Kelompok 3
Mayada
Kalimantan Selatan
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sehari-hari. Dalam hal ini, keduanya saling berkaitan satu dengan yang
lain. Kebudayaan lahir dari proses kehidupan manusia yang dihasilkan dari
interaksi antara manusia satu dengan manusia lain ataupun dari alam. Oleh
dalam alam pikiran sebagian besar warga suatu masyarakat mengenai apa
yang mereka anggap bernilai , berharga dan penting dalam hidup, sehingga
dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi
manusia.
dan nilai. Hal ini menentukan situasi dan kondisi bagaimana suatu
dapat dijalankan dengan penuh arti. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
B. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis
dan juga sebagai belajaran bagi penulis, disamping itu, penulis makalah ini
C. Manfaat
unsur kebudayaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kebudayaan berasal dari kata budaya, sedangkan budaya adalah bentuk jamak
dari kata budidaya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya
berasal dari bahasa Sansekerta buddayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata culture,
dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata cultuur, dalam bahasa Latin,
(bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai
segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
Soemardi ini, dapatlah disimpulkan bahwa kebudayaan itu merupakan hasil dari
usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan jawmani dan rohani agar hasilnya
ilmu pengetahuan.
telahan mengenai apa sebenarnya isi dari kebudayaan itu. Pandangan para ahli
1. Bahasa
2. Sistem Pengetahuan
3. Organisasi Sosial
6. Sistem Religi
7. Sistem Kesenian
2.2 Perwujudan Kebudayaan
sebagai suatu sistem. Di mana wujud kebudayaan itu adalah sebagai suatu
rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. Demikian pula J.J.
Hogmann dalam bukunya The World of Man (1959) membagi budaya dalam tiga
wujud, yaitu : ideas, activities, and artifact. Sejalan dengan pikiran para ahli
abstrak, tak dapat diraba, dipegang, ataupun difoto, dan tempatnya ada di
hidup. Kebudayaan ideal ini disebut pula tata kelakuan, hal ini
ideal ini dapat disebut adat atau adat istiadat, yang sekarang banyak
abstrak.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas serta tindakan berpola
dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi,
dalam bentuk perilaku dan bahasa pada saat mereka berinteraksi dalam
Wujud yang terakhir ini disebut pula kebudayaan fisik. Dimana wujud
dan karya semua manusia dalam masyarakat). Sifatnya paling konkret dan
berupa benda-- benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan difoto
baju, dan jarum jahit (kecil), teknik bangunan Misalnya cara pembuatan
Manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah
fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Adapun pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian manusia
Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena
2. Abineno J.I : Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi
4. Sokrates : Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu
5. Paula J.C & Janet W.K : Manusia adalah makhluk terbuka, bebas memilih
hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul
masingmasing, tidak ada manusia yang persis sama meskipun terlahir kembar.
Secara fisik mungkin manusia akan memiliki banyak persamaan namun secara
psikologis akan banyak menunjukan perbedaan. Ciri khas dan perbedaan tersebut
pandangan humanistik, manusia memiliki potensi lebih banyak daripada apa yang
mereka capai. Lebih lanjut dijelaskan bahwa apabila dapat melepaskan potensi itu,
maka setiap individu dapat mencapai keadaan eksistensi yang ideal yang
dari seseorang.Secara normal, setiap manusia memiliki potensi dasar mental yang
berkembang dan dapat dikembangkan yang meliputi (1) minat (sense of interest),
(2) dorongan ingin tahu (sense of curiousity), (3) dorongan ingin membuktikan
kenyataan (sense of reality) (4) dorongan ingin menyelidiki (sense of inquiry), (5)
jika adanya rangsangan, wadah dan suasana kondusif. Jika fenomena sosial di
berkembang.
makhluk sosial. Manusia dapat di katakan makluk sosial karena pada dirinya
terdapat dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, dimana
terdapat kebutuhan untuk mencari berteman dengan orang lain yang sering di
dasari atas kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Manusia juga tidak
akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan
tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa
Manusia pada dasarnya hidup sebagai makhluk budaya yang memiliki akal,
budi dan daya untuk dapat membuahkan suatu gagasan dan hasil karya yang
berupa seni, moral, hukum, kepercayaan yang terus dilakukan dan pada akhirnya
membentuk suatu kebiasaan atau adat istiadat yang kemudian diakumulasikan dan
Negara Indonesia adalah salah satu negara multikultur terbesar di dunia, hal
ini dapat terlihat dari kondisi sosiokultural maupun geografis Indonesia yang
begitu kompleks, beragam, dan luas. “Indonesia terdiri atas sejumlah besar
kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-lain yang masing- masing plural (jamak)
dan sekaligus juga heterogen “aneka ragam”. 13 Sebagai negara yang plural dan
heterogen, Indonesia memiliki potensi kekayaan multi etnis, multi kultur, dan
multi agama yang kesemuanya merupakan potensi untuk membangun negara
multikultural sebagai kekayaan bangsa di sisi lain sangat rawan memicu konflik
kemajemukan masyarakat Indonesia paling tidak dapat dilihat dari dua cirinya
yang unik, pertama secara horizontal, ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-
kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat, serta perbedaan
vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
budaya, ras, suku, agama dan golongan yang kesemuanya merupakan kekayaan
tak ternilai yang dimiliki bangsa Indo- nesia. Selo Soemardjan mengemukakan
Pancasila tampaknya para pemimpin kita menyadari realitas bahwa ditanah air
suatu suku. Realitas ini tidak dapat diabaikan dan secara rasional harus diakui
bangsa merupakan realitas yang harus dijaga eksistensinya dalam persatuan dan
sebagai suatu pemisah dan menimbulkan sifat ke-kita-an (yang lain bukan bagian
dari kita). Masyarakat yang hidup ribuan tahun dalam keadaan yang multikultur
etnis, budaya, agama, sosial, politik dan ekonomi. Pengalaman lama hidup dalam
perbedaan ternyata tidak cukup untuk menanamkan rasa bangga akan perbedaan
Indonesia yang sehat tidak bisa secara taken for granted atau trial and error.
yang dapat berlangsung dalam setting pendidikan formal atau informal, langsung
KESIMPULAN
Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang
Maran, Rafael Raga. Manusia Dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya
Drs. Ermansyah, M. Hum. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Medan : Universitas