Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

SUKU DINAS KESEHATAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CAKUNG
Jl. Raya Bekasi KM 18 Jakarta Timur Telepon 021-46102721
Jakarta
LAPORAN KEGIATAN

PETEMUAN KELAS IBU HAMIL

PUSKESMAS KELURAHAN CAKUNG TIMUR

I. Latar Belakang

Program Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini diprioritaskan pada


upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak,terutama pada kelompok yang
paling rentan kesehatan yaitu Ibu hamil dan bayi pada masa perinatal.Hal ini di
tandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi
( AKB ).
Penyebab langsung kematian Ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan
segera setelah persalinan (SKRT 2001). Dan penyebab langsung kematian ibu
adalah perdarahan (28%), eklamsia (24%) dan infeksi (11%). Penyebab tidak
langsung kematian ibu antara lain Kurang Energi Protein (KEK) pada kehamilan
(37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan
meningkatkan resiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak
anemia. Sedangkan berdasarkan laporan rutin PWS 2007, penyebab langsung
kematian ibu adalah pedarahan (39%), eklamsia (20%), infeksi (7%) dan lain-lain
(33%).
DKI Jakarta dengan penduduk padat yang beragam dengan mobilisasi yang sangat
tinggi mengakibatkan cakupan K1 dan K4 yang sudah baik, namun itu saja tidak
cukup untuk dapat mempercepat penurunan AKI dan AKB. Penggunaan buku KIA
diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga
salah satu tujuan pembengunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB
dapat tercapai.
Penggunaan buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan
kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai. Penyebarluasan
pengguanaan buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah Sakit, Kegiatan
Posyandu dan lain-lain dengan tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dari para petugas kesehatan serta adanya peningkatan kualitas
pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai alat pemanta kesehatan
Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat
khususnya ibu-ibu.
II. Tujuan

a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos / kepercayaan / adat istiadat setempat, penyakit menular dan
akte kelahiran

b. Tujuan Khusus
1. Terjadinya interaksi dan berbagai pengalaman antar peserta ( ibu hamil dengan ibu
hamil ) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan / bidan tentang kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat penyakit menular dan akte kelahiran.

2. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang : kehamilan,


perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat penyakit menular dan akte kelahiran.

III. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Selasa / 09 Juli 2019
Waktu : Pukul 13.00 s/d 15.00 WIB
Tempat : Kantor RW 08 Kelurahan Cakung Timur

IV. Hasil Kegiatan


a. Bahasan Materi

1. Kegiatan Pertemuan Kelas Ibu Hamil ini dibagi menjadi 3 sesi dan ini merupakan
pertemuan yang pertama. Dihadiri oleh 11 ibu hamil,1 fasilitator yaitu Bd. Friska dan 3
kader kesehatan. Pada awal pertemuan diawali dengan pembukaan, penjelasan umum
tentang kelas ibu dan perkenalan diri baik dari fasilitator dan ibu hamil yang hadir dalam
pertemuan. Sesuai dengan pengertian Kelas Ibu Hamil yaitu Kelompok belajar ibu-ibu
hamil dengan umur kehamilan 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan
jumlah peserta maksimal 11 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama,
diskusi dan tukar pengalaman serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan.
Adapun Tujuan dari kelas ibu yaitu

 Terjadinya interaksi dan berbagai pengalaman antar peserta serta Meningkatkan


pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos / kepercayaan /
adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran

2. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan curah pendapat tentang materi pertemuan ke-1
yaitu :

 Kehamilan,perubahan tubuh dan keluhan

 Perawatan kehamilan

Pada kegiatan ini ibu hamil dipersilahkan untuk menceritakan pengalamannya pada
saat kehamilan dan melahirkan. Dan diselingi dengan tanya jawab antar semasa
peserta

b. Kesimpulan

Yang menjadi kendala pada kegiatan kelas ibu hamil pada saat itu yaitu
waktu dimulai kegiatan kelas ibu menjadi mundur atau terlambat dari jadwal
dikarenakan harus menunggu ibu-ibu hamil hadir lebih banyak lagi.
c. Evaluasi
dari semua kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kelas ibu hamil kali ini
dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan berjalan dengan baik. Sebagian besar ibu
hamil tampak antusias dalam memberikan pertanyaan. Dengan diadakannya pertemuan
kelas ibu hamil ini sangat bermanfaat bagi para ibu hamil untuk menamabah wawasan
dan pengetahuan tentang seputar kehamilan. Serta dapat terwujudnya ibu hamil yang
cerdas dan tanggap terhadap segala sesuatu hal yang dapat membahayakan diri dan
janinnya sehingga ibu dapat melahirkan bayi yang sehat dan cerdas. Kelas ibu hamil juga
merupakan salah satu cara atau metoda yang dapat bertujuan unyuk menekan AKI dan
AKB yang ada di Indonesia.

d. Rencana Tindak Lanjut

Diakhir kegiatan fasilitator menutup kegiatan pertemuan kelas ibu hamil dan
tidak lupa memesankan ibu hamil untuk menghadiri pertemuan kelas ibu pada
tanggal 09 Agustus 2019 dan menganjurkan ibu hamil untuk memakai celana
training dan mengajak keluarga, saudara dan teman-temannya untuk mengikuti
kegiatan kelas ibu hamil berikutnya.

Mengetahui,
a.n Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung Jakarta, 9 Juli 2019
Kepala Puskesmas Kelurahan Cakung Timur Pelaksana Kegiatan

Drg. Apriemi Simanjuntak Novaria Friska


NIP. 196704281992022001 NIK. 10205819901129201303040
LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

DI PUSKESMAS KELURAHAN CAKUNG TIMUR

I. Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan


meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencegah penyakit, menigkatkan kesehatannya, menciptakan
lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
kesehatan.
Saat ini Indonesia sedang menghadapi transisi epidemiologi dari penyakit
menular (PM) ke penyakit tidak menular (PTM). Kondisi ini dibuktikan dengan
terjadinya perubahan pola penyakit di Indonesia. Selama periode 1990-2015, pola
kematian akibat PTM semakin meningkat dari 37% menjadi 57%, sedangkan
kematian akibat PM menurun dari 56% menjadi 38%. Disamping itu kematian akibat
kecelakaan juga meningkat dari 7% menjadi 13%. Tren ini kemungkinan akan
berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak
seimbang, kurang aktitas fisik, merokok, dll).
Kondisi ini menyebabkan bertambahnya beban pemerintah karena penanganan
PTM membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain itu, kasus PTM juga
menyebabkan hilangnya potensi/modal sumber daya manusia dan menurunnya
produktivitas (productivity loss) yang pada akhirnya akan mempengaruhi
pembangunan sosial dan ekonomi. Upaya promotif dan preventif merupakan upaya
yang sangat efektif untuk mencegah tingginya kesakitan dan kematian akibat PTM
dan PM.
Mengingat pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu yang
didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana serta
dukungan regulasi untuk hidup sehat, diperlukan keterlibatan aktif secara terus
menerus seluruh komponen baik pemerintah pusat dan daerah, sektor
nonpemerintah, dan masyarakat. Untuk itu, perlu adanya sebuah gerakan untuk
mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Gerakan tersebut
dinamakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Sesuai dengan salah satu misi Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu
mengembangkan upaya kemandirian masyarakat bidang kesehatan maka kegiatan
penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan UKBM merupakan
salah satu upaya penggerakkan atau pengorganisasian masyarakat. Hal ini juga
sejalan dengan tata nilai Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu Integritas,
Profesional, Empati, Sinergi, Inovatif

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai informasi kesehatan
b. Tujuan Khusus
1. Tersampaikannya pesan kesehatan dengan benar
2. Membantu kelompok masyarakat mengenali masalah-masalah yang
mengganggu kesehatan
3. Mendorong masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan di wilayah
mereka

III. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Kamis / 26 Juli 2018
Waktu : Pukul 10.00 s/d selesai
Tempat : Rw 06 Kelurahan Cakung Timur

IV. Hasil Kegiatan


a. Bahasan Materi
Kegiatan dimulai pukul 10.30, jam mulai menjadi mundur dikarenakan
menunggu peserta lain yang belum hadir. Kegiatan dihadiri oleh 30 orang
peserta yang merupakan masyarakat dan tokoh masyarakat setempat, 6 orang
kader kesehatan, 1 orang petugas promkes Puskesmas Kelurahan Cakung
Timur dan 1 orang bidan Puskesmas Kelurahan Cakung Timur. Pada awal
pertemuan diawali dengan pembukaan, perkenalan diri dari petugas promkes
puskesmas kelurahan Cakung Timur. Kegiatan ini meliputi penyuluhan germas,
senam bersama dan makan buah bersama. Tujuan dilakukannya kegiatan
penyuluhan germas ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan dan pola hidup sehat.
Acara pertama yaitu penyuluhan tentang germas yang disampaikan oleh
Savira Putri sebagai petugas gizi dan promkes. Materi yang disampaikan
meliputi penyebab terbesar kesakitan dan kematian sekarang adalah penyakit
tidak menular seperti stroke, jantung, hipertensi dan diabetes mellitus. Faktor
risiko penyakit tidak menular meliputi kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi
sayur dan buah, merokok, minum alcohol dan buang air besar sembarangan.
Penyakit tidak menular dapat dicegah dengan gerakan masyarakat hidup sehat
(germas) dengan cara melakukan aktivitas fisik, makan sayur dan buah setiap
hari, tidak merokok, tidak mengonsumsi alcohol, memeriksan kesehatan secara
rutin, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban sehat. Cek
kesehatan rutin dapat dilakukan 6 bulan sekali meliputi cek tekanan darah, cek
kolesterol, cek gula darah, cek laboratorium lengkap, periksa lingkar perut dan
IVA test. Setelah penyuluhan selesai, dilakukan sesi diskusi bersama. Ibu
Rohana bertanya apakah IVA test harus dilakukan di rumah sakit? Savira Putri
menjawab bahwa IVA test tidak harus dirumah sakit, IVA test dapat dilakukan di
puskesmas terdekat. Ibu Nurlaela bertanya bagaimana jika saya memiliki balita
tetapi ayahnya merokok? Savira Putri menjawab lakukan pendekatan ke
ayahnya untuk tidak merokok jika dirumah atau ketika bersama anaknya karena
bau rokok di baju atau tubuh ayahnya masih bisa tercium dan terhirup oleh orang
lain sehingga akan berbahaya untuk anaknya dan jika setelah merokok ingin
main atau menggendong anaknya sebaiknya sikat gigi terlebih dahulu dan
mengganti pakaian untuk menghilangkan sisa asap rokok.
Acara kedua adalah makan buah bersama yang dipimpin oleh Savira
Putri sebagai petugas promkes. Buah yang tersedia saat itu adalah pisang, salak
dan jeruk yang telah disediakan oleh masyarakat setempat. Masyarakat antusias
untuk makan buah bersama dan berfoto bersama dengan memegang buahnya
masing-masing. Makan buah bersama merupakan bentuk ajakan kepada
masyarakat untuk mengonsumsi sayur dan buah setiap hari yang merupakan
bentuk dari kegiatan germas.
Acara terakhir adalah melakukan aktivitas fisik yaitu senam bersama.
Senam bersama dipimpin oleh bidan Arie dan Savira Putri. Senam yang
dilakukan adalah senam cerdik yang memiliki kepanjangan yaitu cek kesehatan
secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet makanan seimbang,
istirahat cukup dan kelola stress dengan baik. Senam ini membantu masyarakat
juga untuk mengingat bentuk-bentuk kegiatan dari germas.

b. Kesimpulan
Penyuluhan germas, senam bersama serta makan buah bersama
berjalan dengan baik,. Masyarakat antusias mengikuti setiap acara yang ada.
Selama sesi diskusi, seluruh peserta aktif membagikan pengalaman dan juga
bertanya mengenai materi yang disampaikan. Keaktifan peserta menjadi tolak
ukur keberhasilan sebuah penyuluhan. Semakin aktif peserta maka penyuluhan
yang dilakukan semakin baik.

c. Evaluasi
Hasil evaluasi dari kegiatan ini adalah ketidaksesuaiannya waktu mulai
kegiatan. Kegiatan seharusnya di mulai pukul 10.00 tetapi dikarenakan peserta
yang hadir masih sedikit akhirnya menunggu peserta lain hadir dan kegiatan
baru dapat di mulai pukul 10.30 sehingga membuat peserta menunggu. Tetapi
dari keseluruhan kegiatan, semua proses kegiatan sudah berjalan baik walaupun
masih ada beberapa kendala tetapi sudah dapat di atasi dengan baik sehingga
tidak terlalu mengganggu jalannya kegiatan.

d. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat memulai
melakukan germas di lingkungan masing-masing dengan menerapkan bentuk-
bentuk kegiatan germas seperti senam bersama, kerja bakti bersama, tidak
merokok ketika ada pertemuan di lingkungan masyarakat, menyajikan buah di
setiap pertemuan masyarakat, dan cek kesehatan.
Jakarta, 26 Juli 2018
Mengetahui,
Ka Satpel Puskesmas Kelurahan
Cakung Timur Notulis

Drg. Apriemi Simanjuntak Savira Putri Siswantara


NIP. 196704281992022001 NIP. 10205819940713201602154

Anda mungkin juga menyukai