematian lebih tinggi pada golonga yang status

ekonominya rendah dibandingkan dengan status ekonominya tinggi.

demikian juga obesitas lenih ditemukan pada kalangan masyarakat dengan

status ekonoinya tinggi.

Menurut G.M foster(1973)Aspek budaya yang dapat mempengaruhi

kesehatan seseorang antaa lain adalah:

1. Tradisi

2. Sikap fatalism

3. Nilai

4. Ethnocentrisme

5. Unsur budaya dipelajari pada tingkat awal dalam proses sosialisasi.

A. Pengaruh tradisi terhadap perilau kesehatan dan status kesehatan.

Ada beberapa tradisi dalam masyarakat yang dapat berpengaruh negatif

terhadap kesehatan masyarakat, misalnya di New Guinea, pernah terjadi

wabah penyakit kuru.penyakit ini menyerang susunan saraf otak dan

penyebabnya adalah virus.penderita hamya terbatas pada anak-anak dan


wanita.setelah dilakukan penelitaian ternyata penyakit ini menyebar

karena adanya tadisi kanibalisme.

B. Pengaruh sikap fatalism terhadap perilaku dan status kesehatan.

Hal ini adalah sikap fatalism yang juga mempengaruhi perilaku

kesehatan,beberapa anggota masyarakat di kalangan kelompok yang

beragama Islam percaya bahwa anak adalah ttipan Tuhan,dan sakit atau

mati itu adalah takdir,sehingga masyarakat kurang berusaha untuk mencari

pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit,atau menyelamatkan

seseorang dari kematian.

C. Pengaruh sikap Ethnosentris terhadap perilaku dan status kesehatan

Sikap ethnosentrime adalah sikap yang memandang bahwa kebudayaan

sendiri yang paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak

lain.misalnya orang-orang barat merasa bangga terhadap kemajuan ilmu

dan teknologi yang dimilikinya,dan selalu beranggapan bahwa

kebudayaannya paling maju,sehingga merasa superior terhadap budaya

dari masyarakat yang sedang berkembang.

Oleh karena itu,sebagai petugas kesehatan kita harus menghindari sikap

yang menganggap bahwa petugas adalah orang yang paling pandai,paling

mengetahui tentang masalah kesehatan karena pendidikan petugas lebih

tinggi dari pendidikan masyarakat setempat sehingga tidak perlu mengikut

sertakan masyarakat tersebut dalam masalah kesehatan masyarakat.dalam

hal ini memang petugas lebih menguasai tentang masalah kesehatan,tetapi


masyarakat dimana  mereka bekerja lebih mengetahui keadaan di

masyarakatnya sendiri.

D. Pengaruh perasaan bangga pada statusya,terhadap perilaku kesehatan.

Suatu perasaan bangga terhadap budayannya berlaku bagi setiap orang.hal

tersebut berkaitan dengan sikap ethnosentrisme.

E. Pengaruh norma terhadap perilaku kesehatan.

Seperti halnya dengan rasa bangga terhadap statusnya,norma dimasyarakat

sangat mempengaruhi perilaku kesehatan dari anggota masyarakatnya

yang mendukung norma tersebut. sebagai contoh,untuk menurunkan angka

kematian ibu dan bayi banyak mengalami hambatan karena adanya norma

yang melarang hubungan antara dokter sebagai pemberi layanan dengan

ibu hamil sebagai pengguna layanan

F. Pengaruh nilai terhadap perilaku kesehatan

Nilai yang berlaku dalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku

kesehatan.nilai-nilai tersebut ada yang menunjang dan ada yang merugikan

kesehata.beberapa nilai yang merugikan kesehatan misalnya adalah

penilaian yang tinggi terhadap beras putih meskipun masyarakat

mengetahiu bahwa beras merah lebih banyak mengandung vitamin B1 jika

dibandingkan dengan beras putih,masyarakat ini memberikan nilai bahwa

beras putih lebih enak dan lebih bersih.


Contoh lain adalah masih banyak petugas kesehatan yang merokok

meskipun mereka mengetahui bagaimana  bahaya merokok terhadap

kesehatan.

G. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses

sosialisasi terhadap perilaku kesehatan

Pada tingkat awal proses sosialisasi,seorang anak diajakan antara lain

bagaimana cara makan,bahan makanan apa yang dimakan,cara buang air

kecil dan besar,dan lain-lain. kebiasaan tersebut terus dilakukan sampai

anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi tua.kebiasaan tersebut sangat

mempngaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk diubah.

H. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan

Tidak ada perubahan yang terjadi dalam isolasi,atau dengan perkataan

lain,suatu perubahan akan menghasilkan perubahan yang kedua dan

perubahan yang ketiga.apabila seorang pendidik kesehatan ingin

melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat,maka yang harus

dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan

perubahan,menganalisis faktor-faktor yang terlibat/berpengaruh terhadap

perubahan,dan berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi

dengan perubahan tersebutapabila ia tahu budaya masyarakat setempat dan

apabila ia tahu tentang proses perubahan kebudayaan,maka ia harus dapat

mengantisipasi reaksi yang muncul yang mempengaruhi outcome dari

perubahan yang  telah direncanakan.


E. KONSEP SEHAT DAN SAKIT MENURUT BUDAYA

MASYARAKAT

Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal

karena ada faktor–faktor lain diluar kenyataan klinis yang

mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling

mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam

konteks pengertian yang lain (Simatupang, 2008).

Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-

lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian

tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu.

Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan

kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan

lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio

budaya (Notoatmodjo, 2007).

Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit

menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan

aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah

sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu

untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit

Simatupang, 2008).
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan

resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun

masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk,

genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut

sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari

4 faktor yaitu:

1. Environment atau lingkungan.

2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan

dengan ecological balance.

3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi

penduduk, dan sebagainya.

4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif,

promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan

faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi

rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Tingkah laku sakit, peranan sakit

dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor -faktor seperti kelas

social, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang

sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung dari variable-variabel

tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan

pasien  (Notoatmodjo, 2007).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun

kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu

mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan mengubah

atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik. Kesehatan,

sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan

merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber social,

budaya dan personal. Dengan teori Blum ini kita dapat memperbaiki kondisi

lingkungan yang buruk, dan juga hal-hal yang dapat mempengaruhi status

kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama  kesehatan, yaitu

genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.

B. SARAN

 Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan,

maka perlu peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan

masyarakat,.Penyedia layanan kesehatan, masyarakat, pemerintah dan

perusahaan perlu menjabarkan peta jalan pengembangan kesehatan

masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.,Dibutuhkan kerjasama dalam

merumuskan dan mengembangkan program kesehatan masyarakat sesuai


karakteristik daerah setempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat

sehat  dalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran dan

pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa

kesehatan merupakan milik dan tanggung jawab bersama.


DAFTAR PUSTAKA

http://ellyaniabadi.blogspot.com/2014/10/aspek-sosial-budaya-yang-

mempengaruhi.html

https://www.google.com/search?

q=kebudayaan+adalah&oq=KEBUDAYAAN&aqs=chrome.2.69i57j0l6j69i60.11

134j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai