Oleh Kelompok 4 :
Universitas Papua
Manokwari
2022
KATA PENGANTAR
Diberikannya mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar di perguruan tinggi yaitu karena
banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia oleh sejumlah cendekiawan.
Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau kolonial, dan masih merupakan warisan sistem
pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad
Theodhore van Deventer. Ilmu sosial budaya dasar memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan
konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehinggan mampu mengkaji masalah sosial, kemanusian,
dan budaya. Selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di
Perguruan Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Latar belakang ISBD dalam
konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan beberapa permasalahan, yaitu ;
1. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan keanekaraman budaya yang biasanya
tak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus menerus akan menimbulkan pergeseran nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh
dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia.
Dapat di katakan Ilmu sosial budaya dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan.
C. Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang masih terikat dengan kebiasaan
atau adat-istiadat yang telah turun-temurun. Keterikatan tersebut menjadikan masyarakat
mudah curiga terhadap hal baru yang menuntut sikap rasional, sehingga sikap masyarakat
tradisional kurang kritis (Dannerius Sinaga, 1988: 152). Menurut Rentelu, Pollis dan Shcaw
yang dikutip dalam (P. J Bouman. 1980: 53) masyarakat tradisional merupakan masyarakat
yang statis tidak ada perubahan dan dinamika yang timbul dalam kehidupan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang melangsungkan
kehidupannya berdasar pada patokan kebiasaan adat-istiadat yang ada di dalam
lingkungannya. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang
berasal dari luar lingkungan sosialnya, sehingga kehidupan masyarakat tradisional cenderung
statis.
https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/
kebudayaan/amp/?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=www.google.com&share=https
%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fkebudayaan%2F
https://www.merdeka.com/jatim/7-unsur-kebudayaan-universal-dalam-masyarakat-pahami-
penjelasannya-kln.html
http://nadyarizkiamalia.blogspot.com/2016/04/ilmu-budaya-dasar12.html
https://www.academia.edu/27846414/LATAR_BELAKANG_ISBD_DAN_RUANG_LINGKUP_ISBD
https://docplayer.info/72901857-Pengertian-tujuan-fungsi-ilmu-sosial-budaya-dasar.html
https://jurnal.literasikitaindonesia.com/index.php/literasiologi/article/download/
49/63#:~:text=Koentjaraningrat%20menyebutkan%20unsur%2Dunsur%20universal,7)%20sistem
%20teknologi%20dan%20peralatan.
https://eprints.uny.ac.id/23970/3/BAB%20II.pdf