Anda di halaman 1dari 27

Makalah

KEBUDAYAAN SEBAGAI IDENTITAS

oleh
Nama : Yola Windiyanti
NIM : 042980825

MANAJEMEN
UNIVERSITAS TERBUKA
YOGYAKARTA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era yang menglobal adalah era yang mendapat banyak manfaat
yang menguntungkan dalam berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali
dalam bidang budaya. Akan tetapi, banyak juga yang membawa
pengaruh yang berdampak pada nilai-nila kehidupan dalam
bermasyarakat, secara khusus dampak dari pentingnya nilai kebudayaan
dalam bermasyarakat. Berhubungan dengan itu, di era yang serba
mengglobal ini juga, budaya sebagai jati diri kita dan sebagai identitas
kita mendapat perhatian yang paling penting dan mendasar, sebab jika
kita tidak mengenal dan menghargai budaya sebagai identitas kita dan
budaya sebagai jati diri, maka akan turut mempercepat proses
kelumpuhan dan kehilangan jati diri sebagai pribadi yang berbudaya dan
memiliki jati diri dalam perkembangan, dan pengaruh dari luar.
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya
mempertahankanhidup,mengembangkan keturunan dan meningkatkan
taraf kesejahtraan dengansegala keterbatasan kelengkapan jasmaninya
serta sumber-sumber alam yang ada di sekitarnya. Kebudayaan boleh
dikatakan sebagai perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-
tantangan yang dihadapi dalam proses penyesuaian diri mereka dengan
lingkungan. DiIndonesia ada berbagai macam budaya, karena terdapat
berbagai macam suku. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian,
budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan merupakan hal tak terpisahkan dan masyarakat. Di
mana ada masyarakat, di situada kebudayaan. Kebudayaan merupakan
penopang kelangsungan hidup masyarakat. Kebudayaan mempunyai
fungsi tertentu dalam masyarakat. Fungsi tersebut bisa kita pahami
berdasarkan sudut pandang teori sosiologi. Menurut teori fungsional-
struktural, kebudayaan berfungsi untuk memelihara seluruh proses
dalam masyarakat. Pertama-tama, kebudayaan berfungsi
mempersatukan masyarakat dan menciptakan stabilitas. Hal itu
terwujud melalui kesediaan masyarakat untuk menerima nilai-nilai inti
sebagai pedoman kehidupan bersama. Lebih lanjut, kebudayaan
memungkinkan masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya,
baik itu kebutuhan fisik maupun non-fisik.
Budaya itu paling penting dan mendasar. Oleh karena itu, kita
tidak perlu bertanya pada diri kita tentang budaya sebagai identitas dan
jati diri kita, apa yang kita mau hidupi dan menjadikannya sebagai
landasan hidup sebagai identitas dan jati diri kia sebagai pribadi yang
berbudaya dan memiliki identitas, sebab kita sudah memiliki dan telah
mengenal banyak budaya kita di tengah-tengah kita sejak dahulu
kala.Berdasarkan urain di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun
makalah yanga berjudul “Kebudayaan Sebagai Identitas”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada
makalah ini, antara lain yaitu :
1. Apa pengertian kebudayaan?
2. Apa saja unsur-unsur kebudayaan ?
3. Apa saja fungi dari budaya ?
4. Bagaimana nilai-nilai luhur dari budaya ?
5. Bagaimana krisis karekter kebuadayaan ?
6. Bagaimana kebudayaan sebagai identitas ?
7. Bagaimana cara untuk memajukan budaya dan membangun karakter
bangsa ?
8. Apa penyebab-penyebab kebudayaan lemah ?
9. Apa contoh kebudayaan indonesia ?

C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah , maka tujuan penulisan pada
makalah ini, antara lain yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur kebudayaan.
3. Untuk mengetahui fungi dari budaya .
4. Untuk mengetahui nilai-nilai luhur dari budaya.
5. Untuk mengetahui krisis karekter kebuadayaan.
6. Untuk mengetahui kebudayaan sebagai identitas.
7. Untuk mengetahui cara untuk memajukan budaya dan membangun
karakter bangsa.
8. Untuk mengetahui penyebab-penyebab kebudayaan lemah.
9. Untuk mengetahui contoh kebudayaan indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa
Inggris untuk kebudayaan adalah culture, berasal dari kata Latin
culturase bagai kata benda dan sebagai kata kerja adalah colere dan colo.
Kata tersebut mempunyai arti mengolah tanah atau bercocok tanam atau
bertani. Dari sini kernudian berkembang artinya sebagai segala daya
upaya manusia-.&tuk mengolah tanah dan mengubah wajah alam.
Bahasa' Jerman' disebut kultlJr'. Da'lah- bahasa' Indonesia dike~l ada
dua rnacam istilah yang dipakai yaitu kebudayazn dan budaya. i dalam
istilah Antropologi-budaya kedua istilah itu tidak dibedakan, kata
budaya hanya merupakan singkatan saja dari kata kebudayaan.
Demikianlah uinpamanya istilah Budaya Jawa merupakan singkatan dari
Kebudayaan Jawa.'Tetapi harus juga diingat bahwa ada terdapat
perbedaan arti kebudayaan sebagai konsepdan. kebudayaan sebagai
istilah dalam kehidupan sehari-hari.
Kebudayaan sebagai istilah banyak muncul dalam media massa
baik cetak maupun elektorLkrnisalnya istilah budaya korupsi, budaya
malu,, budaya bersih, buciaya patuh, budaya ABS (asal bspak senang)
dan sebagainya. Kebudayaan harus ditingkatkan jumlahnjra, sehingga
rnenjadi kebiasaan. Adalah sangat berbeda sekali kata keisyaan sebagai
sebuah konsep dalam bidang ilmu tertentu misalnya ilmu antropologi
seperti yang akan dibahas selanjutnya dalam buku ini. Konsep
kebudayaan pertama kali muncul dan dipergunakan dalam banasa
Jerman yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyebaran pengertian
kebudayaan dalam arti yang modern. Di tangan Klemm dan penulis-
penulis Jerman Llain tentang sejarah mat rnanusia, kata kultur atau
kebudayaan menperoleh arti tingkat kenajuan yaitu tingkat pengerjaan
atau pengolahan yang dicapai manusia pada suatu ketika
dalamperjalanan sejarah mat rnanusia. Selanjutnya oleh E.B.Tyloz
pengertian kebudayaan ini secara perlahan-lahan rnasuk. ke dnnia
.Tentaw arti kebudayaan itu sendiri sanpai kini belum ada kesepakatan
definisi yang telah disetujui oleh para pakar, terutama sekali pakar
antropologi. Adalah sangat sulit sekali memberikan batasan kebudayaan,
oleh karena ruang lingkup kebudayaan begitu luas, sehingga sebuah
definisi tak sanggup memberikan pengertian yang dapat dicakup dalam
beberapa kalimat saja. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan jika
terdapat banyak sekali definisi kebudayaan yang dikemukakan orang
sesuai dengan sudut pandangan masing-masing berdasarkan .selers:atau
latar belakang disiplin ilmu yang dikuasai oleh oranyang bersangkutan.
Kebudayaan bukan hal asing di telinga orang Indonesia. Orang
asing mengenal Indonesia sebagai negara dengan beragam kebudayaan.
Kita juga pasti familiar dengan istilah budaya timur dan budaya barat.
Lantas, apa itu kebudayaan? Kebudayaan memiliki akar kata budaya.
Budaya sendiri berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti akalatau budi
(Soekamto, 2012). Kebudayaan kemudian diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan akalatau budi (Soekamto, 2012).
Kebudayaan ini dipelajari oleh berbagai disiplin ilmu, khususnya
dari rumpun sosial humaniora, misalnya antropologi, sosiologi, sejarah,
dan arkeologi. Sebenarnya juga ada displin ilmu yang benar-benar
mempelajari kebudayaan, yaitu ilmu budaya (culturalstudies).
1. Beberapa ahli mencoba mendefinisikan apa itu budaya. Berikut adalah
definisi budaya daripara ahli:E. B. Taylor: Kebudayaan adalah
kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan, serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
2. Selo Soermardjan dan SoelaemanSoemardi: semua hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
3. J. Macionis: Kebudayaan adalah cara berpikir, cara bertindak, dan
objek material yang bersama-sama membentuk cara hidup manusia.
Kebudaan meliputi apa yang kita pikirkan, bagaimana kita bertindak,
dan apa yang kita miliki.
4. Koentjaraningrat: kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.
5. Melville Herskovits dan Bryan Malinowski: Culturaldeterminism-
segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
masyarakat itu sendiri.
6. Levi Strauss: budaya merupakan komponen struktur sosial yang
berasal dari alam pemikiran manusia dan dilakukan secara berulang
hingga membentuk suatu kebudayaan.
7. Ralph Linton: budaya adalah segala pengetahuan, pola pikir, perilaku,
ataupun sikap yang menjadi kebiasaan masyarakat dimana hal
tersebut dimiliki serta diwariskan oleh para nenek moyang secara
turun-temurun.

B. Unsur-unsur Kebudayaan
Kebudayaan dalam suatu masyarakat terdiri atas tujuh unsur yang
saling berkaitan.Ahli antropologi Clyde Kay MabenKluckhohn
menyimpulkan adanya unsur-unsur besar dalam kebudayaan yang
disebut unsur kultural universal (universal categoriesofcultures).Unsur-
unsur tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan di dalam
kebudayaan semua bangsa yang tersebar di dunia. Clyde Kay
MabenKluckhohn dalam Universal CategoriesofCulture (1953) membagi
sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal atau
kultural universal.Ketujuh unsur budaya universal tersebut meliputi,
Sistem bahasa, Sistem pengetahuan, Sistem organisasi kemasyarakatan,
Sistem teknologi, Sistem ekonomiSistem religi,Sistem kesenian. Berikut
penjelasan tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal:
 Sistem bahasa. Menurut Ensiklopedi Nasional Indoensia, bahasa
adalah suatu sistem tanda bunyi yang secara sukarela dipergunakan
oleh anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan
mengidentifikasikan diri.Dikutip dari Antropologi: Mengungkap
Keragaman Budaya, menurut ilmu antropologi, bahasa adalah sistem
perlambangan manusia baik lisan maupun tertulis untuk
berkomunikasi satu sama lain.Tanpa bahasa, baik lisan, tertulis
maupun bahasa isyarat, manusia akan mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi.
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan
sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.
Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan
istilah antropologi linguistik.Kemampuan manusia dalam
membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang
fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan
mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung
pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang
penting dalam analisa kebudayaan manusia.Selain mempelajari
mengenai asal usul suatu bahasa tertentu, ditinjau dari kerangka
bahasa dunia, dalam antropologi linguistik juga dipelajari masalah
dialek atau logat bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi
antara berbagai masyarakat yang tinggal di satu rumpun atau satu
daerah seperti Jawa. Dalam bahasa Jawa terdapat bahasa Jawa halus
seperti bahasa Jawa dialek Solo dan Yogyakarta, sedangkan dialek
bahasa Jawa yang dianggap kasar seperti dialek bahasa Jawa
Timur.Perbedaan bahasa menurut lapisan sosial dalam masyarakat
disebut tingkat sosial bahasa atau sociallevelsofspeech.
 Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan
sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan
bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.Sistem
pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan
manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam
kehidupannya. Namun, yang menjadi kajian dalam antropologi
adalah bagaimana pengetahuan manusia digunakan untuk
mempertahankan hidupnya.Misalnya, masyarakat biasanya memiliki
pengetahuan akan astronomi tradisional, yakni perhitungan hari
berdasarkan atas bulan atau benda-benda langit yang dianggap
memberikan tandatanda bagi kehidupan manusia.Kemampuan
manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan
pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara
simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat
bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi
yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.Sistem
pengetahuan. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia tentang benda, sifat, keadaan dan harapan-harapan.Sistem
pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora
dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku
sesama manusia, hingga tubuh manusia.
 Sistem organisasi kemasyarakatan. Sistem kemasyarakatan ada
dengan tujuan memudahkan dan mencapai tujuan masyarakat itu
sendiri. Oleh karena itu terdapat pembagian-pembagian tertentu
pada masyarakat tersebut.Sistem kemasyarakatan adalah sistem
yang muncul atas kesadaran manusia bahwa mereka memiliki
kekurangan sehingga membutuhkan bantuan dair manusia
lainnya.Sistem ini dibutuhkan manusia karena manusia punya
kecenderungan untuk berkelompok.Sehingga manusia membentuk
keluarga dan kelompok sosial lainnya yang lebih besar.Contoh:
sistem kekerabatan.
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi sosial
merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia
membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Tiap
kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan
aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam
lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan
sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabat, yaitu keluarga inti
yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan
digolongkan ke dalam tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk
membentuk organisasi sosial dalam kehidupannya.Kekerabatan juga
berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu
masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar
pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
 Sistem teknologi. sistem teknologi mencakup peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Teknologi berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan
manusia.Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi,
memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan.
Teknologi muncul dalam cara-cara mansuia mengorganisasikan
masyarakat, dalam cara-cara manusia mengekspresikan keindahan
atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Teknologi peralatan
dan perlengkapan hidup manusia meliputi alat-alat produksi, senjata,
wadah, pakaian dan perhiasan, makanan dan minuman, tempat
berlindung dan perumahan dan alat transportasi.
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga
mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda
tersebut.Perhatian awal para antropolog dalam memahami
kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai
suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai
peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana.
Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk
dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasa kebudayaan
fisik. pada masyarakat tradisional terdapat delapan macam sistem
peralatan dan unsur kebudayaan fisik yang digunakan oleh kelompok
manusia yang hidup berpindah-pindah atau masyarakat pertanian,
yaitu; alat-alat produktif, senjata, wadah, alat-alat menyalakan api,
makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-jamuan,
pakaian dan tempat perhiasan, tempat berlindung dan
perumahan,alat-alat transportasi.
 Sistem ekonomi. Sistem ekonomi disebut juga sistem mata
pencaharian. Dalam sistem ini manusia memenuhi kebutuhan mulai
dari produksi, distribusi dan konsumsi.Mata pencaharian adalah
suatu usaha yang dilakukan seseorang atau segolongan besar
anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Mata
pencaharian suatu masyarkat belum tentu sama dengan mata
pencaharian masyarakat lainnya.Contoh sistem mata pencaharian
adalah berburu dan meramu, bertani, dan beternak.
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi
fokus kajian penting etnografi.Penelitian etnografi mengenai sistem
mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu
kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat
tradisional, antara lain; berburu dan meramu; beternak;bercocok
tanam di ladang;menangkap ikan;bercocok tanam menetap dengan
sistem irigasi.
Lima sistem mata pencaharian tersebut merupakan jenis mata
pencaharian manusia yang paling tua dan dilakukan oleh sebagian
besar masyarakat pada masa lampau dan pada saat ini banyak
masyarakat yang beralih ke mata pencaharian lain.Mata pencaharian
meramu pada saat ini sudah lama ditinggalkan karena terbatasnya
sumber daya alam karena semakin banyaknya jumlah penduduk.
 Sistem religi. Sistem religi disebut juga kepercayaan adalah suatu
sistem di mana manusia percaya terhadap sesuatu yang lebih tinggi
darinya atau Penciptanya.Religi dibutuhkan manusia terutama untuk
menjawab ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi berbagai
masalah kehidupan yang sulit diterima akal.Religi juga berfungsi
untuk mengatur kehidupan manusia dalam hubungannya dengan
Penciptanya.Contoh: agama, aliran kepercayaan.
Kajian antropologi dalam memahami unsur religi sebagai
kebudayaan manusia tidak dapat dipisahkan dari religiousemotion
atau emosi keagamaan. Emosi keagamaan adalah perasaan dalam diri
manusia yang mendorongnya melakukan tindakan-tindakan yang
bersifat religius. Emosi keagamaan ini pula yang memunculkan
konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dan profan dalam
kehidupan manusia.Dalam sistem religi terdapat tiga unsur yang
harus dipahami selain emosi keagamaan, yakni sistem keyakinan,
sistem upacara keagamaan, dan umat yang menganut religi itu.Secara
evolusionistik, religi manusia juga berkembang dari bentuk yang
sederhana ke bentuk yang kompleks. Perhatian utama para ahli
antropologi pada awalnya adalah mengenai bentuk religi atau
keyakinan yang bersifat alami.Misalnya, kepercayaan menyembah
pada suatu kekuatan gaib di luar diri manusia, berupa gunung, angin,
hutan, dan laut. Kepercayaan tersebut berkembang pada tingkatan
yang lebih tinggi, yakni kepercayaan kepada satu dewa saja
(monotheism) dan lahirnya konsepsi agama wahyu, seperti Islam,
Hindu, Buddha, dan Kristen.
 Sistem kesenian. Kesenian adalah sarana manusia dalam
mengekspresikan kebebasan dan kreativitasnya. Kesenian merujuk
pada unsur keindahan yang berasal dari hati manusia.Contoh: seni
suara, seni sastra, seni rupa dan lainnya.Perhatian ahli antropologi
mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas
kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan
dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak
yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan.
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief,
seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal
dan instrumental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi.
Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat
ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis
seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong.
Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan koreografi. Dalam
kajian antropologi kontemporer terdapat kajian visual culture, yakni
analisis kebudayaan yang khusus mengkaji seni film dan foto. Dua
media seni tersebut berusaha menampilkan kehidupan manusia
beserta kebudayaannya dari sisi visual berupa film dokumenter atau
karya-karya foto mengenai aktivitas kebudayaan suatu masyarakat.

C. Fungsi Budaya
Budaya memiliki makna tersendiri bagi masing-masing bentuk
kelompok sosial masyarakat. Semakin melekat budaya tersebut maka
akan semakin banyak yang merasakan fungsi budaya. Berikut merupakan
beberapa fungsi budaya secara umum dalam berbagai bidang;
1) Pedoman dalam interaksi dengan sesama manusia. Setiap daerah
terutama di daerah timur memiliki banyak budaya yang digunakan.
Hal ini menjadi pedoman dalam melakukan jenis interaksi sosial
secara langsung. Hal ini harus secara sadar dilakukan oleh masing-
masing individu. Bahkan budaya ini telah menjadi kesepakatan
bersama, walaupun tidak terdapat bukti tertulis.Kebudayaan yang
bersifat tidak tertulis, tetapi terus dilakukan akan menjadi kebiasaan
dan terus dilakukan secara turun temurun. Salah satu cara
melestarikan dan tetap dapat merasakan fungsi budaya tersebut
harus terus diletarikan dari generasi ke generasi.
2) Wadah untuk menyalurkan perasaan tentang kehidupan. Salah satu
bentuk ekspresi masyarakat ditunjukkan dengan sebuah kebudayaan
yang berupa karya seni tertentu. Banyak kita temukan berbagai tarian,
seni ukir, batik, dan lain-lain. Semua kesenian tersebut sebagai bentuk
ungkapan perasaan masyarakat yang diabadikan dalam sebuah
kesenian, sehingga kita dapat menikmati hingga saat ini.
3) Pedoman hidup manusia. Ketika ingin malakukan suatu tindakan
harus memiliki dasar agar tidak dianggap melenceng dari kebiasaan di
masyarakat. Hal ini menjadi dasar manusia dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Untuk saat ini sudah banyak masyarakat
modern yang sudah mulai meninggalkan budaya walaupun tidak
sepenuhnya.
4) Sebagai identitas individu atau kelompok. Budaya menjadi ciri khas
tersendiri untuk kelompok terentu. Ketika menjalankan sebuah
budaya maka akan kelihatan dari mana kita berasal. Hal-hal yang
biasa menunjukkan asal daerah adalah dialeg. Dialeg merupakan
identitas yang melekat pada diri seseorang yang menunjukkan dari
mana dia berasal.
5) Acuan hidup manusia. Budaya juga berfungsi sebagai acuan ketika
seseorang bertindak, baik untuk kepentingan pribadi atau
masyarakat. Hal ini akan menyangkut tentang hal-hal penting yang
ada di masyarakat. Budaya juga akan menjadi acuan nilai dan moral
yang ada di masyarakat.Ketika terlihat dari budaya maka dapat
dikatakan orang tersebut tidak menjalankan nilai-nilai yang ada di
masyarakat.
6) Alat bantu manusia dalam menjalani kehidupan. Budaya juga
membantu seseorang agar mengetahui hal apa yang harus dilakukan.
Biasanya kita selalu membahas kebiasaan yang dilakukan sebelum
melakukan suatu bentuk tindakan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa
budaya membantu masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-
baik.Memang banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut tetapi
terus melakukan dalam praktek kehidupan sehari-hari.
7) Pembuatan tata tertib untuk masyarakat. Budaya akan membentuk
sebuah aturan yang harus ditaati oleh masyarakat. Tata tertib ini
dapat bersifat tertulis atau non tertulis tergantung kesepakatan
masyarakat. Apabila kita lihat banyak kesepakatan yang tidak tertulis
namun dijalankan oleh seluruh masyarakat. Tata tertib dapat
dilaksanakan oleh siapapun yang berada dalam lingkup kelompok
sosial tertentu.
8) Tempat berlindung seseorang. Ketika melakukan sebuah kegiatan
yang berbau budaya seseorang akan merasa aman dan merasakan
sebuah kebersamaan.Tidak ada penganggu yang akan merusak
sebuah acara adat dengan demikian dengan mengikuti budaya
seseorang dapat terlindungi. Apabila ada gangguan ketika
pelaksanaan sebuah budaya maka akan di lawan secara bersama-
sama.
9) Ciri khas seseorang. Budaya dapat menjadi ciri khas seseorang dalam
berbagai jenis kegiatan. Hal tersebut dapat dilihat dari cara berbicara
dan dialeg. Untuk kalangan tertentu dapat dilihat dari pakaian adat,
rumah adat, dan lain-lain yang sudah diakui di Indonesia. Ciri khas ini
mungkin akan dikenali oleh orang-orang tertentu.
10)Tanda dari mana seseorang berasal. Asal daerah juga dapat dilihat
dari kebudayaan yang dimiliki. Setiap daerah di Indonesia memiliki
ciri khas tersendiri, mulai dari warna kulit, cara bicara, pakaian, dan
lain-lain. Ketika baru berasala dari daerah dan belum ada campuran
budaya lain hal ini akan sangat mudah di lihat untuk sebagian orang.
11)Mengendalikan perilaku masyarakat. Budaya digunakan untuk
mengontrol perilaku masyarakat. Ketika memiliki budaya diharapkan
tingkah laku masyarakat tidak keluar dari adat istiadat yang telah
terbentuk. Ketika ada yang melanggar sebuah budaya maka akan
mendapat hukuman dari masyarakat yang tentu dampaknya akan
mempengaruhi psikis seseorang dan dapat berlangsung dalam jangka
waktu yang lama.
12)Memberikan batasan dalam bertindak. Budaya memberikan batasan-
batasan tertentu bagi kelompok masyarakatnya. Bagi yang melanggar
batasan tersebut dianggap melanggar aturan budaya.Hukuman yang
akan diperoleh berdasarkan kesepakatan masyarakat. Ada yang
dikucilkan, diusir dari tempat tersebut, dan lain-lain. Hal ini biasa
terjadi di lingkungan yang masih memegang teguh budaya dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari.
13)Wujud dari sebuah norma. Norma sosial yang telah dibuat
berdasarkan kebiasaan dan kesepakatan akan tercermin dalam
sebuah budaya yang ada di masyarakat. Ketika masyarakat masih
memegang teguh norma yang ada maka budaya tidak akan hilang dari
daerah tersebut. seiring bertambahnya zaman sudah banyak budaya
yang mulai berganti dengan budaya baru yang dengan mudah
diterima oleh masyarakat terutama golongan muda.Norma yang
paling dekat dengan budaya adalah norma adat. Segala budaya yang
berkaitan dengan kegiatan spiritual atau sesuatu yang bersifat sakral.
Dalam kegiatan ini akan menjadi sebuah simbol yang memiliki makna
tersendiri bagi masing-masin kelompok sosial.
14)Wujud dari sebuah nilai. Nilai sosial dalam masyarakat sangat
beragam mulai yang memiliki dampak kecil hingga yang besar. agar
mudah memahami berbagai nilai yang ada biasanya dirangkum dalam
sebuah budaya yang menjadi tradisi dalam kurun waktu tertentu. Hal
ini terus terjadi secara terus-menerus sehingga nilai-nilai yang ada
masih bisa dilakukan hingga saat ini.Nilai juga menjadi sesuatu yang
sangat berarti bagi masyarakat khusunya orang yang dianggap tua.
Kalangan muda harus mampu melestarikan ini agar semua budaya
yang positif tetap ada dan menjadi suatu kebanggan bagi setiap
individu. Bahkan budaya menjadi sesuatu yang penting dan bahkan
ada negara yang terus mencari jati diri melalui budaya.

D. Nilai-Nilai Luhur
Seperti yang kita ketahui, sebagai sebuah negara bangsa (nation-
state) Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang khas dan membudaya di
masyarakat seperti gotong-royong, saling tolong menolong, ramah,
santun, toleran, dan perduli terhadap sesama.Nilai-nilai luhur tersebut
pada akhirnya dijadikan rujukan untuk membentuk ideologi negara, yaitu
Pancasila yang secara umum dibangun atas nilai-nilai luhur yang telah
mengakar dan membudaya di masyarakat jauh sebelum Indonesia
menjadi negara kesatuan.
Sejak pascareformasi hingga saat ini kebudayaan di Indonesia
terus mengalami banyak tantangan yang cukup serius, khususnya
generasi muda yang sudah mulai banyak kurang memahami kebudayaan
lokal. Banyak di antara mereka yang tidak memiliki ketertarikan khusus
akan kebudayaan lokal.Banyak di antara generasi muda yang sudah
melupakan bahkan tidak mengetahui dongeng-dongeng lokal dan
permainan tradisional.Tidak banyak dari mereka yang mengetahui
kejayaan kerajaan nusantara di masa lalu seperti kebesaran Kerajaan
Sriwijaya dalam membangun kekuatan maritimnya serta Kerajaan
Majapahit yang berhasil mempersatukan nusantara.
E. Krisis Karakter
Mulai melunturnya wacana kebudayaan nusantara di kalangan
masyarakat dikarenakan masuknya pengaruh budaya asing, baik dari
Barat maupun Asia. Perkembangan teknologi yang menghapus ruang dan
waktu juga memberi pengaruh besar.Ada indikasi krisis karakter dan
identitas serta integritas di kalangan generasi muda saat ini.
Hal ini bisa dibilang cukup mengkhawatirkan karena apabila nilai-
nilai kebudayaan hilang dan tidak teraktualisasi, masyarakat kita
khususnya generasi muda akan kehilangan fondasi etik dan landasan
fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang secara
potensial akan berujung pada terpecah-belahnya persatuan bangsa, dan
maraknya budaya korupsi, narkoba, dan aksi terorisme.Oleh karena itu,
wacana kebudayaan, khususnya terkait nilai-nilai luhur harus terus
disuarakan untuk menangkal pengaruh eksternal-negatif yang salah
satunya dapat dilakukan dengan cara melestarikan, memajukan, dan
mengembangkan nilai-nilai kebudayaan nusantara, serta
menginternalisasinya di masyarakat khususnya generasi muda.
Diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk melakukan hal ini,
pemerintah melalui UU Nomor Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan telah menunjukkan upaya untuk memajukan ragam
kebudayaan lokal yang prosesnya dilakukan melalui pelindungan,
pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional
Indonesia.Tidak hanya itu saja, pemerintah melalui Kemendikbud akan
menganggarkan dana abadi sekitar 5 triliun dari APBN untuk dana
pemajuan kebudayaan tahun 2020 dan tahun-tahun selanjutnya.

F. Kebudayaan Sebagai Identitas


Kita memiliki bahasa daerah, lagu-lagu tradisional, tarian
tradisional, pakaian tradisional, dan musik-musik tradisional. Itulah
budaya kita yang sebenarnya. Oleh sebab itu, kita tidak perlu lagi
bertanya pada diri kita: apa budaya saya dan telah menjadikannya
sebagai landasan hidup dalam melangsungkan kehidupan saya.
Tugas kita sebagai pribadi-pribadi yang berbudaya dan memiliki
jati diri dan identitas melalui budaya kita setempat sekarang ini, ialah
bagaimana kita menghidupkan dan menjadikannya sebagai landasan
hidup dalam menjalani kehidupan di tengah-tengah pengaruh era yang
semakin mengglobal ini.
Alasan paling penting dan mendasar dari pentingnya suatu budaya
adalah karena lupa akan budaya. Berarti lupa akan identitas dan jati
dirinya sebagai pribadi yang berbudaya, seperti yang dilontarkan
beberapa pernyataan di atas. Jika terjadi demikian, kita kehilangan
bangsa yang memiliki budaya dan bangsa yang memiliki identitas dan jati
dirinya sebagai satu bangsa.Budaya itu sangat penting, sebab budaya itu
menyemangati dan membangkitkan suatu kehidupan yang harmonis. Hal
ini karena, budaya memiliki roh penyemangat yang terungkap melalui
semua bentuk ekpresi dari budaya-budaya kita.
Kita harus menyadarinya bahwa budaya itu paling penting dan
mendasar, sebab kita adalah pribadi-pribadi yang berbudaya yang
memiliki identitas dan jati diri sebagai bangsa yang berbudaya, dan bukan
kita adalah pribadi-pribadi zaman now yang gampang terpengaruh oleh
dampak dan perkembangan dari era globalisai yang serba modern dan
kian mengglobal ini. Kita harus menyadari tradisi, nilai-nilai luhur, dan
kearifan lokal yang dimiliki dan dihidupi bersama secara turun-temurun
oleh suatu kelompok masyarakat tertentu dalam suatu bangsa,
kebudayaan dapat dimaknai sebagai identitas kolektif atau jati diri suatu
bangsa.
Kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral dan mendasar
sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara karena suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai
kebudayaan telah mengakar (deep-rooted) dalam sendi kehidupan
masyarakat.
Indonesia sebagai negara kepulauan adalah negara-bangsa yang
memiliki kekayaan dan keragaman budaya nusantara yang merupakan
daya tarik tersendiri di mata dunia.Seharusnya hal ini dapat dijadikan
modal untuk menaikkan citra bangsa di mata dunia sekaligus nilai-nilai
fundamental yang berfungsi merekatkan persatuan.

G. Cara Untuk Memajukan Budaya Dan Membangun Karakter Bangsa


Singkatnya, ada tiga hal yang harus dilakukan oleh negeri ini untuk
memajukan budaya dan membangun karakter bangsa.
 Yang pertama adalah dari segi modal, selain memiliki
keanekaragaman budaya, Indonesia mewarisi banyak nilai luhur
nenek moyang yang dapat dijadikan rujukan untuk membentuk
karakter bangsa yang berbudaya.
 Kedua adalah kolaborasi, menjadikan kebudayaan sebagai pondasi
karakter bangsa tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja melainkan
kerja sama berbagai kalangan.Pemerintah, akademisi, lembaga
pendidikan dan penelitian, serta tokoh budaya termasuk di dalamnya
para raja dan sultan saling bekerja sama dalam melestarikan dan
memajukan kebudayaan nusantara serta menginternalisasi nilai-nilai
luhur bangsa di masyarakat, khususnya generasi muda.Seperti yang
belum lama ini dilakukan oleh pemerintah yaitu melakukan audiensi
dengan ratusan raja se-nusantara untuk mediskusikan pemajuan
budaya nusantara, khususnya dalam membangun karakter bangsa
sehingga kita memiliki manusia yang berbudi luhur, pekerja keras,
inovatif dan kreatif.
 Yang terakhir adalah dengan cara membangun komitmen dari semua
pihak untuk menerapkan dan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur
bangsa untuk memajukan negeri ini tanpa harus terbawa oleh
pengaruh budaya asing yang berpotensi mengikis nilai-nilai budaya
bangsa.

Kesimpulannya, diperlukan upaya, strategi, dan kerja sama yang


solid dari berbagai pihak dalam melestarikan kebudayaan nusantara
beserta nilai-nilai luhur yang dapat dirujuk untuk membangun karakter
dan moral bangsa.Tidak dapat dipungkiri bahwa kebudayaan merupakan
salah unsur sentral bagi suatu bangsa karena melalui kebudayaan,
identitas dan jati diri suatu bangsa dapat terejawantahkan.
Tidak hanya itu saja, pelestarian dan pemajuan budaya dapat
memberikan banyak dampak positif bagi suatu negara karena banyak
negara yang telah mengangkat tradisi, narasi, dan unsur-unsur
kebudayaan lainnya untuk memperkuat perekonomian mereka dengan
cara mengembangkan industri pariwisata di sektor ini.Secara potensial
Indonesia memiliki modal tersebut, akan tetapi semua bergantung pada
kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak untuk mengelola
pelestarian, pengembangan, dan pemajuan kebudayaan Indonesia yang
ke arah yang lebih baik.

H. Penyebab-Penyebab Kebudayaan Lemah


Indonesia adalah negeri yang luar biasa, negeri yang kaya akan
suku bangsa, bahasa, dan budaya. Budaya merupakan suatu unsur
penting pembentuk identitas suatu kumpulan orang banyak terlebih
suatu bangsa. Kepribadian suatu bangsa akan tercermin melalui
budayanya. Secara etimologi kebudayaan berasal kata “budaya”
semantara dalam buku sanseskerta , kata kebudayaan berasal dari kata
“Bodhya” yang berarti akal budi. Dunia sedang masuk dalam era
globalisasi dimana tujuan dari globalisasi adalah menyatukan penduduk
dunia menjadi satu masyarakat dunia yang tunggal. Dengan demikian, di
era globalisasi ini makin terbukanya sekat–sekat pemisah antar suatu
negara terhadap negara lainnya.
Terbukanya arus komunikasi dan informasi yang didukung dengan
majunya alat–alat komunikasi yang saat ini sudah mudah didapatkan oleh
setiap orang membuat begitu banyak kebudayaan asing masuk ke
indonesia dan semakin membuat posisi kebudayaan indonesia tergeser
jauh dari idealnya.Khususnya budaya indonesia banyak di dominasi oleh
kebudayaan asing, dalam hal ini budaya barat. Contohnya cara
berpakaian khususnya di kalangan anak muda indonesia bahkan
makanan yang di konsumsi sehari-hari anak bangsa pun kebanyakan
didominasi oleh kebudayaan barat.
Nilai-nilai nasionalpun mulai luntur dan membuat identitas dari
bangsa indonesia makin sulit dibaca oleh banyak orang. Jika kita tidak
mempertahankan budaya kita maka identitas bangsa kitapun lambat laun
akan menjadi pudar bahkan hanya menjadi catatan sejarah saja yang akan
dibaca oleh generasi mendatang.Banyak kalangan anak muda mengikuti
budaya–budaya barat dengan banyak alasan seperti ingin terlihat cantik,
moderen, dll padahal budaya tersebut sangatlah menyalahi budaya
indonesia yang terkenal santun dan sopan dalam berpakaian. Ada
beberapa faktor penyebab yang membuat hal ini terjadi di kalangan
masyarakat moderen Indonesia.
a) Kurangnya kesadaran masyarakat akan nilai-nilai budaya indonesia,
dan memilih untuk memilih mengikuti budaya asing yang terkesan
lebih modern, up-to-date, dan praktis. Budaya asing memang
sangatlah mengikuti perkembangan zaman, tetapi banyak juga budaya
indonesia yang dapat dikembangkan dalam koridor norma bangsa
indonesia.
b) Pembelajaran budaya di sekolah sangat minim diajarkan. Banyak
institusi pendidikan dasar dan menengah yang sudah menganggap
bahwa pembelajaran mengenai budaya lokal sudah tidak relevan lagi.
Padahal pelajaran ini dapat membangun budaya bangsa serta cara
beradaptasi dengan budaya lokal ditengah perkembangan zaman ini.
Lunturnya budaya asli bangsa Indonesia sebagai identitas negara
sangat terasa ketika budaya indonesia terkontaminasi dengan budaya
barat, sehingga negara ini kehilangan arah dalam mengimbangi kemajuan
zaman. Lunturnya budaya kecil seperti berpakaian tentu saja membawa
dampak yang besar terhadap budaya budaya lainnya seperti, jika pada
zaman dahulu budaya hormat-menghormati sangat terlihat antara orang
tua dan anak maupun kakak dan adik, hal itu sudah jarang
telihatdikalangan anak muda zaman sekarang.
Orang tua yang tadinya adalah orang yang sangat dihormati oleh
anak-anak, zaman sekarang orang tua sudah menjadi sekedar “teman”
bagi anak-anak. Budaya peduli terhadap lingkungan, dan budaya
mematuhi aturan pemerintah pada zaman dahulu terdapat di anak-anak
muda, tetapi zaman sekarang sudah sangat jarang orang-orang yang
mencintai lingkungan dan menaati peraturan pemerintah. Lunturnya
kebiasaan tersebut tidak hanya berdampak dalam moral anak bangsa,
tetapi juga berdampak terhadap lingkungan kita. Begitu banyak alam
yang tercemar membuat keindahan Indonesia telah berkurang.Bukan
hanya budaya berpakaian, budaya mencintai lingkungan dan menaati
peraturan saja banyak yang dilanggar, nilai-nilai keagamaanpun mulai
luntur. Sangat memprihatinkan melihat bangsa kita saat ini, moral
masyarakat sudah sangat jauh dari etika ketimuran bangsa kita. Budaya
asli kita yang rapuh dan luntur ini menyebabkan kemelut atau persoalan
bangsa kita semakin kompleks. Mempertahankan budaya indonesia
adalah kewajiban bagi seluruh rakyat indonesia. Jangan pernah biarkan
globalisasi menggeser keberadaan budaya kita sehingga melunturkan
nilai-nilai dan norma-norma bangsa indonesia.

I. Contoh Kebudayaan Indonesia


Humas LIPI. Kebaya, adalah salah satu ikon identitas Indonesia,
terutama bagi perempuan “Fashion representasi kekuatan konstruksi
sosial yang dapat menyatukan isu sosial, baik gender, ras, etnik, dan
ideologi”. Peneliti Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI, Dr.
Widjajanti M. Santoso, dalam webinarPerforming The SelfandPlayingwith
The Otherness: Clothingand Costumingunder Transcultural Conditions,
pada Senin (26/10), menunjukkan bahwa “Kebaya digunakan tidak hanya
untuk wanita Jawa melainkan juga digunakan oleh wanita dari pulau-
pulau lainnya di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Kebaya selain
berfungsi sebagai busana nasional juga sebagai busana tradisional”,
tuturnya. Lebih lanjut disebutkan bahwa kebaya berkaita dengan sejarah,
di mana perempuan Indonesia berkonstribusi pada perkembangan
nasionalisme Indonesia. Perempuan menciptakan rasa kebangsaan,
kebaya selain itu juga menunjukkan keberagaman, selain itu juga
menunjukkan ekspresi anti Barat.
Fashion dalam konteks sosiologi adalah konstruksi sosial, yang
terlihat dalam kaitannya dengan femininitas. Sejarah fashion Barat,
korset, sepatu dan skirt, mengekang badan perempuan, walau tampak
cantik, kebaya memiliki kesamaan dengan ciri ini. Perkembangan kajian
gender ataupun feminism menunjukkan bahwa kemampuan perempuan
menentukan fashion adalah kemamupuan sebagai aktor atau agensi atas
dirinya sendiri. Fashion menunjukkan bahwa perempuan memembalur
dirinya dengan “kecantikan” merupakan ekspresi dari norma dan nilai
yang ada di luar dirinya. Dengan berkembangnya waktu, perempuan
memilih sendiri fashionnya dengan ukuran nyaman dan sesuai dengan
pilihannya. Di bawah ini adalah narasi, kebaya dari konteks makro,
formal, nasionalisme bertransformasi menjadi fashion yang nyaman,
walau bisa informal bahkan avantgarde, sekaligus tetap menunjukkan
identitas keindonesiaan.
Pada masa Presiden Soekarno kebaya dinyatakan sebagai pakaian
nasional, ketika itu menggunakan kain dengan gambar bunga-bunga
menggunakan selendang yang ketika itu merepresentasikan kesetaraan.
Kebaya juga menunjukkan kelompok sosial seperti perempuan Belanda
menggunakan kebaya dengan renda dan berwarna putih, dan juga kebaya
peranakan dengan warna dan sulaman. Kebaya, juga menjadi bagian yang
formal, seperti yang dikenakan oleh ibu Negara, dan juga hal yang
berkaitan dengan politik yang terlihat pada foto formal tokoh perempuan
politik. Secara sosiologis, kebaya menunjukkan perubahan dan
keberlangsungan, seperti dicontohkan melalui iklan film Tiga Dara. Iklan
tersebut memperlihatkan tiga dara dalam film tersebut, di mana satu
diantaranya menggunakan kebaya dan yang lainnya mengunakandress.
Kebaya dan fashion secara umum, menggambarkan perubahan sosial
pada masyarakat, menjadi masyarakat modern. Perubahan sosial juga
terlihat di dalam penggunaan kebaya di dalam perjalanan dari Orde Lama,
Orde Baru, hingga setelah reformasi
Kebaya berubah, setelah ditangani para disainer seperti Dhea
Panggabean sebagai fashion masa kini, selain itu, model Kebaya yang
pernah populer yaitu, Kebaya Encim/ Betawi, Kutu baru, Kartini, Bali dan
Sunda. Setelah reformasi, Kebaya menjadi garda terdepan dengan
tampilan model lebih modern, berkilau, dan gaya western. Anne Avantie
mengembangkannya menjadi pilihan tidak hanya modern, tetapi juga
avant garda dan perancang busana lainnya mampu merancang kebaya
kekinian dan memodifikasi hingga lebih bernilai. Bahkan penamaan
kebaya berkembang dan dimodifikasi dengan hijab, yang diadaptasi
untuk fashion Muslim. Yang menarik dari kebaya, muncul dengan adanya
gerakan “Selasa Berkebaya”, yang dinisiasi oleh beberapa perempuan
untuk mengangkat kembali identitas dan nasionalisme Indonesia. Mereka
menggunakan beragam media untuk mengajak berpartisipasi di dalam
kegiatan ini. Mereka adalah perempuan yang merancang untuk diri
mereka, bahwa berkebaya tidak ribet, dapat digunakan di dalam berbagai
kegiatan.
BAB III
SIMPULAN

Dari penjelasan yang dikemukakan penting dipahami bahwa


kebanyakan budaya akan tetap terjaga eksistensinya ketika jauh dari
kota. Masyarakat desa cenderung sulit untuk menerima sebuah
perubahan yang dianggap tidak biasa. Kebudayaan di desa akan selalu
di jaga dan dilestarikan hingga turun temurun. Sehingga fungsi
budaya ini merupakan fungsi secara umum yang memiliki tujuan
berbeda-beda dengan makna yang mendalam. Terutama budaya yang
digunakan untuk kepentingan spiritual atau kepercayaan yang
dimiliki oleh masyarakat. Fungsi budaya ini juga dapat menjaga buday
itu sendiri agar tidak direbut oleh negara lain. Saat ini banyak negara
yang sedang mencari identitas negara. Oleh karena itulah sebagai
bagian dari masyarakat Indonesia cara yang dilakukan untuk
melestarikan budaya. Mulai dari kegiatan yang ringan hingga kegiatan
yang membutuhkan persiapan yang panjang. Hal ini akan terus
berubah mengikuti perubahan zaman, walaupun perubahan tidak
akan secara besar-besaran.
DAFTAR PUSTAKA

Https://Nasional.Kompas.Com/Read/2019/12/24/06360051/Pentingnya-
Kebudayaan-Sebagai-Pondasi-Karakter-Bangsa?Page=All Diunduh 3
Mei 2021
Https://Dosensosiologi.Com/Fungsi-Budaya/ Diunduh 3 Mei 2021
Http://Siat.Ung.Ac.Id/Files/Wisuda/2017-1-1-86205-121413013-Bab1-
24072017125905.Pdf Diunduh 3 Mei 2021
Https://Www.Permata.Or.Id/2019/05/Budaya-Sebagai-Identitas-
Bangsa.Htmldiunduh 3 Mei 2021
Https://Pmb.Lipi.Go.Id/Kebaya-Identitas-Nasional-Indonesia/?
Amp=1diunduh 3 Mei 2021
Santoso,Budi.2006. Bahasa Dan Identitas Budaya. Universitas Dian
Nuswantoro
Setyawati, Agnes, 2019. Pentingnya Kebudayaan Sebagai Pondasi Karakter
Bangsa. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya universitas pakuan.
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai