Anda di halaman 1dari 110

BAB I

PENDAHULUAN

1. Lokasi
a. Geografis (letak, batas-batas puskesmas)
Puskesmas Brang Rea merupakan salah satu dari 9 kecamatan yang
ada di Kabupaten Sumbawa Barat, yang terdiri dari 9 desa yaitu desa
Desaberu, desa Sapugara Bree, desa Tepas, desa Bangkat Monteh, desa
Seminar Salit, desa Tepas sepakat, desa Monteng, desa Lamuntet, dan desa
Rarak Ronges, dengan 32 dusun dan 108 RT. Dilihat dari peta Kabupaten
Sumbawa Barat, maka kecamatan Brang Rea terletak dibagian timur
Kabupaten Sumbawa Barat. Batas-batasnya yaitu Sebelah Utara
berbatasandengan kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat, sebelah
Timur berbatasan dengan Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa Barat,
sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Brang Ene Kabupaten
Sumbawa Barat, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Taliwang, yang merupakan ibu kota Kabupaten Sumbawa Barat.
Kecamatan Brang Rea termasuk daerah yang beriklim tropis dengan
curah hujan tinggi. Sedangkan suhu rata-rata adalah 26,50 oC. permukaan
tanah sebagian merupakan perbukitan dan sebagian lagi dataran rendah dan
rawa-rawa dengan penimbangan datar sampai berombak 30%, berombak
sampai berbukit 40%, dan berbukit sampai bergunung 30%. Kecamatan
Brang Rea dialiri oleh sungai Brang Rea yang merupakan sungai terpanjang
dan terbesar di Kabupaten Sumbawa Barat mengalir sepanjang + 40 km.
berhulu didesa Rarak Ronges Kecamatan Brang rea dan bermuara di
Labuan Kertasari Kecamatan Taliwang.
b. Demografi
Berdasarkan data dari hasil Survey BPS Kabupaten Sumbawa Barat tahun
2016 yang kami himpun tercatat jumlah penduduk Brang Rea sebanyak
14.963 jiwa, terdiri dari laki-laki 6.686 jiwa, perempuan 6.374 jiwa. Penduduk
terbanyak di desa Sapugara Bree dengan 3.169 jiwa dan paling sedikit di
desa Rarak Ronges dengan 564 jiwa.

[1]
Tabel 1. Data Penduduk Kecamatan Brang Rea

No. DESA PENDUDUK


RT KK JIWA
1. SAPUGARA BREE 655 1.003 3.169
2. DESA BERU 377 1.792 1.661
3. TEPAS 484 1.011 2.138
4. BANGKAT MONTEH 395 466 2.047
5. SEMINAR SALIT 294 984 1.538
6. TEPAS SEPAKAT 435 934 1.997
7. MONTENG 196 475 858
8. LAMUNTET 247 475 991
9. RARAK RONGES 155 289 564
TOTAL 3.238 7.854 14.963
Sumber:estimasi penduduk BPS KSB 2016

2. Mata pencaharian (macam dan jumlahnya)


a. Petani / pemilik
b. Buruh tani
c. Pedagang
d. Pegawai negeri/ ABRI/ POLRI/ Swasta
e. Penganggur

3. Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Brang Rea mulai dari tingkat TK
hingga SMA terdiri dari : TK 14 buah, SD/MI 13 buah, dan SMP/MTs 5 buah
yang tersebar disemua desa. Sedangkan SMA/MA 2 buah dan SMK 1 buah,
selain itu juga terdapat 1 buah pondok pesantren yang berada di desa Sapugara
Bree. Dengan tersedianya sarana pendidikan yang menyebar di semua desa
maka untuk jenjang pendidikan dasar di Kecamatan Brang Rea dikatakan sudah
memadai.

Tablel 2. Data Sarana Pendidikan dan Siswanya Tingkat TK

No. Nama Sekolah Jumlah Murid


L P
1. TK Bina Ilmu Desa Beru 47 38

[2]
2. TK. SDN 1 Tepas 37 39
3. TK Pertiwi Tepas 28 33
4. TK Dharma Wanita BKM 23 18
5. TK. Negeri 1 Brang Rea 32 30
6. TK. Negeri 2 Brang Rea 30 34
7. TK Himamatul Ummah 31 21
8. TK Dharma Wanita Seminar 14 21
9. TK Sentosa Monteng 14 17
10. TK Harapan Ibu Salit 12 20
11. TK SDN Kejawat 11 11
12. TK SDN Tepas 2 17 15
13. TK SDN Rarak 16 23
14. TK Insanul Kamil 12 12
TOTAL 330 332
661
Sumber:Program UKS UPTD. PKM Brang Rea tahun 2016

Tabel 3. Data Sarana Pendidikan dan Siswanya Jenjang SD/MI-SMP/MTs

No Nama Sekolah Jumlah Murid


L P
.
Jenjang SD/MI
1. SDN Desa Beru 97 81
2. SDN 2 Tepas 110 104
3. SDN Sepakat 33 34
4. SDN Rarak 38 49
5. SDN Sapugara 35 37
6. SDN Lamuntet 55 61
7. SDN ! Tepas 85 81
8. SDN Kejawat 19 20
9. SDN Seminar 79 69
10. SDN Monteng 33 29
11. SDN Bangkat Monteh 95 78
12. SDN Bree 78 80
13. MI Himmatul Ummah 49 35
Total 845 784
1625
Jenjang SMP/MTs
1. SMPN 2 Brang Rea 63 67
2. SMPN 3 Satap Brang Rea 19 24
3. SMPN 4 Brang Rea 52 54
4. SMPN 1 Brang Rea 170 150
5. Mts Himmatul Ummah 67 49

[3]
Total 368 347
715
Sumber:Program UKS UPTD. PKM Brang Rea tahun 2016

Tabel 4. Data Sarana Pendidikan Dan Siswanya Jenjang SMA/SMK/MA

No. Nama Sekolah Jumlah Murid


L P
Jenjang SMA/MA/SMK
1. SMAN 1 Brang Rea 139
175
2. SMKN 1 Brang Rea 73
22
3. MA Himmamtul Ummah 53
51
TOTAL 273
248
521
Sumber:Program UKS UPTD. PKM Brang Rea tahun 2016
4. Agama, adat istiadat, kesenian dan olahraga
a. Agama
b. Adat istiadat
c. Kesenian (macamnya)
d. Olahraga (macamnya)

5. Social Ekonomi
Sebagian besar penduduk Kecamatan Brang rea adalah petani dan perkebunan.
Mata pencaharian lainnya adalah pedagang, buruh, PNS/TNI/Polri, dan
Karyawan PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT).
6. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Brang Rea berupa Puskesmas Induk
dengan fasilitas Rawat jalan, laboratorium, apotek, UGD, rawat inap yang
berkapasitas 8 tempat tidur, kamar bersalin dan nifas dengan kapasitas 3 tempat
tidur, Puskesmas pembantu, dan Poskesdes. Puskesmas induk terletak di
Desaberu, sedangkan pustu tersebar di desa Sapugara Bree, desa Monteng,
desa Bangkat Monteh, desa lamuntet, desa Rarak Ronges dan poskesdes
tersebar diseluruh desa di wilayah Kecamatan Brang Rea. Dari segi jumlah,
sarana kesehatan yang ada sudah cukup memadai. Namun dari kwalitas atau

[4]
keadaan bangunan, masih ada yang belum memadai bahkan saat ini tidak dapat
digunakan.

Tabel 5. Data sarana Kesehatan Per Desa di Kecamatan Brang Rea 2016

No Desa Jumlah Ket.


PKM Poskesdes Pustu
.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. Desaberu 1 1* *kontrak
2. Sapugara Bree 1 1
3. Tepas 1
4. Bangkat Monteh 1 1
5. Seminar Salit 1
6. Tepas Sepakat 1* Kontrak
7. Monteng 1 1
8. Lamuntet 1 1* Rusak
Berat
9. Rarak Ronges 1 1 Rusak
Berat
Jumlah 1 9 5

Tabel 6. Data Sarana Posyandu Per Desa Di Kecamatan Brang Rea 2016

No Nama Desa Jml Posy. Kriteria Posyandu Posy.


Pr Md Pn Ma
. Aktif
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Sapugara Bree 7 0 3 5 0 7
2. Desa Beru 3 0 0 3 0 3
3. Seminar Salit 4 0 0 2 0 4
4. Tepas 4 0 3 1 0 4
5. Tepas Sepakat 4 0 2 2 0 4
6. Monteng 3 0 1 2 0 3
7. Bangkat Monteh 3 0 1 2 0 3
8. Lamuntet 2 0 2 1 0 2
9. Rarak Ronges 2 0 2 0 0 2
Jumlah 32 0 14 18 - 32

[5]
No Jenis Status / Jumlah Pegawai
PNS PTT Jml
Ketenagaan
Pusat Honda Kontrak Sukarela Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kepala 1 1
Puskesmas
2 Kasubbag. 1 1
Tata Usaha
3 Dokter Umum 1 1 2
4 Dokter Gigi 1 1
5 Perawat 11 2 2 8 26
6 Perawat Gigi 1 1
7 Bidan 7 2 3 1 1 21
8 Sanitarian 2 2
9 Apoteker 1
10 Asisten 1
Apoteker
11 Pranata 1 1
Laboratorium
12 Nutrisionis 2 2

13 Staf 1 2 2 1 6
Administrasi
14 Sopir 1 1
15 Cleaning 1 1 2
Service
Jumlah 30 3 0 9 4 10 56

BAB II

[6]
RENCANA KEGIATAN

1. Pengambilan Data Dan Analisis Data


a. Tujuan umum
Untuk mengetahui kasus atau masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Brang Rea.
b. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui kasus atau masalah kesehatan yang berhubungan
dengan ilmu kebidanan di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
b. Untuk mengetahui kasus atau masalah kesehatan yang berhubungan
dengan ilmu keperawatan di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
c. Untuk mengetahui kasus atau masalah kesehatan yang berhubungan
dengan ilmu gizi di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
d. Untuk mengetahui kasus atau masalah kesehatan yang berhubungan
dengan ilmu analis kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
c. Sasaran
Ibu hamil, Ibu menyusui, Ibu balita, dan Lansia.
4. Lokasi
Pendataan di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
5. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 08 Januari – 26 januari 2018.
6. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan
7. Pelaksana
Pelaksanannya adalah mahasiswa KKN Politeknik Kesehatan Kementerian
kesehatan Mataram
8. Media
Alat tulis, leaflet, Lcd

[7]
2. Musyawarah Masyarakat Puskesmas (MMP)
1. Tujuan umum
Untuk menyampaikan tujuan dan program intervensi yang akan dilaksanakan di
wilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
2. Tujuan khusus
a. Memperkenalkan diri kepada masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Brang
Rea.
b. Menyampaikan informasi tentang masalah kesehatan yang sedang dialami
oleh masyarakat di wilayah kerja puskesmas Brang Rea.
c. Menyampaikan program-program intervensi yang akan dilaksanakan
diwilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
d. Mengevaluasi rencana terkait dengan program-program yang akan
dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
e. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
Brang Rea.
3. Sasaran
kepala Puskesmas Brang Rea, Bidan Desa, staf-staf programer di puskesmas
Brang Rea, Dan Kader Desa Beru.
4. Lokasi
Musyawarah masyarakat puskesmas (MMP) dilaksanakan di aula puskesmas
Brang Rea.
5. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari, jumat 12 januari 2018 pukul14:00 WITA
s/d selesai.
6. Metode
Ceramah dan diskusi
7. Pelaksana
Pelaksanannya adalah mahasiswa KKN Poltekkes Kemenkes Mataram
8. Media
Wireless, alat pengeras suara, print out POA

[8]
C. Penyuluhan, Pemeriksaan, Demonstrasi dan Konseling
1. Ibu Balita
a. Tujuan umum
Untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesehatan pada balita
di Desa Tepas, Moteng Dan Beru Kec. Brang Rea.
b. Tujuan khusus
1) Untuk memberikan pengetahuan tentang ISPA kepada ibu-ibu yang
memiliki balita di Desa beru.
2) Untuk memberikan pengetahuan tentang apa penyebab dari gizi kurang
serta bagaimana cara pencegahannya dan nutrisi apa saja yang
diberikan di desa Moteng Kec. Brang Rea.
3) Memberikan pengetahuan tentang MP – asi yang berbasis makanan
keluarga.
4) Penyuluhan Tentang Perawatan payudara, Asi eksklusif dan tehnik
menyusui.
c. Sasaran
Ibu-ibu yang memiliki balita dan bayi di Desa Moteng
d. Lokasi
Posyandu Desa Moteng Kec. Brang Rea
e. Waktu
Program penyuluhan Gizi kurang : dilaksanakan pada hari / tanggal : Rabu,
17 januari 2018, jam 09 :00 – selesai
Program penyuluhan ISPA dan perawatan payudara, asi eksklusif dan
tehnik menyusui: dilaksanakan pada hari / tanggal: jumat, 19 januari 2018
jam 17 :00 – selesai .
f. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
g. Pelaksanaan
1. penyuluhan ISPA : Suci Ramadhan ( Keperawatan )
2. Penyuluhan Gizi Kurang : Septia Nurul Ihsan ( Gizi )

[9]
3. penyuluhan MP –Asi : Firanti khusnul khoimah ( Gizi )penyuluhan
Tentang Perawatan payudara, Asi eksklusif dan tehnik menyusui:
- Ainun Amriyantihairiah ( Kebidanan )
- Winda Kurnia Sari ( Kebidanan )
- Nining Hardiyanti ( Kebidanan )
h. Media
Leaflet, Buku KIA, dan alat Peraga

2. Anak – anak

a. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan tentang penyuluhan PHBS Cuci tangan dan sikat
gigi.
b. Tujuan Khusus
a) Untuk memberikan pengetahuan tentang mencuci tangan dan sikat gigi
yang baik dan benar.
b) Mengetahui langkah – langkah sikat gigi dan cara mencuci tangan dengan
baik
c. Sasaran
d. Siswa SD kelas 2, 3, dan 4 di SDN sapugara
e. Lokasi
Lapangan SDN Sapugara
f. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa 16 Januari 2018 jam 08.00 WITA
g. Metode
Ceramah, Tanya Jawab, dan Praktik
h. Pelaksana
Mahasiswa KKN Prodi DIII Poltekkes Kemenkes Mataram
i. Media
Weareles

[10]
3. Ibu Hamil

a. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan status kesehatan pada
ibu hamil
b. Tujuan Khusus
a) Untuk memberikan pengetahuan tentang anemia, KEK dan gizi pada ibu
hamil di wilayah Desa Tepas, Moteng dan Beru Kec. Brang Rea
b) Untuk mengetahui hasil pemeriksaan Hb di Desa Beru Kec .Brang Rea
c) Untuk memberikan pengetahuan tentang pengolahan makanan lokal yang
tinggi energi, tinggi vitamin, kalsium melalui TTG kepada ibu-ibu hamil dan
ibu menyusui di Desa Moteng Kec. Brang Rea .
d) Lokasi
Poskesdes Desa Moteng Kec. Brang Rea.
c. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Januari 2018 pukul10:00 Wita
– selesai
d. Metode
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Demonstrasi.
e. Pelaksana
1. Penyuluhan Anemia : Widya Indraswari (Analis Kesehatan)
2. Penyuluhan Ibu Hamil : Septia Nurul Ihsan ( Gizi )
3. Pemeriksaan HB :
a) Bq. Manditha Derinayu H (Analis Kesehatan)
b) Widya Indraswari ( Analis Kesehatan )
c) Herwi sujono ( Analis Kesehatan
d) Bagus Harpina Syarief. H ( Analis Kesehatan )
3 . penyuluhan dan demostrasi TTG :
a) Septia Nurul Ihsan ( Gizi )
b) Firanti Khusul khotimah ( Gizi )
f. Media
Weareles, alat pemeriksaan dan leaflet .

[11]
BAB III
HASIL PELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Pengumpulan Data

Puskesmas Brang Rea untuk program unggulan

1. Jumlah ibu balita : 15 orang


2. Jumlah ibu hamil : 15 orang
3. Jumlah lansia :10 orang
4. Jumlah siswa SD : 50 orang siswa

B. Analisis Data
1. Tujuan : Untuk mengetahui prioritas masalah dan menyusun rencana
program yang akan dilaksanakan.
2. Metode : Diskusi
3. Waktu : senin, 15 Januari 2018
4. Lokasi : Kampus B Poltekkes Mataram
5. Sasaran : Mahasiswa KKN Kelompok Puskesmas Brang Rea

C. Hasil
Didapatkan prioritas masalah dan renana program yang akan dilaksanakan
antara lain sebagai berikut :

Rencana Intervensi Penanganan Masalah Kesehatan di Wilayah Kerja


Puskesmas Brang Rea :

Masalah Intervensi Metode

ISPA Penyuluhan tentang : Ceramah dan Tanya


- Pengertian ISPA jawab
- Penyebab ISPA
- Tanda dan Gejala ISPA
- Komplikasi ISPA

[12]
- Tanda-tanda bahaya pada
ISPA
- Perawatan ISPA
- Pencegahan ISPA

PHBS ( Perilaku Penyuluhan tentang : Ceramah, diskusi dan


hidup bersih dan Demonstrasi
1. Gosok gigi
sehat )
 Pengertian gosok gigi
 Tujuan gosok gigi
 Manfaat gosok gigi yang
baik dan benar
 Cara menggosok gigi yang
baik dan benar
 Ciri-ciri gigi dan gusi yang
sehat
 Penyebab karies gigi dan
gigi berlubang
 Jenis makanan yang dapat
menyebabkan karies gigi
 Pencegahan karies gigi
 Akibat tidak gosok gigi
secara teratur
 Memilih sikat gigi yang baik
 Waktu yang tepat untuk
menggosok gigi.
2. Cuci tangan
- Pengertian cuci tangan
pakai sabun   

[13]
- Tujuan mencuci tangan
- Pentingnya mencuci tangan
pakai sabun
- Waktu yang tepat untuk
mencuci tangan  
- Langkah – langkah mencuci
tangan pakai sabun

Gizi pada Ibu hamil Penyuluhan tentang : Ceramah, diskusi dan


tanya jawab
- Pengertian gizi seimbang
ibu hamil
- Kebutuhan zat gizi untuk ibu
hamil
- Manfaat gizi seimbang untuk
ibu hamil
- Dampak kekurangan gizi
pada ibu hamil
- Contoh menu seimbang
pada ibu hamil
- PMT pada ibu hamil dengan
berbasis pangan local

Status Gizi kurang Penyuluhan tentang : Ceramah, diskusi dan


tanya jawab
- Pengertian Gizi Kurang
- Penyebab Gizi Kurang

[14]
- Tanda dan gejala Gizi
Kurang
- PencegahanGizi Kurang

D. SATUAN ACARA PENYULUHAN


1. Penyuluhan ISPA

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan terhadap kelompok masyarakat sasaran
setelah penyuluhan, sehingga kelompok masyarakat sasaran memahami ISPA
dan cara mengatasinya.
2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan maka kelompok sasaran dapat:

- Menyebutkan arti ISPA


- Penyebab ISPA
- Gejala ISPA
- Penanggulanggan ISPA
- Pencegahan
B. Metode Pelaksanaan
Presentasi, ceramah, diskusi, demonstrasi.

C. Sasaran dan Target


Sasaran : Seluruh masyarakat Dusun Karang Tembe Desa Penimbung.

Target : Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, tenaga kesehatan,


Kader

D. Materi Pembelajaran (terlampir)

[15]
1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA
3. Tanda dan Gejala ISPA
4. Komplikasi ISPA
5. Tanda-tanda bahaya pada ISPA
6. Perawatan ISPA
7. Pencegahan ISPA
E. Strategi Pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat , 19 Januari 2018

Waktu : Jam 17.00 WITA s/d Selesai

Tempat : Rumah Ibu Kader Desa Beru Kec. Brang Rea

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


PENDAHULUAN 5 menit 1. Membuka 1. Menjawab salam
kegiatan dengan 2. Memperhatikan
mengucapkan 3. Menjawab
salam. 4. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
3. Apersepsi
4. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
ISI / PENYAJIAN 30 menit 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
pengertian ISPA dan
2. Menjelaskan memperhatikan
penyebab ISPA materi yang
3. Menjelaskan tanda disampaikan.
dan gejala ISPA 2. Mendengarkan
4. Menjelaskan dan
komplikasi dan memperhatikan
tanda-tanda materi yang
bahaya ISPA disampaikan.

[16]
5. Menjelaskan 3. Mendengarkan
perawatan dan dan
pengobatan ISPA memperhatikan
di rumah serta materi yang
pencegahan ISPA disampaikan.
6. Memberi 4. Mendengarkan
kesempatan dan
kepada peserta memperhatikan
untuk bertanya atau materi yang
penyuluh bertanya. disampaikan.
7. Demonstrasi 5. Mendengarkan
membuat obat dan
batuk dari memperhatikan
campuran perasan materi yang
jeruk nipis disampaikan.
6. Peserta
mengajukan
pertanyaan
mengenai materi
yang kurang
dipahami atau
menjawab
pertanyaan yang
diajukan.
7. Peserta
memperhatikan
dan mampu
mendemonstrasika
n
PENUTUP 5 menit 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab
peserta tentang pertanyaan

[17]
materi yang telah 2. Mendengarkan dan
diberikan, dan menyimak dengan
reinforcement positif baik dan benar
kepada peserta yang 3. Menyatakan
dapat menjawab kesediaan untuk
pertanyaan. menjalani pola
2. Memberikan hidup sehat dan
kesimpulan dari mau menyebarkan
penyuluhan pengetahuannya
3. Menyampaikan tentang hipertensi
harapan agar dapat 4. Menjawab salam
bergunanya
pengetahuan yang
didapat peserta dari
penyuluhan ini.
4. Mengucapkan
terimakasih atas
peran serta peserta
dan mengucapkan
salam penutup

[18]
F. Media dan Alat
1. Leaflet
2. Jeruk nipis
3. Kecap manis
4. Sendok teh
5. Sendok makan
6. Mangkuk kecil
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- 75% peserta menghadiri penyuluhan kesehatan.
- Tersedia laporan pendahuluan sebelum pelaksanaan kegiatan.
- Waktu pelaksanaan penyuluhan kesehatan telah ditetapkan.
- Tempat dan perlengkapan acara telah disiapkan.
b. Evaluasi Proses
- 50% peserta yang hadir berperan aktif dalam diskusi.
- Warga antusias mengikuti jalannya acara.
- Warga dapat mengikuti acara sampai selesai
- Acara dapat berjalan lancar sesuai rencana.
c. Evaluasi hasil
- Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
- Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan pemateri.
- Jumlah peserta tidak berkurang.

[19]
Lampiran materi

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS

1. Pengertian
ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang
benar, ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang
meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran
napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru
(saluran bagian bawah).
2. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya ISPA
a. Tertular penderita batuk
Batuk yang mengandung dahak bila di buang disembarang tempat dapat
menularkan ke orang lain yang sehat.
b. Belum imunisasi lengkap
Imunisasi lengkap merupakan pertahanan tubuh yang baik salah satunya
imunisasi DPT (Dipteri Pertusis Tetanus). Dapat mencegah timbulnya penyakit.

c. Tinggal di lingkungan tidak sehat.


Lingkungan dimana tingkat polusi udara tinggi baik berupa : asap, debu, gas
kimia, dan kotoran organik dapat memicu timbulnya penyakit ISPA.

d. Orang tua penyakit Kronis.


Tentu saja anak akan mudah terserang penyakit, jika ibunya punya penyakit
kronis terutama penyakit TBC.

e. Kepadatan tempat tinggal


Karena kepadatan tempat tinggal memungkinkan untuk terkena penyakit ISPA
disebabkan udara yang terlalu pengab/kotor.

[20]
Tanda Dan Gejala ISPA
Menurut pembagian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di bagi menjadi 3
bagian:

a. Bukan pneumonia
Gejala :

 Batuk pilek biasa.


 Tidak ada napas cepat.
 Pernapasan anak umur 2 bulan – 12 bulan < 50 x/menit.
 Minum biasa.
b. Pneumonia
Gejala :

 Tidak ada tarikan dinding dada.


 Batuk pilek disertai napas sesak dan cepat.
 Napas cepat usia 2 bulan – 12 bulan > 50 x/menit; usia 1 – 5 tahun > 40
x/menit.
 Masih dapat minum.
c. Pneumonia berat
Gejala:

o Batuk disertai napas cepat dan sesak.


o Ada tarikan dinding dada ke dalam.
o Tidak mau minum.
3. Komplikasi
Bila ISPA tidak segera di obati dapat menjalar ke orang lain seperti penyakit atitis
media (radang telinga tengah) sinusitis (radang pada rongga hidung), meningitis
(radang pada selaput otak), Faringitis (radang pada faring).

[21]
4. Tanda-Tanda Bahaya
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-
keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-
gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan
kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal.
Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan
yang lebih rumit dengan mortalitas yang lebih tinggi. Maka, perlu diusahakan agar
yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong
dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.
Berikut ini adalah tanda bahaya yang perlu diwaspadai pada seorang penderita
ISPA :
a. Tanda-tanda bahaya secara umum :
 Pada sistem pernafasan : napas cepat dan tak teratur, retraksi/tertariknya
kulit ke dalam dinding dada, napas cuping hidung, sesak, kulit wajah
kebiruan, suara napas lemah atau hilang, mengi, suara nafas seperti ada
cairannya sehingga terdengar keras
 Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat dan
lemah, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dan gagal jantung.
 Pada sistem saraf : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
kejang, dan koma.
 Gangguan umum : letih dan berkeringat banyak.
b. Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun : tidak
bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor/mendengkur, dan gizi buruk.

c. Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan : kurang bisa
minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume
yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi,
demam, dan dingin.

Bila ditemukan satu atau lebih tanda-tanda tersebut, SEGERA bawa penderita
ke pusat pelayanan kesehatan !

[22]
5. Pengobatan dan Perawatan
a. Bukan pneumonia
Beri larutan kecap dan jeruk nipis

b. Pneumonia
- Untuk pemeriksaan ddaan pengobatan.
- Usahakan obat dari puskesmas di minum sesuai petunjuk/aturan.
- Bila obat habis kontrol lagi ke puskesmas.
- Bila perlu dirawat di rumah sakit.
c. Pneumonia berat.
- Rujuk ke puskesmas atau rumah sakit.

PERAWATAN PENDERITA ISPA DI RUMAH

a. Mengatasi panas (demam)


 Untuk orang dewasa, diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.
 Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan memberikan
parasetamol dan dengan kompres.
 Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara
pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus
dan diminumkan.
 Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada
air biasa (tidak perlu air es).
 Bayi di bawah 2 bulan dengan demam sebaiknya segera dibawa ke pusat
pelayanan kesehatan.
b. Mengatasi batuk
 Dianjurkan memberi obat batuk yang aman, yaitu ramuan tradisional berupa
jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ,
diberikan tiga kali sehari.

[23]
 Untuk mencairkan dahak dan obat batuk anak, caranya campur 1 sdm air
perasan jeruk nipis, 3 sdm madu murni, 5 sdm air matang, lalu ditim selama
30 menit. Takaran minum :
 Bayi antara usia 6 bulan -1 tahun : 2 kali 1/2 sdt :
 Anak 1-3 tahun : 2 kali 1 sdt;
 Anak 4-5 tahun : 2 kali 1 1/2 sdt.
 Dapat digunakan obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan
seperti kodein, dekstrometorfan, dan antihistamin.
c. Pemberian makanan
 Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu
lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah.
 Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
d. Pemberian minuman
Kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita. Usahakan
pemberian cairan (air putih, air buah, dan sebagainya) lebih banyak dari
biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak dan mencegah kekurangan
cairan.

e. Lain-lain
 Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan
rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam à menghambat keluarnya panas.
 Jika pilek, bersihkan hidung untuk mempercepat kesembuhan dan
menghindari komplikasi yang lebih parah.
 Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat, yaitu yang berventilasi
cukup, dengan pencahayaan yang memadai, dan tidak berasap.
 Apabila selama perawatan dirumah keadaan memburuk, maka dianjurkan
untuk membawa ke dokter.
 Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, obat yang diperoleh tersebut
harus diberikan dengan benar sampai habis.

[24]
 Dan untuk penderita yang tidak mendapatkan antibiotik, usahakan agar
setelah 2 hari kembali ke dokter untuk pemeriksaan ulang.

6. Pencegahan
a. Berikan imunisasi cukup
b. Memberi gizi yang cukup
c. Membuang dahak jangan sembarangan
d. Menjaga kebersihan lingkungan dari kotoran hewan peliharaan
e. Dapur di beri ventilasi yang cukup, sehingga asap keluar dengan cepat
f. Perbanyak tanaman hijau agar udara tersaring dan segar
g. Tinggal di lingkungan yang bebas polusi

[25]
Satuan Acara Penyuluhan
PHBS ( Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat )

Topik/Materi : Cara Gosok gigi yang benar


Sasaran : Siswa-siswi SDN Sapugara
Hari/Tgl : Selasa, 16 Januari 2018
Alokasi Waktu : 08 .00 WITA s/d selesai .
Tempat : SDN Sapugara

A. TUJUAN.
1. Tujuan umum.
Mengurangi angka kejadian karies gigi dan gigi berlubang pada siswa-siswi
SD 02 Buwun Sejati.
2. Tujuan jangka pendek.
Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para siswa dalam menjaga
kebersihan gigi.
B. MATERI.   
 Pengertian gosok gigi
 Tujuan gosok gigi
 Manfaat gosok gigi yang baik dan benar
 Cara menggosok gigi yang baik dan benar
 Ciri-ciri gigi dan gusi yang sehat
 Penyebab karies gigi dan gigi berlubang
 Jenis makanan yang dapat menyebabkan karies gigi
 Pencegahan karies gigi
 Akibat tidak gosok gigi secara teratur
 Memilih sikat gigi yang baik
 Waktu yang tepat untuk menggosok gigi.

[26]
C. METODE

1. Jenis model pembelajaran: Pertemuan (tatapmuka)


2. Ceramah
3. diskusi
4. Demonstrasi

D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Sikat gigi
4. Pasta gigi
5. Ember dan gayung
6. Air
7. Cangkir plastic
8. Handuk.

E. KEGIATAN

Tahap Waktu Kegiatan pemberian Kegiatan sasaran


materi
Orientasi 5 menit  Memberikan salam,  Mejawab salam
memperkenalkan diri  Memperhatikan
20 menit
pembukaan  Menyampaikan maksud penjelasan
Working dan tujuan ( TIU dan  Memperhatikan
10 menit
(penyampaia TIK )  Menjawab dan
n materi )  Menjelaskan proses menyampaikan apa
Terminasi belajar mengajar yang diketahui
(penutup )  Mengkaji tingkat  Memperhatikan
pengetahuan sasaran  Memperhatiakn

[27]
terhadap materi yang dan
akan disampaikan mempraktekkan
dengan cara apersepsi secara langsung
atau secara lisan  Mendengarkan
 Menjelaskan pada  Menjawab
sasaran tentang : pertanyaan
a.Pengertian gosok gigi  Kooperatif,bersema
b.Tujuan gosok gigi ngat
c.Perawatan Gigi  Memperhatikan
d.Cara merawat gigi  Mendengarka
 Menjawab salam
 Mendemonstrasikan
cara gosok gigi yang
benar
 Mengevaluasi materi
yang telahdisampaikan
dengan pertanyaan
terarah
 Memberikan
reinforcement positif
 Menyimpulkan hasil
pendkes
 Kontrak waktu
berikutnya bila masih
dibutuhkan
 Salam penutup

[28]
F. EVALUASI.
Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
1. Jelaskan kembali pengertian gosok gigi
2. Menyebutkan tujuan gosok gigi
3. Menyebutkan perawatan gigi
4. Menjelaskan kembali cara merawat gigi
5. Menjelaskan kembali cara menggosok gigi yang benar.
Kriteria evaluasi :
1. Evaluasi struktur.
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan.
2. Evaluasi proses.
a. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung
b. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
e. Tanya jawab berjalan dengan baik.
3. Evaluasi hasil
a. Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar.
b. Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar.
c. Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.

[29]
Lampiran
MATERI GOSOK GIGI DENGAN BENAR
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-
hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari
penyakit gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.

A. MANFAAT MENGGOSOK GIGI YANG BENAR


1. gigi tampak bersih dan putih.
2. mengurangi bau mulut.
3. mencegah sakit gigi (misal karies gigi).

B. CARA MENYIKAT GIGI


1. Cara menggosok yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yg pendek
yaitu menggosok gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu, sebelum pindah
ke tempat yang lain
2. Gosoklah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan teratur dan
gosoklah gigi dengan teliti. Sikat gigi jgn ditekan sewaktu menggosok
3. Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menggosok gigi
adalah :
 bagian gigi yg berbatasan dengan gusi.
 di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah).
 pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi.
Menggosok gigi di rahang bawah
1. tangkai sikat gigi diletakkan sejajar dengan dataran pengunyah
2. perhatikan ujung-ujung bulu sikat terletak pada perbatasan gigi dengan gusi
3. sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit sehingga bulu sikat terararah pada
perbatasan gigi dengan gusi

[30]
Menggosok permukaan gigi yg menghadap ke gigi atau bibir.
1. Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang pendek. Sikat gigi
digerak-gerakkan di tempat. Gosoklah terlebih dahulu gigi-gigi yg terletak di
belakang
2. Sesudah itu barulah sikat gigi dipindahkan ke tempat berikutnya.
Menggosok gigi-gigi depan
1. Perhatikan letak sikat gigi.
2. Gerakan menggosok adalah atas bawah secara perlahan.
Menggosok permukaan gigi yang menghadap ke lidah
Perhatikan letak sikat gigi. Gosoklah dahulu gigi-gigi yang terletak di
belakang. Gerakan menggosok adalah maju mundur secara perlahan.
Menggosok dataran pengunyah
Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah
digosok dengan gerakan maju mundur secara perlahan.
C. CIRI-CIRI GIGI DAN GUSI SEHAT
1. tidak terasa sakit
2. tidak ada karies
3. saat mengunyah tidak terasa nyeri
4. leher gigi tidak kelihatan
5. tidak goyang
6. tidak terdapat plak
7. warna putih kekuningan
8. tidak terdapat karang
9. mahkota gigi utuh
10. berwarna merah muda
11. gusi yang terdapat di antara gigi yang satu dengan yang lain runcing/seperti
bulan sabit.
12. melekat erat pada tulang
13. jika dikeringkan seperti kulit jeruk
14. tidak sakit

[31]
15. tidak mudah berdarah
D. KARIES GIGI
Adalah lubang yang terbentuk pada permukaan gigi berupa iritasi dan hiperemi
pulpa.
E. PENYEBAB KARIES GIGI
Hubungan yang kompleks dari asam, plak, kuman, karbohidrat dan faktor
modifikasi. Sisa2 makanan yang menempel pada gigi → tempat kuman2
membentuk koloni → sisa makanan + kuman membentuk endapan (plak) → enzim
yang mengubah karbohidrat menjadi asam → melarutkan email gigi membentuk
lubang yang sangat kecil → besar dan berwarna hitam.
F. GEJALA KARIES GIGI
1. Gigi terasa ngilu bila kena rasa asam, manis, atau dingin dan gigi akan terasa
ngilu bila lubang di gigi kemasukan makanan.
2. Bila di tusuk maka gigi akan terasa ngilu, bila gigi diketuk atau ditekan tidak
terasa ngilu.
3. Pemeriksaan : pada iritasi pulpa ditemukan lubang gigi yang masih dangkal
pada permukaan gigi, kadang terasa ngilu kadang tidak. Bila sudah terjadi
hiperemi pulpa, terdapat lubang gigi yang dalam tapi belum mencapai pulpa.
Akibat Karies Gigi :
1. Bau mulut
2. terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan manis.
3. tidak bisa tidur atau aktivitas seharí-hari terganggu
4. keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak,
terdapat nanah dan pilek-pilek.
5. hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.
6. penyakit pada organ lain : penyakit jantung koroner, peradangan otot, penyakit
katup jantung, penyakit ginjal, penyakit mata, panyakit kulit.

[32]
G. JENIS MAKANAN YANG DAPAT MENYEBABKAN KARIES GIGI.
Makanan yang manis seperti permen, coklat, sari manis,  makanan yang terlalu
panas atau dingin dan setelah mengkonsumsi makanan tersebut tidak gosok gigi.
H. PENCEGAHAN KARIES GIGI
1. menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari, yaitu pagi hari setelah
makan dan sebelum tidur dan dengan cara yang benar.
2. makan makanan yang bergizi seperti : makanan yang mengandung protein,
karbohidrat, sellulosa, lemak, vitamin A. vitamin B1, vitamin B2, vitamin C,
vitamin D, vitamin K, flavinoid, mineral dan silika.
3. Pemeriksaan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali ke puskesmas.
4. Jika tidak sempat menggosok gigi, bisa dilakukan kumur-kumur dengan obat
kumur atau dengan air putih yang masak.
I. AKIBAT BILA TIDAK MENGGOSOK GIGI SECARA TERATUR.
Gigi menjadi kuning kecoklatan, bau mulut bertambah dan sakit gigi.
J. MEMILIH SIKAT GIGI.
Untuk menggosok gigi, lazimnya dipakai sebuah sikat gigi. Tetapi hal ini tentu
tergantung dari kemampuan setiap keluarga. Bila ingin membeli sikat gigi, maka
pilihlah:
1. Sikat gigi dgn tangkai yang lurus dan mudah dipegang
2. Kepala sikat gigi harus yang kecil. Sebagai patokan, panjang kepala sikat depan
sama dengan jumlah lebar keempat gigi depan di rahang bawah (lebar keempat
gigi seri bawah). Kalau kepala sikat gigi terlalu panjang maka bulu sikat gigi
dibagian tangkai boleh dipotong atau dicabut
3. Bulu sikat gigi harus sama panjangnya sehingga membentuk permukaan yang
datar.
4. Yang baik adalah sakit gigi dengan bulu sikat yang berderet tiga dan bulu sikat
terbuat dari nilon yg tidak terlalu kaku.

[33]
K. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENYIKAT GIGI
1. Minimal kita menyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan
kedua setelah menjelang tidur.
2. Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan
menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal tersebut
3. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah
makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan buah-buahaan
yang berserat dan mengandung banyak air.

[34]
Satuan Penyuluhan (SAP)
Cuci tangan

Judul : Cuci Tangan Memakai Sabun

Pokok Bahasan : Mencuci tangan dengan baik dan benar dengan


menggunakan sabun

Sub Pokok Bahasan : Cara mencuci tangan dengan benar

Waktu  : 08 .00 s/d selesai

Tempat  : SDN Sapugara.

Sasaran : Siswa-siswi SDN Sapugara

A. TUJUAN PENYULUHAN.
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah di berikan penyuluhan selama 1 jam, tentang cara mencuci
tangan yang benar di SDN Sapugara, di harapkan siswa-siswi (sasaran)
mengerti mengenai cara mencuci tangan yang benar dan dapat melakukan
teknik mencuci tangan dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, siswa dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan pakai sabun dengan benar.
b. Menyebutkan tujuan mencuci tangan dengan benar.
c. Menjelaskan pentingnya mencuci tangan pakai sabun dengan benar.
d. Menjelaskan waktu yang tepat untuk mencuci tangan  dengan benar.
e. Menjelaskan tentang bagaimana langkah – langkah mencuci tangan pakai
sabundengan benar.
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian cuci tangan pakai sabun   
2. Tujuan mencuci tangan
3. Pentingnya mencuci tangan pakai sabun

[35]
4. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan  
5. Langkah – langkah mencuci tangan pakai sabun
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. MEDIA & ALAT
1. Laptop
2.  LCD
3. Leaflet
4. Power Point.
E. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU TAHAP RESPON

5 menit Pembukaan :

 Mengucapkan salam.  Peserta menjawab salam


 Memperkenalkan diri  Peserta mengenal
 Menjelaskan maksud dan perawat
tujuan  Peserta mengerti tujuan
 Menyebutkan materi yang  Pesertabelumtau tentang
diberikan.  Mencuci tangan yang
 Menanyakan kesiapan benar
peserta.  Peserta sudah siap
15 menit Pelaksanaan :

1. Penyampaian materi :
 Menjelaskan tentang - Peserta mengetahui
pengertian mencuci tentangpengertian
tangan. mencuci tangan.
 Menjelaskan tentang - Peserta mengetahui
tujuan mencuci tangan. tujuanmencuci tangan.
 Menjelaskan pentingnya - Peserta mengetahui

[36]
mencuci tangan memakai pentingnya mencuci
sabun. tangan memakaisabun.
 Menjelaskanwaktu yang - Peserta mengetahui
tepat untuk mencuci waktu yang tepat untuk
tangan. mencuci tangan.
 Menjelaskan tentang - Peserta mengetahui
bagaimana langkah – bagaimana langkah-
langkah mencuci tangan langkah mencucitangan
pakai sabun dengan memakai sabun dengan
benar. benar.

15 menit Tanya Jawab :

- Memberikan kesempatan - Peserta bertanya


kepada peserta untuk kepada perawat.
bertanya

15 menit Evaluasi :

         Menanyakan kembali hal-hal Peserta dapat menjawab


yang sudah dijelaskan mengenai
pertanyaan.
cuci tangan yang baik dan benar

[37]
5 menit Penutup : Peserta mendengarkan.

        Menutup pertemuan Peserta menjawab salam


dengan menyimpulkan materi
yang telah dibahas

         Memberikan salam penutup

F. EVALUASI.
1. Persiapan :
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
c. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes
d. SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes.
2. Proses :
a. Peserta  datang tepat waktu
b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat
c. Peserta  aktif bertanya atau memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara efektif.
3. Hasil :
1. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan pakai sabun
dengan benar.
2. Peserta dapat menyebutkan tujuan mencuci tangan dengan benar.
3. Peserta dapat menjelaskan pentingnya mencuci tangan pakai sabun dengan
benar.
4. Peserta dapat menjelaskan waktu yang tepat untuk mencuci tangan  dengan
benar. Peserta dapat menjelaskan tentang bagaimana langkah – langkah
mencuci tangan pakai sabun dengan benar.

[38]
Lampiran

MATERI CUCI TANGAN BAIK DAN BENAR

A. DEFINISI MENCUCI TANGAN.


Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah
aliran air (Larsan, 1995).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, mencuci tangan dengan
sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari-
jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai kuman.
B. TUJUAN MENCUCI TANGAN.
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.
Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
4. Mencegah infeksi silang/infeksi nosokomial di RS
5. Menurunkan penyebab diare dan ISPA.
6. Dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal didalam usus, dan Flu
burung.
C. Mengapa Harus Menggunakan Sabun ?
Zat pembersih berbentuk sabun ini baik yang padat maupun cair akan membantu
proses pelepasan kotoran dan kuman yang menempel di permukaan luar kulit
tangan dan kuku. Dengan mencuci tangan yang benar menggunakan sabun maka
kotoran dan kuman akan terangkat sebagian. Meskipun demikian hal ini sangat
membantu mengurangi resiko terinfeksi.

[39]
D. WAKTU PENTING UNTUK CUCI TANGAN.
Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas
kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah
sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan?
a. Sebelum dan sesudah makan
            Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan
b. Setelah buang air besar
Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga diharuskan untuk
mencuci tangan
c. Setelah bermain
Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor. Seperti tanah.
Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai
bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak
menempel ditangan.
d. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah
belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan
yang lain.
e. Setelah bangun tidur.
Karena saat kita tidur kita tidak tahu apa yang telah kita pegang.
E. LANGAKAH-LANGKAH MENCUCI TANGAN YANG BENAR.
Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar :
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bersihkan kedua
pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri

[40]
dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu
keringkan memakai handuk atau tisu.
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan. Nah
sekarang tangan anda sudah bersih dan aman.

Catatan !

Bila tidak ada wastafel atau kran air, kita bisa menggunakan air yang di tuangkan
dengan gayung. Idealnya memang menggunakan sabun cair, tetapi bisa digunakan
sabun batangan.

2.

[41]
3.Penyuluhan Gizi Pada Ibu Hamil

Satuan Acara Penyuluhan


(SAP)
Hari/Tanggal            : Kamis , 18 Januari 2018
Jam/Waktu              : 08.00 Wita S/D Selesai
Pembahasan          : Gizi Pada Ibu Hamil
Sasaran                  : Ibu Hamil
Penyuluh         : Septia Nurul Ihsan
Tempat : Posyandu Desa Moteng Kec . Brang Rea

  I.    Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil selama 10


menit, diharapkan ibu  dapat mengerti dan memahami tentang berbagai
kebutuhan zat gizi  pada ibu hamil.
II.    Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan


ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil.

2. Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil.

3. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.

4. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil.

III.   Garis-Garis Besar Materi

1. Pengertian gizi seimbang ibu hamil

2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

3. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil

4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

[42]
IV.    Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

    V.    Media dan Alat Peraga

Leaflet

VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon Waktu


Pendahuluan
a.   Menyampaikan
salam
b.   Menjelaskan tujuan Membalas salam  
c.   Kontrak waktu Mendengarkan  
d.   Tes awal Memberi respon 2  menit
Inti
a.  Pengertian gizi
seimbang ibu hamil
b.    Kebutuhan zat gizi
untuk ibu hamil
c.    Manfaat gizi
seimbang untuk ibu
hamil
d.    Dampak
kekurangan gizi
pada ibu hamil
   
   
Mendengarkan dengan  
penuh perhatian 8  menit
Penutup    
·   Tanya jawab Menanyakan yang belum  5  menit

[43]
·   Menyimpulkan hasil jelas
penyuluhan  Aktif bersama
·    Memberi salam menyimpulkan
penutup  Membalas salam

Lampiran

[44]
MATERI GIZI IBU HAMIL
1.  Apa Yang Dimaksud Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil?
Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat
gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan
perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka
ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada
wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan
janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula,  bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk
pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau
bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan
lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan
pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang,
kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam
kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.

2. Kebutuhan Zat Gizi Untuk Ibu Hamil


a. ENERGI

[45]
Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah
dengan tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan
Penambahan energi:
1) TRIMESTER I: 100 kal
2) TRIMESTER II: 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu
(peningkatan volume darah, pertumbuhan uterus dan
payudara, penumpukan lemak)
3) TRIMESTER III: 300 kal untuk pertumbuhan janin dan
plasenta.
b. PROTEIN
Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari. Pada
1) TI : 1g/kg BB/ protein
2) T2 : 1,5g/kg BB/hari
3) T3 : 2g/kg BB/hari
Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi. Jenis
protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur, tahu, tempe,
kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll.
c. KARBOHIDRAT
1) Sebaiknya ½ dari kebutuhan energi
2) 80.000 kalori selama masa kehamilan untuk bayi yg sehat
3) 300kkal/hari selama 9 bulan.
4) Sumber karbohidrat utama: beras, serealia, gandum, dll.
d. LEMAK
¼ dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan
omega 3 harus lebih banyak karena u/ perkembangan pusat susunan
saraf termasuk sel otak. Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak
jagung, minyak biji matahari, minyak biji kapas. Sumber omega 3: minyak
ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan tuna), minyak kedelai, minyak zaitun,
minyak jagung.
e. ZAT BESI

[46]
Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari ® meningkat
200-300% buntuk plasenta & sel darah. Zat besi Berasal dari makanan &
suplementasi tablet Fe. Penyerapan Fe terganggu oleh kopi, teh, kalsium,
magnesium. Defisiensi Fe lebih berpengaruh pada ibu. Akan
menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan untuk
membewa O2 kepada janin dan sel ibu hamil. Distribusi Fe
1) 300mg besi ditransfer ke janin
2) 2 50-75mg untuk pembentukan plasenta
3) 450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
4) 200mg hilang ketika melahirkan
f. ASAM FOLAT
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu
mengembangkan sel syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari
Sumber asam folat adalah hati, sayuran, hijau, jeruk orange, kembang kol,
kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum, serealia, dll.
g. KALSIUM
Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk
persediaan si ibu. Kebutuhan :
1) umur >25 tahun: 1200mg/hari
2) umur ≤25 tahun: 800mg/hari
Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .
h. YODIUM
Kebutuhan: 200 mikrogram/hari. Kekurangan: janin hipotiroidisme,
kretinisme, kerusakan syaraf. Sumber utama: garam, makanan laut, air,
sayur. Manfaat gizi seimbang ibu hamil :
1) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
3) Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya

[47]
1. Terhadap Ibu
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
perdarahan, BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan
operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

4.Penyuluhan Gizi Kurang


Topik : Gizi Kurang
Hari / Tanggal : Rabu , 17 Januari 2018
Tempat : posyandu ingin maju 1 didesa moteng
Sasaran : Ibu Balita
Sub Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan tentang Gizi Kurang
 Pengertian Gizi Kurang
 Penyebab Gizi Kurang
 Tanda dan gejala Gizi Kurang
 Memantau Gizi Kurang
 PencegahanGizi Kurang
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan Posyandu ingin maju 1 di Desa Moteng dapat
mengetahui apa itu Gizi Kurang
b. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan, di harapkan :
 Keluarga Dapat Mengetahui Pengertian Gizi Kurang

[48]
 Keluarga Dapat Mengetahui Penyebab Gizi Kurang
 Keluarga Dapat Mengetahui Tanda dan Gejala Gizi Kurang
 Keluarga Dapat Mengetahui cara Memantau Gizi Kurang
 Keluarga Dapat Mengetahui Penatalaksanaan Gizi Kurang
B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ ALAT
a. Leaflet
b. Lembar balik

D. PELAKSANAAN KEGIATAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode


Kegiatan Peserta
1 Orientasi 5 1. Mengucapkan  Menjawab salam Ceramah
menit salam  Mendengarkan dan Tanya
2. Memperkenalkan  Memperhatikan jawab
diri  Brainstorming
3. Menjelaskan mengenai Gizi
tujuan kegiatan Kurang
yang akan
dilakukan
2 Kegiatan 10 1. Menjelaskan  Mendengarkan Ceramah
menit pengertian Gizi dan Tanya
Kurang jawab
2. Menjelaskan  Memperhatikan.
penyebab Gizi
Kurang

[49]
3. Menjelaskan  menyimak
tanda dan gejala
Gizi Kurang
4. Menjelaskan
Memantau Gizi
Kurang
5. Menjelasakan
Penatalaksanaan
Gizi Kurang
3 Terminasi 15 1. Memberi  Mendengarkan. Ceramah
menit kesempatan pada dan Tanya
keluarga untuk  Memperhatikan. jawab
bertanya.
2. Beri pujian  Menjawab salam
3. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
4. Mengucapkan
salam.

E. MATERI : Terlampir
F. MEDIA : Leafleat, Lembar balik

Lampiran
GIZI KURANG

1. Definisi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di
konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transfortasi,
penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

[50]
mempertahankan kehidupan dan fungsi normal dari organ-organ serta
menghasilkan energi. Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi
seperti protein, karbohidrat, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Penyebab Gizi Kurang
Gizi kurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a) Faktor diet / makanan
Makanan yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein dapat
menyebabkan akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang kurang
energi walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan menyebabkan
anak menderita marasmus.
b) Faktor social
Dimasyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya salah bila
dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan bahan makanan
tertentu banyak sekali di temukan, dapat mempengaruhi status gizi terutama
anak-anak, faktor sosial yang lain diantaranya keluarga yang mempunyai
banyak anak dan berpenghasilan rendah.
c) Faktor infeksi/ penyakit
Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena di
sebabkan karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena asupan
yang kurang akibat anak tidak nafsu makan.
d) Faktor kemiskinan.
Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan masyarakat
negara yang rendah dapat menyebabkan ketidak mampuan masyarakat
memenuhi bahan makanan sendiri di tambah dengan banyak timbulnya
penyakit infeksi dan lingkungan yang kotor, maka timbul gejala KEP lebih
cepat.

3. Manifestasi Klinis Gizi Kurang


Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3 tahap
antara lain :
 Kurang energi protein ringan :

[51]
Kurang energi ( malas ), Kenaikan berat badan berkurang atau berhenti dan
ada kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan atas menurun,
maturasi tulang terhambat, rasio berat terhadap tinggi normal menurun,
lipatan kulit normal kurang, aktivitas dan perhatian anak berkurang
dibandingkan anak yang sehat, kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan.
 Kurang enargi protein sedang :
Pucat karna anemia, mata tampak besar dan dalam, ubun-ubun besar dan
cekung, terjadi atropi otot, perut membucit dan cekung, rambut tipis, kulit
kusam, kering dan bersisik.
 Kurang energi protein berat.
Dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :
1) Kwashiorkor, gejala yang ditemukan :
Pertumbuhan anak terganggu, gangguan perkembangan mental, banyak
menangi, edema, penderita tampak lemah, tidak nafsu makan, rambut
tipis dan mudah di cabut, kulit kering, disertai penyakit infeksi, anemia dan
terjadi diare.
2) Marasmus gejalanya yang ditemukan :
Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel,
kesadaran menurun, kulit biasanya kering, dingin dan mengendur, terjadi
atropi otot, anak sering diare, perut cekung.
3) Marasmus dan kwashioorkor, gejala yang ditemukan:
Gambaran klinis memperlihatkan gejala campuran antara penyakit
marasmus dan kwshioorkor. Dengan penurunan berat badan dibawah
60% dari berat badan normal serta memperlihatkan tanda-tanda
kwashiorkor seperti, oedem, serta adanya kelainan perrtumbuhan rambut
dan jaringan kulit.

4. Untuk Memantau Gizi kurang


Untuk menangani kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan
perhatian khusus dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu dan
konfrehensif antara orang tua dan petugas kesehatan. Pemeriksaan kesehatan

[52]
yang harus dilakukan dokter dalam mendiagnosa Gizi buruk pada anak
mencakup: Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan anak untuk menentukan
Body Massa Index, pemeriksaan darah dan pemiriksaan X-ray untuk mengetahui
ada atau tidak nya kelainan-kelainan pada organ tubuh dan kondisi penyakit
tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap asupan nutrisi pada anak.
Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang
pengaturan pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan
tertentu untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan
diberikan vitamin dan berbagai suplemen tertentu. Namun Apabila dari
pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk pada anak karena penyakit
dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan terapi lanjutan lainnya.

5. Penatalaksanaan Gizi Kurang


Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah:
 Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dan
diberikan secara bertahap.
 Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus bagi
anak dibawah usia 2 tahun.
 Pemberian makanan tambahan.
 Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu.
 Kontrol berat badan secara rutin.
 Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan.
 Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang memiliki
anak balita

5.Penyuluhan Asi Eksklusif

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


ASI EKSKLUSIF
Pokok Bahasan : Asuhan Kebidanan
Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif
Sasaran : Ibu Menyusui

[53]
Waktu : Jum’at, 18 Januari 2018 Pukul 17.00-18.00 Wita
Tempat :Desa Beru Rt 006, wilayah kerja Puskesmas Brang Rea

A. LATAR BELAKANG
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama
yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak
yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum
terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya karena ASI belum atau tidak
keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan menyusui satu jam pasca
melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering digunakan untuk
tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan bayi
tidak terpenuhi haknya. Hal ini banyak terjadi pada bayi dimanapun, tidak terkecuali
di Lampung.

B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan
ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi bayi.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan
ibu mampu :
1. ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
3. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
4. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
5. ibu mampu menjelaskan  teknik cara menyusui yang benar
6. ibu mampu menjelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu
yang bekerja
7. ibu mampu memahami  masalah dalam menyusui dan penanganannya
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Metode

[54]
a) Ceramah
b) Tanya jawab
2. Media dan alat
a) Buku KIA
3. Waktu dan tempat
a) Hari / Tanggal : Jum’at, 18 Januari 2018
b) Pukul : 17.00-18.00
c) Tempat : Desa Beru

Setting Tempat
Media Keterangan :

: Presenter

: Fasilitator

: Observer

: Moderator

Pengorganisasian
 Presenter : Ainun Amriyantihairiah
 Moderator : Suci Ramadhan
 Fasilitator : Winda Kurnia Utari dan Nining Hardiyanti
 Observer : Yulia Rahmawati Sahrul
Rincian Tugas
 Presenter : Memberikan penyuluhan
 Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup
acara
 Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
 Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan

[55]
Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Kandungan ASI
3. Keuntungan ASI untuk ibu
4. Keuntungan ASI untuk bayi
5. Teknik cara menyusui yang benar
6. Masalah dalam menyusui dan penanganannya
Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan

1. Pembukaan 5  Mengucapkan  Menjawab salam Kata-


menit salam  Mendengarkan kata/
 Memperkenalkan dan menyimak kalimat
diri  Bertanya
 Menyampaikan mengenai
tentang tujuan perkenalan dan
pokok materi tujuan jika ada
 Menyampaikan yang kurang jelas
pokok
pembahasan
Kontrak waktu
Penyampaian Materi
2. Pelaksanaa 25  Menjelaskan  Mendengarkan Lembar
n menit Pengertian ASI penjelasan dan balik
Eksklusif menyimak
 Menjelaskan
kandungan ASI
 Menjelaskan
keuntungan ASI

[56]
untuk ibu
 Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk bayi
 Menjelaskan
teknik cara
menyusui yang
benar
 Menjelaskan cara
pemberian dan
penyimpanan ASI
bagi ibu yang
bekerja
 Memahami
masalah dalam
menyusui dan
penanganannya

a.      
3. Penutup 10  Memberikan  Bertanya Kata-
menit kesempatan  Sasaran dapat kata/
bertanya menjawab tentang kalimat
 Melakukan pertanyaan yang
evaluasi diajukan
 Menyampaikan  Mendengarkan
kesimpulan materi  Merespon
 Membagikan  Menjawab salam
leaflet dan
reinforcement
 Mengakhiri
pertemuan dan

[57]
menjawab salam

D.Kriteria Evaluasi
 Kisi-Kisi
N Tujuan Intruksional Khusus Jenis No Butir Nilai
o (TIK) Tes
1 Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif Uraian 1 1
2 Menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu Uraian 2 1
3 Menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi Uraian 3 1
4 Menjelaskan teknik cara menyusui yang Uraian 4 1
benar
5 Menjelaskan cara pemberian dan Uraian 5 1
penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
Jumlah 5
Butir Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif!
2. Jelaskan keuntungan ASI untuk ibu!
3. Jelaskan keuntungan ASI untuk bayi!
4. Jelaskan teknik cara menyusui yang benar!
Kunci Jawaban
1. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi serta dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.
2. Mengurangi insiden kanker payudara, mencegah perdarahan pasca
persalinan, mengurangi anemia, dapat digunakan sebagai metode kb
sementara, mempercepat kembali ke berat semula, mempercepat kembali ke
berat semula, steril, aman dari pencemaran kuman, selalu tersedia dengan
suhu yang sesuai dengan bayi, mengandung antibodi yang dapat
menghambat pertumbuhan virus, tidak ada bahaya alergi
3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi,ASI sebagai nutrisi,ASI
meningkatkan jalinan kasih sayang,dan Mengupayakan pertumbuhan yang
baik
4. Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan
dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.

[58]
a) Posisi ibu menyusui
1) Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang
ada sandaran punggung dan lengan.
2) Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu
jauh dari payudara
b)  Memasukkan puting susu
1) Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala
bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi menghadap ke
badan ibu.
2) Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat / paha kanan bayi.
3)  Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang
berwarna hitam ( aerola mamae )
4) Sentuhlah mulut bayi dengan puting susu
5) Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
6) puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
c) Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan
bayi dengan cara:
1) Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
2) Dengan menekan dagu bayi kebawah
3) Dengan menutup lubang hidung bayi
4) Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
d) Menyendawakan  bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lain, dengan cara:
1) Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan
sampai keluar sendawa
2) Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

[59]
Lampiran

MATERI
B. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja,
tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit,
bubur dan nasi tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh
pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI
baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara (WHO,2001)

[60]
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat diberikan sampai
bayi berusia 2 tahun.
C. KANDUNGAN ASI
ASI mengadung:
1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
 Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
 Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
 Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
 Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama
5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan
C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.
Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya dengan susu sapi.
KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
LEMAK 3,8 gr 3,8 gr
LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr
KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal
VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI
VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr
VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr
KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr
BESI 0,15 mgr 0,1 mgr

Perbedaan antara ASI dengan susu formula

[61]
Perbedaan ASI Susu Formula
Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, Tidak seluruh zat gizi
antara lain:faktor pembentuk sel- yang terkandung di
sel otak, terutama DHA, dalam dalamnya dapat diserap
kadar tinggi. ASI juga oleh tubuh bayi.
mengandung whey (protein utama Misalnya, protein susu
dari susu yang berbentuk cair) sapi tidak mudah
lebih banyak daripada kasein diserap karena
(protein utama dari susu yang mengandung lebih
berbentuk gumpalan) dengan banyak casein.
perbandingan 65:35. Perbandingan whey:
casein susu sapi adalah
20:80.
Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan Protein yang dikandung
kaya akan DHA (asam lemak tidak oleh susu formula
polar yang berikat banyak) yang berguna bagi bayi
dapat membantu bayi menahan lembu tapi kegunaan
infeksi serta membantu bagi manusia sangat
perkembangan otak dan selaput terbatas lagipula
mata. immunoglobulin dan gizi
yang ditambah di susu
formula yang telah
disterilkan bisa
berkurang ataupun
hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein Tidak mudah dicerna:
yang lebih mudah dicerna selain serangkaian proses
itu ada sejenis unsur lemak ASI produksi di pabrik
yang mudah diserap dan mengakibatkan enzim-
digunakan oleh bayi. Unsur enzim pencernaan tidak
elektronik dan zat besi yang berfungsi. Akibatnya
dikandung ASI lebih rendah dari lebih banyak sisa

[62]
susu formula tetapi daya serap pencernaan yang
dan guna lebih tinggi yang dapat dihasilkan dari proses
memperkecil beban ginjal bayi. metabolisme yang
Selain itu ASI mudah dicerna bayi membuat ginjal bayi
karena mengandung enzim-enzim harus bekerja keras.
yang dapat membantu proses Susu formula tidak
pencernaan antara lain lipase mengandung
(untuk menguraikan lemak), posporlipid ditambah
amilase (untuk menguraikan mengandung protein
karbohidrat) dan protease (untuk yang tidak mudah
menguraikan protein). dicerna yang bisa
membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di
perut lebih lama oleh
karena itu taji bayi lebih
kental dan keras yang
dapat menyebabkan
susah BAB dan
membuat bayi tidak
nyaman.
Kebutuhan Dapat memajukan pendirian Kekurangan menghisap
hubungan ibu dan anak. ASI payudara: mudah
adalah makanan bayi, dapat menolak ASI yang
memenuhi kebutuhan bayi, menyebabkan
memberikan rasa aman kepada kesusahan bayi
bayi yang dapat mendorong menyesuaikan diri atau
kemampuan adaptasi bayi. makan terlalu banyak,
tidak sesuai dengan
prinsip kebutuhan.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya Biaya lebih mahal:
alat-alat, makanan, dll yang karena menggunakan

[63]
berhubungan dengan alat,makanan,
pemeliharaan, mengurangi beban pelayanan kesehatan,
perekonomian keluarga. dll. Untuk memelihara
sapi. Biaya ini sangat
subjektif yang menjadi
beban keluarga.
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi Polusi dan infeksi:
bias menghindari penyucian botol pertumbuhan bakteri di
susu yang tidak benar ataupun hal dalam makanan buatan
kebersihan lain yang disebabkan sangat cepat apalagi di
oleh penyucian tangan yang tidak dalam botol susu yang
bersih oleh ibu. Dapat hangat biarpun
menghindari bahaya karena makanan yang dimakan
pembuatan dan penyimpanan bayi adalah makanan
susu yang tidak benar. bersih akan tetapi
karena tidak
mengandung anti
infeksi, bayi akan
mudah mencret atau
kena penularan lainnya.
Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih Penyusuan susu
mudah dibawa keluar, lebih formula dan alat yang
mudah diminum, minuman yang cukup untuk menyeduh
paling segar dan suhu minuman susu.
yang paling tepat untuk bayi.
Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut Penyusuan susu
untuk menghisap ASI, hal ini formula dengan botol
dapat membuat gigi bayi menjadi susu akan
kuat dan wajah menjadi cantik. mengakibatkan
penyedotan yang tidak
puas lalu menyedot
terus yang dapat

[64]
menambah beban ginjal
dan kemungkinan
menjadi gemuk.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI Bagi bayi yang
dapat menghindari alergi karena alergiterhadap susu
susu formula seperti mencret, formula tidak dapat
muntah, infeksi saluran menghindari mencret,
pernapasan, asma, bintik-bintik, muntah,infeksi saluran
pertumbuhan terganggu dan napas, asma,
gejala lainnya. kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu
formula.
Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim Tidak dapat membantu
bagi ibu ibu, lebih lambat datang bulan kontraksi rahim yang
sehabis melahirkan sehingga dapat membantu
dapat ber-KB alami. Selain itu pengembalian tubuh ibu
dapat menghabiskan kalori yang jadi rahim perlu dielus
berguna untuk pengembalian sendiri oleh ibu. Tidak
postur tubuh ibu. Berdasarkan dapat memperlambat
biodata statistik, ibu yang waktu datang bulan
menyusui ASI lebih rendah yang dapat
kemungkinan menderita kanker menghasilkan cara KB
payudara, kanker rahim dan alami. Berdasarkan
keropos tulang. biodata statistik, ibu
yang menyusui susu
formula lebih tinggi
kemungkinan menderita
kanker payudara.
(dr. Suririnah,2009)

[65]
D. Keuntungan ASI untuk Ibu
1. Mengurangi insiden kanker payudara
Hal ini terjadi karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen
tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker
payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan
progesterone.
2. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke
otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone
oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan.
3. Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan
mengurangi angka kejadian anemia
4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyui
adalah 11 bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan
hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI
yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat: bayi
berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI diberikan
secara eklusif.
5. Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui, lemak
tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh
6. Steril, aman dari pencemaran kuman 
7.  Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
8. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus

[66]
9. Tidak ada bahaya alergi
D. Keuntungan ASI untuk bayi
 ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi
bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.
 ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
 ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Walaupun
seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan memberikan susu formula,
tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar. Interaksi
yang timbul waktu menyusi antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman
bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk membangun dasar kepercayaan
bayi (basic sense of trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu),
maka selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.
 Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah
lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi
kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang  diberikan penyuluhan tentang ASI dan
laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak
sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu
tersebut segera memberikan ASI setelah melahirkan. Frekuensi menyusu yang
sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang
dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
E. Teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan
dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
1. Posisi ibu menyusui
 Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan.

[67]
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh
dari payudara
2.  Memasukkan puting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi
pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan
ibu.
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
memegang pantat / paha kanan bayi.
  Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya,
dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola
mamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
3. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi
dengan cara:
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
4.  Menyendawakan  bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lain, dengan cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai
keluar sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
F.  Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya
1. ASI kurang

[68]
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya
tidak, apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin
memberikan tambahan susu formula.
Penanganannya :
 Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
 Menyusuilah dengan sabar
  Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
  Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan
bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI

2. Bayi Bingung Puting


Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami
nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan
kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
Penanganannya :
 Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
 Menyusui dengan cara yang benar
 Menyusui lebih lama dan sering
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI
mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe.
Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
 Susui bayi segera setelah bayi lahir
 Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
 Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
 Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
 Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
 Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri

[69]
  Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Puting payudara nyeri
Rasa sakit akan  berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:
 Posisi menyusui sudah benar
  Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu
mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
  Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu dan
biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu
kering.

5.  Puting payudara lecet


Puting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:
 Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu sakit.
 Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar puting susu dan sesudah
menyusui.
 Puting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
 Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan
dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
 Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih
selama masa istirahat.
 Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun.
6. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada
putting yang terinfeksi.
 Penanganannya:
 Kompres air hangat
 Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
 Cukup istirahat

[70]
 Minum air putih minimal 2 liter/hari
 Minum anti biotic
 Lakukan perawatan payudara

6.Perawatan Payudara

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN PAYUDARA

I. PENGANTAR
Topik            : Perawatan payudara
Sub topic      : Perawatan payudara pada ibu hamil
Sasaran        : ibu-ibu hamil
Hari/tanggal : Jum’at, 18 Januari 2018
Jam               : 17.00-18.00 Wita
Waktu           : 20 menit
Tempat         : Desa Bru Rt 006, wilayah kerja Puskesmas Brang Rea

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan
mengerti tentang perawatan payudara pada ibu hamil.

III.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :

[71]
a. Pengertian perawatan payudara
b. Tujuan perawatan payudara
c. Manfaat perawatan payudara
d. Alat yang digunakan dalam perawatan payudara
e. Cara perawatan payudara pada ibu hamil
IV. MATERI
     Terlampir

V. METODE
1. Ceramah
2.Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Powerpoint
3. Stiker
4. Peralatan perawatan payudara

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 3 menit Pembukaan :
  Memberi salam   Menjawab salam
  Menjelaskan tujuan   Mendengarkan dan
pembelajaran memperhatikan
2 10 Pelaksanaan :
  Menjelaskan materi   Menyimak dan
penyuluhan secara mendengarkan
berurutan dan teratur
Materi :
Pengertian perawatan
payudara
Tujuan perawatan

[72]
payudara
Manfaat perawatan
payudara
Alat yang digunakan dalam
perawatan payudara
Cara perawatan payudara
pada ibu hamil

3 5 menit Evaluasi :
Meminta kepada ibu-ibu   Bertanya dan
untuk menjelaskan kembali menjawab pertanyaan
atau menyebutkan :

a. Pengertian perawatan
payudara
b. Tujuan perawatan
payudara
c. Manfaat perawatan
payudara
d. Alat yang digunakan
dalam perawatan
payudara
e. Cara perawatan
payudara pada ibu
hamil
4. 2 menit Penutup :
  Mengucapkan terima   Menjawab salam
kasih dan mengucapkan
salam

[73]
VIII. EVALUASI
     Essay
     Pertanyaan :
1.      Apa yang dimaksud dengan perawatan payudara?
2.      Apa tujuan dari perawatan payudara?
3.      Apa saja manfaat dari perawatan payudara?
4.      Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam perawatan payudara?
5.      Bagaimana cara perawatan payudara pada ibu hamil?
I X. LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL
A. Pengertian perawatan payudara
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara
agar air susu keluar dengan lancar.
B. Tujuan perawatan payudara
Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI, untuk menjaga kebersihan payudara sehingga
terhindar dari infeksi, untuk mengenyalkan puting susu supaya tidak mudah
lecet, untuk menonjolkan puting susu, menjaga bentuk buah dada tetap bagus,
dan untuk mengetahui adanya kelainan.
C. Manfaat perawatan payudara
Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama kehamilan
dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum ibu
menyusu bayinya kelak. Berikut ini perawatan payudara banyak manfaat, antara
lain:
1. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
2. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi
untuk menyusu.

[74]
3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan
lancar.
4. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya.
5. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.
Alat yang digunakan dalam perawatan payudara
a. Handuk
b. Kapas secukupnya
c. Baby oil atau secukupnya
d. Waslap
e. 2 baskom (masing-masing berisi air hangat dan air dingin)
Cara perawatan payudara pada ibu hamil
1. Langkah-langkah pengurutan payudara
a. Pengurutan pertama
Terdiri dari empat gerakan yang dilakukan pada kedua payudara selama lima
menit. Berikut tahap-tahap yang dilakukan pada pengurutan pertama :
- Licinkan kedua tangan dengan minyak
- Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara
- Lakukan pengurutan, dimulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri kearah
sisi kiri dan telapak tangan kanan ke arah sisi kanan
- Lakukan terus pengurutan ke bawah / ke samping. Selanjutnya,
pengurutan melintang. Telapak tangan mengurut ke depan, lalu kedua
tangan dilepas dari payudara
- Ulang gerakan 20-30 kali tiap satu payudara
b. Pengurutan kedua
Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah puting susu. Lakukan
gerakan ini sekitar 30 kali
c. Pengurutan ketiga
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari tangan
kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal

[75]
payudara dan berakhir pada puting susu. Lakukan tahap yang sama pada
payudara kanan. Lakukan dua kali gerakan pada setiap payudara.
 Pengompresan
Lakukan tahap pengompresan. Sebe;umnya, siapkan alat berupa dua buah
wadah/baskom kecil yang masing-masing diisi dengan air hangat dan air dingin
serta dua buah waslap. Selanjutnya, kompres kedua payudara dengan waslap
hangat selama dua menit, lalu ganti dengan kompres waslap dingin selama satu
menit. Kompres bergantian selama tiga kali berturut-turut dan akhiri dengan
kompres air hangat.

 Perawatan puting susu


Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merawat puting susu :
a. Kompres kedua puting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak
selama lima menit agar kotoran disekitar puting mudah terangkat
b. Jika puting susu normal, lakukan perawatan berikut. Oleskan minyak pada ibu
jari dan telunjuk, lalu letakkan keduannya pada puting susu. Lakukan gerakan
memutar kearah dalam sebanyak 30 kali putaran untuk kedua puting susu.
Gerakan ini untuk meningkatkan elastisitas otot puting susu
c. Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahap berikut :
- Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian
tekan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan
- Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting susu, lalu tekan serta
hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.
Catatan :
 Hindari gerakan yang dapat memarkan puting susu
 Hindari penarikan puting susu dan payudara keluar karena dapat merusak
jaringan-jaringan payudara
 Hindari penggesekan diatas payudara karena dapat menimbulkan rasa panas
pada kulit payudara

[76]
 Selesai melakukan perawatan payudara, pakailah bra atau BH yang menyangga
payudara dengan sempurna. Diharapkan dengan melakukan perawatan
payudara, proses menyusui nantinya dapat berjalan dengan lancar.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Cara Menyusui yang baik dan benar

Pokok Bahasan: Pendidikan Kesehatan pada Ibu Menyusui

Sasaran : Ibu Menyusui di Puskesmas Brang Rea

Tempat :Desa Bru Rt 006, wilayah kerja Puskesmas Brang Rea

Hari/Tanggal : Jum’at, 18 Januari 2018

Waktu : 17.00-18.00 Wita

Penyuluh : Ainun Amriyantihairiah

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu mengetahui dan
mengerti tentang posisi yang baik dan benar saat pemberian ASI pada bayi

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

[77]
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mampu:

a. Mengetahui pengertian ASI


b. Mengetahui pengertian ASI Eksklusif
c. Mengetahui pengertian ibu menyusui
d. Mengetahui manfaat dan kerugian menyusui
e. Mengetahui cara menyusui yang baik dan benar

B.Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian ASI
b. Pengertian ASI Eksklusif
c. Pengertian ibu menyusui
d. Manfaat dan Kerugian Menyusui
e. Cara menyusui yang baik dan benar
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta Media Metode
Penyuluhan

Pendahuluan 07.45- Mempersiapkan Masyarakat - -


08.00 peserta, alat dan menyiapkan diri di
pemateri ruang tunggu

Pembukaan 08.00– Pembukaan acara Mendengarkan Flipchart Ceramah


08.02 oleh moderator dan menjawab
salam
Penyampaian materi
oleh pemateri :

[78]
1. Memberi salam
pembuka
2. Memperkenalkan
diri dan anggota
3. Menjelaskan
tujuaan
4. Kontrak waktu
5. Membalas salam
6. Mendengarkan
Memberi respon

Penyajian 08.02– 1. Pengertian ASI Mendengarkan Flipchart Ceramah


08.22 2. Pengertian ASI dan memberikan
Leaflet
Eksklusif umpan balik
3. Pengertian ibu terhadap materi
menyusui yang disampaikan.
4. Cara menyusui
yang baik dan
benar
5. Demonstrasi cara
menyusui yang
baik dan benar

Penutup 08.22– 1. Tanya jawab - Mengajukan - Tanya


08.30 2. Menyimpulkan pertanyaan Jawab
hasil Penyuluhan mengenai materi
3. Memberikan yang kurang

[79]
salam penutup dipahami.
4. Menanyakan hal- - Menjawab
hal yang kurang pertanyaan yang
jelas diajukan.
5. Feedback dari ibu
6. Membalas salam

D. Setting Tempat
Keterangan :

: Penyuluh

: Fasilitator

: Observer

: Moderator

: Peserta penyuluhan

: flipchart

E. Media Penyuluhan
1. Media
Leaflet dan flipchart

2. Sarana
Ruang penyuluhan, meja dan kursi

[80]
3. Referensi
1. Suraji, S. 2011. panduan menyusui pas ibu. Bandung: Salemba Medika
2. Simkin, Penny. 2007. Panduan Lengkap Kehamilan Melahirkan dan Bayi.
Jakarta : Arcan
3. Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo
4. Musbikin, Imam. 2005. Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan.
Jogjakarta : Metra Pustaka

F. Pengorganisasian
Moderator: Suci Ramadhan

Penyaji : Ainun Amriyantihairiah

Observer : Nining Hardiyanti dan Winda Kurnia U.

Fasilitator : 1. Yulia Rahmawati S.

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Kehadiran peserta 75 %
 Persiapan alat dan media penyuluhan dan demonstrasi
2. Evaluasi Proses
 Moderator, penyuluh, observer, fasilitator dan peserta mampu menjalankan
fungsi dan perannya dengan baik.
 Peserta antusias dalam mendengarkan penyuluhan dengan kriteria : tidak
berbicara dengan peserta lainnya, menyimak penyaji dalam menyampaikan
materi, peserta aktif dalam diskusi dengan bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan penyaji.
 Peserta mendengarkan penjelasan yang disampaikan penyaji dan bertanya
tentang hal-hal yang belum dimengerti.
3. Evaluasi Hasil

[81]
Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan penyaji.
Lampiran 1 : Bahan Materi
Lampiran 2 : Leaflet

Lampiran

Materi Penyuluhan

ASI adalah Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang
berguna sebagai makanan bagi bayinya.Sedangkan ASI Ekslusif adalah perilaku
dimana hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sampai umur 6
bulan tanpa makanan dan ataupun minuman lain.

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan
alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh
kembang yang optimal. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi,
praktis, ekonomis, mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi (Musbikin, 2005)

ASI Eksklusif adalah peberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain walaupun hanya
air putih sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai dikenalkan
dengan makanan lain dan tetapdiberi ASI sampai bayi berusia 2 tahun.

[82]
Pemberian ASI eksklusif merupakan faktor penunjng kecerdasan bayi, memang
tidak mudah karena sanh ibu harus memberikannya selama 6 bulan, masa 6 bulan
inilah yang disebut ASI eksklusif. Pada masa 6 bulan bayi memang belum diberi
makanan selain susu, untuk itu ibu harus memberikan perhatian yang ekstra pada
bayi (Sarwono, 2008).

Menyusui merupakan pekerjaan biologic yang mulia bagi semua jenis mamalia
dan sebagai satu kesatuam dari fungsi reproduksi, menyusui adalah salah satu
insting. Namun dewasa ini, makin sedikit ibu-ibu yang mempraktekkan pekerjaan
mulia ini. Oleh karena itu kebiasaan menyusui saat ini penting untuk diamati dan
dicegah kemrosotannya.

Kebiasaan menyusui dan cara menyaih yang baik memegang peranan yang
penting dalam kesejahteraan serta pertumbuhan anak. Kepada para ibu harus
dijelaskan bahwa air susu ibu mengandung zat-zat yang diperlukan untuk
pertumbuhan bayi. Jumlah dan komposisi ASI akan berubah dari hari ke hari.
Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan bayi serta tergantung pada makanan dan
keadaan ibu (Penny, 2007).

A. Manfaat dan Kerugian Menyusui

Manfaat Menyusui Dengan Benar, Adalah :

1. Puting tidak lecet

2. Bayi merasa puas dan nyaman karna perlekatan menyusu pada bayi kuat

3. Bayi menjadi tenang

4. Bayi tidak gumoh atau muntah

5. Nutrisi pada bayi tercukupi

Kerugian Menyusui Tidak Benar, adalah :

1. Puting menjadi lecet

2. ASI tidak keluar secara Optimal sehingga mempengaruhi


produksi ASI

3. Bayi enggan menyusu

[83]
4. Perut bayi kembung

B. Cara Menyusui Yang Baik dan Benar


1. Cara Menyusui Yang Benar
Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlengkatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi , 2004).

Memberikan ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat
kondisi ibu senyaman mungkin. Selama bebrapa minggu pertama, bayi perlu
diberi ASI setiap 2,5-3 jam seklai. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian
besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi
berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang
malam sehingga tidak perlu lagi member makan di malam hari (Sarwono, 2008).

2. Posisi Menyusui Yang Benar


a. Macam-macam posisi ibu saat menyusui
1. The cradle
Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Bagaimana caranya?
Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga
bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan.
Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya
pada siku Anda.
2. The cross cradle hold
Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala,
mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar
atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu
dengan puting payudara kecil.
3. The football hold
Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda
dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang
memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan
dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi,
Anda butuh bantal untuk menopang bayi.

[84]
4. Saddle hold
Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi
duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau
sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi
Anda sendiri.
5. The lying position
Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak
kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada
malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan
kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.

Sadle Hold

[85]
Dari macam-macam posisi tadi ada dua posisi yang benar bagi ibu dan bayi
ketika menyusui, yaitu:

1. Berbaring miring miring, ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI
yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau nyer

2. Duduk, penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada pungung


ibu, dalam posisinya tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuanya. Ini
mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila diatas tempat tidur, di
lantai, atau duduk dikursi.

b. Langkah-langkah meyusui yang baik dan benar

Adapun langkah menyusui bayi yang benar:

1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.

2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya.

3. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting


susu.
4. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
5. Posisikan bayi dengan benar

a. Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat


lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
b. Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat
lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
c. Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
d. Mulut bayi berada di depan puting ibu.

[86]
e. Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara
tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau
diletakkan di atas dada ibu.
f. Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
g. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar,
kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan
putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.

5. Cek apakah perlekatan sudah benar


a. Dagu menempel ke payudara ibu.
b. Mulut terbuka lebar.
c. Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke
dalam mulut bayi.
d. Bibir bayi terlipat keluar.
e. Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi
memerah ASI).
f. Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti
menelan.
g. Ibu tidak kesakitan.
h. Bayi tenang.
i. Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan
produksi ASI tetap banyak (Penny. 2008).

[87]
SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Anemia pada ibu hamil

Sasaran : Ibu hamil di desa Beru, kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat

Tempat : Rumah warga

Hari / Tanggal : Selasa, 16 Januari 2018

[88]
Alokasi Waktu : 30 menit

Penyuluh : Widya Indraswari

A. Tujuan Instruktusional
 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil di desa Beru diharapkan dapat
mengerti tentang penyakit anemia pada ibu hamil.
 Tujuan Khusus
1) Menjelaskan pengertian anemia pada ibu hamil
2) Menjelaskan tentang ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3) Menjelaskan tentang penyebab anemia pada ibu hamil.
4) Menjelaskan tentang akibat anemia pada ibu hamil
5) Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu
hamil
6) Menjelaskan tentang cara minum tablet zat besi yang benar

B. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian anemia pada ibu hamil.
2. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia.
3. Penyebab anemia pada ibu hamil.
4. Akibat anemia pada ibu hamil.
5. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil.
6. Cara minum tablet zat besi yang benar.

C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta Metode Media
Penyuluh
Pendahuluan 5 menit  Memberi salam  Menjawaab Ceramah -
dan salam
memperkenalka  Mendengarkan
n diri dan

[89]
 Menjelaskan Memperhatikan
tujuan
penyuluhan
 Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan
disampaikan
 Menyampaikan
kontrak waktu
Penyajian 20 menit  Penyampaian  Menyimak dan Ceramah Leafle
materi memperhatikan t
Menjelaskan
materi
penyuluhan
secara
berurutan dan
teratur
1. Pengertian
anemia pada ibu
hamil.
2. Ciri-ciri ibu hamil
dengan anemia.
3. Penyebab
anemia pada ibu
hamil.
penyebabnya.  Menanyakan hal Tanya
4. Akibat anemia yang belum jelas jawab
pada ibu hamil.
5. Penatalaksanaa
n dan

[90]
pencegahan
anemia pada ibu
hamil.

Materi :
 Evaluasi
Menanyakan
kembali hal-hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai
Anemia
Penutup 5 menit  Menutup  Mendengarkan Ceramah -
pertemuan  Menjawab salam
dengan
menyimpulkan
materi yang
telah dibahas
 Memberikan
salam penutup

D. EVALUASI
1. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertian anemia pada ibu
hamil.
2. Peserta mengetahui ciri-ciri ibu hamil dengan anemia.
3. Peserta mengetahui penyebab anemia.
4. Peserta mengetahui akibat anemia pada ibu hamil.
5. Peserta mengetahui, memahami, serta mampu melakukan penatalaksanaan
dan pencegahan anemia pada ibu hamil.

6. MATERI

[91]
(Terlampir)

MATERI

1. Pengertian Anemia pada Ibu Hamil


Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung
eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen
oleh darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga parameter
tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan
akut, dan kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya
sampai pada label anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang
menyebabkan anemia tersebut. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).

2. Ciri-Ciri Ibu Hamil dengan Anemia


Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan
ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam
darah.

Ciri-ciri tersebut antara lain : (syaifuddin:2002)


a. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
b. Lemah
c. Letih
d. Lesu
e. Lunglai
f. Nafas terengah-engah
g. Nyeri dada
h. Mudah pingsan
3. Penyebab Anemia pada Ibu Hamil

[92]
Hampir semua anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi/
kekurangan zat besi. Adapun etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan
menurut Amiruddin,dkk tahun 2004 diantaranya sebagai berikut:
a. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma
b. Kurangnya zat besi dalam makanan
c. Kebutuhan zat besi meningkat
d. Gangguan pencernaan dan absorbsi
4. Akibat Anemia pada Ibu Hamil
Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut penelitian tingginya
angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan
rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat
pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuaensi komplikasi
pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas,
berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat.
Perdarahan antepartum dan post partum lebih sering di jumpai pada wanita yang
anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat
mentolerir kehilangan darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan
hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur atau
prematur), gangguan proses persalinan (atonia, partus lama, perdarahan),
gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi, stress,
dan produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (dismaturitas, mikrosomi,
BBLR, kematian periinatal, dll) (Yeyeh, 2010).
5. Penatalaksanaan dan Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil
Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara
pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil
biasanya tidak hanya mendapat preparat besi tetapi juga asam folat. Dosis
pemberian asam folat sebanyak 500µg dan zat besi sebanyak 120mg. Pemberian
zat besi sebanyak 30gram per hari akan meningkatkan kadar hemoglobin sebesar
0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari. Berikut upaya pencegahan dan
penaggulangan anemia (Sulistyoningsih,2011) :

[93]
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Perhatikan komposisi hidangan setiap kali makan dan makan makanan yang
banyak mengandung besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam,
hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-
kacangan, tempe). perlu juga makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang
banyak mengandung vitamin C(daun katuk, daun singkong, bayam, jambu,
tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan
zat besi dalam usus. Makanan yang berasal dari nabati meskipun kaya akan
zat besi, namun hanya sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh usus.
b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah
darah (tablet besi/tablet tambah darah).
c. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti :
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
6. Cara Minum Tablet Zat Besi yang Benar
a. Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan kopi
karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga
manfaatnya menjadi berkurang.
b. Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti
perut terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja berwarna
hitam.
c. Untuk mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi setelah makan malam,
menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi disertai makan
buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll.
d. Simpanlah tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari
langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup
kembali dengan rapat. tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya tidak
diminum.
e. Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan darah.

[94]
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data
Pengambilan data dilaksanakan pada hari Senin, 15 Januari 2018 pukul
09.00-12.00 WITA. Data diambil di Puskesmas Brang Rea. Di wilayah kerja
Puskesmas Brang Rea terdapat 9 Desa/Kelurahan. Data yang didapatkan berupa
data kependudukan, data profil Puskesmas Brang Rea.
B. Analisis Data
Analisis data dilaksanakan pada hari Senin, 15 Januari 2018 pukul 14.00-
16.00. Didapatkan hasil berupa prioritas masalah dan program unggulan serta

[95]
rencana program yang akan dilaksanankan. Program unggulan berupa pelayanan
primer pada ibu hamil yang bertujuan untuk mensukseskan program puskesmas
dalam penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) akibat
anemia pada masa kehamilan.
C. Penyusunan POA
Penyusunan POA dilaksanakan pada hari Senin, 15 Januari 2018 pukul
19.00- 23.00 WITA. Poa dilampirkan
D. Konsultasi POA Dengan Pembimbing Lahan Dan Pembimbing Pendidikan
Konsultasi POA dilaksanakan pada hari Senin, 15 Januari 2018 pukul 14.00-
16.00 WITA. Konsultasi POA dilakukan dengan pembimbing lahan praktik dan
dosen pembimbing pendidikan dengan perbaikan format POA dan perbaikan
kelengkapan isi POA.
E. Survei Lokasi Kegiatan Program Unggulan
Survei lokasi kegiatan program unggulan dilaksanakan pada hari Selasa, 16
Januari 2018 pukul 15.00-16.00 Wita. Survei lokasi kegiatan program dilakukan
dalam rangka persiapan kegiatan program unggulan dan perencanaan alur kegiatan
program unggulan yang di diskusikan bersama bidan desa Beru.

F. Pelaksaan Mini Loka Karya


Mini lokakarya dilaksanakan pada hari selasa, 16 Januari 2018 pukul 08.30-
11.30 wita di aula Puskesmas Brang Rea. Tamu yang hadir khususnya kepala
puskesmas, staf pemegang program di puskesmas, serta semua peserta KKN di
Puskesmas. Berdasarkan identifikasi masalah yang ada di wilayah kerja puskesmas
yaitu masih belum tercakupnya program kesehatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Brang Rea, tingginya kasus kejadian Penyakit seperti Anemia, DM, Asam Urat,
Diare, dan ISPA, serta masih kurangnya keaktifan masyarakat dalam mendukung
program yang diterapkan oleh Puskesmas misalnya kurangnya jumlah lansia, ibu
hamil yang aktif melakukan pemeriksaan saat posyandu. Setelah membahas

[96]
mengenai masalah yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea
kemudian di bahas rencana program yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN
Poltekkes Mataram guna mendukung program yang sudah ada dari Puskesmas
serta Program tambahan yang dirumuskan oleh Mahasiswa KKN untuk
menyelesaikan masalah yang sudah diidentifikasi. Adapun rencana program yang
dirumuskan adalah Pemeriksaan Ibu hamil, KIE ibu hamil, Pemeriksaan Hb,
Penyuluihan ASI ekslusif, Penyuluhan Perawatan payudara, Konsultasi Kadar gizi
ibu hamil dan balita, demonstrasi TTG tentang Gizi pada ibu hamil dan ibu
menyusui, Pemeriksaan Kesehatan Lansia, Penyuluhan PHBS dan demonstrasi
cuci tangan di SD Sapugara di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
Peserta Mini Lokakarya mengikuti dan memperhatikan semua pemaparan
masalah serta program yang dijelaksan oleh mahasiswa. Setelah selesai sesi
penyampian program kemudian peserta Mini Lokakarya kemudian diberikan
kesempatan untuk mengeluarkan pendapat serta saran untuk perbaikan program
serta untuk menyesuaikan program yang dirumuskan oleh mahasiswa dengan
jadwal yang telah di tetapkan oleh pihak puskesmas. Hasil diskusi bersama yang
dilakukan bahwa POA yang berisi kegiatan yang telah dipaparkan menyesuaikan
dengan jadwal program dari Puskesmas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kegiatan Mini Lokakarya yang dilakukan berjalan lancar walaupun dengan beberapa
hambatan.
G. Mengikuti Posyandu
1. Penyuluhan Kesehatan Hipertensi di Prolanis Puskesmas Brang Rea
Penyuluhan ini di lakukan pada hari Selasa, 22 Januari 2018, pukul 08.00
– 09.30 WITA. Lokasinya berada di Puskesmas Brang Rea. Sasarannya meliputi
Lansia. Kegiatan dimulai dari senam lansia kemudian dilanjutkan dengan
penyuluhan Hipertensi.
2. Pemeriksaan ibu hamil tentang kehamilan
Dilakukan pemeriksaan ibu hamil pada waktu posyandu yang
dilaksanakan di Beru. Posyandu di desa Beru jumlah ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan sebanyak 16 orang dan sudah mencapai sasaran. Dari semua ibu
hamil tersebut diperoleh data bahwa keadaan umum ibu dan janin baik namun,

[97]
ada 2 ibu hamil yang mengalami anemia ringan. Pada ibu tersebut diberikan
KIP/K bahwa dia termasuk hamil berisiko, jadi harus waspada dan rutin
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.
3. Demostrasi TTG bahan lokal
Kegiatan ini dilaksanakan Hari Jum’at 19 Januari 2018 pukul 09.00-10.30
WITA. Materi kegiatan TTG adalah demonstrasi masak dengan menggunakan
bahan pangan lokal sebagai bahan utamanya yaitu pembuatan “Puding Daun
Kelor ”. Sasaran diberikan materi dalam bentuk resep yang isinya cara mengolah
“Puding Daun Kelor” dan pada pelaksanaannya salah satu warga ditunjuk untuk
bersama-sama ikut membantu memasak. Hasil pembuatan “Puding Daun Kelor”
dibagikan kepada sasaran yang datang.

H. Melaksanakan program unggulan “Gebyar Generasi Sehat Tanpa Anemia


Untuk Mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Di Wilayah Kerja
Puskesmas Brang Rea”.
1. Pemeriksaan ANC
Dilakukan pemeriksaan ibu hamil pada waktu posyandu yang dilaksanakan
di Poskesdes Desaberu. Jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
sebanyak 15 ibu hamil dari 10 target ibu hamil. Dari semua ibu hamil tersebut
diperoleh data bahwa keadaan umum ibu dan janin baik.
Dari 15 ibu hamil , ada 1 ibu hamil yang mengalami anemia ringan
kemudian diberikan penyuluhan tentang nutrisi pada ibu hamil, tanda – tanda
bahaya pada ibu hamil. Pada ibu tersebut bahwa dia termasuk ibu hamil beresiko,
jadi harus waspada dan rutin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.

[98]
2. Penyuluhan ASI Ekslusif
Penyuluhan asi eksklusif telah dilaksanakan pada hari jum’at 18 januari
2018 pukul 09.00-10.00 WITA. Ibu nifas yang hadir dan mendapat penyuluhan
asi eksklusif dari 10 target ibu nifas sejumlah 8 orang saja yang bisa
menjelaskan cara teknik menyusui. Dari 8 ibu telah mengerti penjelasan dan
penyuluhan yang telah diberikan. Setelah melakukan kegiatan, hanya 8 orang
yang mengikuti pemeriksaan kegiatan. Kedelapan ibu tersebut mampu
menjelaskan pengertian ASI, mampu menyebutkan keunggulan ASI, mampu
menyebutkan hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI, mampu menyebutkan
alasan pemberian ASI segera setelah bayi lahir, dan mampu menyebutkan cara
mengetahui bayi cukup memperoleh ASI.
3. Perawatan Payudara
Penyuluhan perawatan payudara telah dilaksanakan pada hari jum’at 18
januari 2018 pukul 09.00-10.00 wita. Ibu nifas yang hadir sejumlah 8 orang,
kedelapan telah mengerti penjelasan yang telah diberikan dan bersedia
mempraktikkan dirumah. Setelah melakukan kegiatan, hanya 8 orang yang
mengikuti pemeriksaan kegiatan. Kedelapan ibu tersebut mampu menjelaskan
pengertian perawatan payudara, mampu menyebutkan manfaat perawatan
payudara, mampu menyebutkan alat-alat perawata payudara dan mampu
melakukan perawatan payudara sendiri.
4. Konsultasi KADARZI Bumil
Konseling gizi ibu hamil diberikan berdasarkan pemeriksaan hb dan
pemeriksaan LILA ibu hamil apakah ada yang mengalami KEK atau tidak,
diketahui bahwa terdapat 1 orang ibu hamil yang mengalami anemia, ibu-ibu
diberikan konseling gizi mengenai makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk
menaikkan kadar Hb pada ibu hamil contohnya telur, daging serta sayuran hijau.
Diberikan pula leaflet yang berisi mengenai makanan yang sebaiknya
dikonsumsi dan dibatasi oleh ibu hamil serta Bahan Penukar dan URT (Ukuran
Rumah Tangga).
Dari sasaran yang ditetapkan yaitu 15 Ibu hamil,yang datang keposyandu
adalah 6 ibu hamil dan terdapat 2 ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu

[99]
yang berusia >40 tahun dengan hasil pemeriksaan yaitu < 23 cm. Pada ibu hamil
yang mengalami KEK diberikan konseling mengenai makanan yang sebaiknya
dikonsumsi untuk meningkatkan berat badan sehingga lingkar lengan atasnya
dapat bertambah seiring dengan usia ibu tersebut.
5. Pemeriksaan Hb
Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin pada ibu hamil, jumlah ibu
hamil yang mengikuti pemeriksaan sesuai dengan jumlah sasaran yaitu dari 12
ibu hamil dan 16 orang ibu hamil yang datang untuk melakukan pemeriksaan
hemoglobin. Dari semua ibu hamil tersebut diperoleh data bahwa kadar
hemoglobin yang didapatkan untuk ibu hamil normal sebayak 14 orang dan 2 ibu
hamil yang kadar hemoglobinnya rendah.
I. Penyuluhan Ke Sekolah
Pelaksanaan Program penyuluhan ke sekolah dasar di wilayah kerja
Puskesmas Brang Rea yaitu pada SDN Sapugara yang telah dilaksanakan pada
hari Selasa 16 Januari 2018 pukul 08.00-10.00 Wita. Penyuluhan diberikan kepada
siswa dan siswi SD diwilayah kerja Puskesmas Brang Rea sejumlah 44 siswa dan
siswi SD kelas 2, 3 dan 4 di SDN Sapugara Wilayah kerja Puskesmas Brang Rea.
Penyuluhan yang diberikan antara lain penyuluhan PHBS, demontrasi cara mencuci
tangan yang baik dan benar sert cara mengosok gigi.
J. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu pada Lansia
Dilakukan pemeriksaan kadar gula darah pada lansia, jumlah lansia yang
datang hanya 24 orang dari target sasaran yaitu 40 orang, di karenakan situasi yang
tidak mendukung (hujan). Dari semua lansia tersebut diperoleh data bahwa kadar
gula darah yang didapatkan untuk lansia normal sebanyak 15 orang dan 9 orang
lansia yang kadar gula darahnya lebih dari nilai normal (hiperglikemia).

