Anda di halaman 1dari 12

GIZI PADA LANSIA

HANA HUWAIDA
P07220118084
A. IDENTIFIKASI MASALAH
◦ Lansia, menurut WHO adalah sesorang yang berumur 60 tahun ke atas. Masalah gizi yang dihadapi oleh
lansia berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas biologis tubuhnya.konsumsi pangan yang kurang
seimbang akan memperburuk kondisinya, yang memang secara alami mengalami penurunan.
◦ Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang dari kebiasaan
makan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya. Pola makan disesuaikan dengan kecukupan gizi
yang dianjurkan dan menu makanannya disesuaikan ketersediaan dan kebiasaan makan tiap daerah.
◦ Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
◦ 1.) Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :
◦ Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung, gandum, ubi, roti, singkong dan
lain-lain, selain itu dalam bentuk gula seperti gula, sirup, madu dan lain-lain.
◦ Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan, mentega, margarine, susu dan hasil
olahannya.

◦ 2.) Kelompok zat pembangun


◦ Kelompok ini meliputi makanan – makanan yang banyak mengandung protein, baik protein hewani
maupun nabati, seperti daging, ikan, susu, telur, kacang kacangan dan olahannya.

◦ 3.) Kelompok zat pengatur


◦ Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan
dan sayuran.
◦ II. PENGANTAR
◦ Bidang Studi : Ilmu Kesehatan
◦ Topik : Gizi Lansia
◦ Subtopik : Gizi Lansia
◦ Sasaran : Ny. T
◦ Jam :
◦ Hari/Tanggal : Oktober 2014
◦ Waktu : 20 menit
◦ Tempat : Rumah Tn. S

◦ III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


◦ Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan lansia diharapkan keluarga dapat memperbaiki
kebutuhan gizi lansia.
◦ IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
◦ Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan keluarga mampu memahami tentang:
◦ 1. Kebutuhan gizi pada lansia.
◦ 2. Faktor yang mempengaruhi perubahan kebutuhan gizi pada lansia.
◦ 3. Masalah Gizi pada Lansia
◦ 4. Pemantauan Status Nutrisi
◦ 5. Perencanaan Makanan untuk Lansia

◦ V. MATERI
◦ Terlampir

◦ VI. METODE
◦ Ceramah dan diskusi tanya jawab

◦ VII. MEDIA
◦ Leaflet
VIII.       KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1.        2 menit Pembukaan :


-           Membuka penyuluhan dengan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
-          Mengungkapkan tujuan penyuluhan yaitu penyuluhan pada lansia tentang kesehatan pada lansia.
-          Menjawab salam

2. 10 menit Penyampaian Materi


Menjelaskan tentang :
-          Kebutuhan gizi pada lansia
-          Menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi perubahan kebutuhan gizi pada lansia -          Memperhatikan
-          Masalah Gizi pada Lansia
-          Pemantauan Status Nutrisi
-          Perencanaan Makanan untuk Lansia

3. 5 menit Diskusi :
-          Memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya dan memberikan pertanyaan
-          Bertanya dan menjawab

4. 3 menit Penutup :
-          Menutup pertemuan dengan menyimpulkan materi yang telah dibahas.
-          Memberi salam penutup
-          Memperhatikan
-          Menjawab salam
◦ IX. EVALUASI
◦ Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
◦ Jenis Pertanyaan : Lisan
◦ Jumlah Pertanyaan : 2 soal
◦ Soal : Terlampir

◦ Lampiran soal
◦ 1. Nutrisi apa saja yang sebaiknya dihindari lansia?
◦ 2. Contoh menu makan siang yang terjangkau tapi sehat?

◦ Lampiran jawaban
◦ 1. Gula dan minuman yang mengandung banyak gula, yang akan mengganggu transport gula dalam darah, garam dapat mempertinggi resiko penyakit
hipertensi, merokok, minuman beralkohol, lemak hewan (yang menempel pada daging hewan) karena akan memicu athlerosklerosis (penyumbatan
pada pembuluh darah ke jantung)

◦ 2. Contoh menu makan siang yang terjangkau tapi sehat


◦ Jenis Takaran (gram) Takaran saji
◦ Nasi 200 gr (2sendok nasi)
◦ Tahu 25 gr (1 potong)
◦ Pindang 50 gr (1 potong)
◦ Sayur bayam 100 gr (1 mangkok)
◦ Pepaya 100 gr (1 potong)
◦ Susu 100 gr (1 gelas)
◦ GIZI LANSIA
◦ Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk
melakukan kegiatan metabolismenya. Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang
usia.

◦ A. Kebutuhan gizi pada lansia

◦ 1) Kalori
◦ Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa
otot dan aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya.. Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak
1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan
timbul obesitas.

◦ 2) Protein
◦ Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada
lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian
merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa.

◦ 3) Lemak
◦ Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi
energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam
lemak tidak jenuh. Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh
Lanjutan…
◦ 4) Karbohidrat dan serat makanan
◦ Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah BAB). Serat makanan telah terbukti dapat
menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak
dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), konsumsi serat yang terlalu banyak, dapat menyebabkan mineral dan
zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.

◦ 5) Vitamin dan mineral


◦ Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E
umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang
paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan
anemia.

◦ 6) Air
◦ Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan
urine), membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8
gelas per hari.
b. Faktor yang mempengaruhi gizi pada lansia
◦ Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut.
Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara lain :

◦ a. Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah, mengakibatkan juga jumlah cairan tubuh yang berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut
dan kering, wajah keriput serta muncul garis-garis menetap. Oleh karena itu, pada lansia seringkali terlihat kurus.

◦ b. Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan fungsi mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia
lanjut.

◦ c. Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta susah BAB
yang dapat menyebabkan wasir.

◦ d. Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif dan kesulitan menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas
kegiatan sehari-hari.

◦ e. Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada
kelompok usia lanjut, sehingga usia lanjut yang mengalami IU seringkali mengurangi minum yang dapat menyebabkan dehidrasi.
c. Masalah gizi pada lansia
◦ 1.) Gizi berlebih
◦ Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara maju dan kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan
berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai
penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.

◦ 2.) Gizi kurang


◦ Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang
tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.

◦ 3.) Kekurangan vitamin


◦ Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang,
penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.

◦ D. Pemantauan Status Nutrisi


◦ Penimbangan Berat Badan
◦ Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali, waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan
BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap kelebihan berat badan dan penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan
kekurangan berat badan.
e. Perencanaan makanan untuk lansia

◦ 1.) Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

◦ 2.) Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil.

◦ 3.) Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akan memperingan kerja
ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.

◦ 4.) Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang berlemak seperti santan, mentega dll.

◦ 5.) Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Makanlah makanan yang mudah dicerna
b) Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan
c) Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang
d) Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan.

◦ 6.) Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.

◦ 7.) Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng

Anda mungkin juga menyukai