Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KURANG ENERGI KRONIS (KEK)

Disusun oleh :

Afifa Racmani Rani Arinda


Annisa Citrasari Dewi Siti Sarah
Annisa Nuraisyah Vina Nurhandiya
Asti Hanifah Zakia Nurul Jannah
Nisa Nur Shidqi

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVI

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : Masalah pada kehamilan


Judul : Kurang Energi Kronis (KEK)

Pokok Bahasan : Kurang Energi Kronis (KEK)


Sub pokok bahasan :
a. Menyebutkan kembali pengertian kurang energi kronis
pada ibu hamil
b. Menyebutkan kembali tanda dan gejala kurang energi
kronis pada ibu hamil
c. Menyebutkan minimal 3 faktor penyebab kurang energi
kronis pada ibu hamil
d. Menyebutkan kembali minimal 2 bahaya kurang energi
kronis pada ibu hamil
e. Menyebutkan kembali minimal 4 penanganan dan
pencegahan kurang energi kronis pada ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil di Puskesmas Jatinangor
Waktu : 08.00-08.30 ( 1x30 menit)
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2018
Tempat : Puskesmas Jatinangor

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah mendapatkan ceramah dan tanya jawab tentang kurang energi
kronis pada ibu hamil yang diberikan selama 30 menit, peserta penyuluhan dapat
menjelaskan kembali mengenai kurang energi kronis pada ibu hamil dengan
benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :


Setelah mendapatkan ceramah dan tanya jawab tentang kurang energi
kronis pada ibu hamil selama 30 menit, peserta penyuluhan dapat:
a. Menyebutkan kembali pengertian kurang energi kronis pada ibu hamil
b. Menyebutkan kembali tanda dan gejala kurang energi kronis pada ibu hamil
c. Menyebutkan minimal 3 faktor penyebab kurang energi kronis pada ibu hamil
d. Menyebutkan kembali minimal 2 bahaya kurang energi kronis pada ibu hamil
e. Menyebutkan kembali minimal 4 penanganan dan pencegahan kurang energi
kronis pada ibu hamil
C. Pokok Materi :
(Terlampir)

D. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
2. Strategi Pelaksanaan :
Kegiatan
No Kegiatan Waktu Media
Pengisi Acara Peserta
1. Persiapan 08.00-08.02 - Memastikan - -
persiapan acara
sudah siap - Melakukan
- Menginstruksikan
Absensi
peserta untuk
melakukan absensi

2. Pendahuluan 08.02-08.05 - Mengucapkan - Menjawab -


salam salam
- Memperkanalkan
- Memperhatikan
diri
- Membuat dengan seksama
- Menyetujui
Kontrak waktu
kontrak waktu
yang dibuat
3. Penyampaian 08.05-08.20 - Pemateri - Peserta Power
Materi & menyampaikan memperhatikan point
Evaluasi materi dengan seksama
- Pemateri - Peserta aktif
memimpin diskusi mengajukan
pertanyaan saat
- Memberikan diskusi
- Menjawab
evaluasi pertanyaan
pertanyaan yang
secara lisan
diberikan pengisi
acara
4. Penutup 08.20-08.30 - Membagikan - Menerima -
leaflet dan souvenir leaflet dan
souvenir
- Mengucapkan
salam - Menjawab
salam

3. Media : Power point dan Leaflet


4. Setting :

Layar Infokus

Operator

Pembawa acara/pemateri

5. Organisasi :
Pembawa Acara : Asti Hanifah
Pemateri Peserta
: Afifa Racmani, Annisa Nuraisyah, Zakia
Operator : Vina

6. Evaluasi :
a. Evaluasi Proses :
 Peserta mampu fokus dan memperhatikan ketika penyampaian materi
berlangsung
 Peserta aktif mengajukan pertanyaan saat diskusi berlangsung
b. Evaluasi Isi Penyuluhan :
 50% dari jumlah peserta yang hadir dapat menyebutkan kembali
pengertian kurang energi kronis pada ibu hamil
 50% dari jumlah peserta yang hadir dapat menyebutkan kembali tanda
dan gejala kurang energi kronis pada ibu hamil
 50% dari jumlah peserta yang hadir dapat menyebutkan minimal 3
faktor penyebab kurang energi kronis pada ibu hamil
 50% dari jumlah peserta yang hadir dapat menyebutkan kembali
minimal 2 bahaya kurang energi kronis pada ibu hamil
 50% dari jumlah peserta yang hadir dapat menyebutkan kembali
minimal minimal 3 penanganan dan pencegahan kurang energi kronis
pada ibu hamil

