Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG


DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2020

URUSAN : KESEHATAN
UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan Lampung Tengah
LOKASI KEGIATAN : 10 Kampung Di Wilayah Kerja Pkm.Payung Rejo
SASARAN PROGRAM : Seluruh Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Payung Rejo
INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Terlaksananya Rencana kegiatan
KEGIATAN :PROMOSI KESEHATAN
SASARAN KEGIATAN : 1. Kader
2. SBH
3. PUS
4. Tokoh Masyarakat
5. Kelompok Usia remaja
6. Pamong
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN :1. Terlaksananya Pemberdayaan Masyarakat.
2.Terlaksanannya Pembinaan Kader SBH
3.Terlaksananya Sosialisasi kegiatan Germas
4.terlaksanannya penyuluhan KB
5.Terlaksananya Kegiatan Jambore SBH
6.Terlaksanannya MMD
7.Terlaksananya Penyuluhan Napza
8.Terlaksananya Supervisi Ke gasbindan dan Dansa
9.Terlaksananya cetak poster dan sarana edukasi kesehatan
INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT) : 1.Pemberdayaan masyarakat meningkat
2. SBH terbina
3. Kegiatan Germas di masyarakat sudah tersosialisasi
4.PUS memahami dan WUS memahami tentang KB
5.Mengikuti Jambore SBH
6.MMD di sepuluh kampung
7.Remaja memahami bahaya NAPZA
8.Bidan desa dan atau Gasbinsa telah di supervisi
9.Poster dan Spanduk edukasi kesehatan ada

A. LATAR BELAKANG
Program Promosi Kesehatan adalah program essensial di puskesmas sesuai permenkes no43 tahun 2019
tentang Puskesmas termasuk dalam Upaya kesehatan masyarakat.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana kesehatan yang
sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskemas hendaknya
tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi juga lebih ditingkatkan pada
upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib
di puskesmas. Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan
pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya. Dengan promosi kesehatan
juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat dalam mendukung perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara petugas, pengunjung
maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan
melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan
keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan
dimasyarakat. Upaya dimaksud juga menjadi tangung jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran
sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas.
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah, strategi
dasar promosi kesehatan adalah (1) Pemberdayaan, (2) Bina Suasana dan (3) Advokasi serta dijiwai
semangat (4) Kemitraan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas, strategi promosi
kesehatan di puskesmas juga mengacu pada strategi dasar tersebut dan dapat dikembangkan sesuai sasaran,
kondisi puskesmas dan tujuan dari promosi tersebut.
SUMBER DAYA PROMOSI KESEHATAN Sumber daya utama yang diperlukan untuk
penyelengaraan promosi kesehatan di puskesmas adalah tanaga, sarana-prasarana dan dana atau anggaran.
Standar tenaga khusus promosi kesehatan di puskesmas menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah adalah sebagai berikut:
KWALIFIKASI JUMLAH KOPETENSI UMUM SDM kesehatan minimal D3 kesehatan+minat & bakat
dibidang promosi 1 orang 1. Membantu tenaga kesehatan lain merancang pemberdayaan kesehatan 2.
Melakukan binasuasana & advokasi Standar sarana-prasarana promosi kesehatan puskesmas minimal
sebagai berikut: NO JENIS SARANA-PRASARANA JUMLAH 1 Flipcharts & stand 1 set 2 LCD Projector
1 buah 3 Amplifier & wireless microphone 1 set 4 Kamera foto 1 buah 5 Megaphon/Public Address System
1 set 6 Portable Generator 1 buah 7 Tape/casset recorder/player 1 buah 8 Papan Informasi 1 buah Pada unsur
pendanaan promosi kesehatan puskesmas memang tidak ditentukan standarnya, tetapi puskesmas/dinas
kesehatan diharapkan menyediakan anggaran yang cukup untuk melaksanakan kegiatan promosi kesehatan
di puskesmas.
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS Promosi kesehatan di
dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung puskesmas
seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran
dan halaman puskesmas, dengan perincian sebagai berikut: A. Di Tempat Pendaftaran Jenis informasi yang
disediakan antara lain adalah: 1. Alur pelayanan puskesmas 2. Jenis pelayanan kesehatan 3. Denah poliklinik
4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi issu pada saat itu 5. Peraturan kesehatan seperti; dilarang
merokok, dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain. 6. Petugas
memberikan salam dan sambutan yang menyenangkan pada pengunjung puskesmas dengan baik. B. Di
Poliklinik Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab
pertanyaan2 pasien tentang penyakit & obatnya. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik
(flashcard), poster, gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet). 3. Di ruang tunggu perlu dipasang
media seperti poster, brosur, peutaran film, pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang berisi
penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut.
C. Di Ruang Pelayanan KB & KIA Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Petugas
meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang penyakit & obatnya serta pelayanan2 lain
yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui maupun alat kontra sepsi. 2. Menyediakan
berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet)
khususnya masalah penyakit pada bayi, anak dan seputar kehamilan, persalinan dan lain sebagainya
termasuk informasi tentang Keluarga Berencanan (KB). 3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti
poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya
serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi dan
anak, pentingnya memeriksakan kehamilannya secara teratur, tablet Fe bagi ibu hamil, imunisasi lengkap
bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain sebagainya. D. Di Ruang Perawatan Inap Jenis informasi
yang disediakan antara lain adalah: 1. Di tempat tidur Dilakukan oleh petugas di tempat tidur kepada pasien
yang masih belum dapat atau masih belum bisa meninggalkan tempat tidurnya, akan lebih efektif apabila
menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit kalimatnya dan atau alat peraga yang tepat lainnya. 2.
Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) Dilakukan dengan peminjaman bahan2 bacaan dan atau bedside
health promotion dengan cara patugas membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi kesehatan. 3.
Penyuluhan berkelompok Dilakukan kepada pasien atau keluarga dikumpulkan pada suatu tempat (misalnya
aula) dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku sekaligus
menjadi salah satu media sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat
diselingi rekreasi (misalnya dihalaman puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat peraga
atau media promosi yang bersifat menghibur seperti simulasi atau permainan. Media yang bisa digunakan
antara lain; flipchart, poster, standing banner,laptop, LCD projector dan lain sebagainya. 4. Pemanfaatan
ruang tunggu Ruang tunggu yang memadahi sangatlah cocok untuk digunakan sebagai sarana untuk
binasuasana bagi para pengunjung. Di dalam ruang tunggu juga perlu disediakan berbagai media promosi
seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio, TV dan media lain. 5. Pendekatan keagamaan
Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka agama dapat mengajak
pasien/keluarga untuk berdo’a sesuai keyakinan agamanya, menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab
suci dan membimbing membacanya atau membuat acara keagamaan yang dilakukan secara personal maupun
kelompok. Frekwensinya bisa bersifat harian, mimgguan atau bulanan secara rutin. E. Di Laboratorium
Umumnya pengunjung diruang ini tidak terlalu lama menunggu, oleh kerena itu jenis informasi yang
disediakan harus bersifat swalayan (self service) seperti poster/standing banner yang dapat di baca dan leaflet
yang dapat diambil yang berisikan informasi tentang pentingnya penegakaan diagnosis, manfaat screening
kesehatan secara berkala, jenis pelayanan maupun pola tarifnya dan lain sebagainya. F. Di Kamar Obat Jenis
informasi yang disediakan di ruang ini adalah poster/standing banner yang dapat di baca, leaflet yang dapat
diambil , pemutaran TV, tape recorder atau player yang berisikan informasi tentang manfaat obat generik &
keuntungan menggunakannya, kesabaran & kedisiplinan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter serta
pentingnya Taman Obat Keluarga (TOGA). G. Di Tempat Pembayaran Sebelum pasien/keluarga pulang
sebaiknya seluruh petugas memberi pelayanan yang hangat sebagai salam perpisahan, ucapan terima kasih
maupun selamat jalan semoga bertambah sehat serta jangan lupa sampaikan kapanpun membutuhkan
pelayanan lagi jangan ragu-ragu untuk datang lagi di Puskesmas anda. Akan lebih terkesan lebih baik apa
bila fase terminasi ini dimanfaatkan untuk promosi pelayanan dengan memberikan cindera mata sederhana
seperti, leaflet, kalender, buku saku, CD dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi kesehatan. H. Di Klinik
Khusus Pada umumnya poliklinik khusus di puskesmas antara lain klinik gizi, klinik sanitasi, klinik
konsultasi remaja, klinik PHBS dan lain sebaginya. Oleh karena itu promosi kesehatan yang paling efektif
adalah berupa konseling dengan didukung oleh semua media dan alat peraga diatas sesuai kebutuhan
masing-masing pasien/klien seperti; lembar balik, leaflet, poster, banner, buku saku, CD, pantoom, TV dan
lain sebagainya. I. Di Halaman Puskesmas Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Di tempat
parkir Karena tempat ini biasanya berupa lapangan parkir, sebaiknya promosi kesehatan bersifat umum
seperti himbauan ber-PHBS, larangan merokok, larangan menyalahgunakan Narkoba, bahaya napza dan lain
sebagainya dengan menggunakan media baliho/bilboard, spanduk dan media serupa lainya. 2. Di taman
puskesmas Taman puskesmas disamping diperlukan sebagai media memperindah halaman dapat dijadikan
sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan
contoh tanaman bergizi seperti sayuran dan buah-buahan (warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan
kandungan gizi maupun manfaatnya. 3. Di dinding puskesmas Dinding puskesmas dapat dimanfaatkan untuk
promosi kesehatan dengan menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata seindah dan serapi
mungkin (jangan terlalu banyak) yang berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan dan PHBS. 4. Di pagar
puskesmas Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN),
hari tembakau, hari gizi dan lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai media promosi melalui
pemasangan spanduk, rontek, umbul-umbul atau bahkan murral, semuanya harus dipertimbangkan agar tidak
merusak keindahan. 5. Di kantin/warung kawasan puskesmas Di tempat ini sebaiknya pesan yang
disampaikan berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi seimbang, keluarga sadar gizi dan PHBS dengan
menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran dan lain sebagainya. 6. Di tempat ibadah Di tempat ibadah
(seperti musholla) akan lebih tepat digunakan untuk menyampaikan informasi seputar kesehatan rokhani
(jiwa) dikaitkan dengan perintah-perintah agama dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran
buku saku, bahan bacaan dan lain sebagainya yang bersifat gratis.
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS Kegiatan ini berupa
promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas yang
bersangkutan sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS dengan pengorganisaian masyarakat. Pelaksanaan
promkes diluar gedung dilaksanakan puskesmas bekerjasama dengan berbagai fihak potensial melalui
metode advokasi, binasuasana, gerakan pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan dengan kegiatan
sebagai berikut: A. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu B. Promosi kesehatan melalui
pendekatan kelompok (TP PKK, karang taruna, posyandu, SBH, majlis taklim dan lain sebagainya) C.
Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas) seperti kelompok kesenian tradisional
dan lain sebagainya D. Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui: 1. Kunjungan rumah 2.
Pemberdayaan berjenjang 3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

B. PENERIMA MANFAAT
- Kampung

- Puskesmas

- Bidan Desa dan Atau Gasbinsa

- Kader kesehatan,Pamong,Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Umum

- Siswa dan Remaja


C. JENIS KEGIATAN
NO KEGIATAN DETAIL KEGIATAN
1 Pemberdayaan  Uang Harian PetugasPuskesmas Rp.4.500.000,-
Masyarakat  Konsumsi dan Snack Rp.945.000,-
 ATK 2.665.000,-

2 Pembinaan Kader  Uang harian Petugas Puskesmas 1.800.000,-


SBH  Konsumsi Rp 1.980.000,-
 ATK Rp.240.000,-

3 Pembinaan Kader  Uang harian Petugas Puskesmas 3.600.000,-


Kesehatan  Konsumsi Rp 2.590.000,-
 ATK Rp.832.000,-

4 Kegiatan Sosialisasi  Uang harian Petugas Puskesmas 6.000.000,-


Germas  Konsumsi Rp 2.450.000,-
 ATK Rp.507.000,-

5 Jambore SBH  Uang harian Petugas Puskesmas 4.600.000,-


 Konsumsi Rp 8.580.000,-

6 MMD  Uang harian Petugas Puskesmas 3.000.000,-

7 Penyuluhan KB  Uang harian Petugas Puskesmas 2.475.000,-


 Konsumsi Rp 4.950.000,-
 ATK Rp.825.000,-

8 Penyuluhan Bahaya  Uang harian Petugas Puskesmas 2.475.000,-


Napza

9 Supervisi Program ke  Uang harian Petugas Puskesmas 3.000.000,-


Gasbinsa dan atau
Bides

10 Belanja Cetak  Cetak Spanduk 3 M X Rp.50.000,-=Rp.5.100.000,-


Spanduk dan Poster  Cetak Poster 25 lbr X Rp.20.000,-=Rp.500.000,-
Edukasi Kesehatan
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan : -Komunikasi dua Arah


-Pemberian materi dan pembekalan kepada Sekolah dan Kader
kesehatan melalui diskusi,wawancara,teori dan praktek
- Memasang spanduk dan poster yang berisikan informasi kesehatan
di tempat-tempat umum atau mudah terbaca oleh masyarakat
2. Tahapan dan waktu pelaksanaan:
Tahap-tahap yang dilaksanakan
- Pemberitahuan ke kampung atau kesekolah tentang kegiatan yang akan dilakukan
dengan mengirimkan surat pemberitahuan ke kampung atau sekolah.
- Membuat materi kegiatan
- Persiapan alat dan bahan sebelum kegiatan meliputi alat peraga,administrasi,media
komunikasi dll
- Persiapan lokasi kegiatan dan sasaran kegiatan
- Pelaksanaan kegiatan
- Evaluasi kegiatan
3. WaktuPelaksanaan
BULAN
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemberdayaan V V
Masyarakat
2 Pembinaan V V V V V V V V V V V V
Kader SBH
3 Pembinaan V
Kader
Kesehatan
4 Kegiatan V
Sosialisasi
Germas
5 Jambore SBH V
6 MMD V
7 Penyuluhan V
KB
8 Penyuluhan V
Bahaya Napza
9 Supervisi V V V
program ke
gasbinta dan
atau Bides
10 Belanja Cetak V V V
Spanduk dan
Poster Edukasi
Kesehatan

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu pencapaian pelaksanaan pekerjaani ni adalah Januari s/d Desember 2020

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukandalamkegiatan “PROMKES” SebagaimanaTerlampirdalam RAB T.A.
2020.
RINCIAN ANGGARAN BELANJA
KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN T.A. 2020

