PEMBAHASAN
dengan teori yang ada, dan keterbatasan penelitian yang memaparkan keterbatasan
citra, deep learning akan membantu untuk klasifikasi. Pada deteksi dini risiko
menjadi ringan, sedang dan tinggi. Saat ini skrining dilakukan menggunakan
buku KIA (3) instrumen yang digunakan adalah Poeji Rochjati skor yang
berisi data ibu hamil berupa usia, paritas, jarak persalinan, riwayat persalinan,
penyakit yang diderita, dan keluhan yang menunjukan resiko, data ini dapat
oleh masyarakat seperti kader kesehatan (52) hal ini sejalan dengan penelitian
57
58
Poeji Rochjati skor masih relevan untuk melakukan deteksi dini tanda bahaya
55,2% namun terdapat 5,2% ibu hamil dengan risiko rendah menyebabkan
kematian ibu, hal ini menyatakan bahwa tidak ada kehamilan yang tidak
berisiko(52).
minimal 1 kali dalam masa kehamilan untuk melakukan deteksi awal dari
dilakukan pada saat ada keluhan dan tanda bahaya. Penelitian yang dilakukan
oleh Suzanne Lee et al (47) tentang tanda bahaya pada ibu hamil, jika ibu
tenaga kesehatan yang kompeten untuk perawatan dan rujukan terencana, hal
ini juga akan melibatkan dokter sebagai professional yang akan melakukan
yang akurat untuk penentuan tingkat risko yang dialami (18), penelitian yang
era modern untuk mencari informasi dan berkomunikasi secara real time
pada ibu hamil dalam level A, level B dan level C, monitoring ibu hamil
59
dengan level A dilakukan oleh dokter yang ada di fasilitas kesehatan dasar
tentang perawatan dari dokter yang ada di Rumah Sakit Hangzhou dan
menyatakan bahwa informasi yang dilakukan secara real time dengan seorang
dokter didalam loop akan meningkatkan self-care awareness pada ibu hamil.
ANC dan tingkat pendidikan ibu dengan p-value 0,001, dan tidak ada
pengetahuan tentang tanda bahaya dengan nilai aX2 3.930, df 4,0415 dan p-
value 3.092. Hal ini menunjukkan bahwa selain efektivitas alat HITL,
pengetahuan yang dimiliki ibu hamil tentang bahaya kehamilan juga sangat
(Oktaviana et al, 2020), mengemukakan bahwa deteksi dini stunting pada ibu
hamil dengan menggunakan aplikasi android memiliki akurasi 89% dan lebih
tanda bahaya kehamilan ini sangat baik ditinjau dari berbagai aspek, efisiensi
60
waktu, jarak, dan biaya dibanding dengan orang yang hasru datang ke fasilitas
kesehatan(26).
sesuai dengan data self report yang diberikan pasien, sehingga pemeriksaan
pemeriksaaan kehamilan pada era pandemic Covid-19 bahwa ibu hamil tidak
minimal dengan standar yang telah ditetapkan jika ditemukan tanda bahaya
kehamilan.
mengingatkan wanita hamil dan juga dapat digunakan oleh medis praktisi
real time. Hal ini juga sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
yang difokuskan untuk kesehatan ibu dan anak dengan melakukan deteksi
dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi(1). Pada
beberapa kelebihan dengan aplikasi yang lain, karena aplikasi ini dapat
Poeji Rochjati skor responden yang berumur lebih tua, paritas lebih banyak,
tinggi badan lebih rendah, jarak anak < 2 tahun, HB < 11 gr/dl, LILA < 23.5
dan memiliki riwayat penyakit lain berpeluang lebih besar untuk memiliki
risiko maternal yang tinggi, sehingga pengawasan dan monitoring ibu hamil
62
multipara memiliki resiko lebih rendah dibanding yang primipara. Hal ini
bertentangan dengan hasil penelitian ini yang menyebutkan ibu hamil dengan
paritas yang tinggi memiliki resiko lebih tinggi dalam bahaya persalinan.
rerata paritas yang berbeda, namun WHO menyatakan bahwa rentang usia ibu
ini menyebutkan usia ibu yang lebih tua memiliki resiko kehamilah yang
lebih tinggi.
sangat mempengaruhi tingginya resiko ibu hamil, dari 5324 pasien yang
diteliti diperoleh bahwa jarak anak Sebanyak 249 orang (4.68%) memiliki
jarak anak < 2 tahun, dan sebanyak 5075 orang (95.32%) memiliki jarak anak
≥ 2 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian Ling (57), yang mengemukakan
63
bahwa seorang wanita dengan frekuensi melahirkan yang sering akan lebih
resiko ibu hamil. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian ini yang
menyebutkan wanita hamil beresiko tinggi yaitu wanita hamil yang memiliki
HB < 11 gr/dl, LILA < 23.5 cm, mengidap HBSAG, mengidap HIV,
ibu hamil untuk perawatan dan tempat persalinan dengan meneruskan hasil
loop ini juga dapat digunakan secara berulang, baik pada trimester I, II dan
III, sehingga jika terdapat keluhan yang dapat memberikan skor yang lebih
tinggi dapat merubah risiko ibu hamil dengan perawatan dan rujukan sesuai
dengan klasifikasi.
64
B. Keterbatasan Penelitian
wilayah setempat yang menjadi mapping dari lokasi ibu hamil tidak dapat
deteksi dini dapat dilakukan secara cepat dengan pemetaan lokasi dan
dengan rumah ibu hamil. Kelemahan pada data web admin belum dibuat