Anda di halaman 1dari 3

Materi Siaran Radio Pertiwi FM

Rabu, 19 Juni 2019


UPTD Puskesmas Pagiyanten
DIARE DAN PHBS
Penyakit diare dapat menyerang siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.

A. Pengertian Penyakit Diare


Suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali dalam
sehari dengan karakterisktik yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah
dan lendir.

B. Jenis Diare
1. Diare Akut : Terjadi selama 3-5 hari
2. Diare berkepanjangan : Berlangsung antara 7-14 hari
3. Diare kronik : Berlangsung lebih dari 14 hari

C. Penyebab Diare
Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang
menjadi pemicu terjadinya diare. Secara umum berikut ini beberapa penyebab
diare yaitu:
1. Infeksi oleh bakteri, virus (sebagian besar diare pada bayi dan anak
disebabkan oleh infeksi rotavirus) atau parasit.
2. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu terutama antibiotik
3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti : Campak,
Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.
4. Pemanis buatan
5. Gangguan penyerapan makanan, tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak
atau protein
6. Sistem kekebalan tubuh menurun
7. Pada bayi saat dikenalkan MPASI seringkali memiliki efek samping diare
karena perut kaget dengan makanan dan minuman yang baru dikenal
lambungnya.
8. Psikologis, timbulnya rasa takut dan cemas

Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan


nyeri kejang pada bagian perut. Meskipun tidak membutuhkan perawatan
khusus, penyakit diare perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat
menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).

Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit
menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok.
Untuk mencegah dehidrasi dengan meminum larutan oralit. Karena itu penderita
diare harus banyak minum air putih dan diberi obat anti diare.

1
Materi Siaran Radio Pertiwi FM
Rabu, 19 Juni 2019
UPTD Puskesmas Pagiyanten
D. Tanda dan Gejala Diare
1. Buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang
berkepanjangan
2. Tinja yang encer dengan frekuensi buang air besar 4 kali atau lebih dalam
sehari
3. Pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi
4. Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
5. Diare yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan mual dan muntah-
muntah
6. Badan lesu atau lemah
7. Suhu tubuh meningkat / panas
8. Tidak nafsu makan
9. Keluar darah dan lendir dalam kotoran

E. Cara penanganan Diare


1. Khususnya untuk ibu yang masih menyusui diharapkan menghindari
makanan yang berminyak, pedas, mengandung gas, (ibu harus lebih
memperhatikan dan menjaga pola makan)
2. Dapat dimulai di rumah dengan minum larutan gula garam, larutan oralit,
tetap minum ASI (bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara
mencampurkan 2 sendok teh gula dan 1 sendok teh garam ke dalam air
matang sebanyak 250cc kemudian diaduk rata.
3. Tetap makan dan minum
4. Istirahat yang cukup
5. Menjaga kebersihan dan isolasi : Kebersihan tubuh merupakan faktor utama
dalam membatasi penyebaran penyakit
6. Bila masih diare segera dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

F. Kebutuhan Oralit Sesuai Kelompok Umur

Umur Pemberian Oralit Jumlah oralit yang disediakan di rumah


< 1 tahun ½ Gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1-4 tahun 1 Gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5-12 tahun 1 ½ Gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 Gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml : Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2
hari.

G. Cara Pencegahan Diare dengan PHBS

2
Materi Siaran Radio Pertiwi FM
Rabu, 19 Juni 2019
UPTD Puskesmas Pagiyanten
Penyakit diare dapat kita cegah melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
diantaranya sebagai berikut :
1. Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan pada bayi baru lahir.
2. Rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir setelah buang air
besar, sebelum memasak, mengolah makanan dan makan, sebelum
memberi makan pada anak-anak.
3. Mencuci payudara dengan air hangat sebelum memberikan ASI pada anak.
4. Khususnya pada ibu yang bekerja/setelah berpergian, sebelum memberikan
ASI pada anak alangkah baiknya payudara dibersihkan terlebih dahulu dan
ASI dibuang sedikit.
5. BAB di jamban sehat.
6. Jangan makan di sembarang tempat.
7. Menggunakan air matang untuk minum.
8. Memperkuat daya tahan tubuh : memberikan ASI minimal 2 tahun pertama,
meningkatkan status gizi dan imunisasi.
9. Meletakkan makanan di tempat tertutup.

Anda mungkin juga menyukai