Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

KULIAH UMUM PROFESI

Oleh :

Nama Ketua:

Rizkiana Putri, S.Tr.Keb., M.Keb

NIDN 0323039502

Anggota :

Nama
Hidayani AM.Keb.SKM.MKM
Meinasari Kurnia Dewi, S.ST. M.Kes.
Rita Ayu Yolandia, S.ST., M.KM
Madinah Munawaroh, S.Tr.Keb. M. Kes
Agussanti Br. Ginting, S.ST.M.Kes
Uci Ciptiasrini SKM MKM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

TAHUN 2022
Halaman Pengesahan Usulan Pengabdian Masyarakat

1. a. Judul Pengabdian Masyarakat : Generasi Sehat, Generasi Berkualitas Series III


b. Bidang Ilmu Terkait : “Midwifery Care Project (Continuity of Care)”
2. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap dan Gelar : Rizkiana Putri, S.Tr. Keb. M.Keb

b. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar


c. NIDN/NUPN : 0323039502
d. Sedang Melakukan Pengabdian : Mahasiswa Kebidanan
e. Program Studi : Kebidanan
f. Bidang Keahlian : Kebidanan
3. Jumlah Anggota : 7 Orang
4. Jangka Waktu Kegiatan : 3 Jam
5. Bentuk Kegiatan : Kuliah Umum
6. Lokasi Kegiatan : Lenteng Agung, Jakarta Selatan (DARING)
7. Mitra Pengabdian (jika ada) : ....................................................................................
8. Biaya yang Diperlukan
a. Sumber dari STIKIM : Rp. 1.000.000. ,-

Jakarta, 28 Maret 2022


Mengetahui :
PJS Rektor UIMA, Pengabdi,

(Dr. Astrid Novita, SKM, MKM) (Rizkiana Putri, S.Tr. Keb. M. Keb)
Menyetujui,
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat
Universitas Indonesia Maju (UIMA)

(Irma Jayatmi, S.ST, M.Kes)

ii
RINGKASAN

Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu parameter utama kesehatan

bayi. Kematian neonatus diperkirakan 50% pada neonatus dan 50% pada minggu-minggu

pertama kehidupan. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2017

terdapat 2,6 juta kematian anak pada tahun 2016 atau 7.000 kematian anak setiap hari.

Bayi meninggal karena berbagai penyebab, termasuk masalah pernapasan, kelahiran

prematur, sepsis, hiperbilirubinemia, kejang, dan cacat lahir. Selain itu, terdapat faktor

persalinan seperti cara persalinan, usia kehamilan, dan komplikasi kehamilan (Nugrahani,

2019,Syah et al., 2020)

Pada masa sekarang ini, sudah dikembangkan tatalaksana awal terhadap bayi

BBLR dengan menjaga suhu optimal bayi, memberi nutrisi adekuat dan melakukan

pencegahan infeksi. Meskipun demikian, masih didapatkan 50% bayi BBLR yang

meninggal pada masa neonatus atau bertahan hidup dengan malnutrisi, infeksi berulang

dan kecacatan perkembangan neurologis. Oleh karena itu,pencegahan insiden BBLR

lebih diutamakan dalam usaha menekan Angka Kematian Bayi (Prawiroharjo,2014).

Tujuan diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat dengan mini webinar adalah

untuk meningkatkan pengetahuan Mahasiswa Kebidanan dan peserta umum mengenai

BBLR, peserta webinar ini adalah diutamakan Mahasiswa Kebidanan dan peserta umum,

kegiatan direncanakan dilakukan pada bulan April 2022. Kegiatan Kuliah Umum ini

dilakukan secara daring dikarenakan kondisi masih pandemic dan untuk menjaga jarak

aman.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya kami dapat

menyelesaikan proposal kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui kegiatan Webinar

Kesehatan dengan tema “Generasi Sehat, Generasi Berkualitas Series III” .

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma

Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika khusus para tenaga

pengajar. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. H.A Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju

2. Prof. Dr. H.M. Hafizurracman selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju

3. Astrid Novita SKM, MKM, sebagai Ketua Universitas Indonesia Maju (UIMA)

4. Susaldi, S.ST, M.Biomed, Selaku Wakil Ketua 1 Universitas Indonesia Maju (UIMA)

5. Dr. Rindu, SKM., M.Kes selaku PJS Wakil II Universitas Indonesia Maju (UIMA)

6. Hidayani, Amd.Keb, SKM, MKM, sebagai Dekan Faktulas Vokasi Universitas Indonesia

Maju (UIMA)

7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas

Indonesia Maju (UIMA)

8. Rekan-rekan yang membantu dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat

Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa penyusunan proposal ini jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca demi

perbaikan proposal ini dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 28 Maret 2022

Panitia

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... ii

RINGKASAN..................................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Analisis Situasi........................................................................................................ 1

1.2 Permasalahan Mitra................................................................................................. 2

1.3 Solusi Permasalahan................................................................................................ 3

1.4 Target Luaran........................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 5

2.1 BBLR....................................................................................................................... 5

2.2 Penanganan BBLR.................................................................................................. 9

BAB III METODE PELAKSANAAN.............................................................................. 13

3.1 Rencana Kegiatan..................................................................................................... 13

3.2 Kualifikasi Anggota Tim Pelaksana......................................................................... 13

BAB IV JADWAL KEGIATAN..................................................................................... 15

4.1 Jadwal Kegiatan........................................................................................................ 15

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

1.2 Permasalahan Mitra

Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu parameter utama kesehatan bayi.

Kematian neonatus diperkirakan 50% pada neonatus dan 50% pada minggu-minggu pertama

kehidupan. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2017 terdapat 2,6 juta

kematian anak pada tahun 2016 atau 7.000 kematian anak setiap hari. Bayi meninggal karena

berbagai penyebab, termasuk masalah pernapasan, kelahiran prematur, sepsis,

hiperbilirubinemia, kejang, dan cacat lahir. Selain itu, terdapat faktor persalinan seperti cara

persalinan, usia kehamilan, dan komplikasi kehamilan (Nugrahani, 2019,Syah et al., 2020)

Hasil Monitoring Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2017 yaitu

menunjukan jumlah kematian neonatus sebesar 15 per 1000 kelahiran hidup, dengan

kematian neonatus paling banyak di Indonesia adalah yang diakibatkan oleh asfiksia (37%),

bayi dengan berat badan lahir 2 rendah (BBLR) dan prematuritas (34%), sepsis (12%),

hipotermi (7%), ikterus neonatorum (6%), postmatur (3%), dan kelainan Kongenital (1%)

dari 1000 kelahiran hidup. Intervensi untuk mendukung kelangsungan hidup anak bertujuan

untuk menurunkan angka kematian bayi menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2024. (Profil Kesehatan Indonesia, 2018).

1.3 Solusi Permasalahan

Pencegahan insiden BBLR lebih diutamakan dalam usaha menekan Angka Kematian

Bayi karena kematian pada bayi BBLR sering disebabkan oleh komplikasi neonatal seperti

1
asfiksia, aspirasi, pneumonia, pendarahan intra kranial, hipoglikemia dan hipotermi.

Kematian perinatal pada bayi BBLR adalah 8 kali lebih besar dari bayi normal.

Penyuluhan atau pemberian informasi yang dirangkum dalam kegiatan kuliah umum

dengan tema “Ibu Siap, Bayi Sehat SERIES II” dengan subtema atau materi yang diberikan

adalah seputar Kesehatan Reproduksi persiapan Kehamilan dan juga dengan informasi terkait

BBLR ditujukkan kepada Mahasiswa Profesi Bidan di UIMA di namun tidak menutup juga

kemungkinan untuk peserta umum untuk bergabung dalam mini webinar tersebut.

1.4 Target Luaran

a. Target

Target pada kegiatan pengabdian masyarakat tentang penyuluhan dalam rangka

memberikan informasi dan edukasi mengenai Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan

Peran Bidan Terhadap Penanganan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Praktek Mandiri

Bidan (PMB)Persiapan Kehamilan dan Persiapan Calon Pengantin dengan materi yang

akan disampaikan tentang Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan juga terkait peran bidan

terhadap penanganan berat bayi lahir rendah (BBLR) di praktek mandiri bidan (PMB).

b. Luaran

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai salah satu kegiatan untuk

memberikan edukasi dan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta kuliah

umum terkait Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) .

