Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR SOSIOLOGI

" KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT "

OLEH :
KELOMPOK 3
KELAS A
ILMU ADMINISTRASI NEGARA

1. MUHAMMAD FAJRI SYAFAR


2. AWALUDDIN
3. UMMUL KHAER
4. NUR ASYIFA T
5. FITRAH IN RAMADHANI ERWIN
6. VITA SARI

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Makalah ini kami
susun dari berbagai sumber. Kami juga berharap makalah ini dapat membantu proses
pembelajaran. Makalah ini berisi tentang Kebudayaan Masyarakat.Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan maupun kesalahan yang terdapat dalam makalah ini. Kami
harapkan kritik dan saran dari pemakai makalah ini. Pada kesempatan ini, Kami ucapkan
terima kasih kepada Bapak Sopian Tamrin selaku dosen pembimbing mata kuliah
pengantar sosiologi dan semua pihak yang turut serta baik moral maupun material sehingga
makalah ini dapat terwujud. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat, dan berperan penting
sesuai fungsinya

Makassar, 09 September 2019

Penyusun

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 2


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ............................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
1. Latar Belakang..........................................................................................................
2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
3. Tujuan Pembuatan Makalah ......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................


1. Definisi Kebudayaan dan Masyarakat .......................................................................
2. Unsur Kebudayaan...................................................................................................
3. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat ..........................................................................
4. Sifat Hakikat Kebudayaan .........................................................................
5. Kepribadian dan Kebudayaan ..........................................................................
6. Gerak Kebudayaan .........................................................................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................


1. Kesimpulan .................................................................................................................
2. Saran ...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 3


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal budaya. Juga
dalam kehidupan sehari-hari, orang tak mungkin berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan.
Setiap hari orang melihat, mempergunakan dan kadang-kadang merusak kebudayaan. Namun
apakah yang disebut kebudayaan itu? apakah masalah tersebut penting bagi kehidupan.
Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh antropologi
budaya. Akan tetapi walaupun demikian, seorang yang memperdalam tentang sosiologi
sehingga memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat, tak dapat menyampingkan
kebudayaan dengan begitu saja karena dikehidupan nyata keduanya tidak dapat dipisahkan
dan selamanya merupakan dwi tunggal.
Masyarakat adalah yang hidup bersama dan yang menghasilkan kebudayaan. Dengan
demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tak ada
kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. Walaupun secara teoritas
dan untuk kepentingan analistis, kedua persoalan tersebut dapat dibedakan dan dipelajari
secara terpisah.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan Bronislaw
Malinowski, mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
Kemudian Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang super
organic karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus,
walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan
kematian dan kelahiran.[1]

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan definisi kebudayaan dan masyarakat ?


2. Jelaskan unsur unsur kebudayaan ?
3. Jelaskan fungsi kebudayaan bagi masyarakat ?
4. Jelaskan sifat hakikat kebudayaan ?
5. Jelaskan kepribadian dan kebudayaan ?
6 Jelaskan gerak kebudayaan ?

C. Tujuan pembuatan makalah

1. Untuk mengetahui definisi kebudayaan dan masyarakat


2. Untuk mengetahui unsur unsur kebudayaan
3. Untuk mengetahui fungsi kebudayaan bagi masyarakat
4. Untuk mengetahui sifat hakikat kebudayaan
5. Untuk mengetahui kepribadian dan kebudayaan
6. Untuk mengetahui gerak kebudayaan

