Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357352899

Pemanfaatan Teknologi Kesehatan dalam Pengawasan Program Kesehatan Ibu


dan Anak (KIA) di Indonesia : Kajian Literatur

Preprint · December 2021


DOI: 10.13140/RG.2.2.22651.64802

CITATIONS READS

0 300

1 author:

Natasya Oktifia Yostyadiananda


University of Indonesia
5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Natasya Oktifia Yostyadiananda on 27 December 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PEMANFAATAN TEKNOLOGI KESEHATAN DALAM
PENGAWASAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
(KIA) DI INDONESIA: KAJIAN LITERATUR

Natasya Oktifia Yostyadiananda *


natasya.oktifia@ui.ac.id
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia

Abstrak
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator
utama derajat kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan kesehatan tersebut,
diperlukan program yang dapat mempercepat penurunan AKI dan AKB, yaitu program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Proses monitoring dan evaluasi dari keberhasilan program
dapat dilihat melalui Pemantauan Wilayah Setempat KIA (PWS KIA). Penelitian ini
menggunakan metode kajian literatur. Penggunaan teknologi dalam pemantauan dan evaluasi
program perlu dilakukan agar pelaksanaan program dapat berlangsung dengan efisien.
Pemanfaatan teknologi kesehatan dalam pengawasan program KIA dapat dilihat dari
Electronic Health Solution Puskesmas, Program Expanding Maternal and Neonatal Survival
(EMAS), dan Aplikasi SIMBIOSIS pada Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat. Kendala
yang dihadapi dalam pemanfaatan teknologi di program KIA antara lain terkait dengan
kapasitas sumber daya manusia, kondisi geografis, dan infrastruktur yang belum memadai
sehingga pemanfaatan teknologi masih perlu untuk dikembangkan. Oleh karena itu,
diperlukan peningkatan kapasitas, perluasan distribusi infrastruktur teknologi, serta anggaran
untuk sistem informasi kesehatan untuk memastikan keberlangsungan program KIA.
Kata kunci: program kesehatan; KIA; teknologi; pengawasan

UTILIZATION OF HEALTH TECHNOLOGY IN SUPERVISION


OF MATERNAL AND CHILD HEALTH (MCH) PROGRAM IN
INDONESIA: LITERATURE REVIEW

Abstract
Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are the main
indicators of public health status. To overcome these health problems, a program that can
accelerate the decline in MMR and IMR is needed, namely the Maternal and Child Health
(KIA) program. The process of monitoring and evaluating the success of the program can be
seen through the KIA Local Area Monitoring (PWS KIA). This study uses a literature review
method. The use of technology in program monitoring and evaluation needs to be done so that
program implementation can take place efficiently. The use of health technology in
monitoring the MCH program can be seen from the Electronic Health Solution of the

1
Puskesmas, the Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) Program, and the
SIMBIOSIS Application in Cempaka Putih District, Central Jakarta. Constraints faced in the
use of technology in the MCH program are related to human resource capacity, geographical
conditions, and inadequate infrastructure so that the use of technology still needs to be
developed. Therefore, it is necessary to increase capacity, expand the distribution of
technology infrastructure, and budget for health information systems to ensure the continuity
of the MCH program.
Keywords: health program; MCH; technology; supervision

PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) dan


Indonesia sebagai negara yang Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
merdeka dan beradab memiliki tanggung indikator utama derajat kesehatan
jawab sebagai suatu bangsa untuk menjaga masyarakat dan keduanya termasuk
dan memastikan keselamatan dan indikator tujuan pembangunan
kelangsungan hidup dari warga negaranya. berkelanjutan (Sustainable Development
Berdasarkan tujuan umum dibentuknya Goals). Menurut Survei Penduduk Antar
negara, yang salah satunya ialah untuk Sensus (SUPAS) tahun 2015, saat ini di
memajukan kesejahteraan umum, negara Indonesia AKI mencapai angka 305 per
berkewajiban mengupayakan 100.000 kelahiran hidup (Badan Pusat
pembangunan kesehatan Indonesia. Statistik, 2015). Sementara itu, menurut
Pemerintah Indonesia sudah lama Demografi Keluarga Indonesia (SDKI)
telah mencanangkan program Kesehatan tahun 2012, AKB mencapai angka 32 per
Ibu dan Anak sebagai upaya untuk 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut
mengatasi permasalahan tingginya menempatkan Indonesia menduduki
kematian ibu dan anak di Indonesia. peringkat tinggi di ASEAN, yaitu 4,6 kali
Menurut UNICEF, setiap tiga menit di lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih
suatu daerah di Indonesia, anak di bawah tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih
usia lima tahun meninggal. Selain itu tinggi dari Thailand (Kementerian
setiap jam seorang perempuan meninggal PPN/Bappenas, 2015).
karena melahirkan atau sebab-sebab yang Masalah kesehatan ibu dan anak ini
berkaitan dengan kehamilan (Lestari, menjadi penting sehingga pemerintah
2020). menuangkannya dalam Rencana

2
Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan meningkatkan kemampuan ibu dalam
sebagai sasaran pembangunan kesehatan mengatasi kesehatan diri dan keluarganya
yang akan dicapai pada tahun 2025, yaitu dalam menggunakan teknologi tepat guna
menurunnya Angka Kematian Bayi dari dalam upaya pembinaan kesehatan
32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun keluarga, meningkatnya upaya pembinaan
2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran kesehatan balita dan anak prasekolah
hidup pada tahun 2025 dan menurunnya secara mandiri di dalam lingkungan
Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 keluarga dan sekolah, meningkatnya
kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan
74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun ibu dan bayi, serta meningkatnya
2025 (Departemen Kesehatan Republik kemampuan dan peran serta masyarakat
Indonesia, 2009). dan keluarga untuk mengatasi masalah
Untuk mencapai tujuan dan sasaran kesehatan ibu dan anak, terutama melalui
tersebut, diperlukan program yang dapat peningkatan peran ibu dan keluarganya.
menunjang dan mengupayakan Pemantauan berarti mengumpulkan
terpenuhinya target besar masyarakat data dari semua sumber yang relevan
tersebut. Program KIA berdasar pada untuk menganalisis apa yang terjadi, di
continuum of care sehingga perlu mana, dan kepada siapa. Pemantauan
dilakukan penanganan yang tepat menggunakan serangkaian indikator dan
sepanjang siklus hidup manusia, target inti untuk memberikan informasi
penyediaan layanan, komponen upaya, yang tepat waktu dan akurat kepada
continuum of care dalam program dan pemerintah dan mitra untuk
keterkaitan dan continuum of care di luar menginformasikan kemajuan dan tinjauan
sektor kesehatan (Kementerian Kesehatan kinerja, serta dialog kebijakan. Evaluasi
Republik Indonesia, 2015). Menurut dibangun di atas data pemantauan tetapi
Kementerian Kesehatan, pelayanan analisisnya jauh lebih dalam, dengan
kesehatan ibu dan anak merupakan suatu mempertimbangkan perubahan
upaya kesehatan yang menyangkut kontekstual, menjawab pertanyaan tentang
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu atribusi, dan melihat situasi kontrafaktual.
bersalin, ibu menyusui, bayi, dan anak Pemantauan dan evaluasi harus
balita serta anak pra sekolah. Secara menjadi komponen integral dari strategi
khusus, Program KIA ditujukkan untuk kesehatan nasional sebagai upaya untuk

3
memantau kemajuan menuju tujuan dan lanjut yang cepat dan tepat (Kementerian
sasaran strategi kesehatan nasional. Semua Kesehatan RI, 2010). Hasil monitoring dan
pemantauan dan evaluasi khusus penyakit evaluasi tersebut juga sangat penting
dan program harus menggunakan kerangka dalam pengambilan keputusan di level
teknis dan platform pemantauan dan yang lebih tinggi sehingga dapat
evaluasi yang sama dengan strategi berdampak pada peningkatan status
kesehatan nasional. Hal ini menandakan kesehatan masyarakat (Zainal, Sanjaya,
bahwa pengumpulan, transfer, dan analisis dan Hasanbasri, 2013). Namun, dalam
data terkoordinasi dengan baik, termasuk pelaksanaan program PWS KIA yang
rencana bersama untuk pengumpulan data manual ini, masih banyak ditemukan
survei rumah tangga dan penilaian masalah yaitu banyaknya formulir yang
fasilitas, serta upaya lintas sektor untuk harus diisi, kesulitan dalam melakukan
memperkuat sistem pelaporan fasilitas pengisian formulir secara langsung pada
kesehatan (World Health Organization & register kohort yang besar, banyaknya
International Health Partnership, 2011). pengisian formulir kosong, lemahnya
Ketersediaan data yang cepat, deteksi dini, sedikitnya tenaga kesehatan
akurat dan informatif adalah salah satu yang memiliki kapasitas, tidak ada SOP
elemen penting dalam mengatasi tertulis, serta kurangnya peran lintas sektor
permasalahan kesehatan. Hal ini bisa dalam mendukung program (Wijayanti,
diperoleh melalui sistem pencatatan dan 2015). Selain itu, menurut [9], faktor yang
pelaporan yang tertib, rapi, terkoordinir menjadi penghambat dalam pelaksanaan
dan akuntabel. Hal ini juga diperlukan program adalah belum dimanfaatkannya
dalam Program Kesehatan Ibu dan Anak teknologi yang mendukung sistem
(KIA) yang memerlukan proses pencatatan dan pelaporan, baik yang
monitoring dan evaluasi untuk menilai dikembangkan oleh Kementerian
keberhasilan program melalui Pemantauan Kesehatan maupun yang dikembangkan
Wilayah Setempat KIA atau PWS KIA. sendiri oleh daerah.
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Oleh sebab itu, tujuan pembuatan
Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat manuskrip ini adalah untuk menganalisis
manajemen untuk melakukan pemantauan pemanfaatan teknologi kesehatan dalam
program KIA di suatu wilayah kerja secara pemantauan dan evaluasi program
terus menerus, agar dapat dilakukan tindak Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di

4
Indonesia. Analisis ini bertujuan untuk “Pengawasan”, dan “Teknologi Kesehatan”
mengetahui gambaran dan evaluasi dalam bahasa Indonesia.
pemanfaatan teknologi kesehatan dalam
pemantauan dan evaluasi program KIA di HASIL DAN PEMBAHASAN
Indonesia. 1. Pemanfataan Teknologi Kesehatan
dalam Pengawasan Program KIA
METODE Electronic Health Solution
Desain penelitian ini yang Puskesmas
digunakan adalah Literature Review atau Evaluasi pelaksanaan
tinjauan pustaka atau kajian literatur. program kesehatan dalam
Kajian literatur merupakan sebuah menentukan status kesehatan ibu
kegiatan dari proses penelitian yang dan anak pada beberapa puskesmas
memberikan analisis mendalam dari sering kali mengalami masalah
temuan penelitian yang baru-baru ini yang sangat berpengaruh
diterbitkan dalam bidang minat yang signifikan, yaitu masukan (input)
diidentifikasi secara khusus (Houser, melalui kegiatan pengumpulan data
2018). Adapun penelitian ini menggunakan yang dicatat dalam lebih dari satu
analisis deskriptif, yaitu menyederhanakan register, pada (proses) belum
data untuk meningkatkan pemahaman oleh menggunakan manajemen basis
peneliti dan audiens lainnya (Loeb et al., data, serta luaran (output) berupa
2017). Data yang digunakan pada informasi laporan bulanan yang
penelitian ini adalah data sekunder, yaitu dilaporkan tidak tepat waktu
data yang tidak diambil langsung oleh (Sudarmadji, Peli, dan Ndoloe,
peneliti. Data sekunder penelitian ini 2018).
adalah sumber kepustakaan yang berasal Oleh sebab itu, Sudarmadji,
dari jurnal, artikel ilmiah, website, artikel Peli, dan Ndoloe (2018) membuat
surat kabar, dan sumber informasi lain dari suatu rancangan aplikasi Electronic
portal dalam jaringan. Peneliti melakukan Health Solution Puskesmas untuk
pencarian melalui Google Search Engine menentukan status kesehatan ibu
dan Google Scholar menggunakan kata dan anak. Adapun proses yang
kunci yang berkaitan dengan topik mendukung evaluasi program KIA
penelitian, yaitu “Program KIA”, dengan menggunakan konsep multi

5
user ini mencakup tiga proses, kabupaten (Melda dan Basyariah,
yaitu proses pendataan (petugas 2018).
pendaftaran mengisi data dan Selain peningkatan sumber
diteruskan kepada petugas daya manusia program ini juga
pengelola data KIA), proses memperkenalkan program melalui
transaksi (pendataan yang penggunaan aplikasi teknologi
dilakukan oleh pengolah data dan yang dikenal dengan Sistem
penanggung jawab KIA sehingga Informasi dan Komunikasi Jejaring
menghasilkan status kesehatan ibu Rujukan Gawat Darurat
dan anak), serta proses pelaporan (Sijariemas), Sistem Informasi
(pembuatan laporan evaluasi Gerbang Kesehatan Publik
program KIA dan menjadi laporan (Sigapku), dan Sistem Informasi
bulanan KIA di puskesmas pada Penguatan dan Pembelajaran
waktu tertentu) (Sudarmadji, Peli, (SIPP). Ketiga program yang
dan Ndoloe, 2018). berbasis kepada penggunaan
teknologi ini yang paling dikenal
Program Expanding Maternal oleh tenaga kesehatan adalah
and Neonatal Survival (EMAS) “Sijariemas”. Program ini banyak
Sebagai upaya turut serta dimanfaatkan oleh bidan yang
berperan dalam percepatan berada di fasilitas pelayanan
penurunan AKI dan AKB, kesehatan, sehingga apabila
Kementerian Kesehatan terdapat bidan yang sedang
meluncurkan program Expanding menangani kasus obstetrik dapat
Maternal and Neonatal Survival langsung berkomunikasi dengan
(EMAS). Program ini dilaksanakan RS dengan menggunakan Short
di provinsi dan kabupaten dengan Message Service (SMS) dengan
jumlah kematian ibu dan bayi yang menggunakan kode tertentu (Melda
besar yaitu Sumatera Utara, dan Basyariah, 2018).
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Sulawesi Selatan Program Kesehatan Ibu pada
dan dilaksanakan pada 10 Era Kebiasaan Baru di Suku
Dinas Kesehatan Jakarta Pusat

6
Pengawasan program Puskesmas Kelurahan yang ada di
menggunakan 5 tema besar, yaitu wilayah kerjanya. Hasil
pengelola sistem informasi (man), rekapitulasi akan dilaporkan ke
anggaran penyediaan sistem Suku Dinas Kesehatan dengan cara
informasi (money), infrastruktur melakukan penginputan ke dalam
jaringan. hardware, software google spreadsheet LB3 yang
(material), prosedur pengumpulan dikelola Suku Dinas Kesehatan.
data rutin (method), dan aspek legal Pelaporan dalam kesehatan ibu
pendukung pengembangan sistem. umumnya berupa laporan hasil
Mekanisme pengumpulan data deteksi kehamilan resiko tinggi,
terkait dengan kesehatan ibu komplikasi yang terjadi serta
dilaksanakan bertingkat dari pelaporan hasil AMP dan penyebab
puskesmas di kelurahan hingga kematian (Ulfah dan Eryando,
tingkat kecamatan, lalu sampai di 2020).
suku dinas kesehatan untuk Di Jakarta Pusat, terdapat
dilakukan pengolahan dan beberapa Puskesmas Kecamatan
pelaporan kepada Dinas Kesehatan yang sudah memiliki aplikasi
Provinsi (Ulfah dan Eryando, khusus pencatatan dan pelaporan
2020). data KIA, yaitu Puskesmas
Di Puskesmas Kelurahan, Cempaka Putih yang memiliki
data kesehatan ibu dicatat secara aplikasi bernama SIMBIOSIS.
manual di buku register KIA, kartu Aplikasi yang telah dikembangkan
KIA, buku KIA dan Kohort Ibu dari tahun 2019 ini merupakan
oleh bidan puskesmas yang aplikasi yang dikembangkan oleh
melakukan pelayanan. Kemudian, Tim IT Puskesmas Cempaka Putih
setiap bulan bidan puskesmas akan yang berfungsi untuk mencatat dan
membuat laporan bulanan LB3 melaporkan data pelayanan ANC,
yang akan dilaporkan berjenjang ke Nifas, KB, Bayi dan Balita (Ulfah
Puskesmas Kecamatan. Puskesmas dan Eryando, 2020).
Kecamatan selanjutnya akan Pengumpulan data rutin
melakukan rekapitulasi laporan kesehatan ibu sangat memerlukan
bulanan LB3 dari seluruh pengawasan dan supervisi secara

7
berkala karena rentan terjadi tim pendukung termasuk dukungan
kesalahan dan datanya bersifat organisasi, pemakai, dan proses
sangat sensitif. Oleh karena itu, peralihan sistem database.
diperlukan suatu kegiatan yang Kegagalan penerapan banyak
dapat memonitor dan mengawasi terjadi khususnya di daerah yang
proses pencatatan dan pelaporan memiliki sumber daya terbatas.
data kesehatan ibu di puskesmas Oleh sebab itu, sebelum
secara berkala. Berdasarkan menerapkan sebuah sistem
Peraturan Gubernur No. 159 Tahun informasi kesehatan yang
2019, Suku Dinas Kesehatan komprehensif, diperlukan analisis
tingkat Kota memiliki tugas pokok menyeluruh terkait apa yang
dan fungsi dalam menjalankan diperlukan dalam pengembangan
kegiatan pembinaan, pengawasan teknologi kesehatan. Pada kasus
dan pengendalian (Binwasdal) program KIA yang telah dilakukan
dalam bidang kesehatan oleh Kabupaten Sinjai, Dinas
masyarakat, pencegahan dan Kesehatan pada wilayah tersebut
pengendalian penyakit, sumber sudah memiliki infrastruktur dan
daya kesehatan dan pelayanan software untuk dikembangkan,
kesehatan tingkat Kota. Maka dari namun belum ada sumber daya
itu, sudah menjadi tugas utama perangkat keras yang memadai,
Suku Dinas Kesehatan dalam sumber daya manusia (SDM) yang
melakukan monitoring dan kompeten, serta komitmen
supervisi program kesehatan ibu di organisasi yang masih sangat
puskesmas (Ulfah dan Eryando, minim (Departemen Kesehatan
2020). Republik Indonesia, 2009).
Berbeda dengan kondisi
2. Evaluasi Pemanfaatan Teknologi implementasi Program EMAS yang
dalam Pengawasan Program KIA perlu dikembangkan karena
Pengembangkan SIK KIA kebutuhan kapasitas sumber daya
berbasis teknologi harus manusia kesehatan terkait
memperhatikan kebutuhan penggunaan teknologi kesehatan
program, penanganan infrastruktur, dalam pelaksanaan program masih

8
minim. Selain itu, kondisi geografis distribusi infrastruktur teknologi, serta
juga turut andil dalam anggaran untuk sistem informasi kesehatan
penatalaksanaan program, yaitu ada diperlukan dalam rangka menunjang
tidaknya sinyal yang memadai pemanfaatan teknologi pada pemantauan
untuk mengakses aplikasi dan evaluasi program kesehatan ibu dan
menggunakan internet sebagai anak sehingga diharapkan dapat membantu
media komunikasi dengan petugas mempercepat penurunan angka kematian
kesehatan terkait program KIA. ibu dan angka kematian bayi.
Selain itu, evaluasi yang
didapatkan dari masyarakat adalah UCAPAN TERIMA KASIH
masih belum tersebarnya informasi Puji syukur kepada Tuhan Yang
mengenai program ini kepada Maha Esa karena peneliti telah dapat
masyarakat (Zainal, Sanjaya, dan menyelesaikan manuskrip ini. Peneliti
Hasanbasri, 2013). menyadari manuskrip ini tidak akan selesai
tanpa adanya doa, dan dukungan dari
KESIMPULAN berbagai pihak. Adapun dalam kesempatan
Dalam program kesehatan ibu dan ini penulis ingin mengucapkan banyak
anak, terdapat tiga hasil aspek evaluasi terima kasih kepada:
yang cukup signifikan, yaitu dalam input 1. Bapak Dr. drg. Wahyu Sulistiadi,
(pengumpulan data), proses (manajemen M.A.R.S., selaku pengampu Mata
data), dan output (informasi laporan Kuliah Perencanaan Pemantauan
bulanan). Penggunaan teknologi dalam dan Penilaian Program Kesehatan
pemantauan dan evaluasi program perlu yang selalu membimbing dalam
dilakukan agar pelaksanaan program dapat pembelajaran Perencanaan
berlangsung dengan efisien. Kendala yang Pemantauan dan Penilaian Program
dihadapi dalam pemanfaatan teknologi di Kesehatan.
program KIA antara lain terkait dengan 2. Teman-teman di kelas mata kuliah
kapasitas sumber daya manusia, kondisi Perencanaan Pemantauan dan
geografis, dan infrastruktur yang belum Penilaian Program Kesehatan B
memadai sehingga pemanfaatan teknologi yang sama-sama berjuang dan
masih perlu untuk dikembangkan. Oleh memberikan bantuan, semangat,
sebab itu, peningkatan kapasitas, perluasan

9
dan dukungan dalam penyelesain 025.pdf [Diakses pada 31 Oktober
tugas manuskrip ini. 2021]
Houser, J. (2018) Nursing Research:
DAFTAR PUSTAKA Reading, Using, and Creating
Badan Pusat Statistik (2015) Angka Evidence. 4th edn, Nursing
Kematian Ibu Menurut Pulau. Research: Reading, Using, and
Bps.go.id, [online] Tersedia pada: Creating Evidence (4th ed.). 4th edn.
https://www.bps.go.id/indikator/indi Burlington, MA: Jones & Bartlett
kator/view_data/0000/data/1349/sdgs Learning. Tersedia pada:
_3/1 [Diakses pada 19 Desember https://edtechbooks.org/rapidwriting/
2021] lit_rev_intro. [Diakses pada 1
Wijayanti, B (2015) Evaluasi Pemantauan November 2021]
Kesehatan Anak pada Pemantauan Kementerian Kesehatan Republik
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Indonesia (2015) Buku Ajar
dan Anak (PWS KIA) Berdasarkan Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta:
Atribut Surveilans di Puskesmas Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Ranuyoso Kabupaten Lumajang. Tenaga Kesehatan. [online] Tersedia
Skripsi Thesis, Universitas pada:
Airlangga. [online] Tersedia pada: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiks
https://repository.unair.ac.id/22865/ dmk/wp-content/uploads/2017/10/02
[Diakses pada 19 Desember 2021] Buku-KIA-06-10-2015-small.pdf.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia [Diakses pada 19 Desember 2021]
(2009) Rencana pembangunan Kementerian Kesehatan RI (2010)
jangka panjang bidang kesehatan Pedoman Pemantauan Wilayah
2005-2025. Jakarta: Departemen Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak
Kesehatan Republik Indonesia. (PWS-KIA). Jakarta: Departemen
[online] Tersedia pada: Kesehatan Republik Indonesia.
http://www.kmpk.ugm.ac.id/images/ [online] Tersedia pada:
Semester_2/Blok%201%20-%20Sist http://dinkes.sumutprov.go.id/comm
em%20Kesehatan/Referensi%20Sesi on/upload/Pedoman%20PWS%20KI
_3_Blok_I_Rencana_RPJPK_2005-2 A%20kemenkes%202010.pdf
[Diakses pada 19 Desember 2021]

10
Kementerian Kesehatan RI (2020) Laporan Loeb, S. et al. (2017) Descriptive analysis
Kinerja Direktorat Kesehatan in education: A guide for
Keluarga Tahun 2019. Jakarta: researchers, NCEE 2017–4023.
Direktorat Kesehatan Keluarga Washington, DC: U.S. Department
Direktorat Jenderal Kesehatan of Education, Institute of Education
Masyarakat. [online] Tersedia pada: Sciences, National Center for
https://kesga.kemkes.go.id/assets/file Education Evaluation and Regional
/pedoman/LAKIP%20KESGA%202 Assistance. [online] Tersedia pada:
019.pdf [Diakses pada 19 Desember https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED57
2021] 3325.pdf. [Diakses pada 1
Kementerian PPN/Bappenas (2015) November 2021]
Tujuan 4 : Menurunkan Angka Melda BS dan Basyariah L (2018)
Kematian Anak. Dalam: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program
Perkembangan Pencapaian Tujuan Expanding Maternal And Neonatal
Pembangunan Milenium Indonesia. Survival (EMAS) untuk Menurunkan
Jakarta: Kementerian Angka Kematian Ibu dan Anak.
PPN/Bappenas, pp. 51–56. [online] Jurnal Kesehatan Masyarakat dan
Tersedia pada: Gizi 1(1): 30–34. DOI:
https://www.bappenas.go.id/files/211 https://doi.org/10.35451/jkg.v1i1.65.
3/6082/9893/indonesiamdgbigoal4__ [online] Tersedia pada:
20081122001221__518.pdf. https://ejournal.medistra.ac.id/index.
[Diakses pada 19 Desember 2021] php/JKG/article/view/65/49
Lestari TRP (2020) Pencapaian Status [Diakses pada 19 Desember 2021]
Kesehatan Ibu Dan Bayi Sebagai Sudarmadji PW, Peli YS dan Ndoloe LA
Salah Satu Perwujudan Keberhasilan (2018) E-Health (Electronic Health)
Program Kesehatan Ibu Dan Anak. Solution Puskesmas Untuk
Kajian 25(1): 75–89. [online] Menentukan Status Kesehatan Ibu
Tersedia pada: Dan Anak. Jurnal Ilmiah Flash 4(1):
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kaji 24. DOI: 10.32511/jiflash.v4i1.207.
an/article/download/1889/897. [online] Tersedia pada:
[Diakses pada 19 Desember 2021] http://jurnal.pnk.ac.id/index.php/flas

11
View publication stats

h/article/view/207/130 [Diakses Bali 2-4 Desember 2013, Surabaya,


pada 19 Desember 2021] 2013, pp. 2–4. Departemen Sistem
Ulfah IA dan Eryando T (2020) Studi Informasi, Institut Teknologi
Kualitatif : Analisis Kebutuhan Sepuluh Nopember. [online] Tersedia
Sistem Informasi Kegiatan pada:
Pembinaan, Pengawasan dan http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php
Pengendalian Pada Era Kebiasaan /home/detail/463/. [Diakses pada 19
Baru di Suku Dinas Kesehatan Desember 2021]
Jakarta Pusat. Jurnal Informasi
Kesehatan Indonesia 6(2): 129–143.
[online] Tersedia pada:
https://ojs.poltekkes-malang.ac.id/in
dex.php/JIKI/article/view/2060/314.
[Diakses pada 19 Desember 2021]
World Health Organization & International
Health Partnership (2011)
Monitoring, Evaluation and Review
of National Health Strategies: A
Country-Led Platform for
Information and Accountability.
Geneva: World Health Organization.
[online] Tersedia pada:
https://www.who.int/healthinfo/count
ry_monitoring_evaluation/1085_IER
_131011_web.pdf. [Diakses pada 19
Desember 2021]
Zainal Y, Sanjaya GY, dan Hasanbasri M
(2013) Perlunya Sistem Informasi
dalam Mengelola Data Rutin untuk
Monitoring Kesehatan Ibu dan Anak.
In: Seminar Nasional Sistem
Informasi Indonesia (SESINDO)

12

Anda mungkin juga menyukai