OLEH :
KELOMPOK 3
KELAS A
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Makalah ini kami
susun dari berbagai sumber. Kami juga berharap makalah ini dapat membantu proses
pembelajaran. Makalah ini berisi tentang Kebudayaan Masyarakat.Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan maupun kesalahan yang terdapat dalam makalah ini. Kami
harapkan kritik dan saran dari pemakai makalah ini. Pada kesempatan ini, Kami ucapkan
terima kasih kepada Bapak Sopian Tamrin selaku dosen pembimbing mata kuliah
pengantar sosiologi dan semua pihak yang turut serta baik moral maupun material sehingga
makalah ini dapat terwujud. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat, dan berperan penting
sesuai fungsinya
Penyusun
KATAPENGANTAR ............................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
1. Latar Belakang..........................................................................................................
2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
3. Tujuan Pembuatan Makalah ......................................................................................
B. Rumusan Masalah
Dalam pandangan sosiologi, kebudayaan memiliki arti yang lebih luas dari pada itu.
Kebudayaan meliputi semua hasil cipta dan karya manusia baik yang material maupun non-
material.
Kebudayaan material
Adalah hasil cipta, karsa, yang berwujud benda atau barang misalnya, gedung-
gedung, jalan, rumah, alat komunikasi dan sebagainya.
Kebudayaan non-material
Adalah hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat,
kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, agama, dan sebagainya.
B. Unsur-unsur Kebudayaan
kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun
unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari sesuatu kebulatan yang bersifat dari kesatuan.
Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya
majelis permusyawaratan rakyat, disamping adanya unsur-unsur kecil seperti, sisir, kancing,
baju, peniti dan lainya yang dijual dipinggir jalan. Berapa orang sarjana yang mencoba
merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan tadi. misalnya, Melville J. horskovits
mengajukan 4 unsur pokok kebudayaan, yaitu:
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik
Sedangkan Bronislaw Malinowski mengemukakan unsur-unsur pokok kebudayaan
sebagai berikut:
1. Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antara anggota masyarakat di
dalam upaya menguasai alam sekelilingnya
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan
4. Organisasi kekuatan[3]
Semua unsur tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam unsur-unsur pokok atau besar
kebudayaan yang biasa disebut dengan cultural universal. Unsur tersebut memiliki sifat
universal, yaitu dapat ditemui pada setiap kebudayaan. Tujuh unsur kebudayaan yang
dianggap sebagai cultural universal yaitu:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah
tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor dan sebagainya)
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem
perkawinan)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. Kesenian (seni rupa, seni suara,seni gerak dan sebagainya)
6. Sistem pengetahuan
Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri setiap kebudayaan, tetapi seseorang hendak
memahami apa sifat hakikatnya yang esensial, terlebih dahulu harus memecahkan
Di antara mahluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna. Manusia menciptakan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda-beda
disetiap kalangannya, dan melestarikan kebudayaan tersebut secara turun temurun. Manusia
disebut sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia mempunya akal budi
yang diberikan Tuhan agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang tidak
benar, juga mampu untuk berkarya di dunia ini dan secara hakikatnya menjadi seorang
pemimpin. Contoh: Pemimpin keluarga, pemimpin negara, dan lain sebagainya.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta yakni berarti “budi atau
akal”. Jadi segala sesuatu yang berhubungan budi pekerti dan akal pikiran manusia. Budaya
F. Gerak Kebudayaan