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 4


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kebudayaan dan Masyarakat


Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa sangsekerta) buddhayah yang merupakan
jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal. Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa
asing yang sama artinya dengan kebudayaan berasal dari kata latin colore. Artinya mengolah
atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut, yaitu celore
kemudian colture, diartikan sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan
mengubah alam.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain kebudayaan
mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala suatu yang dipelajari dari pola prilaku yang
normative. Artinya mencakup segala cara berpikir.
Ada suatu kesalahan umum yang terdapat dalam masyarakat yang beranggapan bahwa
ada masyarakat yang memiliki kebudayaan sedangkan yang lain tidak. Secara sosiologis
semua manusia dewasa yang normal pasti memiliki kebudayaan. Kebudayaan bisa diartikan
sebagai keseluruhan tingkah laku dan kepercayaan yang dipelajari yang merupakan ciri
anggota suatu masyarakat tertentu. Kata kunci dari definisi diatas adalah dipelajari, yang
membedakan antara kebudayaan dengan tindak tanduk yang merupakan warisan biologis
manusia.
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dalam suatu periode
waktu tertentu, mendiami suatu daerah, dan akhirnya mulai mengatur diri mereka sendiri
menjadi suatu unit sosial yang berbeda dari kelompok-kelompok lain. Anggota-angota
masyarakat menganut suatu kebudayaan. Kebudayaan dan masyarakat tidak mungkin hidup
terpisah satu sama lain. Di dalam sekelompok masyarakat akan terdapat suatu
kebudayaan. [2]

Definisi kebudayaan menurut para ahli:


· E.B Taylor
Kebudayaan adalah komplikasi (Jalinan) dalam keseluruhan yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat istiadat serta lain-lain
kenyataan dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.
· Leslie White
Kebudayaan adalah suatu kumpulan gejala-gejala yang terorganisasi yang terdiri dari
tindakan-tindakan (pola perilaku), benda-benda, ide-ide (kepercayaan dan pengetahuan), dan
perasaan-perasaan yang semuanya itu tergantung pada penggunaan simbol-simbol.
· Koentjoroningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang dibiasakannya
dengan belajar, beserta keseluruhan-keseluruhan dari hasil budi dan karya itu.
· Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 5


Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (Material
Culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta
hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.

Dalam pandangan sosiologi, kebudayaan memiliki arti yang lebih luas dari pada itu.
Kebudayaan meliputi semua hasil cipta dan karya manusia baik yang material maupun non-
material.
Kebudayaan material
Adalah hasil cipta, karsa, yang berwujud benda atau barang misalnya, gedung-
gedung, jalan, rumah, alat komunikasi dan sebagainya.
Kebudayaan non-material
Adalah hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat,
kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, agama, dan sebagainya.

B. Unsur-unsur Kebudayaan
kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun
unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari sesuatu kebulatan yang bersifat dari kesatuan.
Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya
majelis permusyawaratan rakyat, disamping adanya unsur-unsur kecil seperti, sisir, kancing,
baju, peniti dan lainya yang dijual dipinggir jalan. Berapa orang sarjana yang mencoba
merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan tadi. misalnya, Melville J. horskovits
mengajukan 4 unsur pokok kebudayaan, yaitu:
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik
Sedangkan Bronislaw Malinowski mengemukakan unsur-unsur pokok kebudayaan
sebagai berikut:
1. Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antara anggota masyarakat di
dalam upaya menguasai alam sekelilingnya
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan
4. Organisasi kekuatan[3]
Semua unsur tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam unsur-unsur pokok atau besar
kebudayaan yang biasa disebut dengan cultural universal. Unsur tersebut memiliki sifat
universal, yaitu dapat ditemui pada setiap kebudayaan. Tujuh unsur kebudayaan yang
dianggap sebagai cultural universal yaitu:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah
tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor dan sebagainya)
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem
perkawinan)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. Kesenian (seni rupa, seni suara,seni gerak dan sebagainya)
6. Sistem pengetahuan

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 6


7. Religi (sistem kepercayaan)[4]

C. Fungsi dan Hakikat Kebudayaan Bagi Masyarakat


Kebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat. Masyarakat
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya.
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang
bersumber pada masyarakat itu sendiri. Kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan
kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala
kebutuhan. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang
mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan
dalamnya. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu:
1. Alat-alat produktif
2. Senjata
3. Wadah
4. Makanan dan minuman
5. Pakaian dan perhiasan
6. Tempat berlindung dan perumahan
7. Alat-alat transport

Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya


bertindak, berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain.
Setiap orang bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya
sendiri. Kebiasaan merupakan suatu perilaku pribadi, yang berarti kebiasaan seseorang itu
berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah. Kebiasaan
menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin
melakukan hal-hal yang teratur bagi dirinya sendiri.
Khusus untuk mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula
struktur normatif atau menurut Ralph Linton, designs for lifing (garis-garis atau petunjuk
dalam hidup). Yang dapat diartikan bahwa kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok
tentang perilaku atau blueprint for behavior, yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai
apa yang seharusnya dilakukan, apa yang seharusnya dilarang dan sebagainya.

D. Sifat Hakikat Kebudayaan


Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang beragam dan berbeda antara satu
dengan yang lainnya, setiap kebudayaan mempunya sifat hakikat yang berlaku umum bagi
semua kebudayaan di manapun juga. Sifat kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu tidak
akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
4. Kebudayaan mencakup aturan aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-
tindakan yang diterima dan ditolak, tindalan-tindakan yang dilarang dan tindakan
tindakan yang diizinkan.

Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri setiap kebudayaan, tetapi seseorang hendak
memahami apa sifat hakikatnya yang esensial, terlebih dahulu harus memecahkan

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 7


pertentangan-pertentangan atau larangan-larangan yang ada di dalamnya, yaitu sebagai
berikut:
1. Di dalam pengalaman manusia, kebudayaan itu bersifat universal. Akan tetapi,
perwujudan kebudayaan mempunya beberapa ciri khusus yang sesuai dengan situasi,
lokasi maupun kondisinya. Sebagamaina diuraikan masyarakat dan kebudayaan itu
merupakan suatu dwitunggal yang tak dapat dipisahkan. Hal itu mengakibatkan setiap
masyarakat manusia mempunyai kebudayaan atau dengan perkataan lain, kebudayaan
bersifat universal atribut dari setiap masyarakat di dunia ini. Perbedaan kedua kebudayaan
tersebut terletak pada perbedaan latar belakangnya. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa sifat universal dari kebudayaan memungkinkan berwujudnya kebudayaan yang
berbeda-beda, tergantung pada pengalaman pendukungnya, yaitu masyarakat.
Contoh : Apabila seseorang dari masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda dan
tertentu berhubungan dengan masyarakat yang menjadi anggota masyarakat yang
berlainan, dia akan sadar bahwa adat istiadat kedua masyarakat tersebut tidak sama.
2. Kebudayaan bersifat stabil di samping juga bersifat dinamis dan setiap kebudayaan
mengalami perubahan-perubahan yang kontinu atau berlanjut. Setiap kebudayaan pasti
mengalami perubahan atau perkembangan-perkembangan. Hanya kebudayaan yang mati
yang bersifat statis. Sering kali suatu perubahan yang terjadi dalam masyarakat tidak
terasa oleh anggota-anggota masyarakat. Dalam mempelajari kebudayaan harus selalu
diperhatikan hubungan antara unsur yang stabil dengan unsur-unsur yang mengalami
perubahan. Sudah tentu pasti terdapat perbedaan derajat pada unsur-unsur yang berubah
tersebut, yang harus disesuaikan dengan kebudayaan bersangkutan. Unsur-unsur
kebendaan seperti teknologi bersifat terbuka untuk suatu proses perubahan, ketimbang
unsur rohaniah seperti unsur keluarga, kode moral, sistem kepercayaan dan lain
sebagainya.
Contoh : Bentuk Pulpen, model sepatu, menu makanan, buku tulis, serta segala macem
benda yang dijumpai sehari-hari dalam kehidupan masyarakat. Walaupun yang ditinjau
adalah masyarakat yang seolah-olah tampaknya statis seperti misalnya kehidupan pada
masyarakat-masyarakat asli di pedalaman Indonesia, pasti ada perubahan.
3. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun hal itu
jarang disadari oleh manusia sendiri. Gejala tersebut secara singkat dapat diterangkan
dengan penjelasan bahwa walaupun kebudayaan atribut manusia. Jarang bagi seseorang
untuk mengetahui kebudayaan mereka sampai pada unsur-unsur yang sekecil-kecilnya,
padahal kebudayaan tersebut menentukan arah serta perjalanan hidupnya.
Contoh: Betapa sulitnya bagi seorang individu untuk menguasai seluruh unsur
kebudayaan yang didukung oleh masyarakat sehingga seolah-olah kebudayaan dapat
dipelajari secara terpisah dari manusia yang menjadi pendukungnya.

Di antara mahluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna. Manusia menciptakan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda-beda
disetiap kalangannya, dan melestarikan kebudayaan tersebut secara turun temurun. Manusia
disebut sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia mempunya akal budi
yang diberikan Tuhan agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang tidak
benar, juga mampu untuk berkarya di dunia ini dan secara hakikatnya menjadi seorang
pemimpin. Contoh: Pemimpin keluarga, pemimpin negara, dan lain sebagainya.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta yakni berarti “budi atau
akal”. Jadi segala sesuatu yang berhubungan budi pekerti dan akal pikiran manusia. Budaya

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 8


adalah suatu yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat itu sendiri. Ketika seseorang
berusaha berada dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaan tersebut untuk dipelajari.
Contoh: Masyarakat Sumatera Barat, khususnya daerah Padang. Masyarakat menggunakan
bahasa daerah yaitu bahasa minang dan dalam keseharian mereka menjunjung tinggi adat dan
kebiasaan untuk bermusyawarah dalam mengambil keputusasn.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya
manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi
manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4. Pembeda manusia dan binatang.
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku dalam
pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.

E. Kepribadian dan Kebudayaan


Pengertian masyarakat menunjuk pada sejumlah manusia, sedangkan pengertian
kebudayaan menunjuk pada pola-pola perilaku yang khas dari masyarakat tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan sebenarnya merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku
manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan
dengan kepribadian karena merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri seorang
individu. Kepribadian bukanlah terletak pada jawaban atau tanggapan manusia
terhadap suatu keadaan, akan tetapi justru pada kesiapan dalam memberikan jawaban dan
tanggapan.
Jawaban atau tanggapan merupakan perilaku seseorang. Sebagai misal, apabila
seseorang harus menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara dua orang. Keinginannya
untuk menyelesaikan suatu perselisihannya, keinginan untuk tidak mengacuhkan ataupun
keingnan mempertajam perselisihan tersebut, merupakan kepribadiannya, sedangakan
tindakannya dalam mewujudakn keinginan tersebut merupakan perilakunya.
Mungkin kepribdian dapat diberi batasan sebagaimana dikatakan Theodore M.
Newcomb, yaitu bahwa kepribadian merupakan organisasi sikap-sikap yang dimiliki
seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku. Kepribadian menunjuk pada organisasi
sikap-sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui berfikir, dan merasakan secara khususnya
apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menangapi suatu keadan. Karena kepribadian
merupakan abstraksi individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dengan masyarakat dan
kebudayaan, ketiga aspek tersebut mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lain.
Sebenarnya kepribadian merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psiklogis, dan
sosiologis yang mandasai perilaku individu. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan,
sikap, dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi
barhubungan dengan orang lain. Seseorang sosilogi terutama menaruh perhatiannya pada

