Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. “Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kebudayaan
yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Perbedaan yang terjadi dalam kebudayaan
Indonesia dikarekan proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari budaya lain yang
ikut bercampur di dalamnya”. (Kong Fu Tse, 1970). Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-
nilai sosial dan seni yang tinggi. Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut
mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya.
Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia
(Soekamto, 1984). Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan
wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup
khalayak.
Pada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat
Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan
hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari
pengaruh budaya.
Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya, baik disadari atau tidak memegang
amanah dalam menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan
sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan yang ada.

B.     RUMUSAN MASALAH


Bagaimana dampak kebudayaan yang ada di Indonesia baik secara negatif maupun
positifnya serta bagaimana perkembangan kebudayaan di Indonesia.

C.     TUJUAN PENULISAN


1.      Untuk mengetahui Perkembangan Budaya Indonesia
2.      Untuk Mengatahui Perbedaan antara Kebudayaan dan Peradaban
3.      Konsep nilai dan sistem nilai budaya
4.      Dampak Positif dan Negatif  Dalam Kebudayaan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA


Perkembangan budaya indonesia saat ini sudah mulai terkikis perlahan-perlahan
seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju dan modern, saat ini banyak
masyarakat secara perlahan meninggalkan budaya local atau tradisional dan lebih memilih
budaya yang lebih modern. Ini terjadi karena adanya proses perubahan social seperti
Akultursi dan Asimilasi. Akulturasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang secara
lambat laun dapat diterima dan diolah dengan kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan
kebudayaan yang ada.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka
bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing
berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Sebagai contoh adalah batik hasil dari budaya indonesia, batik tersebut belakangan ini
termasuk bahan-bahan yang diminati oleh masyarakat luar. Muncul trend ini dikarenakan
batik telah diresmikan bahwa batik tersebut telah ditetapkan oleh UNESCO pada hari jumat
tanggal 02 oktober 2009 sebagai warisan budaya indonesia, dan hari itulah ditetapkannya
sebagai hari batik nasional.

B.     PERBEDAAN ANTARA KEBUDAYAAN DAN PERADABAN


1.      Kebudayaan
Kebudayaan dan peradaban memang merupakan aspek-aspek kehidupan sosial
manusia yang memiliki sedikit perbedaan tapi dari perbedaan tersebut dapat diambil jalan
tengah yaitu peradaban dan kebudayaan adalah dua aspek dalam kehidupan manusia, ada
hubungan timbal balik antara keduanya. Sebagaimana hubungan antara aspek spiritual,
mental dan material dalam diri manusia. Kebudayaan ataupun peradaban, mengandung
pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan
lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.
Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari
buddhi yang berarti budi atau akal. Demikian kebudayaan itu dapat diartikan “ hal-hal yang
bersangkutan dengan budi dan akal”. Ada pendirian lain mengenai asal dari kata kebudayaan
itu, ialah bahwa kata itu adalah suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, artinya daya
dan budi, kekuatan dari akal. Adapun istilah inggrisnya berasal dari kata Latin colereyang
berarti “mengolah, mengerjakan”, terutama mengolah tanah atau bertani . Dari arti ini
berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam.

2.      Peradaban
Adapun istilah peradaban dapat kita sejajarkan dengan kata asing civilization . Istilah
itu biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan
indah, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan-santun dan sistem pergaulan

2
komplex dalam suatu masyarakat dengan struktur yang komplex. Sering juga istilah
peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplex.

C.     KONSEP NILAI DAN SISTEM NILAI BUDAYA


Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu
masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu
kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat
dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan
tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol,
slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai
acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya
ini yaitu :
Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka
acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Sistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem budaya merupakan
tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam adat istiadat. Hal itu disebabkan
karena nilai – nilai budaya itu merupakan konsep – konsep mngenai apa yang hidup dalam
alam pikiran sebagian besar dari dari warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka
anggap bernilai , berharga, dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu
pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan para warga masyarakat itu
sendiri.
Nilai – nilai budaya ini bersifat umum , luas dan tak konkret maka nilai – nilai budaya
dalam suatu kebudayaan tidak dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu
yang singkat. Dalam masyarakat ada sejumlah nilai budaya yang satu dan yang lain berkaitan
satu sama lain sehingga merupakan suatu sistem, dan sistem itu sebagai suatu pedoman dari
konsep –konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah
kehidupan masyarakat.

D.    DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF  DALAM KEBUDAYAAN


1.      Secara garis besar kebudayaan Indonesia
Dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia
Klasik dan Kebudayaan Indonesia Modern. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan
sangat cermat akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan pengkajian kebudayaan
yang telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif, mereka mengkaji dengan tanpa
melihat dimensi-dimensi yang ada dalam kerajaan tersebut. Mereka mempelajari semua
dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Adapun dimensi yang sering ada adalah seperti
agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya.

3
Seorang pengamat memberikan argumennya tentang kebudayaan Indonesia modern.
Dia mengatakan bahwa kebudayaan Indonesia modern dimulai ketika
bangsa Indonesia merdeka. Bentuk dari deklarasi ini menjadikan
bangsa Indonesia tidak dalam kekangan dan tekanan. Dari sini bangsa
Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa yang lebih sempurna.
Kebudayaan Indonesia yang multikultur seperti itu, ketika
dikaji dari sisi dimensi waktu, dapat dibagi pula pengertiannya :
a) Pertama, kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang
sudah terbentuk. Definisi ini mengarah kepada pengertian
bahwa kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan pengetahuan
yang tersosialisasi/internalisasi dari generasi-generasi
sebelumnya, yang kemudian digunakan oleh umumnya
masyarakat Indonesia sebagai pedoman hidup. Jika dilacak, kebudayaan ini
terdokumentasi dalam artefak/atau teks.   Melihat kebudayaan dari sisi ini, kita akan
mudah terjebak kepada apa yang sudah ada itu diterima sebagai sesuatu yang sudah
baik bahkan paripurna. Ungkapan seperti kebudayaan Jawa adalah kebudayaan yang
adiluhung, merupakan contoh terbaiknya. Di sini, apa yang disebut kebudayaan
adalah dokumen teks (Jawa termasuk sastra-sastra lisan) yang harus dijadikan
pedoman kalau kita tidak ingin kehilangan ke-jawa-annya. Ungkapan: “ora Jawa”
atau “durung Jawa” adalah ungkapan untuk menilai laku (orang Jawa) yang sudah
bergeser dari teks tersebut.
b) Kedua, kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang sedang membentuk. Pada
definisi kedua ini menjelaskan adanya kesadaran bahwa sebetulnya, tidak pernah ada
masyarakat manapun di dunia ini yang tidak bersentuhan dengan kebudayaan dan
peradaban lain, termasuk kebudayaan Indonesia atau kebudayaan Jawa. Hanya saja
ada pertanyaan serius untuk memilih definisi kedua ini, yaitu bagaimana lalu
kebudayaan kita berdiri tegak untuk mampu menyortir berbagai elemen kebudayaan
asing yang cenderung bersifat kapitalisme? Pada saat yang sama, kebudayaan global
yang kapitalistik itu, telah masuk ke berbagai relung-relung kehidupan masyarakat
“tanpa” bisa dicegah. Kalau begitu, pertanyaannya ialah: membatasi, menolak, atau
mengambil alih nilai-nilai positif yang ditawarkan.
c) Ketiga, adalah kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang direncanakan untuk
dibentuk. Ini adalah definisi yang futuristik, yang perlu hadir dan dihadirkan oleh
warga bangsa yang menginginkan Indonesia ke depan harus lebih baik. Inilah yang
seharusnya menjadi fokus kajian serius bagi pemerhati Indonesia, khususnya para
mahasiswa dan pemerhati budaya.

2.     Kondisi sosial budaya Indonesia


Kondisi sosial budaya Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :
a) Bahasa, sampai saat Indonesia masih konsisten dalam bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Sedangkan bahasa-bahasa daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa
Indonesia sejak jaman nenek moyang kita. Bahasa asing (Inggris) belum terlihat
populer dalam penggunaan sehari-hari, hanya pada saat seminar, atau kegiatan

