2. Karakteristik Kebudayaan
Karakteristik Kebudayaan adalah sesuatu yang dapat dipelajari, dapat ditukar, dan dapat
berubah. Hal itu terjadi hanya jika ada jaringan interaksi antar manusia dalam bentuk komunikasi
antar pribadi maupun antar kelompok budaya yang terus menerus. Dalam hal ini, seperti yang
dikatakan oleh Edward T. Hall, budaya adalah komunikasi; komunikasi adalah budaya. Jika
Kebudayaan diartikan sebagai sebuah kompleksitas total dari seluruh pikiran, perasaan, dan
perbuatan manusia, maka untuk mendapatkannya dibutuhkan sebuah usaha yang selalu
berurusan dengan orang lain. Disini Edward T. Hall menegaskan bahwa hanya manusialah yang
memiliki kebudayaan, sedangkan butang tidak Karaktersitik dari kebudayaan membentuk
perilaku perilaku komunikasi yang khusus, yang tampil dalam konsep subkultur. Subkultur
adalah kebudayaan yang hanya berlaku bagi anggota sebuah komunitas dalam satu kebudayaan
makro. Sebagai contoh para homosex atau lesbi mempunyai kebudayaan khsus, apakah itu dari
segi pakaian, makanan, istilah, atau bahasa yang digunakan sehari-hari.
Dalam memahami kebudayaan kita harus mengacu pada sejumlah karakteristik
kebudayaan, antara lain adalah:
a. Budaya adalah Mekanisme Adaptif (Culture is an Adaptive Mechanism)
Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan adalah
sebuah keberhasilan mekanisme bagi spesies manusia. Kebudayaan memberikan kita
sebuah keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan hidup terhadap bentuk
kehidupan yang lain.
b. Perubahan Budaya (Cultures Change)
Kebudayaan bukan sesuatu yang terus menerus tetap (bertumpuk). Pada waktu yang
sama dimana suatu kebudayaan ada, terdapat tanda-tanda kebudayaan baru. Tanda-tanda
itu bisa sebagai tambahan (addition) atau pengurangan (subtraction). Tanda-tanda ini
menyebabkan perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan berubah dan
berkembang secara dinamis setiap saat (kebudayaan tidak statis). Berbagai aspek
kebudayaan beserta tanda-tandanya akan terjalin rapat menjadi suatu pola yang sangat
kompleks.
c. Budaya dibagikan (Culture is Shared)
Suatu kebudayaan dimiliki secara bersama-sama oleh sekelompok orang. Berdasarkan
wilayah, kondisi iklim, dan warisan sejarah, mereka tumbuh dan berkembang di
dalamnya. Mereka memiliki suatu nilai dan keyakinan, dimana kumpulan-kumpulan
prinsip/asas/dasar nilai dan keyakinan ini akan membentuk kebudayaan mereka.
Kebudayaan bisa saja menjadi kepunyaan dari komunitas tunggal, tapi tidak akan pernah
menjadi kepunyaan darı seseorang yang tunggal (individu)
d. Budaya yang dipelajari (Culture is Learned)
Budaya bukanlah suatuhal yang naluriah, dimana kita telah terprogram untuk mengetahui
fakta-fakta dari budaya tersebut. Oleh karena itu salah asatu dari karekteristik buadaya
adalah diperoleh melalui belajar Manusia lahir kedunia dengan sifat dasar, yaitu "lapar'
dan 'haus Akan tetapi meraka belum memiliki suatu bentuk polanaluriah untuk dapat
memuaskan sifat dasar itu. Selam itu manusia saat lahir juga tidak dibekalı pengetahuan
tentang budaya (cultural knowledge). Tetapi mereka secara genetis terpengaruh untuk
belajar atau mempelajari bahasa dan tanda-tanda kebudayaan lainnya (cultural traits).
Seorang bayı akan berada disuatu ternpat atau dilimgkuan keluarga, dan mereka tumbuh
dan belajar tentang kebudyaan sebagai sesuatu mereka miliki.
e. Budaya tidak diisolasi (Culture No Longer Exist Isolation)
Artinya budaya tidak akan bertahan lama dalam waktu suatu wilayah terpencil. Apabila
suatu kebudayaan baru memasuki wilayah tersebut, secara alamiah masyarakat disana
akan berkembang dan mulai beradaptasi dengan kebudayaan-kebudayaan baru. Dengan
kata lain. suatu budaya sulit bertahan (asli) disuatu tempat karena akan dipengaruhi oleh
budaya-budaya dari daerah lain.
E. Konsep pendidikan
Mudyahardjo (2001:3-16) membagi definisi pendidikan menjadi 3, yaitu definisi luas,
sempit, dan luas terbatas. Hal tersebut dapat dijelaskan sabagai berikut
1. Definisi Luas
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Karakterıstık konsep ini, yaitu: (a) masa
pendidikan seumur hidup selama ada pengaruh lingkungan, (b) lingkungan pendidikan dapat
diciptakan maupun ada dengan sendirinya; (c) kegiatan dapat berbentuk tak sengaja ataupun
yang terprogram, (d) tujuan pendidikan tidak ditentukan dari luar, tapı terkandung dalam tiap
pengalaman belajar, tidak terbatas, dan sama dengan tujuan hidup, (e) didukung oleh kaum
humanis romantik dan kaum pragmatik.
2. Definisi Sempit
Pendidikan adalah sekolah Pendidikan adalah pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal. Karakteristik konsep ini, yaitu: (a) masa pendidikan
terhatas; (b) lingkungan pendidikan diciptakan khusus, (c) isı pendidikan tersusun secara
terprogram dalam bentuk kurikulum, kegiatan pendidikan berorientası kepada guru, dan
kegiatan terjadwal; (d) tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar, terbatas pada
pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu, bertujuan untuk mempersiapkan hidup; (e)
didukung oleh kaum behavioris.
3. Definisi Luar Batas
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah,
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di
luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang
Karakteristik konsep ini, yaitu: (a) masa pendidikan berlangsung seumur hidup yang
kegiatannya tidak berlangsung sembarang, tapi pada saat tertentu, (b) berlangsung dalam
sebagian lingkungan hidup (lingkungan hidup kultural): (c) berbentuk pendidikan formal,
informal, dan nonformal; (d) tujuan pendidikan adalah sebagian dari tujuan hidup yang
bersifat menunjang terhadap pencapaian tujuan hidup; (e) didukung oleh kaum humanis
realistik dan realisme kritis.
Menurut Miarso (2004:9-10), ada beberapa konsepsi dasar pendidikan, yakni
a. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak didik yang
berakibat terjadinya perubahan pada diri pribadinya.
b. Pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup.
c. Pendidikan dapat berlangsung kapan dan dimana saja, yaitu pada saat dan tempat yang
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak didik.
d. Pendidikan dapat berlangsung secara mandiri dan dapat berlangsung secara efektif
dengan dilakukannya pengawasan dan penilikan berkala.
e. Pendidikan dapat berlangsung secara efektif baik di dalam kelompok yang homogen,
kelompok yang heterogen, maupun perseorangan.
f. Belajar dapat diperoleh dari siapa dan apa saja, baik yang sengaja dirancang maupun
yang diambil manfaatnya.
Daftar Rujukan
Agus Sachari. 2005. Seni Rupa dan Desain SMA untuk kelas XII. Bandung: Erlangga
Napsirudin, dkk.2004 Pelajaran Pendidikan Sem. Jakarta: Yudhistira Yayat Nusantara.
2007. Seni Budaya untuk SMA kelas XII Bekasi: Erlangga
Dyastrınıngrum. 2009. Antropologi: Kelas XII: Untuk SMA dan MA Program Bahasa. Pusat
Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta p. 90.
Lestan, P. 2009. Antropologi 2: Untuk SMA dan MA Kelas XII. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 181.
Liliweri, Alo 2003. Makna Budaya Dalam Komunikusi Antar Budaya. Yogyakarta: PT. LkiS
Pelangi.
M.M Soelaeman 2010. Ilmu budaya dasar. Bandung Rafika aditama.
Mudyaharjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-
Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Raja
GrafindoPersada.
M. Setiadi, Elly, dkk, 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group.
Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sigit Astono, Margono, Sunardi dan Sri Martono. 2004. Apresiasi Seni. Jakarta: Yudhistira.