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 9


perujudan perilaku individu yang nyata pada waktu individu tersebut berhubungan dangan
individu-indiviu lainya.
Wujud perilaku tersebut dinamakan juga peranan, yaitu perilaku yang berkisar pada
pola-pola interaksi manusia. Dasar-dasar pokok perilaku seseorang merupakan faktor-faktor
biologis dan psikologis. Walaupun seseorang sosiologi hanya menaruh perhatian khusus pada
kepribadian yang terwujud dalam interaksi, faktor-faktor biologis dan psiklogis juga penting
baginya karena faktor-faktor sosiologi dalam perkembangannya berkisar pada faktor-faktor
biologis dan psikologis.
Faktor-faktor biologis dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung. Misalnya,
seseorang yang mempunyai badan yang lemah (secara fisik) dapat mepunyai sifat rendah diri
yang besar. Bebearapa faktor biologis yang penting adalah misalnya sistem saraf, watak
seksual, proses pendewasaan, dan juga kelainan-kelainan biologis. Faktor-faktor psikologis
yang dapat mempengaruhi kepribadian adalah unsure temperamen, kemampuan belajar,
perasaan, keterampilan, keinginan, dan lain sebagainya.
Mungkin bagian tadi dapat digambarkan dengan istilah kebudayaan khusus atau sub-
culture. Untuk membatasi diri pada hal-hal yang penting, uraian di bawah akan dikaitkan
pada tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian, yakni
sebagai berikut.
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Disini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antar individu atas masyarakat
tertentu karena mereka tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan yang
tidak sama pula.
Contoh: seperti perbedaan melamar mempelai dari daerah minang berbeda dengan daerah
lampung.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
Perbedaan tampak pada anak kota yang lebih terbuka dalam menerima perubahan
sosial dan lebih menonjolkan diri diantara teman-temanya, sedangkan anak yang besar di
desa lebih percaya pada diri sendiri dan memiliki sikap menilai (sense of value), dan
dalam berkehidupan orang kota lebih individualis, sedangkan orang pedesaan lebih rukun
dan saling berkerja sama.
3. Kebudayaan khusus kelas social
Didalam masyarakat akan ditemui lapisan sosisal, dengan demikian kita mengenal
lapisan sosial rendah, menengah, dan keatas. Himpunan orang-orang yang merasa dirinya
tergolong pada lapisan kelas sosial tertentu dinamakan kelas social. Masing-masing kelas
memiliki perbedaan dari cara berpakaian, etika dalam bergaul, cara mengisi waktu luang,
bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya.

4. Kebudayaan khusus atas dasar agama


Perbedaan mazhab pada agama dapat melahirkan kepribadian yang berbeda pada
umatnya. Karena setiap masyarakat yang fanatik dengan kenyakinannya masing-masing
akan cenderung untuk mengabaikan hal-hal yang mungkin lebih benar.
5. Kebudayaan berdasarkan profesip
Perbedaan profesi dapat member pengaruh pada kepribadian seseorang
berdasarkan pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul. Perilaku demikan
lebih di mengerti oleh teman satu pekerjaan. Seperti orang-orang dengan didikan militer
lebih erat dengan tugas-tugasnya, keluarganya sudah siap untuk pindah sewaktu-waktu
ataupun untuk ditinggalkan dalam waktu yang lama.

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 10


Dari beberapa kenyataan di atas dapat diambil kesimpulan betapa besar pengaruh
budaya pada pembentukan kepribadian, tetapi tidak hanya kebudayaan melainkan juga
organisme biologis seseorang, lingkungan alam, dan sosialnya.
Inti kebudayaan setiap masyarakat adalah sistem nilai yang dianutnya, sistem tersebut
mencakup konsepsi abstrak tentang apa yang dianggap baik dan yang dianggap buruk.
Dengan demikian dapat dibedakan antara nilai positif dan negatf. Karena sistem nilai tersebut
bersifat abstrak maka perlu di ketengahkan beberapa indikator, yaitu:
1. Konsepsi hakikat hidup
2. Konsepsi hakikat karya
3. Konsepsi hakikat waktu
4. Konsepsi hakikat lingkungan alam
5. Konsepsi hakikat lingkungan sosial
Ada kemungkinan nilai-nilai tersebut belaku sekaligus di dalam lingkungan hidup
tertentu, yang senantiasa dihubungakan dengan konteks kehidupan tertentu.

F. Gerak Kebudayaan

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 11


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 12


DAFTAR PUSTAKA

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT | 13

Anda mungkin juga menyukai