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR PRENATAL

1. Pengertian Prenatal

Menurut William Sallebach, periode pranatal atau pra lahir merupakan masa kritis bagi

perkembangan fisik, emosi, dan mental bayi. Ini adalah masa mulai terbentuknya kedekatan

antara bayi dan orang tua dengan konsekuensi yang akan berdampak panjang, terutama yang

berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan bayi dalam kandungan. Masa prenatal

memiliki 6 ciri penting, diantaranya 1) terjadinya pembauran sifatsifat yang diturunkan oleh

kedua orang tua janin, 2) pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu, 3) kepastian jenis

kelamin, 4) pertumbuhan cepat, 5) mengandung banyak bahaya fisik dan psikis, dan 6)

membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan.(Marliani 2015).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal

a. Teratogen. Unsur-unsur yang menyebabkan adanya kelainan pada kelahiran akibat dari

proses kehamilan yang tidak optimal. Bila teratogen beraksi pada awal kehamilan saat

proses pembuahan dan organogenesis, bisa jadi berdampak negatif pada janin yang

mengakibatkan kelainan anatomis. Namun, apabila teratogen beraksi pada saat

organogenesis sudah lengkap dan matang di usia kehamilan tua, kemungkinan tidak

menyebabkan kelainan anatomis.(Hapsari 2017).

b. Faktor ibu. Ibu menjadi kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan

janin. Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus dijaga agar janin berkembang dengan

sempurna. Selain itu, penyakit dan kondisi ibu selama kehamilan bisa mengakibatkan

infeksi, kelainan dan kerusakan selama proses kehamilan yang mengakibatkan bayi lahir

kurang sempurna. Beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi janin, di antaranya,

3
campak rubella, sifilis, herpes alat kemaluan, dan AIDS. Selain dari penyakit, usia ibu juga

mempengaruhi janin. Ibu yang hamil di usia beresiko yaitu saat remaja (dibawah 18

tahun) dan saat usia ibu sudah memasuki dewasa tengah (di atas 35). Bayi yang lahir dari

ibu remaja, kebanyakan mengalami prematur dan keguguran. Pada ibu yang berusia

paruh baya, kehamilan bisa berakibat keguguran, keterbelakangan mental pada bayi, dan

komplikasi penyakit.

c. Faktor ayah. Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin. Perhatian

dan kasih sayang seorang ayah kepada ibu akan membuat emosi ibu akan stabil, tenang

dan bahagia. Stimulasi ayah pada janin dan sering mengajak bicara janin dalam

kandungan juga dapat menenangkan janin, membangun ikatan emosional bayi dengan

ayah dari suara dan sentuhan bayi, bisa berdampak pada perkembangan bahasa bayi.

Selain itu, usia ayah yang sudah terlalu tua mengakibatkan anak kekurangan kalsium

sehingga tinggi badannya kurang dan bisa mengakibatkan anak mengalami

keterbelakangan mental seperti down syndrome.(Hapsari 2017).

d. Lingkungan. Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu lingkungan

dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan dan berakibat keterbelakangan

mental pada anak. Terkontaminasi polusi dan bahan-bahan beracun dapat

mengakibatkan keterbelakangan mental pada anak. Ibu yang sedang mengandung

sebaiknya sangat berhatihati dengan lingkungan dan apa yang akan di konsumsinya,

karena jika ia mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan-bahan beracun dapat

mengganggu perkembangan janin.(Hapsari 2017)

3. Bahaya Psikologi pada Masa Prenatal

Seperti bahaya fisik yang dihubungkan dengan periode prenatal, bahaya psikologis dapat

menimbulkan akibat yang tetap ada pada perkembangan individu dan dapat mempengaruhi

4
lingkungan sesudah dilahirkan dan perlakuan yang diterima anak dari orangorang yang

berarti selama tahun-tahun pertumbuhan awal ada tiga bahaya psikologis yang penting

berupa kepercayaan tradisional tentang perkembangan pranatal, tekanan yang diterima ibu

selama periode itu, dan sikapsikap yang kurang menyenangkan kepada anak yang belum lahir

dari orang-orang yang akan memegang peranan penting dalam kehidupan.(Hurlock 1980).

Sepertinya ada kepercayaan yang lebih tradisional dan merusak mengenai periode

perkembangan pranatal daripada kepercayaan mengenai periode-periode lain dalam rentang

kehidupan. Kepercayaan tradisional dapat dan memang mempengaruhi perlakuan orang tua

kepada anaknya, dan seringkali mempengaruhi sikap anak yang satu dengan anak yang

lainnya. Efek kepercayaan demikian lebih berat dari yang diduga orang. Kepercayaan yang

kurang menyenangkan pasti akan mewarnai sikap anggota keluarga dan juga prang-orang

berarti di luar keluarga.(Hurlock 1980).

Bahaya psikologis penting kedua yang dihubungkan dengan periode pranatal berupa tekanan

yang dialami ibu, yaitu keadaan emosi yang meninggi selama beberapa waktu. Tekanan ibu

mempengaruhi anak yang berkembang baik sebelum atau sesudah kelahiran. Tekanan yang

tidak terlalu kuat dan hanya kadang-kadang terjadi tidak banyak menunjukkan ketidak

beraturan perkembangan, meskipun dapat meningkatkan kegiatan janin. Kalau peningkatan

kegiatan ini hanya sedikit saja, maka akibatnya akan baik karena janin memerlukan latihan

untuk perkembangan otot yang sehat. Kalau tekanan ini mengakibatkan peningkatan

kegiatan janin yang berlebihan, janin akan mengalami kekurangan berat badan dan

kegelisahan sedemikian rupa sehingga penyesuaian awal setelah melahirkan akan sangat

berpengaruh (Hurlock 1980). penyesuaian awal setelah melahirkan akan sangat berpengaruh

(Hurlock 1980).

5
Bahaya psikologis umum yang ketiga selama masa perkembangan pranatal adalah sikap

kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti dalam kehidupan anak. Dalam banyak

hal, bahaya ini merupakan efek yang paling serius dan paling mendalam, karena sekali sikap

berkembang maka sikap itu cenderung mapan dan hanya ada sedikit sekali perubahan.

(Hurlock 1980). Beberapa sikap kurang menyenangkan yang umum kepada anak yang belum

lahir adalah sebagai berikut:

1) Anak yang tidak diinginkan

2) Tidak menghendaki anak pada saat ini

3) Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu

4) Konsep anak impian

5) Tidak menginginkan anak-anak kembar

6) Menginginkan pengguguran atau aborsi

7) Penghinaan kepada anak

Maternal distress berhubungan hasil kehamilan yang buruk dan berdampak pada

perkembangan kognitif, perilaku dan emosional anak. Skrining antenatal yang efektif

dapat mengidentifikasi perempuan dengan masalah mental selama kehamilan dan

sebagai penanda untuk mereka yang mungkin berisiko terjadi stress yang berkelanjutan

setelah melahirkan. (McNamara et al., 2022)

Kondisi penyakit psikis pada ibu berhubungan dengan hasil dari kehamilan seperti

kelahiran preterm. Bayi berat lahir rendah, dan kematian perinatal. Perempuan dengan

depresi berisiko 1.5 kali lebih untuk melahirkan lebih awal dibandingkan dengan

perempuan yang tidak menderita depresi.(F. Gary Cunningham, Kenneth J Leveno,

Steven L. Bloom, Chaterine Y. Spong, Jodi S.Dashe, Barbara L. Hoffman, Brian M. Casey,

2014)

6
Depresi antenatal meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan termasuk persalinan

lama, pengaruh permanen pada perkembangan anak. Hal ini termasuk bayi berat lahir

rendah, persalinan preterm, kecil masa kehamilan, keterlambatan kognitif dan bahasa,

keterlamtan perkembangan, masalah perilaku dan akademik yang rendah serta masalah

perilaku.(Yibeltal, Melkamu, Zelalem, & Berta, 2022)

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kebahagiaan menjadi ibu dan

penerimaan terhadap diri ibu sendiri menjadi hal positif dan negatif terbesar yang

berpengaruh terhadap kualitas hidup ibu. Dukungan psikologis dari tenaga kesehatan

merupakan hal penting dalam persalinan dan postpartum, utamanya dalam deteksi dan

pencegahan kondisi seperti kecemasan dan depresi saat postpartum. Kualitas pelayanan

kesehatan selama kehamilan mungkin dapat mencegah jumlah masalah bagi ibu dan bayi

setelah melahirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fisik, psikis, perubahan

lingkungan dan sosial selama kehamilan berpengaruh pada apa dan bagaiana mereka

beruhubungan dengan diri sendiri dan orang lain (Calou et al., 2018)

Depresi dan kecemasan prevalensinya lebih rendah dibandingkan dengan studi

sebelumnya dari negara yang mempunyai pendapatan rendah dan menengah, tetapi

masih signifikansi mengobati maternal mental.

Dampak depresi sangat serius bagi ibu dan janinnya sehingga kondisi ini tidak bisa

dianggap hal yang biasa. Kelahiran preterm sebagai dampak dari depresi selama

kehamilan menjadikan ibu kesulitan dalam merawat bayinya termasuk jika anak

mengalami gangguan perkembangan emosional di kemudian harinya.

B. Terapi Komplementer Untuk Kesehatan Psikis Ibu Hamil

1. Terapi Komplwmenter

7
Terapi komplementer adalah cara pengobatan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung

pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain di luar pengobatan

medis konvensional. Menururt World Health Organization (WHO), pengobatan

komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan berasal dari negara yang

bersangkutan, misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia dikategorikan sebagai

pengobatan komplementer di singapura. Di Indonesia, jamu dikategorikan sebagai

pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud yaitu pengobatan yang

digunakan secara berkelanjutan pada suatu Negara

2. Terapi komplementer untuk psikis ibu hamil

3.

8
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Rencana Kegiatan

a. Tempat dan Waktu

Pengabdian ini akan di laksanakan dengan Metode Daring melalui Kuliah

Umum Kesehatan, Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 16 April 2022 pukul

15.00 sampai selesai

b. Bahan dan Alat

Bahan yang di gunakan dalam kegaitan ini meliputi: aplikasi ZOOM, Wifi,

Laptop, flayer, alat tulis.

c. Prosedur Kerja

Pemateri memfokuskan pembelajaran pada Edukasi mengenai Kesehatan

Reproduksi persiapan Kehamilan dan Pengembangan teknologi persiapan calon

pengantin.

d. Pelaksanaan Kegiatan

Tahap pelaksanaan mini webinar dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi pertama fokus

pada penyampaian materi mengenai Konsep Dasar BBLR dan sesi kedua focus pada

materi Peran bidan terhadap penanganan BBLR di PMB.

3.2 Kualifikasi Anggota Tim Pelaksana

Personil yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari seorang ketua pelaksana,

wakil ketua pelaksana dan 7 orang anggota. Personil tim pelaksana berasal dari disiplin

ilmu kebidanan.

9
Rizkiana Putri, S.Tr.Keb., M.Keb sebagai ketua tim pelaksana juga sebagai dosen

di Universitas Indonesia Maju. Dosen yang bersangkutan terlibat dalam berbagai

kegiatan.

Serta 7 personil merupakan tim dosen kebidanan di Fakultas Vokasi Universitas

Indonesia Maju (UIMA).

10
BAB IV

JADWAL KEGIATAN

4.1 Rencana Anggaran Biaya PkM

Biaya yang
No Jenis Pengeluaran
diusulkan (Rp)
1 Desain Poster Rp. 100.000,-
2 Kuota Internet Rp. 150.000,-
3 Zoom Rp. 250.000 ,-
4 Dorprize Rp. 500.000,-
Jumlah Rp.1.000.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2: Jadwal Kegiatan Pengabdian

No Jadwal Kegiatan Maret-April 2022


1 2 3 4
1. Perencanaan
2. Penyusunan proposal
3. Penyajian Proposal
4. Kegiatan Penyuluhan
5. Penyusunan Laporan
6. Pengumpulan laporan

11
SUSUNAN ACARA WEBINAR

WAKTU ACARA PETUGAS


13.00-13.10 Registrasi peserta (join pada zoom meeting) Operator zoom
13.10-13.15 Pembukaan MC: Meinasari Kurnia Dewi,
S.St.M.Keb
13.15-13.20 Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Operator zoom
Mars IBI dan Mars STIKIM
13.20-13.25 Sambutan Ketua Panitia Rizkiana Putri, S.Tr.Keb., M.Keb
13.25-14.00 Materi 1 Dr.Rudi Simanjuntak, Sp.OG
Kesehatan Reproduksi Persiapan kehamilan Moderator : Meinasari Kurnia Dewi,
S.St.M.Keb
14.00-14.30 Materi 2 Hidayani AM.Keb.SKM.MKM
Gambaran penggunaan teknologi dalam masa Moderator : Meinasari Kurnia Dewi,
reproduksi calon pengantin S.St.M.Keb

15.00-15.30 Diskusi dan tanya jawab Moderator : Meinasari Kurnia Dewi,


S.St.M.Keb
15.30-15.40 Penutup MC: Meinasari Kurnia Dewi,
S.St.M.Keb

12
Lampiran 1. Susunan organisasi tim pkm dan pembagian tugas

Susunan Organisasi Tim Peneliti

Alokasi waktu
No Nama NIDN Prodi Bidang Ilmu Uraian tugas
(jam/minggu)
1 Rizkiana Putri, 0323039502 Kebidanan Kebidanan 3 jam/ minggu Membuat proposal
S.Tr.Keb., M.Keb dan mempersiapkan
kegiatan

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota PkM

A. Identitas Diri

1 Nama lengkap (disertai gelar) Rizkiana Putri, S.Tr.Keb., M.Keb


2 Jenis kelamin Perempuan
3 Jabatan fungsional Tenaga pengajar
4 NIDN/NUPN 0323039502
5 Tempat/tanggal lahir 23 Maret 1995
6 Alamat rumah Jl. Harapan 5, Lenteng Agung
7 No.Telp/Hp 085747744060
8 Alamat Email Priskiana.rp@gmail.com
9 Mata Kuliah yang Diampu 1. Metodologi Penelitian dan Biostatistika
2. Pengantar Pemograman Kebidanan
3. Pengantar Big DATA
4. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas dan Menyusui

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Univ/PT UNIVERSITAS UNIVERSITAS
GADJAH MADA AISYIYAH

13
YOGYAKARTA
Bidang ilmu Kebidanan Ilmu Kebidanan
Tahun Masuk – lulus 2012 2018
Hubungan indeks Hubungan pola asuh
massa tubuh terhadap dan kesehatan mental
kejadian dismenore ibu terhadap
Judul skripsi/tesis/disertasi
pada remaja putri di kesehatan mental
SMA 4 saudara kandung
YOGYAKARTA penderita autism
Dr. Yuni Kusmiyati, Prof. Dr Djauhar
Nama pembimbing/promotor
S.ST., MPH Ismail, MPH

C. Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul penelitian
Sumber Jumlah (Rp.)
Pengaruh pijat oksitosin, pelaksanaan IMD,
1 2021 mobilisasi terhadap involusi uterus pada ibu Mandiri
postpartum

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No Tahun Judul PkM
Sumber Jumlah (Rp.)
Webinar Perempuan Indonesia Bebas Kanker
1 2021 Mandiri
Serviks
WEBINAR “ASI EKSKLUSIF Untuk Generasi
2 2021 Mandiri
Sehat dan Cerdas”

E. Penghargaan yang Diraih 10 tahun Terakhir

No Jenis penghargaan Institusi pemberi penghargaan tahun

14
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam pengajuan Usulan PKM Dosen.

Jakarta, Maret 2022

Pengusul

(Rizkiana Putri, S.Tr.Keb., M.Keb.)

15

Anda mungkin juga menyukai