c
m m
m
m
m
à m
c
memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang
dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak
dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-
anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang
koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah M
.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-
struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
c
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut ÚÚ
, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat tersebut.
¬
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
¬
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret
diantara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat,
antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan
yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah
kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
c
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua
komponen utama:
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan,
senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang,
seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar
langit, dan mesin cuci.
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.
c
m¬ m
c
merupakan paduan antara kemampuan berfikir manusia dengan perasaan untuk
menimbang baik dan buruk. Akal dan budi yang membedakan manusia dengan
makhluk Tuhan yang lain. Kadar akal dan budi seseorang berbeda antar orang satu
dengan orang yang lain, begitu juga dengan kelompok, masyarakat serta suku
bangsa.
Akal semakin lama semakin berkembang sangat kompleks, perkembangan
akal ditunjang dengan pemakaian bahasa oleh seseorang sebagai alat komunikasi.
Jadi, bahasa sebagai salah satu hasil budaya manusia dapat dipakai sebagai alat
komunikasi dan dapat mendukung berkembangnya akal, demikian pula sebaliknya
dengan akal manusia dapat mengembangkan bahasa. Manusia dapat belajar
dengan akal dan bahasa untuk berkembang lebih maju. Bahasa memudahkan
manusia berkomunikasi dengan manusia lain, dengan akalnya manusia dapat
belajar sehingga mendapatkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan membawa
manusia agar lebih maju. Kemajuan ilmu pengetahuan hendaknya tetap diarahkan
kepada peningkatan harkat dan martabat manusia. Sementara itu tinggi dan
rendahnya harkat dan martabat manusia ditentukan oleh seberapa jauh manusia
mentaati dan memperhatikan nalia-nilai yang dianut, baik oleh yang bersangkutan
maupun lingkungan. Bila manusia dengan akal budinya dapat menganut dan
memperhatikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh individu dan masyarakat
maka manusia tersebut termasuk manusia yang memiliki harkat dan martabat
tinggi. Mereka akan mudah diterima di masyarakat, dan disenangi oleh semua
orang. Perilaku mereka selalu berusaha jangan sampai merugikan orang lain atau
masyarakat sekitar. Jadi fungsi akal dan budi manusia adalah menunjukan
martabat manusia dan kemanusiaan, sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi
di alam raya ini.
M
Ã
c
bumi ini & secara hakikatnya menjadi khalifah di bumi. Disamping itu manusia
juga memiliki akal, integensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan
perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki manusia maka manusia bisa
menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialetika antara manusia dan
kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri
adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia
yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia yang
mendukungnya.
à
m
Manusia sebagai makhluk social tidak bisa hidup tanpa orang lain, oleh
karena itu manusia hidup berkelompok. Istilah yang paling sering digunakan
untuk menyebut sekelompok manusia adalah masyarakat. Namun tidak semua
c
kelompok dapat dikategorikan masyarakat. Kelompok manusia dapat dikatakan
masyarakat diperlukan karakteristik tertentu.
Istilah ³masyarakat´ dalam bahasa inggris ³society´ berasal dari kata latin
³socius´ yang berarti ³kawan´. Istilah masyarakat juga dapat dirunut dari bahasa
arab, dalam bahasa arab masyarakat dari akar kata´syaraka´ yang berarti ³ikut
serta berpartisipasi´. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,
atau berinteraksi, menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama(Koentjaraningrat, 1980:
160). Berdasarkan definisi masyarakat di atas, maka kumpulan manusia dapat
disebut masyarakat bila mempunyai cirri-ciri adanya:
1. Interaksi
2. Ikatan pola tingkah laku yang khas di dalam semua aspek kehidupan yang bersifat
mantap dan kontinyu.
3. Rasa identitas terhadap kelompok dimana individu yang bersangkutan menjadi
angota kelompoknya.
Interaksi antar anggota kelompok masyarakat satu dengan masyarakat lain
supaya berjalan baik dibutuhkan adanya rambu-rambu. Rambu-rambu tersebut
berupa konsep-konsep yang harus dipahami dan dihayati oleh semua anggota
masyarakat. Konsep-konsep tersebut antara lain :
Ô
Keadilan merupakan salah satu modal dasar bagi kehidupan manusia.
Keadilan mengacu suatu tindakan baik yang mesti dilakukan oleh setiap manusia.
Adil menurut Notonegara (1969) adalah memberikan apa yang jadi haknya.
Keadilan menurut Kong Hu Cu adalah individu melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan peranan masing-masing (Syamsurizal, 1987: 36). Keadilan dapat
terwujud apabila seseorang atau kelompok orang berperilaku atau beraktifitas
sesuai dengan hak dan kewajibannya, sesuai dengan peranan masing-masing.
Perilaku tersebut juga tidak merugikan orang lain.
Kesadaran akan keadilan perlu ditanamkan dan dipupuk sebagai sikap
positif yang berupa kekeluargaan kegotong royongan. Saling membantu, suka
c
kerja keras dan rajin, menghargai karya dan pendapat orang lain, kerja sama untuk
mencapai kemajuan dan kebahagiaan bersama.