Lampiran
Materi Penyuluhan
Pengertian Kurang Energi Kronis (KEK)

Kurang energi kronis (KEK) adalah suatu keadaan dimana ibu menderita

kurang asupan makanan yang berlangsung dengan jangka waktu lama (kronis)

sehingga terjadi gangguan kesehatan pada ibu hamil (Depkes RI, 2002). Ibu hamil

adalah seorang wanita yang mengalami perubahan anatomi dan fisiologi dimulai

segera setelah fertilisasi (proses bertemunya sel telur dan seperma) dan terus berlanjut

selama kehamilan (Manuaba 2004).

Status Kurang Energi Kronis sebelum kehamilan dalam jangka panjang dan

selama kehamilan akan menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah. Di samping itu, akan mengakibatkan anemia pada bayi baru lahir, mudah

terinfeksi, abortus, dan terhambatnya pertumbuhan otak janin (Supariasa, 2002; hal

79).

Tanda & Gejala KEK

1. Merasa kelelahan terus menerus


2. Merasa kesemutan
3. Muka pucat dan tidak bugar
4. Mengalami kesulitan ketika melahirkan
5. Asi ibu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi

Faktor Penyebab Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil

1. Asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan


Ibu hamil memerlukan asupan makanan berlebih sehingga ketika ibu hamil tidak

memenuhi kebutuhan energinya, maka janin yang dikandungnya juga mengalami

kurang gizi. Hal ini membuat pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat.

2. Usia ibu hamil terlalu muda atau tu

Seorang ibu yang masih sangat muda, bahkan masih tergolong anak-anak –

kurang dari 18 tahun – masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Apabila ia

hamil, maka bayi yang dikandungnya akan bersaing dengan si ibu muda untuk

mendapatkan zat gizi, karena sama-sama mengalami pertumbuhan dan

perkembangan. Persaingan ini mengakibatkan ibu mengalami kurang energi kronis.

Sementara, ibu yang hamil di usia terlalu tua juga membutuhkan energi yang

besar untuk menunjang fungsi organnya yang semakin melemah. Dalam hal ini,

persaingan untuk mendapatkan energi terjadi lagi. Oleh karena itu, usia kehamilan

yang sesuai adalah 20 tahun hingga 34 tahun.

3. Beban kerja ibu terlalu berat


Setiap aktivitas membutuhkan energi, jika Ibu melakukan aktivitas fisik yang

sangat berat setiap harinya sementara asupan makannya tidak tercukupi maka ibu

hamil ini sangat rentan untuk mengalami kurang energi kronis.


4. Penyakit infeksi yang dialami ibu hamil

Salah satu hal yang paling berpengaruh terhadap status gizi hamil adalah kondisi

kesehatan ibu saat itu. Ibu hamil yang mengalami penyakit infeksi, sangat mudah

kehilangan berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Penyakit infeksi bisa

mengakibatkan kurang energi kronis pada ibu hamil karena kemampuan tubuh untuk

menyerap zat gizi menurun dan hilangnya nafsu makan sehingga asupan makan juga

menurun.
Bahaya Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Pada Ibu Hamil

Menurut Lubis (2003) bahwa dampak yang dapat ditimbulkan dari ibu dengan KEK,

antara lain :

1. Dampak pada Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu,

antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan

terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu

2. Dampak pada Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan

sulit dan lama, persalinan premature atau sebelum waktunya, perdarahan post partum,

serta persalinan dengan tindakan operasi caesar cenderung meningkat.

3. Dampak pada Janin

Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan

dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat

bawaan dan lahir dengan BBLR

Penanganan KEK Pada Ibu Hamil

Menurut waryana (2010), penatalaksanaan ibu hamil dengan Kurang Energi

Kronis yaitu:

1. Peningkatan suplementassi tablet Fe pada ibu hamil dengan memperbaiki sistem

distribusi dan monitoring secara terintegrasi dengan program lainnya seperti

pelayanan ibu hamil


2. Rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil untuk

mendapatkan pelayanan secara maksimal


3. Penganturan konsumsi makanan Penambahan kebutuhan untuk memperbaiki

jaringan tubuh dengan mengkonsumsi gizi seimbang. Bahan makanan yang

terdapat dalam tiap kelompok bahan makanan sebagai seumber energi atau tenaga

yaitu padi-padian, tepung, umbi-umbian, sagu, pisang. Sumber pengtur sayur-

sayuran, buah,buahan. Sumber zat pembangun yaituikan, daging, telur, susu,

kacang-kacangan, dan olahannya yaitu tahu, tempe. Kebutuhan gizi ibu hamil

menurut Arisman (2004) adalah: cukup kalori, protein yang bernilai biologi

tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin

serta plasenta.
 Makan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh tetapi

bukan lemak.
 Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat badan

selama hamil.
 Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk

memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat

menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan

potensi fisik dan mental yang baik.


 Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang

tidak diinginkan seperti mual dan muntah.


 Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi

selama kehamilan misalnya diabetes mellitus, hipertensi.


 Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan

makan yang baik (gizi seimbang).


4. Istirahat yang cukup
5. Pemantauan berat badan dan pengukuran LILA Pengukuran dilakukan dengan

pita LILA dan ditandai dengan ssentimeter, dengan batas ambang 23,5 cm (batas

antara merah dan putih). Berat badan adalah satu parameter yang memberikan

gambaran massa tubuh. Masa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan-

perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi,

menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makan yang dikonsumsi


6. Pemberian makanan tambahan (PMT) Pemberian makanan tambahan yang tinggi

kalori dan tinggi protein dan dipadukan dengan penerapan porsi kecil tapi sering,

pada faktanya memang berhasil menekan angka kejadian BBLR di

indonesia.penambahan 200-450 kalori dan 12-20 gram protein dari kebutuhan ibu

adalah angka yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi janin.


7. Apabila terjadi atau timbu masalah medis maka hal yang perlu dilakukan menurut

Saifudin (2007):
 Rujuk atau konsultasi
 Perencanaan sesuai kondisi ibu hamil
 Minum tablet besi atau tambah darah Ibu hamil stiap hari harus minum

satu tambah darah (60 mg) selama 90 hari mulai minggu ke 20


 Periksa kehamilan secara teratur Setiap wnaita hamil menghadapi resiko

komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. I


 ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya secara teratur kepada

tenaga kesehatan agar resiko pada waktu melahirkan dapat dikurangi.

Pelayanan prenatal yang dilakukan yaitu minimal antenatal care 4 kali

dengan ditambah kunjungan rumah bila ada komplikasi olrh bidan.

Upaya Pencegahan KEK

Menurut Chinue (2009), ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya KEK, antara

lain :
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi, yaitu :
 Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan

hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayur

berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).


 Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C

(seperti daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas)

sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.


2. Menambah pemasukan zat besi dalam tubuh dengan meminum tablet penambah

darah.

Guna mencegah terjadinya resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan

(WUS) sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang

dari 23.5 cm. Beberapa kriteria ibu KEK adalah berat badan ibu sebelum hamil <

17,00 dan ibu menderita anemia (Hb)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2002. Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kurang


Energi Kronis. Direktorat pembinaan Kesehatan Masyarakat. Departemen
Kesehatan RI, Jakarta.

Manuaba, I. G. B. (2004). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Supariasa, I Dewa Nyoman. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Muliawati., S. (2013). Faktor Penyebab Ibu Hamil Kurang Energi Kronis Di


Puskesmas Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun 2012. Jurnal
Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan. INFOKES, VOL. 3 NO. 3
November 2013 ISSN : 2086 – 2628
Archive.unu.edu. (2017). Chronic energy deficiency and the effects of energy
supplementation.[online]Availableat:
http://archive.unu.edu/unupress/food2/UID08E/UID08E09.HTM [Accessed 18
Jan. 2017].

Lubis Z., 2003. Status gizi ibu hamil serta pengaruhnya terhadap bayi yang
dilahirkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai