Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN

JAMBORE KADER KESEHATAN/POSYANDU


TINGKAT KABUPATEN TEGAL
TAHUN 2022

A. Latar Belakang
Amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menetapkan bahwa sehat adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi
pembangunan sehingga perlu dipelihara, dilindungi dan ditingkatkan kualitasnya
melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh semua pihak. Selanjutnya, pada
pasal 11 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 juga dijelaskan bahwa setiap
orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
Masalah kesehatan yang sampai saat ini masih menjadi prioritas nasional
untuk ditangani adalah masih tingginya angka stunting, angka kematian ibu
dan angka kematian bayi. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak
berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi
berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK). Stunting berisiko menghambat perkembangan fisik
dan menyebabkan anak rentan terkena penyakit. Stunting juga mengganggu
perkembangan kognitif yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan
produktifitas anak di masa depan.
Dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia, telah disusun
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting yang bertujuan agar semua
pihak di berbagai tingkatan dapat bekerja sama untuk mempercepat penurunan
stunting. Penyusunan strategi ini melibatkan berbagai pihak terkait, yaitu
Kementerian / Lembaga, akademisi dan organisasi profesi, organisasi
masyarakat madani serta dunia usaha. Di samping itu, Strategi Nasional
Percepatan Pencegahan Stunting juga memperhatikan keberhasilan negara-
negara lain dalam pencegahan stunting serta memastikan adanya keberpihakan
pada kesetaraan gender dan disabilitas. Strategi Nasional Percepatan
Pencegahan Stunting terdiri dari lima pilar, yaitu : (1) Komitmen dan
visi kepemimpinan; (2) Kampanye nasional dan perubahan perilaku; (3)
Konvergensi program pusat, daerah dan desa; (4) Ketahanan pangan dan gizi;
(5) Pemantauan dan evaluasi.
Masalah lainnya adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi.
AKI di Kabupaten Tegal kembali meningkat pada tahun 2020. AKI menjadi
salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Sejak tahun 1990 upaya strategis yang dilakukan dalam upaya menekan AKI
dengan pendekatan safe motherhood, dengan menganggap bahwa setiap
kehamilan adalaha berisiko, walaupun kondisi kesehatan ibu sebelum
melahirkan keadaannya baik.
Upaya-upaya untuk menurunkan stunting dan angka kematian ibu dan
bayi, bisa dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satu upaya yang perlu dilakukan
adalah peningkatan kapasitas kader kesehatan/posyandu.
Sehubungan dengan hal tersebut, upaya pemberdayaan masyarakat dan
keluarga melalui peningkatan peran serta Kader PKK (Kader Posyandu) dan
dasa wisma merupakan penerapan dari rencana aksi penurunan AKI dan AKB
serta penurunan stunting dari Tim Penggerak PKK Pusat sampai daerah.
Diharapkan dengan upaya tersebut, pelaksanaan kegiatan peningkatan KIA
dapat lebih mudah dipahami dan diterapkan di masyarakat.
Jambore kader kesehatan kesehatan/posyandu merupakan salah bentuk
penghargaan bagi kader PKK (Posyandu) dan salah satu wadah pendidikan
informal. Kegiatan ini diselenggarakan dalam suasana gembira dan
menyenangkan, dalam kebersamaan dan diharapkan dapat mengembangkan
potensi diri para kader kesehatan sehingga dapat menjadi motivator dan agen
perubahan baik di lingkungan desa maupun masyarakat dari desa lainnya.

B. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan peran kader PKK / kader Posyandu dalam memberdayakan
masyarakat dan keluarga untuk peningkatan KIA agar terwujud keluarga sehat
dan sejahtera.

Tujuan Khusus
a. Konsolidasi kader PKK/kader Posyandu melalui kegiatan jambore sebagai
sarana penanaman pengetahuan kesehatan dengan kegiatan yang
menyenangkan.
b. Memberikan kesempatan kepada para kader PKK / Kader Posyandu untuk
mengaktualisasikan dirinya agar mempunyai sikap sosial, toleransi dan kerja
sama yang baik.
c. Memberikan motivasi, tambahan pengetahuan dan pengalaman yang
berguna bagi para kader PKK / Kader Posyandu.

C. Peserta Lomba
Peserta lomba terdiri dari: 3 (tiga) orang kader PKK / Kader Posyandu tiap
Puskemas. Jumlah seluruhnya adalah 87 orang kader PKK / Kader Posyandu.

