NIM : 202287004 Mata kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar Prodi : Teknologi Rekayasa Komputer
"ILMU SOSIAL & BUDAYA DASAR"
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN A. Manusia Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian–kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. B. Hakekat Manusia Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing–masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi. C. Pengertian Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut : a. Kebudayaan itu beraneka ragam. b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar. c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia. d. Kebudayaan itu berstruktur. e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek. f. Kebudayaan itu dinamis. g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif D. Perwujudan Kebudayan Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola- pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Wujud budaya yang bersifat abstrak terdapat dalam alam pikiran manusia sehingga tidak dapat dilihat, difoto, maupun diraba. Misalnya berupa ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan cita-cita. Kebudayaan yang bersifat abstrak adalah wujud ideal atau sesuatu yang menjadi cita-cita atau keinginan serta harapan bagi manusia. Namun pada zaman modern seperti saat ini, wujud budaya abstrak ini dapat disimpan dalam bentuk karangan-karangan, karya-karya ilmiah, buku, file disket dan berbagai media rekam lainnya. E. Subtansi (isi) Utama Ada enam isi atau substansi utama budaya, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem Pengetahuan Melalui sistem pengetahuan, manusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya. Melalui sistem pengetahuan juga manusia mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya. 2. Sistem Nilai Budaya Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat. Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Prof. Dr. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga bagian yaitu: Nilai material, yaitu segala sesuatu (materi) yang berguna bagi manusia. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang bisa berguna bagi rohani manusia. F. Pandangan hidup Pandangan hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau golongan masyarakat yang bermaksud menanggapi atau menerangkan suatu masalah tertentu. Misalnya, pandangan hdup seorang petani Jawa yang memandang bahwa tanah atau lingkungan alam sekitarnya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari diri dan keluarganya. Menurut Koentjaraningrat, pandangan hidup biasanya mengandung sebagian nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat. 1. Etos Budaya Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak (dari luar). Contoh etos antara lain, gaya tingkah laku, kegemaran, atau benda-benda hasil budaya yang khas. Menurut Clifford Geertz, etos budaya adalah sifat, watak, dan kualitas kehidupan sekelompok masyarakat atau bangsa. Termasuk ke dalam cakupan etos adalah moral, sikap perilaku, dan gaya estetika atau kepekaan seseorang terhadap seni dan keindahan. 2. Sistem Kepercayaan Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta. G. Sifat-Sifat Budaya Budaya memiliki sifat universal,artinya terdapat sifat-sifat umum yang melakat pada setiap budaya,kapan pun dan di mana pun budaya itu berada.Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut. 1. Budaya adalah Milik Bersama Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan. Budaya bukanlah milik perseorangan. Dalam catatan- catatan etnografi, tidak pernah ditemukan budaya si Anu atau Pak Anu, yang ada adalah Budaya suku bangsa X, budaya masyarakat bangsa Y, budaya Nasional dan seterusnya. 2. Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya Budaya mempunai kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan apabila unsur-unsur budaya yang bersangkutan masih sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya. Contohnya,Budaya Petani di Desa cenderung bertahan, tidak berubah selama pertaniannya masih memberikan kesejahteraan baginya. Budaya pun mempunyai kecenderungan untuk berubah apabila unsur-unsurnya sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya. 3. Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia Bronislaw Malinowski, seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama,baik yang besifat biologis maupun psikologis. Sudah merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Parsudi Suparlan, seorang ahli antropologi Indonesia menyatakan bahwa budaya berfungsi sebagai pedoman hidup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia menurut peddington H. Proses Perkembangan Kebudayaan Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada dibayangan kita adalah sebuah budaya yang sangat beraneka ragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya I. Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya Budaya mempunai kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan apabila unsur- unsur budaya yang bersangkutan masih sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya. J. Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia Bronislaw Malinowski, seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama,baik yang besifat biologis maupun psikologis. Sudah merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Primer, merupakan kebutuhan hidup yang paling mendasar karena bertalian erat dengan kebutuhan biologis atau kebutuhan fisik manusia. Integraif, yakni kebutuhan hidup manusia yang mengintegrasikan atau memadukan seluruh kebutuhan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan integratif mewujudkan hidup manusia yang sejahtera, aman, dan tertib, serta mampu menikmati liburan atau rekreasi dan hiburan. Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. K. Penetrasi Damai Kebudayaan India masuk melalui proses yang damai yaitu melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara yang jauh sebelum Indonesia terbentuk. Yang terjadi secara lambat atau dalam istilah lainnya terkenal dengan sebutan Evolusi. Di zaman Batu Tua, peralatan yang digunakan oleh manusia sebagai alat untuk bertahan hidup, begitu lama bertahan hingga ribuan tahun. Yang terjadi secara cepat atau dalam istilah ilmiahnya disebut Revolusi. Yang memiliki pengaruh kecil.