[100]
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dengan diadakan KKN sebagai program intrakulikuler ini dapat
memberikan penyempurnaan dalam sistem pendidikan baik yamg berhubung
denagan institusi yang bersangkutan maupun masyarakat yang terlibat langsung
dalam proses Kuliah Kerja Nyata (KKN). Secara umum kesimpulan akhir dari
kegiatan yang telah dilakaukan di Puskesmas Brang Rea Kab. Sumbawa Barat
dari tanggal 12 Januari 2018 sampai dengan 26 Januari 2018 adalah :
1. Dari data yang didapatkan jumlah yang datang untuk memeriksa
kesehatannya sebanyak 24 Lansia yang ada di Lingkungan Kerja Puskesmas
Brang Rea. Sebagian besar keluhan yang dialami oleh lansia yaitu
Rheumatoid atau yang lazim disebut Rheumatic, Hipertensi dan diikuti

[101]
penyakit-penyakit lain seperti gatal-gatal, batuk, flu, demam, dll. Bersamaan
dengan pemerksaan Lansia, Lansia yang tekanan darahnya Lansia tinggi
/hipertensi langsung diperiksa konseling tentang penyait hipertensi.
2. Dari data ibu hamil yang didapatkan sebanyak 16 orang yang hadir dalam
pemeriksaan kesehatan ibu hamil. Dari hasil pemeriksaan terdapat 2 ibu
hamil yang mengalami resiko anemia ringan.
3. Dari hasil penyuluhan pada ibu hamil tersebut, sebagian ibu hamil yang hadir
mengerti tentang penyuluhan yang diberikan.

B. Saran
1. Untuk Institusi Pendidikan
Untuk KKN selanjutnya disarankan agar melanjutkan program KKN yang
belum terlaksana pada KKN kali ini, yaitu penyuluhan tentang kecacingan
pada anak SD, program SDIDTK, dan program kelas ibu hamil.

2. Untuk Masyarakat
a) Agar sebaiknya masyarakat lebih meningkatkan kesadaran tentang
kesehatan terutama untuk ibu hamil memeriksakan kehamilan dengan
teratur.
b) Untuk Lansia yang memiliki keluhan diabetes (kencing manis) diharapklan
memenuhi makanan yang harus dikurangi dan dihindari, serta
mengkonsumsi obat secara teratur yang dianjurkan untuk memeriksa
secara rutin gula darah ditenaga kesehatan.
3. Untuk Mahasiswa
Untuk lebih meningkatkan keberhasilan dari program KKN itu sendiri
diharapkan peran aktif dari semua pihak yaitu masyarakat, mahasiswa, dan
institusi yang terlibat langsung dalam kegiatan KKN ini, sehingga peningkatan
kesehatan dapat terealisasi dengan baik.

[102]
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan
Dengan diadakan KKN sebagai program intrakulikuler ini dapat
memberikan penyempurnaan dalam sistem pendidikan baik yang berhubungan
dengan institusi yang bersangkutan maupun masyarakat yang terlibat langsung
dalam proses Kuliah Kerja Nyata (KKN). Secara umum kesimpulan akhir dari
kegiatan yang telah dilakaukan di Puskesmas Brang Rea Kabupaten Sumbawa
Barat dari tanggal 12 Januari sampai dengan 26 Januari 2018 adalah :
4. Dari data yang didapatkan jumlah yang datang untuk memeriksa
kesehatannya sebanyak 24 Lansia yang ada di Lingkungan Wilayah kerja
Puskesmas Brang Rea. Sebagian besar keluhan yang dialami oleh lansia
yaitu lansia mengeluh sering minum dan sering kencing atau yang lazim

[103]
disebut Kencing manis, Hipertensi dan diikuti penyakit-penyakit lain seperti
gatal-gatal, batuk, flu, demam, dll. Bersamaan dengan pemerksaan Lansia,
Lansia yang tekanan darahnya tinggi /hipertensi langsung diperiksa konseling
tentang penyait hipertensi.
5. Dari data ibu hamil yang didapatkan sebanyak 16 orang yang hadir dalam
pemeriksaan kesehatan ibu hamil. Dari hasil pemeriksaan terdapat 2 ibu
hamil yang mengalami kehamilan beresiko dengan anemia ringan.
6. Dari hasil penyuluhan pada ibu hamil tersebut, sebagian ibu hamil yang hadir
mengerti tentang penyuluhan yang diberikan.
D. Saran
1. Untuk Institusi Pendidikan
Untuk KKN selanjutnya disarankan agar melanjutkan program KKN yang
belum terlaksana pada KKN kali ini yaitu penyuluhan tentang kecacingan
pada anak SD, program SDIDTK dan program kelas ibu hamil.

2. Untuk Masyarakat
c) Agar sebaiknya masyarakat lebih meningkatkan kesadaran tentang
kesehatan terutama untuk ibu hamil memeriksakan kehamilan dengan
teratur.
d) Untuk Lansia yang memiliki keluhan diabetes(kencing manis) diharapklan
memenuhi makanan yang harus dikurangi dan dihindari, mengkonsumsi
obat secara teratur serta sangat dianjurkan untuk memeriksakan secara
rutin gula darahnya ditenaga kesehatan.
3. Untuk Mahasiswa
Untuk lebih meningkatkan keberhasilan dari program KKN itu sendiri
diharapkan peran aktif dari semua pihak yaitu masyarakat, mahasiswa, dan
institusi yang terlibat langsung dalam kegiatan KKN ini, sehingga peningkatan
kesehatan dapat terealisasi dengan baik.

[104]
BAB VI

RINGKASAN

N Bidang Rumusan Macam Situasi Target Situasi Faktor Faktor Jumlah Sumber
o Masalah Kegiatan awal akhir penduku Pengham Dana Dana
ng bat

1 Kebidana Pemeriks Melakukan 16 bumil 12 16 bumil Partisipa - Rp. Dana


n aan Ibu pemeriksa bumil si Bumil 80.000 mahasis
Hamil an wa
kehamilan
(ANC)

2 Kebidana Pemeriks Melakukan 5 ibu 5 ibu 5 ibu Partisipa Kurangny Rp. Dana
n aan PNC pemeriksa Nifas Nifas Nifas si Ibu a 100.000 mahasis
an PNC Nifas ketersedi wa
aan

[105]
tempat
yang
memadai

3 Kebidana Penyuluh Melakukan 5 ibu 5 ibu 5 ibu Partisipa Kurangny Rp. Dipa
n an ASI penyuluha Nifas Nifas Nifas si Ibu a 80.000 Poltekke
Ekslusif n ASI Nifas ketersedi s
Ekslusif aan
tempat
yang
memadai

4 Kebidana Penyuluh Melakukan 5 ibu 5 ibu 5 ibu Partisipa Kurangny Rp. Dipa
n an teknik penyuluha Nifas Nifas Nifas si Ibu a 80.000 Poltekke
menyusui n teknik Nifas ketersedi s
yang baik menyusui aan
dan benar yang baik tempat
dan benar yang
memadai

5 Kebidana Perawata Melakukan 5 ibu 5 ibu 5 ibu Partisipa Kurangny Rp. Dipa
n n perawatan Nifas Nifas Nifas si Ibu a 80.000 Poltekke
payudara payudara Nifas ketersedi s
aan
tempat
yang
memadai

6 Gizi Penyuluh Melakukan 16 bumil 12 16 bumil Partisipa - - Dipa


an dan konseling bumil si Bumil Poltekke
konsultasi KADARZI s
gizi ibu hamil

7 Gizi Penyuluh Melakukan 74 74 17 orang Partisipa Kurangny - Dipa


an dan konseling orang orang yang si a Poltekke
konsultasi KADARZI mengikut masyara ketersedi s
gizi balita i kat aan
penyuluh tempat
an dan yang
konsulta memadai
si gizi
balita

8 Gizi Puding Pembuata 15 15 Kegiatan Partisipa Peserta Rp.120.0 Dipa


daun kelor n puding orang orang TTG si yang 00 Poltekke
kelor berhasil masyara hadir s
kat terlalu
banyak
dan ibu –
ibu

[106]
membaw
a anak
mereka

9 Keperawa Pemeriks Melakukan 40 24 24 Partisipa Tidak Rp.350.0 Dana


tan aan pemeriksa Lansia Lansia Lansia si tersedian 00 Mahasis
Lansia an tekanan masyara ya obat – wa
darah kat obatan
pada untuk
lansia lansia

1 Keperawa Penyuluh Melakukan SDN Siswa Siswa Partisipa Kurangny Rp.300.0 Dipa
0 tan an PHBS penyuluha Sapugar kelas kelas 2,3 si a 00 Poltekke
anak n PHBS a 2,3 dan dan 4 seluruh ketersedi s
sekolah dan 4 SDN SDN warga di aan alat
Observasi Sapug Sapugar SDN
jentik di ara a Sapugar
sekitar a
lingkungan
sekolah

1 Keperawa Penyuluh Melakukan Poskesd 10 13 13 Partisipas Rp.100.0


1 tan an ISPA penyuluha es Orang Orang Orang i 00
pada ibu n ISPA Desaber masyarak
balita dan u at
Observasi
pada ibu
balita di
wilayah
kerja di
puskesma
s Brang
rea
1 Analis Anemia Pemeriksa 16 ibu 12 ibu 16 ibu Partisipa - Rp.156.0 Dipa
2 Kesehata pada an Hb hamil hamil hamil si 00 Poltekke
n Bumil pada bumil masyara s
kat

1 Analis Penyuluh Melakukan Puskesd 16 ibu 12 ibu 16 ibu - Rp.156.0 Dipa


3 Kesehata an penyuluha es hamil hamil hamil 00 Poltekke
n Anemia n Anemia Desaber s
pada ibu pada ibu u
hamil hamil serta
melakukan
pemeriksa
an Hb
1 Analis Pemeriks Melakukan Puskesd 16 ibu 12 ibu 16 ibu Partisipas Rp.300.0 Dana
4 Kesehata aan gula pemeriksa es hamil hamil hamil i 00 Mahasis

[107]
n darah an gula Desaber masyarak wa
pada darah u at
lansia pada
lansia

DAFTAR PUSTAKA

[108]
1. Hasanah, Siti Uswatun. (2009). Peningkatan prevalensi gizi kurang pada balita
setelah pemberianbantuan langsung tunai. http://eprints.undip.ac.id/
2. Newsmedical.(2015). Penyebab Gizi Kurang.
3. http://www.news-3. medical.net/health/Causes-of-malnutrition-(Indonesian).aspx
4. Hidayat A. A. A & Uliyah M. buku saku pratikum kebutuhan dasar manusia, EGC,
Jakarta 2004
5. A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur
Dasar, Mosby:ElsevierScience.
6. Penuntun umum untuk petugas puskesmas.Jakarta.Departemen Kesehatan.
1995.
7. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil . Jakarta
8. Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
9. Purwanto. 2013. Untuk Anak Madu Lebih Ampuh dari pada Obat. [internet]
diakses dari https://www.ibudanbalita.com/diskusi/Untuk-Anak-Madu-Lebih-
Ampuh-daripada-Obat-Batuk pada 16 Maret 2016.
10. Kristiyansari Weni, 2009,ASI, Menyusui & Sadari, Nuha Medika, Yogyakarta
11. Suradi, Rululina dkk,2008, Manfaat Asi dan Menyusui,Fakultas Kedokteran
Universirtas Indonesia, Jakarta
12. Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan Kita.
13. Roesli Utami,2001, Asi Ekslusif, Pustaka Bunda,Jakarta
14. FKUI, Buku Pedoman Praktis  Pelayanan Kesehatan  Maternal
dan Neonatal, Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.
15. http: //depkes.go.id
16. Huliana mellyna,A.Md.keb.2003.Perawatan Ibu Pasca Melahirkan.Jakarta
:Penerbit buku Puspa swara
17. http://www.f-buzz.com/2008/07/02/persiapan-payudara-selama-kehamilan/
18. www.infoibu .com
19. http://my-littlefamily.blogspot.com/2008/05/perawatan-payudara-selama
kehamilan.html
20. Suraji, S. 2011. panduan menyusui pas ibu. Bandung: Salemba Medika

[109]
21. Simkin, Penny. 2007. Panduan Lengkap Kehamilan Melahirkan dan Bayi.
Jakarta : Arcan
22. Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo
23. Musbikin, Imam. 2005. Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Jogjakarta :
Metra Pustaka
24. Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi IV .
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI
25. Saifudin, Abdul Bahri. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal. JHPIEGO. Jakarta. 
26. Amiruddin R & Wahyuddin, 2004. Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis
Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung.
(online).unhas.ac.idiakses tanggal 9 September 2016.

[110]

Anda mungkin juga menyukai