Anda di halaman 1dari 10

Available online at https://stikesmus.ac.id/jurnal/index.

php/JKebIn/index
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01- 10) 1

PENGEMBANGAN BOOKLET PRANIKAH SEBAGAI MEDIA


INFORMASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
UNTUK CALON PENGANTIN

Gita Kostania1,*, Ade Lydiana Ahmad2, Sri Yunita3


1
Poltekkes Kemenkes Malang,
2,3
oltekkes Kemenkes Surakarta
1
gita_kostania@poltekkes-malang.ac.id*

Abstrak
Latar Belakang : Salah satu program yang dicanangkan oleh WHO dalam
menurunkan angka kematian ibu, bayi dan kecacatan adalah preconception care.
Program ini dilasanakan oleh semua negara di dunia utamanya adalah Low and
Middle Income Country (LMICs), salah satunya Indonesia. Sasaran dari
preconception care adalah calon pengantin. Pelayanan kesehatan calon pengantin
dilakukan untuk mempersiapkan calon pengantin khususnya perempuan dalam
menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh
bayi yang sehat.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan booklet pranikah sebagai
media informasi dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui konseling untuk
calon pengantin.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D)
dengan tahapan: identifikasi masalah dan pengumpulan data, pengembangan
produk, uji validasi ahli materi dan media, revisi desain, uji pendahuluan calon
pengantin, revisi produk, uji coba produk, perbaikan produk, dan produk akhir.
Populasi penelitian: semua calon pengantin yang memeriksakan diri ke
Puskesmas Musuk I Boyolali pada bulan Agustus tahun 2020. Teknik sampling:
accidental dengan jumlah sampel 24 responden. Instrumen berupa kuesioner,
yaitu kuesioner kevalidan media dari ahli materi, ahli media, dan calon pengguna,
serta kuesioner pengetahuan untuk mengukur keefektifan media booklet. Validasi
produk dianalisis secara deskriptif, sedangkan data pengetahuan dianalisis dengan
uji paired t-test.
Hasil : Hasil uji validasi produk booklet dari ahli materi sebesar 88.33% dengan
kategori sangat valid, ahli media sebesar 85.00% dengan kategori valid. Hasil uji
pendahuluan dari calon pengguna sebesar 69.72% dengan kategori cukup valid.
Adapun hasil uji coba pada calon pengantin (t=7.340; CI95% 1.736-3.098;
p<0.001). Dengan demikian ada beda pengetahuan responden sebelum dan
sesudah konseling menggunakan booklet pranikah.
Simpulan: Booklet pranikah sangat layak, praktis dan efektif digunakan sebagai
media informasi dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui konseling untuk
calon pengantin di Puskesmas Musuk I Boyolali.

Kata kunci: booklet pranikah; media konseling; pelayanan kesehatan


prakonsepsi; konseling pranikah.

10.36419/jkebin.v11i2.367
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01 - 10) 2
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)

THE DEVELOPMENT OF PREMARITAL BOOKLET AS AN


INFORMATION MEDIA TO THE PROSPECTIVE BRIDES AND GROOM
Abstract
Background: One of the programs launched by the World Health Organisation
(WHO) in reducing maternal and infant disability and mortality rates is
preconception care. This program is carried out by all countries in the world,
mainly the Low and Middle Income Country (LMICs), one of them is Indonesia.
The target of preconception care is the prospective brides and groom. The health
service for the prospective brides and groom is carried out to prepare the brides
and groom especially women in undergoing a healthy and safe pregnancy and
childbirth and getting a healthy baby.
The Aim : The purpose of this study is to develop premarital booklet as an
information media in providing health service through counselling for the
prospective brides and groom.
Method: This research used Research and Development (R&D) design, with
stages: problem identification and data collection, product development, material
and media experts validation test, design revision, prospective brides and groom
test, product revision, product trial, product improvement, and final product.
Study population: all prospective brides and groom who visited Public Health
Center of Musuk, Boyolali, on August 2020. Sampling technique: accidental, with
24 respondents. The instrument used questionnaires: validity questionnaire to
material expert, media expert, and prospective users, and also a knowledge
questionnaire to measure the effectiveness of the media booklet. Product
validation was analyzed descriptively, while knowledge data were analyzed by
paired t-test.
Result: booklet product validation test results from material expert amounted to
88.33% with a very valid category, media expert amounted to 85.00% with a valid
category. Preliminary test result from prospective users amounted to 69.72% with
the category quite valid. The result of trial on prospective brides and groom (t =
7,340; CI95% 1,736-3,098; p <0.001). So that, there was a difference of
knowledge between respondents before and after counseling using premarital
booklet.
Conclusion: Premarital booklet is very feasible, practical and effective to be used
as an information media in providing health service through counselling for the
prospective brides and groom at Musuk Public Health Center, Boyolali.

Keywords: premarital booklet; media of counselling; preconception health


service; premarital counselling.

PENDAHULUAN
Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu
perlu diupayakan secara menyeluruh dan bersama-sama dengan masyarakat untuk
mengatasinya. Dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan diupayakan dekat
dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan

Copyright © 2020, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01- 10) 3
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)

(Karwati, 2011). Salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian bagi
pemerintah adalah kematian ibu dan bayi. Angka kematian ibu dan bayi baru lahir
berdasarkan laporan evaluasi Millenium Development Goals tahun 2015 masih
tercatat sebesar 305/100.000 kelahiran hidup, padahal target yang dicanangkan
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah 102 per 100.000 kelahiran (Achadi,
2019). Upaya menurunkan kematian ibu dan bayi tidak hanya dilakukan dengan
upaya kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga melalui upaya preventif dan promotif
yang dapat menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan
bayi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi faktor risiko
sebelum dimulainya kehamilan (pra konsepsi) sehingga asuhan yang tepat dapat
disiapkan sesuai kondisi ibu.
Dalam kajian asuhan kebidanan, kesehatan pranikah merupakan bagian dari
asuhan prakonsepsi. Asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan
variasi, diantaranya memungkinkan identifikasi penyakit medis, pengkajian
kesiapan psikologis, keuangan dan pencapaian tujuan hidup (Varney dalam
Kriebs&Gegor, 2012). Penelitian Dean et al. (2013), mengemukakan bahwa
topik-topik penting yang disarankan dalam perawatan prakonsepsi meliputi
pendidikan kesehatan paada wanita dan pasangannya (health promotion),
identifikasi faktor risiko (risk assessment) dan asuhan sesuai dengan faktor risiko
(interventions) pada wanita dan pasangannya untuk mengurangi faktor risiko yang
dapat mempengaruhi kehamilannya pada masa yang akan datang.
Asuhan prakonsepsi adalah program yang dicanangkan oleh World Health
Organisation (WHO) pada tahun 2012 di Geneva yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian ibu, bayi dan kecacatan. Program ini dilaksanakan
oleh semua negara di dunia. Utamanya negara berpenghasilan rendaah dan
menengah yang biasa disebut Low and Middle Income Country (LMICs) salah
satunya Indonesia. Negara yang telah berhasil melaksanakan program ini adalah
Italia, Belanda, Amerika Serikat untuk negara maju dan Bangladesh, Filiphina, Sri
Lanka untuk negara berpenghasilan menengah rendah (WHO, 2013)
Asuhan prakonsepsi memiliki potensi untuk memberikan dampak positif
bagi 208 juta kehamilan di seluruh dunia setiap tahun (Dean et al., 2013). Asuhan
prakonsepsi berguna untuk mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan
masalah kesehatan, kebiasaan gaya hidup, atau masalah sosial yang kurang baik
yang memungkinkan mempengaruhi kehamilan (Dean et al., 2013). Adapun
sasaran program asuhan prakonsepsi adalah pasangan pengantin. Masa sebelum
konsepsi bagi pasangan pengantin sangat penting untuk diperhatikan dalam
rangka mempersiapkan kehamilan yang sehat. Menurut Kemenkes RI (2014),
pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan
perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat
serta memperoleh bayi yang sehat.
Asuhan prakonsepsi merupakan bagian dari upaya preventif dan promotif
yang menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak.
Faktor risiko yang mempengaruhi kehamilan seseorang dapat dikurangi dengan
cara mengidentifikasi faktor risiko tersebut sebelum dimulainya kehamilan.
Sehingga pelayanan kesehatan pada calon pengantin yang komprehensif

Copyright © 2020, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01 - 10) 4
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)

merupakan momentum yang tepat untuk mengawali pencegahan kehamilan


berisiko.
Pelayanan kesehatan calon pengantin dilakukan secara komprehensif di
Puskesmas bekerja sama dengan kementerian agama. Pelayanan tersebut berupa
skrining pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas)
yang meliputi tes laboratorium, pemeriksaan fisik dan konseling pranikah.
Konseling pranikah yang dilakukan Puskesmas lebih difokuskan pada persiapan
prakonsepsi.
Puskesmas Musuk Boyolali merupakan salah satu Puskesmas yang berada
di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali provinsi Jawa Tengah
yang telah menjalankan pelayanan kesehatan pranikah secara komprehensif.
Berdasarkan laporan DKK Boyolali, Puskesmas Musuk merupakan Puskesmas
yang memiliki kehamilan berisiko paling tinggi sebesar 15% pada tahun 2017 dan
meningkat menjadi 17% pada tahun 2019. Pada awal semester tahun 2019 berada
pada angka 17%.
Program asuhan prakonsepsi adalah program yang berguna untuk
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan, kebiasaan
gaya hidup, atau masalah sosial yang kurang baik yang mungkin mempengaruhi
kehamilan. Program asuhan prakonsepsi yang dilaksanakan di Puskesmas Musuk
merupakan hasil modifikasi dari pelayanan sebelum hamil pada calon pengantin
yang disebutkan dalam Permenkes RI No. 97 Tahun 2014. Program asuhan
prakonsepsi ini terdiri atas:
1. Pemeriksaan fisik, meliputi: penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, pengukuran lingkar lengan atas, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
2. Pemeriksaan laboratorium, meliputi: kadar hemoglobin, HBSAg, HIV, tes
kehamilan, dan golongan darah (jika belum diketahui).
3. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid.
4. Pemberian suplementasi gizi (Fe) bila diperlukan.
5. Pemberian Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pranikah, meliputi:
kesehatan reproduksi dan pendekatan siklus hidup, hak reproduksi, dan
persiapan yang perlu dilakukan dalam persiapan pranikah.
Pemberian KIE pranikah diberikan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas
sebagai salah satu syarat dalam melengkapi berkas pernikahan. Pemberian
informasi dilakukan dalam bentuk konseling yang lebih menitikberatkan pada
persiapan kehamilan. Konseling pranikah bagi calon pengantin di Puskesmas
diberikan setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dan pelayanan kesehatan.
Pada saat menunggu giliran pemeriksaan, pasangan calon pengantin
memanfaatkan waktu menunggunya dengan kegiatan-kegiatan yang kurang
produktif. Padahal, pada saat menunggu giliran inilah pasangan calon pengantin
seyogyanya memaksimalkan waktu untuk mendapatkan informasi-informasi yang
lebih banyak yang berkaitan dengan kesehatan pranikah.
Dengan memaksimalkan waktu KIE di Puskesmas, maka pengetahuan
pasangan calon pengantin dapat meningkat, sehingga kehamilan risiko tinggi
dapat dicegah melalui perencanaan kehamilan yang baik. Perencanaan kehamilan
yang baik hendaknya mulai disiapkan sebelum pernikahan terjadi. Konseling

Copyright © 2020, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01- 10) 5
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)

pranikah merupakan momentum yang tepat dalam mempersiapkan kehamilan


yang aman dan sehat.
Dalam memberikan konseling, dibutuhkan suatu media konseling yang
dapat meningkatkan pemahaman konseli. Media tersebut hendaknya tidak hanya
memudahkan konseli memahami materi, juga praktis dibaca dan menarik. Selama
dilakukan pengamatan di Puskesmas, bidan yang bertugas memberikan konseling
pranikah hanya menjelaskan seadanya yaitu berupa gambaran secara umum
tentang persiapan pranikah ditinjau dari segi kesehatan. Adapun alokasi waktu
yang dibutuhkan kurang dari 5 menit yang diberikan setelah serangkaian
pemeriksaan dilakukan. Adapun media yang digunakan hanya berupa lembar
checklist pemeriksaan yang akan digunakan oleh calon pengantin dalam
melakukan pemeriksaan pranikah.
Kementerian kesehatan melalui dinas kesehatan telah mendistribusikan
media konseling pranikah dalam bentuk lembar balik, namun penggandaannya
masih terbatas, dan media ini hanya diperuntukkan bagi provider kesehatan dalam
menyampaikan materi konseling sebagai alat bantu. Dalam hal ini, calon
pengantin membutuhkan media informasi yang dapat dijadikan bahan bacaan
yang praktis dan dapat dibaca di manapun. Salah satu media yang dapat
digunakan adalah booklet.
Media booklet merupakan salah satu media massa yang dijadikan sebagai
media (alat peraga) ditujukan kepada banyak orang maupun umum yang waktu
penyampaian isi tidak teratur. Media booklet berupa cetakan yang berisi gambar
atau tulisan (lebih dominan) yang berbentuk buku kecil setebal 10-25 halaman
dan paling banyak 50 halaman (Soehoet dalam Junaedi&Sukmono, 2019).
Berdasarkan penelitian Parwiyati, dkk (2014), menyatakan bahwa media booklet
merupakan salah satu media informasi yang dapat digunakan dalam meningkatkan
pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa media booklet efektif digunakan dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk
mengembangkan media informasi berupa booklet dalam pelayanan kesehatan
khususnya pada kelompok wanita prakonsepsi dengan sasaran calon pengantin.
Adapun pemberian booklet persiapan pra-kehamilan untuk calon pengantin
dilakukan sebelum melakukan serangkaian pemeriksaan, sehingga dapat dibaca
selama menunggu pemeriksaan. Selanjutnya pada sesi konseling, petugas
kesehatan akan lebih mudah dalam memandu pemberian KIE pranikah.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D)
dengan tahapan: identifikasi masalah dan pengumpulan data, pengembangan
produk, uji validasi ahli materi dan media, revisi desain, uji pendahuluan calon
pengantin, revisi produk, uji coba produk, perbaikan produk, dan produk akhir
(Sugiyono, 2016). Populasi penelitian: semua calon pengantin yang
memeriksakan diri ke Puskesmas Musuk I Boyolali pada bulan Agustus tahun
2019. Teknik sampling: accidental, dengan jumlah sampel sebanyak 24
responden.

Copyright © 2020, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01 - 10) 6
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data berupa kuesioner, yaitu


kuesioner kevalidan media dari para reviewer (ahli materi, ahli media, dan dari
calon pengguna), dan kuesioner uji coba produk dari responden calon pengantin.
Instrumen validasi dari ahli materi terdiri atas 20 soal yang meliputi aspek isi,
bahasa dan penyajian. Sedangkan instrumen validasi dari ahli media terdiri atas 20
soal yang meliputi aspek desain sampul dan desain isi. Untuk uji pendahuluan dari
calon pengguna terdiri atas 15 aspek, yaitu aspek isi, bahasa dan desain.
Instrumen yang digunakan untuk uji coba produk terdiri atas 10 pertanyaan
pengetahuan tentang kesehatan prakonsepsi.
Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif untuk
memvalidasi produk yang dianalisis secara deskriptif. Data ini dihitung,
mempunyai batasan nilai, dan memiliki kriteria penilaian yang diperoleh dari
angket yang disebarkan pada ketiga ahli yaitu ahli materi berjumlah satu orang,
ahli media satu orang, dan calon pengguna delapan orang. Sedangkan data
kualitatif adalah data berupa masukan, tambahan, kritik, dan saran yang diberikan
oleh para ahli tersebut. Untuk uji coba akhir, dilakukan pada 24 calon pengantin,
berupa pengetahuan responden yang dianalisis dengan uji paired t-test.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada penelitian ini, peneliti berhasil memperoleh data hasil validasi dari
ahli materi yang disajikan dalam tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Hasil Validasi dari Ahli Materi


Jumlah Skor Persentase
No Aspek Jumlah Kategori
Aspek Perolehan (%)
1 Isi 8 21 53 88,33 Valid, dapat
2 Bahasa 5 13 digunakan, tidak
3 Penyajian 7 19 perlu direvisi

Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa hasil validasi produk dari ahli
materi mendapatkan nilai sebanyak 88,33 (%), atau dalam kategori valid.
Sehingga produk media booklet dapat digunakan dan tidak perlu direvisi.
Tabel 2. Hasil Validasi dari Ahli Media
Jumlah Skor Persentase
No Aspek Jumlah Kategori
Aspek Perolehan (%)
1 Desain 8 21 51 85,0 Valid, dapat
sampul digunakan, tidak
2 Desain isi 12 30 perlu direvisi

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa hasil validasi produk dari ahli media
mendapatkan nilai sebanyak 85,0(%), atau dalam kategori valid. Sehingga produk
media booklet dapat digunakan dan tidak perlu direvisi.

Tabel 3. Hasil Validasi dari Calon Pengguna


Jumlah Skor Persentase
No Aspek Jumlah Kategori
Aspek Perolehan (%)
1 Isi 6 9,88 31,38 69,72 Cukup valid, boleh

Copyright © 2020, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01- 10) 7
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)

2 Bahasa 4 9,75 digunakan dengan


3 Desain 5 11,75 revisi

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil validasi produk dari calon
pengguna, yaitu pasangan calon pengantin (sebanyak 8 responden), mendapatkan
nilai sebanyak 69,72(%), atau dalam kategori cukup valid. Sehingga produk
media booklet boleh digunakan dengan revisi.
Kesimpulan akhir tentang hasil validasi dari para reviewer adalah direvisi,
dengan perbaikan berdasarkan penilaian secara kualitatif.

Tabel 4. Revisi dari Ahli Materi


No. Konten Kritik untuk Perbaikan
1 Isi Isi materi perlu lebih diperjelas menggunakan tabel dan gambar yang
representatif
2 Bahasa Penggunaan istilah medis yang sulit, diganti dengan istilah yang mudah
dimengerti
3 Penyajian Gambar, tabel dan tulisan dibuat dengan gaya yang lebih menarik

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa secara kualitatif ada beberapa poin


yang perlu diperbaiki.
Tabel 5. Revisi dari Ahli Media
No. Konten Kritik untuk Perbaikan
1 Desain sampul Layout perlu diperhatikan, gambar sampul yang lebih representatif,
ukuran fontasi perlu diperhatikan kembali
2 Desain isi Ada beberapa halaman yang masih terlalu banyak teks, ada beberapa
halaman yang menggunakan fontasi terlalu kecil

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa secara kualitatif ada beberapa poin


yang perlu diperbaiki.
Tabel 6. Hasil Uji Coba pada Calon Pengantin
n Mean+s.d. Perbedaan Mean+s.d. CI95% p
Pre Test 24 4,63+2,018 2,417+1,61 1,736-3,098 <0,001

Post Test 24 7,04+2,156

Setelah didapatkan media yang valid berdasarkan review dari para ahli dan
melalui proses revisi, maka media booklet sebelum digunakan secara meluas
dilakukan uji coba kepada responden dalam skala kecil. Jumlah responden
sebanyak 24 calon pengantin yang memeriksakan diri ke Puskesmas Musuk,
Boyolali. Berikut hasil analisis data menggunakan uji beda pada dua sampel yang
berpasangan.
Berdasarkan tabel 6. diketahui bahwa rerata pada saat dilakukan post test
lebih tinggi dari sebelum diberikan perlakuan berupa konseling menggunakan
media booklet pranikah (7,04 > 4,63). Hasil uji beda menunjukkan nilai p=0,001 <
0,05. Dengan kata lain terdapat beda bermakna antara kedua kelompok. Sehingga

Copyright © 2020, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01 - 10) 8
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)

