Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penulisan..................................................................................
D. Kegunaan Penulisan .............................................................................
E. Definisi Operasional.............................................................................
F. Sistematika Penulisan...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan........................................................................
B. Unsur-Unsur Kebudayaan....................................................................
C. Fungsi kebudayaan bagi masyarakat....................................................
D. Pengaruh kebudayaan terhadap masyarakat.........................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal budaya. Juga
dalamkehidupan sehari-hari, orang tak mungkin berurusan dengan hasil-hasil
kebudayaan. setiaphari orang melihat, mempergunakan dan kadang-kadang merusak
kebudayaan. Namun apakah yang disebut kebudayaan itu ? apakah masalah tersebut
penting bagi kehidupan tersebut penting bagi penyelidikan bagi kebudayaan ?
Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh antropologi
budaya. Akan tetapi, walaupun demikian, seorang yang memperdalam tentang sosiologi
sehingga memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat, tak dapat menyampingkan
kebudayaan dengan begitu saja karena dikehidupan nyata , keduanya tak dapat
dipisahkan dan selamanya merupakan dwi tunggal . Sebagaimana telah diuraikan dalam
bab I yang berjudul pendahuluan, masyarakat adalah yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan
pendukungnya. walaupun secara teoritas dan untuk kepentingan analistis, kedua
persoalan tersebut dapat dibedakan dan dipelajari secara terpisah.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan bronislaw Malinowski,
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang dapat dalam
masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu !
kemudian, Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang super organic karena
kebudayaan yang turun temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus , walaupun
orang-orang yang menjadi anggota masarakat senantiasa silih berganti disebabkan
kematian dan kelahiran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kebudayaan ?
2. Bagaimana unsur-Unsur kebudayaan ?
3. Bagaimana Fungsi Kebudayaan Masyarakat ?
4. Bagaimana Pengaruh Kebudayaan terhadap masyarakat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui pengertian Kebudayaan
2. Untuk mengetahui unsur-Unsur kebudayaan
3. Untuk Mengetahui Fungsi Kebudayaan Masyarakat
4. Untuk mengetahui Pengaruh Kebudayaan terhadap masyarakat
D. Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dalam makalah penulisan ini makalah meliputi dua yakni kegunaan
1. kegunaan teoritis
a. bagi Jurusan Tarbiyah Prodi PAI, hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi
masukkan yang berguna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang
Masalah Kebudayaan dan pengaruhnya terhadap masyarakat
b. bagi penulis, hasil penulisan ini diharapkan dapat lebih memantapkan
penguasaan tentang Masalah kabudayaan dan pengaruhnya terhadap masyarakat
2. kegunaan Akademis
bagi Perguruan tinggi, hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi Dokumen
akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi aktivitas akademik.
E. Definisi Operasional
Kebudayaan mempengaruhi perilaku manusia dalam berpikir dan berinteraksi dengan
manusia lainnya. Kebiasaan manusia dalam berkomunikasi menjadi salah satu hal yang
mudah terlihat di kehidupan modern saat ini, saat ini kita hidup di jaman modern yang
serba canggih dan instant.
F. Sistematika Penulisan
1. Pada makalah ini akan di jelaskan hasil penelitian yang di mulai dari BAB I
PENDAHULUAN yang terdiri dari A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C.
Tujuan Penulisan D. Kegunaan Penulisan E. Definisi Oprasional F. Sistematika
Penulisan.
2. BAB II PEMBAHASAN yang terdiri dari A. Pengertian pengertian micro teaching,
B. Aspek-aspek micro teaching, C. Tahapan-tahapan micro teaching
3. BAB III Penutup Yang Terdiri Dari A Kesimpulan B. Saran
4. DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan
Kata “ kebudayaan” berasal dari ( bahasa sangsekerta ) buddhayah yang merupakan
jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. kebudayaan diartikan sebagai “ hal-hal
yang bersangkutan dengan budi atau akal”.
Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan
kebudayaan berasal dari kata latin colore, artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu
mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut, yaitu celore kemudian colture,
diartikan sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan
yang didapatkan oleh manusai sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala suatu yang
dipelajari dari pola-pola prilaku yang normative. Artinya mencakup segala cara-cara atau
pola-pola berpikir. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan
sebagai semua hasil karya , rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan benda atau kebudayaan jasmani ( material culture ) yang
diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya
dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial
yang perlu untuk mengatur masalah-masalah yang masyarakat dalam arti yang luas.
