Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian budaya dan kebudayaan pada hakikatnya adalah sama yaitu hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam kajian Antropologi, budaya dianggap
merupakan singkatan dari kebudayaan sehingga tidak ada perbedaan berdasarkan definisinya.

Dalam bahasa Inggris, budaya dan kebudayaan disebut culture, yang secara etimologi
berasal dari kata Latin Colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti sama
dengan kebudayaan.

Kebudayaan adalah endapan dari kegiatan dan karya manusia yang meliputi segala
manifestasi dari kehidupan manusia yang berbudi luhur dan yang bersifat rohani, seperti
agama, kesenian, filsafat, ilmu pengetahuan, dan tata Negara.1 Kebudayaan juga dapat
diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. 2 Hasil
Kongres Kebudayaan Indonesia tahun 1948 menyatakan bahwa kebudayaan meliputi segenap
kehidupan manusia dalam bermasyarakat, baik berbentuk lahir maupun batin.3 Dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil karya dan pemikiran manusia yang tidak pernah
berhenti diproduksi manusia dari zaman ke zaman, dengan kata lain kebudayaan adalah
bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada hakekatnya manusia telah diberi anugrah oleh Allah SWT berupa akal dan nafsu,
akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang dapat
mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia
telah menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak saat itu
kehidupan manusia mulai berubah.
Selain itu sains, teknologi, dan seni juga telah mempengaruhi peradapan manusia dalam
kehidupannya terutama dalam bidang budaya.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan seni diharapkan dapat memberikan pengaruh
yang positif terhadap bidang-bidang lain, khususnya budaya yang menjadi kebanggaan
bangsa Indonesia. Pemanfaatan kemajuan teknologi, dan seni secara baik haruslah
diterapkan, sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa.

Manusia tidak dapat lepas dari kebudayaan, disebabkan kebudayaan merupakan cara
beradaptasi manusia dengan lingkungannya yang merupakan warisan sosial. Dan kebudayaan
itu sendiri bagi manusia berguna untuk mengatur hubungan antar manusia dan sebagai wadah
masyarakat menuju taraf hidup tertentu yang lebih baik, manusiawi, dan berperi
kemanusiaan.
Kita sebagai subyek yang berperan utama mempunyai peranan yang sangat penting dalam
aspek sebagai pelaku budaya.

1
Dengan kita menjaga kelestarian budaya maka kita dapat melestarikan kebiasaan-
kebiasaan yang membentuk pribadi kita masing-masing. Budaya merupakan ciri khas dari
suatu daerah yang menggambarkan hubungan kebersamaan atau panutan di antara
masyarakat setempat.

Dari banyak ragam budaya yang ada masing-masing memiliki arti atau pengertian
masing-masing dari budaya tersebut. Dan cara melakukannya juga berbeda-beda, ini
menunjukkan bahwa budaya merupakan cerminan dari diri seseorang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana terbentuknya budaya di indonesia?


2. Apa saja budaya yg ada di indonesia?
3. Apa fungsi budaya untuk masyarakat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui terbentuknya budaya diindonesia.
2. Mengenalkan budaya yang ada diindonesia
3. Mengetahui fungsi budaya bagi masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian budaya & Kebudayaan

a. Pengertian budaya
Budaya merupakan suatu cara hidup yang terbentuk dari banyak unsur yang rumit
(agama, politik, adat istiadat, bahasa, seni, dll) dan berkembang pada sebuah kelompok orang
atau masyarakat. Budaya sering kali dianggap warisan dari generasi ke generasi dan bagian
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis.

Istilah budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, yang merupakan bentuk


jamak dari buddhi berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian hakikat budaya diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia .
Ada pendapat yang membahas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk
budidaya yang berarti budi yang diperdayakan. Budi yang merupakan paduan akal dan
perasaan untuk menimbang baik dan buruk, sedangkan daya adalah kemampuan melakukan
sesuatu atau kemampuan bertindak.

Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan
orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit
nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas
keistimewaannya sendiri. "Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu
dengan alam" di Jepang, dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang
dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang berkaitan dengan akal dan cara
hidup manusia yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu.

3
b. Pengertian kebudayaan

Istilah kebudayaan berasal dari kata dasar budaya sehingga memiliki keterkaitan
makna. Kebudayaan merupakan hasil dari budaya yaitu hasil kegiatan dan penciptaan
batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.

Kebudayaan menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan meliputi cara-cara


berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan
manusia khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.

Para ahli budaya lebih banyak mendefinisikan kebudayaan daripada budaya. Hal ini
menunjukkan bahwa hakikat kebudayaan lebih kompleks dibandingkan dengan budaya.

Beberapa pengertian kebudayaan dari beberapa ahli, antara lain:

 Koentjaraningrat. Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang


harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
Koentjaraningrat membedakan adanya tiga wujud dari kebudayaan yaitu: (1) Wujud
kebudayaan sebagai sebuah kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai- nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya. (2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
serta tindakan berpola dari manusia dalam suatu masyrakat. (3) Wujud kebudayaan
sebagai benda-benda hasil karya manusia
 Ki Hajar Dewantara. Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
 Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi. Kebudayaan adalah semua hasil karya
rasa dan cipta masyarakat. Contoh hasil karya masyarakat adalah teknologi dan
kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan
manusia untuk mengusai alam sekitarnya.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan pengertian kebudayaan
yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam

4
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh


manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.

Dari penjelasan di atas tentang pengertian budaya dan kebudayaan, secara singkat
dapat dikatakan perbedaan antara budaya dan kebudayaan adalah bahwa budaya itu
merupakan cipta batin (akal budi) suatu masyarakat, sedangkan kebudayaan merupakan hasil
kegiatan dan penciptaan budaya masyarakat tersebut seperti kepercayaan, kesenian, dan adat
istiadat.

B. Hubungan antara unsur unsur kebudayaan dan fungsinya

Unsur unsur yang ada dalam kebudayaan:

1. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)


Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam
cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil
kesenian.Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup

5
dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga
sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu alat-alat produksi, senjata, wadah, alat-
alat menyalakan api, makanan. pakaian, tempat berlindung dan perumahan, serta alat-
alat transportasi.
2. Sistem mata pencarian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-
masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya berburu dan meramu, beternak,
bercocok tanam di ladang, dan menangkap ikan.

3. Sistem kepercayaan
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen
atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem
pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga memengaruhi kesenian.
4. Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia
akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang
mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang
sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

b. Fungsi kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.
Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti
kekuatan alam, maupun yang bersumber dari persaingan manusia itu sendiri untuk
mempertahankan kehidupannya. Manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan baik
dibidang materiil maupun spiritual. Kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas, untuk sebagian
besar dipenuhi oelh kebudayaan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri. Hasil karya
masyarakat menghasikan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan
utama melindungi masyarakat terhadap lingkungan.
Pada masyarakat yang taraf kebudayaannya lebih tinggi, teknologi memungkinkan untuk
pemanfaatan hasil alam bahkan munghkin untuk menguasai alam. Di sisi lain karsa
masyarakat mewujudkan norma dan nilai-nilai sosial yang sangat perlu untuk mengadakan
tata tertib dalam pergaulan masyarakatnya.
Kebudayaan berguna bagi manusia untuk melindungi diriterhadap alam, mengatur hubungan antar
manusia, dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia. Kebudayaan akan mendasari,
mendukung, dan mengisi masyarakat dengan nilai-nilai hidup untuk dapat bertahan, menggerakkan
serta membawa masyarakat kepada taraf hidup tertentu yaitu hidup yang lebih baik, manusiawi, dan
berperi-kemanusiaan.

C. Manusia sebagai makhluk berbudaya

Manusia yang berbudaya adalah seseorang yang menguasai dan berprilaku sesuai dengan
nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etnis dan moral yang hidup dalam kebudayaan
masyarakat. Seseorang yang berpendidikan tinggi dan luas, namun hidupnya tidak bermoral
maka orang yang demikian dianggap orang yang berpendidikan tetapi tidak berbudaya.
Seseorang yang mempunyai sifat gentleman atau lady adalah seorang yang mempunyai sopan
santun di dalam melaksanakan nilai-nilai pergaulan yang dihormati di dalam masyarakat.
Sudah tentu seorang gentleman atau lady juga seorang yang memperoleh pendidikan yang

6
didasarkan kepada nilai-nilai gentleman atau lady, yang dilaksanakan dalam pendidikan
sekolahnya, yang lebih menekankan kepada aspek-aspek sopan santun, tahu menempatkan
diri, menghormati wanita dan orang yang dituakan, berpengatahuan luas, mengakui kelebihan
orang lain dan diri sendiri, termasuk sikap sportif. Nilai-nilai praktis inilah yang diyakini dan
harus dipraktekkan oleh seseorang yang gentleman atau lady.

Manusia Indonesia berpendidikan adalah sekaligus manusia yang berbudaya. Oleh


sebab itu praksis pendidikan nasional haruslah memenuhi berbagai kriteria sebagai berikut:

1. Praksis pendidikan nasional harus dan perlu mengembangkan potensi intelektual


manusia Indonesia secara umum serta kaitan kemampuan tersebut dengan kehidupan nyata
dalam lingkungan yang semakin meluas dan mendalam yaitu lingkungan keluarga,
masyarakat lokal, lingkuan pekerjaan, lingkungan kehidupan nasional dan global.[2]

2. Pendidikan nasional berperan dalam mengembangkan potensi yang spesifik dari


individu sesuai dengan potensi kepribadiannya. Dengan demikian sistem pendidikan nasional
haruslah mempunyai spektrum yang luas sehingga dapat menampung kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik secara individual.

3. Pendidikan nasional harus dan perlu mengmbangkan sikap sopan santun dalam
pergaulan bermasyarakat. Nilai-nilai kebudayaan yang mengatur sikap sopan santun tersebut
perlu dikenal dan dilaksanakan oleh peserta didik mula-mula di dalam lingkungan sekolah,
dan di dalam masyarakat luas. Di dalam kaitan ini pendidikan budi pekerti di lembaga-
lembaga pendidikan (sekolah) perlu digalakkan. Selain daripada itu lingkungan kehidupan
sekolah merupakan suatu lingkungan dan suasana yang dihidupi oleh nilai-nilai sopan santun
yang dijunjung tinggi dalam kebudayaan nasional.

4. Praksis pendidikan di senua lembaga pendidikan ialah mengmbangkan , manusia


Indonesia yang bermoral dalam tingkah laku, yang bersumber dari kebudayaan nasional serta
iman dan takwanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam kehidupannya sehari-hari.

5. Praksis pendidikan di semua jenis dan jenjang pendidikan harus dan perlu
mengembangkan rasa kebangsaan Indonesia yang berbudaya kebangsaan Indonesia, tanpa
terperangkap dalam chavinisme yang sempit

Perkembangan zaman mendorong terjadinya kemajuan di berbagai aspek, termasuk hal


kebudayaan, masalah kebudayaan di Indonesia yang terjadi di berbagai bidang seperti bidang
bahasa, sosial, ekonomi, politik. Seperti contoh dalam masyarakat hakikat manusia sebagai
makhluk budaya adalah seperti kebiasaan di daerah bali yang biasa melakukan upacara
pemakaman yang biasa disebut dengan ngaben.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan adalah salah satu istilah teoritis dalam ilmu-ilmu sosial. Secara umum,
kebudayaan diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang secara sosial diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya
Dari pembahasan diatas kami dapat simpulkan bahwa manusia berhubungan erat dengan
kebudayaan yang ada pada lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan tersebut merupakan
cara beradaptasi untuk mengatur hubungan antar manusia sebagai wadah masyarakat menuju
taraf hidup tertentu.
Kebudayaan berpengaruh dalam membentuk pribadi seseorang sehingga mengharuskan
manusia untuk mengikuti norma-norma yang ada pada budaya tersebut.
Dengan demikian, budaya patokan cara hidup manusia di tempat dia berada. Selain itu
dalam kebudayaan mengajarkan tentang keimanan

B. Saran
Kita sebagai mahluk berbudaya semestinya melestarikan budaya yang kita punya, jangan
sampai budaya yang kita punya tidak kita lestarikan dan sampai punah. Karena siapa lagi jika
bukan kita penerus bangsa yang melestarikan?
Kita lestarikan baik-baik budaya yang telah kita punya agar tidak diakui oleh bangsa lain

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/tofa95/57e9e3874623bddd0bdd8748/manusia-
sebagai-makhluk-budaya

https://www.patikab.go.id/v2/id/2012/05/25/membentuk-manusia-indonesia-
berpendidikan-dan-berbudaya/#:~:text=Manusia%20yang%20berbudaya%20adalah
%20seseorang,yang%20hidup%20dalam%20kebudayaan%20masyarakat.

9
10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai