Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arah kebijakan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RJPMN) bidang kesehatan 2020-2024(1) adalah penguatan pada

kesehatan dasar (primary healthcare) upaya utama pencegahan dan promosi

kesehatan dengan mengembangkan inovasi pemanfaatan teknologi, dalam

meningkatkan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, srategi utama

peningkatan kesehatan ibu dan anak terutama pelayanan kesehatan pada masa

kehamilan bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh

pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan

yang sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan

berkualitas. Pelayanan kesehatan masa hamil tersebut dilakukan melalui

pelayanan antenatal terpadu secara komprehensif dan berkualitas yang

dilakukan salah satunya adalah deteksi dini masalah, penyakit, dan penyulit

atau komplikasi kehamilan yang sesuai dengan standar dan tercatat dalam

buku Kesehatan Ibu dan Anak(KIA).(2)(3)

Di Indonesia akses fasilitas kesehatan 94,1% berjarak tempuh lebih

dari 5-kilometer dari pemukiman penduduk (Pusdatin 2020). Sesuai dengan

NAWACITA presiden bahwa masyarakat Indonesia harus memperoleh

pelayanan kesehatan yang setara dimanapun berada, sehingga akses

pelayanan menjadi salah satu dasar dikembangkan beberapa telehealth care

yang dapat diakses oleh masyarakat secara langsung, tanpa harus bertemu

1
2

dengan petugas kesehatan dan dapat dilakukan dimana saja, dan kapan saja.

Hal ini dapat merubah paradigma yang ada di masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan dan informasi tentang kesehatannya secara real time,

dan mendapatkan langsung rekomendasi dari ahli sesuai dengan

kebutuhannya. Salah satu cara yang paling banyak digunakan saat ini adalah

dengan mengembangkan aplikasi yang dapat diakses dengan mudah dan

mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi mereka (4) pada kondisi

kehamilan perawatan yang dibutuhkan ibu hamil sangat penting untuk diakses

pada real time, karena rekomendasi dan deteksi dapat dilaksanakan agar tidak

masuk ke dalam hal yang berbahaya, karena perawatan pada masa kehamilan

dapat menjadi lanjutan pada masa persalinan dan nifas serta bayi baru lahir

(5).

Masa kehamilan merupakan masa untuk ibu untuk memberdayakan

diri agar kehamilan dan persalinannya berjalan aman serta nyaman. Ibu hamil

harus mencari informasi terkait kehamilannya diantaranya meliputi cara

mengatasi ketidaknyaman dalam kehamilan, gizi dan nutrisi, tanda bahaya

kehamilan, serta persiapan persalinan. Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah

tanda peringatan yang ditemui wanita selama kehamilan, kelahiran anak dan

postpartum. Penting untuk mengetahui tanda-tanda peringatan ini bagi wanita

dan penyedia layanan kesehatan untuk menyingkirkan komplikasi serius dan

segera memulai perawatan. Kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda

bahaya kehamilan adalah salah satu faktor utama penyebab kematian ibu

(6,7).
3

Komplikasi dalam masa kehamilan dapat diketahui apabila seorang

ibu melaksanakan pemeriksaan secara rutin. Dalam hal ini, telehealth sangat

berperan menjangkau masyarakat terutama ibu hamil untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan tanpa harus menemph jarak yang jauh. World Health

Organization (8) menyatakan bahwa kematian ibu tahun 2018, 10%

disebabkan adalah karena komplikasi pada masa kehamilan, tertinggi karena

hipertensi dalam kehamilan yaitu 31% dan perdarahan 20%, penelitian yang

dilakukan di Tanzania 2019 mengatakan bahwa 49% kematian terjadi pada

masa kehamilan dan 44% dan tidak ada persiapan keluarga dalam persalinan,

tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan deteksi

dini untuk mencegah komplikasi baik pada kehamilan, persalinan, pasca

persalinan, bayi baru lahir, sampai masa balita. Angka Kematian Ibu (AKI) di

Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 2017 sebanyak 228/100.000

(9) kelahiran hidup menjadi 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2018,

tahun 2019 menurun dengan angka 243/100.000 kelahiran hidup (10) dan

target yang ditetapkan pada SDGs yaitu 70/100.000 kelahiran hidup pada

tahun 2030(11)

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), salah satu provinsi di Indonesia

mengalami penurunan AKI dari 85/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017,

meningkat pada tahun 2018 menjadi 99/100.000 kelahiran hidup dan

menurun menjadi 97/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019(11). Kematian

ibu di NTB selama masa kehamilan memiliki angka 17,65% dengan rentang

usia terbanyak adalah di usia reproduksi. AKI di NTB dapat dikurangi dengan

pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama


4

pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi

dan menerapkan manual rujukan yang terkoordinasi (11).

Media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dan pencatatan yang

efektif dan efisien untuk menunjang pelayanan kesehatan ibu dan anak

tersebut. Untuk itu, Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa buku

kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) menjadi satu-satunya alat pencatatan

pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama

nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun, termasuk pelayanan

imunisasi, gizi, tumbuh kembang anak dan KB (SK Menkes Nomor

284/Menkes/SK/III/2004). Kementerian Kesehatan telah mencetak dan

mendistribusikan Buku KIA ke daerah sejumlah 94% dari jumlah sasaran ibu

hamil, dan seluruh Puskesmas telah menerima Buku KIA yang

didistribusikan Dinas Kesehatan Kab/Kota. Namun data survei kesehatan

nasional (Sirkesnas 2016) menunjukkan sebanyak 81,5% ibu hamil

menyatakan memiliki Buku KIA, namun hanya 60,5% di antaranya yang bisa

menunjukkan buku KIA, dan hanya 46,6% yang memanfaatkan buku

KIA(12)

Buku KIA bermanfaat sebagai buku catatan kesehatan ibu dan anak,

alat monitor kesehatan oleh petugas/tenaga kesehatan, meningkatkan

komunikasi antara dokter dan pasien. Buku ini juga merupakan gabungan

sejumlah kartu menuju sehat dan kartu ibu hamil, serta bahan informasi

kesehatan ibu dan anak sehingga lebih efisien. Kegunaan dari buku catatan

tersebut adalah memberikan informasi kesehatan dan petunjuk buat ibu dan

keluarga. Sekaligus sebagai buku catatan permasalahan kesehatan untuk ibu


5

dan anak.Ibu hamil tidak hanya mendapatkan informasi mengenai tanda tanda

bahaya kehamilan dari petugas kesehatan tetapi juga bisa membaca dari buku

KIA. Ibu hamil yang membaca buku KIA mendapat informasi yang lebih

baik. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)sangat bermanfaat bagi ibu dan

keluarga karena dapat memberikan informasi lengkap tentang

kesehatan ibu dan anak, mengetahui adanya resiko tinggi kehamilan

dan nifas serta dapat menghindari dari terjadinya perdarahan pada jalan

lahir, demam lebih dari 2 hari, bengkak di muka tangan dan kaki, sakit

kepala dan kejang serta gangguan jiwa(13).

Fajriya dkk (2017) mengembangkan buku KIA dalam bentuk Web on

Android based, bahwa sebelum dan sesudah dilakukan pengenalan tanda

bahaya pada ibu hamil dengan memberikan materi tanda bahaya dalam

bentuk website terdapat perubahan dari akurasi, kecepatan dalam penemuan

kasus namun tidak terdapat rekomendasi yang diberikan pada ibu hamil (14).

Deteksi tanda bahaya kehamilan dengan Buku KIA diantaranya menyatakan

bahwa buku KIA dapat menjadi media edukasi yang mudah dimengerti, dapat

melibatkan suami, memberikan intervensi lebih efektif, dapat memberikan

pengetahuan tentang tanda bahaya sehingga ibu dan suami lebih mudah

mengambil keputusan(15), sehingga tidak ditemukan 4 terlambat yang

menjadi penyebab kematian ibu. Pengetahuan, sikap petugas, dan dukungan

keluarga dapat meningkatkan pemanfataan buku KIA untuk mengenali tanda

bahaya(16). Penelitian oleh Hidayah dkk 2019, tentang pengembangan pada

buku KIA menyatakan uji validasi expert buku KIA dengan nilai 90,15% dan
6

uji coba dengan hasil 92,8%, sehingga E- Book dapat dikembangkan dengan

metode PDF yang digunakan sebagai metode pembelajaran secara

mandiri(17).

Saat ini pemanfaatan smartphone di Indonesia adalah yang ke tujuh

dari semua negara di dunia yaitu 2,34 miliar pengguna, dan ibu hamil

memanfaakan smartphone untuk mengakses informasi dalam kehamilannya

(18) diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat dan

merubah perilaku masyarakat sesuai dengan rujukan kesehatan (8). Penelitian

oleh Budi Wiweko et al, 2018 (18) menunjukkan bahwa pemanfaatan

teknologi berbasis mobile dan internet terbukti efektif dalam meningkatkan

pengetahuan ibu dalam melakukan deteksi dini risiko tinggi sehingga

penemuan kasus dapat sedini mungkin dan pengambilan keputusan dapat

segera dilakukan oleh ibu hamil dan keluarga.

Perubahan paradigma pada teknologi kesehatan saat ini adalah

dengan menerapkan sistem yang dapat diakses secara real time, dan memiliki

jaminan tingkat kepercayaan yang sesuai dengan etika kedokteran. Dokter

spesialis kebidanan dan kandungan sebagai ekspert human-in-the-loop

(HITL) menentukan petunjuk dan rekomendasi dalam deteksi tanda bahaya

kehamilan, pada pengembangan interakasi HITL, agoritma akan melakukan

prediksi dalam penentuan kondisi tanda bahaya ibu hamil, dan ekspert akan

melakukan penilaian untuk melakukan optimalisasi dalam penentuan

keputusan (19) dan ini dapat dilakukan pada real time, dengan melakukan

akses aplikasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Pada masa pandemic
7

Covid-19, pemerintah memberikan kebijakan untuk menunda segala jenis

pemeriksaan kehamilan pada masa Covid-19 untuk mensukseskan program

social distancing(20). Pemeriksaan ibu hamil dapat dilakukan jika ada

keluhan atau tanda bahaya yang dapat dibaca melalui buku KIA (21). Inovasi

yang dapat dikembangkan untuk deteksi dini tanda bahaya kehamilan di masa

Covid-19 adalah dengan pengembangan buku KIA dengan deteksi dini risiko

tinggi yang dilakukan oleh dokter pada trimester I dan deteksi Preeklamsia

pada trimester 2(22). Peter Kieeseberg et al 2016 menerapkan dokter-in-the-

loop dalam memberikan melakukan klasifikasi penyakit dengan beberapa

keluhan yang tidak lazim, sehingga dapat memberikan diagnose yang jelas,

dokter-in-the-loop akan memberikan fitur untuk klasifikasi, namun penelitian

ini tidak memberikan rekomendasi(23) data dalam bidang kesehatan sangat

beragam, oleh karena itu penentuan fitur-fitur dalam machine learning akan

mempengaruhi hasil dari klasifikasi(19)

Identifikasi permasalahan di atas menyebabkan peneliti tertarik untuk

meneliti human-in-the-loop Pada Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan

untuk mencegah morbiditas dan mortalitas ibu hamil sebagai upaya

pencegahan penyebaran Covid-19.

B. Rumusan Masalah

Penelitian menunjukan bahwa angka kematian ibu disebabkan oleh

tiga terlambat, yaitu terlambat dalam menemukan kasus, terlambat dalam

menegakkan diagnosa dan terlambat dalam rujukan. Buku KIA yang

seharusnya menjadi media edukasi dalam penemuan kasus secara dini masih
8

belum maksimal penggunaannya karena hanya 46,6% ibu hamil

memanfaatkan buku KIA, untuk itu pengembangan kecerdasan artifisial

dalam deteksi tanda bahaya kehamilan diperlukan untuk mempercepat

penemuan kasus dan menegakkan diagnosa yang diambil dari prediksi

algoritma berdasarkan human-in-the-loop. Berdasarkan masalah yang telah

disampaikan maka rumusan masalah ini adalah “Bagaimana penerapan

human-in-the-loop pada deteksi dini tanda bahaya kehamilan”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengembangkan aplikasi human-in-the-loop pada deteksi dini tanda

bahaya kehamilan di Kabupaten Lombok Barat.

2. Tujuan Khusus

a. Mengembangkan human-in-the-loop dalam deteksi dini tanda bahaya

kehamilan dan klasifikasi tanda bahaya

b. Membuktikan ketepatan hasil klasifikasi human-in-the-loop dalam

mendeteksi dini tanda bahaya kehamilan dan klasifikasi tanda bahaya

kehamilan

D. Manfaat

1. Institusi

a. Sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai

deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan dengan kecerdasan

artifisial
9

b. Sebagai informasi mengenai deteksi tanda bahaya ibu hamil berbasis

android dengan kecerdasan artifisial sebagai upaya peningkatan

kesehatan ibu dan anak.

2. Pelayanan Kesehatan

Sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak

terutama pada deteksi dini tanda bahaya kehamilan dan mencegah

penularan Covid-19 melalui pengembangan sistem HITL.

3. Ibu Hamil

Upaya melakukan deteksi bahaya kehamilan melalui penggunaan android

dengan sistem HITL. Pengembangan layanan ante natal care untuk

meningkatkan kesehatan ibu dan anak

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang berkaitan dengan deteksi dini tanda bahaya kehamilan

sudah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yang tercantum pada tabel

1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya Tentang Deteksi Tanda Bahaya


Peneliti Tujuan Variabel Desain Hasil
Andrea Towards Interctive Rekomendasi Mechine Penelitian ini
Holzinger, andre Recommender pada mesin Learning menunjukan
Calero Veldez, Sistem with the learning(aML) interaksi dalam
Martina Ziefle Docter-in-the-Loop yang dilakukan memberikan prediksi
2018 (19) untuk melakukan berdasarkan mesin
deteksi dan learning yang dipadu
memberikan dengan kecerdasan
informasi real ekspert, sehingga
time pada pasien dapat memanfatkan
dan dengan big data kesehatan
melakukan untuk menyelesaikan
prediksi masalah dan
algoritma serta memberikan
pemberian diagnosa serta
rekomendasi perawatan dengan
oleh ekspert kaloaburasi mesin
10

Peneliti Tujuan Variabel Desain Hasil


learning dan
kecerdasan ekspert
Nita Farida, Pemanfaatan Buku Penggunaan Cross Pada penelitian ini
2019 (24) KIA yang masih buku KIA sectional didapatkan tidak ada
kurang yaitu 63% sebagai sarana hubungan antara
di Kabupaten ibu konseling pemanfaatan buku
Karawang pada ibu hamil KIA dengan paritas,
dukungan kader
terhadap pemanfatan
buku KIA OR=2,32
dan dengan
dukungan keluarga
OR = 2,92.
Peter A tamper-proof Pemanfaatan Docter in the Pada penelitian ini
Kieeseberg, Audit and Control information Loop in didapatkan
bernd Malle, sistem for the driven medicine mechine kolaburasi antara
Peter Friihwirt, Doctor-in-the-Loop dan dokter in the learning machine learning
edgar Welpipi, loop dengan yang melakukan
andreas melakukan input prediksi berdasarkan
Holzinger 2016 data yang algoritma dan human
(23) reliable dan in the loop, pemberin
akurat, dan data yang salah akan
merubah menyebabkan
paradima pada rekomendasi yang
pemberian tidak valid, human in
pelayanan the loop dapat
kesehatan dilakukan dengan
beberapa dokter dan
kolaburasi dengan
laboratorium, dan
dokter spesialis
untuk mendapatkan
hasil diagnosa yang
akurat.
Budi Wiweko, Reproductive Pemberian Cross Penelitian
Aida Riyanti, Health Education aplikasi tentang sectional menunjukan
Shanty Olivia, Application for perawatan peningkatan yang
Priangga Pregnant Woman kehamilan dan signifikan pada tanda
2018(18) rekomendasi bahaya preeklamsia
pada ibu hamil dari 70,5% menjadi
74,2% tanda bahaya
perdarahan dari
64,9% menjadi
71,1%, dan tanda
bahaya preeklamsia
dan perdarahan yang
harus segera di
tangani. Hasil
adanya perbedaan
yang signifikan
dengan
menggunakan
wilcoxon antara pre
test–post test dengan
11

Peneliti Tujuan Variabel Desain Hasil


p-value <0,005
Oknalita Predicting the Prediksi resiko Soft based Prediksi
Simbolon, Risk Of Preeklamsia ensamble preeklamsia
Melyana Nurul Preeklamsia pada ibu hamil dengan tehnik
Widyawati, Using Soft Voting ensable diperoleh
Kurnianigsih, Based Ensamble nilai akurasi tinggi
Noayuki and Its 98.51% ± 0.0186%
Kubota, Nawi Recommendation, dibandingkan
Ng(25) 2020 dengan enam
pengklasifikasi
individu
Friska Early Detection Deteksi dini Quasy Deteksi aksi yang
Oktaviana, of the Risk of stunting dengan eksperiment diusulkan dengan
Melyana Nurul Stunting in android pada ibu forward chaining
Widyawati, Pregnant hamil. menghasilkan nilai
Naoyuki Women and Its akurasi yang tinggi
Kubota Recommendations sebesar 89%.
Kurnianingsih
(26)

Penelitian mengenai deteksi dini ibu hamil sudah banyak dilakukan.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah human-in-the-loop dalam

deteksi dini bahaya kehamilan, sedangkan dalam penelitian sebelumnya

adalah aplikasi suami siaga.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prediksi tanda bahaya yang

dilakukan oleh machine learning dengan menggunakan algoritma pada

aplikasi.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dari trimester 1

sampai 3 dengan kriteria resiko tinggi ataupun tidak resiko tinggi di


12

kabupaten Lombok Barat, sedangkan dalam penelitian sebelumnya adalah

suami dari ibu.

4. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah quasy exsperiment, sedangkan dalam

penelitian sebelumnya adalah cross sectional.

F. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lombok Barat.

2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021 hingga Maret 2021.

3. Ruang Lingkup Materi

Penelitian ini menerapkan human-in-the-loop pada deteksi dini tanda

bahaya kehamilan dengan sistem rekomendasi menggunakan kecerdasan

artifisial berbasis Android untuk ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai