Anda di halaman 1dari 14

WAWASAN SOSIAL BUDAYA

KONSEP DASAR WAWASAN SOSIAL BUDAYA

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1:

REZA RESKI (D0321020)


IMANUEL (D0321016)
BURHANUDDIN (D0321350)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
Konsep Dasar Wawasan Sosial Budaya sebagai bahan belajar dalam mata kuliah Wawasan Sosial
Budaya, dapat tersusun hingga selesai .

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikiran dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupunmenambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah Konsep Dasar Wawasan Sosial Budaya ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Majene, 4 November 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................................ i


Daftar Isi ........................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan........................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi sosial budaya ................................................................................................. 2

2.2 Menurut para ahli ......................................................................................................... 2

2.3 Perubahan sosial budaya .............................................................................................. 3

2.4 Bentuk perubahan sosial budaya .................................................................................. 3

2.5 Aspek sosial budaya ..................................................................................................... 7

2.6 Sistem sosial budaya di Indonesia ................................................................................. 8

BAB III PENUTUP


Daftar Pustaka .............................................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan
prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Pengertian sosial budaya adalah suatu tatanan dan interaksi dalam kehidupan masyarakat
yang meliputi elemen-elemen seperti adat istiadat, pengetahuan, kepercayaan, juga moral. Sosial
budaya yang berkembang dalam suatu masyarakat dapat mengalami perubahan yang didorong oleh
faktor-faktor seperti globalisasi serta pengaruh dari luar yang antara lain mengakibatkan terjadinya
akulturasi dan asimilasi. Sementara faktor penghambat dalam perubahan sosial budaya adalah
situasi masyarakat yang terisolasi serta sifat konservatif.

Menurut Andreas appink (Oktober 2016) " sosial budaya atau kebudayaan adalah segala
sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri khas dari
masyarakat tersebut." Indonesia inilah negeri bersahaja yang terjalin dari 17000 lebih kepulauan
yang membentang bagaikan untaian batu zamrud kondisi geografis Indonesia yang berada di
kawasan ring of fayer membentuk keunikan pada setiap jengkalnya lautan lepas, pegunungan
indah nan gagah serta hamparan sawah yang memukau inilah Indonesia rumah bagi 130.000 suku
dan etnis serta menuturkan lebih dari 7000 suku dan Bahasa.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan wawasan sosial budaya?


2. Bagaimana bentuk perubahan sosial budaya?
3. Apa saja aspek dalam sosial budaya?
4. Bagaimana sistem sosial budaya di Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari wawasan sosial budaya


2. Untuk mengetahui bentuk perubahan sosial budaya
3. Untuk mengetahu aspek-aspek dalam sosial budaya
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem sosial budaya di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sosial Budaya

Sosial budaya atau yang akrab juga disebut kebudayaan secara universal merupakan
suatu tata nilai dalam masyarakat yang berasal dari pola pikir dan akal budi manusia-manusia
yang hidup di dalamnya. Hasilnya berupa penciptaan akan beragam hal seperti kesenian,
kepercayaan, maupun adat istiadat yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

2.2 Menurut Para Ahli

1. Andreas Eppink

Andreas Eppink (1946), seorang ahli berbagai bidang yang menciptakan model Eppink
dan mengembangkan analisis psikologi kebudayaan, mengemukakan pengertian sosial
budaya sebagai segala sesuatu yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu dan menjadi
ciri khasnya.

2. Burnett

Edward Burnett Tylor (1871), seorang ahli antropologi lampau, melalui bukunya
Primitive Culture and Anthropology ia menerangkan bahwa sosial budaya adalah
keseluruhan elemen masyarakat yang berupa adat istiadat, kesenian, kepercayaan, moral,
pengetahuan, berpikir, kemampuan, dan hukum yang diperoleh seseorang sebagai bagian
dari masyarakat yang bersifat kompleks.

3. Paul Ernest

Paul Ernest, seorang pakar filosofi matematika, menyinggung akan arti sosial budaya,
yakni individu-individu yang membentuk suatu tatanan masyarakat dan terlibat dalam
kegiatan bersama-sama.

4. Lewis

David Lewis (1982) berpendapat bahwa sosial adalah segala sesuatu yang dihasilkan,
diraih, dan ditetapkan dalam interaksi keseharian antar warga negara dengan
pemerintahannya.

