Anda di halaman 1dari 9

Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar

Oleh Kelompok 4 :

Jimmi Lewi Rumfabe (202731037)


Ance Ani Barias (201931006)
Satria Hernanda Hutama Fahriansyah (202131001)
Afrisyah Maulani Intan Rusli (202131006)

Program Studi Ilmu Kelautan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Papua

Manokwari

2022
KATA PENGANTAR

Diberikannya mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar di perguruan tinggi yaitu karena
banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia oleh sejumlah cendekiawan.
Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau kolonial, dan masih merupakan warisan sistem
pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad
Theodhore van Deventer. Ilmu sosial budaya dasar memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan
konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehinggan mampu mengkaji masalah sosial, kemanusian,
dan budaya. Selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di
Perguruan Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Latar belakang ISBD dalam
konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan beberapa permasalahan, yaitu ;
1. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan keanekaraman budaya yang biasanya
tak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus menerus akan menimbulkan pergeseran nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh
dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia.
Dapat di katakan Ilmu sosial budaya dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan.

Tujuan Mahasiswa mempelajari ilmu sosial budaya dasar yaitu :


a. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan
kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Menumbuhkan sikap kritis, peka dalam memahami keragaman kesederajatan manusia dengan
landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang beradab dalam
mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya.
d. Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.
Daftar Isi
A. Definisi Kebudayaan
Secara umum, budaya atau kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan
dimiliki oleh bersama serta diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Secara etimologi,
kata culture atau budaya berasal dari bahasa latin yaitu colere yang berarti mengolah atau
mengerjakan. Kata culture dalam bahasa inggris juga dapat diartikan sebagai kultur dalam
bahasa Indonesia dan berarti kebudayaan.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian kebudayaan :
1. E.B Taylor
Menurut Taylor, kebudayaan merupakan hal kompleks yang mencakup beberapa hal
di dalamnya seperti kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat istiadat serta kemampuan
yang dapat diperoleh manusia sebagai bagian dari kelompok masyarakat tersebut.
2. Selo Seomardjan dan Soelaeman Somardi
Menurut Selo dan Soelaeman, kebudayaan merupakan seluruh hasil karya, rasa, serta
cipta dari masyarakat.
3. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara adalah buah budi dari manusia yang
muncul karena adanya hasil alam serta kodrat masyarakat. Kebudayaan menurut Ki Hajar
Dewantara juga bentuk dari kejayaan dari masyarakat yang mampu mengatasi kesulitan-
kesulitan serta menjadi awal dari munculnya tata tertib di masyarakat.
4. Koentjaraningrat
Kebudayaan merupakan keseluruhan dari perilaku makhluk seperti manusia serta
hasil yang dapat diperoleh makhluk tersebut melalui berbagai macam proses belajar serta
tersusun dengan sistematis dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Parsudi Suparlan
Kebudayaan didefinisikan sebagai pengetahuan manusia sebagai ciri makhluk sosial
yang dapat digunakan untuk dapat memahami dan menginterpretasikan berbagai hal di
lingkungan, sehingga menciptakan sebuah pengalaman. Menurut Parsudi Suparlan,
kebudayaan juga merupakan sebuah landasan serta acuan seseorang dalam bertingkah laku.
6. Harjoso
Harjoso mendefinisikan kebudayaan dalam tujuh poin penting, sebagai berikut :
 Kebudayaan yang dimiliki oleh setiap berbeda dengan daerah lainnya.
 Kebudayaan telah hadir sejak dahulu kala, serta dipertahankan dengan cara diajarkan
secara turun temurun kepada generasi berikutnya.
 Kebudayaan memiliki beberapa komponen di dalamnya yang terdiri dari sosiologis,
biologis serta psikologis keberadaan manusia di berbagai daerah.
 Kebudayaan dapat disebut sebagai kebudayaan melalui cara serta ketentuan tertentu.
 Kebudayaan memiliki beberapa aspek biologis di dalamnya.
 Kebudayaan bersifat dinamis.
 Selain bersifat dinamis, kebudayaan juga bersifat relatif serta berbeda-beda dari
masyarakat yang satu ke masyarakat lainnya.

B. Wujud Budaya dan Unsur Kebudayaan Universial


1. Wujud Budaya
Wujud Kebudayaan sebagai suatu aktivitas serta tindakakn berpola dari manusia di
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
atas aktivitas-aktivita manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya
Adapun Wujud Kebudayaan dibedakan menajdi tiga yaitu: gagasan, aktivitas, dan artefak :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak
dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di
alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya
(artefak) manusia.

2. Unsur Kebudayaan Universal


Ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal dan dapat ditemukan di dalam
kebudayaan semua bangsa ynag tersebar di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia.
1. Unsur Kebudyaan berupa bahasa
Bahasa merupakan unsur kebudayaan indoneisa berupa alat bagi manusia dalam
memenuhi kebutuhan sosialnya unutk berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini membuat
unsur kebudayaan Indonesia seperti bahasa kemudian akan diwariskan kepada generasi
penerusnya dengan menggunakan bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki
kedudukan yang penting dalam analisis kebudayaan manusia.
2. Unsur Kebudayaan Berupa Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang menjadi bagian dari unsur kebudayaan indoensia berkaitan
dengan sistem peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan bersifat abstrak
dan berwujud di dalam ide manusia. Setiap unsure kebudayaan indoensia, selalu memiliki
pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Pengetahuan yang menjadi
unsure kebudayaan indoensia tersebut anatara lain:
- Alam sektiarnya
- Tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya
- Binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya
- Zat-zat,bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya
- Tubuh manusia
- Sifat-sifat dan tingkah laku manusia
- Ruang dan waktu
3. Unsur Kebudayaan Berupa Organisasi Sosial
Kehidupan dalam setiap kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat dan aturan
mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup. Kekerabatan
yang menjadi bagian unsur kebudayaan indoensia juga terkaitan dengan perkawinan.
Perkawinan merupakan inti atau dasar dalam pembentukan suatu komunitas atau
orangisasi sosial.
4. Unsur Kebudayaan Berupa Peralatan Hidup dan Teknologi
Perlengkapan ini yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya sehari-
hari. Adapun tekonologi mencakup cara atau teknik produksi, pemakaian, serta
pemeliharaan peralatan atau perlengkapan. Sementara peralatan hidup lebih pada alat yang
digunakan manusia. Contohnya pakaian, perhiasan, makanan, minuman, rumah, dan alat
transportasi.
5. Unsur Kebudayaan Berupa Mata Pencarian
Sistem Mata Pencarian. Sering disebut sistem ekonomi. Dalam sistem ini manusia
memenuhi kebutuhannya melalui proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Mata
pencarian adalah usaha sesorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Usaha ini belum
tentu sama anatr manusia atau kelompok. Contohnya mata pencarian masyarakat di daerah
pengunungan akan berbeda dengan masyarakat pantai.
6. Unsur Kebudayaan Berupa Religi
Unsur kebudayaaan religi sering disebut juga kepercayaan. Adalah sistem dimana
manusia memercayai sang pencipta. Unusr budaya ini dibutuhkan manusia guna
memechkan berbagai persoalan dalam hidupnya, teristiwa yang tak bisa diterima dengan
akal sehat.
7. Unsur Kebudayaan Berupa Kesenian
Unsur budaya menurut C. Kluckhohn adalah keseninan, yaitu sarana manusia
mengekspresikan kebebasan serta kreaktivitasnya. Kesenian merujuk pada unsure
keindahan. Misalnya seni music, seni sastra, dan seni rupa.

C. Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang masih terikat dengan kebiasaan
atau adat-istiadat yang telah turun-temurun. Keterikatan tersebut menjadikan masyarakat
mudah curiga terhadap hal baru yang menuntut sikap rasional, sehingga sikap masyarakat
tradisional kurang kritis (Dannerius Sinaga, 1988: 152). Menurut Rentelu, Pollis dan Shcaw
yang dikutip dalam (P. J Bouman. 1980: 53) masyarakat tradisional merupakan masyarakat
yang statis tidak ada perubahan dan dinamika yang timbul dalam kehidupan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang melangsungkan
kehidupannya berdasar pada patokan kebiasaan adat-istiadat yang ada di dalam
lingkungannya. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang
berasal dari luar lingkungan sosialnya, sehingga kehidupan masyarakat tradisional cenderung
statis.

D. Masyarakat Modern dan Kebudayaan


1. Masyarakat modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang mempunyai orientasi nilai budaya yang
lebih terarah dalam kehidupan masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di
daerah perkotaan (masyarakat kota) kemudian masyarakat modern lebih mudah stres dan
muncul penyakit-penyakit baru yang berkaitan dengan perubahan pada makanan dan pola
kerja.
Masyarakat modern adalah masyarakat yang telah mengalami perubahan baik di
bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi, serta dapat menyesuaikan diri dengan situasi
zaman. Masyarakat modern juga termasuk dalam tatanan sosial yang lebih mendapatkan
rasionalitas, unuversalisme, egualistarianisme, spesialisasi fungsional dan tidak ketinggalan
pendidikan yang sesuai dengan era zamannya. Namun dalam proses ini, membuktikan bahwa
proses perubahan yang begitu maju menyebabkan ilmu pengetahuan dan teknolohi pada
sebelumnya dapat di ketahui oleh pengetahuan manusia.
Menurut Alex Inkeles, manusia modern memiliki ciri-ciri yang menyatakan bahwa
masyarakat lebih mudah dan cepat mendapatkan isu atau berita baru, dapat menyatakan
pendapat baik tentang lingkungan sendiri maupun di luar, serta dapat menghargai waktu yang
ada, serta memiliki jiwa yang pandai dalam pengorganisasian, selain itu masyarakat modern
lebih percaya diri dan perhitungan dalam memandang hidup orang lain, serta masyarakat
modern lebih di permudah dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dan dengan hal
itu terdapat sikap yang menjunjung tinggi dalam prestasi yang telah di berikan.
Dengan demikian, masyarakat modern lebih bersikap praktis, efektif dan efesien.
Masyarakat modern lebih menghormati HAM dengan tidak mengikut campur dalam
kehidupan, permasalahan orang lain. Ilmu yang di dapatkan dalam pengetahuan akan lebih
cepat.
Seiring berkembangnya zaman, perkembangan prilaku manusia mengalami perubahan.
Contohnya saja kebudayaan , masyarakat modern tidak lagi mempunyai pusat kebudayaan
sebagai tiang penegak tata nilai dalam menjalani kehidupan.
Kebudayaan yang sebelumnya dipahami sebagai proses linier yang selalu bergerak ke
depan dengan berbagai penyempurnaannya juga mengalami perubahan. Kebudayaan tersebut
tak lagi sekadar bergerak maju tapi juga kesamping kiri, dan kanan memadukan diri dengan
kebudayaan lain, bahkan kembali ke masa lampau kebudayaan itu sendiri.

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN MASYARAKAT MENJADI


MASYARAKAT MODERN :
1. Perkembangan ilmu
2. Perkembangan teknologi
3. Perkembangan industri
4. Perkembangan ekonomi
https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/28/180000969/3-wujud-
kebudayaan#:~:text=Kebudayaan%20manusia%20memiliki%20beberapa%20wujud,%2C%20dan
%20artifact%20(artefak).

https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/
kebudayaan/amp/?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=www.google.com&ampshare=https
%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fkebudayaan%2F

https://www.merdeka.com/jatim/7-unsur-kebudayaan-universal-dalam-masyarakat-pahami-
penjelasannya-kln.html

http://nadyarizkiamalia.blogspot.com/2016/04/ilmu-budaya-dasar12.html

https://www.academia.edu/27846414/LATAR_BELAKANG_ISBD_DAN_RUANG_LINGKUP_ISBD

https://docplayer.info/72901857-Pengertian-tujuan-fungsi-ilmu-sosial-budaya-dasar.html

https://jurnal.literasikitaindonesia.com/index.php/literasiologi/article/download/
49/63#:~:text=Koentjaraningrat%20menyebutkan%20unsur%2Dunsur%20universal,7)%20sistem
%20teknologi%20dan%20peralatan.

https://eprints.uny.ac.id/23970/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai