Anda di halaman 1dari 14

KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA

DALAM DUNIA ISLAM


Disusun oleh kelompok 6
Dosen Pengampu:
Krisbowo Laksono, S.Ud., M.Hum.

Disusun oleh:
Kelompok 6 kelas 1A
Amanda Aulia Malika ‘Arsya (231231029)
Muhammad Faqihuddin (231231016)
Muhammad Reza Prasetyo (231231022)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN DAKWAH


UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga tugas ini dapat
selesai pada waktunya.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dan
bertujuan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami Sejarah Islam di Indonesia, Pada
kesempatan ini juga, penulis menyampaikan ucapakan terima kasih yang ditujukan kepada:

1. Tuhan yang selalu menjadi penuntun dan yang menyertai kami dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kami.
3. Krisbowo Laksono, S.Ud., M.Hum selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta

Materi yang kami sampaikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan,
karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu arahan, koreksi, dan saran
yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca.

Surakarta, 13 september 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
2.1 Latar belakang................................................................................................................
2.2 Rumusan masalah...........................................................................................................
2.3 Tujuan makalah..............................................................................................................
2.4 Manfaat makalah............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................
3.1 Pengertian social dan budaya.........................................................................................
3.2 Budaya, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat islam..................................................
3.3 Peran Perempuan dalam masyarakat islam....................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................................


4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
4.2 Saran...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Latar belakang


Kehidupan Sosial adalah suatu kebersamaan dalam Masyarakat, secara harfiah
bermakna kehidupan berasal dari kata hidup artinya masih terus ada bergerak dan bekerja
sebagaimana semestinya” (Porwadarminta 1976:36). Semenjak manusia hidup secara Sosial,
tumbuhlah sebuah soal yang harus dipecahkan secara bersama-sama, tidak mungkin
kebutuhan seorang dapat terpenuhi sendiri. Sebab itu, semakin kompleks hubungan Sosial,
maka bertambah kuat pula ketergantungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia. Menurut Edward Burnett Tylor, Kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota Masyarakat.

Jadi definisi Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaanperbedaannya.
2.2 Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang kehidupan sosial dan budaya dalam dunia islam?
2. Apa pengertian kehidupan social dan budaya dalam dunia islam?
3. Apa saja budaya, adat istiadat dan kebiasaan dalam masyarakat islam?
4. Apa saja peran Perempuan dalam masyarakat islam?

2.3 Tujuan Makalah


Untuk menjelaskan bagaimana kehidupan social dan budaya dalam dunia islam
1. Menjelaskan Visi dan Misi serta tujuannya
2. Menjelaskan pengertian kehidupan social dan budaya dalam dunia islam
3. Menjelaskan budaya, adat istiadat dan kebiasaan dalam masyarakat islam
4. Menjelaskan peran Perempuan dalam masyarakat islam

2.4 Manfaat Makalah


Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
mahasiswa,sehingga dapat mengetahui, menjelaskan, mengaplikasikan, dan menjadi bahan
acuan pembelajaran tentang kehidupan social dan budaya dalam dunia islam
BAB II

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Sosial dan Budaya

Sosial budaya merujuk pada aspek-aspek kehidupan sosial dan budaya suatu
masyarakat. Ini melibatkan segala sesuatu yang berkaitan dengan cara hidup, nilai-nilai,
norma, kebiasaan, tradisi, institusi, dan interaksi sosial yang terjadi dalam suatu kelompok
masyarakat.

Aspek sosial ini mencakup berbagai hal, seperti sistem nilai, sistem kepercayaan,
bahasa, agama, adat istiadat, seni, musik, tarian, pakaian tradisional, arsitektur, makanan dan
minuman khas, permainan tradisional, serta peran gender dan struktur keluarga.

Sosial budaya tidak hanya mencakup dimensi kehidupan pribadi, tetapi juga interaksi
dan hubungan antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hal ini termasuk norma-
norma sosial yang mengatur perilaku, hubungan kekerabatan, sistem pendidikan, sistem
politik, sistem ekonomi, dan organisasi sosial lainnya yang membentuk tatanan sosial dalam
suatu masyarakat.

Pada Sosial budaya juga berperan dalam membentuk identitas suatu masyarakat dan
individu. Nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan yang ada dalam suatu budaya dapat
mempengaruhi cara berpikir, perilaku, dan pandangan hidup individu serta pola interaksi
sosial yang terjalin dalam masyarakat.

Tujuan Adanya Sosial Budaya Bagi Indonesia

Adanya aspek yang kuat di Indonesia memiliki beberapa tujuan penting. Berikut ini
adalah beberapa tujuan adanya sosial budaya bagi Indonesia:

1. Pemertahanan identitas nasional

Sosial budaya membantu mempertahankan dan memperkuat identitas nasional Indonesia.


Melalui nilai-nilai, norma, tradisi, dan kebiasaan yang ada dalam budaya Indonesia,
masyarakat dapat merasa terhubung dengan warisan budaya mereka dan membangun rasa
kebangsaan yang kuat.

2. Pemertahanan keberagaman
Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman etnis, agama, bahasa, dan budaya.
Sosial budaya memainkan peran penting dalam mempertahankan dan menghormati
keberagaman ini. Ini melibatkan pengakuan, penghormatan, dan toleransi terhadap perbedaan
budaya serta mempromosikan kesatuan dan kerukunan dalam masyarakat.

3. Pembangunan sosial dan ekonomi

Sosial budaya dapat berperan dalam pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia.
Warisan budaya yang unik, seperti seni, kerajinan, dan kuliner tradisional, dapat menjadi
sumber daya ekonomi yang penting melalui pariwisata, kerajinan tangan, dan industri kreatif.
Selain itu, melalui pemahaman tentang nilai-nilai sosial budaya, masyarakat dapat
berpartisipasi dalam pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.

Peningkatan hubungan antarbudaya

Sosial budaya juga berperan dalam memperkuat hubungan antarbudaya di dalam dan di
luar negeri. Melalui pertukaran budaya, kolaborasi seni, dan dialog antarbudaya, Indonesia
dapat memperkaya pemahaman dan apresiasi terhadap budaya-budaya lain serta membangun
hubungan yang lebih baik dengan negara-negara lain.

4. Pendidikan dan pengetahuan

Sosial budaya memiliki peran penting dalam pendidikan dan pengetahuan. Melalui
pendidikan, masyarakat dapat mempelajari nilai-nilai, sejarah, dan tradisi budaya Indonesia,
yang membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang identitas dan warisan
budaya mereka sendiri. Selain itu, penelitian dan studi tentang sosial budaya juga
berkontribusi pada pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang masyarakat
Indonesia.

Islam adalah Agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yang
mengatur hubungan manusia dengan Khaliq-nya, dengan dirinya dan dengan manusia dengan
sesamanya. Hubungan manusia dengan Khaliq-nya tercakup dalam perkara Akidah dan
Ibadah. Hubungan Manusia dengan dirinya tercakup dalam perkara Ahlak, makanan dan
pakaian. Hubungan manusia dengan sesamanya tercakup dalam perkara Muamalah dan
Uqubat (sanksi).
Dengan demikian Islam merupakan prinsip idiologis yang mengatur seluruh aspek
kehidupan didunia, Aspek islam juga bukan berupa teologi. Bahkan tidak ada sedikitpun
dengan sistem kepastoran. Islam menjauhkan otokrasi/Teokrasi (kedikatoran pemerintahan
Agama). Didalam Islam tidak ada istilah (seklompok) ahli agama, juga tidak dijumpai istilah
Ahli politik. Setiap orang yang memeluk agama Islam disebut sebagai kaum Muslimin.
Semuanya sama dihadapan agama. Jadi didalam islam tidak ada istilah rohanian ataupun
teknokrat.

