Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu penyebab langsung dan penyebab tak
langsung. Penyebab langsung kematian ibu adalah faktor yang berhubungan
dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti perdarahan, pre-
eklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan abortus. Sedangkan
Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah hal-hal yang memberatkan
beban ibu hamil seperti, EMPAT TERLALU, yaitu terlalu muda, terlalu tua,
terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak kehamilan.
Faktor lain yang berpengaruh adalah ibu hamil yang menderita penyakit
menular seperti malaria, HIV/AIDS, tuberkulosis, sifilis; penyakit tidak menular
seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung, gangguan jiwa; maupun yang
mengalami kekurangan gizi.
Untuk kasus kematian ibu tahun 2015 tercatat 19 kasus, tahun 2016 terdapat
20 kasus, tahun 2017 ditemukan 15 kasus dan tahun 2018 sampai september
ada 15 kasus.
Khusus di wilker Pujer, data tahun 2018 sampai oktober menunjukkan dari
568 sasaran ibu hamil 574 ibu hamil (101%) yang mendapatkan pelayanan
ANC terpadu sesuai standar dan dilakukan secara komprehensif.
Beberapa penyebab terjadinya Missed Opportunity ini antara lain :
hamil.
standar ANC Terpadu. ANC hanya dilakukan di jejaring oleh bidan desa.
Care/ANC) berkualitas yang menjadi hak bagi ibu hamil dan pemahaman
Dari missed opprotunity tersebut muncul kasus kematian ibu dan bayi. Pada
tahun 2018sampai oktober tidak ada kasus ibu melahirkan meninggal dunia.
Tahun 2018sampai oktober terdapat 9 kematian bayi dari 531 kelahiran hidup.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 98,2 % dari target 100
%.
Inovasi MAKIN LANCIP merupakan salah satu strategi yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil, suami dan
keluarganya. Pengetahuan ini tentang pentingnya kesehatan ibu hamil dan
bersalin. Cara yang digunakan adalah meningkatkan kualitas konseling dan
menekankan edukasi dalam setiap pemeriksaan kehamilan yang terpadu dan
berkualitas.
Inovasi ini diinisiasi oleh dokter bersama bidan UPT Puskesmas Pujer dalam
upaya menyelesaikan permasalahan KIA yaitu missed opportunity dan
pemenuhan hak ibu hamil terhadap pelayanan ANC terpadu.
MAKIN LANCIP.
sebagai media edukasi kepada ibu hamil. Fungsi yang kedua untuk ibu
hamil, untuk mengetahui jenis pemeriksaan yang telah diterima. Dengan
sejak awal, sehingga rujukan gawat darurat bisa dihindari dan berubah
Inisiatif ini kreatif karena dengan cara yang sederhana dapat meningkatkan
pemahaman masyarakat. Bukan hanya ibu hamil, namun juga suami dan
keluarga yang selama ini menganggap biasa terhadap kehamilan dan
persalinan.
Keterlibatan dan peran aktif lintas sektor, seperti misalnya sektor pendidikan,
sektor keagamaan, media local serta sektor pemerintahan dalam solusi ini
mendorong keberhasilan program inovasi Makin Lancip ini.
Masyarakat
Forum tersebut terdiri dari unsur pemerintah (Camat, Kepala Desa, Tim
Penggerak PKK) dan non pemerintah (tokoh agama, tokoh masyarakat,
tenaga relawan kesehatan).
T 1 : Ditimbang berat badan, Diukur Tinggi Badan, Deteksi dini tentang resiko
T 3 : Diukur lingkar lengan atas (Nilai status gizi), jika kurang dari 23, 5 Cm
T 7 :Diberi tablet zat besi (Fe) [90 tablet selama kehamilan]Diberi tablet
asamfolat dan B6, Diberi tablet Calcium (kalk)
Diberi penjelasan isi buku KIA, tentang IMD dan asi eksklusif, serta perilaku
hidup bersih dan sehat.
Pemeriksaan terpadu dilaksanakan tidak hanya oleh bidan, tetapi oleh
beberapa tenaga kesehatan sesuai kompetensinya, yaitu dokter Umum,
analis (petugas Laboratorium), nutritionist (poli Gizi), dokter Gigi, dan petugas
Kesehatan Lingkungan.
Pada kartu kontrol tersebut terdapat kolom CutTer untuk menuliskan keluhan,
saran atau masukan terkait pelayanan yang diberikan. Setiap dua bulan kartu
control tersebut dibuka bersama-sama antara bidan-bidan, tim pengaduan
puskesmas dan MSF tingkat kecamatan, sehingga bisa segera dilakukan
evaluasi dan perbaikan layanan.
Program pkm yang terlibat dalam pelayanan ANC komperantif antara lain :
2. Dinas Kesehatan
Dukungan yang diberikan berupa dukungan program dan kegiatan baik fisik
maupun non fisik untuk perbaikan pelayanan.
4. Pemerintah Desa.
5. Tokoh masyarakat
6. Tokoh agama
8. Kader posyandu
9. PKK
1. Anggaran
1. Anggaran Desa
SDM yang terlibat dalam pelayanan langsung inovasi Makin Lancip ini,
adalah:
publik.
7. Apa saja output/keluaran yang dihasilkan oleh inovasi ini?
Puskesmas Pujer .
terpadu dari 574 Pada tahun 2018, mengalami peningkatan jumlah ibu
sasaran. Bahkan banyak ibu hamil dari luar wilayah kerja Puskesmas
3. Deteksi dini kasus resiko ibu hamil lebih cepat ditemukan sehingga dapat
angka nol kematian ibu tahun 2018, dan 9 kematian bayi sampai Oktober
2018.
1. Evaluasi kartu kontrol yang telah diisi oleh ibu hamil dan pengaduan pada
Melalui Kartu Kontrol Dan Buku Makin Lancip ini keluarga dan kader dapat
memastikan layanan yang sudah diterima dan yang belum diterima.
dilakukan 2 bulan sekali. Evaluasi ini dilakukan oleh bidan desa bersama
Kendala lain adalah penguatan regulasi dari tingkat kabupaten. Solusi yang
diambil adalah koordinasi dengan pemangku kepentingan yang lebih tinggi
untuk membuat regulasi Makin Lancip.
10. Apa saja manfaat utama yang dihasilkan dari inovasi ini?
Ibu hamil bias mendapatkan pelayanan ANC terpadu tampa harus dating
ke pkm
Bukti atau data yang ditemukan selama evaluasi maupun monitoring evaluasi
pelaksanaan inisiatif ini menyingkapkan data-data berikut;
angka nol kematian ibu tahun 2018, dan 9 kematian bayi sampai Oktober
2018.
dan di tahun 2017 terdapat kematian bayi akibat kasus kongenital dan
2016 sampai per Oktober 2018 telah tercapai zero kematian ibu.
inisiatif ini
mengalami peningkatan.
Lancip ini juga mengedepankan sisi edukasi dan promosi bagi ibu hamil.
saja.
Sebelum inovasi →Pelayanan pasif yaitu menunggu pasien ibu hamil datang
periksa ke pkm tetapi dengan adanyan ANC terpadu komprehensif yang
dilaksanakan di ponkesdes/pustu
Sebelum ada inovasi ini masih terdapat kematian ibu dan bayi, tetapi
gawat/ gawat darurat, sekarang tidak ada lagi rujukan kebidanan gawat
jumlah kunjungan ibu hamil untuk mendapatkan haknya, baik dari wilayah
Puskesmas maupun luar wilayah Puskesmas. Dengan demikian missed
Pkm Pujer.
Selain itu jika ditinjau dari pelaksanaan monitoring dan evaluasi, maka sudah
dikembangkan beberapa cara yaitu:
1. Mini lokakarya
evaluasi untuk Makin Lancip agar lebih terukur, yaitu dengan buku kontrol
KIA.
12. Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik dari penerapan inovasi
ini?
Inisiatif ini berhasil berkat adanya komitmen yang kuat dari Kepala
Puskesmas beserta seluruh staf yang bersinergi dengan masyarakat dan
pemangku kebijakan. Tanpa kerjasama dari mereka, inisiatif ini tidak akan
diterima oleh masyarakat dan timbul konsistensi yang luar biasa untuk
pelaksanaan inisiatif ini. Pendekatan yang menerapkan partisipasi publik
untuk meningkatkan rasa memiliki dan akuntabilitas atas hasil terbukti sangat
diperlukan.
pada tujuan penurunan AKI AKB melalui upaya dini yang komprehensif
pemahaman.
yang timbul
Inovasi Makin Lancip sampai dengan saat ini masih terus digiatkan untuk
pelaksanaannya.
Pkm Pujer.
Selain itu jika ditinjau dari pelaksanaan monitoring dan evaluasi, maka sudah
dikembangkan beberapa cara yaitu:
1. Mini lokakarya
evaluasi untuk Makin Lancip agar lebih terukur, yaitu dengan buku kontrol
Deskripsi
Penjelasan Singkat
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Baru Lahir merupakan diperaya sebagai indikator
paling sensitif terhadap peningkatan kualitas kesehatan di suatu negara. Oleh karena itu, penurunan
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi Baru Lahir (AKB) merupakan prioritas utama
pemerintahan dalam rencana pembangunan jangka menengah Nasional tahun 2015-2019 dan
merupakan target Sustainable Development Goals yang mesti dicapai pada tahun 2030.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018 menyatakan bahwa jumlah angka kematian ibu
turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 4912 sementara di pertengahan tahun 2017 sebanyak 1712
kasus. Demikian pula dengan kasus kematian bayi pada tahun 2015 adalah 33,278 jiwa dan pada
tahun 2016 sebesar 32.007 sementara hingga pertengahan 2017 sebanyak 10.294 kasus
Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu penapisan awal dari faktor risiko kehamilan. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Antenatal Care selama kehamilan dilakukan untuk mendeteksi
dini terjadinya risiko tinggi pada kehamilan serta persalinan juga dapat menurunkan angka kematian
ibu serta memantau keadaan janin. Pelayanan Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan yang sudah profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan
pada ibu hamil serta janin yang dikandungnya. Pelayanan Antenatal yang dilakukan secara teratur
serta komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan serta risiko tersebut dapat diatasi dengan
cara dengan cepat dan tepat. Indikator yang digunakan untuk bisa menggambarkan akses ibu hamil
terhadap pelayanan antenatal adalah cakupan K1 (kunjungan pertama) yaitu kontak pertama ibu
hamil dengan tenaga kesehatan dan juga K4 adalah kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi yang sesuai standar
Dengan majunya teknologi aplikatif di abad 21 sudah seharusnya ANC yang menjadi ujung tombak
dalam penurunan AKI dan AKB perlu disinkronisasikan dengan kemajuan teknologi. Kami mencoba
berinovasi untuk mengembangkan ANC di Indonesia menggunakan BOT Aplikasi di WhatsApp.
Besar harapan kami aplikasi ini mampu membantu sedikit banyak Ibu Hamil yang membutuhkan
informasi sekaligus sebagai wahana untuk meningkatkan kesadaran ANC pada Ibu Hamil. Dengan
aplikasi yang sudah lama dikenal dan dimiliki masyarakat, yaitu WhatsApp BOT, “SiRutri”.
Metode
Metode kerja dari SiRutri yaitu dengan memberikan layanan chat yang terintegrasi dengan fasilitas
kesehatan maupun tenaga kesehatan yang dapat melayani pemeriksaan maupun pemantauan
kepada ibu hamil secara otomatis dan rutin. SiRutri memiliki cara kerja yang cukup mudah tanpa
perlu mendownload dan menginstal aplikasi lain secara masyarakat luas. Cara kerja dari SiRutri
yakni dengan.
Proses Kerja:
Konsultasi
User atau ibu hamil dapat melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan untuk kondisi yang
dialami saat kehamilan saat ini kapanpun dan dimanapun.
Manfaat :
Implementasi
Prinsip utama dalam implementasi inovasi SiRutri adalah mudah dan terintegrasi. Dengan prinsip
tersebut, diharapkan SiRutri dapat digunakan oleh ibu hamil maupun layanan kesehatan di semua
lapisan masyarakat. Implementasi layanan SiRutri ini memanfaatkan teknologi, layanan kesehatan,
pemerintah, dan masyarakat.
Teknologi yang dipilih adalah media sosial Whatsapp dengan metode bot chat. Whatsapp dipilih
karena mudah digunakan dan merupakan media sosial yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat dalam berkomunikasi sehingga ibu hamil tidak enggan untuk rajin menggunakan
SiRutri. Bot chat dipilih atas dasar prinsip memudahkan ibu hamil dalam penggunaan SiRutri. Admin
/ teknisi telah menyiapkan berbagai opsi pertanyaan, jawaban, dan layanan yang dapat
dimanfaatkan oleh ibu hamil.
Layanan kesehatan yang dipilih adalah puskesmas dan rumah sakit. Puskesmas sebagai layanan
kesehatan tingkat pertama, diharapkan dapat menjadi tempat ibu hamil rutin menjalani ANC karena
aksesnya yang mudah dan ditanggung oleh BPJS. Dokter umum dan bidan di puskesmas tersebut
turut bekerjasama dalam mengikuti alur pelaksanaan ANC maupun memberikan konsultasi online.
Rumah sakit sebagai layanan kesehatan rujukan, turut berkontribusi apabila terdapat ibu hamil yang
membutuhkan layanan ke Rumah Sakit. Dokter spesialis obgyn di rumah sakit tersebut juga turut
berkontribusi dalam memberikan konsultasi online.
Masyarakat merupakan penerima manfaat sekaligus pelaku dalam pelaksanaan SiRutri ini. Ibu
hamil dan keluarganya diharapkan turut aktif berpartisipasi dalam menggunakan SiRutri. Manfaat
yang akan dirasakan adalah pengingat ANC dan konsultasi kesehatan. Kader turut bekerja sama
agar ibu hamil dan keluarga dapat memanfaatkan SiRutri dengan seoptimal mungkin.
Memberikan konsultasi online
Pemerintah
7 Walikota / Bupati, Bekerjsama dengan SiRutri dalam meningkatkan pengguna
Camat, dan Lurah / SiRutri
Kepala Desa
Bekerjsama dengan SiRutri agar dapat memperluas cakupan
layanan kesehatan yang terasosiasi dengan SiRutri
SiRutri ini merupakan suatu WA Bot original dan belum diterapkan di manapun
SiRutri juga memudahkan penggunaan bagi masyarakat awam karena via WA, dan sudah
banyak kalangan masyarakat yang menggunakan WA
Boot SiRutri ini dapat diakses melalui WA bisnis dengan nomer berikut
Wa boot ini sangat memudah ibu hamil untuk selalu mengontrol kesehatan janin
Wa boot ini hadir juga dengan tujuan memudahkan para ibu hamil untuk bisa mengontrol
kehamilan apabila ada sesuatu yang gawat darurat
Sebagai pengingat jadwal pasien risiko tinggi yang perlu di tindak lanjuti
Sebagai pendeteksi dini resiko kehamilan pada pasien
Sebagai pencatat riwayat persalinan dan kontrasepsi ibu
Wa Bot ini dapat digunakan faskes terkait sebagai pertanda untuk bisa melakukan follow up
lanjutan
Meningkatkan koordinasi antara jejaring agar pelayanan ibu hamil yang dilayani dapat
sejalan dan tidak ada over/miss pemeriksaan
Tantangan