ASUHAN KESEHATAN
REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS
Midwifery Update
Deskripsi Singkat
Kesehatan Reproduksi sangat penting untuk mendapat perhatian karena sangat
berhubungan erat dengan sistem, fungsi dan prosesnya mencakup kesehatan
seksual dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupan dan hubungan pribadi
demi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas. Kesehatan
perempuan merupakan kunci bagi kualitas generasi penerusnya. Ibu yang sehat
ketika hamil pada umumnya akan melahirkan bayi yang sehat pula. Hal itu dapat
terjadi jika hubungan seksual dilakukan secara aman dan bermartabat, namun
jika hubungan seksual secara paksaan atau tidak diinginkan maka
kehamilannyapun tidak diharapkan sehingga dapat berakhir dengan aborsi,
penelantaran bayi bahkan kematian ibu dan anaknya.
Midwifery Update 2
Tujuan Pembelajaran
a. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu menangani masalah kesehatan reproduksi
perempuan dalam situasi krisis didalam komponen PPAM terutama memberikan dukungan
psikososial bagi klien, Pencegahan dan Penanganan awal Kekerasan Berbasis Gender dan
Seksual
Midwifery Update 4
Uraian Materi
Kesehatan Reproduksi
Midwifery Update 5
Akses Universal Kesehatan Reproduksi
Kespro
Akses Universal Deteksi
Lansia
Kekerasan Kespro
Seksual Remaja
Kes.
Seksual
Ruang Lingkup
Kesehatan Reproduksi
(Program Aksi ICPD, Cairo, 1994, para 7.6)
Midwifery Update 6
Konsep Gender
Gender adalah:
• Bentukan,
Sifat
• Konstruksi atau
• Interpretasi masyarakat
Atas perbedaan kondisi biologis laki-
laki dan perempuan.
Apa itu
Nilai Gender?
Peran
Midwifery Update 7
Bentuk Ketidaksetaraan Gender
Midwifery Update 8
Midwifery Update 9
Midwifery Update 10
Dukungan psikososial adalah bantuan yang
diberikan untuk memfasilitasi kemampuan
untuk bangkit kembali (resiliensi) atau tangguh
yang ada dalam diri sesorang, baik bida, klien
atau penyintas bencana atau kekerasan,
keluarga, dan komunitas sehingga individu,
keluarga, dan komunitas tersebut bisa bangkit
kembali dari dampak bencana, pandemi, atau
masalah yang dialaminya, dapat menghadapinya
saat ini maupun di masa mendatang (Kerangka
Kerja Psikososial dari Federasi Internasional,
2005-2007).
11
Midwifery Update
Kekerasan Berbasis Gender
adalah:
Guidelines for the Integration of GBV Interventions in Humanitarian Action, IASC, 2015
Midwifery Update 12
Kekerasan seksual menurut UU PKDRT 23/2004
Tentang Kekerasan Seksual
Midwifery Update 13
Kekerasan seksual menurut UU
Perlindungan Anak No. 35/2014
Midwifery Update 14
BENTUK KBG
Perkosaan/percobaan perkosaan
Penganiyaan Seksual
Eksploitasi seksual
Kekerasan seksual
Kekerasan fisik
Kekerasan psikologis
Penelantaran ekonomi
Midwifery Update 15
Bentuk Dan Jenis Kekerasan Berbasis Gender
Midwifery Update 16
Akar Penyebab KBG
Persekusi jender
KDRT
KBG Trafficking
FGM Kekerasan
Seksual
Kekerasan dalam
pacaran
Ketidakadilan gender
Budaya Patriarki Akar Masalah
Penyalahgunaan relasi kuasa – tidak
hormat pada HAM
Midwifery Update 17
Dampak KBG
1. Dampak Fisik
• Luka-luka fisik dari yang ringan hingga • Kehamilan yang tidak diinginkan dan umumnya
berat, sampai dengan kehilangan anggota berakhir dengan aborsi yang tidak aman,
• Melanjutkan kehamilan yang tidak diinginkan
tubuh bahkan kematiann
dengan keluhan fisik yang lebih meningkat karena
• Kehamilan yang tidak diinginkan, tertular secara psikologis menolak kehamilan tersebut
penyakit menular seksual, mengalami • Kondisi kesehatan yang menurun akibat luka
risiko lebih besar untuk tertular HIV/AIDS, permanen atau tekanan psikis yang ditimbulkan
serta rusaknya organ reproduksi. karena kejadian kekerasan seksual, cacat tubuh,
penyakit infeksi seksual kronis, mengidap HIV/
• Pemaksaan fisik memang seringkali
AIDS, tidak dapat memiliki keturunan, kematian.
digunakan dalam perkosaan akan tetapi • Pendarahan atau infeksi pada vagina, pertumbuhan
tidak selalu demikian, sehingga korban jaringan yang tidak normal pada vagina,
tidak selalu mengalami luka-luka pada menurunnya hasrat seksual, sakit pada panggul
tubuh, apalagi bila pelaku sudah paham yang kronis, infeksi saluran kencing kronis serta
peradangan pada vagina.
strategi agar korban tidak sampai terluka
secara fisik
Midwifery Update 18
2. Dampak Psikologis/Mental
Midwifery Update
19
3. Dampak Sosial, Budaya, dan Ekonomi
Midwifery Update 21
Tugas dan Wewenang Bidan
Midwifery Update 22
Peran Bidan (UU Kebidanan No. 4 Tahun 2019)
PENYULUH,
KONSELOR
PENDIDIK
PEMBERI LAYANAN
Pemberi Informasi, Deteksi Dini, PEMBIMBING,
Pertolongan, Memperjuangkan
hak, Dukungan, Bimbingan
FASILITATOR
Bentuk
Layanan
Mandiri,
Kolaborasi,
Rujukan
PENGELOLA
PELAYANAN PENELITI
PENGGERAK PSM,
Midwifery Update PEMBERDAYAAN
Bentuk Layanan:
Mandiri (Promotif & Preventif), Kolaborasi, Rujukan 23
Peran Bidan
Upaya Promotif & Preventif Korban Kekerasan
1. PENDIDIKAN 1. BIMBINGAN dan 1. DETEKSI DINI PENGENALAN
KESEHATAN Konseling KASUS (Anamnesis,
REPRODUKSI & TATALAKSANA Pengumpulan data/informasi)
SEKSUAL KORBAN KEKERASAN 2. PEMBERIAN KONDAR
2. PEMBERDAYAAN 2. Penyiapan Ruangan yang 3. PENCEGAHAN PMS, HIV
PEREMPUAN- PHBS memadai/Tenda Kespro 4. Pembuatan dokumentasi
3. Sosialisasi Upaya lengkap korban (pelaku,
1. PENDAMPINGAN Perlindungan, hubungan dg korban, riwayat
2. KOLABORASI untuk Penyelamatan Diri & kekerasan
penatalaksanaan
Pencarian Perlidungan
lanjutan (pengobatan)
Hukum 1. PENDAMPINGAN dan
3. RUJUKAN – merujuk
ke organisasi/lembaga 4. Kesiapan NAKES untuk PEMANTAUAN LANJUTAN
yang menyediakan menciptakan suasana (selama masa pemulihan)
bantuan bagi korban yang nyaman dalam
kekerasan mengatasi kekerasan
Midwifery Update 24
Apa Peran Bidan Saat Memberikan Pelayanan Bagi
Korban Kekerasan Seksual?
Midwifery Update 26
Belajar mendengar dengan menggunakan:
Midwifery Update 27
BOLEH DILAKUKAN DALAM TIDAK BOLEH DILAKUKAN DALAM
PRAKTIK PEMBERIAN LAYANAN PRAKTIK PEMBERIAN LAYANAN
ü Menyadari adanya dinamika relasi X Semakin menguatkan steriotipe
kuasa dan norma-norma gender dan norma gender yang bias
yang mengakibatkan terjadinya mengenai terjadinya kekerasan
seksual
kekerasan seksual, terutama pada
perempuan dan anak-anak.
ü Menghormati hak dan harga diri X. Menyalahkan dan menghakimi
penyintas, tidak menyalahkan. penyintas
ü Mempercayai dan mendengarkan X Meragukan atau tidak percaya pada
penyintas penyintas
ü Memberikan informasi dan konseling X Memberikan informasi yang bias
yang dapat membantu penyintas dan tidak komprehensif, serta
mengambil keputusan bagi dirinya mengambilkan keputusan bagi
penyintas.
sendiri.
Prinsip dari Mendengar Secara Aktif
SOLER Position
R Relax - relaks
Midwifery Update 29
Pendekatan Penanganan dan Hak Penyintas
KBG Dalam Situasi Bencana
Midwifery Update 30
1. PRINSIP UMUM
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP & PA)
di tahun 2010 sudah menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam
penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Midwifery Update 32
Langkah Persiapan DPA/PFA
Midwifery Update 33
Prinsip dasar Melakukan DPA/PFA
• Perhatikan kondisi keamanan
• Perhatikan orang-orang yang memerlukan pemenuhan
Look (Lihat) kebutuhan dasar mendesak
• Perhatikan orang-orang yang menunjukkan reaksi distres yang
serius
Berikan informasi tentang apa yang terjadi dan Berhadapan dengan lawan bicara, postur
yang akan terjadi serta apa yang akan akan tubuh terbuka
dilakukan
Perhatikan mimik wajah penyintas.
Menenangkan penyintas bahwa reaksi mereka
adalah wajar Condong ke lawan bicara. Kontak mata
terjaga dan relaks/santai
Berikan informasi tentang reaksi stress yang
normal Hal-hal penting dalam memulai kontak:
hadir secara fisik dan emosional
Ajarkan keterampilan cara positif menghadapi
Penerimaan: menghargai keberadaan orang
pengalaman sulit
yang ingin dibantu, menghormati tanpa
syarat dan netral.
Ajarkan penyintas cara positif untuk beradaptasi Empati, mempersepsikan, mengenali
berbagai reaksi penyintas
Sediakan infromasi tentang
pemberian/penerimaan dukungan Mendengar aktif
Midwifery Update 36
Rujukan
Tanda-tanda penyintas perlu dirujuk
Midwifery Update 37
Peran Sektor Layanan Kesehatan Termasuk Peran Bidan Dalam Pencegahan,
Penanganan Awal Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual
Midwifery Update 38
Peran Sektor Layananan Kesehatan
Pelaksana Pelayanan Kekerasan
Terhadap Perempuan/Anak (PP KTP/A)
Promotif &
Kuratif Rehabilitatif
Preventif
Rujukan/Jejaring
Midwifery Update
Multisektoral dan Multidisiplin 39
Peran Bidan Dalam
Mengidentifikasi dan Menangani Kasus Kekerasan
Identifikasi kasus kekerasan
Midwifery Update 41
TINDAKAN BIDAN DALAM MEMBANTU KORBAN KEKERASAN
Menghormati hak pasien/ klien untuk mengambil keputusan yang dianggap terbaik bagi dirinya
ketika ia sudah mampu berpikir secara jernih
Membantu klien membuat rencana penyelamatan diri bila mengalami kekerasan, dengan memperhatikan apa
yang telah dilakukannya selama ini dan apakah ada tempat untuk mendapatkan perlindungan yang aman
Midwifery Update 42
3. Hubungan Setara 4. Menjaga Privasi
1. Responsif Gender 2. Non Diskriminasi
dan Menghormati dan Kerahasiaan
6. Menghargai
5. Memberi Rasa Perbedaan Individu
7. Tidak Menghakimi
Aman dan Nyaman (Individual
Differences)
12. Pemenuhan
11. Empati
Hak Anak
Midwifery Update 43
Midwifery Update 44
Prinsip Penanganan Berdasarkan Hak-hak Yang
Ada Pada Diri Penyintas
Midwifery Update 45
Komponen Kegiatan Pencegahan
dan Penanganan Kekerasan Seksual
• Melakukan perlindungan bagi penduduk yang terkena dampak
terutama pada perempuan dan anak-anak
• Menyediakan pelayanan medis bagi korban termasuk pemberian
profilaksis pasca pajanan dan kontrasepsi darurat (dalam 72 jam)
dan dukungan psikologis awal bagi penyintas perkosaan
• Memastikan masyarakat mengetahui informasi tersedianya
pelayanan medis, dukungan psikologis awal, rujukan perlindungan
dan bantuan hukum (dalam 48 jam)
• Memastikan adanya jejaring untuk pencegahan dan penanganan
kekerasan seksual (dalam 72 jam)
Midwifery Update 46
Hal-hal yang penting dilakukan
1. Menghindari rasa takut untuk bertanya
2. Tidak menuduh
3. Identifikasi adanya KtP
4. Identifikasi korban berada dlm keadaan bahaya
5. Memberikan pelayanan kesehatan memadai : kondar, pengobatan
pencegahan IMS (Go, sifilis)
6. Membuat status lengkap
7. Membantu membuat renc. Penyelamatan diri
8. Menjelaskan bahwa korban berhak untuk diobati, mendapat pertolongan
dan perlindungan hukum
9. Menyediakan waktu utk konsultasi lebih lanjut
10. Hindari memberikan obat penenang pada korban KDRT
11. Merujuk korban kekerasan kpd organisasi/LSM sesuai dg persetujuan
untuk mendapat pertolongan lanjutan
12. Menyediakan ruangan yang memadai untuk menjaga kerahasiaan
Midwifery Update 47
Pengenalan Kasus (Dugaan Adanya Kekerasan)
Midwifery Update 48
Tanda & Gejala yang Perlu Diwaspadai Kasus Kekerasan
Pencegahan Kehamilan
Midwifery Update 51
Terhadap Korban yang Datang Lebih Dari 72 Jam Setelah
Kejadian, dilakukan:
a. Pemeriksaan fisik b. Pemeriksaan daerah genital
1. Jika kekerasan terjadi lebih dari 72
Jarang ditemukan bukti-bukti
jam tapi kurang dari 1 minggu,
fisik pada lebih dari satu minggu catat apapun luka yang
setelah kejadian. Pada semua menyembuh dan atau luka baru.
kasus: 2. Jika kekerasan terjadi lebih dari
1. Catat ukuran dan warna dari satu minggu dan tidak ada memar
memar dan lecet, atau lecet dan tidak ada keluhan
2. Catat bukti-bukti komplikasi (misal keluar cairan dari vagina
kekerasan yang mungkin terjadi atau anus atau luka), kecil indikasi
(tuli, patah tulang, abses dll), untuk melakukan pemeriksaan
pelvik.
3. Cek tanda-tanda kehamilan,
3. Swab forniks posterior tetap
4. Catat kondisi mental korban dilakukan untuk mendeteksi
(normal, depresi, bunuh diri dll) adanya IMS.
Midwifery Update 52
Midwifery Update 53
Ayo Siapkan Ibu Sehat – Generasi Cerdas dan Unggul
Menuju Indonesia Maju
Terima Kasih
Midwifery Update