3.2. Budaya Adat Istiadat Dan Kebiasaan Masyarakat Islam


a. Sekaten
Sekaten adalah upacara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw di
lingkungan Keraton Yogyakarta atau Maulud. Selain untuk Maulud sekaten diselenggarakan
pula pada bulan Besar (Dzulhijjah). Pada perayaan ini gamelan Sekaten diarak dari keraton
ke halaman masjid Agung Yogya dan dibunyikan siang-malam sejak seminggu sebelum 12
Rabiul Awal.Tradisi ini dipelopori oleh Sunan Bonang. Syair lagu berisi pesan tauhid dan
setiap bait lagu diselingi pengucapan dua kalimat syahadat atau syahadatain, kemudian
menjadi sekaten.

b. Grebeg Maulud

Acara ini merupakan puncak peringatan Maulud. Pada malam tanggal 11 Rabiul Awal
ini Sri Sultan beserta pembesar kraton Yogyakarta hadir di masjid Agung. Dilanjutkan
pembacaan pembacaan riwayat Nabi dan ceramah agama.

c. Takbiran

Takbiran dilakukan pada malam 1 Syawal (Idul Fitri) dengan mengucapkan takbir
bersama-sama di masjid/mushalla ataupun berkeliling kampung (takbir keliling).

d. Tahlilan

Tahlilan adalah upacara kenduri atau selamatan untuk berdoa kepada Allah dengan
membaca surat Yasin dan beberapa surat dan ayat pilihan lainnya, diikuti kalimat-kalimat
tahlil (laa ilaaha illallah), tahmid (alhamdulillah) dan tasbih (subhanallah). Biasanya
diselenggarakan sebagai ucapan syukur kepada Allah Swt. (tasyakuran) dan mendoakan
seseorang yang telah meninggal dunia pada hari ke 3, 7, 40, 100, 1.000 dan khaul (tahunan).

Tradisi ini berasal dari kebiasaan orang-orang Hindu dan Buddha yaitu kenduri,
selamatan, dan sesaji. Dalam agama Islam tradisi ini tidak dapat dibenarkan karena
mengandung kemusyrikan. Dalam tahlilan sesaji digantikan dengan berkat atau nasi dan lauk-
pauk yang dibawa pulang oleh peserta. Ulama yang mengubah tradisi ini adalah Sunan
Kalijaga dengan maksud agar orang yang baru masuk Islam tidak terkejut karena harus
meninggalkan tradisi mereka, sehingga mereka kembali ke agamanya semula .

3.3 Peran Perempuan dalam masyarakat islam

Pandangan Islam terhadap Perempuan


Perempuan dalam pandangan Islam sesungguhnya menempati posisi yang sangat
terhormat. Pandangan Islam tidak bisa dikatakan mengalami bias gender. Islam memang
kadang berbicara tentang perempuan sebagai perempuan (misalnya dalam soal haid,
mengandung, melahirkan dan kewajiban menyusui) dan kadang pula berbicara sebagai
manusia tanpa dibedakan dari kaum laki-laki (misalnya dalam hal kewajiban shalat, zakat,
haji, berakhlaq mulia, amar makruf nahi mungkar, makan dan minum yang halal dan
sebagainya). Kedua pandangan tadi sama-sama bertujuan mengarahkan perempuan secara
individual sebagai manusia mulia dan secara kolektif, bersama dengan kaum laki-laki,
menjadi bagian dari tatanan (keluarga dan masyarakat) yang harmonis.

Peran Sosial Perempuan


perempuan dalam Islam tidaklah sama dengan konsep women liberation atau
gerakan-gerakan feminis yang bermunculan di Barat. Para pelopor, penganjur dan aktifis
gerakan women liberation menuntut persamaan dalam segala hal dengan kaum lelaki.
Tuntutan gerakan ini amat ekstrim, sehingga justru mencabut jati diri perempuan. Mereka
secara tidak disadari justru masuk ke dalam berbagai dilema kepribadian, ketika mengejar
karir di luar rumah persis sama dengan kaum lelaki. Salah satu permasalahan besar yang
dihadapi adalah terbengkalainya urusan rumah tangga. Efek buruknya bisa mengenai anak-
anak dan juga para suami mereka, muaranya adalah runtuhnya institusi keluarga. Kalau ini
sudah terjadi maka struktur sosial masyarakat pun akan rapuh, sebab keluargalah yang
menjadi komponen pembangun sebuah bangsa.
Di sisi lain, tidak dipungkiri terdapat pemikiran atau paling tidak tradisi ekstrim di
kalangan kaum muslimin yang amat membatasi peran sosial perempuan. Untuk itu perlu
diangkat kembali posisi perempuan dalam fungsi sosialnya secara tepat.
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Makalah ini membahas berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya dalam dunia
Islam. Latar belakang makalah menjelaskan pentingnya kehidupan sosial dalam masyarakat,
serta pengertian budaya sebagai cara hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Pada bagian pembahasan, makalah menjelaskan pengertian sosial budaya sebagai


aspek kehidupan masyarakat yang melibatkan nilai-nilai, norma, kebiasaan, tradisi, dan
interaksi sosial. Ini mencakup berbagai aspek, seperti sistem nilai, sistem kepercayaan,
bahasa, agama, adat istiadat, seni, musik, dan peran gender dalam masyarakat. Sosial budaya
juga berperan dalam membentuk identitas suatu masyarakat dan individu.

Makalah in menjelaskan berbagai tradisi dan budaya adat istiadat dalam masyarakat
Islam, seperti upacara Sekaten, Grebeg Maulud, Takbiran, dan Tahlilan. Dalam penjelasan
ini, disebutkan bagaimana tradisi ini berasal dan berkembang dalam masyarakat Islam.

Terakhir, makalah mencatat peran perempuan dalam masyarakat Islam, menegaskan


bahwa Islam tidak membatasi peran sosial perempuan, namun juga tidak mengikuti tuntutan
gerakan feminis Barat yang ekstrim. Perempuan dalam Islam diharapkan memainkan peran
sosial yang seimbang dengan kaum lelaki tanpa mengorbankan fungsi keluarga dan tatanan
sosial yang harmonis.

Dalam keseluruhan makalah ini, berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya dalam
dunia Islam dipaparkan dengan lengkap, mencakup pemahaman, tradisi, dan peran
perempuan dalam konteks masyarakat Islam.
4.2 Saran
Keberagaman dalam budaya Islam berkontribusi pada pembangunan sosial dan
ekonomi di Indonesia. Contoh konkret dan studi kasus bisa membantu mengilustrasikan
bagaimana tradisi dan nilai-nilai Islam mendukung perkembangan masyarakat. Pandangan
Islam terhadap perempuan dan bagaimana ini menciptakan posisi terhormat bagi mereka.
Bicarakan juga langkah-langkah konkret yang telah diambil dalam masyarakat untuk
mencapai kesetaraan gender yang seimbang. Carilah banyak informasi tentang tradisi dan
budaya adat dalam masyarakat Islam Indonesia. Anda dapat mencakup asal-usul tradisi ini
dan bagaimana mereka berkembang dari waktu ke waktu. Pentingnya pendidikan dalam
masyarakat Islam Indonesia, khususnya dalam memahami, mempraktikkan, dan melestarikan
tradisi dan nilai-nilai budaya Islam. Anda bisa menyertakan data statistik atau studi kasus
tentang bagaimana pendidikan telah mengubah pandangan masyarakat terhadap aspek sosial
dan budaya Islam.
Daftar Pustaka

Hanapi, A. (2015). Perempuan dalam islam, 16-20.

Humas, T. (2022, November 26). Tradisi Islam dan Budaya Jawa. Retrieved from Universitas Islam AN
NUR LAMPUNG: https://an-nur.ac.id/tradisi-dan-budaya-islam-di-jawa/

Khafidin, A. (2023, 09 01). SOSIAL BUDAYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Retrieved from prezi:
https://prezi.com/zgwqq1t_hqfx/sosial-budaya-menurut-pandangan-islam/

Widyastuti, D. (2017, November 1). KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT ISLAM DI DESA.
Retrieved from Universita Muhammadiyah Mataram:
https://journal.ummat.ac.id/index.php/historis/issue/archive

Widyastuti, D. (2018). KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT ISLAM DI DESA RASABOU


KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA (1931-1997). Retrieved from universitas
muhammadiyah mataram: https://journal.ummat.ac.id/index.php/historis/issue/archive

Anda mungkin juga menyukai