5. Lena Dominelli

Seorang pekerja sosial dan profesor sosial politik bernama Lena Dominelli menjelaskan
bahwa sosial budaya adalah bagian yang kurang dari sebuah ikatan dan interaksi manusia
sehingga memerlukan adanya pemakluman atas hal-hal lemah di dalamnya.

2
6. Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, mengeluarkan pendapatnya tentang


apa itu sosial budaya. Beliau menekankan pada kata budayanya, yaitu hasil perjuangan
manusia baik terhadap alam maupun waktu yang membuktikan adanya kejayaan dan
kesejahteraan dari suatu masyarakat. Ia bisa berbentuk beragam macam asalkan bisa
mencapai kebahagiaan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakatnya.

7. Parsudi Suparlan

Parsudi Suparian, seorang antropolog, berpendapat bahwa budaya adalah landasan bagi
perilaku dan kehidupan manusia pada umumnya karena budaya merupakan hasil dari akal
manusia yang difungsikan untuk memahami lingkungan sekitar dan pengalaman hidupnya.

2.3 Perubahan sosial budaya

Seiring berjalannya waktu, kehidupan sosial budaya masyarakat pasti akan mengalami
perubahan. Ini sudah terbukti dari zaman ke zaman, dari peradaban kuno manusia ke era
kerajaan kuno ke kolonialisasi dan hingga saat ini. Pertama yang akan berubah adalah unsur-
unsur sosial seperti fungsi dan struktur sosial, nantinya akan menyebabkan perubahan sosial.

Selanjutnya, jika tatanan sosial berubah tentu hasil pikiran dan perilaku manusia, yaitu
budaya akan juga terpengaruh dan mengalami perubahan. Oleh karena itu, keduanya saling
mengalami perubahan.

2.4 Bentuk perubahan sosial budaya

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu:

a. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

Perubahan secara lambat ini yang memerlukan waktu yang sangat lama, dan rentetan-
rentetan perubahan yang kecil yang saling mengikuti dengan lambat di namakan evolusi.
Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
Perubahan tersebut terjadi karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan
keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan
dengan pertumbuhan masyarakat. Sedangkan perubahan sosial yang berlangsung dengan
cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat ( yaitu
lembaga-lembaga kemasyrakatan lazimnya disebut revolusi

b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
Tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh
perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian.

3
Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan
besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan
masyarakat.

c. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak


Dikehendaki atau Tidak Direncanakan

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang


diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak
mengadakan perubahan didalam masyrakat. Perubahan ini dibuat oleh masyarakat sendiri
yang menginginkan perubahan tersebut.

Sedangkan perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau direncanakan merupakan


perubahan-perubahan yang terjadi tanpa terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung diluar
jangkauan dan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat
sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Dan apabila perubahan yang tidak direncanakan
tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, perubahan
tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang demikian besarnya terhadap perubahan-
perubahan yang dikehendaki.

Dengan demikian keadaan tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat halangan-
halangan masyarakat itu sendiri, atau dengan kata lain, perubahan yang dikehendaki lebih
diterima oleh masyarakat dengan cara mengadakan perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyakatan yang ada atau dengan cara membentuk yang baru. Sering kali
terjadi perubahan yang dikehendaki bekerja sama dengan perubahan yang tidak
dikehendaki dan kedua proses tersebut saling menghargai.

Seiring berjalannya waktu, kehidupan sosial budaya masyarakat pasti akan mengalami
perubahan. Ini sudah terbukti dari zaman ke zaman, dari peradaban kuno manusia ke era
kerajaan kuno ke kolonialisasi dan hingga saat ini. Pertama yang akan berubah adalah unsur-
unsur sosial seperti fungsi dan struktur sosial, nantinya akan menyebabkan perubahan sosial.

1) Faktor penyebab

Perubahan sosial budaya tentu dipicu oleh berbagai hal dan faktor-faktor seperti
globalisasi, salah satu faktor yang paling besar. Globalisasi memang memiliki manfaat untuk
lebih menyatukan masyarakat dunia dan terbuka akan banyak hal. Namun globalisasi turut
mengenalkan budaya-budaya asing yang tidak semua bisa diterima dan dipilah baik oleh
banyak orang. Adanya pengaruh dari luar membuat terjadinya proses difusi, asimilasi,
akulturasi, dan akomodasi. Selain itu, tingkat pendidikan negara yang lebih tinggi dapat

4
menyebabkan terjadinya gerakan perubahan sosial karena masyarakatnya akan terus mengarah
untuk lebih maju.

Karena banyak sistem pemerintahan tirani yang sudah runtuh, masyarakat dapat lebih
berekspresi di publik sehingga mendorong pula terjadinya perubahan sosial budaya. Terakhir,
populasi penduduk yang heterogen. Ya, semakin ragam penduduknya, semakin tinggi pula
tingkat toleransi karena pasti akan terjadi kesengitan dan konflik di antara perbedaan tersebut
sehingga mendorong adanya perubahan di masyarakat agar lebih harmonis atau
justru semakin memanas

2) Faktor penghambat

Kalau ada faktor pendorong dan penyebab, ada juga faktor yang menghambat terjadinya
perubahan sosial budaya. Pada dasarnya, masyarakat dan pemerintahannya dalam suatu negara
jika merasa tidak membutuhkan adanya perubahan maka bisa saja memang tidak
melakukannya. Masyarakat yang terisolasi dan jarang berhubungan antar individu juga
menghambat proses tersebut. Sikap konservatisme, tradisional, adat yang kuat, dan penolakan
atas hal-hal baru menambah lagi faktor penghambatnya. Terakhir, pendidikan yang kurang
berkembang bisa menjadi faktor penghambat perubahan sosial budaya.

3) Proses terjadinya

Menurut Alvin L. Bertrand, terjadinya perubahan sosial budaya dimulai dari kontak antar
individu, kelompok, atau masyarakat lalu mereka saling berkomunikasi dan akhirnya
membentuk sebuah interaksi serta hubungan. Pertukaran pikiran dan pendapat menambah
wawasan kebudayaan baru.

proses penyebarannya disebut difusi yang nantinya akan mendorong terciptanya asimilasi,
akulturasi, dan akomodasi. Difusi bisa terjadi dengan hubungan saling menguntungkan antar
pihak atau simbiotik, secara damai masuk ke pihak tersebut, dan ada yang bisa disebarkan
melalui jalan perang, kekerasan, dan paksaan. Kebudayaan tersebut bisa menyatu tanpa
menghilangkan kekhasan budayanya atau akulturasi dan membuat kebudayaan baru atau
asimilasi. Lalu masyarakat akan mengalami fase akomodasi atau proses penerimaan budaya
baru dan lokal tersebut.

4) Contoh
➢ Globalisasi

Selain menjadi faktor, globalisasi adalah contoh dari perubahan sosial budaya. Secara
umum, ia berarti memudahkan seluruh dunia untuk berinteraksi dan menyebarkan apapun.
Pengaruh asing masuk ke suatu negara dan sebaliknya, negara tersebut juga menaruh
pengaruhnya ke yang lain. Alhasil, budaya asing bisa masuk dan menjadi budaya baru bagi

5
masyarakat, bercampur dengan budaya yang ada sebelumnya, atau bahkan menghilangkan
budaya lama dan menggantikannya dengan budaya asing.

Degradasi bangsa juga bisa luntur berkat globalisasi karena tingkah laku masyarakat
dapat berubah pesat seperti contoh zaman 1900-an adalah eranya radio dan televisi
sedangkan kini masyarakat aktif menggunakan ponselnya atau gaya busana dari tahun ke
tahun yang berubah menyesuaikan dengan tren dan mode terkini.

➢ Mobilisasi sosial

Mobilitas sosial adalah pergerakan sosial budaya seseorang, sekelompok orang, hingga
masyarakat. Tidak hanya bergerak secara posisi dan lokasi, tetapi juga adanya gerakan atau
transformasi secara tata kehidupan bersosial. Contohnya warga desa yang semakin
terdorong untuk menjadi kaya melihat banyaknya kesempatan di kota-kota besar dengan
menawarkan gaji yang tinggi atau warga desa yang semulanya berpegang teguh pada
kebersamaan dan gotong-royong, bisa berubah karena kehadiran sikap materialistis dan
individualis yang dibawa oleh orang-orang kota.

Contoh lainnya seperti seorang guru dipindahtugaskan dari sekolah A ke sekolah B


dengan kondisi lingkungan yang berbeda drastis. Ia tetap akan menjadi guru tetapi harus
bergerak dan menyesuaikan dengan sekolah barunya. Intinya, ia ada yang bergerak untuk
meninggikan atau merendahkan derajatnya yang disebut mobilitas vertikal dan ada yang
bergerak dari suatu kelompok atau lingkungan ke yang lainnya atau disebut juga mobilitas
horizontal.

➢ Kemajuan teknologi

Teknologi yang semakin maju tidak dapat dipungkiri lagi dan akan mendorong
terjadinya perubahan perilaku dalam masyarakat. Dahulu orang berkomunikasi hanya
melalui mulut ke mulut dan surat menyurat. Kini menyebarkan pesan, pendapat, ide, karya,
dan pikiran bisa menggunakan media sosial dengan mudah. Surat tidak lagi menggunakan
kertas, tetapi bisa menggunakan elektronik seperti surel atau email dan aplikasi chat. Kalau
tidak bisa bertemu atau jarak jauh, bisa menelpon suara dan video.

Berteman juga mudah dengan bantuan media sosial. Mengakses pendidikan dapat
dengan mudah berkat internet, apalagi di situasi pandemi yang terjadi saat ini.

6
➢ Hak asasi manusia

Akibat kekejaman yang dilakukan oleh berbagai pihak, muncul yang namanya Hak
Asasi Manusia atau HAM sebagai produk untuk melawannya. Perubahan satu ini bertujuan
untuk memanusiakan lagi manusia seperti hakikat yang diberikan sang pencipta. Berkat
perubahan ini, kini manusia memiliki HAM-nya masing-masing. Contohnya adalah
penindasan kaum negro atau orang kulit hitam oleh banyak polisi Amerika Serikat yang
menimbulkan gerakan Black Lives Matter untuk memperjuangkan hak mereka untuk hidup
layaknya orang lain.

2.5 Aspek sosial budaya

Menurut Indonesiabaik.id, aspek sosial budaya masyarakat dapat dilihat dengan


menelusuri sisi kesejahteraan sosial, ikatan sosial, serta tata nilai dan pendidikan.

1. Kesejahteraan sosial

Cara melihat aspek kesejahteraan sosial adalah berdasarkan persepsi penggunaan


teknologi informasi dan komunikasi atau TIK dalam keseharian mereka, terutama untuk
mendorong produktivitas dan usaha kerja. Tentu jawabannya akan berbeda, di kota akan
terbantu dengan adanya TIK sedangkan penduduk desa dan pesisir kurang merasakan
dampak produktivitasnya. Lalu lihat juga cara pengguna ponsel menghabiskan uangnya
untuk pulsa dan berbelanja daring melalui e-commerce.

2. Ikatan sosial

Aspek yang kedua adalah ikatan sosial, yaitu bagaimana masyarakat saling berhubungan
dan berkomunikasi. Kita bisa menelitinya dengan cara menelaah media sosialnya, aplikasi
berbalas pesannya, preferensi komunikasi tatap muka atau melalui daring, dan lain-lain

3. Berperan Dalam aktivitas perjalanan

Mempermudah Masyarakat Dalam Beraktivitas atau Bepergian Saat ini, infrastruktur


transportasi yang ada di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan yang signifikan.
Pemerintah semakin gencar dalam membanguninfrastruktur transportasi, yang tidak hanya
bertujuan untuk pengembanganekonomi namun juga dapat dimanfaatkan untuk pelayanan
terhadap kesejahteraanmasyarakat. infrastruktur transportasi yang dapat digunakan untuk
bepergiandiantaranya adalah bandara, terminal, pelabuhan, halte, dll. Dengan
adanyaifrastruktur transportasi yang memadai, masyarakat tidak perlu khawatir dandengan
mudah untuk bepergian ke daerah yang jauh bahkan ke luar negrisekalipun

4. Tata nilai dan pendidikan

7
Sudut pandang yang terakhir adalah melalui tata nilai dan pendidikan masyarakat.
Rendahnya pendidikan dapat memicu perubahan sosial yang buruk terutama dalam
penggunaan teknologi karena tidak bisa meliterasi diri dan menyaring mana informasi yang
baik dan kredibel mana yang tidak.

2.6 Sistem sosial budaya di Indonesia

1. Fungsi

Fungsi atau tujuan utama adanya sistem sosial budaya di Indonesia adalah untuk
pembangunan nasional. Sistem sosial budaya Indonesia bermula dari keluarga hingga ke
tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara. Adanya sebuah sistem sosial budaya di
keluarga adalah untuk menjadi tempat tumbuh kembangnya individu secara alami. Sistem
pertama yang akan berlaku setelah lahirnya serang individu adalah keluarganya sendiri.

2. Asas

Asas yang dianut dalam sistem sosial budaya Indonesia antara lain:

• Asas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa


• Asas merdeka
• Asas persatuan dan kesatuan
• Asas kedaulatan rakyat
• Asas adil dan makmur.
3. Pola pikir dan pola tindak

Dalam pengaplikasiannya, sistem sosial budaya Indonesia bisa ditanam ke dalam pola
pikir dan pola tindak kita sebagai masyarakat tanah air. Pola pikir sistemnya seperti ini:

• Negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa


• Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara persatuan yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
• Indonesia adalah negara yang menjunjung kedaulatan rakyat dan
kemusyawaratan perwakilan dalam kehidupan di manapun baik keluarga
hingga masyarakat. Oleh karena itu, demokrasi Pancasila turut diangkat.
• Keadilan sosial harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
• Menjadi seorang pribadi yang budi pekerti dengan akal pikiran yang bermoral.

Sedangkan pola tindak masyarakat menurut sistem sosial budayanya seperti berikut:

• Bergotong-royong dalam situasi apapun.


• Prasaja, yaitu berkehidupan secukupnya, hemat, disiplin, cermat, dan
profesional.

8
• Musyawarah untuk mufakat dalam mengambil tindakan dan keputusan.
• Sikap kesatria, yaitu berani, jujur, setia, mengabdi, berjuang demi negara, dan
pantang menyerah.
• Hidup dengan dinamis, bisa menyesuaikan dengan zaman tanpa tergoyahkan
prinsip dan pedoman hidupnya.
4. Proses

Masyarakat Indonesia memiliki banyak keragaman latar belakang sehingga proses


penerapan sistem sosial budaya Indonesia cukup kompleks. Tapi, tidak perlu khawatir,
karena apapun yang akan dilakukan patokan atau dasarnya kembali mengacu pada
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti kita berbeda tetapi tetap satu.

Demi pembangunan nasional, masyarakat bersama-sama menjalankan sistem sosial


budaya yang berlaku baik di tingkat keluarga, masyarakat, hingga negara. Sikap-sikap
yang bisa diambil seperti contoh beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakal budi
luhur, disiplin, kerja keras, pantang menyerah, dapat bekerja sama, bergotong-royong,
cerdas, cinta tanah air, terampil, inovatif, kreatif, produktif, setia kawan, dan masih
banyak lagi.

9
BAB III
KESIMPULAN

Dalam makalah ini kami menyimpulkan Masyarakat manusia di manapun tempatnya


pasti mendambakan kemajuan dan peningkatan kesejahteraan yang optimal. Kondisi
masyarakat secara obyektif merupakan hasil tali temali antara lingkungan alam,
lingkungan sosial serta karakteristik individu.. Perjalanan panjang dalam rentangan periode
kesejarahan telah mengajak masyarakat manusia menelusuri hakikat kehidupan dan tata
cara kehidupan yang berkembang pesat hidup. Ruang gerak perubahan itupun juga
berlapis-lapis, dimulai dari kelompok terkecil seperti keluarga sampai pada kejadian yang
paling lengkap mencakup tarikan kekuatan kelembagaan dalam masyarakat.
Perubahan sosial adalah suatu proses yang luas,lengkap yang mencakup suatu tatanan
kehidupan manusia. Perubahan sosial akan mempengaruhi segala aktivitas maupun
orientasi pendidikan yang berlangsung. Sebagai bagian dari pranata sosial, tentunya
pendidikan akan ikut terjaring dalam hukum-hukum perubahan sosial yang terjadi di dalam
masyarakat. Sebaliknya, pendidikan sebagai wadah pengembangan kualitas manusia dan
segala pengetahuan tentunya menjadi agen penting yang ikut menentukan perubahan social
masyarakat ke depan.
Budaya sangat erat sekali dengan kehidupan kita di masyarakat. Kebudayaan ini pasti
terdapat di dalam masyarakat di seluruh belahan dunia. Oleh karena itu, marilah kita jaga
bersama budaya yang telah kita miliki dan janganlah kita serahkan kebudayaan ini kepada
Negara lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kusumah, G.W (2021). Indonesia “Pengertian sosial budaya”

Azizah, N. (2021). Indonesia “Sosial budaya indonesia" Kompasnia

Soelaeman. (2018). Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung. PT Refika Aditama

Fatimatuzahroh, Fitri, Lilis Nurteti, S. Koswara. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak melalui Metode Lectures Vary”. Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam, Vol. 7, No. 1 (2019): 40.

11

Anda mungkin juga menyukai