Didalamnya termasuk misalnya saja agama, idiologi, kebatinan, kesenian, dan semua
unsure yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota
masyarakat. selanjutnya, cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan yang hidup
bermasyarakat, dan yang antara lain menghasilkan filsapat serta ilmu pengetahuan. cipta
merupakan, baik yang berwujud teori murni, maupun yang telah disusun untuk
dinamakan pula kebudayaan rohaniah ( spiritual atau imimaterial culture ). Semua karya,
rasa, dan cipta dikuasai oleh orang-orang yang menentukan kegunaannya agar sesuai
dengan kepentingan sebagaian besar atau dengan seluruh masyarakat.
Pendapat tersebut diatas dapat saja dipergunakan sebagian pegangan. Namun demikian,
apabila dianalisi lebih lanjut, manusia sebenarnya mempunyai segi material dan segi
spiritual didalam kehidupannya. Segi material mengandung karya, yaitu kemampuan
manusia untuk menghasilkan benda-benda meupun lain-lainya yang berbentuk benda.
Segi spiritual manusia mengandung cipta yang menghasilkan ilmu pengetahuan, karsa
yang menghasilkan kepercayaan, kesusilaan. kesopanan, dan hukum, seta rasa yang
menghasilkan keindahan. Manusia berusaha menghasilkan ilmu engetahuan melalui
logika, menyerasikan perilaku terhadap kaidah-kaidah melalui etika, dan mendapatkan
keindahan melalui estetika. hal itu merupakan kebudayaan yang juga dapat dipergunakan
sebagai patokan analisis.
B. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-
unsur kecil yang merupakan bagian dari sesuatu kebulatan yang bersifat dari kesatuan.
Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya
majlis permusyawaratan rakyat, disamping adanya unsure-unsur kecil seperti, sisir,
kancing, baju, peniti dan lainya yang dijual dipinggir jalan.
Berapa orang sarjana yang mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan tadi.
misalnya, Melville J. horskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan, yaitu :
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik
Brinislaw Molinowski, yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori
fungsionaldalam antropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan, antara lain :
1. Sistem norma yang kemungkinan kerja sama antara para anggota masyarakat
didalamupaya menguasai alam sekelilingnya
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan ; perlu diingat keluarga
merupakanlembaga pendidikan yang paling utama
4. Organisasi kekuatan
Masing-masing unsur tersebut, beberapa unsur-unsur kebudayaan , untuk kepentingan
ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau besar
kebudayaan, lazim disebut cultural universals. Istilah ini menunjukan bahwa unsur-unsur
tersebut bersifat universal, yaitu antropolog yang membahas persoalan tersebut secara
dunia ini. Para antropolog yang membahas persoalan tersebut secara lebih mendalam
belum mempunyai pandangan seragam yang dapat diterima,. antropolog C. kluckhohn
didalam sebuah karyanya yang berjudul universal catefories of culture telah menguraikan
ulasan para sarjana mengenai hal itu.
C. Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.
bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti
kakutanalam , maupun kekuatan-kekuatan lainnya didalam masyarakat itu sendiri tidak
selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik
dibidang spiritual mauun material. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas
untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu
sendiri. Dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas sehingga
kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaanya juga terbatas didalam
memenuhi segala terbatas didalam memenuhi segala kebutuhan.
Dalam tindakan-tindakan untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf
permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak didalam batas-batas
untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat-
masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf kebudayaan . Misalnya suku bangsa
kubu yang yang tinggal dipedalaman daerah jambi masih bersikap menyerah terhadap
lingkungan alamnya. Rata-rata mereka itu masih merupakan masyrakat yang belum
mempunyai tempat tinggal tetap karena persedian bahan pangan semarta-mata
tergantung dari lingkungan alam. Taraf teknologi mereka belum tercapai tingkatan
dimana manusia diberikan kemungkinan-kemungkinan untuk memanpaatkan dan
menguasai lingkungan alamnya.
Keadaan berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks, yang taraf kebudayaannya
lebih tinggi , hasil karya manusia tersebut, yaitu teknologi , memberikan kemungkinan-
kemungkinan yang sangat luas untuk memampaat hasil alam dan apabila mungkin,
menguasai alam. Perkembangan teknologi di negara-negara besar seperti amerika serikat,
rusia, prancis, jerman, dan sebagainya, merupakan berapa contoh dimana masyarakat
tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitarnya.
Karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilai-nilai sosial yang sangat perlu untuk
mengadakan tata tertib dalam pergaulaan kemasyarakatan. Kekutan yang tersembunyi
dalam masyarakattidak selamamnya baik. Untuk menghadapi kekuatan yang buruk,
manusia terpaksa melindungi diri dengan cara menciptakan kaidah-kaidah yang pada
hakikatnya merupakan petunjuk tentang bagaimans manusia harus bertindak dan berlaku
didalam pergaulan hidup. Kaidah-kaidah kebudayaan berarti peraturan tentang tingkah
laku atau tindakan yang harus dilakukan dalam suatu keadaan tertentu.
D. Pengaruh Kebudayaan Terhadap masyarakat
Perubahan budaya adalah hal yang akan terus terjadi dalam masyarakat dan
memunculkan dampak positif maupun negatif.
Hal yang tidak dihindari dalam kehidupan di masyarakat adalah perubahan sosial.
Perubahan ini adalah sebuah proses yang akan terjadi sepanjang zaman mengikuti
pergerakan, perkembangan, dan perubahan manusia. Setiap individu atau kelompok
masyarakat memiliki pemikiran dan kemampuan selalu berkembang antar-waktu.
Ada kehidupan lebih layak yang hendak dituju di masa depan berbekal perubahan di
masa sekarang. Sikap dan sifat selalu ingin terjadi perubahan inilah yang kemudian
menciptakan berbagai hal baru, termasuk terjadinya perubahan kebudayaan. William
Ogburn, seperti tertulis dalam modul Sosiologi (Kemdikbud 2016) menyatakan ruang
lingkup perubahan sosial mencakup unsur-unsur budaya secara material dan immaterial.
Perubahan sosial budaya muncul diawali perubahan pada struktur sosial dan pola budaya
dalam masyarakat. Manusia dan budaya adalah satu satuan. Tanpa manusia maka tidak
ada budaya. Perubahan yang terjadi di masyarakat selalu diikuti dengan perubahan
kebudayaan, dan begitu pula sebaliknya. Saat muncul unsur baru dalam budaya maka
akan terjadi perubahan di masyarakat. Perkembangan satu perubahan budaya, akan
diikuti perubahan selanjutnya. Oleh sebab itu, setiap terjadi perubahan budaya akan
membawa dampaknya masing-masing. Dampak perubahan budaya bisa bersifat positif
maupun negatif.
1. Dampak postif
- Pada masyarakat dengan pendidikan maju menjadi makin kritis pola berpikirnya.
- Masyarakat yang berpikir rasional cenderung menjauhi berbagai hal irasional.
- Berbagai peralatan hidup manusia semakin memudahkan kehidupan.
- Taraf hidup masyarakat meningkat.
- Tersedia lebih banyak barang dan jasa.
- Seseorang lebih mungkin memikirkan hal yang bersifat perikemanusiaan.
- Perubahan budaya pertanian subsistem menjadi sistem intensifikasi pertanian yang
mampu menuju swasembada pangan.
- Dalam bidang industri, terjadi proses perkembangan pesat yang berkaitan dengan
mutu atau pun jumlah.
- Pada bidang teknologi terjadi proses perkembangan alih teknologi.
- Masyarakat terdorong berusaha meningkatkan kemampuannya agar bisa berperan
serta dalam pembangunan.
2. Dampak negatif
- Bentuk kesenian tradisional terdesak kesenian modern. Bentuk peralatan tradisional
terdesak pula oleh peralatan modern.
- Kerja fisik manusia berkurang karena tergantikan oleh mesin.
- Muncul sikap individualistis, materialisme, dan sikap hidup mewah dalam kehidupan
sosial, terutama bagi masyarakat yang sukses dalam ekonomi.
- Semakin pudarnya prinsip-prinsip kekeluargaan di kehidupan bermasyarakat.
- Nilai-nilai hidup rohaniah akan tergerus.
- Muncul keresahan sosial akibat pencemaran lingkungan hidup.
- Hasil pembangunan belum dapat dinikmati secara menyeluruh dan merata oleh
rakyat yang berakibat muncul kesenjangan sosial.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan merupakan salah satu warisan budaya dari pada nenek moyang yang sampai
sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat. Begitu juga halnya dengan masyarakat
Karo Kabupaten Karo yang sangat banyak memilki hasil kebudayaan dari masyarakat
Karo itu sendiri. Landek Perumah Begu merupakan warisan budaya dari para seniman
yang sudah memberikan kreatifitas untuk sebuah pengenalan sekelompok masyarakat.
Kita ketahui budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari diri manusia. Tari yang dilihat dari
fungsinya terdiri dari tari upacara, tari hiburan, tari pertunjukan. Landek Perumah Begu
tergolong pada tari upacara pada masyarakat Kabupaten Karo, karena karya tari
merupakan hasil atau prodak sebuah budaya atau sekelompok masyarakat yang menjadi
ciri khas budaya itu sendiri dan menjadi kebanggaan tersendiri.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Selo Soermardjan dan Soelaeman Soemardi. 1964.Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta.


Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. hlm.115Ralph linton.1936.
A Study of Man, an Introuction. New york : Appleton century-crofts. Inc.hlm.397
Koentjaraningrat.op.cit., hlm. 166

Anda mungkin juga menyukai