]
Manusia dengan segenap kemampuannya berusaha untuk memecahkan
masalah yang di hadapinya. Namun tidak jarang pula manusia mealrikan diri dari
masalhnya, itu karena manusia tersebut belum mempunyai tanggungjawab yang
besar terhadap apa yang menjadi kewajibannya untuk diselesaikan. Tanggung
jawab merupakan kewajiban melakukan tugas tertentu. Dan dasra dari tanggung
jawab adalah hakekat keberadaan manusia sebagai makhluk yang mau menjadi
baik dan memperoleh kebahagiaan.
§
Ã
Pengabdian berarti proses, perbuatan, cara mengabdi atau mengabdikan.
Pengabdian di artikan sebagai perihal mengabdi atau memperhamba diri kepada
tugas-tugas yang mulia.
G Ã
Pandangan hidup berkaitan dengan eksistensi manusia di dunia dalam
hubungannya dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan alamtempat kita
berdiam.
c
Ã
Ã
Pembudayaan merupakan tindakan-tindakan yang menimbulkan dan
menjadikan sesuatu lebih bermakna untuk kemanusiaan. Proses pembudayaan
yang di artikan sebagai hubungan antara satu budaya dengan budaya lain sudah
terlihat sejak zaman batu sampai zaman upper-sonic.
Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial yang hidup di
tengah-tengah masyarakat serta terikat oleh sistem sosial dan budaya. Untuk dapat
memahami dan manghayati sistem sosial dan sistem budaya perlu adanya
pembudayaan. Menurut KBBI (1989:131), pembudayaan yaitu proses dari gejala
sosial budaya menjadi adat atau pranata yang mantap. Berikut merupakan proses-
prosesnya :
Ô c
Internalisasi merupakan proses panjang sejak seseorang di lahirkan
sampai meninggal. Sehingga manusia itu tidak hanya berhubungan secara timbale
balik saja dengan lingkungannya, tetapi dengan suatu tatanan budaya dan sosial
yang spesifik. Internalisasi pada diri manusia sangat di pengaruhi o;eh stimun
yang berada dalam alam sekitar dan lingkungan sosial maupun budayanya. Selain
itu, internalisasi dalam masyarakat modern juga di pengaruhi oleh dunia
globalisasi. Berbeda pada masyarakat tradisional di pedalaman yang belum
mengenal sekolah, maka internalisasinya hanya melalui keluarga, masyarakat
termasuk alam sekitar. Internalisasi itu wajib karena dikemudian hari akan
menjadi milik kepribadian individu.
]
Sosialisasi adalah proses belajar seseorang anggota masyarakat untuk
mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dilingkungannya. Proses
sosialisasi sangat di tentukan oleh lingkungan sosial dan budaya seseorang
tumbuh, karena sosialisasi selalu berlangsung dalam konteks suatu structural.
§ Ã
Setiap kebudayaan yang ada di dunia ini selalu dalam proses perubahan.
Oleh karena itu corak kebudayaan di suatu daerah berbeda daro zaman ke zaman.
Perubahan pada tiap-tiap kebudayaan tidak sama, ada yang cepat dan ada yang
c
lamban. Kebudayaan yang cepat sekali berubah adalah kebudayaan modern dan
kebudayaan yang lamban sekali berubah adalah kebudayaan dari masyarakat
bersahaja.
Perubahan kebudayaan terjadi dikarenakan peminjaman unsur dari budaya
lain. Peminjaman itu ada dengan difusi dan ada pula yang melalui kontak dengan
waktu yang panjang antara bangsa yang meminjamkan dan bangsa yang
meminjami. Bangsa-bangsa yang berhubungan dalam waktu lama kadang-kadang
berbeda sekali kebudayaannya. Maka bila terjadi akulturasi salah satu bangsa
yang berhubungan itu menduduki posisi yang dominan. Masalah akulturasi adalah
masalah penyesuaian diri antara manusia atau golongan-golongan manusia dari
bangsa-bangsa yang berhubungan. Dalam proses akulturasi perubahan yang
terjadi pada dasarnya adalah perubahan dalam pengetahuan, cita-cita, tingkah laku
dan kebiasaan-kebiasaan individu.
Akulturasi terjadi dengan cara 3 macam: pertama, akulturasi karena
paksaan, bangsa-bangsa yang mempunyai kebudayaan lebih maju mendominasi
dengan mempergunakan kekerasan dalam memasukkan unsur baru. Akibatnya
terjadi perubahan kebudayaan yang rendah. Yang kedua, akulturasi secara tidak
langsung, dilakukan oleh bangsa yang lebih dominan tehadap bangsa lain. Bangsa
tersebut mamasukkan barang-barang dagangan, uang dan lain-lain. Proses
akulturasi di sini tidak boleh berlansung secara liar sehingga memisahkan dengan
akar budaya bangsa yang luhur.
G Ã
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila:
1. Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda
saling bergaul secara intensif dalam waktu lama.
2. Kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas
dan unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur
kebudayaan campuran.
Proses asimilasi terjadi pada golongan-golongan mayoritas dan beberapa
golongan minoritas. Golongan minoritas biasanya mengubah sifat khas dari
c
unsure-unsur budayanya dan kemudian menyesuaikan dirinya dengan kebudayaan
dari golongan mayoritas.
Beberapa hal yang menghalangi proses asimilasi :
å Kurang pengetahuan mengetahui budaya yang dihadapi.
å Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain.
å Perasaan super mayoritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap
yang lain.
c
à m
Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang
dimiliki bersama oleh warga atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan ,
antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (Soelaman, 2001:46).
Perubahan budaya terjadi pada setiap bangsa di dunia ini.
Kebudayaan berbeda dari ruang ke ruang dari waktu ke waktu. Makin
besar jarak waktu makin besar perbedaannya. Perubahan kebudayaan tidak sama
kecepatannya. Kebudayaan bersahaja atau primitif perubahannya lambat
sedangkan kebudayaan modern perubahannya cepat. Salah satu perubahan
kebudayaan pada pokoknya bersumber dari penemuan. Contoh: Penemuan telepon
oleh Alexander graham Bell dapat mengubah dunia informasi, dan dapat
menyebabkan perubahan budaya pada bangsa-bangsa di dunia, karena kejadian
penting di suatu Negara cepat dapat di ketahui negara-negara lain.
Perubahan kebudayaan terjadi karena:
Pertama, sebab-sebab yang berasal dai masyarakat dan kebudayaan sendiri,
misalnya perubahan jmlah dalam komposisi penduduk.
Kedua, sebab-sebab perubahan lingkunnan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Ketiga, penemuan baru atau inofativ dari yang telah ada.
Keempat, adanya unsur-unsur kebudayaan yang tidak cocok lagi dengan
lingkungan lalu ditinggalkan atau digantikan dengan yang lebih baik. Kelima,
apabila terjadi kegagalan dalam pewarisan dari satu generasi ke generasi yang lain
sehingga terdapat unsur-unsur budaya hilang.
Kebudayaan ³suku bangsa´ kemudian lebih dikenal dengan kebudayaan
daerah, walaupun sebutan tersebut tidak selalu cocok. Alasannya dalam suatu
daerah kadang-kadang terdapat lebih dari satu kebudayaan, seperti daerah jawa
terdapat kebudayaan Sunda dan kebudayaan Jawa.
Cepatnya globalisasi di Indonesia sebagai akibat terjadinya globalisasi
informasi. Globalisasi sekarang di mungkinkan oleh penggunaan media elektronik
yaitu radio, tv, telepon, Hp dan jaringan internet dalam mengirim dan menerima
informasi. Pengiriman informasi dengan media tersebut berdampak ruang dan
waktu, menjadi kecil.
c
Pengaruh budaya global di Indonesia sangat nampak sekarang ini. Tarik
menarik antara budaya lokal-global akan seimbang bila, budaya lokal secara terus
menerus diinternalisasikan terus menerus dalam keluarga dan pemerintah turun
tangan dengan modal dan teknologi sebagai sarana internalisasi budaya lokal
Indonesia. Pemahaman budaya lokal kepada anak sejak dini, akan membentuk
kepribadian Indonesia yang kokoh, dan tangguh dalam terpaan budaya global.
c
1. Jelaskan dan berikan contoh hubungan antar mnausia dan kebudayaan!
2. Jelaskan fungsi akal budi bagi kehidupan manusia!
3. Jelaskan akibat yang terjadi bila internalisasi budaya local terhambat karena
desakan budaya global!
4. Jelaskan mengapa pembudayaan penting bagi setiap anggota masyarakat!
5. Apa dampak kemajuan teknologi komunikasi terhadap perubahan budaya!
Ú:
1. Manusia menciptakan kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Istilah
cipta berarti mengubah alam. Manusia mengubah alam dengan cipta rasa, dan
karya yang bersumber pada jiwa. Kebudayaan sebagai ciptaan manusia
mempunyai wujud, sebagai contoh: (1) budaya ideal (2) budaya konkret (3)
budaya fisik
2. Fungsi akal budi bagi kehidupan manusia adalah untuk menunjukkan martabat
manusia dan kemanusiaan, sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi di alam
raya ini.
3. Akibatnya adalah potensi dan daya kreatifitas anak secara tidak langsung akan
lumpuh dan terhambat karena kuatnya hegemoni produk budaya global dan pada
akhirnya menjauhkan anak-anak dan identitas dirinya sebagai anak Indonesia.
4. Pembudayaan penting bagi setiap anggota masyarakat agar manusia lebih
memahami dan menghayati sistem sosial dan sisitem budaya yang ada sehingga
sesuatu itu lebih bermakna untuk kemanusiaan.
5. Dampak kemajuan teknologi komunikasi terhadap perubahan budaya-budaya
adalah menyebabkan interaksi antar umat budaya satu dengan yang lain yang
intensitas nya lebih tinggi sehingga budaya pun dapat berkembang lebih pesat.
c
m¬mccc
à Ã
c