D. Pendamping Lomba
Pendamping lomba terdiri dari :
a. Satu orang petugas Promkes tiap Puskesmas.
b. Satu orang Bidan koordinator tiap Puskesmas
Sehingga jumlah pendamping Puskesmas 58 orang.

E. Materi Lomba
Materi lomba jambore kader kesehatan posyandu adalah :
1. Kesehatan ibu & anak
2. Gizi/Stunting
3. PTM/PM/Imunisasi
4. Germas/PHBS
5. Kesehatan Lingkungan/STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
6. Informasi Kesehatan terkini
F. Waktu Penyelenggaraan
Hari : Rabu
Tanggal : 19 Oktober 2022
Jam : 07.30 WIB - Selesai
Tempat : Gedung PMI Kabupaten Tegal

G. Teknik Pelaksanaan Lomba


1. Umum
a. Peserta Lomba menunjukan surat tugas dari Puskesmas masing-masing.
b. Lomba diikuti oleh 29 Tim Puskesmas yang terdiri dari 3 orang kader PKK
/ Kader Posyandu.
c. Lomba terbagi dalam 2 (dua) tahap yaitu tes tertulis dan Unjuk Kerja.
d. Peserta lomba wajib membawa papan sebagai alas tulis menulis.

2. Teknis/Tahapan Lomba
a. Tahap I
Tes tertulis yang diikuti oleh seluruh Tim peserta dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Soal pilihan ganda terdiri dari 30 soal dengan skor sebagai berikut :
a) Jawaban benar memperoleh skor 1
b) Jawaban salah atau tidak diisi memperoleh skor 0
2) Soal isian singkat terdiri dari 10 soal dengan skor sebagai berikut :
a) Jawaban benar memperoleh skor 2
b) Jawaban salah atau tidak diisi memperoleh skor 0
3) Soal Essay terdiri dari 2 soal dengan skor masing-masing soal
maksimal 10 poin.
1) Total skor maksimal 70 poin.
2) Waktu yang disediakan 60 menit.
3) 10 peserta dengan nilai tes tertulis tertinggi berhak melanjutkan ke
babak kedua/Tes unjuk kerja.
b. Tahap II
Tes Unjuk Kerja yang diikuti oleh 10 tim peserta dengan nilai tes tertulis
tertinggi, dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Waktu yang disediakan untuk setiap tim adalah 5 menit.
2) Perwakilan seluruh peserta mengambil undian nomor urut tampil.
3) Tema unjuk kerja :
a) Rendahnya kunjungan balita di Posyandu Teratai 1 Desa Durian
Runtuh.
Perilaku yang diharapkan : Ibu membawa balitanya ke posyandu
secara rutin setiap bulan
Sasaran : Ibu Balita
b) Ibu balita hanya memberikan bubur encer dan kuah sayur saja
untuk MPASI.
Perilaku yang diharapkan : Ibu memberikan MPASI yang tepat
dan bervariasi kepada balitanya
Sasaran : Ibu Balita
c) Keluarga Bapak Suherman memiliki 5 anggota keluarga. Bapak
Suherman didiagnosis menderita Tb melalui pemeriksaan dahak
dengan TCM.
Perilaku yang diharapkan : Bapak Suherman minum obat TB dan
memeriksan kondisinya secara rutin.
Sasaran : Bapak Suherman dan keluarga
d) Telah terjadi Ledakan kasus demam berdarah di Desa Sumurbatu.
Ditemukan 2 kasus yang jarak rumah dan jarak waktunya
berdekatan, ditemukan pula beberapa jentik nyamuk di rumah
warga penderita tersebut.
Perilaku yang diharapkan : Masyarakat melakukan perilaku 3M
Plus dan fogging oleh puskesmas.
Sasaran : Masyarakat
e) Di sekitar Perumahan Teak Garden ditemukan sampah organik
yang berserakan.
Perilaku yang diharapkan : Warga melakukan pengolahan
terhadap sampah organik melalui pembuatan kompos.
Sasaran : Warga
f) Seorang ibu meminta anaknya untuk membeli makanan/minuman
dalam kemasan.
Perilaku yang diharapkan : Ibu menerangkan cara memilih
makanan/minuman dalam kemasan dengan Cek KLIK.
Sasaran : Ibu dan anak
g) Di Desa B terdapat ibu hamil usia 38 tahun, hamil anak ke-5
dengan usia kehamilan 20 minggu. Selama kehamilan belum
memeriksakan kehamilannya karena malu. Apa yang harus
dilakukan oleh kader kesehatan tersebut?
Perilaku yang diharapkan : Ibu hamil memeriksakan
kehamilannya secara rutin.
Sasaran : Ibu hamil
h) Balita Y usia 2 tahun datang ke Posyandu Mekarsari, sebagai
kader apa saja yang dilakukan kepada balita tersebut?
Perilaku yang diharapkan : Balita rutin datang ke posyandu dan
dipantau tumbuh kembangnya.
Sasaran : Ibu dan bayi balita
i) Di Desa Mayapada terdapat 30 rumah tangga yang mempunyai
bayi dan balita dari 60 rumah tangga di desa tersebut. Hampir
90% kepala keluarga/suaminya melakukan kebiasaan merokok.
Perilaku yang diharapkan : Perilaku ideal (berhenti merokok),
minimal merokok di luar rumah.
Sasaran : Keluarga/suami yang merokok dan Ibu
j) Di Desa Padajaya, dijumpai banyak anak balita yang tidak mau
mengkonsumsi sayur, padahal asupan gizi dengan kandungan
vitamin tinggi, salah satunya terdapat pada sayuran.
Perilaku yang diharapkan : Anak dilatih untuk mengkonsumsi
sayuran.
Sasaran : Ibu dan anak
4) Peserta bermain peran dan penyuluhan sesuai subtema yang diperoleh.
5) Undian subtema yang berisi kasus yang akan diperankan diambil
sesaat sebelum masing-masing tim tampil.
6) Para peserta menyajikan dihadapan juri dan peserta lainnya.
7) Unjuk kerja mendapat skor maksimal 100, dengan komposisi sebagai
berikut:
a) Kesesuaian konten materi/isi skor maksimal 40.
b) Kreativitas/inovasi skor maksimal 30.
c) Kekompakan/penampilan skor maksimal 20.
d) Ketepatan waktu skor maksimal 10.
c. Penentuan juara 1, 2, 3 dan juara harapan 1, 2, 3 dengan menggabungkan
nilai yang diperoleh pada saat tes tertulis dan pada saat unjuk kerja.
d. Juara 1,2,3 berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan, trophy dan
piagam penghargaan.
Uang pembinaan :
Juara 1 sebesar Rp. 3.000.000,-
Juara 2 sebesar Rp. 2.500.000,-
Juara 3 sebesar Rp. 2.000.000,-
e. Juara Harapan 1,2,3 berhak mendapatkan trophy dan piagam penghargaan.
f. Keputusan juri mutlak dan tidak bisa diganggu gugat

H. JADWAL KEGIATAN

No. Waktu (WIB) Kegiatan Penanggungjawab


1. 07.30 s.d. 09.00 Registrasi Peserta Panitia
2. 09.00 s.d. 09.10 Pembukaan Panitia
3. 09.10 s.d. 09.20 Menyanyikan Lagu Panitia
Indonesia Raya dan Mars
Hidup Sehat
4. 09.20 s.d. 09.30 Pembacaan Doa Panitia
5. 09.30 s.d. 09.40 Laporan Penyelenggara Sub. Koord.
Pemberdayaan
Masyarakat
6. 09.40 s.d. 09.55 Sambutan Kepala Dinas Kepala Dinas
sekaligus membuka acara Kesehatan Kab.
Tegal
7. 09.55 s.d. 10.15 Persiapan Lomba Juri
8. 10.15 s.d. 11.15 Lomba Tahap I (Tes Juri
Tertulis)
9. 11.15 s.d. 11.45 Penilaian Tes Tertulis Juri
10. 11.45 s.d. 12.00 Pengumuman Tes Tertulis Juri
11. 12.00 s.d. 13.00 ISHOMA Panitia
12. 13.00 s.d. 14.30 Lomba Tahap II (Tes Juri
Unjuk Kerja)
13. 14.30 s.d. 15.00 Penilaian Tes Unjuk Kerja Juri
14. 15.00 s.d. 15.15 Penyampaian Hasil Lomba Juri
15. 15.15 s.d. 15.30 Penutup Panitia
I. Biaya
Biaya penyelenggaraan Jambore Kader Kesehatan Posyandu dibebankan
pada APBD Kabupaten Tegal tahun 2022.

J. Penutup
Demikian kerangka acuan Jambore Kader Kesehatan Posyandu untuk
menjadi pedoman teknis di Kabupaten Tegal tahun 2022. Tata tertib lomba lebih
lanjut akan disampaikan pada saat lomba dilaksanakan.

Slawi, September 2022

An. Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Tegal
Subkoord Pemberdayaan Masyarakat

Slamet, SKM, MM
NIP. 19710614 200003 1 007

Anda mungkin juga menyukai