Urusan : KESEHATAN
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah
Kegiatan : PROMOSI KESEHATAN
SasaranKegiatan : 1. Kader
2. SBH
3. PUS
4. Tokoh Masyarakat
5. Kelompok Usia remaja
6. Pamong
IndikatorKinerjaKegiatan :1. Terlaksananya Pemberdayaan Masyarakat.
2.Terlaksanannya Pembinaan Kader SBH
3.Terlaksananya Sosialisasi kegiatan Germas
4.terlaksanannya penyuluhan KB
5.Terlaksananya Kegiatan Jambore SBH
6.Terlaksanannya MMD
7.Terlaksananya Penyuluhan Napza
8.Terlaksananya Supervisi Ke gasbindan dan Dansa
9.Terlaksananya cetak poster dan sarana edukasi kesehatan
IndikatorKeluaran(Output) Kegiatan : 1.Pemberdayaan masyarakat meningkat
2. SBH terbina
3. Kegiatan Germas di masyarakat sudah tersosialisasi
4.PUS memahami dan WUS memahami tentang KB
5.Mengikuti Jambore SBH
6.MMD di sepuluh kampung
7.Remaja memahami bahaya NAPZA
8.Bidan desa dan atau Gasbinsa telah di supervisi
9.Poster dan Spanduk edukasi kesehatan ada
RincianPerhitungan
No Uraian Jumlah HargaSatuan Jumlah
Satuan
1 2 3 4 5 6
PROMOSI KESEHATAN
1 Pember dayaan Masyarakat
Uang Harian 2 Ptg X 10 Kampung X 1 HR X 2 KL 60 Rp 75.000 Rp.4.500.000
Konsumsi makan dan Snack 27 OR X 10 Kampung X 1 ktk X 1 KL 270 Rp 35.000 Rp.9.450.000
ATK (Map Plastik,Blocknote,pena) 205 Rp.13.000 Rp.2.665.000
2 Pembinaan Kader SBH
Uang Harian 2 Ptg X 1 hr X 12 Bln 24 Rp 75.000 Rp.1.800.000
Snack 22 org X 1 Ktk X 12 Kl 264 Rp.7.500 Rp.1.980.000
ATK 20 Paket 200 Rp.12.000 Rp. 240.000
3 Pembinaan Kader Kesehatan
Uang Harian 4 Ptg X 1 Hr X 1 Kl 4 Rp.75.000 Rp.300.000
Uang Harian Kader 66 Kader X 1 Hr X 1 Kl 66 Rp.50.000 Rp.3.300.000
Konsumsi dan Snack 74 org X 1 Ktk X 1 hr X 1 Kl 74 Rp.35.000 Rp.2.590.000
ATK 64 Paket 64 Rp.13.000 Rp.832.000
4 Sosialisasi Germas
Uang HArian 4 Ptg X 10 Kampung X 1 Hr X 2 Kl 80 Rp.75.000 Rp.6.000.000
Konsumsi dan Snack 70 org X 1 Ktk X 1 hr X 1 Kl 70 Rp.35.000 Rp.2.450.000
ATK 39 paket 39 Rp.13.000 Rp.507.000
5 Jambore SBH
Uang Harian Petugas 2 Ptg X 4 Hr 8 Rp.75.000 Rp.600.000
Uang Harian Peserta 20 Ptg X 4 Hr 80 Rp.50.000 Rp.4.000.000
Konsumsi 22 org X 1 ktk X 3 kl X 4 hr 264 Rp.27.500 Rp.7.260.000
Snack 22 org X 4 hr X 2 Kl 176 Rp.7.500 Rp1.320.000
6 MMD
Uang Harian 4 Ptg X 10 Kampung X 1 Hr X 1 Kl 40 Rp.75.000 Rp.3.000.000
7 Penyuluhan KB
Uang Harian 1 Ptg X 33 Posy X 1 Hr X 1 Kl 33 Rp.75.000 Rp.2.475.000
Sanck 33 Pos X 20 Kotak X 1 Kl 660 Rp.7.500 4.950.000
Penggandaan 2750 Rp.300 Rp.825.000
8 Penyuluhan Bahaya Napza
Uang Harian 3 Ptg X 21 kelompok X 1 hr X 1 Kl 63 Rp.75.000 Rp.4.725.000
9 Supervisi program ke Gasbinsa/Bides
Uang Harian 4 Ptg X 10 Kampung X 1 Hr X 1 Kl 40 Rp.75.000 Rp.3.000.000
10 Belanja Cetak Spanduk dan Poster
Cetak Spanduk 3 meter X 34 buah 34 Rp.150.000 Rp.5.100.000
Cetak Poster 25 Lembar 25 lbr Rp.20.000 Rp.500.000

Kepala Puskesmas Payung Rejo

Joko Wantoro,S.Kep,Ners
NIP.19680906.198703.1.005

Anda mungkin juga menyukai