Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada
awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini
sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila
masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah.
Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian
dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang
sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan
kepribadian bangsanya.
A. Konsep Kebudayaan
Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan
nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan
yang luas. Agama, ideology, kebatinan dan kesenian yang merupakan hasil
ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat termasuk di
dalamnya. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berfikir orang-
orang yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu
pengetahuan. Rasa dan cinta dinamakan pula kebudayaan rohaniah (spiritual atau
immaterial culture). Semua karya, rasa, dan cipta, dikuasai oleh karsa orang-orang
yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar
atau seluruh masyarakat, sedangkan karsa yaitu mengasilkan kaidah kepercayaan,
kesusilaan, kesopanan dan hukum (Soerjono Soekanto, 1993: 189-90).
Manusia sebagai mahluk berakal dan berbudaya selalu berupaya untuk
mengadakan perubahan-perubahan. Dengan sifatnya yang kreatif dan dinamis
manusia terus berevolusi meningkatkan kualitas hidup yang semakin terus maju,
ketika alamlah yang mengendalikan manusia dengan sifatnya yang tidak iddle
curiousity (rasa keinginantahuan yang terus berkembang) makin lama daya rasa,
cipta dan karsanya telah dapat mengubah alam menjadi sesuatu yang berguna,
maka alamlah yang dikendalikan oleh manusia.
Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat,
kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan.
Kebudayaan adalah milik manusia yang membedakannya dari makhluk lainnya di
muka bumi ini. Hanya masyarakat manusialah yang punya kebudayaan.
B. Karakteristik Kebudayaan
Berdasarkan teori Paradoksal yang dikeluarkan oleh Herskovit Karakteristik
Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Kebudayaan merupakan pengalaman universal umat manusia, tetapi
manifestasi local dan regional bersifat unik.
2. Kebudayaan bersifat stabil, tetapi juga bersifat dinamis yang
memperlihatkan perubahan yang terus menerus dan tetap.
3. Kebudayaan mengisi dan menentukan jalan hidup kita, tetapi kebudayaan
tersebut jarang mengusik alam sadar kita.
C. Aliran-aliran Kebudayaan
Adapun aliran-aliran antropologi hukum antara lain :
1. Aliran Evolusionalisme
Asumsi dasar yang mengalami proses perubahan dari suatu tahap
selanjutnya secara evolutif.
Ciri-ciri Evolusionalisme
a. Mempunyai perspektif yang sama mengenai perubahan secara perlahan
b. Tujuannya bersifat komparatif
c. Tinjauannya bersifat universal
2. Aliran Kognitif
Aliran Koginif adalah dasar memandang kebudayaan sebagai kognisi
manusia atau melihat antara bahasa, kebudayaan, dan kognisi manusia
3. Aliran Struktural
Asumsi dasar adalah nalar manusia merupakan sistem relasi tokoh-tokoh :
Levis Straus menjelaskan bahwa kebudayaan dan bahasa berpartisipasi sejajar
keduanya yang merupakan hasil nalar manusia.
4. Aliran Antropologi Simbiolik
Asumsi dasar menyatakan kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan
manusia yang dijadikan sebagai pedoman keseluruhan tindakan manusia.
Kebudayaan adalah pedoman bagi masyarakat yang diyakini kebenarannya
bagi masyarakat tsb.
5. Aliran Fungsionalisme
Muncul sebagai reaksi terhadap pemikiran kaum evolusionis dimana
dasar pemikiran dianalisa sebagai bagian-bagian yang terpisah satu dengan
lainnya dan saling ketergantungan berdasarkan fungsi. Contoh ; hukum dalam
masyarakat.
D. Pewarisan dan Perkembangan Kebudayaan
Budaya yang diwariskan tersebut berupa norma-norma sosial yang musti
dijadikan pedoman oleh seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk
menanamkan aturan serta nilai abstrak tersebut, maka muncul istilah pewarisan
kebudayaan, yakni meneruskan apa yang dipegang teguh oleh orang terdahulu
kepada generasi selanjutnya.
Tepatnya, pewarisan kebudayaan adalah proses manusia dalam mempelajari
budaya yang selalu berjalan sepanjang kehidupan ada. Proses pewarisan budaya
ini meliputi dua jenis proses, yaitu dengan cara sosialisasi dan enkulturasi.
1. Sosialisasi
Koentjaraningrat menjabarkan bahwa sosialisasi ini diartikan sebagai
proses seorang individu dalam mempelajari kebudayaan dan hubungannya
dengan sistem sosial yang ada.
2. Enkulturasi
Proses enkulturasi ini disebut juga sebagai pembudayaan. Diartikan
sebagai proses seseorang ketika mempelajari dan menyesuaikan pikiran
beserta sikapnya terhadap kebudayaan yang ada. Melalui proses ini, individu
dapat memperoleh warisan budaya berkat kemampuan menyesuaikan diri
terhadap norma, nilai, tuntutan, dan kebudayaan lain yang sedang berjalan di
dalam masyarakat.
E. Persebaran Kebudayaan
Proses tersebut diantaranya:
1. Internalisasi : Merupakan proses pencerapan realitas obyektif dalam
kehidupan manusia
2. Sosialisasi : Proses interaksi terus menerus yang memungkinkan manusia
memperoleh identitas diri serta ketrampilan-ketrampilan sosial..
3. Enkulturasi adalah pencemplungan seseorang kedalam suatu lingkungan
kebudayaan, dimana desain khusus untuk kehidupan kelihatan sebagai
sesuatu yang alamiah belaka.
4. Difusi : Meleburnya suatu kebudayaan dengan kebudayaan lain sehingga
menjadi satu kebudayaan.
5. Akulturasi : percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam
percampuran itu masing-masing unsurnya masih kelihatan.
Sumber :
Imran manan, (1989), Dasar-Dasar Sosial Budaya Pendidikan. Jakarta: P2LPTK
Febrian fatma melati, (2013), “Dinamika Perubahan Sosial Dan Budaya di Desa
Kendalsari, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang”. AntroUnairDotNet,
Vol.2/No.1: https://journal.unair.ac.id
Nabil adlani, (2021), Jenis-Jenis Teori Perubahan Dinamika Sosial Budaya dalam
Masyarakat. https://adjar.grid.id
Ratih Sari Sugeng Wijayanti, (2021), Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
Indonesia dan Faktor yang Memengaruhinya. https://bobo.grid.id
Yuda Prinada, (2021), Mengenal Konsep Pewarisan Budaya dan Jenis Prosesnya.
https://tirto.id