4
ceramah formal diselingi dengan bahasa Inggris sekedar untuk menyampaikan
kepada audien kalau penceramah mengerti akan bahasa Inggris.
b) Sistem teknologi, perkembangan yang sangat mencolok adalah teknologi
informatika. Dengan perkembangan teknologi ini tidak ada lagi batas waktu dan
negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu negara dapat langsung dilihat di
negara lain melalui televisi, internet atau sarana lain dalam bidang informatika.
c) Sistem mata pencarian hidup/ekonomi. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini
masih dalam situasi krisis, yang diakibatkan oleh tidak kuatnya fundamental
ekonomi pada era orde baru. Kemajuan perekonomian pada waktu itu hanya
merupakan fatamorgana, karena adanya utang jangka pendek dari investor asing
yang menopang perekonomian Indonesia.
d) Organisasi Sosial. Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama
(FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan
Ras.
e) Sistem Pengetahuan. Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
diharapkan perkembangan pengetahuan Indonesia akan terus berkembang sejalan
dengan era globalisasi.
f) Religi. Munculnya aliran-aliran lain dari satu agama yang menurut pandangan umum
bertentangan dengan agama aslinya. Misalnya : aliran Ahmadiyah, aliran yang
berkembang di Sulawesi Tengah (Mahdi), NTB dan lain-lain.
g) Kesenian. Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film,
sinetron). Seni tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah
mulai pudar, apalagi seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit
pada tahun 1995 – 1996 yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang
sudah tidak ada lagi. Seni lawak model Srimulat sudah tergeser dengan model
Extravaganza. Untuk kesenian nampaknya paling dinamis perkembangannya.
h) Sedang menghadapi suatu pergeseran-
pergeseran budaya. Hal ini mungkin dapat
dipahami mengingat derasnya arus globalisasi
yang membawa berbagai budaya baru serta
ketidakmampuan kita dalam membendung
serangan itu dan mempertahankan budaya
dasar kita. Kebudayaan Indonesia adalah
serangkaian gagasan dan pengetahuan yang
telah diterima oleh masyarakat-masyarakat
Indonesia (yang multi etnis) itu sebagai
pedoman bertingkah laku dan menghasilkan produk-produk kebudayaan itu sendiri.
Hanya persoalannya, ide-ide dan pengetahuan masyarakat-masyarakat Indonesia
juga mengalami perubahan-perubahan, baik karena faktor internal maupun eksternal.

3. Dampak  kebudayaan Indonesia bagi masyarakat


Berikut dampak  kebudayaan Indonesia bagi masyarakat, antara lain, pengaruh positif
dapat berupa :
a) Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.

5
b) Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki
c) Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani
dalam skala global.
d) Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna
mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
e)   Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
f)    Bukan penyebab krisis ekonomi.

4.  Pengaruh Negatif berupa :


a)    Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat
yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak menggunakan
pakaian yang bermerk (merk terkenal).
b) Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang
kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu
yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok kedua, yang melihat
tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah
untuk dikenang (dekonstruksi tradisi / disconnecting of culture).
c)  Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya
memperlemah posisi negara melainkan juga akan mengakibatkan kompetisi yang
saling menghancurkan.
d)   Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan
biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan
jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
e)   Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta
kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
f)     Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis
dan fundamentalis. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit
pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun
negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi
kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur
bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme.
g)    Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing
yang berada di wilayah Indonesia.

4.    Beberapa contoh perkembangan budaya


a)       Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia
lebih menyukai berpakaian yang
lebih terbuka seperti bangsa barat
yang sebenarnya tidak sesuai
dengan adat ketimuran bangsa
Indonesia yang dianggap berpakaian
lebih sopan dan tertutup.

6
b)       Alat  Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita
dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah
tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini
yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan
tenaga listrik.
c) Permainan  Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti
permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah
jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan
yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku
besi atau plastic.

7
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Ada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat
Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan
hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari
pengaruh budaya luar. Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya harus menjaga
kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Jangan sampai di saat
budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin
lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya
Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan
anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya kini
terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
Pada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat
Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan
hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari
pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru. Generasi muda
termasuk mahasiswa di dalamnya, baik disadari atau tidak memegang amanah dalam menjaga
kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Dalam menjaga kelestarian
budaya Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan
batasan-batasan yang ada.
 Jangan sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa
bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman
dan teknologi yang semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah
terjadi di dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak
dan tatakrama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia
kaya akan budayanya kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman

B.     SARAN
Setelah diamati dampak dari masuknya unsur-unsur budaya asing ke Indonesia, 
penulis memberikan saran kepada para pembaca karya tulis ini umumnya dan para generasi 
penerus bangsa indonesia khususnya, agar mengantisipasi terhadap budaya asing yang yang
masuk ke indonesia karena budaya tersebut tidak sesuai dengan norma-norma kebudayaan
kita dan akan berdampak sangat buruk terhadap eksistensi budaya ini.

Karena budaya asing banyak terdapat penyimpangan yang dilakukan oleh segelintir
masyarakat Indonesia khususnya, kaum para pemuda-pemudi yang mengadopsi cara hidup
mereka dari berbagai budaya asing yang masuk ke Indonesia, seperti pergaulan bebas, live
style, sex bebas, dan lainnya. Dan saran ini ditujukan kepada pemerintah agar lebih teliti lagi
menyaring budaya asing yang masuk karena akan mempengaruhi generasi yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai