php/JKebIn/index
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01- 10) 1
Abstrak
Latar Belakang : Salah satu program yang dicanangkan oleh WHO dalam
menurunkan angka kematian ibu, bayi dan kecacatan adalah preconception care.
Program ini dilasanakan oleh semua negara di dunia utamanya adalah Low and
Middle Income Country (LMICs), salah satunya Indonesia. Sasaran dari
preconception care adalah calon pengantin. Pelayanan kesehatan calon pengantin
dilakukan untuk mempersiapkan calon pengantin khususnya perempuan dalam
menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh
bayi yang sehat.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan booklet pranikah sebagai
media informasi dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui konseling untuk
calon pengantin.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D)
dengan tahapan: identifikasi masalah dan pengumpulan data, pengembangan
produk, uji validasi ahli materi dan media, revisi desain, uji pendahuluan calon
pengantin, revisi produk, uji coba produk, perbaikan produk, dan produk akhir.
Populasi penelitian: semua calon pengantin yang memeriksakan diri ke
Puskesmas Musuk I Boyolali pada bulan Agustus tahun 2020. Teknik sampling:
accidental dengan jumlah sampel 24 responden. Instrumen berupa kuesioner,
yaitu kuesioner kevalidan media dari ahli materi, ahli media, dan calon pengguna,
serta kuesioner pengetahuan untuk mengukur keefektifan media booklet. Validasi
produk dianalisis secara deskriptif, sedangkan data pengetahuan dianalisis dengan
uji paired t-test.
Hasil : Hasil uji validasi produk booklet dari ahli materi sebesar 88.33% dengan
kategori sangat valid, ahli media sebesar 85.00% dengan kategori valid. Hasil uji
pendahuluan dari calon pengguna sebesar 69.72% dengan kategori cukup valid.
Adapun hasil uji coba pada calon pengantin (t=7.340; CI95% 1.736-3.098;
p<0.001). Dengan demikian ada beda pengetahuan responden sebelum dan
sesudah konseling menggunakan booklet pranikah.
Simpulan: Booklet pranikah sangat layak, praktis dan efektif digunakan sebagai
media informasi dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui konseling untuk
calon pengantin di Puskesmas Musuk I Boyolali.
10.36419/jkebin.v11i2.367
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01 - 10) 2
Gita Kostania et.al (Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi...)
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu
perlu diupayakan secara menyeluruh dan bersama-sama dengan masyarakat untuk
mengatasinya. Dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan diupayakan dekat
dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan
(Karwati, 2011). Salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian bagi
pemerintah adalah kematian ibu dan bayi. Angka kematian ibu dan bayi baru lahir
berdasarkan laporan evaluasi Millenium Development Goals tahun 2015 masih
tercatat sebesar 305/100.000 kelahiran hidup, padahal target yang dicanangkan
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah 102 per 100.000 kelahiran (Achadi,
2019). Upaya menurunkan kematian ibu dan bayi tidak hanya dilakukan dengan
upaya kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga melalui upaya preventif dan promotif
yang dapat menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan
bayi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi faktor risiko
sebelum dimulainya kehamilan (pra konsepsi) sehingga asuhan yang tepat dapat
disiapkan sesuai kondisi ibu.
Dalam kajian asuhan kebidanan, kesehatan pranikah merupakan bagian dari
asuhan prakonsepsi. Asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan
variasi, diantaranya memungkinkan identifikasi penyakit medis, pengkajian
kesiapan psikologis, keuangan dan pencapaian tujuan hidup (Varney dalam
Kriebs&Gegor, 2012). Penelitian Dean et al. (2013), mengemukakan bahwa
topik-topik penting yang disarankan dalam perawatan prakonsepsi meliputi
pendidikan kesehatan paada wanita dan pasangannya (health promotion),
identifikasi faktor risiko (risk assessment) dan asuhan sesuai dengan faktor risiko
(interventions) pada wanita dan pasangannya untuk mengurangi faktor risiko yang
dapat mempengaruhi kehamilannya pada masa yang akan datang.
Asuhan prakonsepsi adalah program yang dicanangkan oleh World Health
Organisation (WHO) pada tahun 2012 di Geneva yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian ibu, bayi dan kecacatan. Program ini dilaksanakan
oleh semua negara di dunia. Utamanya negara berpenghasilan rendaah dan
menengah yang biasa disebut Low and Middle Income Country (LMICs) salah
satunya Indonesia. Negara yang telah berhasil melaksanakan program ini adalah
Italia, Belanda, Amerika Serikat untuk negara maju dan Bangladesh, Filiphina, Sri
Lanka untuk negara berpenghasilan menengah rendah (WHO, 2013)
Asuhan prakonsepsi memiliki potensi untuk memberikan dampak positif
bagi 208 juta kehamilan di seluruh dunia setiap tahun (Dean et al., 2013). Asuhan
prakonsepsi berguna untuk mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan
masalah kesehatan, kebiasaan gaya hidup, atau masalah sosial yang kurang baik
yang memungkinkan mempengaruhi kehamilan (Dean et al., 2013). Adapun
sasaran program asuhan prakonsepsi adalah pasangan pengantin. Masa sebelum
konsepsi bagi pasangan pengantin sangat penting untuk diperhatikan dalam
rangka mempersiapkan kehamilan yang sehat. Menurut Kemenkes RI (2014),
pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan
perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat
serta memperoleh bayi yang sehat.
Asuhan prakonsepsi merupakan bagian dari upaya preventif dan promotif
yang menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak.
Faktor risiko yang mempengaruhi kehamilan seseorang dapat dikurangi dengan
cara mengidentifikasi faktor risiko tersebut sebelum dimulainya kehamilan.
Sehingga pelayanan kesehatan pada calon pengantin yang komprehensif
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D)
dengan tahapan: identifikasi masalah dan pengumpulan data, pengembangan
produk, uji validasi ahli materi dan media, revisi desain, uji pendahuluan calon
pengantin, revisi produk, uji coba produk, perbaikan produk, dan produk akhir
(Sugiyono, 2016). Populasi penelitian: semua calon pengantin yang
memeriksakan diri ke Puskesmas Musuk I Boyolali pada bulan Agustus tahun
2019. Teknik sampling: accidental, dengan jumlah sampel sebanyak 24
responden.
Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa hasil validasi produk dari ahli
materi mendapatkan nilai sebanyak 88,33 (%), atau dalam kategori valid.
Sehingga produk media booklet dapat digunakan dan tidak perlu direvisi.
Tabel 2. Hasil Validasi dari Ahli Media
Jumlah Skor Persentase
No Aspek Jumlah Kategori
Aspek Perolehan (%)
1 Desain 8 21 51 85,0 Valid, dapat
sampul digunakan, tidak
2 Desain isi 12 30 perlu direvisi
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa hasil validasi produk dari ahli media
mendapatkan nilai sebanyak 85,0(%), atau dalam kategori valid. Sehingga produk
media booklet dapat digunakan dan tidak perlu direvisi.
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil validasi produk dari calon
pengguna, yaitu pasangan calon pengantin (sebanyak 8 responden), mendapatkan
nilai sebanyak 69,72(%), atau dalam kategori cukup valid. Sehingga produk
media booklet boleh digunakan dengan revisi.
Kesimpulan akhir tentang hasil validasi dari para reviewer adalah direvisi,
dengan perbaikan berdasarkan penilaian secara kualitatif.
Setelah didapatkan media yang valid berdasarkan review dari para ahli dan
melalui proses revisi, maka media booklet sebelum digunakan secara meluas
dilakukan uji coba kepada responden dalam skala kecil. Jumlah responden
sebanyak 24 calon pengantin yang memeriksakan diri ke Puskesmas Musuk,
Boyolali. Berikut hasil analisis data menggunakan uji beda pada dua sampel yang
berpasangan.
Berdasarkan tabel 6. diketahui bahwa rerata pada saat dilakukan post test
lebih tinggi dari sebelum diberikan perlakuan berupa konseling menggunakan
media booklet pranikah (7,04 > 4,63). Hasil uji beda menunjukkan nilai p=0,001 <
0,05. Dengan kata lain terdapat beda bermakna antara kedua kelompok. Sehingga
SIMPULAN
Berdasarkan hasil uji validasi dari para ahli, diperoleh rerata penilaian uji
produk sebesar 81,02%, dengan kategori valid, dapat digunakan, dan tidak perlu
direvisi. Uji coba pada calon responden sebanyak 24 orang menggunakan uji beda
berpasangan pada satu kelompok, didapatkan nilai p<0,001 (tabel 6.). Dengan
kata lain terdapat beda bermakna antara kedua kelompok, sehingga booklet
pranikah efektif dalam meningkatkan pengetahuan calon pengantin tentang
kesehatan pra konsepsi.
SARAN
Bagi Puskesmas Musuk, diharapkan agar hasil pengembangan booklet ini
dapat dicetak sesuai dengan hasil pengembangan produk aslinya, dan dapat
dibagikan pada setiap calon pengantin. Hendaknya setiap tenaga kesehatan (bidan,
perawat dan dokter) dapat memanfaatkan media booklet sebagai media informasi
yang efektif dan efisien dalam memberikan pendidikan kesehatan pada calon
pengantin tentang persiapan pranikah khususnya prakonsepsi. Untuk calon
pengantin, booklet pranikah ini hendaknya dapat dipahami dengan baik sebagai
bekal dalam mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang aman dan selamat.
DAFTAR PUSTAKA
Achadi, LE. 2019. Kematian Maternal dan Neonatal di Indonesia. FKM UI pada
Rakernas 2019. Diakses:
http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/rakerkesnas-
2019/SESI%20I/Kelompok%201/1-Kematian-Maternal-dan-Neonatal-di-
Indonesia.pdf.