Anda di halaman 1dari 5

Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat di internet hanya di

http://kti-skripsi.com/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini derajat kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia masih belum

memuaskan. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi salah satu indikator dari keberhasilan

pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Penurunan Angka Kematian Ibu

(AKI) di Indonesia masih lambat terlihat dari penurunan hanya 25% dari

450/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 yang hanya menurun menjadi

334/100.000 kelahiran hidup. (Hadijono, 2003).

Tidak semua kehamilan berakhir dengan persalinan yang berlangsung

normal, 30,7% persalinan disertai dengan komplikasi, dimana bila tidak ditangani

dengan cepat dan baik dapat meningkatkan kematian ibu (Depkes. RI., 2000).

Yang menjadi penyebab kematian ibu di negara berkembang yang berhubungan

dengan kehamilan adalah 1) Perdarahan 40 – 60%, 2) Toksemia Gravidarum 20 –

30% dan 3) Infeksi 20 – 30% (Hartanto, 2002).

Pada tahun 1990 WHO meluncurkan strategi Making Pregnancy Safer

(MPS) oleh badan-badan Internasional seperti UNFPA, UNICEF, dan WORLD

Bank. Pada dasarnya MPS meminta perhatian pemerintah dan masyarakat di

setiap negara untuk :

a. Menempatkan Safe Motherhood sebagai prioritas utama dalam rencana

pembangunan nasional dan internasional.

1
2

b. Menyusun acuan Nasional dan standar pelayanan kesehatan maternal dan

neonatal.

c. Mengembangkan sistem yang menjamin pelaksanaan standar yang lebih

disusun.

d. Memperbaiki akses pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, keluarga

berencana, aborsi legal, baik publik maupun swasta.

e. Meningkatkan upaya kesehatan promotif dalam kesehatan maternal dan

neonatal serta pengembalian fertilitas pada tingkat keluarga dan

lingkungannya.

f. Memperbaiki sistem monitoring pelayanan kesehatan maternal dan

neonatal. (Saifuddin, 2001).

Di dalam rencana strategi nasional MPS di Indonesia 2001 – 2010

disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju

Indonesia sehat 2010, visi MPS adalah “Kehamilan dan persalinan di Indonesia

berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat” (Saifuddin, 2002).

Salah satu sasaran yang ditetapkan adalah menurunkan AKI menjadi 125/100.000

hidup dan Angka Kematian Bayi menjadi 16/1000 kelahiran hidup. (Saifuddin,

2002)

Sembilan puluh persen kematian ibu terjadi di saat sekitar persalinan dan

kira-kira 95% penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak

dapat diperkirakan sebelumnya, maka kebijakan Departemen Kesehatan RI untuk

mempercepat penurunan AKI adalah mengupayakan agar : 1) setiap persalinan

ditolong atau minimal didampingi oleh bidan, dan 2) Pelayanan obstetri sedekat
3

mungkin kepada semua ibu hamil. Salah satu upaya yang cukup mencolok untuk

mencapai keadaan tersebut adalah pendidikan sejumlah 54.120 bidan yang

ditempatkan di desa selama 1989 / 1990 sampai 1996 / 1997. (Saifuddin, 2001)

SDKI 1994 menyatakan bahwa angka pertolongan persalinan oleh dukun

masih cukup tinggi yaitu 59,5% sedangkan pertolongan oleh tenaga kesehatan

termasuk bidan 36,5%. Dari data di atas terlihat bahwa pertolongan persalinan

oleh bidan masih cukup rendah.

Kejadian tingginya angka kematian dan orientasi masyarakat menuju

pertolongan dukun disebabkan 2 hal penting yaitu kemiskinan dan kurangnya

pengetahuan khususnya dalam bidang reproduksi wanita (Manuaba, 1998).

Dominannya pertolongan pada dukun beranak terutama di daerah pedesaan sekitar

65 – 75% (Manuaba, 1998). Hal inilah yang menyebabkan tingginya AKI dan

AKB di negara-negara yang sedang berkembang.

Di Kabupaten Lampung Selatan persalinan yang ditolong oleh bidan

12.933 atau 64,15% dari 20.162 persalinan pada tahun 2002, yang berarti cakupan

pertolongan persalinan oleh bidan masih kurang dari target 90%. (Profil Dinas

Kesehatan Lampung Selatan, 2002). Berdasarkan prasurvei yang penulis lakukan

di wilayah Puskesmas Roworejo persalinan ditolong oleh bidan 502 atau 70,1%

dari 716 persalinan, sedangkan di Desa Sidomulyo persalinan yang ditolong oleh

bidan 42 atau 40% dari 105 persalinan. Dengan jumlah bidan desa di wilayah

Roworejo adalah 8 orang sedangkan di Desa Sidomulyo ada 1 orang. Dari data di

atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor penyebab tidak terca-

painya target cakupan persalinan oleh bidan.


4

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang terdapat permasalahan persalinan

oleh bidan masih belum mencapai target yang seharusnya pencapaiannya 90%.

Oleh karena itu dapat dirumuskan masalah penelitian : “Faktor apakah yang

menjadi penyebab tidak tercapainya target cakupan oleh bidan di desa

Sidomulyo?”

B. Ruang Lingkup

Dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan rumusan masalah yang

dibuat penulis ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

1. Subyek penelitian : Semua ibu bersalin dengan tenaga non kesehatan di

Desa Sidomulyo dari bulan Januari – Desember 2003.

2. Obyek Penelitian : Faktor penyebab tidak tercapainya target cakupan

persalinan oleh bidan.

3. Lokasi Penelitian : Desa Sidomulyo wilayah kerja Puskesmas Roworejo.

4. Waktu Penelitian : 10 Mei 2004 s/d 14 Mei 2004

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran tentang faktor penyebab tidak tercapainya target

persalinan oleh bidan.

2. Tujuan Khusus

a. Diperolehnya gambaran faktor ekonomi sebagai

penyebab tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan.


5

b. Diperolehnya gambaran faktor pendidikan sebagai

penyebab tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan.

c. Diperolehnya gambaran faktor sosial budaya sebagai

penyebab tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan.

d. Diperolehnya gambaran faktor bidan sebagai penyebab

tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi puskesmas dan bidan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka

meningkatkan cakupan persalinan oleh bidan dalam menurunkan Angka

Kematian Ibu dan bayi di Desa Sidomulyo.

2. Bagi penulis

Hasil penelitian ini sangat berguna untuk menambah wawasan dan

pengalaman dalam penelitian serta sebagai ilmu khususnya metodologi

penelitian dalam mata kuliah yang telah diberikan.

3. Bagi Ibu dan Keluarga

Sebagai masukan agar ibu dan keluarga dapat memilih bidan sebagai tenaga

penolong persalinan yang aman baik bagi ibu maupun bayinya.

Anda mungkin juga menyukai