Anda di halaman 1dari 13

BOOKLET

GASTROENTERITIS AKUT

OLEH
KELOMPOK 1

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Daftar Isi
Program Kegiatan............................................... 1

Definisi Gastroentritis...................................... 2

Penyebab Gastroentritis.................................. 2

Tanda dan Gejala Gastroentritis...................3

Pencegahan Gastroentritis pada Anak.......4

Teknik Cuci tangan............................................. 5

Tata Laksana Gastroenteritis........................ 6


Gastroenteritis adalah radang selaput lendir saluran
pencernaan yang ditandai dengan diare atau muntah lebih
dari 3 kali.

EPIDEMIOLOGI
Menurut penelitian Halimatussa’diah (2018)
menyatakan bahwa tahun 2015, angka kesakitan diare
mencapai 1:786 orang atau sekitar 5.405.235 kasus
diare, dimana 74,3% dari kasus tersebut dirawat
dirumah sakit (Simadibrata, M dan Adiwinata, R,
2017).

Penyakit ini mengenai 3-5 miliar anak setiap


tahun dan menyebabkan sekitar 1,5-2,5 juta
kematian per tahun atau merupakan 12 % dari
seluruh penyebab kematian pada anak-anak pada
usia di bawah 5 tahun (Chow etal., 2010).

Di Indonesia pada tahun 2010 diare dan gastroenteritis oleh penyebab


infeksi tertentu masih menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak pada
pasien rawat inap di Indonesia yaitu sebanyak 96.278 kasus dengan angka
kematian (Case Fatality Rate/CFR) sebesar 1,92% (kemenkes RI, 2012).

PENYEBAB GASTROENTERITIS
INFEKSI \
Penyakit gastroenteritis dapat terjadi karena infeksi yang terdiri
dari dua jenis, virus dan bakteri, seperti rotavirus dan norovirus.
SANITASI
Sarana sanitasi yang buruk juga dapat
menyebabkan sekitar 20% dari kasus GEA.

MAKANAN YANG TERKONTAMINASI


Makanan dapat terkontaminasi akibat persiapan yang tidak tepat,
misalnya tidak mencuci tangan dengan bersih sebelum mengonsumsi
makanan, menggunakan perlatan dapur yang tidak bersih,
mengonsumsi makanan yang belum matang san mengonsumsi
makanan laut yang belum dicuci bersih

AIR YANG TERKONTAMINASI


Minum air yang terkontaminasi atau berenang
di danau atau kolam yang terkontaminasi

ORANG KE ORANG
Bakkteri menyebar melalui perantara orang yang terinfeksi
tidak mencuci tangan dengan bersih dan menyentuh orang lain
atau makanan

HEWAN
Orang yang bekerja dengan hewan seperti
sapi, kambing dan domba dapat terinfeksi bakteri
yang hidup dalam tubuh hewan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TERJADINYA GEA

Kebersihan
Pola gaya hidup yang buruk seperti tidak
membiasakan cuci tangan sebelum dan
sesudah bersentuhan dengan makanan atau
alat yang terkontaminasi bakteri dapat
meningkatkan
Usiaresiko terjadinya GEA.
Lansia biasanya memiliki sistem imun yang
Sistem imun yang
lebih lemah
lemah sehingga mereka lebih rentan
Ada terhadap
beberapa kondisiinfeksi.
yang Bayi dan anak kecil juga
melemahkan
sistem imun memiliki sistem imun
seperti penyakit yang lemah.
HIV/AIDS atau
sedang menjalani kemoterapi
Tinggal di daerah dengan sanitasi air yang
buruk
Daerah yang memiliki sanitasi yang buruk akan lebih
rentan terkena GEA

TANDA DAN GEJALA


GASTROENTERITIS
1. DIARE
Gejala utama gastroenteritis adalah
diare dan muntah. Gejala ini akan
muncul 1- 3 hari setelah terinfeksi.
Gejala biasanya berlangsung selama 1-
2 hari, namun juga bisa berlangsung
hingga 10 hari

2. DEMAM
DAN MENGGIGIL

3. Sakit kepala
4. MUAL MUNTAH

5. TIDAK NAFSU MAKAN

6. SAKIT PERUT

7. NYERI OTOT SENDI

KENALI TANDA DAN GEJALA


DIARE PADA ANAK
PENCEGAHAN GASTROENTERITIS PADA ANAK

1. Pemberian ASI (Air Susu


Ibu)
Pemberian ASI eksklusif
merupakan salah satu upaya
untuk mencapai tumbuh
kembang optimal dan
terlindungi dari penyakit
seperti diare.

2. Makanan Pendamping ASI.


a. Cuci tangan, dan siapkan alat yang
bersih saat meyuapi anak.
b. Masak makanan dengan benar,
simpan sisanya pada tempat yang
dingin dan panaskan dengan benar
sebelum diberikan kepada anak.

3. Sanitasi yang baik


Menggunakan Air Bersih Yang Cukup
dan Menggunakan Jamban, Bantu anak
buang air besar di tempat yang bersih
dan mudah di jangkau olehnya
Bersihkan dengan benar setelah buang
air besar dan cuci tangan dengan sabun
“TANGANKU BERSIH HIDUPKU SEHAT”

TATA LAKSANA
 Pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit dengan perkiraan jumlah sesuai
dengan berat badan anak (atau umur anak jika berat badan anak tidak
diketahui).
 Satu sendok teh setiap 1-2 menit jika anak berumur di bawah 2 tahun; dan
pada anak yang lebih besar, berikan minuman oralit lebih sering dengan
menggunakan cangkir.
 Lakukan pemeriksaan rutin jika timbul masalah.

 Jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu mengenai empat aturan untuk perawatan
di rumah
 lanjutkan pemberian minum/makan
 kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut ini:
 anak tidak bisa atau malas minum atau menyusu
 kondisi anak memburuk
 anak demam
 terdapat darah dalam tinja anak
 Jika anak masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi pengobatan
untuk 3 jam berikutnya dengan larutan oralit, seperti di atas dan mulai beri
anak makanan, susu atau jus dan berikan ASI sesering mungkin.
Dehidrasi adalah ketidakseimbangan cairan tubuh dikarenakan pengeluaran cairan
lebih besar daripada pemasukan (Almatsier, 2009).
 Dehidrasi ringan bila anak terlihat kehausan, anak akan kehilangan 1-2%
berat badannya
 Dehidrasi sedang atau berat jika anak malas minum. Anak akan kehilangan 2-
5% berat badan yang berdampak terhadap fungsi kognitif sehingga
menurunkan akurasi kinerja (Barasi, 2007).
 Oleh karena itu ketika anak mengalami dehidrasi maka sesegera mungkin
memberikan oralit sekitar 10 ml/kg berat badan. Misal berat badannya 10 kg,
maka ia perlu oralit 100 ml setiap diare. Bila si kecil muntah setelah minum
oralit, tunda dulu sebentar lalu berikan kembali sedikit demi sedikit
(IDAI,2015)

PEMBERIAN MAKAN
 ASI tetap diberikan
 Meskipun nafsu makan anak belum membaik, pemberian makan tetap
diupayakan pada anak berumur 6 bulan atau lebih.
Jika anak biasanya tidak diberi ASI, lihat kemungkinan untuk relaktasi (yaitu
memulai lagi pemberian ASI setelah dihentikan) atau beri susu formula yang biasa
diberikan. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan makanan padat,
beri makanan yang disajikan secara segar, dimasak, ditumbuk atau digiling.

Berikut adalah makanan yang direkomendasikan:


 Sereal atau makanan lain yang mengandung zat tepung dicampur dengan
kacang-kacangan, sayuran dan daging/ikan, jika mungkin, dengan 1-2 sendok teh
minyak sayur yang ditambahkan ke dalam setiap sajian.
 Makanan Pendamping ASI lokal yang direkomendasikan dalam pedoman
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
 Sari buah segar seperti apel, jeruk manis dan pisang dapat diberikan untuk
penambahan kalium.
DAFTAR PUSTAKA

Bpom, 2013. Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah Untuk Pencapaian Gizi Seimbang. Direktorat
Stand. Prod. Pangan, Badan Pengawas Obat Dan Makanan.

Brooks, Geo F., Butel, Janet S., Morse, S.A., 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salembamed. 1,
364–369.Cdc, 2011. Salmonella Is A Sneaky Germ: Seven Tips For Safer Eating September.

Fewtrel, Et Al., 2005. Hand Washing With Soap. 346:162-163 346, 162–163.J. Vandepitte, E. Al.,
2010. Prosedur Laboratorium Dasar Untuk Bakteriologi Klinis. Egc, Jakarta.

Halimatussa’diah., Zahra., & Athena. 2018. Kejadian Gastroenteritis Dan Faktor Penyebabnya Pada
Siswa Sd Di Kelurahan Beji Timur, Kota Depok. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 17 No 2, 96
– 104. [Serial online]
https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jek/article/view/377/189

Hospital Care For Children. 2016. Diare dengan Dehidrasi Sedang/Ringan.


http://www.ichrc.org/522-diare-dengan-dehidrasi-sedangringan

Indonesian Pediatric Society (IDAI). 2014. Bagaimana Menangani Diare pada Anak.
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak

Joseph Novita. 2018. Gastroenteritis (Flu Perut). Diakses pada tanggal 20 September 2019.
Hellosehat. google.com/amp/s/hellosehat.com.

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia. ISSN 2088-270X.


http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-diare.pdf

Mary E. Wikswo, M., 2012. Wabah Akut Gastroenteritis Menular Oleh Orang Ke Orang.

Mayo Clinic. Gastroenteritis. 2016. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-


gastroenteritis/basics/definition/con-20019350
Mega M., Estu L., H.D., 2014. Identifikasi Salmonella Pada Jajanan Yang Dijual Di Kantin Dan
Luar Kantin Sekolah Dasar. J. Ilmu Dan Teknol. Kesehat. 1, 141–147.

Samiadi, Lika Aprilia. 2016. Infeksi Bakteri E.Coli. Diakses pada tanggal 20 September 2019.
Hellosehat.com/penyakit/infeksi-bakteri-e-coli/.
Wanke, 2014. Epidemiology And Causes Of Acute Diarrhea Wanke.

Viral Gastroenteritis https://www.healthline.com/health/viral-gastroenteritis Diakses pada 01


Agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai