KEBUDAYAAN
Dosen Pembimbing Tantowi Jauhari, S.Sos. MM
Di susun oleh :
ABDULLAH 202106050201
ANGGI TRI RIZKI 202106050202
ILA LAILI 202106050205
NUR SIFA YASIN 202106050235
UMBAR MAI TANTI 202106050231
UNIVERSITAS KADIRI
2022
1. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang.
Kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya itu terbentuk dari beberapa unsur
yang rumit. Diantaranya yaitu adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem agama dan politik. Bahasa
sama halnya dengan budaya, yakni suatu bagian yang tak terpisahkan dari manusia. Oleh sebab
itu, banyak dari sekelompok orang cenderung menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang
diwariskan secara genetis. Seseorang dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki
budaya berbeda dan menyesuaikan perbedaan di antara mereka, membuktikan bahwa budaya
bisa dipelajari. Selain itu, Budaya merupakan suatu pola hidup secara menyeluruh. Budaya
memiliki sifat abstrak, kompleks, dan luas. Sementara menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), Budaya adalah sebuah pemikiran, akal budi atau adat istiadat. Secara tata bahasa, arti
kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung mengarah pada cara pikir manusia.
Terdapat beberapa aspek budaya yang menentukan perilaku komunikatif. Unsur sosial budaya
tersebut tersebar dan mencangkup banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa, alasan mengapa
orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain tersebut tampak
pada definisi budaya yang mengemukakan bahwa, Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-
nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaan. Citra
budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya atas pedoman mengenai
perilaku yang layak dan menetapkan makna dan nilai logis. Dengan begitu, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang berkaitan untuk mengorganisasikan suatu aktivitas seseorang
dan perilaku orang lain.
Terdapat beberapa pengertian budaya menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Linton
Menurut Linton, Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku. Serta pengetahuan,
menggambarkan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat
maupun sekelompok anggota tertentu.
b. Effat Al-Syarqawi
Effat Al-Syarqawi mendefinisikan budaya dari pandangan agama islam, Budaya merupakan
suatu khazanah sejarah sekelompok masyarakat yang tercermin di dalam kesaksian dan berbagai
nilai yang menggariskan bahwa suatu kehidupan harus memiliki makna dan tujuan rohani.
c. Koentjaraningrat
Budaya diartikan oleh Koentjaraningrat sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk
mengolah serta mengubah semesta alam.
d. Parsudi Suparlan
Menurut Parsudi Suparlan, Budaya merupakan semua pengetahuan manusia yang dimanfaatkan
untuk mengetahui dan memahami pengalaman serta lingkungan dialaminya.
e. Andreas Eppink
Menurut Andreas Eppink, budaya mencangkup keseluruhan mengenai pengertian norma sosial,
nilai sosial, dan ilmu pengetahuan. Serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain
sebagainya.
f. William H. Haviland
Menurut William H. Haviland, Budaya merupakan sebuah seperangkat peraturan dan norma
yang dimiliki bersama oleh sekelompok anggota maupun para anggota masyarakat. Apabila
dikerjakan oleh orang-orang tersebut, maka akan melahirkan suatu perilaku yang dipandang
layak atau pantas diterima oleh semua masyarakat.
g. Edward Burnett Tylor
Menurut Edward Burnett Tylor, Budaya adalah keseluruhan yang kompleks, yang mana
didalamnya mencangkup kepercayaan, pengetahuan, kesenian, hukum, moral, adat istiadat, dan
kemampuan lainnya yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
h. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa, budaya
adalah segala sesuatu yang berada di dalam masyarakat dan ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh sekelompok anggota masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat tersebut
dinamakan dengan Cultural-Determinism.
i. Kroeber dan Kluckhohn
Menurut Kroeber dan Kluckhohn, Budaya terdiri dari eksplisit, pola dan implisit. Sementara
untuk perilaku yang didapatnya tersebut, ditularkan oleh simbol yang mana ialah sebuah prestasi
khas dari sekelompok anggota.
j. Herskovits
Menurut Herskovits, budaya merupakan sesuatu yang turun temurun dari generasi satu ke
generasi lainnya atau yang biasa disebut sebagai superorganic.
2. Wujud Kebudayaan
a. Gagasan (Wujud ideal) adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-
nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak yaitu tidak dapat diraba
atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
b. Aktivitas (tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan
didokumentasikan.
c. Artefak (karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya
(artefak) manusia.
3. Unsur-Unsur Budaya
Budaya mempunyai unsur tersendiri, terdiri dari unsur bahasa, religi, sistem pengetahuan,
kemasyarakatan, peralatan hidup dan teknologi, mata pencaharian, dan kesenian. Berikut ini
penjelasannya:
a. Sistem Religi
Sistem religi atau yang juga dikenal sebagai kepercayaan ialah suatu hal yang menyangkut
maupun berhubungan dengan keyakinan. Unsur dari sistem religi merupakan salah satu unsur
kebudayaan yang sangat penting di sebuah kehidupan. Sistem ini berfungsi sebagai pengatur
kehidupan di antara manusia dan juga sang pencipta.
b. Bahasa
Bahasa adalah sebuah pengucapan indah pada suatu elemen budaya atau kebudayaan yang
mampu menjadi alat perantara utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan
kebudayaan. Terdapat dua macam bentuk bahasa, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
c. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan membahas pada ilmu pengetahuan tentang kondisi alam di sekeliling
manusia dan sifat-sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang
pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, tubuh manusia, waktu, sifat dan tingkah laku
sesama manusia, ruang dan bilangan, dan lain-lain.
f. Peralatan Hidup dan Teknologi
Jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Meliputi cara bertindak dan
berbuat secara keseluruhan. Hal ini berkaitan dengan pengumpulan dan pemrosesan bahan
mentah untuk dibuat suatu alat kerja, pakaian, transportasi ,dan kebutuhan lain berupa benda
material.
g. Sistem Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan
sesamanya. Hal ini merupakan salah satu unsur pewarisan budaya yang juga amat sangat penting
di dalam sebuah struktur sosial. Unsur inilah ayang akan menghitung suatu garis keturunan dari
hubungan perkawinan serta hubungan darah.
h. Sistem Mata Pencaharian
Sistem mata pencaharian merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa
yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi meliputi, berburu dan
mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, atau perdagangan.
i. Kesenian
Kesenian bisa diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk keindahan
yang beraneka ragam timbul dari imajinasi kreatif yang dapat memberi kepuasan batin bagi
manusia. Secara garis besarnya, bentuk kesenian terbagi dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa,
seni musik, dan seni tari.
3.1 Contoh Budaya
Berikut ini beberapa contoh budaya di Indonesia:
a. Batik
Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari
budaya Indonesia (khususnya Jawa). Batik juga merupakan warisan nenek moyang bangsa
Indonesia sejak dahulu kala.
b. Upacara Tabuik Sumatera Barat
Tabuik atau tabut merupakan sebuah tradisi masyarakat di Pantai Barat, Sumatra Barat, yang
diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura, yang jatuh pada
tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam.
c. Makepung, Balap Kerbau Masyarakat Bali
Makepung merupakan tradisi yang serupa dengan Kerapan Sapi, tetapi tak sama. Makepung
adalah tradisi berupa lomba pacu kerbau yang telah lama melekat pada masyarakat Bali,
khususnya di Kabupaten Jembrana. Tradisi ini awalnya permainan para petani yang
dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen.
d. Atraksi Debus Banten
Kesenian bela diri Debus merupakan tradisi yang berbahaya. Inti pertunjukan ini sangat
kental gerakan silat atau bela diri dan penggunaan senjata. Kesenian Debus Banten ini
banyak menggunakan dan memfokuskan pada kekebalan pemain terhadap serangan benda
tajam.
e. Karapan Sapi Masyarakat Madura, Jawa Timur
Karapan sapi merupakan perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Madura, Jawa Timur.
Dalam acara karapan sapi, para penonton tak hanya disuguhi adu cepat sapi dan ketangkasan
para jokinya. Tetapi, sebelum mulai, para pemilik biasanya melakukan ritual arak-arakan
sapi di sekeliling pacuan disertai alat musik saronen (alat musik khas Madura) sehingga
membuat acara ini menjadi makin meriah.
f. Upacara Kasada Bromo
Upacara Kasada Bromo dilakukan oleh masyarakat Tengger yang bermukim di Gunung
Bromo, Jawa Timur. Mereka melakukan ritual ini untuk mengangkat seorang tabib atau
dukun di setiap desa. Sebelum mereka dapat diangkat oleh para tetua adat, tabib atau dukun
harus bisa mengamalkan dan menghafal mantra-mantra.
4. CIRI-CIRI KEBUDAYAAN
Sebagai budaya yang berada di daerah tersebut dan dipelajari.
Dapat disampaikan kepada setiap orang dan setiap kelompok serta diwariskan dari setiap
generasi.
Bersifat dinamis, artinya suatu sistem yang berubah sepanjang waktu.
Bersifat selektif, artinya mencerminkan pola perilaku pengalaman manusia secara
terbatas.
Memiliki unsur budaya yang saling berkaitan.
Etnosentrik, artinya menggangap budaya sendiri sebagai budaya yang terbaik atau
menganggap budaya yang lain sebagai budaya standar
4.1 Hakikat Kebudayaan
Terjadi sebelum adanya suatu generasi dan diwujudkan dalam perilaku atau tingkah laku
manusia yang mencakup aturan-aturan kebudayaan.
4.2 Sifat Kebudayaan :
- Kebudayaan bersifat universal artinya kebudayaan berupaya untuk yang mencari
jawaban atas problematika dalam masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian, bukan
juga apriori terhadap budaya politik yang massa.
- Kebudayaan bersifat esensial artinya budaya memberi kita identitas. Seni dan sejarah
yang kita banggakan, literatur yang kita pelajari, dan pendidikan kita membentuk
kepribadian kita.
- Kebudayaan tidak diturunkan secara biologis dari generasi yang lebih tua ke generasi
yang lebih baru. Itu dipelajari melalui pengalaman. Para anggota budaya berbagi cita-cita
tertentu yang membentuk hidup mereka.
- Bersifat Tradisional
- Dimiliki masyrakat setempat daerah
- Tidak diwariskan secara genetika, Diperoleh secara formal atau non formal