Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan, melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan. ( Ilmu Kebidanan, Gde Manuaba ).

Diagnosis onset persalinan telah digambarkan sebagai salah satu penilaian paling sulit
dan penting yang dibuat oleh penyedia asuhan maternitas, Tahap persalinan pertama, melalui
kontraksi uterus yang efektif, mencapai tujuan memperpendek atau menghilangkan serviks, dan
membuka atau melebarkannya dengan diameter setidaknya 10 cm untuk memungkinkan
perjalanan bayi dari uterus ke vagina. Ini terdiri dari dua fase; laten dan aktif.
Ada bukti kuat bahwa durasi fase laten dan aktif persalinan relevan secara klinis dan
karenanya membutuhkan pendekatan yang konsisten untuk pengukuran. Fase laten persalinan
yang berkepanjangan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk augmentasioksitosin dari
persalinan, operasi caesar, pewarnaan mekonium dalam cairan ketuban, skor Apgar 5 menit
kurang dari 7, kebutuhan untuk resusitasi bayi baru lahir dan masuk ke NICU, Wanita yang
dirawat di bangsal persalinan dalam fase laten dan aktif persalinan berisiko lebih tinggi untuk
intervensi kebidanan termasuk pemantauan janin elektronik, analgesia epidural, oksitosin, dan
operasi Caesar Mungkin juga ada perbedaan penting dalam durasi persalinan fase laten dan aktif
dan hubungannya dengan hasil kebidanan menurut paritas.

Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti ilmiah menunjukan
bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk
mencegah kesakitan dan kematian. Penatalaksanaan komplikasi yang terjadi sebelum, selama
dan setelah persalinan. Dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perlu
diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada jenjang
pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi dan ketersediaan sarana
pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya
akan selalu berada menurut derajat keadaan dan tempat terjadinya

B. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Askeb Kegawat Daruratan Maternal
Neonatal menambah pengetahuan tentang Asuhan kala 1 “Doagnosa” .

1
BAB II

Pembahasan

A. Definisi Persalinan

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkab perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir
dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak
mengakibatkan perubahan serviks.

Tanda dan gejala inpartu termasuk :

· Penipisan dan pembukaan serviks.

· Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali


dalam 10 menit).

· Cairan lender bercampur darah (“show”) melalui vagina.

B. Fase – Fase dalam kala satu persalinan

Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkatkan
(frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). kala satu persalinan
terdiri atas dua fase, yaitu :

1. Fase laten

 Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan


serviks secara bertahap.
 Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
 Pada umumnya, fase laten berlangsung hamper atau hingga 8 jam.

2. Fase aktif

 Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi
dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit,
dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).

2
 Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan
terjadi dengan kecepatan rata –rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau
lebih dari 1 cm hingga 2cm (multipara).
 Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

C. Anamnesis

Anamnesis dan pemeriksaan fisik secara seksama merupakan bagian dari asuhan sayang
ibu yang baik dan aman selama persalinan. Pertama, sapa ibu dan beritahukan apa yang akan
anda lakukan. Jelasakan pada ibu tujuan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jawab dengan baik
setiap pertanyaan yang diajukan ibu. Sambil melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik,
perhatikan adanya tanda –tanda penyulit atau kondidi gawatdarurat dan segera lakukan
tindakan yang sesuai apabila diperlukan untuk memastikan proses persalinan akan
berlangsung secara aman. Catatkan semua temuan dan kesimpulannya kepada ibu dan
keluarganya.

Tujuan anamnesis adalah mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan,


kehamilan, dan persalinan. Informasi ini digunakan dalam proses membuat keputusan klinik
untuk menentukan diagnosis dan mengembangkan rencana asuhan atau perawatan yang
sesuai.

D. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan bayinya serta
tingkat kenyamanan fisik ibu bersalin. Hasil pemeriksaan fisik dan anamnesis di olah untuk
membuat keputusan klinik, menegakkan diagnosis dan mengembangan rencana asuhan atau
perawatan yang paling sesuai dengan kondisi ibu.

E. Mencatat dan Mengkaji Hasil Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik

Ketika anamnesis dan pemeriksaan telah lengkap :


1. Catat semua hasil anamnesis dan temuan pemeriksaan fisik secara teliti dan lengkap.

2. Gunakan informasi yang terkumpul untuk menentukan apakah ibu sudah dalam
persalinan (inpartu). Jika pembukaan serviks kurang dan 4 cm, berarti ibu masih
dalam fase laten persalinan. Lakuikan penilaian ulang setelah 4 jam sejak
pemeriksaan pertama. Jika pembukaan serviks 4 cm atau lebih, ibu telah masuk dalam
fase aktif persalinan; mulailah mencatat kemajuan persalinan pada partograf (lihat
bawah).
3
3. Tentukan ada tidaknya masalah atau penyulit yang harus ditatalaksana secara khusus.