booklet pranikah efektif dalam meningkatkan pengetahuan calon pengantin


tentang kesehatan pra konsepsi.
Penelitian tentang Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media
Informasi Dalam Pelayanan Kesehatan Untuk Calon Pengantin telah diselesaikan
dan telah melalui beberapa tahapan dan prosedur yang ada.
Berdasarkan hasil uji validasi ahli materi menyatakan bahwa tingkat
kelayakan Booklet sebagai media informasi dalam pelayanan kesehatan untuk
calon pengantin mencapai 88,33 % (tabel 1.). Begitu pula berdasarkan hasil
validasi ahli dari segi media, menunjukkan bahwa tingkat kelayakan media
mencapai 85,0% (tabel 2.). Sedangkan hasil penilaian produk dari calon pengguna
yaitu calon pengantin menunjukkan tingkat kelayakan produk sebesar 69,72%
(tabel 3.). Sehingga dapat disimpulkan hasil penilaian uji produk bahwa hasil
penilaian yang dilakukan, baik dari segi materi, media, maupun calon pengguna
diperoleh rerata penilaian sebesar 81,02%, dengan kategori valid, dapat
digunakan, dan tidak perlu direvisi.
Selain hasil data kuantitatif berupa persentase penilaian produk, terdapat
penilaian kualitatif berupa masukan yang diberikan oleh ahli materi dan calon
pengguna. Adapun masukan yang diberikan adalah terkait penyempurnaan materi,
visualisasi booklet, dan bahasa yang mudah dipahami (tabel 4. dan 5.). Untuk
masukan yang diberikan telah dipertimbangkan dan diperbaiki sesuai dengan
kekurangan dan kebutuhan. Jadi setelah dilakukan validasi uji ahli dan calon
pengguna terhadap booklet sebagai media informasi dalam pelayanan kesehatan
untuk calon pengantin, menunjukkan hasil yang sangat baik dan telah memenuhi
kriteria kelayakan.
Media booklet yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah berupa
bahan cetak yang berisi materi persiapan pra kehamilan untuk calon pengantin,
disusun atas empat bagian, yaitu: makna pernikahan, persiapan pranikah,
persiapan kehamilan dan kehamilan berisiko.
Penggunaan media booklet pranikah sebagai media informasi dalam
pelayanan kesehatan untuk calon pengantin ini dimaksudkan untuk membantu
tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan konseling pranikah kepada
calon pengantin dalam menghadapi kehamilan dan persalinan yang aman.
Konseling tentang persiapan kehamilan dilakukan sejak mempersiapkan
pernikahan dilakukan karena beberapa faktor risiko kehamilan dapat dicegah
sebelum menikah. Pernikahan mungkin tidak dapat ditunda, namun kehamilan
dapat ditunda dan direncanakan dengan menggunakan kontrasepsi yang aman dan
sesuai dengan kondisi ibu (Varney dalam Kriebs&Gegor, 2012).
Uji coba tahap selanjutnya adalah pada calon responden sebanyak 24
orang menggunakan uji beda berpasangan pada satu kelompok. Didapatkan hasil
nilai p<0,001 (tabel 6.). Dengan kata lain terdapat beda bermakna antara kedua
kelompok. Sehingga booklet pranikah efektif dalam meningkatkan pengetahuan
calon pengantin tentang kesehatan pra konsepsi. Hasil uji coba ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Schiller et al., (2014) bahwa pemberian booklet
merupakan sebuah pendekatan pendidikan yang dapat secara signifikan
meningkatkan pengetahuan responden pada tujuan tertentu. Parwiyati, dkk (2014)

Copyright © 2020, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01- 10) 9
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)

juga menyatakan bahwa booklet efektif digunakan dalam penyampaian informasi


kepada masyarakat.
Pengetahuan calon pengantin yang baik tentang persiapan pra nikah dan
pra kehamilan sangat diperlukan guna kehamilan dan persalinan yang aman dan
selamat. Pengetahuan yang baik ini merupakan dasar dari perilaku positif,
sehingga cara yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan
menggunakan media yang tepat sebagai sarana dalam memberikan pendidikan
kesehatan (Ma’munah, 2015).
Hasil penelitian Artini (2014) yang berjudul perbedaan pengaruh
pendidikan kesehatan menggunakan media leaflet dengan booklet terhadap tingkat
pengetahuan masyarakat, menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dengan
media booklet lebih efektif meningkatkan pengetahuan kesehatan dibandingkan
dengan menggunakan media leaflet. Media booklet memiliki keunggulan dalam
meningkatkan pemikiran inovatif melalui pengkajian pribadi secara berulang
sehingga mendorong partisipasi perubahan.
Hasil pengembangan booklet ini merupakan sebuah media yang kreatif
dan inovatif yang hasilnya dapat dijadikan oleh bidan/ tenaga kesehatan yang lain
sebagai media konseling dalam mendampingi calon pengantin mendapatkan
informasi yang benar sebelum pernikahan untuk mempersiapkan kehamilan dan
persalinan yang aman dan selamat.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil uji validasi dari para ahli, diperoleh rerata penilaian uji
produk sebesar 81,02%, dengan kategori valid, dapat digunakan, dan tidak perlu
direvisi. Uji coba pada calon responden sebanyak 24 orang menggunakan uji beda
berpasangan pada satu kelompok, didapatkan nilai p<0,001 (tabel 6.). Dengan
kata lain terdapat beda bermakna antara kedua kelompok, sehingga booklet
pranikah efektif dalam meningkatkan pengetahuan calon pengantin tentang
kesehatan pra konsepsi.

SARAN
Bagi Puskesmas Musuk, diharapkan agar hasil pengembangan booklet ini
dapat dicetak sesuai dengan hasil pengembangan produk aslinya, dan dapat
dibagikan pada setiap calon pengantin. Hendaknya setiap tenaga kesehatan (bidan,
perawat dan dokter) dapat memanfaatkan media booklet sebagai media informasi
yang efektif dan efisien dalam memberikan pendidikan kesehatan pada calon
pengantin tentang persiapan pranikah khususnya prakonsepsi. Untuk calon
pengantin, booklet pranikah ini hendaknya dapat dipahami dengan baik sebagai
bekal dalam mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang aman dan selamat.

DAFTAR PUSTAKA
Achadi, LE. 2019. Kematian Maternal dan Neonatal di Indonesia. FKM UI pada
Rakernas 2019. Diakses:
http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/rakerkesnas-
2019/SESI%20I/Kelompok%201/1-Kematian-Maternal-dan-Neonatal-di-
Indonesia.pdf.

Copyright © 2020, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01 - 10) 10
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)

Artini, F.R. 2014. Skripsi: Perbedaan Pengaruh Pendidikan Kesehatan


Menggunakan Media Leaflet Dengan Booklet Terhadap Tingkat
Pengetahuan Masyarakat Di Desa Trangsan Gatak Sukoharjo.
Http://Eprints.Ums.Ac.Id/31096/1/0 3._HALAMAN_DEPAN.Pdf.
Dean S, Rudan I, Althabe F, Webb Girard A, Howson C, Langer A, et al. 2013.
Setting Research Priorities for Preconception Care in Low- and Middle-
Income Countries: Aiming to Reduce Maternal and Child Mortality and
Morbidity. PLoS Med 10(9): e1001508.
https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1001508.
Dean S, Imam A, Lassi Z, Bhutta Z. 2013. Importance of intervening in the
preconception period to impact pregnancy outcomes. Nestle Nutr Inst
Workshop Ser, vol 47,pp 63-73.
Karwati, Pujiati D & Mujiwati S. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan
Komunitas). Jakarta: Trans Info Media.
Kemenkes RI, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97 Tahun 2014
Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Ma’munah M. 2015. Skripsi: Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Booklet
terhadap Pengetahuan Ibu Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat
Timur, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Parwiyati S., Sumekar, Mardiningsih. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Booklet
Pada Peningkatan Pengetahuan Peternak Kambing Tentang Penyakit
Scabies Di Ktt Ngupoyo Sato Desa Wonosari Kecamatan Patebon. Animal
Agriculture Journal 3(4): 581-585, Desember 2014.
Schiller Y., et al. (2014). Increasing Knowledge About Depression In
Adolescents: Effects Of An Information Booklet. Springer Link, Volume
49 No. 1 2014.
Junaedi F., Sukmono FG. 2019. Komunikasi dalam Media Digital. Yogyakarta:
Buku Litera.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Kriebs JM., Gegor CL. 2012. Asuhan Kebidanan Varney, Edisi 2. Jakarta: EGC.
WHO. 2013. Meeting to Develop A Global Consensus On preconeption Care To
Reduce Maternal And Childhood Mortality And Mordibity. Geneva: World
Health Organization.

Copyright © 2020, Jurnal Kebidanan Indonesia


ISSN 2086-5562 (print) | ISSN 2579-7824 (online)

Anda mungkin juga menyukai