Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN KELAS IBU BALITA

1. IMUNISASI
 Imunisasi : Upaya efektif untuk menimbulkan kekebalan khusus dalam tubuh
seseorang yang efektif mencegah penularan dengan cara pemberian vaksin.
 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi :
1. Hepatitis B 9. Rubella
2. Tuber kulosis (TBC) 10. Pneumonia (radang Paaru)
3. Pallo 11. Meningitis ( Radang selaput otak)
4. Difteri 12. Encephatis (radang otak)
5. Pertusis (batuk rejan)
6. Tetanus
7. Kanker serviks
8. Campak
 Dimana bayi atau anak dapat memperoleh imunisasi pelayanan imunisasi dilakukan
difasilitas pelayanan kesehatan seperti di posyandu, puskesmas pembantu, rs, klinik
dokter, klinik bidan praktek mandiri.
 Pemberian imunisasi untuk usia 18 bulan yaitu imunisasi lanjutan (boster) DPTHB HIB.
 Usia 24 bulan yaitu imunisasi lanjutan (boster) campak/mr.
 Imunisasi lanjutan pun harus tetap diberikan meskipun tidak sesuai jadwal yang
seharusnya.
 Imunisasi lanjutan DPTHB HIB (DPTHB HIB 3) Ketiga imunisasi lanjutan cmpak/mr
diberikan dengan dosis rentang waktu minimal 6 bulan dari dosis pertama campak/mr.
2. PERAWATAN ANAK SAKIT
 Obat yang Disediakan
 Oralit
 Povidon lodine
 Parasetamol
 Batuk
 Beri ASI Lebih Sering
 Beri minum air matang
 Jauhkan dari asap rokok, asap dapur, sampah dan asap kendaraan bermotor
 Bawa ke faskes bila :
o Batuk Lebih dari 2 hari
o Anak sesak nafas
o Demam
3. DIARE
 ASI tetap dilanjutkan
 Beri segera ½-1 gelas cairan oralit setiap anak habis buang air besar
 Berikan lebih banyak minum
 Makan makanan dengan gizi seimbang
 Jangan beri obat apapun kecuali dari prtugas kesehatan
 Segara bawa ke faskes bila :
 Timbul demam
 Ada darah dalam tinja
 Diare bertambah parah disertai muntah
 Anak terlihat lemas
 Anak tidak mau makan minum
 Demam
 Tetap beri ASI
 Jangan diselimuti kain tebal
 Kompres air hangat
 Beri obat penurun panas
 Segera bawa ke faskes :
o Demam disertai kejang
o Demam tidak turun dalam 2 hari
o Demam disertai bitnik-bintik merah, mimisan, BAB berwarna hitam.
IBU HAMIL
1. Tanyakan Kepada petugas tentang makan bergizi :
 Makanan dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, 1 porsi lebih banyak dari sebelum
hamil.
 Tidak ada pantangan makanan selama hamil.
 Cukupi kebutuhan air minum pada saat hamil. Kebutuhan air minum ibu hamil 10 gelas
perhari.
 Jika mual, muntah dan tidak nafsu makan, pilihlah makanan yang tidak berlemak dalam
porsi kecil tetapi sering. Contohnya : buah, roti, ubi, singkong , biscuit.
2. Persiapan Melahirkan (bersalin) :
 Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan.
 Suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa kehamilan.
 Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan biaya lainnya.
 Siapkan kartu jaminan kesehatan nasional
 Untuk memperoleh kartu JKN, daftarkan diri anda ke kantor BPJS kesehatan setempat,
atau tanyakan ke petugas puskesmas.
 Rencanakan melahirkan ditolong oleh dokter atau bidan di fasilitas kesehatan.
 Siapkan KTP, Kartui Keluarga, dan keperluan lain untuk ibu ldan bayi yang akan di
lahirkan.
 Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama dan bersedia
menjadi pendonor jika diperlukan.
 Suami, keluarga dan masyarakat. Menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu
diperlukan.
 Pastikan ibu hamil dan keluarga menyeakati amanat persalinan dalam stiker P4K dan
sudah ditempelkan di depan rumah ibu hamil.
 Rencanakan ikut keluarga berencana (KB) setelah bersalin. Tanyakan kepada petugas
kesehatan tentang cara ber-KB.
3. Tanda Awal Persalinan :
 Perut Mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin lama.
 Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan ketuban dari jalan
lahir.
 Jika muncul salah satu tanda diatas ini, suami atau keluarga SEGERA BAWA ibu hamil
ke fasilitas kesehatan.
4. Proses Melahirkan :
 Didahului dengan mulas teratur, semakin lama semakin kuat dan sering.
 Pada kehamilan pertama, bayi biasanya lahir setelah 12 jam sejak mules teratus. Pada
kehamilan kedua dan kehamilan berikutnya, biasanya bayi lahir setelah 8 jam sejak
mules-mules. Ibu masih boleh berjalan makan dan minum. Selama proses melahirkan
sebaiknya ibu didampingi suami atau keluarga.
 Jika terasa sakit, Tarik nafas panjang lewat hidung, lalu keluarkan lewat mulut.
 Jika terasa ingin buang air besar segera beritahu bidan/dokter. Bidan atau dokter akan
mengarahkan/ memimpin ibu mengejan sesuai dengan dorongan rasa ingin mengejn
yang timbul
 Setalh bayi lahir dan sehat segera lakuakn inisiasi menyusu dini (IMD).
 IMD adalah segera meletakan bayi di dada ibu (ada kontak kulit dan kulit bayi
sekurang-kurangnya 1 jam untuk memberikan kesempatan kepada bayi menyusu
sesegera mungkin).
 Ibu dapat segera dipasang IUD dalam waktu 10 menit setelah plasenta lahir bila ibu
dan suami sepakat untuk mengikuti KB dengan metode AKDR (alat kontasepsi dalam
Rahim).
5. Perawatn Inu Nifas :
 Pelayanan kesehatan ibu nifas oleh bidan dan dokter dilaksanakan minimal 3 kali
yaitu :
 Pertama : 6 jam – 3 hari setelah melahirkan.
 Kedua : hari ke 4 – 28 hari setelah melahirkan
 Ketiga : hari ke 29 – 42 hari setelah melahirkan
 Pelayanan kesehatan ibu nifas meliputi :
 Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum
 Pengukuran tekanan darah
 Pemeriksaan lochia dan perdarahan
 Pemeriksaan kondisi jalan lahir
 Pemeriksaan kontraksi Rahim
 Pemeriksaan payudara
 Pemberian kapsul Vit.A
 Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan
 Konseling
 Tatalaksana ibu nifas sakit
 Memberikan nasihat Yaitu :
o Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung
karbihidrat,protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-buahan.
o Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama adalah 14
gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas sehari
o Menjaga kebersigan diri, termasuk kebersihan daerah kemaluan, ganti
pembalut sesering mungkin
o Istirahat cukup
o Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi cesar maka harus menjaga
kebersihan luka bekas jahitan.
o Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama 6 bulan
o Perawatan bayi yang benar
o Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan membuat bayi
stress
o Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin bersama suami
dan keluarga
o Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan KB setelah
persalinan
6. Cara menyusui bayi :
 Susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari
 Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui
 Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lain
 Bila bayi sudah kentyang, tapi payudara terasa penuh, perlu di kosongkang dengan
di perah
 Pastikan posisi ibu dalam posisi yang nyaman
 Kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus
 Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan putting
 Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya
 Jika bayi baru lahir, ibu harus menyangga seluruh badan bayi
 Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi
 Mulut terbuka leba
 Bibir bawah melengkung ke luar
 Dagu menyentuh payudara ibu

Anda mungkin juga menyukai