4. Setiap kali selesai melakukan penilaian, analisis data yang terkumpul, buat diagnosis
berdasarkan informasi tersebut. Susun rencana penatalaksanaan asuhan bagi ibu.
Penatalaksanaan itu selalu berdasarkan pada hash temuan penilaian.

Contoh: Jika setelah menyelesaikan penilaian awal diagnosisnya adalah kehamilan


intrauterin,

F. Pendokumentasian Kala Satu

1. Bidan harus mendokumentasikan secara akurat semua asuhan dalam catatan ibu
termasuk DJJ, kontraksi, dan tiap observasi yang dilakukan maupun bagaimana ibu
melakukan koping.

2. Partograf biasanya diperbaharui tiap setengah jam, atau secepatnya bila


memungkinkan

3. Selain itu setiap intervensi, masalah atau rujukan juga harus didokumentasi jelas dan
ditandatangani dalam catatan ibu.

Hal-hal yang perlu di dokumentasikan:

Pendokumentasian dapat dilakukan dengan menggunakan hasil temuan dari anamnesis


dan pemeriksaan fisik :

1.Anamnesis

a. Nama, umur dan alamat

b. Gravida dan para

c. HPHT

d. Tapsiran persalinan

e. Alergi obat-obatan

f. Riwayat kehamilan, sekarang dan sebelumnya

g. Riwayat medis lainnya.

h. Masalah medis saat ini, dll.

4
2. Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan abdomen

1) Menentukan TFU

2) Memantau kontraksi uterus

3) Memantau DJJ

4) Memantau presentasi

5) Memantau penurunan bagian terbawah janin

b. Pemeriksaan dalam

1) Menilai cairan vagina

2) Memeriksa genetalia eksterna

3) Menilai penurunan janin

4) Menilai penyusupan tulang kepala

5) Menilai kepala janin apakah sesuai dengan diameter jalan lahir.

6) Jangan melakukan pemeriksaan dalam jika ada perdarahan pervaginam.

Format pendokumentasian kala I

Digunakan SOAP untuk mendokumentasikannya.

S : Subjektif

Menggambarkan hasil pendokumentasian anamnesis.

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil dari pemeriksaan


laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung
asuhan sebagai langkah I varney.

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data objektif dalam


identifikasi yang meliputi:

5
1. Diagnosa atau masalah

2. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi, kolaborasi dan atau rujukan
sebagai langkah II, III dan IV varney.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi


berdasarkan asuhan yang diberikan.

G. Diagnosis

Diagnosis onset persalinan telah digambarkan sebagai salah satu penilaian paling sulit
dan penting yang dibuat oleh penyedia asuhan maternitas, Tahap persalinan pertama, melalui
kontraksi uterus yang efektif, mencapai tujuan memperpendek atau menghilangkan serviks, dan
membuka atau melebarkannya dengan diameter setidaknya 10 cm untuk memungkinkan
perjalanan bayi dari uterus ke vagina. Ini terdiri dari dua fase; laten dan aktif.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan, melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan. ( Ilmu Kebidanan, Gde Manuaba ).Persalinan saat ini menjadi
momok yang ditakutkan dikalangan ibu, khususnya ibu hamil. Tidak sedikit ibu dan
bayinya mengalami kegawat daruratan dan sampai pada akhirnya tak dapat terselamatkan
yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya angka kematian ibu dan anak. Akan tetapi
hal tersebut dapat diminimalisir dengan asuhan persalinan.

Persalinan Kala I ( Kala Pembukaan Lengkap ) adalah Permulaan persalinan yang


ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks mulai mendatar dan
membuka lengkap ( 10 cm ). Tanda dan Gejala Persalinan Kala I : His / kontraksi uterus
sudah adekuat, Penipisan dan pembukaan serviks sekurang - kurangnya 3 cm, Keluarnya
cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah, Sering BAK, dan Akhir kala I
primigravida keluar darah menetas. Fase – Fase Persalinan Kala I : Fase Laten dan Fase
Aktif.

B. Saran

Di sini penulis menydari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
menyempurnakan makalah selanjutnya

7
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. 2008. Jakarta : PT Bina Pustaka.

JNPK-KR. Asuhan Persalinan N

Anda mungkin juga menyukai