Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN PATI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAKENAN
Jln. Jakenan – Jaken Km. 01 Kode Pos : 59182
Telp. (0295) 4749004 email : pkmjakenan@gmail.com

NOTULEN PERTEMUAN PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA UMUR 0 – 1 TAHUN

DI DESA BUNGASREJO HARI SELASA TANGGAL 9 AGUSTUS 2022

Judul Rapat : Pertemuan Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Umur 0 -1 Tahun


Hari / Tanggal : Selasa 9 Agustus 2022
Tempat : Balai Desa Bungasrejo
Penyelenggara : Puskesmas Jakenan
Pimpinan Rapat : Koordinator Unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Notulis : Dewi Suryanintias, Amd.Keb

Peserta Rapat : 1. Bidan Narasumber 2 orang


2. Ibu dan Balita 10 orang
3. Notulen 1 orang

Acara / Agenda : 1. Pelaksanaan Pertemuan Kelas Ibu Balita


2. Tanya Jawab
3. Penyampaian informasi waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan selanjutnya

Susunan Acara : 1. Pembukaan


2. Penyampaian Materi oleh Narasumber
3. Diskusi dan Tanya Jawab
4. Kesimpulan
5. Penutup

PROSES :
 Pembukaan Narasumber
Pertama – tama, dibuka oleh Ibu Siti Romlah Amd keb. Untuk mengawali acara,
bersama-sama dengan bacaan Basmallah.
Kelas Ibu Balita merupakan suatu kegiatan berbasis masyarakat di mana
 Materi “ASI EKSKLUSIF” oleh :SITI ROMLAH
 ASI ekslusif merupakan ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan
dalam waktu 6 bulan, tanpa memberikan makanan/minuman pendamping atau
pengganti lain selain ASI seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh
dan tanpa tambahan makanan padat “bubur nasi, bubur susu, biskuit dan
lainnya”.
 Nutrisi yang terkandung di dalam ASI cukup banyak dan bersifat spesifik pada
tiap ibu. Komposisi ASI dapat berubah dan berbeda dari waktu ke waktu yang
disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
 Manfaat ASI bagi Bayi adalah :
1. Melindungi dari serangan alergi karena mengandung lgA.
2. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
3. Membantu pembentukan rahang yang bagus.
4. Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak dan
diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
5. Menunjang perkembangan motorik bayi.

 Manfaat ASI bagi Ibu adalah


1. Mudah, murah, praktis dan tersedia kapan saja.
2. Mempercepat involusi/memulihkan dari proses persalinan dan dapat
mengurangi perdarahan karena otot-otot di rahim mengerut, otomatis
pembuluh darah yang terbuka itu akan terjepit sehingga pendarahan dapat
berhenti.
3. Mencegah kehamilan karena kadar prolaktin yang tinggi menekan hormon
FSH sehingga ovulasi dapat mencapai 99%, apabila ASI diberikan secara
terus-menerus tanpa tambahan selain ASI.
4. Meningkatkan rasa kasih sayang dan rasa nyaman antara ibu dan anak.
5. Mengurangi risiko penyakit kanker.
6. Membantu ibu menurunkan berat badan setelah melahirkan.
7. Menurunkan risiko DM tipe 2.

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Pertemuan kelas ibu Baita ini berjalan lancer,ibu balita bertambah pengethuan ,Eval-
uasi Pelaksaanan Kegiatan dan laporan dilakukan melalui pencatatan dan laporan
sesuai format yang ditentukan .
 Materi “IMUNISASI’ oleh : Sri Purwanti, Amd. Keb

 Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap
suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang
merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut.
 Bayi yang baru lahir memang sudah memiliki antibodi alami yang disebut
kekebalan pasif. Antibodi tersebut didapatkan dari ibunya saat bayi masih di
dalam kandungan. Akan tetapi, kekebalan ini hanya dapat bertahan beberapa
minggu atau bulan saja. Setelah itu, bayi akan menjadi rentan terhadap berba-
gai jenis penyakit.
 Imunisasi dasar, meliputi :

1. Usia 0 bulan: 1 dosis hepatitis B


2. Usia 1 bulan: 1 dosis BCG dan polio
3. Usia 2 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
4. Usia 3 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
5. Usia 4 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
6. Usia 9 bulan: 1 dosis campak/MR

 Imunisasi lanjutan, meliputi :

1. Usia 18-24 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan campak/MR


2. Kelas 1 SD/sederajat: 1 dosis campak dan DT
3. Kelas 2 dan 5 SD/sederajat: 1 dosis Td

Hepatitis B

Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi hati serius, yang disebabkan
oleh virus hepatitis B. Vaksin hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam
setelah bayi lahir, dengan didahului suntik vitamin K, minimal 30 menit se-
belumnya. Lalu, vaksin kembali diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.

Polio

Imunisasi polio pertama kali diberikan saat anak baru dilahirkan hingga
usia 1 bulan. Kemudian, vaksin kembali diberikan tiap bulan, yaitu saat
anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. Untuk penguatan, vaksin bisa kembali
diberikan saat anak mencapai usia 18 bulan. Vaksin polio juga bisa
diberikan untuk orang dewasa dengan kondisi tertentu.
BCG

Vaksin BCG diberikan untuk mencegah perkembangan tuberkulosis (TB),


penyakit infeksi serius yang umumnya menyerang paru-paru. Perlu dike-
tahui bahwa vaksin BCG tidak dapat melindungi orang dari infeksi TB.
Akan tetapi, BCG bisa mencegah infeksi TB berkembang ke kondisi
penyakit TB yang serius seperti meningitis TB.

Vaksin BCG hanya diberikan satu kali, yaitu saat bayi baru dilahirkan,
hingga usia 2 bulan. Bila sampai usia 3 bulan atau lebih vaksin belum
diberikan, dokter akan melakukan uji tuberculin atau tes Mantoux terlebih
dahulu, untuk melihat apakah bayi telah terinfeksi TB atau belum.

Vaksin BCG akan menimbulkan bisul pada bekas suntikan dan muncul
pada 2- 6 minggu setelah suntik BCG. Bisul bernanah tersebut akan
pecah, dan meninggalkan jaringan parut. Sedangkan efek samping lain,
seperti anafilaksis, sangat jarang terjadi.

DPT

Vaksin DPT merupakan jenis vaksin gabungan untuk mencegah


penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Difteri merupakan kondisi serius
yang dapat menyebabkan sesak napas, paru-paru basah, gangguan jan-
tung, bahkan kematian.

Pemberian vaksin DPT harus dilakukan empat kali, yaitu saat anak berusia
2, 3, dan 4 bulan. Vaksin dapat kembali diberikan pada usia 18 bulan dan
5 tahun sebagai penguatan. Kemudian, pemberian vaksin lanjutan dapat
diberikan pada usia 10-12 tahun, dan 18 tahun.

Efek samping yang muncul setelah imunisasi DPT cukup beragam, di an-
taranya adalah radang, nyeri, tubuh kaku, serta infeksi.

Hib

Vaksin Hib diberikan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus in-


fluenza tipe B. Infeksi bakteri tersebut dapat memicu kondisi berbahaya,
seperti meningitis (radang selaput otak), pneumonia (paru-paru
basah), septic arthritis (radang sendi), serta perikarditis (radang pada
lapisan pelindung jantung).

Imunisasi Hib diberikan 4 kali, yaitu saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4
bulan, dan dalam rentang usia 15-18 bulan.
Sebagaimana vaksin lain, vaksin Hib juga dapat menimbulkan efek samp-
ing, antara lain demam di atas 39 derajat Celsius, diare, dan nafsu makan
berkurang.

Campak

Campak adalah infeksi virus pada anak yang ditandai dengan beberapa


gejala, seperti demam, pilek, batuk kering, ruam, serta radang pada mata.
Imunisasi campak diberikan saat anak berusia 9 bulan. Sebagai pen-
guatan, vaksin dapat kembali diberikan pada usia 18 bulan. Tetapi bila
anak sudah mendapatkan vaksin MMR, pemberian vaksin campak kedua
tidak perlu diberikan.

 Pembahasan masukan untuk perbaikan kinerja


Kelas ibu balita diharapkan dilakukan tiap bulan.

 Penyampaian informasi waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan


Pertemuan kelas ibu balita bulan depan masih direncankan, dan kegiatan
berlangsung di Balai Desa Bungasrejo Kegaiatan bulan depan akan disebarkan lewat
undangan yang akan dibagikan oleh Kader Posyandu setempat.

Diskusi :-

Kesimpulan Dan Penutup :


Pertemuan Kelas Ibu Balita ini berjalan lancar, Ibu Balita bertambah
pengetahuannya, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan dilakukan melalui
pencatatan dan laporan yang sesuai dengan format/ juknis yang sudah ditentukan.
Pencatatan juga dilaksanakan untuk melihat keberhasilan kegiatan, dengan
menggunakan format pencatatan kegiatan gizi untuk memantau kemajuan kegiatan.
Acara di tutup dengan bacaan Hamdallah bersama.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PERTEMUAN RUTIN KELAS IBU BALITA

A. Pendahuluan
Kelas Ibu Balita merupakan suatu kegiatan berbasis masyarakat di mana Ibu
yang memiliki anak balita berkumpul secara rutin untuk berbagai pengalaman, ide,
dan informasi berkaitan dengan kehamilan, melahirkan dan menyusui dalam
suasana saling mendukung dan saling percaya yang dipandu oleh motivator
dengan tujuan mendukung ibu agar semangat memberikan nutrisi kepada anak.

B. Latar Belakang
Dalam situasi apapun, ibu harus senantiasa didukung untuk tetap dapat
memberikan nutrisi kepada anak balitanya. Karena mendapatkan nutrisi yang cukup
merupakan hak anak agar dapat bertumbuh kembang secara optimal. Pemberian
nutrisi yang cukup juga dapat membentuk perkembangan intelegensi, rohani dan
perkembangan emosional, karena selama disusui dalam dekapan ibu, bayi
bersentuhan langsung dengan ibu, dan mendapatkan kehangatan kasih sayang
dan rasa aman. 
Namun harus diakui masih banyak balita yang susah makan atau belum cukup
nutrisi. Agar ibu-ibu dapat lebih berhasil memberikan nutrisi diperlukan bantuan
moril dari suami dan keluarga, penyuluhan dan pengetahuan praktis dari
petugas/kader. Oleh karena itu maka salah satu usaha yang ditempuh adalah
dengan membentuk Kelas Ibu Balita.
Pelaksanaan pertemuan rutin Kelas Ibu Balita menggunakan tata nilai
dari Puskesmas Jakenan yaitu PESAT (Profesional, Edukatif, Sensitif, Aplikatif,
Transparansi).

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Mengurangi Cakupan Balita dengan Gizi Kurang
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang Kebutuhan
Nutrisi Anak Balita
b. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara mengatasi permasalahan-
permasalahan tentang Pola Makan Anak Balita
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan
2. Mengadakan koordinasi dengan pihak desa
3. Memberikan undangan kepada peserta
4. Menyiapkan materi, alat dan media yang akan digunakan.
5. Menyiapkan tenaga dari Puskesmas Jakenan
6. Pemberian materi, demonstrasi dan diskusi masalah Balita dengan Gizi
Kurang
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

E. Sasaran
Ibu dengan Balita nya

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Dalam 1 Bulan 1 kali Pertemuan

G. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan dilakukan melalui pencatatan
dan laporan yang sesuai dengan format/ juknis yang sudah ditentukan. Pencatatan
juga dilaksanakan untuk melihat keberhasilan kegiatan, dengan menggunakan
format pencatatan kegiatan gizi untuk memantau kemajuan kegiatan.

MENGETAHUI
Kepala Desa Sidomulyo

( Suryati )

Anda mungkin juga menyukai