Anda di halaman 1dari 45

MATERI 3

PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN


DI POSYANDU PADA
ADAPTASI KEBIASAAN BARU

DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan upaya
Kesehatan di Posyandu dalam adaptasi kebiasaan baru

TUJUAN KHUSUS

1 Memahami pelaksanaan upaya kesehatan di posyandu dalam adaptasi kebiasaan baru

2 Mampu melakukan kegiatan posyandu dalam adaptasi kebiasaan baru di zona merah, oranye dan kuning

3 Mampu melakukan kegiatan posyandu dalam adaptasi kebiasaan baru di zona hijau

4 Mampu melakukan surveilans kesehatan berbasis masyarakat

2
BAGAIMANA PELAKSANAAN
POSYANDU BAPAK/IBUK DALAM
MASA ADAPTASI KEBIASAAN
BARU INI..??
LATAR BELAKANG
• Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu
lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan yang mewadahi
pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan sosial dasar yang
pelaksanaannya dapat disinergikan dengan layanan lainnya
sesuai potensi daerah
• Pada adaptasi kebiasaan baru, setiap kegiatan yang dilakukan
dengan mengumpulkan masyarakat harus dilakukan dengan
memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku
PRINSIP
1.Hari buka dan pelaksanaan kegiatan mengikuti kebijakan daerah penyebaran COVID-19 di
desa tersebut dan desa–desa sekitarnya..

2.Posyandu di daerah Zona Hijau dapat melakukan hari buka Posyandu berdasarkan
persetujuan dari Pemerintah Desa/kelurahan. Posyandu di daerah Zona Kuning, Zona Oranye
dan Zona Merah memprioritaskan kegiatan mandiri oleh sasaran atau janji temu dengan
tenaga kesehatan serta menginformasikannya kepada kader Posyandu.

3.Menerapkan protokol kesehatan saat melakukan kegiatan pada hari buka Posyandu

4.Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk pengaturan jadwal,


konsultasi, dan janji temu dengan petugas.

5.Hanya petugas dan pengunjung yang sehat yang datang pada hari buka Posyandu atau
kegiatan lain yang dikoordinir Posyandu.
MANDIRI

JANJI TEMU
KEGIATAN PADA KUNJUNGAN RUMAH
ZONA MERAH
ORANYE, KUNING

JANJI TEMU FASYANKES


SEBELUM HARI BUKA

KEGIATAN PADA SAAT HARI BUKA

ZONA HIJAU

SETELAH HARI BUKA


KEGIATAN TAMBAHAN
Pada krisis kesehatan kegiatan tambahan Posyandu dapat dilakukan secara mandiri oleh
sasaran dan melaporkan hasilnya kepada kader Posyandu, diantaranya;
1. Kesehatan Lanjut Usia
• Pengukuran berat dan tinggi badan
• Melakukan senam lanjut usia di rumah dengan menggunakan media sosial atau
panduan yang sudah ada.
• Melakukan CERDIK (Cek kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Deteksi
dini, Istirahat yang cukup dan Kelola stress)
• Penyuluhan Kesehatan dengan menggunakan media sosial.
2. Kesehatan Remaja
• Pengukuran berat dan tinggi badan
• Melakukan aktivitas fisik
• Penyuluhan Kesehatan dengan menggunakan media sosial.
3. Pencegahan Penyakit Tidak Menular
• Kegiatan Pencegahan Penyakit Tidak Menular yang terkait deteksi dini penyakit
dilakukan dengan janji temu dengan petugas kesehatan.
PENGHITUNGAN STRATA
• Penghitungan strata Posyandu pada masa adaptasi kebiasaan baru
tetap dilakukan dengan berpedoman pada indikator strata Posyandu.
• Pada saat kondisi normal cakupan Posyandu dihitung berdasarkan
layanan yang diberikan pada saat hari buka dan di fasilitas pelayanan
kesehatan di luar hari buka yang diakses oleh sasaran.
• Pada kondisi adaptasi kebiasaan baru, kegiatan diluar hari buka
Posyandu yang dilakukan secara mandiri, virtual dan janji temu oleh
sasaran juga dihitung sebagai cakupan Posyandu.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
• Pemantauan
• Pemantauan pelaksanaan kegiatan Posyandu dilakukan oleh
Puskesmas bersama lintas sektor terkait dan pemerintah desa sesuai
dengan kewenangannya. Pemantauan dilakukan secara terpadu
dengan menggunakan instrumen masing-masing sektor.
• Evaluasi
• Evaluasi pelaksanaan kegiatan Posyandu dilakukan secara berkala.
Kegiatan Posyandu bisa berangsur pulih seperti semula berdasarkan
hasil pemantauan dan perkembangan kasus krisis kesehatan yang
ditetapkan tim penanggulangan krisis kesehatan.
KEGIATAN POSYANDU DALAM
ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI ZONA
MERAH, ORANYE DAN KUNING
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4

pemetaan sasaran bayi Pemilahan kegiatan Pemilahan kegiatan


dan balita yang akan mandiri, kunjungan mandiri, kunjungan penyusunan pesan
dilakukan penimbangan rumah dan janji temu di rumah dan janji temu di kepada sasaran
secara janji temu serta fasyanke untuk Ibu fasyanke untuk bayi Posyandu
penyusunan jadwal Hamil, nifas dan baru lahir, balita dan
berdasarkan tempat menyusui anak pra sekolah
tinggal
SASARAN No Nama Balita Tanggal Bulan Tahun Lahir BBL (Kg) Nama Kelompok Dasawisma

POSYANDU
Ayah Ibu
1 Cahya Ningrum 23 April 2018       RT 01 Anyelir 1

MEKARSARI I 2
3
Dina Agus Sulistiyani
Muhammad Nur Achsen Ridho
17 Agustus 2017
20 Maret 2019
 
 
 
 
 
 
RT 01 Anyelir 1
RT 01 Anyelir 2
4 Bayu Aji 11 Agustus 2017       RT 01 Anyelir 2
5 R. Danu Ramadityo 28 Februari 2019       RT 01 Anyelir 2
6 Iis Bilqis Robitoh 26 Agustus 2019       RT 01 Anyelir 2
7 Salma Tuasikal 29 April 2018       RT 01 Anyelir 3
8 Dewi Sibuea 18 Maret 2017       RT 02 Cempaka 1
9 Meylina Puspitasari 9 Mei 2018       RT 02 Cempaka 2
10 Chandra Rudyanto 12 Januari 2017       RT 02 Cempaka 2
11 Ibrahim Dwi Rudiyanto 23 September 2020       RT 02 Cempaka 3
12 Wasri Prayogi 17 Oktober 2020       RT 02 Cempaka 3
13 Evi Nilawaty 15 September 2019       RT 02 Cempaka 3
14 Achmad Bakri 18 Juli 2020       RT 03 Mawar 1
15 Heni Rudiyanti 25 Februari 2017       RT 03 Mawar 1
16 Ilvalita 24 April 2017       RT 03 Mawar 1
17 Woro Sandra Aryani 29 September 2018       RT 03 Mawar 2
18 Desy Sosanti Renata 7 Desember 2020       RT 03 Mawar 3
19 Marti Rahayu 1 Agustus 2018       RT 03 Mawar 3
20 Risa Nur Amalina 31 Agustus 2020       RT 03 Mawar 3
21 Marsha Anindita 21 Juli 2020       RT 04 Melati 2
22 Dwi Adi Maryandi 10 Mei 2018       RT 04 Melati 2
23 Woro Sandra Aryani 29 September 2018       RT 04 Melati 3
24 Irma Guspita Dewi 3 Agustus 2019       RT 04 Melati 3
25 Nurul Desita Sari 23 Desember 2020       RT 04 Melati 4
26 Satriyo Utomo 16 Juni 2018       RT 05 Kamboja 1
27 Rahmat Wibisono 16 September 2018       RT 05 Kamboja 1
28 Febrima Wulan Situmorang 7 Februari 2018       RT 05 Kamboja 2
29 Theresia Rhabina Noviandari Purba 22 November 2020       RT 05 Kamboja 3
30 Prity Syafira Tantri 21 September 2020       RT 05 Kamboja 3
IBU HAMIL, MENYUSUI, DAN NIFAS
KEGIATAN MANDIRI JANJI TEMU/KUNJUNGAN RUMAH JANJI TEMU FASYANKES
BAYI BARU LAHIR, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
KEGIATAN MANDIRI JANJI TEMU/KUNJUNGAN RUMAH JANJI TEMU FASYANKES
PENYUSUNAN PESAN
KASUS 1
Meylina Puspitasari adalah anak Bapak Sakri Sabatmaja yang saat ini berusia 9 bulan. Dengan
mengacu pada buku KIA, susunlah pesan singkat kepada Bapak Sakri Sabatmaja untuk melakukan
janji temu dengan petugas Puskesmas untuk melakukan imunisasi dan pengukuran tumbuh kembang
Meylina Puspitasari
 
KASUS 2
Woro Sandra Aryani adalah anak Bapak Bambang Purwanto yang pada saat penimbangan 2 bulan
sebelumnya berat badannya tidak naik. Dengan mengacu pada buku KIA, susunlah pesan singkat
kepada Bapak Bambang Purwanto untuk melakukan janji temu dengan petugas gizi Puskesmas untuk
konseling.
MARI KITA BERDISKUSI
IBU HAMIL, MENYUSUI, DAN NIFAS
KEGIATAN MANDIRI JANJI TEMU/KUNJUNGAN RUMAH JANJI TEMU FASYANKES
• Ibu hamil diminta mempelajari buku • Pengisian stiker P4K dipandu dilakukan sebagai tindak lanjut terhadap
KIA untuk diterapkan dalam kader/bidan/perawat. kegiatan yang tidak bisa dilakukan
kehidupan sehari-hari termasuk • Konseling pada ibu menyusui. secara mandiri atau janji temu
mengenali Tanda Bahaya pada • Pemberian edukasi tentang kunjungan rumah sasaran. Pelayanan
kehamilan. Jika ada keluhan atau kesehatan dan gizi. dilakukan sesuai dengan pedoman
tanda bahaya, ibu hamil harus segera • Jika ada tenaga kesehatan yang ikut pelayanan kesehatan/kedokteran dan
memeriksakan diri ke fasilitas pada kunjungan rumah, maka dapat tetap mematuhi protokol kesehatan di
pelayanan kesehatan. dilakukan pengukuran tekanan darah fasilitas pelayanan kesehatan
• Ibu hamil tetap minum Tablet dan pengukuran Lingkar Lengan Atas
Tambah Darah (TTD) sesuai dosis (LiLA).
yang diberikan oleh tenaga • Pemberian Vitamin A untuk ibu nifas.
kesehatan. • Pemberian Pil KB ulangan untuk ibu
• Ibu nifas dan ibu menyusi menyusui.
mempelajari Buku KIA untuk • Distribusi makanan tambahan dan
melakukan perawatan bayi baru lahir tablet tambah darah. Ibu hamil
dengan Lingkar Lengan Atas di bawah
23,5 dipastikan mendapat Makanan
Tambahan (MT) program.
BAYI BARU LAHIR, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
KEGIATAN MANDIRI JANJI TEMU/KUNJUNGAN RUMAH JANJI TEMU FASYANKES
• Menggunakan buku KIA sebagai • Kader mendampingi keluarga dalam dilakukan sebagai tindak lanjut hasil
acuan informasi PMBA. memahami dan memanfaatkan Buku pemantauan yang membutuhkan
• Jika anak mengalami gangguan nafsu KIA. penanganan langsung tenaga kesehatan
makan, lakukan telekonsultasi • Pemberian edukasi tentang di fasilitas pelayanan kesehatan yang
dengan tenaga kesehatan sebelum kesehatan dan gizi. dilaksanakan sesuai dengan pedoman
melakukan janji temu. • Pemberian kapsul Vitamin A pelayanan kesehatan/kedokteran dan
• Pemantauan pertumbuhan dan • Tindak lanjut hasil pemantauan tetap mematuhi protokol kesehatan di
perkembangan dengan pertumbuhan: fasilitas pelayanan kesehatan
menggunakan alat yang tersedia di - Melakukan konfirmasi pada anak
rumah. yang berisiko berat badan kurang
• Mengedukasi orang tua melalui dan anak yang berat badannya
pemanfaatan teknologi informasi tidak naik dengan melihat status
untuk mengenali tanda-tanda balita gizinya serta perlu dipantau
sakit dan tanda-tanda gizi kurang. pertumbuhannya oleh tenaga
• menerapkan butir-butir stimulasi Kesehatan/kader.
perkembangan sesuai umur anak, - Distribusi MT dapat terus
dengan melakukan stimulasi setiap dilakukan sesuai dengan
saat dalam suasana menyenangkan. kebutuhan balita. Anak dengan
BB/PB atau BB/TB di bawah -2 SD
pastikan mendapat MT program
PASANGAN USIA SUBUR

KEGIATAN MANDIRI JANJI TEMU/KUNJUNGAN RUMAH JANJI TEMU FASYANKES


• Menggunakan buku KIA sebagai • Pemberian Pil Ulangan KB • Identifikasi untuk mendapatkan
acuan informasi tentang KB. • Pemberian edukasi tentang KB atau metode dan alat kontrasepsi.
• Mengonsumsi pil ulangan KB secara persiapan kehamilan yang dilakukan • KB Pasca Salin bagi Pasangan Usia
rutin. melalui media KIE dalam bentuk Subur.
buku KIA, atau poster/flyer atau • Kegiatan lain yang membutuhkan
lembar balik yang berlaku penanganan langsung tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan dilaksanakan sesuai
dengan pedoman pelayanan
kesehatan/kedokteran dan tetap
mematuhi protokol kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan
KEGIATAN POSYANDU DALAM
ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI ZONA
HIJAU
SIAPA SAJA YANG
TERLIBAT…??
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4

Identifikasi kegiatan Identifikasi kegiatan Identifikasi kegiatan Bermain peran dan


sebelum hari buka hari buka posyandu setelah hari buka ceklist kesiapan
posyandu posyandu
MARI KITA BERDISKUSI
Sebelum hari buka Saat hari buka Setelah hari buka
DAFTAR PERSIAPAN PELAKSANAAN HARI BUKA POSYANDU
PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM RANGKA
PENERAPAN MASYARAKAT PRODUKTIF DAN AMAN CORONA
VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19).

No Kegiatan Ya/Tidak
Lakukan bermain peran persiapan 1 Koordinasi dengan Pemdes dan Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan atau  
hari buka Posyandu pada zona hijau, relawan desa
dengan pembagian peran sebagai 2 Koordinasi dengan Puskesmas setempat  
berikut 3 Melakukan deteksi dini (tensi, gula darah, kolesterol) kesehatan Kader di  
• Ketua Kader Puskesmas

4 Melakukan pembagian tugas antar kader  


• Kader Posyandu lain 4 orang 5 Identifikasi dan pemilahan sasaran berdasarkan kelompok usia  
• Kepala Desa 6 Memilih lokasi hari buka Posyandu yang memadai  

• Petugas kantor Desa 7 Memastikan tersedianya sarana dan prasarana Posyandu pada masa AKB
seperti
 

• Relawan Desa • tempat cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau
handsanitizer
• alat pelindung diri untuk kader
• kursi tambahan untuk menunggu giliran dan setelah imunisasi (jika
layanan imunisasi dilakukan)

8 Penyusunan jadwal berdasarkan kelompok usia  


9 Menyiapkan pengumuman kepada masyarakat tentang hari buka Posyandu  
dan prosedur yang harus diikuti

10 Menyiapkan lokasi: mendisinfeksi lokasi, alur, mengatur jarak antar layanan  

11 Melakukan simulasi hari buka Posyandu  


SEBELUM HARI BUKA POSYANDU (1)
a. Kader berkoordinasi dengan Pemerintah Desa/Kelurahan terkait jadwal pelaksanaan Posyandu.

b. Pengelola posyandu memastikan kondisi kesehatan Kader yang tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid)
yang dapat menyelenggarakan upaya kesehatan di Posyandu, melalui pemeriksaan kesehatan kesehatan kader
yang dilakukan oleh puskesmas.

c. Melakukan pembagian tugas antar kader. Kader yang memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes,
atau asma untuk tidak bertugas pada hari buka Posyandu.

d. Mengidentifikasi sasaran yang akan mendapatkan layanan. Jika jumlah sasaran Posyandu terlalu banyak, hari
buka Posyandu dilakukan beberapa kali (menambah frekuensi) dalam sebulan.

e. Menyusun jadwal Posyandu untuk mengurangi jumlah sasaran yang datang secara bersamaan ke Posyandu.
Dilakukan untuk memudahkan penyiapan alat dan keseragaman layanan yang diberikan.

f. Mengumumkan hari buka dan jadwal layanan kelompok usia melalui pengeras suara, undangan dan/atau
media daring
SEBELUM HARI BUKA POSYANDU (2)
g. Menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) petugas Posyandu seperti masker (jika menggunakan masker kain
sebaiknya menggunakan masker kain 3 lapis), pelindung wajah (faceshield), dan dihimbau menggunakan baju
lengan panjang.

h. Menyiapkan lokasi pada hari buka posyandu

1) Memastikan kegiatan dilaksanakan di area terbuka atau ruangan yang cukup besar dengan sirkulasi udara yang baik.

2) Melakukan pembersihan dan disinfeksi pada area dan permukaan benda-benda yang ada di Posyandu.

3) Menyediakan tempat Cuci Tangan Pakai Sabun sesuai standar atau cairan antiseptik berbahan alkohol/ handsanitizer.

4) Mengatur jalur masuk dan keluar yang berbeda untuk menghindari kerumuman.

5) Mengatur posisi meja layanan dengan jarak minimal 1 meter.

6) Menyiapkan area tunggu sebelum mendapatkan layanan di luar area layanan.

7) Menyediakan alat pengukur suhu tubuh non kontak (thermal gun).

8) Menyediakan ruang tunggu terpisah untuk orangtua/ pengantar dan anak yang sudah disuntik untuk menunggu

9) Menyediakan dan memasang media-media komunikasi yang sesuai di lokasi Posyandu

10) Menyiapkan alat peraga untuk kegiatan penyuluhan dan konseling


KEGIATAN SAAT HARI BUKA POSYANDU (1)
a. Kegiatan Posyandu dilakukan dengan efektif, datang tepat waktu, dan tidak berlama-lama.

b. Kader menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, pelindung wajah dan dihimbau
menggunakan baju lengan panjang.

c. Alur pelayanan Posyandu


1)Memeriksa suhu tubuh pengunjung sebelum memasuki area posyandu, pengunjung yang suhu tubuhnya
>37,3C atau mempunyai gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan/atau sesak nafas dilarang masuk
ke area pelayanan Posyandu.
2)Sebelum memasuki area Posyandu pengunjung melakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau
handsanitizer.
3)Layanan Hari Buka Posyandu dalam adaptasi kebiasaan baru tetap dilakukan dengan sistem 5 langkah:
a) Langkah 1 pendaftaran.
b) Langkah 2 penimbangan, pemantauan perkembangan/verifikasi daftar perkembangan atau pemeriksaan lain sesuai
kelompok sasaran
c) Langkah 3 pencatatan hasil penimbangan, pengukuran, deteksi perkembangan dan hasil pemeriksaan.
d) Langkah 4 penyuluhan singkat tentang penjelasan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan ibu dan
anak serta edukasi antara lain tanda bahaya kehamilan, tanda bahaya balita sakit.
e) Langkah 5 pelayanan kesehatan: Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Posyandu dalam Adaptasi Kebiasaan Baru
dilakukan dengan janji temu.
KEGIATAN SAAT HARI BUKA POSYANDU (2)
d. Di area pelayanan Posyandu tidak lebih dari 10 orang (petugas dan pengunjung).

e. Mengawasi ketaatan pengunjung dan petugas pelaksana (saling mengingatkan).

f. Pelaksanaan langkah 5 pelayanan kesehatan pada hari buka Posyandu dilakukan dengan janji temu
sebelumnya, antara lain:

1)Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Ibu Menyusui,

a) Pemeriksaan ibu hamil dengan janji temu di Posyandu harus memenuhi kriteria : hasil pemeriksaan tidak
ditemukan kondisi yang membutuhkan pelayanan tenaga kesehatan dan rujukan.

b)Pemeriksaan ibu hamil dengan janji temu yang dapat dilakukan di Posyandu adalah kunjungan 2 di
trimester 1, kunjungan 3 di trimester 2, kunjungan 4 di trimester 3 dan kunjungan 6 di trimester 3
dengan janji temu terlebih dahulu.

c) Pelayanan masa nifas yang dapat dilakukan di Posyandu adalah kunjungan nifas ke 2, 3 dan 4 dengan
janji temu terlebih dahulu. Pemeriksaan nifas di Posyandu harus memenuhi kriteria: tidak ditemukan
kondisi yang membutuhkan pelayanan tenaga kesehatan dan rujukan.

d)Konseling pada ibu menyusui.


KEGIATAN SAAT HARI BUKA POSYANDU (3)
2)Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah
a) Pemberian imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
b)Kunjungan Neonatal (KN)/bayi baru lahir untuk ke 2 dan ke 3 (pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, imunisasi, pemantauan tanda bahaya,
pemanfaatan buku KIA dan konseling).
c) Anak usia rentang 0-6 tahun mendapatkan:
 0-1 tahun mendapatkan imunisasi dasar dan lanjutan serta pemantauan tumbuh kembang. Untuk anak 6 bulan-1 tahun mendapatkan kapsul vitamin A biru.
 Anak usia 1-2 tahun mendapatkan imunisasi lanjutan, kapsul vitamin A merah dan pemantauan tumbuh kembang.
 Anak usia 2-5 tahun mendapatkan kapsul vitamin A merah dan pemantauan tumbuh kembang.
 Anak usia 5-6 tahun mendapatkan pemantauan tumbuh kembang.
3) Pasangan Usia Subur
• Dilakukan dalam bentuk penyuluhan KIE Program Banggakencana dan Pelayanan KB yang minim resiko penularan dan jika ada bilik dalam Posyandu, bisa
dilakukan suntik ulang oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
• Bagi Posyandu yang memiliki sarana prasarana, dan terdapat tenaga medis bisa memberikan layanan KB secara langsung. Jika tidak tersedia sarana dan
prasarana pelayanan KB, Penyuluh KB mencatat calon akseptor yang dirujuk dengan membuat janji kepada tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
serta melaksanaan kegiatan kelompok Bina Keluarga dan Balita (BKB) mengenai pengasuhan tetap berjalan dengan menerapkan SOP pencegahan COVID-19.
KEGIATAN SETELAH HARI BUKA POSYANDU
a. Melengkapi pengisian pencatatan hasil pelayanan posyandu serta bersama tenaga kesehatan
mengidentifikasi sasaran berisiko untuk dilakukan tindak lanjut.
b. Bersama tenaga kesehatan melaksanakan kelas ibu hamil dan kelas ibu balita dalam bentuk
daring/online melalui aplikasi chat, Video Call/Meeting/pertemuan dengan membentuk beberapa
kelompok sasaran (kelompok umur)
c. Melakukan surveilans kesehatan berbasis masyarakat.
d. Menyampaikan hasil pelaksanaan Posyandu kepada pengurus RT/RW/Dusun setempat.
e. Melakukan kunjungan rumah untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita,
memonitor distribusi dan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) ibu hamil, makanan
tambahan balita dan ibu hamil serta vitamin A bayi dan balita
SURVEILANS KESEHATAN BERBASIS
MASYARAKAT DI POSYANDU
PERSIAPAN SURVEI KESEHATAN
• Mengidentifikasi kelengkapan data sasaran yang meliputi
nama kepala keluarga, nama anggota keluarga yang menjadi
sasaran, alamat, nomor kontak yang dapat dihubungi.
• Menyusun instrumen sederhana terkait masalah kesehatan
yang ada berdasarkan perilaku, non-perilaku (lingkungan,
kebijakan yang ada) dan potensi sumberdaya masyarakat
• Menetapkan wilayah survei sesuai dengan wilayah kerja
kader posyandu.
• Pembagian tugas sasaran survei antara kader Posyandu
PELAKSANAAN SURVEILANS KESEHATAN
Survei dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu saat hari buka posyandu atau diluar hari buka
posyandu dengan mengikuti protokol kesehatan.
1. Survei saat hari buka posyandu
a. Memberikan instrumen kepada sasaran posyandu sesuai dengan permasalahan kesehatan yang dipantau.
b. Mengumpulkan hasil pengisian instrumen
c. Mengolah data yang diperoleh dengan mengelompokkannya berdasarkan kebutuhan pemantauan.
d. Menganalisis hasil survei dengan metode sederhana.
e. Menyampaikan hasil survei kepada petugas kesehatan dan petugas lintas sektor terkait yang membutuhkan
serta ke Pemerintah Desa
2. Survei diluar hari buka Posyandu
a. Berkoordinasi dengan petugas kesehatan/tim penanggulangan krisis kesehatan
b. Menetapkan sasaran Posyandu yang layak/memungkinkan di survei.
c. Mendatangi sasaran Posyandu yang akan disurvei secara manual maupun virtual.
d. Mengumpulkan hasil pengisian instrumen
e. Mengolah data yang diperoleh dengan mengelompokkannya berdasarkan kebutuhan pemantauan.
f. Menganalisis hasil survei dengan metode sederhana
g. Menyampaikan hasil survei kepada petugas kesehatan dan petugas lintas sektor terkait yang membutuhkan
serta ke Pemerintah Desa
Contoh tabel hasil pengenalan kondisi wilayah Contoh tabel masalah kesehatan yang
yang berasal dari data Puskesmas dirasakan masyarakat
No Masalah Kesehatan No Masalah Kesehatan
1 Diare 1 Gatal – gatal
2 Hipertensi 2 Mencret
3 Diabetes 3 Sampah berserakan
4 D/S rendah 4 Buang air besar di sawah
5 Asi eksklusif rendah 5 Batuk - batuk
6 Merokok di dalam rumah 6 Balita banyak yang kurus
7 Kecelakaan kerja 7 Banyak orang stres/depresi
8 ……….. 8 ………….

Diperoleh dari data Penyakit di Puskesmas, Diperoleh pada saat Pra – SMD yang
Pendataan Keluarga Sehat, Sistem Informasi merupakan permasalahan kesehatan yang
Posyandu (SIP) dll dirasakan oleh masyarakat

No Masalah Kesehatan Permasalahan kesehatan yang ada dalam data


1 Diare Puskesmas dan yang dirasakan masyarakat,
2 D/S Rendah dianalisa dan dimusyawarahkan untuk dicari
3 ASI Eksklusif Rendah prioritas permasalahan kesehatan yang akan
4 Merokok di dalam rumah diintervensi
Contoh tabel penggabungan pengenalan kondisi Contoh tabel penentuan prioritas masalah
wilayah dan penyakit yang dirasakan masyarakat kesehatan melalui metode USG
No Masalah Kesehatan No Masalah Kesehatan U S G TOTAL Rank
1 Diare 1 Diare 3 4 5 12 2
2 D/S Rendah 2 D/S Rendah 5 5 4 14 1
3 ASI Eksklusif Rendah 3 ASI Eksklusif Rendah 4 3 3 10 3
4 Merokok di dalam rumah 4 Merokok di dalam rumah 2 2 2 6 4

Permasalahan yang telah disepakati ditentukan Penilaian diisi dengan menggunakan skala likert 1 –
prioritas masalahnya dengan MUSYAWARAH 5 (5 = sangat besar dan 1 = sangat kecil).
MUFAKAT atau menggunakan metode USG Pengisian pada masing – masing kolom U, S, dan G
• KETERDESAKAN : seberapa mendesak tidak boleh memiliki nilai yang sama.
permasalahan itu untuk segera diselesaikan (U)
• SERIUS : Seberapa serius permasalahan itu Jika nilai total permasalahan kesehatan sama, maka
untuk segera diselesaikan (S) dicari nilai KEMUNGKINAN (F) yang merupakan
• PERKEMBANGAN : seberapa memungkinkan seberapa memungkinkan permasalahan kesehatan
permasalahan itu menjadi berkembang dan itu untuk segera diselesaikan
memburuk jika tidak segera diselesaikan (G)
Contoh instrumen survei mawas diri yang disusun bersama tim pelaksana

Nomor Rumah :
No MASALAH KESEHATAN U S G TOTAL RANK RT/RW :
1 Diare 3 4 5 12 2
JAWABAN
2 D/S Rendah 5 5 4 14 1 FAKTOR PENYEBAB/FAKTOR RISIKO
YA TIDAK
3 ASI Eksklusif Rendah 4 3 3 10 3
PERILAKU
4 Merokok di dalam 2 2 2 6 4 - Kerja pada hari buka posyandu
rumah - Pengasuh tidak bisa membawa anak ke Posyandu

NON – PERILAKU
Masalah kesehatan yang menjadi prioritas Lingkungan
disusun menjadi instrumen SMD dengan - Posyandu jauh dari tempat tinggal
- Perlengkapan Posyandu tidak memadai
memperhatikan faktor perilaku dan non - Kader Posyandu kurang dari 5 orang
perilaku (lingkungan dan kebijakan) dari Kebijakan
permasalahan kesehatan tersebut. - belum ada penganggaran kegiatan Posyandu dari APBDes
Ditanyakan potensi sumber daya yang dimiliki POTENSI SUMBER DAYA MASYARAKAT
masyarakat untuk mengatasi permasalahan
- Kelompok pengajian ibu-ibu
tersebut. - Pos Ronda yang tidak terpakai yang posisinya lebih dekat dari Posyandu yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan Posyandu

Dalam instrumen SMD perlu diperhatikan keseragaman sifat pernyataan


(positif atau negatif) untuk memudahkan rekapitulasi
Contoh tabel ceklis rekapitulasi hasil survei mawas diri
FAKTOR PENYEBAB/
FAKTOR RISIKO
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 dst Total Berdasarkan instrumen yang telah
PERILAKU diisi pada proses SMD dilakukan
rekapitulasi faktor penyebab/risiko
- Kerja pada hari buka posyandu √ √ - √ - √ √ 5
yang paling banyak
- Pengasuh tidak bisa membawa dilakukan/ditemukan di masyarakat
anak ke Posyandu √ √ - √ - - √ 4

NON – PERILAKU

Lingkungan
- Posyandu jauh dari tempat tinggal - - √ - √ √ √ 4
- Merasa perlengkapan Posyandu
tidak memadai √ √ √ √ √ √ √ 7
- Merasa Kader tidak bisa
memberikan informasi yang √ √ √ √ √ √ √ 7
dibutuhkan

Kebijakan

Ket : R = Rumah
Sasaran SMD disesuaikan dengan masalah prioritas yang di survei, seperti
- Rumah yang memiliki balita
- Rumah yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit tertentu
- Rumah yang memiliki kandang ternak
- Seluruh rumah di dusun X yang banyak terdapat penyakit diare, dst
Dilakukan juga observasi
lingkungan yang menjadi catatan
tambahan dalam proses SMD
Contoh: Identifikasi Perilaku Penyebab Masalah Stunting

Permasalahan Perilaku saat ini Perilaku layak/antara Perilaku yang diharapkan

Belum semua ibu balita Orangtua balita tidak setiap Datang ke Posyandu dan Rutin membawa anak ke
membawa anaknya ke bulan dipantau tumbuh memantau pertumbuhan Posyandu setiap bulan
Posyandu setiap bulan kembangnya dan perkembangan anak untuk dipantau tumbuh
untuk memantau tumbuh kembangnya
kembang
PENYEBAB MASALAH YANG DIDAPAT
MELALUI HASIL REKAP SMD

SASARAN PENYEBAB MASALAH TUJUAN STRATEGI KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN


INTERVENSI
Primer
- Ibu/pengasuh Tidak tau manfaat Mengetahui manfaat Pemberdayaan
balita pemantauan tumbuh pemantauan tumbuh masyarakat dengan
kembang kembang didukung media KIE di
Posyandu

Sekunder
- kader belum dapat melakukan Mampu melakukan Pemberdayaan
penyuluhan dengan baik penyuluhan dengan baik masyarakat dengan
upaya peningkatan
kapasitas

Tersier
- kades Kades belum memiliki Kades memiliki komitmen advokasi
komitmen dalam dan mengupayakan
pengembangan sumberdaya untuk
posyandu pengembangan posyandu
PENANGGUNG PETUGAS YANG
JENIS KEGIATAN TUJUAN SASARAN
JAWAB TERLIBAT

INDIKATOR
JENIS KEGIATAN SUMBER DANA JADWAL KEGIATAN TEMPAT KEGIATAN
KEBERHASILAN

Hasil perencanaan partisipatif diarahkan pada kegiatan yang termasuk kewenangan lokal berskala desa dan bersifat
kearifan lokal. Kegiatan perencanaan partisipatif menjadi pedoman bagi pemerintah desa/kelurahan untuk menyusun
rancangan rencana kerja pemerintah desa/kelurahan dan daftar usulan rencana kerja pemerintah desa/kelurahan.

Hasil perencanaan partisipatif yang memerlukan dukungan puskesmas dapat menjadi pedoman bagi puskesmas dalam
menyusun rencana usulan kegiatan puskesmas.
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4

analisis masalah dan penyusunan instrumen penyusunan instrumen analisis hasil surveilans
penetapan prioritas surveilans berbasis surveilans berbasis berbasis masyarakat,
Permasalahan yang dapat masyarakat dengan kasus masyarakat dengan kasus perencanaan kegiatan
mengakibatkan stunting stunting penerapan protokol Posyandu dalam
kesehatan penanggulangan
stunting
LEMBAR KASUS
Di desa Bojongkulur didapatkan data PIS-PK Keluarga mengikuti KB 79,1%, Ibu
bersalin di fasilitas Kesehatan 24,9%, Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
68,7%, Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 39,3%, pertumbuhan balita
terpantau setiap bulan 82,8%, penderita TBC paru berobat sesuai standar 44,9%,
penderita hipertensi berobat teratur 36,6%, gangguan jiwa berat tidak
ditelantarkan 49,8%, tidak ada anggota keluarga yang merokok 24,1%, keluarga
memiliki dan memakai air bersih 68,7%, keluarga memiliki dan memakai jamban
sehat 87,3% dan sekeluarga menjadi anggota JKN 68,5%. Selain itu didapatkan juga
data pengamatan kepatuhan protocol Kesehatan dalam memakai masker sebesar
65% dan menurut pencatatan posyandu angka D/S 70% serta cakupan kegiatan
Kesehaan Ibu dan Anak 68%.

Anda mungkin juga menyukai